You are on page 1of 3

10 negara penyebab kerusakan bumi

http://oxana.blogdetik.com/2010/06/11/10-negara-penyebab-
kerusakan-bumi/
By oxana on Jun 11, 2010 in Ilmu pengetahuan and tagged kerusakan
bumi, negara penyebab kerusakan, penyebab kerusakan bumi
“Krisis lingkungan saat ini telah mencengkeram planet kita!
Merupakan kewajaran karena konsumsi manusia yang
berlebihan terhadap sumber daya alam. Degradasi tinggi,
hilangnya habitat dan spesies, yang mengorbankan ekosistem
adalah demi mempertahankan kualitas hidup bagi miliaran
orang di seluruh dunia”, kata Corey Bradshaw, pemimpin
sebuah studi baru di Institut teknologi lingkungan di Adelaide,
Australia. Mari kita simak hasil penelitian mereka pada tahun
2010 ini.Peringkat #10, PERUNegara Amerika Selatan ini
menempati peringkat nomor 10 dari seluruh negara pencipta
dampak negatif terhadap lingkungan di dunia. Dari 179
negara, Peru menempati peringkat 2 untuk penangkapan liar
di laut dan peringkat ke 7 untuk penangkapan ilegal spesies
yang terancam punah. Penangkapan yang berlebihan dan
perdagangan spesies terlarang menjadi penyebab utamanya.
Peringkat #9, AustraliaSekarang sekitar 11.5 persen dari total
lahan tanah di Australia kini telah dilindungi oleh pemerintah,
lahan ini adalah tempat tumbuhnya banyak pepohonan.
Meskipun bertempat di padang pasir gersang Lahan ini
dilindungi pemerintah demi mengendalikan tingkat konversi
lahan yang mulai tak terkendali. Australia menempati
peringkat ke 7 terburuk dalam hal penggunaan lahan menjadi
tempat tinggal, peringkat ke 9 untuk penggunaan pupuk, dan
ke 10 untuk kehilangan hutan alam.Peringkat #8, RusiaHanya
kurang dari separuh penduduk Rusia memiliki yang akses
terhadap air minum yang aman. Limbah kota dam kontaminasi
nuklir menambah masalah besar pada sumber air utama. Rusia
di posisi ke-4 untuk pencemaran air terburuk. Peringkat 5
terburuk pada kualitas udara emisi CO2 – kualitas udara sama
buruknya dengan kualitas air. Ada lebih dari 200 kota yang
sering melebihi batas polusi Rusia. Peringkat 7 untuk
penangkapan liar di laut.Peringkat #7, IndiaIndia berada pada
peringkat ke-3 dunia untuk pencemaran air. Hal ini terjadi
sebagai dampak meningkatnya persaingan air di berbagai
sektor, termasuk pertanian, industri, domestik, minum,
pembangkit energi dan lain-lain. Persaingan ini menyebabkan
sumber daya alam berharga menjadi cepat habis. Polusi air
pada negara ini juga menyebabkan penghancuran habitat
satwa liar yang hidup di perairan. India menempati peringkat 8
untuk tiga bidang: Spesies terancam, penangkapan liar di laut
dan emisi CO2.Peringkat #6, MexicoMeksiko memiliki lebih
banyak spesies tanaman dan hewan dari hampir semua
negara lain: 450 mamalia (Brasil, yang lebih dari dua kali
ukuran Meksiko hanya memiliki 394 mamalia); sekitar 1000
burung, 693 reptil, 285 amfibi, dan lebih dari 2000 ikan. Pada
pertengahan 1990-an, banyak spesies yang diketahui sudah
terancam: 64 mamalia, 36 burung, 18 reptil, 3 amfibi, dan
sekitar 85 ikan. Meksiko tidak bergabung dengan Konvensi
Perdagangan Internasional Spesies Langka (CITES), perjanjian
internasional utama untuk menghentikan perdagangan flora
fauna terancam dan hampir punah , yang berlaku sejak tahun
1975, hingga tahun 1991. Hal ini menjadikan Mexico
menempati peringkat 1 untuk spesies terancam. Juga
peringkat ke 9 pada tingkat kehilangan hutan alam paling
banyak di dunia.Peringkat #5, JepangJepang menempati
peringkat 4 untuk penangkapan ikan di laut. Pada tahun 2004,
jumlah tuna sirip biru Atlantik dewasa yang berada pada umur
pemijahan telah turun menjadi sekitar 19 persen dibandingkan
pada tahun 1975, yang memiliki seperempat dari pasokan
dunia dari lima besar spesies ikan tuna: Sirip biru, Sirip biru
selatan, Bigeye, Madidihang dan Albacore. Setelah moratorium
penangkapan ikan paus komersial pada tahun 1986,
pemerintah Jepang mulai lagi dengan “penangkapan ikan paus
untuk tujuan penelitian” pada tahun berikutnya, penelitian ini
didokumentasikan dengan berakhirnya daging ikan paus
tersebut di piring-piring sashimi. Jepang menempati peringkat
5 untuk konversi habitat alam dan pencemaran air, dan ke 6
untuk emisi CO2.Peringkat #4, IndonesiaMenurut Global Forest
Watch, Indonesia adalah wilayah padat hutan pada tahun
1950, namun 40 % dari hutan yang ada pada tahun 1950
tersebut telah hilang hanya dalam waktu 50 tahun berikutnya.
Jika dibulatkan, Hutan hujan tropis di indonesia jumlahnya
jatuh dari 162 juta ha menjadi hanya 98 juta ha2 saja . Untuk
ini, Indonesia menempati peringkat 2 di hilangnya hutan alam,
efek ini menyebabkan indonesia menempati peringkat 3
tempat untuk spesies terancam. Indonesia menempati
peringkat ke-3 untuk emisi CO2, 6 untuk penangkapan di laut,
6 untuk penggunaan pupuk, dan 7 untuk pencemaran air.
Peringkat #3, ChinaPerairan pesisir Cina semakin tercemar
oleh segala sesuatu mulai minyak, pestisida, dan air limbah,
Pencemaran ini membantu Cina mendapatkan peringkat 1 nya
untuk pencemaran air di dunia. Di Cina, 20 juta orang tidak
memiliki akses terhadap air minum bersih; lebih dari 70 persen
dari danau dan sungai tercemar, dan insiden polusi besar
terjadi di dekat rumah-rumah. Organisasi Kesehatan Dunia
baru-baru ini memperkirakan bahwa hampir 100.000 orang
meninggal setiap tahunnya karena penyakit yang bersumber
dari polusi air.Di China, kepentingan pembangunan ekonomi
selalu lebih dimenangkan atas usaha penjagaan dan
perlindungan lingkungan.Peringkat #2, USAMeskipun amerika
menempati peringkat 211 terbaik untuk konversi tempat
tinggal dan menghormati alam- namun banyak perilaku
buruknya yang melampaui negara-negara lain. Dalam hal ini
Amerika adalah pengguna terbesar dalam penggunaan pupuk
dan nitrogen, fosfor dan potassium (NPK). Penggunaan pupuk
yang berlebihan mengakibatkan pencemaran bahan kimia ke
dalam air tanah, bahkan mengubah atau menghancurkan
habitat alam. Amerika Serikat juga berada pada peringkat 1
untuk emisi CO2, peringkat 2 sebagai tempat polusi air,
tempat ke-3 untuk penangkapan ikan di laut, dan 9 tempat
untuk spesies terancam. Tidak semua orang amerika bangga
menjadi orang Amerika saat ini.Peringkat #1, BrazilDari semua
tujuh kategori yang dipertimbangkan untuk hasil penelitian ini,
Brasil berada dalam semua peringkat sepuluh besar dalam
kategori penyumbang kerusakan terbesar di Bumi, kecuali
penangkapan ikan dilaut.Peringkat 1 untuk kehilangan hutan
alam , tempat ke-3 untuk menggunakan pupuk, posisi ke-4
untuk spesies terancam, posisi ke-4 untuk emisi CO2, dan
tempat ke 8 untuk polusi air . Untuk apakah perusakan
lingkungan yang luar biasa ini ditujukan ? Sebagian besar
kerusakan hutan di Brasil terkait erat dengan hutan hujan
Amazon yang luas pembukaan lahan untuk Pastureland oleh
kepentingan komersial dan spekulatif, kebijakan pemerintah
salah arah, tidak sesuai proyek Bank Dunia. Ditambah
eksploitasi komersial sumber daya hutan menjadi lahan
Kedelai dan tanaman kakao dan peternakan.Bertambahnya
populasi manusia di Brazil (saat ini diperkirakan hampir 7
miliar dan diproyeksikan akan mencapai 9-10 milyar pada
tahun 2050), kualitas hidup manusia akan menurun secara
substansial dalam waktu dekat. Meningkatnya kompetisi untuk
sumber daya akan menyebabkan perselisihan dan perang sipil
tinggi akan lebih sering. Lanjutan degradasi lingkungan ini
menuntut negara-negara lain di dunia untuk membantu Brazil
dalam konservasi dan restorasi lingkungan.Bagaimana nasib
kita 30 atau 50 tahun mendatang ? Mari kita untuk menjaga
lingkungan kita!Gunakan file digital di kantor daripada banyak
membuang kertasNaik Sepeda ke KantorMenanam 1 Pohon
Mengurangi penggunaan kendaraan BBMHemat dalam
penggunaan listrik, sebisa mungkin gunakan alat elektronik
secara bergantian.Dan lain-lain yg menurut Towers efektif

You might also like