Professional Documents
Culture Documents
1. Metamorphosis sempurna
Metamorfosis Katak
Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan
menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi
Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu
untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit.
Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian
membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai
berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah
pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi
katak dewasa.
Metamorfosis Kupu-kupu
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian metamorfosis
Metamorfosis adalah suatu proses biologi di mana hewan secara fisik mengalami perkembangan
biologis setelah dilahirkan atau menetas, melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui
pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Metamorphosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Greek =
meta (diantara, sekitar, setelah), morphe` ( bentuk), osis (bagian dari), jadi metamorphosis
merupakan perubahan bentuk selama perkembangan post-embrionik. Hewan yang mengalami
metamorfosis cukup banyak, di antaranya adalah katak, kupu-kupu dan serangga.
2.2 Jenis – jenis Metamorphosis
Jenis-jenis metamorphosis adalah sebagai berikut :
1. Metamorphosis tidak sempurna merupakan metamorphosis yang melewati 2 tahapan yaitu dari
telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan dewasa. Biasanya metamorfosis ini terjadi pada
serangga seperti capung, belalang, jangkrik dan lainnya.Berikut adalah proses metamorfosis
tidak sempurna :
Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah
10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari,
Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang
berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk
kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai
berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan
anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa. Selain pada
katak, metamorphosis sempurna juga terjadi pada kupu-kupu.
Pertama-tama, kupu-kupu akan bertelur. Telur tersebut akan menetas menjadi Larva (ulat), ulat
tersebut akan berubah bentuknya menjadi panjang. Ulat tersebut nantinya akan menempel pada
pohon dan daun-daunan sehingga menjadi kepompong. Setelah beberapa lama, dari kepompong
tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang masih muda. Kemudian tidak berapa lama menjadi
kupu-kupu dewasa.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Metamorfosis Katak
Pada metamorfosis amphibi banyak sekali mengalami perubahan baik secara morfologi maupun
fisiologi.
a. Proses Morfologi
Pada amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan perubahan persiapan yang mana
dari organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. Pada urodela (salamander), perubahan
ini meliputi berkurangnya ekor dan rusaknya insang bagian dalam dan berubahnya struktur kulit.
Pada anura, perubahan metamorfosis berlangsung secara dramatis dan kebanyakan organ-
organnya telah termodifikasi. Perubaan ini meliputi hilangnya gigi dan insang internal pada anak
katak, seperti hilangnya ekor, kemudian akan terjadi proses pembentukan seperti berkembangnya
anggota tubuh dan morfogenesis kelenjar dermoid. Perubahan lokomosi terjadi dari pergerakan
ekor menjadi terbentuknya lengan depan dan lengan belakang. Gigi yang digunakan untuk
mencabik tanaman hilang dan digantikan dengan perubahan bentuk baru dari mulut dan
rahangnya, otot dari lidah juga berkembang, insang mengalami degenerasi, paru-paru membesar,
otot dan tulang rawan berkembang untuk memompa udara masuk dan keluar pada paru-paru.
Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga bangian tengah berkembang dan membran timfani
terletak pada bagian telinga luar.
b. Proses Biokimia
Penambahan secara nyata pada perubahan morfologi, yang terpenting adalah terjadinya
transformasi biokimia selama metamorfosis. Pada berudu, fotopigmen ratina yang utama adalah
porphyropsin. Selama metamorfosis, pigmen ini merubah karakterisik fotopigmen dari darat dan
vertebrata perairan. Pengikatan hemoglobin (Hb) dengan O2 juga mengalami perubahan. Enzim
yang terdapat pada hati juga mengalami perubahan, hal ini disebabkan adanya perubahan habitat.
Kecebong bersifat ammonotelik yaitu mensekresikan amonia, sedangkan katak dewasa bersifat
ureotelic yaitu mensekresikan urea. Selama metamorfosis, hati mensintesis enzim untuk siklus
urea agar dapat membentuk atau menghasilkan urea dari CO2 dan amonia.
c. Perubahan spesifik
organ tubuh yang berbeda juga akan merespon beda pada stimulasi hormon. Stimulus yang sama
menyebabkan beberapa jaringan degenerasi dan menyebabkan diferensiasi dan perkembangan
yang berbeda. Respon hormon thyroid lebih spesifik pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pada
ekor, T3 menyebabkan kematian dari sel-sel epidermal. Meskipun terjadi kematian dari sel-sel
epidermal pada ekor, kepala dan epidermis tubuh tetap melanjutkan fungsinya.
3.2 Hormon yang berperan dalam metamorfosis katak
Metamorfosis ini dikontrol hormon thyroid. Perubahan metamorfosis dari perkembangan katak
dengan mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama
metamorfosis. Peranan hormon T3 lebih penting, hal ini disebabkan perubahan metamorfosis
pada thyroidectomized berudu memiliki konsentrasi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan
hormon T4.
Koordinasi dari perubahan perkembangan dan respon molekul hormon thyroid. Salah satu
masalah utama dari metamorfosis adalah koordinasi saat perkembangan. Pada dasarnya, ekor
tidak mengalami degenerasi sampai terbentuk dan berkembangnya organ-organ lokomosi.
Seperti berkembangnya kaki dan tangan untuk pergerakan dan insang tidak akan mengalami
perubahan fungsi sampai berkembang otot paru-paru. Hal ini menunjukkan bahwa koordinasi
metamorfosis yang berbeda pada jaringan dan organ akan memberikan respon yang berbeda pada
hormon. Untuk menjamin sistem kerja ini, 2 organ yang sensitif terhadap thyroksin yaitu thyroid
dan kelenjar pituitary, akan meregulasi produksi hormon thyroid. Hormon thyroid berfungsi
untuk membentuk hubungan timbal balik dengan kelenjar pituitary yang menyebabkan interior
pituitary menginduksi thyroid untuk menghasilkan T3 dan T4 lebih banyak. Selain itu, hormon
thyroid juga berfungsi untuk transkripsi dan mengaktivasi transkripsi pada beberapa gen. Seperti
transkripsi gen untuk albumin, globin dewasa, keratin kulit dewasa diaktivasi oleh hormon
thyroid. Respon T3 adalah aktivasi transkripsi gen reseptor hormon thyroid (TR). TR berikatan
dengan sisi yang spesifik pada kromatin sebelum hormon thyroid dibentuk. Ketika T3 dan T4
masuk kedalam sel, dan berikatan dengan ikatan reseptor kromatin, hormon reseptor kompleks
dirubah dari aktivator transkripsi. Belum diketahui mekanisme dari hormon thyroid dengan
respon yang berbeda pada jaringan yang berbeda (proliferasi, diferensiasi, kematian sel).
Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung hormon thyroid, hal ini terjadi pada pembelahan
holoblastic dimana gastrulasi diawali pada posisi subequatorial, pembentukan neural dibagian
permukaan dan kuncup anggota tubuh juga terbentuk dibagian permukaan. Pembentukan
anggota tubuh tidak tergantung pada hormon thyroid.
BAB IV
KESIMPULAN
Metamorphosis pada katak dan kupu-kupu merupakan metamorphosis sempurna dimana
metamorphosisnya melewati tahapan-tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa).
Hormon yang berpengaruh pada metamorfosis katak adalah hormon thyroid dengan
mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama metamorfosis.
Hormon yang berpengaruh pada metamorfosis kupu – kupu antara lain Juvennile hormon, 20-
hidroxyecdysone, dan prothoracicotropic (PTIH).
http://musyawarahipa.wordpress.com/2010/08/07/metamorfosis-katak-kupu-kupu/
MeTamOrFosiS kAtaK
Pada metamorfosis, amphibi banyak sekali mengalami perubahan baik secara morfologi maupun
fisiologi.
a. Proses Morfologi
Pada amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan perubahan persiapan yang mana dari
organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. Pada urodela (salamander), perubahan ini
meliputi berkurangnya ekor dan rusaknya insang bagian dalam dan berubahnya struktur kulit. Pada
anura, perubahan metamorfosis berlangsung secara dramatis dan kebanyakan organ-organnya telah
termodifikasi. Perubaan ini meliputi hilangnya gigi dan insang internal pada anak katak, seperti
hilangnya ekor, kemudian akan terjadi proses pembentukan seperti berkembangnya anggota tubuh dan
morfogenesis kelenjar dermoid. Perubahan lokomosi terjadi dari pergerakan ekor menjadi terbentuknya
lengan depan dan lengan belakang. Gigi yang digunakan untuk mencabik tanaman hilang dan digantikan
dengan perubahan bentuk baru dari mulut dan rahangnya, otot dari lidah juga berkembang, insang
mengalami degenerasi, paru-paru membesar, otot dan tulang rawan berkembang untuk memompa
udara masuk dan keluar pada paru-paru. Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga bangian tengah
berkembang dan membran timfani terletak pada bagian telinga luar.
b. Proses Biokimia
Penambahan secara nyata pada perubahan morfologi, yang terpenting adalah terjadinya transformasi
biokimia selama metamorfosis. Pada berudu, fotopigmen ratina yang utama adalah porphyropsin.
Selama metamorfosis, pigmen ini merubah karakterisik fotopigmen dari darat dan vertebrata perairan.
Pengikatan hemoglobin (Hb) dengan O2 juga mengalami perubahan. Enzim yang terdapat pada hati juga
mengalami perubahan, hal ini disebabkan adanya perubahan habitat. Kecebong bersifat ammonotelik
yaitu mensekresikan amonia, sedangkan katak dewasa bersifat ureotelic yaitu mensekresikan urea.
Selama metamorfosis, hati mensintesis enzim untuk siklus urea agar dapat membentuk atau
menghasilkan urea dari CO2 dan amonia.
c. Perubahan spesifik
organ tubuh yang berbeda juga akan merespon beda pada stimulasi hormon. Stimulus yang sama
menyebabkan beberapa jaringan degenerasi dan menyebabkan diferensiasi dan perkembangan yang
berbeda. Respon hormon thyroid lebih spesifik pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pada ekor, T3
menyebabkan kematian dari sel-sel epidermal. Meskipun terjadi kematian dari sel-sel epidermal pada
ekor, kepala dan epidermis tubuh tetap melanjutkan fungsinya.
3.2 Hormon yang berperan dalam metamorfosis katak
Metamorfosis ini dikontrol hormon thyroid. Perubahan metamorfosis dari perkembangan katak dengan
mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama metamorfosis.
Peranan hormon T3 lebih penting, hal ini disebabkan perubahan metamorfosis pada thyroidectomized
berudu memiliki konsentrasi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan hormon T4.
Koordinasi dari perubahan perkembangan dan respon molekul hormon thyroid. Salah satu masalah
utama dari metamorfosis adalah koordinasi saat perkembangan. Pada dasarnya, ekor tidak mengalami
degenerasi sampai terbentuk dan berkembangnya organ-organ lokomosi. Seperti berkembangnya kaki
dan tangan untuk pergerakan dan insang tidak akan mengalami perubahan fungsi sampai berkembang
otot paru-paru. Hal ini menunjukkan bahwa koordinasi metamorfosis yang berbeda pada jaringan dan
organ akan memberikan respon yang berbeda pada hormon. Untuk menjamin sistem kerja ini, 2 organ
yang sensitif terhadap thyroksin yaitu thyroid dan kelenjar pituitary, akan meregulasi produksi hormon
thyroid. Hormon thyroid berfungsi untuk membentuk hubungan timbal balik dengan kelenjar pituitary
yang menyebabkan interior pituitary menginduksi thyroid untuk menghasilkan T3 dan T4 lebih banyak.
Selain itu, hormon thyroid juga berfungsi untuk transkripsi dan mengaktivasi transkripsi pada beberapa
gen. Seperti transkripsi gen untuk albumin, globin dewasa, keratin kulit dewasa diaktivasi oleh hormon
thyroid. Respon T3 adalah aktivasi transkripsi gen reseptor hormon thyroid (TR). TR berikatan dengan
sisi yang spesifik pada kromatin sebelum hormon thyroid dibentuk. Ketika T3 dan T4 masuk kedalam sel,
dan berikatan dengan ikatan reseptor kromatin, hormon reseptor kompleks dirubah dari aktivator
transkripsi. Belum diketahui mekanisme dari hormon thyroid dengan respon yang berbeda pada jaringan
yang berbeda (proliferasi, diferensiasi, kematian sel). Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung
hormon thyroid, hal ini terjadi pada pembelahan holoblastic dimana gastrulasi diawali pada posisi
subequatorial, pembentukan neural dibagian permukaan dan kuncup anggota tubuh juga terbentuk
dibagian permukaan. Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung pada hormon thyroid.
http://agetzu.blogspot.com/2008/12/metamorfosis-katak.html
Metamorphosis
September 23, 2006
Apakah Metamorfosis itu ? Dari sekian banyak hewan yang ada di dunia ini, ada
beberapa hewan yang hidupnya harus melewati beberapa tahapan berbeda
sebelum menjadi dewasa. Tahapan tersebut bisa terlihat dari perubahan bentuk
tubuh hewan. Tahapan-tahapan ini disebut juga dengan “Metamorfosis”. Hewan
yang mengalami metamorfosis cukup banyak, di antaranya adalah Katak, Kupu-
kupu dan serangga. Sebelum mengetahui tahapan metamotphosis pada katak,
kupu-kupu dan serangga. sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis
metamorphosis. Apa saja jenis metamorphosis dan proses metamorphosis pada
hewan? Jenis-jenis metamorphosis
1. Metamorphosis sempurna
Metamorfosis Katak
Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan
menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi
Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu
untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit.
Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian
membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai
berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah
pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi
katak dewasa.
Metamorfosis Kupu-kupu