You are on page 1of 6

Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid (Gambar 13) adalah suatu kelenjar yang mengatur kalsium dalam
tubuh, lokasinya di belakang kelenjar tiroid pada leher.Kelenjar paratiroid
mensekresikan hormon yang disebut Parathormon (parathyrin), di mana hormon
tersebut berperanan pada metabolisme kalsium dan fosfor. Demikian juga kelenjar
paratiroid letaknya berselang-seling, kebanyakan manusia memiliki empat buah, satu
berada di atas dan lainnya ada sisinya.
                                           

Gambar 13. Kelenjar Paratiroid


Hormon Paratiroid

Hormon paratiroid adalah salah satu dari hormon endokrin yang sangat penting
dalam mengatur konsentrasi kalsium dan fosfor dalam cairan ekstraseluler. Hormon
ini disekresikan dari sel kelenjar paratiroid dan didapatkan sebagai sel target yang
besar di dalam tulang dan ginjal. Hormon lain, parathyroid hormone-related protein
(hormon paratiroid-gabungan protein), terikat pada reseptor yang sama sebagai
hormon paratiroid dan menunjukkan efek yang besar dalam hal Perkembangan.
Seperti kebanyakan hormon protein yang lain, hormon paratiroid disintesis sebagai
preprohormon. Setelah prosesing secara intraseluler, hormon yang telah masak
disimpan dalam Golgi melalui vesikel sekretori, disekresikan ke dalam darah oleh
eksositosis. Hormon paratiroid disekresikandalam bentuk linear protein yang terdiri
dari 84 asam amino.

SINTESIS DAN METABOLISME HORMON PARATIROID (PTH)


Kesan Fisiologik Hormon Paratiroid
Jika konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler turun sampai dibawah
normal, kembali normal . Dalam hubungannya dengan peningkatan konsentrasi
kalsium, konsentrasi ion fosfat dalam darah akanditurunkan.

Hormon paratiroid menunjuakkan kerjanya sebagai stimulasi dengan tiga proses :


•    Mobilisasi kalsium dari tulang : Pada mekanisme yang tak jelas, efek
hormon tiroid adalah menstimulasi osteoclast terhadap reabsorpsi mineral
pada tulang, liberasi kalsium dalam darah.
•    Pengaturan absorpsi kalsium dari usus halus : Terfasilitasnya absorpsi
kalsium dari usus halus akan meningkatkan kadar kalsium dalam darah.
Hormon paratiroid menstimulasi proses ini, tetapi secara tidak langsung
melalui stimulasi produksi senyawa aktif yaitu vitamin D dalam ginjal.  Vitamin
D menginduksi sintesis ikatan kalsium-protein dalam sel epitel usus halus dan
yang memberikan fasilitas absorpsi yang efisien terhadap kalsium ke dalam
darah.
•    Penekanan berkurangnya kalsium dalam urin : Sebagai tambahan adanya
stimulasi yang terus-menerus kalsium ke dalam darah dari tulang dan usus
halus, hormon paratiroid merusak ekskresi kalsium dalam urin, selanjutnya
akan menahan kalsium dalam darah. Efek ini diantarai oleh stimulasi
reabsorpsi tubuler kalsium. Efek lain dari hormon paratiroid pada ginjal yaitu
menstimulasi ion fosfat dalam urin.

Kawalan Sekresi Hormon Paratiroid

Pelepasan hormon tiroid sebagai respon terhadap menurunnya konsentrasi kalsium


bebas dalam ekstraseluler. Perubahan konsentrasi fosfat dalam darah dapat
dinyatakan pula sebagai sekresi hormon paratiroid, tetapi hal ini muncul karena efek
yang tidak langsung dan tidak nyata bedanya sebagai pengatur hormon ini.
Ketika kadar kalsium turun sampai di bawah normal, pada tahap ini terjadi
peningkatan sekresi hormon paratiroid. Berkurangnya kadar hormon akan
menyebakna kadar kalsium darah akan naik. Gambar 14 menjelaskan  tentang
pelepasan hormon paratiroid dari kultur sel secara in vitro pada perbedaan kadar
kalsium.

                                    
Gambar 14. Pelepasan hormon paratiroid dalam kondisi
konsentrasi kalsium yang berbeda
Gambar 15 menjelaskan akan sel paratiroid dalam memonitor kadar kalsium bebas
dalam ekstraseluler melalui bentuk integral protein membran yng fungsinya sebagai
Calcium-Sensing Receptor.
                                       
Gambar 15. Calcium-Sensing Receptor

Reseptor Hormon Paratiroid


Hormon Paratiroid dan Hormon Paratiroid-hubungan protein (PTHrP) merupakan
hormon yang mengontrol kesetimbangan kalsium dan fosfor. Reseptor untuk kedua
hormon tersebut sudah dilakukan penelitian, karena adanya pengembangan fasilitas
terhadap antagonis untuk perlakuan dalam membahas tentang penyakit, seperti
osteoporesis, dan hiperkalsemia yang dihubungkan dengan beberapa tipe tentang
kanker.
Dua reseptor telah diidentifikasi bentuk ikatan hormon paratiroid dn yang satunya
adalah ikatan PTHrP.
Tipe I reseptor hormon paratiroid : Ikatan kedua hormon paratiroid dan gugus
amino terminal senyawa peptida PTHrP. Molekul ini adalah G protein-reseptor
coupled dengan tujuh segmen transmembran. Bagian ekstraseluler mempunyai
enam residu sistein.
Ikatan ligan untuk reseptor ini aktivitasnya oleh adenylyl cyclase dan ssistem
phospholipase C, diturunkan oleh sinyal protein kinase A dan protein kinase C. Jalur
cyclic AMP / protein kinase A adalah lebih dominan.
Kemungkinan pernyataan akan aksi hormon paratiroid, penandaan mRNA sebagai
reseptor tipe I dengan penyebarannya yang luas dalam tulang dan ginjal. Senyawa
mRNA juga dinyatakan pada kadar yang rendahy dalam banyak jaringan,
kemungkinannya digunakan pada reseptor untuk PTHrP.
Tipe II reseptor hormon paratiroid : Ikatan hormon paratiroid, ditunjukkan sebagai
bentuk yang sangat lambat untuk PTHrP. Molekul ini diekspresikan hanya dalam
jumlah yang kecil dari jaringan-jaingan, dan bentuknya atau sifat fisiologiknya berbda
nyata walau[pun dengan karakteristik yang kecil. Seperti pada reseptor tipe I, juga
berada dalam bentuk ikatan dengan adenylyl cyclace dan induksi ikatan ligan yang
meningkat konsentrasi intraseluler untuk siklik AMP.
Mutasi pada reseptor tipe I telah dinyatakan dengan penyakit pada manusia yang
jarang. Jansen’s methaphyseal chondroplasia adalah sindroma yang pendek dari
kekerdilan hasil dari mutsi aktivitas reseptor. Blomstrand’s chondroplasia dihasilkan
dari mutasi inaktivasi pada gene reseptor, penyakit yang disebabkannya akan segera
timbul proses kematian engan tertahannya pendewasaan tulang, sangat sama pada
tikus dengan target pelepasan gene PTHrP.

You might also like