Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
sekelompok individu untuk mencapai tujuan. (Pidarto Made, 2007: 34) untuk menjadi
seorang pemimpin yang evektif, seorang kepala sekolah harus dapat mempengaruhi
seluruh warga sekolah yang dipimpinnya melalui cara-cara yang positif untuk
mengendalikan pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain adalah tujuan dan
tencana dan dilakukan dengan sengaja, sering jaga kepemimpinan berlangsung secara
yang kerap kali kita liat atau alami saat ini: (1) Kepemimpinan Kediktatoran:Gaya
kepemimpinan ini lebih lanjutdari gaya kediktatoran dan kepemimpinan ini berusaha
1
dalam tujuan team. (3) Kepemimpinan Kemitraan: Gaya ini menguburkan batas
antara pimpinan dan dan para anggotanyasengan sesuatu kesejajaran dan berbagai
(http://www.mulkisinwijaya.com)
merupakan hal yang penting dan perlu mendapatkan perhatian tanpa adanya suatu
manajemen dan kepemimpinan yang baik dan aspiratif, maka perubahan dan
optimalisasi penerapan kinerja dan tujuan organisasi akan sulit dicapai dan mungkin
Ada dua prinsip yang harus diarahkan pada setiap pembuat perubahan, yang
pertama adalah prinsip moralitas yang kedua adalah prinsip efisiensi. Hubungan
efisiensi dan moralitas yang saling mempengaruhi pada berbagai institusi, terutama
tentang institusi pendidikan yang kita sebut dengan sekolah, terus menggugah rasa
menunjukkan kejujuran, kebaikan dan perilaku yang baik, dll. Dan efisiensi
dan waktu minimum. Idealnya sekolah, pemerintahan, tempat kerja dan bahkan
keluarga kita bermoral dan memiliki efisiensi dengan caranya sendiri. (Kay
A.Norlander-Case. 2009: 7)
lain dalam suatu kerja sama. (Hendiyat Soetopo. 1980: 3) Fungsi utama kepala
sekolah sebagai pemimpin pendidik ialah menciptakan situasi belajar mengajar
sehingga guru-guru dapat mengajar dan murid-murid dapat belajar dengan baik.
Dalam melaksanakan fungsi tersebut, kepala sekolah memiliki tanggung jawab ganda
jawab yang berat, untuk itu ia harus memiliki persiapan memadahi, banyak tanggung
sekolah. Pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh kepala madrasah/ sekolah
3
mereka menerima power jabatan yang diberikan secara formal. Seorang pemimpin
tidak memiliki bawahan tetapi memiliki para pengikut (Followers) yang bisa
mendapatkan powernya secara tidak formal, antara lain berasal dari karisma
personalisasi diri, yang membuat para pengikut merasa terinspirasi untuk mengikuti
organisasi untuk terus belajar tanggal terhadap perubahan dan perkembangan yang
tujuan pendidikan dan pembelajaran dapat dicapai secara optimal agar berdampak
adalah hakekat pendidikan. Untuk mencapai sasaran dan fungsi dimaksud maka
sistem persekolahan dan lembaga pendidikan menjadi salah satu wahana strategis
dalam membina sumber daya manusia yang berkualitas. (Jamal Ma’mur Asmani.
2010: 227)
untuk meningkatkan kualitas umat dari keterbelakangan baik secara moral, materi,
sepiritual. Sehingga dalam Islam manajemen adalah hal yang penting guna untuk
menciptakan tujuan yang diharapkan.
sekolah masih belum dapat dipenuhi seperti masih banyaknya madrasah/ sekolah yang
siswanya prestasinya masih rendah, ketidak disiplinan siswa dan guru, kurangnya
kemampuan guru terhadap bidang keilmuwan, penguasaan sebagai guru, dan lamban
staf pengajar dan tata usaha dalam melayani kebutuhan siswa. (Amitambun. NA.
1974: 23)
Kita dapat mengubah pembelajaran dan pengajaran jika ada sebuah praktek
kepemimpinan dan pengaturan. Praktek dan pengaturan itu perlu sebagaimana fokus
team guru-guru dan guru-guru individual kelas belajar tentang pembelajaran dan
untuk memimpin dan mengatur proses tersebut, sebuah pemusat pembelajaran dapat
terjadi.ini berarti kepala sekolah harus menciptakan waktu dan tempat untuk guru-
guru dan mendukung karyawan untuk mencoba mengeluarkan ide-ide baru dan
sekolah dalam memberdayakan perubahan untuk kinerja yang lebih tinggi. Kepala
madrasah/ sekolah harusnya mampu mengelola semua sumber daya yang ada secara
5
manajemen Islam merupakan salah satu cara untuk menciptakan kualitas umat dalam
keterbelakangan baik secara moral, materi dan sepiritual. Sehingga dalam Islam,
manajemen adalah hal yang pentingguna untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
madrasah/ sekolah dan bagaimana mengatasi masalah tersebut serta solusi yang akan
hal pernyataan visi misi yang jelas, penggunaan komunikasi secara efektif, pemberian
madrasah/ sekolah akan mampu meningkatkan kinerja staf pengajarnya dalam rangka
kepada guru, tenaga administrasi, siswa dan orang tua melalui sentuhan persuasif,
B. Perumusan Masalah
Sebagai langkah awal dan arah yang jelas dalam penelitian ini untuk
sebagai berikut:
1. Bagaimana Gambaran Kepemimpinan Tranformational Dalam Manajemen
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
7
b. Sebagai bahan dan pertimbangan atau acuan bagi para peneliti lebih lanjut
2. Manfaat Praktis
a. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
pemimpin tranformational
b. Bagi guru hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk