You are on page 1of 14

Menyingkap Misteri Penyebab Sulitnya Berhenti

Merokok
Published on May 26, 2010 by Administrator

MAUBACA.COM: Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah pada Rumah Sakit
Jantung Harapan Kita Jakarta Aulia Sani mengatakan efek psikoaktif nikotin yang
sangat kuat membuat para perokok sulit menghentikan kebiasaan mereka menghisap
rokok.

“Efek psikoaktif yang ditimbulkan nikotin 5-10 kali lebih kuat dari kokain dan
morfin,” katanya pada acara peluncuran kampanye berhenti merokok “Break Free” di
Jakarta, Rabu (26/5/2010).

Ia menjelaskan, reseptor pada otak yang menerima nikotin akan melepaskan dopamin
yang memberikan rasa nyaman sementara. Kehilangan rasa nyaman akan saat kadar
nikotin menurun menimbulkan keinginan kembali untuk merokok. “Dan kebutuhan
ini makin lama makin besar,” katanya.

Faktor yang lainnya, kata dia, adalah kemudahan mendapatkan rokok dan gangguan-
gangguan yang muncul saat seseorang berhenti merokok. Menurut dia orang yang
berhenti merokok akan mengalami gejala ketagihan seperti insomnia atau gangguan
tidur, rasa frustasi dan marah, gangguan kecemasan, kesulitan berkonsentrasi dan
depresi. “Nafsu makan biasanya juga jadi meningkat, ini membuat sebagian orang
kembali merokok karena khawatir berat badan meningkat setelah berhenti merokok,”
katanya.

Kesulitan-kesulitan semacam itu serta kurangnya pengetahuan perokok mengenai cara


menghentikan kecanduan nikotin, menurut dokter spesialis kedokteran jiwa pada
Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Tribowo T Ginting, membuat sebagian besar
perokok gagal menghentikan kebiasaan merokok.

Ia mengatakan sebanyak 70 persen perokok ingin menghentikan kebiasaan mereka


menghisap rokok namun hanya 5-10 persen yang berhasil melakukannya tanpa
bantuan “Mereka yang berhasil adalah perokok dengan tingkat adiksi mereka rendah,
hanya merokok sesekali saja,” katanya.

Kesulitan itu, menurut Aulia, antara lain bisa diatasi dengan memanfaatkan beberapa
terapi termasuk seperti terapi pengobatan, terapi perilaku dan penerapan pendekatan
psikologis. Sekarang, kata dia, sudah ada obat-obatan yang bekerja membantu
membantu mengatasi gangguan yang muncul ketika seseorang berhenti merokok.

“Keamanan dan tolerabilitasnya juga baik. Tidak menimbulkan efek samping yang
mengganggu,” katanya. Di samping terapi pengobatan, menurut Tribowo, motivasi,
niat dan komitmen yang kuat dari perokok bisa menjadi modal awal untuk berhenti
merokok.

“Dukungan keluarga dan teman sangat penting dalam hal ini,” katanya. Menurut dia,
dukungan keluarga antara lain bisa diekspresikan dengan menghargai keputusan
pasien untuk berhenti merokok dan membangkitkan kewaspadaan mereka terhadap
konsekuensi negatif akibat kebiasaan buruk mereka untuk meningkatkan motivasi.

“Sediakan waktu untuk mendukung mereka, luangkan waktu untuk mengalihkan


pikiran dari rokok ke kegiatan lain yang positif. Bantu mereka mendapatkan apa yang
diperlukan. Kalau perlu bikin perayaan atas setiap tahap keberhasilan mereka,”
katanya seperti dilansir antaranews.com.

Ia menambahkan, sebaiknya keluarga dan teman juga membersihkan rumah dari


atribut-atribut rokok seperti bungkus rokok, asbak, dan korek api serta mengajak
sesama perokok tidak merokok di depan pasien.

“Sebaiknya bersabar, khususnya dalam 1-2 minggu pertama, karena kemungkinan


akan timbul perselisihan dengan anggota keluarga yang sedang berusaha berhenti
merokok,” katanya.

Aulia menjelaskan selain membuat orang-orang di sekitarnya lebih sehat, orang-orang


yang menghentikan kebiasaan merokok juga bisa membersihkan tubuh mereka dari
nikotin dan menjadi lebih sehat.

“Pada 20 menit pertama setelah berhenti, tekanan darah, denyut jantung dan aliran
darah tepi akan membaik, 12 jam setelah berhenti tingkat karbon monoksida dalam
darah kembali normal,” katanya.

Ia menambahkan 48 jam setelah berhenti merokok, sistem aliran darah juga akan
membaik dan fungsi jantung meningkat. “Dua sampai 12 minggu setelah berhenti
nikotin akan tereliminasi dari sistem sehingga indera pengecap dan penciuman
membaik,” katanya.

Dalam jangka panjang, satu-sampai sembilan bulan setelah merokok, kata dia, sesak
nafas dan batuk-batuk akan berurang dan setelah satu tahun risiko terkena jantung
koroner menurun separuhnya. “Risiko serangan jantung dan stroke turun ke tingkat
yang sama dengan bukan perokok setelah 15 tahun,” demikian Aulia Sani.

Faktor-Faktor Penyebab Kecanduan Rokok


28 November 2009 | Kategori : Kecanduan, Nikotin, Rokok

Kecanduan rokok atau bisa disebut kecanduan nikotin yang terdapat dalam rokok,
memiliki banyak faktor penyebab. Jika anda memiliki keinginan untuk menghentikan
kebiasaan merokok, anda perlu mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab
kecanduan rokok.

Berdasarkan hasil survey, faktor-faktor penyebab kecanduan rokok meliputi :

Faktor Sosial

Faktor terbesar dari kebiasaan merokok dipengaruhi oleh faktor sosial atau
lingkungan, dimana karakter seseorang banyak dibentuk oleh lingkungan sekitar, baik
dari keluarga, tetangga, ataupun teman pergaulannya. Bersosialisasi merupakan cara
utama pada anak-anak dan remaja untuk mencari jati diri mereka. Dengan melihat apa
yang dilakukan orang lain dan kadang kala mencoba untuk meniru apa yang
dilakukan orang lain. Hal itu merupakan suatu proses yang terjadi pada remaja untuk
mencari jati diri dan belajar menjalani hidup bersosial. Namun sangat disayangkan,
tidak hanya kebiasaan-kebiasaan yang baik saja yang ditiru melainkan juga kebiasaan-
kebiasaan buruk, termasuk kebiasaan merokok.

Jika seseorang yang bukan perokok, hidup atau berkerja bersama dengan seorang
perokok, secara otomatis salah satunya akan terpengaruh. Mungkin yang bukan
perokok mulai mencoba merokok, mungkin juga sebaliknya yang perokok
mengurangi konsumsi rokok. Baik disadari maupun tidak disadari, adaptasi tersebut
dilakukan untuk berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan dan berusaha untuk
diterima di lingkungan sosial-nya.

Kebutuhan Menghisap Dan Mengunyah

Setiap orang memiliki kebutuhan untuk mengisap dan mengunyah. Kebutuhan ini
mulai ada sejak kita lahir yaitu kebutuhan untuk minum susu, dan secara berangsur-
angsur berkurang dan hilang, tetapi pada beberapa orang masih ada sampai dewasa.
Beberapa orang menggunakan rokok atau perangkat merokok dan asap sebagai sarana
untuk memenuhi kebutuhan ini. Ada hipotesis bahwa kebutuhan ini lebih besar oleh
beberapa orang dewasa kemudian oleh orang lain karena kebutuhan ini atau beberapa
kebutuhan dasar serupa lainnya, belum sepenuhnya puas pada masa anak-anak.

Jika anda ingin berhenti merokok, maka ganti kebutuhan menghisap rokok dengan
cara lain. Misal, diganti dengan permen, atau makanan-makanan ringan untuk
dikunyah, ketika keingin merokok muncul. Memang, terlalu banyak mengkonsumsi
makanan ringan merupakan salah satu penyebab obesitas. Namun untuk proses awal,
cara ini dinilai efektif.

Respon Mengulang Otomatis

Ketika seseorang telah melakukan sesuatu berkali-kali dan cukup sering, maka akan
tercipta pola pengulangan perilaku tertentu secara otomatis. Hal ini terutama berlaku
jika tindakan tertentu dilakukan dalam situasi yang tidak menyenangkan, yang
memberikan efek membuat seseorang merasa lebih aman dalam kehidupan sehari-hari
dan rutinitas.

Seperti pola pengulangan otomatis selalu menjadi komponen dalam kebiasaan


merokok. Kalau anda ingin berhenti merokok, anda harus mencari tahu di mana
situasi dan lingkungan anda yang biasanya mengambil sebatang rokok. Kemudian
cobalah untuk menghindari situasi-situasi atau lingkungan tersebut.

Nikotin Digunakan Sebagai Pengobatan

Nikotin memiliki efek penenang pada perasaan gugup. Pada saat yang sama memiliki
beberapa efek anti-depresif, setidaknya dalam jangka pendek, dan itu membuat
seseorang merasa lebih nyaman. Seseorang menderita kegugupan atau gejala depresi
mungkin merasa bahwa merokok membantu dia melawan gejala mentalnya. Namun,
secara bertahap akan ada kebutuhan untuk terus meningkatkan dosis nikotin yang
lebih tinggi untuk memberikan efek yang lebih baik lagi, dan jika ada kekurangan
nikotin di dalam tubuh, saraf atau perasaan depresif akan muncul lebih besar daripada
sebelumnya.

Untuk memperoleh kepuasan ini, dengan kebutuhan untuk terus meningkatkan dosis
yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang lebih baik merupakan alasan utama
untuk kebiasaan merokok. Anda harus mempertimbangkan apakah ini anti-depresif
atau efek penenang yang menjadi alasan anda untuk merokok. Maka anda harus
mencoba untuk mencari cara lain untuk mencapai efek yang sama. Aktif dalam
kegiatan olahraga atau kegiatan di luar ruangan bisa mengurangi perasaan depresif
anda. Jika perasaan depresi lebih serius, beberapa perawatan yang tepat sangat
diperlukan, dan seorang psikolog atau jika perlu psikiater adalah orang yang tepat
membantu anda. Jangan memberikan pengobatan sendiri, bisa-bisa anda terjerumus
pada narkoba.

Faktor Genetik

Tidak semua orang sangat tergantung pada nikotin. Ada beberapa orang yang lebih
mudah kecanduan nikotin daripada yang lain, dengan alasan yang masih susah untuk
dipahami. Dan alasan-alasan tersebut diyakini diwariskan dalam kode genetik.

Kecanduan Pada Sel Syaraf

Otak secara normal memiliki substansi-substansi yang memberikan efek penenang


dan efek rangsangan pada sel-sel saraf, dimana substansi-substansi tersebut bekerja
dengan cara menempel pada reseptor-reseptor sel-sel saraf. Dan nikotin memiliki efek
yang sama dengan substansi-substansi tersebut terhadap saraf, ketika nikotin
menempel pada reseptor-reseptor di sel-sel saraf.

Dengan menempelnya nikotin pada reseptor, maka otak memproduksi dopamin.


Dopamin inilah yang memberikan efek menenangkan dan merangsang organ-organ
lain, yang memberikan efek menyenangkan dari merokok. Namun, ketika nikotin
terus menginduksi pelepasan dopamin, otak secara bertahap mengurangi produksi
dopamin ketika nikotin tidak ada, dan otak akan merasakan kebutuhan yang lebih
besar terhadap nikotin untuk tetap bekerja normal dan merasa nyaman.
Peringatan Bahaya Merokok Sudah Ada Sejak Tahun 1606
12 November 2009 | Kategori : Kaum Muda, Rokok, Tembakau

Surat Seorang dokter yang ditulis lebih dari 400 tahun yang lalu telah
mengungkapkan keprihatinan petugas medis terhadap bahaya merokok. Surat yang
dibuat oleh Dr. Eleazar Duncon, digali oleh staf perpustakaan di Royal College of
Physicians of Edinburgh (RCPE) - Scotlandia, ketika mereka menyiapkan sebuah
pameran. Dan Professor Sir Neil Douglas, presiden RCPE, mengatakan surat tersebut
memberikan wawasan menarik dari sejarah tentang merokok dan kaum muda.

Surat tersebut menyimpulkan bahwa tembakau begitu menyakitkan dan berbahaya


bagi pemuda sampai-sampai memiliki nama khusus di Scotlandia, dan nama tersebut
dikenal dengan nama Youths-Bane (kutukan pemuda) sebagai nama tembakau.

Presiden RCPE mengomentari surat itu dan berkata, "surat dari koleksi perpustakaan
kami memberikan wawasan menarik mengenai sejarah perhatian medis tentang sifat
adiktif merokok dan kaum muda, dan menunjukkan bahwa masalah ini telah menjadi
perhatian selama lebih dari empat abad."

Dia melanjutkan, "Parlemen Skotlandia telah mengambil langkah politik, dan


menunjukkan komitmennya untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh
tembakau, dengan memperkenalkan Undang-Undang bebas asap rokok di tempat-
tempat umum."

Namun, akan mudah bagi politisi untuk berpikir bahwa masalah-masalah yang terkait
dengan tembakau telah diselesaikan dan melupakan fakta bahwa RUU yang diusulkan
mencakup langkah-langkah penting yang bertujuan mengurangi merokok di kaum
muda. Langkah-langkah ini terutama melibatkan batasan iklan dan melarang mesin
penjual, yang keduanya mendorong dan mempengaruhi anak muda untuk merokok.

"Karena itu kami mendesak anggota parlemen Skotlandia dari semua partai untuk
mendukung RUU yang penting ini dan untuk mengambil kesempatan bersejarah ini
untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh merokok pada kaum muda."

Jika hal ini disahkan oleh Holyrood the Tobacco and Primary Medical Services
(Skotlandia), Undang-Undang ini akan melarang menampilkan rokok pada display
dan produk tembakau lainnya, melarang mesin penjual rokok dan memperkenalkan
sistem registrasi untuk pengecer tembakau. Anggota parlemen Skotlandia pada Health
and Sport Committee juga mendesak Pemerintah untuk memasukkan ketentuan dalam
Undang-Undang yang diusulkan itu yang akan membuat tindakan pidana bagi orang
dewasa yang membeli tembakau untuk anak-anak di bawah umur.
Bahaya merokok
Sekarang kalau tidak merokok namanya banci, lha kok bisa?, wong banci
juga merokok, jadi yang merokok jantan atau banci, yang jelas merokok
berbahaya bagi kesehatan, simak ini:
Semua orang pasti setuju dengan pernyataan diatas, termasuk para pecandu
rokok sekalipun. Pengetahuan yang memadai tentang bahaya rokok bagi
kesehatan diharapkan membuat orang yang belum merokok tetap tidak
merokok dan para perokok yang sudah ‘terlanjur’ bisa menghentikan
kebiasaan yang sangat berbahaya ini.

Berikut ini adalah fakta-fakta yang mengungkapkan tentang bahaya rokok


bagi kesehatan
Asap rokok mengandung lebih dari 4,000 jenis bahan kimia, yang 43
diantaranya diketahui sebagai bahan kimia penyebab kanker. Beberapa
bahan kimia tersebut terdapat pula pada racun serangga DDT, arsen, racun
tikus, pelitur kayu dan pembersih cat kuku.
1. Environmental Protection Agency (EPA) atau badan perlidungan lingkungan
Amerika mengkelompokkan asap rokok sebagai bahan kimia yang bersifat
karsinogen (penyebab kanker) kelas A, yang di dalamnya terdapat pula asbes,
arsen, benzene dan gas radon.
2. Asap rokok juga menjadi penyebab timbulnya penyakit-penyakit berbahaya
seperti kanker paru-paru, penyakit hati, hipertensi, stroke, kanker mulut,
kanker pankreas, kanker kantung kemih, penyakit ginjal dan infeksi telinga.
3. Secara rata-rata merokok dapat mengurangi angka harapan hidup selama 15
tahun dan jumlah kematian akibat kanker 2-4 kali lebih tinggi dibandingkan
denganorang yang tidak merokok.

Fakta-fakta di atas merupakan alasan-alasan kuat untuk berhenti merokok


sekarang. Bagaimana dengan
anda?

24 penyebab penyakit akibat rokok

Rokok memiliki dampak yang sangat buruk, sebab rokok merusak hampir seluruh
organ tubuh manusia, oleh karena itu merokok dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit yang sangat banyak, sedikitnya ada 24 penyakit yang fatal, misalnya kanker
dan penyakit jantung. Dampak buruk merokok bagi kesehatan ini biasanya akan
muncul dalam jangka waktu yang lama, di atas 5 tahun. Produk tembakau khususnya
rokok dapat berbentuk sigaret, kretek, cerutu, lintingan, menggunakan pipa, tembakau
yang disedot, ataupun tembakau tanpa asap.

Di dalam daftar di bawah diuraikan berbagai macam penyakit dan bagian-bagian


tubuh yang dapat dipengaruhi oleh efek buruk merokok. Pria atau wanita yang
merokok menghadapi resiko buruk yang sama, yaitu kematian. Selain itu ada resiko
yang khusus bagi wanita yaitu terganggunya fungsi reproduksi.

Sampai saat ini tidak ditemukan satupun akibat baik dari menghisap rokok. Karena
dampaknya yang sangat buruk bahkan dari kalangan agama pun sepakat untuk ikut
mengurangi kebiasaan merokok di masyarakat, yaitu dengan mengeluarkan
rekomendasi pelarangan merokok.

Berikut adalah penyakit-penyakit dan gangguan kesehatan pada organ tubuh yang
disebabkan oleh kebiasaan merokok.

Kanker :

• Paru-paru (lung cancer)


• Oral cavity
• Pharynx
• Larynx
• Oesophagus (squamous cell carcinoma)
• Oesophagus (adenocarcinoma)
• Pancreas
• Urinary bladder
• Renal pelvis
• Kidney (renal cell carcinoma)
• Stomach
• Uterine cervix
• Granulocytic cells of bone marrow (myeoloid leukaemia)
• Nasal cavities
• Nasal sinuses
• Liver

Sistem Pernafasan :

• Chronic obstructive pulmonary disease (COPD)


• Acute respiratory illnesses including pneumonia
• Premature onset of and an accelerated decline in lung function
• All major respiratory symptoms in adults, including coughing, phlegm,
wheezing & dyspnoea
• Poor asthma control

Sistem Kardiovaskular :

• Coronary heart disease (CHD)


• Cerebrovascula disease
• Aortic aneurysm
• Peripheral arteria

Penyakit lainnya :

• Gastric ulcer
• Cataract
• Periodontitis
• Duodenal ulcer
• Adverse surgical outcomes related to wound healing and respiratory
complications
• Hip fracture
• Reduced fertility in females
• Crohn's disease
• Age-related macular degeneration
• Tobacco amblyopia
• Osteoporosis

Gangguan sistem pernafasan khusus pada bayi / anak, yang ibunya merokok:

• Impaired lung growth


• Early-onset of lung function decline
• Respiratory symptoms including coughing, phlegm, wheezing dyspnoea
• Asthma-related symptoms (wheezing)

Sistem Reproduksi Wanita :

• Pregnancy complications
• Preterm delivery and shortened gestation
• Foetal growth restrictions and low birth weight
• Sudden infant death syndrome (SIDS)

Beragam Penyakit Mengancam Kehidupan Manusia


Akibat Merokok
Oleh Sri Astutik (14 Agustus 2009)

Dampak positif dari merokok belum ditemukan di


dalam sebuah artikel atau opini publik kecuali keuntungan bagi produsen dan
pedagangnya. Yang ada adalah himbauan dan seruan dari berbagai pihak untuk
menghindari yang namanya rokok. Namun demikian, sampai hari ini, meskipun sudah
banyak himbauan dan peringatan akan bahaya merokok, tetapi tetap saja banyak
orang di muka bumi ini yang merokok.

Padahal, semua orang tahu bahwa dampak negatif dari merokok sangat banyak dan
beragam bagi kesehatan tubuh manusia. Seperti kandungan tar, nikotin, zat, dan gas
kimia dalam rokok sudah menjadi rahasia umum berpotensi membenihkan sekian
penyakit. Di bungkusnya saja sudah ada peringatan.

Di pasaran saat ini banyak juga ditemui rokok yang mengklaim produknya memiliki
kandungan tar dan nikotin lebih rendah. Tetapi tetap saja gas yang ditimbulkan
sebagai efek samping merokok berpotensi membahayakan bagi si perokok (aktif) dan
bagi orang di sekitarnya (pasif).

Menurut penelitian ada 10 tipe kanker yang disebabkan oleh rokok. Selain itu
disebutkan juga bahwa pria perokok akan meninggal 13,2 tahun lebih muda
dibandingkan yang bukan perokok sedangkan wanita perokok meninggal 14,5 tahun
lebih muda.

Merokok dapat menyebabkan kanker mulut, pita suara, dan esofagus. Wanita perokok
memiliki kemungkinan 13 kali lebih tinggi kena kanker paru paru dibanding yang
tidak merokok. Sedangkan pria perokok 23 kali lebih tinggi terkena kanker paru paru
dibanding yang tidak merokok.

Kanker perut dan lambung, kanker ginjal, kanker pankreas, bila fatal dapat
menyebabkan diabetes mellitus, kencing manis, kanker leher rahim, kanker darah atau
leukemia.

Perokok berisiko 3 kali lebih tinggi menderita katarak yang dapat menyebabkan
kebutaan. Rokok dapat menjadi penyebab utama terjadinya stroke dan kerusakan otak.
Perokok berisiko 10 kali lebih tinggi menderita periodontitis (gusi terbakar yang
mengarah ke infeksi) sehingga dapat merusak jaringan halus dari tulang.

Dampak lainnya dapat terjadi pneumonia, bronchitis, asma, batuk kronis, gagal
jantung, serangan jantung, hipertensi, dan stroke. Kemandulan, bayi lahir prematur,
bayi lahir berat badan kurang (BBLR), dan gangguan pernapasan.

Untuk mencegah dampak buruk dari masuk dan tertimbunnya bahan berbahaya rokok
ke dalam saluran pernapasan, sebaiknya perokok mengonsumsi sumber-sumber
klorofil dan antioksidan secara teratur. Tidak lupa tentunya saran yang paling tepat
adalah mulai berubah, mengurangi, dan menghilangkan kebiasaan hidup yang kurang
baik seperti merokok.

Selain perokok, di negeri kita tercinta ini jumlah perokok pasif ternyata sangat
banyak. Survei sosial ekonomi nasional tahun 2001 menunjukkan, 91,8 persen
penduduk mengaku merokok di rumah ketika sedang bersama keluarganya.
Akibatnya, 97,5 juta orang dengan mudah mengisap asap rokok di rumah. Dari
jumlah itu, 43 juta diantaranya adalah bayi hingga anak-anak berusia 14 tahun.

Merokok merupakan perilaku adiksi yang telah mewabah secara global dan endemis
di Indonesia. Ini menjadikan masalah bersama yang perlu ditanggulangi.

Sebagian besar keluarga di Indonesia mempunyai anggota keluarga yang pernah atau
sedang menjadi perokok aktif. Bila perilaku merokok menjadi adiktif pada salah satu
anggota keluarga, maka anggota keluarga yang lain akan terkena dampak buruknya,
termasuk janin yang masih di dalam kandungan.

Karena itu, jika Anda seorang perokok, maka berhenti merokok merupakan langkah
yang sangat terpuji. Ini artinya, Anda tak hanya menyayangi diri Anda sendiri, tapi
juga menyayangi sesama. Memang, tidak mudah bagi orang yang sudah kecanduan
rokok untuk menghentikan kebiasaan buruk ini. Banyak kalangan sampai hari ini
tidak pernah patah arang untuk mengingatkan orang agar menghindari rokok.

Berhenti Merokok
Merasa sulit berhenti merokok, banyak perokok yang berusaha mengurangi bahaya
rokok dengan beralih ke rokok rendah tar. Mereka menganggap, rokok jenis ini
memiliki risiko yang lebih ringan terhadap kesehatan, atau dengan kata lain, rokok
rendah tar merupakan rokok yang ‘ramah’ terhadap kesehatan. Tapi benarkah rokok
rendah tar lebih aman? Sejauh ini, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa
rokok rendah tar menurunkan risiko gangguan terhadap kesehatan.

Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan? Rasanya, tak ada pilihan yang lebih baik kecuali
berhenti merokok. Karena, banyak manfaat yang akan Anda peroleh jika berhenti
merokok. Salah satunya, kualitas dan kuantitas hidup Anda akan meningkat. Begitu
pun kualitas dan kuantitas hidup orang-orang yang tinggal bersama Anda, akan
meningkat pula. Ini bisa dipahami karena mereka yang selama ini terpaksa ikut
mengisap asap rokok dari Anda, kini terbebas dari asap berbahaya itu.

Bagi masyarakat, hal itu akan mengurangi pengeluaran biaya pengobatan penyakit
akibat rokok, serta mengurangi mangkir karena sakit akibat rokok.
Diantara zat kimia itu yang terpenting dan sudah ada kaitannya dengan penyakit
adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.

Tar sebagai getah tembakau adalah zat berwarna coklat berisi berbagai jenis
hidrokarbon aromatik polisiklik, amin aromatik, dan N-nitrosamine. Tar yang
dihasilkan asap rokok akan menimbulkan iritasi pada saluran napas, menyebabkan
bronchitis, kanker nasofaring, dan kanker paru.

Kanker
Nikotin adalah bahan alkaloid toksik yang merupakan senyawa amin tersier, bersifat
basa lemah dengan pH 8,0. Pada pH fisiologis, sebanyak 31% nikotin berbentuk
bukan ion dan dapat melalui membran sel. Asap rokok pada umumnya bersifat asam
(pH 5,5). Pada pH ini nikotin berada dalam bentuk ion dan tidak dapat melewati
membran secara cepat sehingga di mukosa pipi hanya terjadi sedikit absorpsi nikotin
dari asap rokok.

Pada perokok yang menggunakan pipa, cerutu dan berbagai macam sigaret Eropa,
asap rokok bersifat basa dengan pH 8,5 dan nikotin pada umumnya tidak dalam
bentuk ion dan dapat diabsorpsi dengan baik melalui mulut.

Nikotin juga berpengaruh terhadap pembuluh darah yakni merusak endotel pembuluh
darah dan terhadap trombosit dengan meningkatkan agregasi trombosit. Nikotin
diduga sebagai penyebab ketagihan merokok.

Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang mempunyai afinitas kuat terhadap
hemoglobin pada sel darah merah, sehingga membentuk karboksi hemoglobin
mencapai tingkat tertentu akan dapat menyebabkan kematian.

Akibat buruk dari kebiasaan merokok bagi kesehatan menurut salah satu penelitian
kohort prospektif oleh Doll & Hill di Inggris tahun 1951, yang berlangsung hingga
tahun 1990-an. Penelitian melibatkan 34.439 dokter sebagai responden, sepuluh ribu
responden tersebut telah meninggal dunia dalam periode 20 tahun pertama penelitian
(1951-1971).

Sementara 10.000 orang lainnya meninggal dalam 20 tahun kedua (1971-1991) sejak
penelitian itu sampai tahun 1990 ada sekitar 50 juta orang yang meninggal akibat
kebiasaan merokok. Sedangkan dari tahun 1995 sampai tahun 2000 diperkirakan ada
setidaknya 15 juta orang yang meninggal akibat kebiasaan merokok. Doll dan Hill
melaporkan penyakit yang disebabkan oleh merokok, antara lain: kanker paru, kanker
esofagus, kanker saluran napas lainnya, bronchitis kronik, dan emfisema, penyakit
jantung paru.

Weir dan Dunn melaporkan hasil penelitian terhadap 68.153 laki-laki dan
mendapatkan risiko yang lebih tinggi pada perokok untuk mendapatkan kanker paru,
kanker mulut, kanker laring, kanker esophagus. Penyakit lain yang berhubungan
dengan merokok ialah ulkus peptikum, emfisema, aneurisma, arteriosclerosis.

Kebiasaan merokok akan memepercepat penurunan faal paru. Penurunan volume


ekspirasi paksa detik 1 (VEP 1), pertahun adalah 28,7 ml, 38,4 ml dari 41,7 ml
masing-masing untuk nonperokok, bekas perokok dan perokok aktif.
Kebiasaan merokok mempengaruhi terjadinya penyakit paru akibat kerja seperti
fibrosis paru akibat paparan aluminium, paparan radon, polimer FUME fever.
Pengaruh asap rokok dapat lebih besar daripada pengaruh debu tambang. Penelitian
menunjukkan bahwa pengaruh buruk debu hanya sekitar sepertiga dari pengaruh
buruk rokok.

Sumber: dikutip dari harian analisa (analisadaily.com)

Kategori: Kutipan Internet


Topik: Rokok
6 Penyakit Yang Ditimbulkan Akibat Merokok
33Share
0
email

Do you like this story?

Mulai sekarang, fokuskan diri anda untuk berhenti merokok. karena sadar atau tidak
merokok amat sangat merugikan tubuh anda dan orang di sekitarnya. tahukah anda
bahwa ada 6 Penyakit Yang Ditimbulkan Akibat Merokok ? Berikut adalah penyakit-
penyakit dan gangguan kesehatan pada organ tubuh yang disebabkan oleh kebiasaan
merokok.

Kanker :
• Paru-paru (lung cancer)
• Pancreas
• Gangguan urin
• Ginjal
• Lambung
• Uterine leher rahim
• myeoloid leukaemia
• Rongga Hidung
• Rongga sinuses
• Liver

Sistem Pernafasan :
• Chronic obstructive pulmonary disease (COPD)
• Penyakit pernafasan akut termasuk pneumonia
• penurunan Fungsi paru-paru
• Semua gejala pernafasan utama pada orang dewasa, termasuk batuk, dahak
• asthma

Sistem Kardiovaskular :
FAKTA – FAKTA AKIBAT MEROKOK
Jika saat ini Anda masih menjadi perokok aktif, coba pertimbangkan fakta-fakta di
bawah ini:

• Bahwa dari sekitar 1,2 miliar perokok aktif di dunia, 800 juta di antaranya
berada di negara sedang berkembang yang total penduduknya saat ini berkisar
1,3 miliar jiwa (Tobacco and Poverty, Mary Assunta, 2004).
• Di seluruh dunia sedikitnya 3 juta perokok meninggal setiap tahunnya
diakibatkan penyakit yang terkait dengan kebiasaan merokok mereka.
• Di Amerika Serikat, lebih dari 450.000 perokok meninggal karena berbagai
penyakit yang ditimbulkan oleh kebiasaan merokok. Tingkat kematian akibat
merokok ini lebih besar dibandingkan jumlah keseluruhan orang yang
meninggal yang diakibatkan oleh alkohol, AIDS, kecelakaan lalu lintas,
pembunuhan dan kebakaran.
• Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah China dan India, dalam kasus
kematian akibat menghisap rokok.
• Berdasarkan hasil survei Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia tahun
2007, sebanyak 1.127 orang meninggal setiap hari akibat penyakit yang
ditimbulkan dari kebiasaan merokok. .” (sumber: detik.com)
• Menurut penelitian Yayi Suryo Prabandari, peneliti Pusat Kajian Bioetik dan
Perilaku Kesehatan, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM)
dari 1.127 orang setiap harinya yang meninggal di Indonesia tersebut 67
persennya merupakan laki-laki

You might also like