You are on page 1of 17

PELEMBAB KULIT

DAY CREAM

KELOMPOK 10
FORMULA DAY CREAM
Tiap 40 g Ekabeauty ® cream mengandung :
Fase A
Mineral oil 10 %
Dimethicone 2%
Isopropil myristat 0,1 %
Propil paraben 0,02 %
Olive oil 15 %
Oxybenzone 7%
Cetyl alcohol 2%
 
Fase B
Niacinamide 2%
Phenylbenzimidazole Sulfonic Acid 5%
Emulium® Delta 4%
Gliserin 15 %
Metil paraben 0,18 %
Carbomer 0,15 %
Water ad 100 %

Fase C
α-tokoferol 0,05 %
Ascorbyl palmitat 0,05 %
Jasmine oil 1%
ALASAN PENGGUNAAN BAHAN

1. Niacinamide

Niacinamide (nicitinamide) merupakan bahan yang stabil dan compatibl


e dalam preparasi pelembab terkait dengan kelarutannya yang tinggi dal
am air dan memiliki katakteristik anti-aging. Beberapa efek dari niacina
mide topical adalah :
- Niacinamide menghambat produksi sebum
- Efek antiinflamasi dan penurunan produksi sebum
memberikan kontribusi terhadap efek anti-acne niacinamide.
- Niacinamide meningkatkan produksi kolagen yang dapat
menurunkan atau menghilangkan kerutan pada wajah
- Niacinamide menghambat transfer melanosom dari melanosit
menuju keratinosit sehingga dapat menghambat terjadinya
hiperpigmentasi.
LANJ.
2. Oxybenzone dan Phenylbenzimidazole Sulfonic Acid

Phenylbenzimidazole Sulfonic Acid merupakan absorber UVB yang larut


dalam air yang dapat digunakan dalam fase air pada system emulsi. Berl
awanan dengan bahan sunscreen larut minyak, bahan ini kurang terasa
kasar, memberikan formulasi yang lebih menyenangkan, seringkali digu
nakan dalam pelembab harian yang mengendung sunscreen. Phenylben
zimidazole Sulfonic Acid meningkatkan nilai SPF dari sunscreen organic
dan inorganic. Juga dapat digunakan dalam bentuk formulasi gel karena
kelarutannya terhadap air.
Meskipun oxybenzone atau benziphenone-3 mengabsorpsi secara efisien
sinar dalam range UVB, absorpsinya sangat luas dan baik pada range U
VA II. Secara primer digunakan sebagai UVA absorber tetapi nilai SPF m
enigkat pada kombinasinya dengan UVB absorber.
LANJ.
3. Emulium® Delta

Emulgator seperti gliseril monosyearat dan surfaktan noni


onic lainnya seperti polietilen glikol ester dan fatty alcohol
ester dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kekeri
ngan pada kulit yang dapat terjadi pada penggunaan em
ulgator sabun alkali-stearat.

Emulium® Delta merupakan emulgator yang terdiri atas


glyceril stearat dan PEG 75 stearat yang dapat memberik
an rasa lembut pada saat penggunaan produk.
LANJ.
4. Mineral oil

Mineral oil terutama digunakan sebagai bahan tam


bahan dalam formulasi topical farmasetikal. Juga
banyak digunakan dalam produk kosmetik dan be
berapa produk makanan.
Night cream cenderung kental dan dapat dibentuk
dari mineral oil, lanolin alcohol, petrolatum, dan ai
r untuk membentuk krim.
5. Dimethicone
Silicon dengan berat molekul tinggi seperti dimethicone digunakan untuk
memberikan efek lebih lama dari produk perawatan seperti night cream.
Dimethicon memiliki efek menghilangkan sabun tetapi dapat membentuk
lapisan tipis yang baik, lubrikan, menghilangkan rasa kasar dari produk,
serta menghilangkan rasa basah dari mineral oil dan vegetable oil.

Dimethicone atau cyclomethicone dengan berat molekul tinggi membent


uk lapisan tahan air yang membantu perpanjangan efek dari produk per
awatan kulit, produk pelindung matahari, dan produk kosmetik lainnya.
6. Isopropyl myristate

Isopropyl miristat merupakan emolien yang diabsor


psi secara cepat oleh kulit. Digunakan sebagai kom
ponen basis semisolid dan sebagai pelarut bagi ban
yak substansi yang digunakan secara topical. Serin
g digunakan dalam formulasi topical dan kosmetik s
eperti bath oil, make-up, produk perawatan rambut
dan kuku, krim, lotion, produk untuk bibir, pelembu
t kulit, deodorant, suspensi otik, dan vaginal krim.
7. α-tokoferol dan ascorbyl palmitate

A-tokoferol dikenal sebagai sumber vitamin E. menunjukkan efek anti oksid


an yang lebih baik dibanding beta, delta, dan gamma tokoferol. Digunakan
dalam produk farmasetikal dengan basis minyak atau lemak dengan konse
ntrasi 0,001-0,05 %. Efek antioksidan dapat ditingkatkan dengan penamba
han bahan seperti lecithin dan ascorbyl palmitate.

Ascorbyl pakmitate digunakan tunggal atau kombinasi dengan alpha tokofe


rol sebagai stabilisator untuk minyak pada formulasi farmasetikal dan prod
uk makanan biasanya dengan konsentrasi 0,05%. Biasanya digunakan pad
a produk oral ataupun topical yang mengandung bahan aktif yang tidak sta
bil terhadap udara. Kombinasi ascorbyl palmitate dan alpha tokoferol menu
njukkan efek sinergisme dimana meningkatkan efek dari tiap komponen.
8. Metil paraben dan Propil paraben

Metil paraben secara luas digunakan sebagai pengawet dalam kosmetik, produ
k makanan dan produk farmasetik lainnya. Dapat digunakan tunggal atau komb
inasi dengan pengawet paraben lainnya. Metil paraben merupakan pengawet y
ang paling sering digunakan dalam produk kosmetik.
Propil paraben digunakan sebagai pengawet dalam produk kosmetik, makanan,
dan produk farmasetik lainnya. Dapat digunakan tunggal atau kombinasi denga
n pengawet paraben lainnya. Merupakan pengawet yang paling banyak diguna
kan dalam produk kosmetik. Paraben aktif pada pH luas dan memiliki spectrum
luas dalam aktivitas antimkrobanya.

Diketahui bahwa kombinasi dari metil dan propil parahidroksibenzoat memberik


an hasil yang sangat baik pada emulsi sehingga penggunaannya direkomendasi
kan.
9. Olive oil

Olive oil digunakan dalam enema, linimen, salep, plaster, dan sabun
. Juga banyak digunakan pada kapsul oral dan larutan sebagai pem
bawa bagi injeksi yang mengandung minyak. Selain itu, produk yan
g mengandung olive oil antara lain shampoo dan hair conditioners,
produk pembersih, krim topical dan lotion, serta produk anti sinar m
atahari.

Minyak yang biasanya digunakan dalam preparasi krim yaitu yang b


erasal dari binatang, tanaman, atau mineral tapi telah ditemukan ba
hwa minyak yang berasal dari tanaman dapat diabsorpsi lebih cepat
oleh kulit. Olive oil merupakan contoh yang baik bagi minyak ini.
10. Cetyl Alkohol

Serupa dengan steryl alkohol, juga memberikan tekstur lembut pad


a kulit dan luas digunakan dalam cream kosmetik dan lotion.

Dalam lotion, cream dan salep cetyl alkohol digunakan karena sifat
emolient, penyerap air, dan sifat pengemulsinya. Meningkatkan sta
bilitas, meningkatkan tekstur, dan meningkatkan komsistensi.

Sifat emolientnya didasari atas absorbsi dan retensi cetyl alkohol pa


da epidermis dimana ia melubrikasi dan melembutkan kulit dengan
memberikan sifat tekstur seperti beludru
11. Gliserin

Dalam formulasi topikal farmasi dan kosmetik, gliserin utamany


a digunakan karena sifat humektan dan emolientnya. Konsentr
asi gliserin sebagai humektan hingga 30%.

Bahan yang paling umum digunakan untuk tujuan ini (sebagai


humektan) yaitu gliserin, gliserin dalam jumlah yang kecil dapat
mencegah menyusutnya cream dalam wadah.

Gliserol menghasilkan cream yang konsistensinya keras dan sif


at aliran yang baik
12. Carbomer

Carbomer digunakan secara luas dalam formulasi farmasetikal s


ebagai rheology modifiers. Formulasi tersebut mencakup krim,
gel, lotion, dan salep yang digunakan untuk ophtalmik, rectal, t
opical, dan vaginal preparasi.

Carbomer sebagai peningkat viskositas fase air dapat memperb


aiki stabilitas krim, memberikan struktur pada produk, dan dap
at menyebar dengan cepat pada saat produk dioleskan pada ba
gian tubuh yang diinginkan.
CARA KERJA

1. Campur dan panaskan fase A hingga 70oC


2. Campur dan panaskan fase B hingga 80oC
3. Campurkan sambil diaduk fase A dan fase B
hingga homogen
4. Dinginkan campuran hingga 40oC
5. Campurkan fase C ke dalam emulsi
6. Masukkan ke dalam kemasan dan beri etiket
DAFTAR PUSTAKA
 Alam, Murad, dkk. 2009. Cosmetic Dermatology for Skin of Color. Mc Graw Hill : New York
 Barel, Andre O., dkk. 2001. Handbook of Cosmetic Sience and Technology. Marcel Dekker Inc. :
New York
 Butler, Hilda. 2000. Poucher’s Perfumes, Cosmetics and Soaps. Kluwer Academic Publisher : Lon
don
 Draelos, Zoe Diana dan Lauren A. Thaman. 2006. Taylor and Francis Group : New York
 Gennaro, Alfonso R., (2000), Remington: The Science and Practice of Pharmacy 20th edition, Phil
adelphia College of Pharmacy and Science: Philadelphia
 Leyden, James J. dan Anthony V. Rawlings. Skin Moisturization. Marcel Dekker Inc. : New York
 Rhein, Linda D., dkk. 1998. Surfactants in Personal Care Products and Decorative Cosmetics. Ta
ylor and Francis Group : New York
 Rosen, Meyer R. 2005. Delivery System Handbook for Personal Care and Cosmetic Products. Will
iam Andrew Publishing : New York
 Rowe, Raymond C. dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients 6 th Edition. Pharmaceutic
al Press : London
 Schueller, Randy dan Perry Romanowski. 1999. Conditioning Agents for Hair and Skin. Marcel De
kker Inc. : New York
THANKS

You might also like