Professional Documents
Culture Documents
Nakman Harahap
Staf Pengajar Jurusan Akuntansi FE Universitas Sumatra Utara
Dwi Kumala Vera
Alumni Jurusan Akuntansi FE Universitas Sumatra Utara
ABSTRACT
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh efisiensi
biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik terhadap laba bersih pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
Masalah yang dirumuskan pada peneitian ini adalah apakah efisiensi biaya produksi yang terdiri
dari efisiensi biaya bahan baku, efisiensi biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
berpengaruh terhadap laba bersih pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Periode
penelitian ini dimulai dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Hipotesis yang dikemukakan
dalam penelitian ini adalah efisiensi biaya produksi yang terdiri dari efisiensi biaya bahan baku,
efisiensi biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik berpengaruh terhadap laba
bersih pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Metode analisis yang digunakan
untuk melihat dari efisiensi biaya bahan baku, efisiensi biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik berpengaruh terhadap laba bersih pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan adalah metode analisis deskriptif dan statistik. Pengujian hipotesis secara simultan (uji
statistik F) dan secara parsial (uji statistik t) dengan α = 5%. Pengolahan data peneliti dibantu
dengan menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 16.00 for Windows.
Hasil uji F (simultan) menunjukkan variabel biaya produksi yang terdiri dari efisiensi biaya
bahan baku, efisiensi biaya tenaga kerja langsung dan efisiensi biaya overhead pabrik secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih. Hasil uji secara parsial
(uji statistik t) menunjukkan bahwa variabel efisiensi biaya efisiensi biaya tenaga kerja langsung
dan efisiensi biaya overhead pabrik memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap laba
bersih, sedangkan variabel lain yaitu efisiensi biaya bahan baku berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap laba bersih. Adapun variabel yang berpengaruh paling dominan adalah
variabel efisiensi overhead pabrik.
Keyword : Laba bersih, Biaya produksi.
1. Pendahuluan
Laba atau rugi sering dimanfaatkan pendapatan dan biaya, akan dapat
sebagai ukuran untuk menilai prestasi diperoleh hasil pengukuran laba yang
perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi berbeda antara lain: laba kotor, laba
bagian pembentuk laba adalah operasional, laba sebelum pajak, dan laba
pendapatan dan biaya. Dengan bersih (Adie: 2010). Laba bersih
mengelompokkan unsur-unsur merupakan nilai akhir yang diperoleh
Efisiensi biaya produksi merupakan yang terdapat pada 5 (lima) daerah Tingkat
salah satu variabel yang penting. Biaya yang II Sumatera Utara yaitu Kabupaten Deli
dikeluarkan oleh perusahaan dalam Serdang, Simalungun, Asahan, Labuhan
melaksanakan proses produksi perlu Batu, dan Tapanuli Selatan. Berikut ini
dikendalikan sebaik-baiknya, karena adalah data jumlah biaya produksi pada
walaupun proses produksi dapat berjalan PTPN III (Persero) Medan dari tahun 2007
dengan lancar dan baik namun apabila tidak sampai dengan tahun 2009.
didukung dengan usaha untuk dapat
menekan biaya produksi serendah– Tabel 1.1
serendahnya akan berakibat naiknya biaya Jumlah Produksi, Biaya Produksi, dan Laba
produksi. Kondisi tersebut dapat dicapai Bersih Kelapa Sawit
dengan berusaha mengendalikan biaya- Pada PTPN III (Persero) Medan tahun 2007
biaya yang terjadi dalam perusahaan, sampai 2009
terutama biaya yang berkenaan langsung Keteranga 2006 2007 2008 2009
n
dengan produksi karena dengan Jumlah Realisa 417 557 567 738
mengendalikan biaya produksi seefisien Produksi si
(Juta Standar 408 589 633 761
mungkin, maka akan dihasilkan harga Kg)
pokok produksi yang B. T. Realisa 18.221 20.948 22.717 24.922
Kerja si
lebih rendah, di mana dengan harga pokok Langsung Standar 15.542 18.692 21.034 26.505
produksi yang lebih rendah itu perusahaan (Rp Juta)
Biaya Realisa 644.64 817.48 1.141.68 1.353.35
akan mampu bersaing di pasaran, sehingga Overhead si 6 3 1 1
perusahaan dapatmemperoleh laba yang Pabrik Standar 567.85 771.14 1.040.48 1.393.15
(Rp Juta) 3 2 5 7
optimal. Laba 293.85 702.74 844.718 519.814
PT Perkebunan Nusantara III Bersih 3 9
(Rp Juta)
disingkat PTPN III (Persero), merupakan
salah satu dari 14 (empat belas) Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan Sumber: PTPN III (Persero) Medan (2010)
yang bergerak dalam bidang usaha
perkebunan, pengolahan dan pemasaran
hasil perkebunan. Kegiatan usaha perseroan
mencakup usaha budidaya dan pengolahan Tabel 1.1 di atas menunjukkan
tanaman kelapa sawit dan karet. Produk jumlah produks, biaya tenaga kerja
utama perseroan adalah minyak sawit atau langsung, dan biaya overhead pabrik pada
Crude Palm Oil (CPO) dan Inti Sawit PTPN III (Persero) Medan. Biaya produksi
(Kernel) dan produk hilir karet. Biaya terus mengalami peningkatan dari tahun
produksi yang ada pada PTPN III (Persero) 2006 sampai dengan tahun 2009 diikuti
Medan ini terdiri dari: dengan peningkatan jumlah produksi kelapa
1. Biaya tenaga kerja langsung, sawit. Laba bersih yang dapat dihasilkan
2. Biaya overhead pabrik, seperti: oleh PTPN III (Persero) Medan mengalami
biaya pemeliharaan tanaman, biaya peningkatan pada tahun 2006 sampai
pemupukan, biaya panen, biaya dengan tahun 2008 sedangkan dari laba
pengangkutan ke pabrik, biaya umum, bersih tahun 2008 samapai dengan 2009
biaya pengolahan, beban pembelian, mengalami penurunan. Persentase kenaikan
dan beban penyusutan. dan penurunan laba bersih pada tahun 2006
PTPN III (Persero) Medan ini sampai dengan 2009 adalah 12% sampai
memiliki lahan perkebunan (unit kebun) dengan 36%. Biaya produksi yang terdiri
dari biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
biaya aktual dengan biaya standar atau keseluruhan dapat ditinjau lagi. Misalnya
tolak ukur biaya lainnya. ada suatu reduksi (pengurangan) besar
Bambang dan Kartasapoetra (1998: pada harga dari beberapa bahan baku
4), bagi pengendalian biaya (cost dengan memakai kualitas yang lebih
control), perhitungan-perhitungan biaya rendah, tetapi hal ini dapat
salah satu kepentingannya adalah untuk mengakibatkan mesin lebih lambat untuk
pengendalian pengeluaran-pengeluaran, melakukan proses produksi.
yang menjurus ke efisiensi Menurut Samryn (2001: 211) di dalam
pendayagunaan tenaga kerja, bahan- pengendalian biaya dapat menggunakan
bahan, alat-alat produksi (mesin-mesin) anggaran fleksibel dan biaya standar.
dan pabrik. Efisiensi ini sangat penting 2.5 Kerangka Konseptual
untuk menghasilkan produk (kuantitas Laba atau keuntungan dapat
dan kualitas) secara hemat yang akan didefinisikan dengan dua cara. Laba
mampu bersaing dan mampu dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan
mendatangkan profit. sebagai peningkatan kekayaan seorang
Dari uraian di atas maka dapat investor sebagai hasil penanam
disimpulkan bahwa efisiensi biaya modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya
berhubungan dengan pengendalian biaya yang berhubungan dengan penanaman
dengan cara membandingkan biaya modal tersebut (termasuk di dalamnya,
aktual dengan biaya standar atau tolak biaya kesempatan) sedangkan laba dalam
ukur biaya lainnya sehingga dapat akuntansi didefinisikan sebagai
menghasilkan produk yang baik dan selisihantara harga penjualan dengan
mampu mendatangkan laba. biaya produksi (Adie: 2010). Laba
bersih ini dapat dihintung dengan
menggunakan rasio Net Profit Margin.
2.4 Alat Pengendalian Biaya Margin ini menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam mencetak laba bersih
Pengendalian adalah usaha sistematis (penjualan dikurangi semua biaya dan
manajemen untuk mencapai tujuan. pajak). Rumusnya adalah laba bersih
Aktivitas-aktivitas dimonitor terus-menerus dibagi dengan penjualan (laba
untuk memastikan bahwa hasilnya berada bersih/penjualan). Semakin tinggi margin
pada batasan yang diinginkan. Hasil aktual laba bersih semakin bagus karena itu
untuk setiap aktivitas dibandingkan dengan berarti perusahaan mampu mencetak
rencana, dan jika ada perbedaan yang tingkat keuntungan yang tinggi.
signifikan, tindakan perbaikan dapat Setiap perusahaan dalam
dilakukan (Carter and Usry, 2006: 6). menjalankan kegiatan
Parkinson (1993: 35) mengemukakan bahwa operasionalnyamemerlukan biaya
ada beberapa prasyarat untuk kontrol biaya produksi. Biaya produksi merupakan
yang efekt if, yaitu: biaya yang digunakanoleh perusahaan
1. Usaha harus diarahkan agar menjadi untuk menghasilkan suatu produk.
efekt if Konsentrasi harus berada dalam Biaya produksi dalam suatuperusahaan
pengontrolan bidang yang memerlukan dapat terdiri dari biaya bahan baku,
biaya terbesar. biaya tenaga kerja langsung danbiaya
2. Organisasi secara keseluruhan harus overhead pabrik. Menurut Carter
diperiksa Kontrol terhadap biaya (2006: 40) bahan baku adalah
menghendaki agar organisasi secara semuabahan baku yang membentuk
adalah metode analisis deskriptif dan Ikatan Akuntan Indonesia, 2008. Standar
statistik. Pengujian hipotesis secara simultan Akuntansi Keuangan, Cetakan
(uji statistik F) dan secara parsial (uji Kedua,
statistik t) dengan α = 5%. Pengolahan data Salemba Empat, Jakarta.
peneliti dibantu dengan menggunakan Hall, James A, 2007. Sistem Informasi
Statistical Product and Service Solutions Akuntansi, Edisi Keempat, Salemba
(SPSS) 16.00 for Windows. Hasil uji F Empat, Jakarta.
(simultan) menunjukkan variabel biaya Hansen, D. R., dan Mowen, M.M., 1999.
produksi yang terdiri dari efisiensi biaya Akuntansi Manajemen, Edisi
bahan baku, efisiensi biaya tenaga kerja Keempat, Jilid Satu, Penerbit
langsung dan efisiensi biaya overhead pabrik Erlangga, Jakarta.
secara bersama-sama berpengaruh positif Makridakis, Spyros, Wheelwright, Steven
dan signifikan terhadap laba bersih. Hasil uji C dan McGee, Victor E. 1999.
secara parsial (uji statistik t) menunjukkan Metode
bahwa variabel efisiensi biaya efisiensi dan Aplikasi Peramalan, Binarupa
biaya tenaga kerja langsung dan efisiensi Aksara, Jakarta.
biaya overhead pabrik memiliki hubungan Munawir, 2001. Analisa Laporan
yang positif dan signifikan terhadap laba Keuangan, Liberty, Yogyakarta.
bersih, sedangkan variabel lain yaitu
efisiensi biaya bahan baku berpengaruh S, Bambang dan Kartasapoetra, G., 1998.
negatif dan tidak signifikan terhadap laba Kalkulasi Pengendalian Biaya
bersih. Adapun variabel yang berpengaruh
paling dominan adalah variabel efisiensi Produksi, PT. Bina Aksara, Jakarta.
overhead pabrik.
Pinasih, 2005. Pengaruh Efisiensi Biaya
Bahan Baku dan Efisiensi Biaya
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Nur Fitri Yuliana, 2008. Analisis Tenaga Kerja Langsung Terhadap
Biaya Bahan Baku dan Biaya Rasio Profit Margin (Studi kasus
Overhead Pabrik yang Berpengaruh pada perusahaan meubel PT. Jaya
Terhadap Efisiensi Biaya Produksi Indah Furniture Kabupaten Jepara).
Pada PT. Autokorindo Pratama
Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial,
Gresik. Skr ipsi. Fakultas Ekonomi.
Universitas Muhammadiyah Gresik. Jurusan Ekonomi. Universitas Negeri
Tidak Dipublikasikan. Semarang. Tidak Dipublikasikan.
Blocher, E.J., Chen. K.H., dan Lin, T.W.,
2001. Manajemen Biaya: Dengan
Tekanan Stratejik, Jilid Kedua, Edisi
Pertama, Penerjemah: A. Susty
Ambarriani, Salemba Empat, Jakarta.
Carter, W.K., and Usry, M. F., 2006.
Akuntansi Biaya, Buku Satu, Edisi
Ketigabelas, Penerjemah: Krista,
Salemba Empat, Jakarta.