Professional Documents
Culture Documents
Di susun oleh:
Nim : 208311052
Kelas : B Ekstensi
UNIMED
2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadiran Allah Swt, yang telah memberikan Rahmat maupun KaruniaNya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana yang diharapkan.
Makalah ini dimaksudkan sebagai upaya melengkapi bahan sumber belajar kami mengenai”
Metodologi dan Laporan Hasil Penelitian”
Penulisan makalah ini terlaksana sebagai bagian dari kegiatan belajar mahasiswa Jurusan
pendidikan bahasa Indonesia , FBS dan oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Drs.Syamsul Arif,M.Pd sehingga makalah ini dapat selesai sebagaimana mastinya, namun
penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca bila ada kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya Penulis ucapkan terima kasih. Semoga tugas ini bermanfaat kepada teman-teman
khususnya kepada penulis.
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................…….i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................…….ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................................……
1.1 Pengantar……………………………………………………………………...1
KARANGAN ILMIAH....................................................................................……..4
2.1 Pengantar……………………………………………………………………....4
KARANGAN ILMIAH....................................................................................……..6
3.1 Pengantar……………………………………………………………………....6
3.3 Perwajahan…………………………………………………………………….7
3.3.2 Penomoran……………………………………………………………….7
3.4 Penyajian……………………………………………………………………..8
4.1.5 Prakata……………………………………………………………………11
BAB V : BAHASA
Ada beberapa jenis karangan ilmiah yang biasa ditulis orang. Disamping makalah dan
skripsi seperti: kertas kerja, laporan penelitian, tesis, dan disertai istilah- istilah dipakai untuk
memberi nama suatu karya tulis yang berifat ilmiah. Semua jenis karangan ilmiah selalu
menyajikan suatu hasil kegiatan penelitian tentang suatu pokok masalah berdasarkan data dan
fakta di lapangan
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris- objektif. Makalah menyajikan masalah
dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif. Makalah disusun untuk melengkapi
tugas- tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran pemecahan tentang
suatu masalah secara ilmiah. Makalah menggunakan bahasa yang lugas dan tegas. Bentuk
yang paling sederhana di antara karya tulis ilmiah yang lain.
Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris- objektif. Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam suatu
seminar atau lokakarya.
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-
objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (studi kepustakaan). Skripsi ditulis untuk
melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana muda/ diploma dan penyusunannya
dibimbing oleh seorang dosen atau tim yang ditunjuk oleh suatu lembaga pendidikan tinggi.
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan
oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terperinci. Dalil
yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan- sanggahan enat
guru besar/ penguji suatu pendidikan tinggi. Disertai berisi suatu temuan penulis sendiri,
berupa temuan oriinal. Jika temuan orisinal dapat dipertahankan oleh penulisnya dari
sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doctor.
1.2 Manfaat Penyusunan Karangan Ilmiah
Penyusunan karangan ilmiah memberikan manfaat yang besar sekali, baik bagi penulis
maupun bagi masyarakat. Menurut Sikumbang (1981:2-5), sekurang- kurangnya ada enam
manfaat yang diperoleh dari kegiatan yang intinya adalah sebagai berikut:
2. Penulis akan terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai buku sumber,
mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih
matang.
3. Penulis akan berkenalan dengan kegiatan perpustakaan, seperti mencari bahan bacaan
dalam catalog pengarang atau catalog judul buku.
1. Sikap ingin tahu. Diwujudkan dengan selalu bertanya- Tanya tentang berbagai hal.
Mengapa demikian? Apa saja unsur- unsurnya?
5. Sikp rela menghargai karya orang lain. Diwujudkan dengan mengutip dan
menyatakan terima kasih atas karangan orang lain, dan menganggapnya sebagai karya
yang orisinal milik pengarangnya.
b. Penentuan judul
a. Pengelompokan bahan
b. Pengonsepan
5. Penyajian/ pengetikan
Topik/ masalah adalah pokok pembicaraan. Dalam hubungan dengan pemilihan topic
yang akan diangkat ke dalam karangan ilmiah, Keraf (1980:111) mengatakan, penyusunan
karangan ilmiah lebih baik menulis sesuatu yang menarik perhatian dengan pokok persoalan
yang benar- benar diketahui daripada menulis pokok- pokok yang tidak menarik atau tidak
diketahui sama sekali.
Jika topik sudah ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk- petunjuk, tinggal
Anda menguji sekali lagi; apakah topic itu betul- betul cukup sempit dan terbatas ataukah
masih terlalu umum dan mengambang. membatasi topic/ masalah adalah dengan pembuatan
bagan pembatasan topic
Langkah pertama yang harus ditempuh dalam pengumpulan data adalah mencari
informasi dari kepustakaan (buku, Koran, majalah, brosur). Informasi yang relevan diambil
sarinya dan dicatat pada kartu hasil studi.
Jika data sudah terkumpul penyusunan menyeleksi dan mengorganisasi data tersebut.
Penyusunan harus menggolong- golongkan data menurut jenis, sifat atau bentuk. Penyusunan
harus mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik- teknik yang ditentukan.
BAB III
b. Perwajahan
c. Penomoran halaman.
e. Daftar pustaka
f. Lampiran
Kertas yang digunakan untuk mengetik karangan ilmiah sebaiknya kertas HVS yang
berukuran kuarto (21,5 x 28 cm2). Sedangkan untuk kulitnya digunakan kertas yang agak
tebal. Kemudian, mesin tik yang digunakan hendaknya mesin tik yang huruf- hurufnya tegak
dan masih jelas, tidak meloncat- loncat. Pemakaian mesin tik yang hurufnya miring tidak
diizinkan. Jika mesin tik yang digunakan lebih dari satu, usahakan agar ukuran dan bentuk
hurufnya sama sehingga hanya terdapat satu ukuran dan satu bentuk huruf dalam suatu
karangan ilmiah. Pita mesin tik yang digunakan harus berwarna hitam. Jumlah halaman
makalah untuk melengkapi ujian semester dalam mata kuliah antara 10- 15 halaman,
termasuk prakata, daftar isi dan daftar pustaka. Jumlah halaman skripsi untuk memenuhi
syarat ujian diploma atau sarjana tidak kurang dari 30 halaman.
3.2 perwajahan
Yang dimaksud dengan perwajahan adalah tata letak unsur- unsure karangan ilmiah
serta aturan penulisan unsur- unsure tersebut, yang dikaitkan dengan segi keindahan dan
estetika naskah. Periksalah kulit luar naskah, halaman, judul, daftar isi, daftar pustaka. Dalam
pembicaraan tentang perwajahan akan dibahas
Kertas pola ukuran dipasang setiap kali mengganti halaman dan kertas pola ukuran itu
harus ditaati agar hasil ketikan tampak rapi. Namun, jika Anda menggunakan computer,
program- program harus dikuasai dahulu agar format yang dikehendaki terwujud.
Buatlah garis- garis pembatas pada kertas pola ukuran itu dengan ukuran :
1. Pias atas 4 cm
2. Pias bawah 3 cm
3. Pias kiri 4 cm
1.2 Penomoran
Penomoran yang lazim digunakan dalam karangan ilmiah adalah dengan angka Romawi
kecil (I,ii,iii,iv,v) dipakai untuk menomori halaman judul, halaman yang bertajuk prakata,
daftar isi, daftar table, daftar grafik (jika ada), daftar singkatan dan lambing. Angka Romawi
besar (I,II,III,IV,V) digunakan untuk menomori tajuk bab pendahuluan, tajuk bab analisis,
dan tajuk bab simpulan. Angka Arab (1,2,3,4,5) digunakan untuk menomori halaman-
halaman naskah mulai bab pendahuluan samapai dengan halaman terakhir dan untuk
menomori nama- nama table, grafik, bagan dan skema.
b. Letak penomoran
Halaman judul, daftar isi, daftar table, daftar grafik, daftar bagan, daftar skema, daftar
singkatan dan lambang menggunakan angka Romawi kecil yang diletakkan pada bagian
bawah, tepat di tengah- tengah. Halaman yang bertajuk bab pendahuluan, bab analisis, bab
simpulan, daftar pustaka, indeks, dan lampiran menggunakan angka Arab yang diletakkan
pada bagian bawah, tepat di tengah- tengah. Halaman- halaman naskah lanjutan
menggunakan angka Arab yang diletakkan pada bagian atas, tepat di tengah- tengah.
Anak bab dan subanak bab dinomori dengan angka Arab system digital. Angka terakhir
dalam digital. Angka terakhir dalam digital ini tidak diberi titik
(1.1,1.2,2.1,2.2,2.2.1,2.2.2,3.1,3.2) dalam hubungan ini, angka digital tidak lebih dari tiga
angka, sedangkan penomoran selanjutnya menggunakan a,b,c, kemudian 1),2),3), selanjutnya
a),b),c), dan seterusnya.
Sebelum mulai menulis karangan ilmiah, anda sudah memilih dan menentukan bahan
bacaan yang membahas masalah yang akan ditulis. Sumber bacaan dapat berupa buku yang
sudah diterbitkan, Anda akan menemukan isi pernyataan atau keterangan yang menurut Anda
sendiri pastas untuk dijadikan kutipan. Keterangan ini dpat berupa rumus, defenisi, atau
perincian yang berhubungan erat dengan pokok garapan dan dituliskan dalam kartu hasil
studi pustaka berukuran 14x 10 cm2. Isi pernyataan itu segera Anda pindahkan kedalam kartu
hasil studi pustaka yang sudah disiapkan. Tuliskan pokok masalah pada sudut kanan sebelah
atas. Dibawah masalah dicantumkan data kepustakaan (pengarang, tahun terbit, judul buku,
tempat terbit, mana penerbit, dan nomor halaman). Data kepustakaan ini akan digunakan
waktu merujuknua.dibawah data kepustakaan, Anda mengutip isi pernyataan atau keterangan
yang diperlukan.
1. Istilah- istilah seperti ibid, op cit, dan loc cit tidak perlu digunakan dalam karangan
ilmiah karena pembaca tidak akan langsung mengetahui siapa yang membuat isi
pernyatan itu.
2. Jika nama pengarang dituliskan sebelum bunyi kutipan, buatlah dahulu pengantar
kalimat yang sesuai dengan keperluaan, kemudian tulis nama akhir pengarang,
berikutnya cantumkan tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung
baru ditampilkan.
3. Jika nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan, buatlah dahulu pengantar
kalimat yang sesuai dengan keperluan, tampilkan kutipan, sebutkan nama akhir
pengarang, tanda koma, tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung
dan akhirnya diberi titik.
4. Ketentuan b) dan c) berlaku bagi kutipan yang berasal dari sutu sumber yang
pengarangnya dua orang
5. Jika diperlukan lebih dari satu buku rujukan untuk kepentingan pendapat dan buku-
buku itu membicarakan hal yang sama, penampilan kutipannya.
6. Jika nama pengarang lebih dari dua orang, yang disebutkan hanya pengarang pertama
dengan memberikan et al, atau dkk ( berarti dan kawan- kawan) di belakang nama.
7. Jika kutipan hanya lima baris atau kurang dari lima baris, penampilannya seperti
dicontohkan diatas, yaitu kutipan dicantumkan di dalam teks dengan jarak dua spasi
baik dengan kutipan langsung maupun tidak langsung, sedangkan kutipan yang lebih
dari lima baris dicantumkan di bawah teks dengan jarak satu spasi. Dan menjorok
sekitar lima pukulan mesin tik, baik di sebelah kiri maupun di sebelah kanan, tanpa
diberi tanda petik.
Jika kutipan dari kartu hasil studi pustaka akan ditampilkan dalam suatu paragraph,
usahakan agar koherensi paragraph tetap utuh dan tidak sampai timbul kesan, kutipan ini
muncul tiba- tiba yang tidak relevansinya dengan pembicaraan dalam paragraph yang
bersangkutan. Amoniak digunakan sebagai bahan pembuat urea, merupakan barang
komoditas ekspor seperti dikatakan oleh Subandi (1987:40), “ Amoniak dikirimkan secara
kontinu untuk memenuhi keperluan PT Petro Kimia Gresik dan diekspor ke Filipina, India,
Thailand, Korea Selatan dan Jepang.
Catatan kaki adalah suatu keterangan tambahan tentang istilah atau ungkapan yang
tercantum dalam naskah. Catatan kaki dapt berupa rujukan kepada sesuatu yang bukan buku,
seperti eterangan wawancara, pidato di televise dan sejenis dengan itu.bagian yang
diterangkan diberi nomor 1,2,3. Catatan kaki diletakkan di bagian bawah halaman dengan
dibatasi oleh garis sepanjang sepuluh pukulan dari pias kiri jarak dari garis pembatas ke
catatan kaki dua spasi. Nomor catatan kaki dinaikkan stengah spasi di depan penjelasannya
diberi kurung tutup.
BAB IV
Sistematika karangan ilmiah adalah aturan meletakkan bagian- bagian karangan ilmiah,
bagian mana yang harus didahulukan dan bagian mana pula yang harus dikemudiankan,
bagian yang diletakkan di depan lazim disebut pembuka karangan ilmiah yang terdiri atas:
b. Keperluan penyusunan
c. Nama penyusun
f. Tahun penyusunan
Judul karangan ilmiah dicantumkan sekitar empat sentimeter dari pinggir atas kertas.
Judul karangan ilmiah dituliskan dengan huruf capital seluruhnya tanpa diakhiri tanda baca
apa pun.
Halaman judul harus sama persis dengan penulisan kulit luar. Ukuran hurufnya sama;
capital atau tidak kapitalnya sama; system simetris atau system lurusnya sama. Pendeknya,
yang tercantum dalam halaman judul merupakan turunan semua hal yang terdapat dalam kulit
luar.
Halaman ini disediakan untuk mencantumkan nama- nama dosen pembimbing, nama
ketua jurusan, dan nama dekan yang bertanggung jawab akan kesahihan karangan ilmiah.
Jenis- jenis istilah yang tercantum dalam halaman ini berbeda- beda bergantung pada
kebiasaan yang berlaku di lingkungan masing- masing.
Terlepas dari istilah yang digunakan atau penempatan istilah yang berbeda- beda, yang
harus diperhatikan adalah penerapan kaidah bahasa, sebagai berikut:
a. Semua awal kata yang tercantum dalam halaman ini dituliskan dengan huruf capital,
kecuali kata tugas.
Setelah halaman pengesahan dicantumkan juga halaman penerimaan oleh panitia ujian
sarjana muda/sarjana
4.1.5 Prakata
Prakata ditulis untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang penulisan
karangan ilmiah. Dengan membaca prakata seorang akan mengetahui maksud penulis
menyajikan karangan ilmiah, hal- hal yang termuat dalam karangan ilmiah, dan pihak- pihak
mana saja yang memberikan keterangan kepada penulis. Unsure- unsure yang dicantumkan
dalam prakata hendaklah dibatasi pada:
1) Puji syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kekuatan kepad apenulis karangan
ilmiah
4) Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang memungkinkan tersusunnya karangan
ilmiah
5) Penyebutan nama tempat, tanggal, bulan dan tahun penyusunan, serta nama penyusun
karangan ilmiah
Tajuk PRAKATA dituliskan denga huruf capital seluruhny tanpa diberi tanda baca apa
pun dan diletakkan turun sekitar seperempat bagian ( tujuh sentimeter) dari pinggir atas
kertas dan persis di tengah- tengah.
Tajuk DAFTAR TABEL dituliskan dengan huruf capital seluruhnya, tanpa diberi tanda
baca apa pun. Tajuk DAFTAR TABEL terletak di tengah- tengah kertas dan turun
seperempat bagian dari pinggir atas kertas. Nama- nama table diberi nomor dengan angka
Arab dan dituliskan dengan huruf capital pada semua awal katanya, kecuali partikel seperti
di, ke,dan, dari, yang, dan untuk.
Daftar grafik, daftar bagan, atau daftar skema dibuat jika dalam suatu karangan ilmiah
terdapat lebih dari satu grafik, bagan, atau skema. Cara menuliskannya adalah ditengah-
tengah kertas dituliskan tajuk DAFTAR GRAFIK, DAFTAR BAGAN, atau DAFTAR
SKEMA dengan huruf capital semua, diberi tanda baca apa pun. Tajuk- tajuk ini diletakkan
di tengah- tengah kertas dan turun seperempat bagian dari pinggir atas kertas (tujuh
sentimeter) berilah nomor urut grafik, bagan, atau skema dengan angka Arab, 1,2,3 dan
seterusnya, seperti grafik 1, bagian 2, atau skema 5 dengan diikuti nama masing- masing.
Dalam karangan ilmiah, penulis dapat menggunakan singkatan atau lambang istilah nama
sesuatu. Hal itu dilakukan agar isi karangan terasa padat, efisien dan efektif. Tidak ada
patokan yang pasti dalam pemakaian singkatan dan lambing, apakah singkatan dan lambang
itu dituliskan dengan huruf capital seluruhnya, huruf kecil seluruhnya, atau gabungan capital
dan kecil.
Bab pendahuluan adalah bab yang mengantarkan isi naskah, yaitu bab yang berisi hal- hal
umum yang dijadikan landasan kerja dan arah kerja penyusun.bagian- bagian bab
pendahuluan yaitu:
Bagian ini harus mencantumkan alas an penulis mengambil judul dan manfaat praktis
yang dapat diambil dari karangan ilmiah.
b. Tujuan pembahasan
Bagian ini mencantumkan garis besar tujuan pembahasan dengan jelas, yaitu gambaran
hasil yang akan dicapai
Ruang lingkup ini menjelaskan pembatasan masalah yang dibahas. Pembatasan masalah
ini hendaknya terinci, istilah- istilah dirumuskan secara tepat.
- Anggapan Dasar
Anggapan Dasar( asumsi) adalah isi pernyatan umum yang tidak diragukan lagi
kebenarannya. Anggapan dasar inilah yang akan memberikan arah kepada penulis dalam
mengerjakan penelitiannya dan anggapan dasar ini yang akan mewarnai simpulan penelitian
yang diambil.
- Hipotesis
Hipotesis tidak sama dengan dugaan. Hipotesis adalah isi pernyataan yang berupa
generalisasi tentative (sementara) tentang sesuatu masalah, yang belum pasti kebenarannya.
- Kerangka Teori
Kerangka teori berisi prinsip- prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan.
Prinsip- prinsip teori ini berguna untuk membantu gambaran langkah dan arah kerja.
Sumber data adalah tempat penulis bertumpu. Artinya, penelitian itu bertolak dari sumber
data. Populasi adalah kumpulan dari seluruh sumber data yang akan diteliti.
Menurut Wiradi (1988:9), metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus
dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis), sedangkan teknik adalah cara
melakukan setiap langkah tersebut.
Bab analis atau bab pembahasan merupakan bab yang terpenting dalam penelitian
ilmiah. Akan dilakukan kegiatan analisis, sintesis pembahasan, interpretasi, jalan keluar, dan
beberapa pengolahan data secara tuntas. Bagian ini dapat dibagi menjadi beberapa bab, setiap
bab dibagi- bagi anak bab sesuai kebutuhan penelitian.
Simpulan yang dimaksud adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya
dengan hipotesis yang dikemukakan. Simpulan diperoleh dari uraian analisis, interpretasi,
dan deskripsi yang tertera pada bab analis.
Dalam daftar pustaka dicantumkan semua penyusunan kerangka ilmiah maupun yang
hanya dijadikan bahan bacaan, termasuk didalamnya artikel, makalah, skripsi, disertai buku
diktat, dan antologi. Semua pustaka acuan yang dicantumkan dalam daftar pustaka disusun
menurut abjad nama- nama pengarang atau lembaga yang menerbitkannya, baik ke bawah
maupun ke kanan.
Urutan penyebutan unsure- unur pustaka acuan yang disajikan dalam daftar pustaka
adalah sebagai berikut:
a. Nama penulis
b. Tahun terbit
e. Nama penerbit.
Jika tidak terdapat nama penulis dalam buku tersebut, urutan penyebutannya adalah:
b. Tahun terbit
d. Tempat terbit
e. Nama penerbit
B. Majalah
Sumber acuan dapat pula diambil dari majalah. Urutan unsur- unsur dalam penulisan
daftar pustaka adalah nama pengarang, tahun terbit, judul artikel (diberi tanda petik), nama
majalah (digarisbawahi dan didahulukan kata Dalam, nomor majalah, bulan terbit dan tahun
penerbitan keberapa, yang ditempatkan dalam kurung dengan dibatasi tanda koma, dan
tempat terbit.
C. Surat Kabar
Surat kabar dapat dijadikan sumber pustaka. Yang dicantumkan pada daftar pustaka
adalah nama pengarang, tahun terbit,judul artikel ( diberi tanda petik), nama surat kabar
(digaris bawahi) dan didahului kata dalam, tanggal terbit, tempat terbit.
D. Antologi
Sumber acuan itu berupa antologi, urutan penulisannya adalah nama pengarang, tahun
terbit, tempat terbit dan nama penerbit.
Lampiran yang dicantumkan dapat berupa korpus data, table, gambar, bagan,peta,
instrument, transkripsi andaikata hal- hal tidak disertakan dalam teks.
Indeks ini berupa daftar kata atau istilah yang terdapat dalam karangan ilmiah. Penulisan
daftar kata harus secara berkelompok berdasarkan abjad awal kata atau istilah
BAB V
kaidah ini berlaku bagi kalimat majemuk bertingkat yang sbjek anak kalimatnya sama
dengan induk kalimatnya sama dengan induk kalimat. Subjek yang harus dihilangkan adalah
anak kalimat, sedangkan subjek induk kalimat wajib dinyatakan
g. Subjek yang Tidak sama dalam Induk Kalimat dan dalam Anak kalimat harus eksplisit
jika dalam kalimat majemuk bertinggkat subjek nduk kalimat berbeda dengan subjek
anak kalimat, kedua subjekitu harus dinyatakan secara gamblan. Yang sering kita jumpai
adalah kesalahan menalar dalam kalimat majemuk.
Stuktur kalimat seperti ini sering dijumpai ragam berita. Tentu saja kalangan
persurakabaran ingin menghemat kata demi tujuan tertentu. Dalam ragam tulis seperti ini
tidak dibenarkan.
i.Pemakaian kata hemat
j.Urutan Kata Tepat
k. Predikat- Objek Tidak Tersisipi
l. tidak Menggunakan Kata Penghubung yang bertentangan
5.5 Penyusunan Paragraf
Paragraf- paragraf dalam karangan ilmiah harus memenuhi dua syarat, yaitu kesatuan
(mengacu ke perpautan makna, koherensi) dan kepaduan ( mengacu ke perpautan bentuk
kohesi). Paragraf yang berangkat dari kalimat utama yang diikuti kalimat- kalimat penjelas
disebut paragraf deduktif, sedangkan paragraf yang diawali rincian berupa kalimat- kalimat
penjelas, kemudian diakhiri dengan suatu simpulan yang berupa kalimat utama disebut
induktif.
Perbandingan 4 (empat) buku karya ilmiah
Pada buku yang saya bandingkan dari keempat judul yang berbeda hanya 1 ( satu) buku
yang memuat manfaat penyusunan Karangan ilmiah. Pada buku yang berjudul” DASAR-
DASAR PENULISAN KARANGAN ILMIAH lengkap dengan kaidah bahasa Indonesia
yang benar untuk perguruan tinggi oleh: E. Zaenal Arifin.
2. Penulis akan terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai buku sumber,
mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis akan berkenalan dengan kegiatan perpustakaan, seperti mencari bahan bacaan
dalam catalog pengarang atau catalog judul buku.
Dan dalam buku yang berjudul Karya Tulis Ilmiah bagi pengembangan profesi karya Drs.
H. Zainal Aqib, M.Pd. penerbit Yrama Widya dan dalam buku yang berjudul Pedoman
penulisan karya ilmiah oleh H.Bahdin Nur Tanjung, SE.. MM. dan Drs.H. Ardial M.Si. hanya
ada dua sumber yang memuat yaitu pada sistematika Penulisan Karya tulis.
Dari buku yang keempat tersebut, hanya satu sumber yang memuat tentang “Gaya
selingkuh Jurnal Dan Kaidah Merujuk Kutipan antara lain:
2. Kemutakhiran Artikel
B. Gaya Penulisan
2. Bahasa Artikel
C. Kaidah Merujuk Kutipan
2. Format Penyajian
3. Ketentuan Khusus
2. Sistematika Penulisan
3. Cara Merujuk
11) Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau
Lokakarya