You are on page 1of 18

BAB II

GAMBARAN UMUM

II.1. Sejarah Koperasi Syari’ah di Indonesia

Membicarakan sejarah koperasi syari’ah di Indonesia tentunya tidak bisa

kita lepaskan dari sejarah koperasi konvensioanal di Indonesia, dimana dikatakan

bahwa lahirnya koperasi di Indonesia dilatarbelakangi oleh permasalahan yang

sama yaitu menentang individualisme dan kapitalisme secara fundamental

(Zulkarnain,2008;8). Pada Tahun 1908 Budi Utomo menganjurkan berdirinya

koperasi untuk keperluan rumah tangga, kemudian untuk menggiatkan

pertumbuhan koperasi pada akhir tahun 1930 didirikan jawatan koperasi yang

tugasnya mnerangkan serta menjelaskan seluk beluk mengenai perkoperasian

(Zulkarnain,2008;10).

Setelah berdirinya jawatan koperasi tersebut maka angka pertumbuhan

koperasi menunjukkan peningkatan, jika pada tahun 1930 jumlah koperasi hanya

39 buah dengan jumlah anggota sebanyak 7.848 orang maka pada tahun 1939

jumlahnya menjadi 574 buah dengan jumlah anggotanya mencapai 52.555 orang

(Zulkarnain,2008;11). Tonggak sejarah koperasi berikutnya adalah kongres

koperasi pertama yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 1947 di Tasikmalaya,

dimana pada kongres terebut terbentuklah Sentra Organisasi Koperasi Rayat

Indonesia (SOKRI). Momen ini juga membuat tanggal 12 Juli sebgai Hari

Koperasi Nasional (Zulkarnain,2008;13).

32
Universitas Sumatera Utara
Pada tanggal 15 sampai 17 Juli 1953 dilangsungkan kongres koperasi

Indonesia ke-2 di Bandung. Kongres ini menghasilkan keputusan antara lain

merubah SOKRI menjadi DKI (Dewan Koperasi Indonesia), dan mewajibkan

DKI membentuk lembaga pendidikan koperasi dan sekolah menengah koperasi di

daerah, serta kongres ini juga mengangkat Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi

Indonesia (Zulkarnain,2008;13).

Selanjutnya pada tanggal 1 sampai 5 September 1956 diselenggarakan

kongres koperasi yang ke-3 di Jakarta, keputusan kongres membahas mengenai

hubungan Dewan Koperasi Indonesia dengan International Cooperative Alliance

(ICA) dan sejak 9 Februari 1970, setelah beberapa kali berganti nama, Dewan

Koperasi Indonesia yang disingkat Dekopin dinyatakan sebagai organisasi

gerakan koperasi Indonesia yang berbadan hukum dan mempunyai tingkatan

organisasi di tingkat nasional, wilayah, dan tingkat kabupaten /kota

(Zulkarnain,2008;13-14).

Pada masa awal orde baru, pembangunan perkoperasian menitikberatkan

pada investasi pengetahuan dan keterampilan, untuk itu pemerintah membangun

Pusat-Pusat Pendidikan Koperasi (PUSDIKOP) di tingkat pusat dan juga tingkat

propinsi, saat ini PUSDIKOP sudah berubah nama menjadi Pusat Latihan dan

Penataran Perkoperasian (PUSLATPENKOP) di tingkat pusat dan Balai Latihan

Perkoperasian (BALATKOP) di tingkat daerah (Zulkarnain,2008;16).

Memasuki orde reformasi peran koperasi sangat jelas terutama saat krisis

ekonomi berlangsung. Wacana ekonomi kerakyatan kembali tampil ke

permukaan, namun hal ini harus berhadapan dengan kenyataan bahwa pencitraan

33
Universitas Sumatera Utara
koperasi berada di titik nadir. Bulan November 2001 jumlah koperasi di Indonesia

mencapai 103.000 unit, dengan keanggotaan sebanyak 26.000.000 orang. Jumlah

koperasi aktif per November 2001 sebanyak 96.180 unit (Zulkarnain,2008;18).

Sedangkan untuk koperasi syari’ah tidak diketahui secara pasti, kapan mulai

berkembang di Indonesia, namun secara historis model koperasi yang berbasis

nilai Islam di Indonesia telah diprakarsai oleh paguyuban dagang yang dikenal

dengan SDI (Sarikat Dagang Islam) oleh Haji Samanhudi di Solo Jawa Tengah

yang menghimpun para anggotanya dari pedagang batik yang beragama Islam

(Muhammad,2007;97). Keberadaan Sarikat dagang Islam tidak bertahan lama,

karena pada perkembangan selanjutnya Sarikat Dagang Islam berubah menjadi

Sarikat Islam yang haluan pergerakannya cendrung bernuansa politik (Sri Edi

Swasono dalam Muhammad,2007;97).

Setelah SDI (Sarikat Dagang Islam) mengkonsentrasikan perjuangannya di

bidang politik, gaung koperasi syari’ah tidak terdengar lagi di Indonesia. Sekitar

tahun 1990 barulah koperasi syari’ah mulai muncul lagi di Indonesia

(www.pekasejahtera.go.id), Lebih tepatnya lagi pasca reformasi semangat

ekonomi syari’ah dan koperasi syari’ah muncul kembali di negeri ini. Menurut

data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah saat ini ada 3020 koperasi

syari’ah di Indonesia yang bergerak di berbagai macam kelembagaannya

(www.pekasejahtera.go.id). Kelahiran koperasi syari’ah di Indonesia dilandasi

oleh keputusan menteri (Kepmen) Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor

91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tanggal 10 September 2004 Tentang Petunjuk

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah. Keputusan

34
Universitas Sumatera Utara
Menteri ini memafasilitas berdirinya koperasi syariah menjadi koperasi jasa

keuangan syariah (KJKS) atau unit jasa keuangan syariah (UJKS), dengan adanya

sistem ini membantu koperasi serba usaha di Indonesia memiliki unit jasa

keuangan syariah.

Dengan demikian dalam rangka mempercepat pertumbuhan dan

perkembangan koperasi syari’ah di Indonesia, ke depannya mutlak diperlukan

adanya Undang-Undang Koperasi Syariah tersendiri yang mampu mengakomodir

percepatan dari Koperasi Syariah itu sendiri (www.pekasejahtera.go.id).

II.2. Sejarah Berdirinya Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri

Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri merupakan salah satu lembaga keuangan

syari’ah yang berdiri pada tanggal 31 Maret 2006. Ide awal pendirian Koperasi

Syari’ah Berkah Mandiri muncul dari pengurus departemen ekonomi Kesatuan

Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Universitas Sumatera

Utara periode kepengurusan 2005-2006.

Kegiatan operasional Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri ini dimulai pada

bulan Mei 2006. Saat itu kegiatan yang dijalankan oleh koperasi baru sebatas

pengumpulan simpanan pokok dan simpanan wajib anggota koperasi. Belum

tersedianya kantor menyebabkan para pengurus koperasi harus bergerilya

mengumpulkan simpanan para anggota. Mengatasi hal itu pihak pengurus

memutuskan membuka posko pembayaran uang simpanan koperasi di Musholla

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Keputusan ini

35
Universitas Sumatera Utara
tidak sia-sia dengan adanya posko tersebut tidak hanya mempermudah para

pengurus tetapi juga mempermudah para anggota koperasi untuk mengumpulkan

uang simpanan.

Legalitas koperasi ini Dikeluarkan oleh pihak dinas pada bulan Desember

2007, dengan nomor badan hukum : 518.503/110/BH/II/KUK/2007. Pasca

legalitas tepatnya pada tanggal 17 Februari 2008 Koperasi Syari’ah Berkah

Mandiri mulai membuka kios di Pajak USU nomor 17. Berdirinya kios ini

berdampak positif bagi perkembangan koperasi syari’ah, karena hal ini

mempermudah kegiatan pengumpulan dan penyaluran dana oleh koperasi. Secara

tidak langsung kios inilah yang menjadi kantor sementara sekaligus tempat usaha

dari koperasi Syari’ah Berkah Mandiri. Inilah sejarah awal terbentuknya Koperasi

Syari’ah Berkah Mandiri dari mulai terbentuknya sampai akhirnya mendapatkan

izin (legalitas) dari pihak Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sumatera

Utara.

II.3. Lokasi

Koperasi syariah Berkah Mandiri (KSBM) terletak di jln Setia No. 9,

kelurahan tanjung rejo, kecamatan Medan Sunggal, Medan, dan tempat usaha

koperasi yang berupa kios terletak di "Pajak USU" Nomor 17 Medan.

II.4. Visi dan Misi Serta Tujuan Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri

Untuk mendukung keberhasilan suatu usaha, biasanya sebuah perusahaan

ataupun organisasi memiliki visi dan misi. Begitu juga dengan Koperasi Syari’ah

36
Universitas Sumatera Utara
Berkah Mandiri, dalam menjaga keberlangsungan dan mendukung keberhasilan

usahanya koperasi telah mempersiapkan visi, misi dan juga tujuan yang ingin

dicapai.

II.4.1.Visi Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri

Menjadi salah satu wadah perekonomian bagi anggota khususnya dan

Umat Islam umumnya yang secara profesional dan amanah dengan semangat

Ukhuwah Islamiyah dan berlandaskan Syariat Islam.

II.4.2. Misi Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri

1. Meningkatkan taraf hidup anggota KSBM pada khususnya dan Umat

Islam pada umumnya, baik dibidang ekonomi, pendidikan dan

keagamaan.

2. Menjalin rasa persaudaraan dan persahabatan antar anggota KSBM

dengan semangat Ukhuwah Islamiyah.

3. Senantiasa memperbaruhi diri, selaras dengan aspirasi Umat Islam,

teknologi serta administrasi dibidang perekonomian sesuai Syariat

Islam.

II.5. Keanggotaan Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri

Keanggotaan di Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri menurut anggaran dasar

koperasi dibagi menjadi tiga status keanggotaan, yang pertama adalah anggota

biasa yang kedua adalah calon anggota, dan yang terakhir adalah anggota luar

37
Universitas Sumatera Utara
biasa. Anggota biasa merupakan orang-orang yang sudah melunasi simpanan

pokok dan telah terdaftar di koperasi, calon anggota adalah mereka-mereka yang

belum melunasi simpanan pokok di koperasi namun sudah mendaftar atau

mengajukan diri menjadi anggota koperasi. Sedangkan anggota luar biasa adalah

mereka yang berstatus sebagai Warga Negara Asing (WNA) atau Warga Negara

Indonesia (WNI) bermaksud menjadi anggota dan memiliki kepentingan

kebutuhan dan kegiatan ekonomi yang diusahakan oleh koperasi namun tidak

memenuhi semua persyaratan sebagai anggota.

Sedangkan persyaratan yang harus dipenuhi untuk diterima menjadi anggota

koperasi adalah sebagai berikut:

1. Persyaratan Administrasi

- Mengisi Formulir, Foto Copy KTP dan Pas Photo

2. Persyaratan Material

- Telah melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib

- Simpanan pokok Rp. 200.000,-

- Simpanan Wajib Rp. 20.000 / bulan

3. Persyaratan Kegiatan

- Telah mengikuti pendidikan koperasi minimal 3 (tiga) kali,yang

diadakan oleh Pengurus KSBM.

38
Universitas Sumatera Utara
II.5.1. Hak dan Kewajiban Anggota Koperasi

Setiap anggota berhak:

1. Memperoleh pelayanan dari koperasi;

2. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota;

3. Memiliki hak suara yang sama;

4. Mengajukan usul, saran dan pendapat untuk kebaikan dan kemajuan

koperasi;

5. memperoleh bagian sisa hasil usaha (SHU).

Setiap anggota mempunyai kewajiban:

1. membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam

anggaran rumah tangga atau keputusan dalam rapat anggota;

2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi;

3. Mentaati ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah tangga,

keputusan rapat anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam

koperasi;

4. Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam

koperasi.

Untuk calon anggota hak dan kewajibannya hampir sama dengan anggota

koperasi, namun ada beberapa hal yang berbeda. Hak dari calon anggota adalah:

1. Memperoleh pelayan dari koperasi

2. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota;

3. Mengajukan usul, saran dan pendapat untuk kebaikan dan kemajuan

koperasi;

39
Universitas Sumatera Utara
Kewajiban calon anggota adalah:

1. Membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan sukarela sesuai

ketentuan yang diputuskan dalam rapat anggota;

2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi;

3. Mentaati ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah tangga,

keputusan rapat anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam

koperasi;

4. Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam

koperasi.

Sedangkan bagi anggota luar biasa, hak dan kewajibannya adalah sebagai

berikut:

Hak anggota luar biasa adalah:

1. Memperoleh pelayanan koperasi;

2. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota;

3. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan

koperasi.

Kewajiban anggota luar biasa:

1. Membayar simpanan pokok sesuai ketentuan di dalam anggaran

dasar dan membayar simpanan wajib sesuai dengan keputusan rapat

anggota;

2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi;

40
Universitas Sumatera Utara
3. Mentaati ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah tangga.

Keputusan rapat anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam

koperasi;

4. Memilihara dan menjaga nama baik dan kebersamaan dalam

koperasi.

II.5.2. Berakhirnya masa keanggotaan

Keanggotaan seseorang berakhir di koperasi apabila:

1. Anggota tersebut meninggal dunia;

2. Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh pemerintah;

3. Berhenti atas permintaan sendiri

4. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak lagi memenuhi

persyaratan keanggotaan dan atau melanggar ketentuan anggaran

dasar/anggran rumah tangga dan ketentuan lain yang berlaku dalam

koperasi.

II.5.3. Karakteristik Anggota Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri

Saat ini jumlah anggota dan calon anggota Koperasi Syari’ah Berkah

Mandiri adalah 182 orang, yang terdiri dari pengurus sebanyak 4 orang, pengawas

sebanyak 4 orang , pengelola sebanyak 12 orang, anggota sebanyak 162 orang .

untuk lebih jelasnya mari kita lihat tabel berikut ini:

41
Universitas Sumatera Utara
No Posisi/Jabatan Frekuensi Persentase

1. Pengurus 4 2,2

2. Pengawas 4 2,2

3. Pengelola 12 6,6

4. Anggota 162 89

Jumlah total 182 100 %

Tabel 1. Jumlah Anggota Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri


Sumber : Buku Anggota KSBM, 2009

Tabel di atas menggambarkan jumlah anggota KSBM, yang berjumlah 182

orang dengan jumlah pengurus sebanyak 4 orang, pengawas 4 orang, pengelola 12

orang dan anggota sebanyak 162 orang. Dari tabel tersebut terlihat bahwa anggota

yang bergabung dengan koperasi sebagai anggota biasa (tidak turut dalam struktur

kepengurusan) lebih banyak dengan persentase 89 % dari pada anggota yang turut

dalam struktur kepengurusan (pengurus,pengawas,pengelola) yakni 11 %.

Kemudian kita akan melihat jumlah anggota Koperasi berdasarkan jenis

kelamin, adapun datanya adalah sebagai berikut:

42
Universitas Sumatera Utara
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1. Laji – Laki 85 46,7

2. Perempuan 97 53,3

Jumlah Total 182 100 %

Tabel 2. Jumlah Anggota Berdasarkan Jenis Kelamin


Sumber : Buku Anggota KSBM, 2009

Dari tabel 2 di atas menggambarkan jumlah anggota KSBM berdasarkan

jenis kelamin, yakni jumlah anggota laki – laki 85 orang (46,7 %) sedangkan yang

perempuan berjumlah 97 orang (53,3 %).

Setelah itu kita akan kita lihat klasifikasi anggota Koperasi Syari’ah Berkah

Mandiri berdasarkan usia. Adapun pembagianya adalah sebagai berikut:

No Usia Frekuensi Persentase

1 15 – 20 tahun 3 1,6

2 21 – 25 tahun 115 63,2

3 26 - 31 tahun 47 25,8

4 ≥ 32 tahun 17 9,3

Total 182 100 %

Tabel 3. Jumlah Anggota Berdasarkan Usia


Sumber : Buku Anggota KSBM, 2009

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa anggota KSBM mayoritas adalah

kaum muda yang tergolong dalam usia produktif (antara 21-25 tahun).

43
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan pembagiannya adalah sebagai

berikut:

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase

1. SLTA 3 1,6

2. Mahasiswa 105 57,7

3. Perguruan Tinggi 74 40,7

Jumlah Total 182 100 %

Tabel 4. Jumlah Anggota Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Sumber : Buku Anggota KSBM, 2009

Anggota Koperasi berdasarkan tingkat pendidikannya terlihat pada tabel 4

yaitu, dari 182 orang yang telah tamat dari perguruan tinggi adalah sebanyak 74

orang, SLTA sebanyak 3 orang dan yang sedang mengikuti pendidikan di

perguruan tinggi (mahasiswa) adalah sebanyak 105 orang.

Untuk pembagian jumlah anggota koperasi berdasarkan jenis pekerjaan

dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:

No Pekerjaan Jumlah (orang ) Persentase

1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 11 6

2 Pegawai Swasta 35 19,2

3 Wiraswasta 80 44

4 Tidak / Belum Bekerja 56 30,8

Jumlah Anggota 182 100 %

Tabel 5. Jumlah Anggota Berdasarkan Jenis Pekerjaan


Sumber : Buku Anggota KSBM, 2009

44
Universitas Sumatera Utara
Adapun karakteristik anggota KSBM berdasarkan jenis pekerjaan adalah

Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai swasta, wiraswasta, dan ada yang belum

bekerja. Anggota yang berwiraswasta merupakan anggota yang jumlahnya paling

banyak yaitu 80 orang (44 %). Diikuti oleh anggota yang belum / tidak bekerja

yaitu sebanyak 56 orang (30,8 %). Hal ini menunjukkan mata pencaharian yang

paling banyak dijalani anggota KSBM adalah wiraswasta.

II.6. Struktur Organisasi Koperasi

Adapun struktur organisasi Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri adalah

sebagai berikut:

RAPAT ANGGOTA

PENGAWAS PENGURUS PENGAWAS


SYARI’AH

ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA


usaha simpan usaha usaha privat usaha cattering
pinjan perdagangan less

1. Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

dalam rapat anggota biasanya yang dilakukan adalah menetapkan

45
Universitas Sumatera Utara
anggaran dasar dan rumah tangga, memilih, mengangkat dan

memberhentikan pengurus dan pengawas, menentukan kebijakan umum di

bidang organisasi, manajemenusaha serta permodalan koperasi. Selain itu

rapat anggota juga berfungsi untuk menetapkan rencana kerja, rencana

anggaran dan pendapata belanja koperasi, serta pengesahan laporan

keuangan. Mengesahkan laporan pertanggungjawaban pengurus,

pembagian sisa hasil usaha, dan penggabungan, peleburan, ataupun

pembubaran koperasi.

2. Pengurus

Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota, dan masa

jabatannya adalah tiga tahun. Pengurus koperasi biasanya berjumlah

ganjil, hal ini untuk mempermudah pengambilan keputusan pada saat

musyawarah. Pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri pengurus berjumlah

tiga orang yang terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara. Tugas para

pengurus secara umum adalah mengendalikan dan menyelenggarakan

usaha koperasi.

3. Pengawas

Pada Koperasi syari’ah pengawas dibagi menjadi dua yaitu pengawas

syari’ah dan pengawas biasa. Tugas kedua badan ini sebenarnya sama,

yaitu sama-sama mengawasi kebijaksanaan yang dilakukan pengurus

dalam hal pengelolaan koperasi, namun pengawas syari’ah lebih fokus

pengawasannya pada tataran syari’ahnya apakah kebijakan koperasi ada

46
Universitas Sumatera Utara
yang bertentangan dengan aturan agama Islam atau tidak. Sedangkan

pengawas biasa mengawasi kebijakan pada permasalahan yang umum.

4. Pengelola Koperasi

Pengelola koperasi merupakan bagian penting di koperasi, karena

pengelola koperasi membantu para pengurus dalam hal menjalankan usaha

yang ada di koperasi. Pengelola koperasi diangkat dan diberhentkan oleh

pengurus koperasi oleh karenanya pertanggungjawabannya juga kepada

pengurus koperasi bukan kepada rapat anggota. Pada Koperasi Syari’ah

Berkah Mandiri pengelola dibagi kepada lima bidang, diantaranya bidang

simpan pinjam, perdagangan, private les, cattering service.

II.7. Susunan kepengurusan Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (2008-2010)

Pengurus

Ketua : Suyadi
Sekretaris : Desel Vianti, S.E.
Bendahara : Liza Rickiyani, A.Md.

Administrasi dan Keuangan

Dina Fitri Junightifa, S.Km.

Dewan Pengawas

Ketua : Achmad Syahputra, S.T.


Sekretaris : Triana Lily Rahayu Tanjung, S.S.
Anggota : Rajab Polpoke, S.Sos

Pengawas Syari’ah

Junaidi Parapat, S.E.

47
Universitas Sumatera Utara
Pengelola

Marketing : - Aqmalia Santika


- Yelmis Fetri Levi
- Zahrina, A.Md
- Dwi Karina Ariadni
- Ivana Widya Sari

Perdagangan : - Dina Fitri Junightifa, S.Km.

Privat Les : - Diki Altrika


- Mukhtata, A.Md

Catering : - Anggi Anggriani, S.E.

Rental Mobil : - Ismail, A.Md

II.8. Bidang Usaha Yang Dijalankan Koperasi

Sampai saat ini Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri sudah melakukan

berbagai macam kegiatan usaha. Namun secara umum dibagi menjadi dua

kategori, kategori yang pertama adalah bidang jasa keuangan syari’ah dan yang

kedua adalah bidang perdagangan. untuk bidang jasa keuangan syari’ah kegiatan

usahanya adalah sebagai berikut:

A. Produk penghimpunan dana:

• Investasi mudharabah umum / tabungan

• Investasi SPP mahasiswa dan pelajar

• Investasi berjangka mudharabah

• Investasi nikah

48
Universitas Sumatera Utara
B. Produk penyaluran dana/usaha

• Mudharabah

• Musyarakah

• Murabahah (jual beli)

• Ijarah (sewa)

• Qardh (pinjaman)

• Usaha perdagangan (Penjualan Pulsa, Buku, Majalah, dan parfum)

• Privat less, catering service

49
Universitas Sumatera Utara

You might also like