You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG

BIOSINTESIS DAN BIOGENESIS

Biosintesis (juga disebut biogenesis) adalah katalis enzim- proses dalam sel
hidup organisme dimana substrat akan dikonversi ke yang lebih kompleks produk . Proses
biosintesis sering terdiri dari beberapa langkah enzimatik di mana produk dari satu langkah
digunakan sebagai substrat pada langkah berikut. Contoh untuk langkah tersebut biosintetik
jalur-multi adalah mereka untuk produksi asam amino ,asam lemak , dan produk
alami . Biosintesis memainkan peran utama dalam semua sel, dan banyak
berdedikasi metabolik merupakan rute dikombinasikan metabolisme umum.
Persyaratan untuk biosintesis adalah prekursor senyawa, energi kimia (seperti dalam
bentuk ATP ), dan katalitik enzim , yang mungkin memerlukan pengurangan setara
(misalnya, dalam bentuk NADH , NADPH ).
Produk kompleks dikenal umum biosintesis termasuk protein , vitamin ,
dan antibiotik . Sebagian besar senyawa organic pada organisme hidup dibangun di jalur
biosintesis.
Biogenesis adalah teori bahwa makhluk hidup datang hanya dari makhluk hidup lain,
misalnya laba-laba meletakkan telur, yang berkembang menjadi laba-laba. Hal ini juga
dapat merujuk kepada proses biokimia produksi dalam organisme hidup.

I.2. TUJUAN
a. Agar dapat memahami tujuan dari biogenesis dan biosintesis
b. Agar bisa mengerti apa hakekat dari biosintesis dan biogenesis.

I.3. MANFAAT
a. Dapat menerapkan dalam kehidupan sehari hari
b. Dapat memberikan pembelajaran untuk yang akan datang.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. BIOSINTESIS ASAM LEMAK


Bertahun-tahun, sintesis Iemak dan minyak lemak oleh onganisme hidup dipercaya
dipengaruhi secara sederhana oleh reaksi balik yang bertanggungjawab pada
peruraiannya. Utamanya, hal ini termasuk hidrolisis ester gliserol-asam Iemak
(gliserida) oleh enzim lipase dan diikuti penyingkiran dua unit atom karbon sebagai
asetil-KoA dan rantai asam lemak oleh ß-oksidasi. Studi biosintesis menunjukkan
bahwa pembentukan lipid ini menggunakan jalur kimia yang berbeda.
Biosintesis asam lemak berjalan dengan sederet reaksi melibatkan dua komplek
enzim plus ATP, NADPH2, Mn++, dan karbon dioksida.
Pertama asetat bereaksi dengan KoA dan asetil-KoA yang terbentuk diubah oleh
reaksi dengan karbon dioksida menjadi malonil-KoA. Ini selanjutnya bereaksi dengan
asetil-KoA membentuk zantara dengan 5 unit karbon, yang mengalami reduksi dan
eliminasi karbon dioksida membentuk butinil-KoA. Senyawa malonil-KoA bereaksi lagi
dengan senyawa ini membentuk zantara dengan 7-atom karbon, yang direduksi menjadi
kaproil-KoA. Pengulangan reaksi ini akan membentuk asam lemak (fatty acids) yang
mempunyai atom karbon genap dalam rantainya (Gambar 3 — 3). Jadi bagian malonil-
KoA, senyawa dengan 3 atom karbon, ternyata merupakan pemasok satuan 2 atom
karbon dalam biosintesis asam lemak.
Jalur biosintesis asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids), rantai cabang,
jumlah atom karbon gasal dalam asam lemak, dan lain-lain modifikasi belum ditegakkan
secara rinci.
Bagian molekul (moiety) gliserol yang digunakan dalam biosintesis lipid diturunkan
utamanya dari isomer-L dari α-gliserofosfat (L- α-GP). Reaksi-reaksi yang terlibat
dalam pembentukan tipe trigliserida dirangkum dalam Gambar 3-4. L-α-GP mungkin
diturunkan baik dari gliserol bebas maupun zantara glikolisis, dihidroasetonfosfat
bereaksi berturut-turut dengan 2 molekul asetil-KoA membentuk pertama asam L-α-
flisofosfatidat , kemudian asam L-α-fosfatidat. Senyawa yang akhir ini diubah menjadi

2
α,ß-digliserida, yang akan baik kembali kedaur asam fosfatidat atau bereaksi dengan
asil-KoA dan asam Iemak untuk membentuk trigliserida.
Mengenai biosintesis asam Iemak yang penting dalam farmasi belum diketahui
secara rinci. Misalnya ester alkohol tinggi pada malam mungkin terbentuk dari unit
asam lemak yang lebih pendek dalam biosintesis yang analog dengan asam lemak.
Senyawa hidrokarbon dari lemak terbentuk dari reduksi sekualena atau metabolit yang
setara.

Pengubahan karbohidrat menjadi lemak memerlukan produksi asam lemakdan gliserol


sebagai rangka sehingga asam teresterifikasi. Asam lemak dibentuk olehkondensasi
berganda unit asetat dari asetil CoA. Asetat ini diserap oleh plastid dan diubah menjadiasetil
CoA, untuk digunakan membentuk asam lemak dan lipid lainnya. Pada reaksi sintesa asam
lemak, enzim CoA dan protein pembawa asil (ACP)mempunyai peranan penting. Enzim-
enzim ini berperan membentuk rantai asamlemak dengan menggabungkan secara bertahap
satu gugus asetil turunan dariasetat dalam bentuk asetil CoA dengan sebanyak n gugus
malonil turunan darimalonat dalam bentuk malonil CoA, seperti ditunjukkan pada reaksi
berikut. (Weete,1980)

Sintesa
asam lemak berlangsung bertahap dengan siklus reaksi perpanjanganrantai asam lemak
hingga membentuk rantai komplit C16 dan C18. Tahapan reaksi ini dapat ditunjukkan
dalam bentuk lintasan biosintesis pada Gambar 2

3
Bahan utama yang digunakan pada biosintesis asam lemak adalah senyawaasetil CoA dan
senyawa malonil CoA. Malonil CoA disintesis dari asetil CoA denganpenambahan CO2
oleh asetil CoA karboksilaseReaksi pertama pada biosintesis asam lemak adalah
pemindahan gugus asetildan gugus malonil dari CoA ke ACP dengan katalis asetil-CoA;
ACP transilase danmalonil-CoA;ACP transilase. Reaksi berikutnya adalah
pengkondensasian gugusmalonil membentuk asetoasetil-ACP dengan melepaskan
CO2.Setelah penkondensasian asetil dengan malonil, tahapan selanjutnya terdiridari urutan
reaksi reduksi dengan katalis 3-ketoasil ACP reduktase, reaksi dehidrasidengan katalis 3-
hidroksi ACP dehidrase, dan reaksi reduksi dengan katalis enoil ACPreduktase. Urutan
reaksi-reaksi ini merupakan siklus lintasan pembentukan danpenambahan panjang rantai
asam lemak. Hasil sintesa dari urutan reaksi ini adalahmolekul asam lemak yang terikat
dengan ACP.
Hasil sintesa awal adalah asam lemak rendah dengan jumlah atom karbonsebanyak 4.
Hasil sintesis ini selanjutnya kembali memasuki siklus ‘kondensasi-reduksi-dehidrase-
reduksi’ untuk menambah panjang rantai asam lemak dengan 2atom karbon. Bila panjang
rantai molekul asam lemak hasil sintesis belum cukup,sintesis lanjut berlangsung kembali
melalui siklus yang sama.Hasil sintesis asam lemak terdapat terikat dengan ACP dan CoA.
KemudianCoA akan terhidrolisis dan keluar bila asam lemak bergabung dengan gliserol
selamapembentukan lemak atau lipid membran sebagai berikut .

Pada reaksi
pembentukan asam lemak dibutuhkan banyak energi, di manadua pasang elektron
(2NADPH) dan satu ATP diperlukan untuk tiap gugus asetil.Lintasan pembentukan asam
lemak dari piruvat melalui tahapanpembentukan asetil CoA dan malonil CoA pada plastid.

4
II.2. BIOSINTESIS KARBOHIDRAT
Produksi monosakarida Iewat fotosintesis. Dalam tumbuhan yang berklorofil,
monosakarida diproduksi Iewat fotosintesis, suatu proses biologi yang mengubah energi
elektromagnetik menjadi energi kimiawi. Dalam tumbuhan hijau, fotosintesis terdiri dari
dua golongan reaksi. Satu golongan terdiri dari reaksi cahaya yang sesungguhnya
mengubah energi elektromagnetik menjadi potensi kimiawi. Golongan lain terdiri dari
reaksi enzimatik yang menggunakan energi dari reaksi cahaya untuk mengfiksasi karbon
dioksida menjadi gula. Reaksi terakhir ini sering disebut reaksi gelap. Hasil dari kedua
reaksi tersebut dapat disimpulkan menjadi reaksi sederhana sebagai berikut.

2H20 + CO2 + cahaya (CH2O) + H20 + 02

Walaupun kesimpulan persamaan reaksi merupakan peran serta seluruh reaktan dan
produk, namun belum menggambarkan zantara yang terjadi sepanjang proses tersebut.
Jadi reaksi yang terjadi tidak sesederhana dalam persamaan reaksi tersebut. Jadi carbon
dalam fotosintesis dikerjakan pertama kali oleh Calvin dkk. seperti tercantum dalam
Gambar 3 --1.

a. Biosintesis sukrosa.
Sukrosa merupakan produk tanaman yang sangat berguna bagi manusia. Penelitian
menunjukkan bahwa sukrosa tidak hanya gula pertama yang terbentuk dalam proses
fotosintesis tetapi juga bahan transpor utama. Pembentukan sukrosa mungkin
merupakan prekursor biasa untuk sintesis polisakarida. Meskipun jalur alternatif terdiri
dari suatu reaksi antara glukosa 1-fosfat dan fruktosa yang bertanggungjawab untuk
produksi sukrosa dalam mikroorganisme tertentu, biosintesis metabolit penting dalam
tumbuhan tinggi terjadi menurut jalur yang tergambar pada Gambar Fruktosa 6-fosfat,
diturunkan dan daur fotosintetik, diubah menjadi glukosa 1-fosfat yang kemudian
bereaksi dengan UTP membentuk UDP-glukosa. UDP-gIukosa bereaksi dengan fruktosa
5-fosfat membentuk pertama sukrosa fosfat, kemudian berubah menjadi sukrosa atau
dengan fruktosa langsung membentuk sukrosa.

5
II.3. BIOSINTESIS ASAM AMINO DAN PROTEIN
Protein terdiri dari rangkaian asam amino. Di alam terdapat asam amino esensial dan
nonesensial. Asam amino esensial tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia, jadi harus
diperoleh dari sumber protein dari luar.
Biosintesis asam amino sangat erat hubungannya dengan biosintesis metabolit
sekunder,Biosintesis protein terinci dalam MK Biokimia, sehingga dalam MK ini tidak
diuraikan. Jalur biosintesis asam amino yang terkait dengan biosintesis alkaloid
(Dewick, 1997)
 melibatkan proses translasi
• merupakan proses yang mengubah informasi genetic yang
terdapat pada mRNA menjadi polipeptida dengan urutan asam amino tertentu
melibatkan proses translasi.
• merupakan proses yang mengubah informasi genetic yang
terdapat pada mRNA menjadi polipeptida dengan urutan asam amino
tertentu.
Biosintesis Protein

 melibatkan proses translasi


 merupakan proses yang mengubah informasi genetic yang terdapat pada mRNA
menjadi polipeptida dengan urutan asam amino tertentu

Central dogma of genetic


information flow

 translasi melibatkan suatu sistem


o yang membawa mRNA dan tRNA
bersama-sama

o mengkatalisis polimerisasi asam


amino - asam amino menjadi polipeptida
6
 komponen yang terlibat:
o mRNA (messenger RNA)
o tRNA (transfer RNA)
o Ribosome
o Ensim2
 Pesan yang ada pada mRNA selalu dibaca dengan arah 5’  3’
 Rantai polipeptida yang dihasilkan berawal dari N terminal dan berakhir dgn C
(karboksi) terminal
 Proses translasi terdiri dari :
o inisiasi
o elongasi
o terminasi
Messenger RNA (mRNA)

 diterjemahkan menjadi  merupakan RNA rantai tunggal yang berisi


protein pesan yang akan pada organisme prokaryotic
 pesan untuk beberapa protein mungkin dibawa atau terdapat pada satu rantai
mRNA : polycistronic message

Hanya ada 4 macam nukleotida (DNA/RNA) & ada 20 asam


amino !!!

 setiap asam amino dikode oleh tiga nukleotida

43  ada 64 kombinasi berbeda

7
lebih dari cukup untuk mengkode 20 asam amino  hampir semua asam amino
dikode oleh lebih dari 1 kodon

 kodon  urutan 3 nukleotida pada mRNA yang mencirikan asam amino tertentu
 hubungan antara kodon dengan asam amino yang dikode  kode genetic
 anti kodon  urutan 3 nukleotida yang terdapat pada tRNA yang merupakan
komplemen dari kodon

 Pd prokaryotic  simple dan tidak bersela


 Pd eukaryotic  ada proses yang diperlukan sebelum mRNA siap diterjemahkan
dalam proses translasi  post translasi
o editing,
o splicing
o poli A tail

K
O
D
E

G
E
N
E
T
8 I
K
 kode genetic  hampir universal untuk semua organisme, pengecualian
ditemukan pada mitokondria dan protozoa
 pengecualian yang sering ditemukan pada bbrp organisme  UGA  STOP ,
mengkode Senelosistein
Wobble Hypothesis
Pada umumnya, setiap asam amino dispesifikasikan oleh dua nukleotida yang pertama dari
kodon
Example  Proline mempunyai codon : CC-
Valine mempunyai codon : GU-
Jadi basa nitrogen yang ke-3  tidak tertentu

 kondisi ini memungkin satu tRNA untuk mengenal lebih dari satu kodon untuk asam
amino yang sama

Basa nitrogen yang ke 3  disebut posisi Wobble


( karena ketidakpastian dalam complementary basa nitrogen antara kodon mRNA dan anti
kodon tRNA)

9
 Wobble hipotesis juga untuk keberadaan inosine  uncommon nucleotide yang
dapat berpasangan dengan A,U, atau C
 Stop kodon  UAA, UAG, UGA
 Start kodon  AUG
o Prokaryotic organism  N-formylmethionine
o Eukaryotic organism  methionine
TRANSFER RNA (tRNA)
Ada 61 kodon yang mengkode 20 asam amino,
 macam tRNA yg ada kurang dari <61 karena wobble hipotesis
 tRNA dapat mengidentifikasi lebih dari 1 kodon
struktur tRNA  seperti daun waru

Asam amino terikat dengan tRNA molekul dengan ikatan kovalen antara  gugus karboksil
pada asam amino
 gugus hidroksil pada 3’ adenosine dari tangkai akseptor tRNA
tRNA + asam amino  teraminoasilasi

Aminoacyl-tRNA synthetase  mampu mengidentifikasi asam amino yang cocok

10
RIBOSOME
 Ribosome terdiri dari multiple protein dan RNA.
 Untuk prokaryotic  70s terdiri dari : 50s dan 30s
 Untuk eukaryotic  80s terdiri dari 60s dan 40s

KECEPATAN TRANSLASI

Pada 37ºC, ribosome dari E. coli mampu mensintesis rantai polipeptida yang terdiri dari 300
residu asam amino = 20 detik
Hampir sama dengan kecepatan dari transkripsi, sehingga mRNA dapat ditranslasikan sama
cepatnya dengan transkripsinya  kadang dalam 1 mRNA dapat ditranslasi oleh banyak
ribosom  polyribosome

Post translasi
Sebelum polipeptida yang baru ditranslasi dapat aktif  harus dilipat  membentuk
konformasi 3D yang tepat
Folding  dapat berlangsung bersamaan dengan proses translasi
Atau setelah proses translasi selesai
Salah satu contoh preproprotein  preproinsulin

11
BIOGENESIS
Biogenesis adalah teori bahwa makhluk hidup datang hanya dari makhluk hidup
lain, misalnya laba-laba meletakkan telur, yang berkembang menjadi laba-laba. Hal ini juga
dapat merujuk kepada proses biokimia produksi dalam organisme hidup.

Generasi Spontan
Orang Yunani kuno percaya bahwa makhluk hidup secara spontan bisa datang
menjadi ada dari benda mati, dan bahwa dewi Gaia bisa membuat kehidupan muncul secara
spontan dari batu - sebuah proses yang dikenal sebagai Generatio
spontanea. Aristoteles tidak setuju, namun ia masih percaya bahwa makhluk hidup bisa
muncul dari organisme yang berbeda atau dari tanah. Variasi dari konsep generasi spontan
masih ada hingga akhir abad ke-17, tetapi menjelang akhir abad ke-17 serangkaian
pengamatan dan argumen yang akhirnya mulai didiskreditkan gagasan seperti itu. Ini maju
dalam pemahaman ilmiah adalah bertemu dengan banyak oposisi, dengan keyakinan pribadi
dan prasangka individu sering mengaburkan fakta.

Hukum Biogenesis
Francesco Redi , seorang dokter Italia, terbukti sejak 1668 bahwa bentuk kehidupan
lebih tinggi tidak berasal secara spontan, namun para pendukung abiogenesis menyatakan
bahwa ini tidak berlaku untuk mikroba dan terus memegang bahwa ini bisa muncul secara
spontan.Upaya untuk menyangkal generasi spontan kehidupan dari non-hidup terus di awal
abad 19 dengan pengamatan dan percobaan oleh Franz Schulze dan Theodor
Schwann . Pada tahun 1745 John Needham menambahkan kaldu ayam ke labu dan direbus
itu. Dia kemudian biarkan dingin dan menunggu. Mikroba tumbuh dan dia mengusulkan itu

12
sebagai contoh generasi spontan. Pada 1768 Lazzaro Spallanzanimengulangi's percobaan
Needham, tapi dihapus semua udara dari termos. Tidak terjadi pertumbuhan. [1] Pada tahun
1854 Heinrich Schröder (1810-1885) dan Theodor von Dusch , dan pada tahun 1859
Schröder saja, mengulangi Helmholtz percobaan filtrasi [2] dan menunjukkan bahwa partikel
hidup dapat dihilangkan dari udara dengan menyaring melalui kapas wol.
Pada tahun 1864, Louis Pasteur akhirnya mengumumkan hasil percobaan
ilmiah. Dalam serangkaian percobaan serupa dengan yang dilakukan sebelumnya oleh
Needham dan Spallanzani, Pasteur menunjukkan bahwa kehidupan hari ini tidak muncul di
daerah yang belum terkontaminasi oleh kehidupan yang ada. Hasil empiris's Pasteur
diringkaskan dalam kalimat, Omne vivum ex vivo, Latin untuk, "semua kehidupan [adalah]
dari kehidupan"
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang membenarkan
paham abiogenesis. Orang –orang yang ragu terhadap kebenaran paham abiogenesis
tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah tentang asal usul kehidupan.
Orang-orang yang tidak puas terhadap pandangan Abiogenesis itu antara lain Francesco
Redi (Italia, 1626-1799), dan Lazzaro Spallanzani ( Italia, 1729-1799), dan Louis Pasteur
(Prancis, 1822-1895). Beredasarkan hasil penelitian dari tokoh-tokoh ini, akhirnya paham
Abiogenesis / generation spontanea menjadi pudar karena paham tersebut tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
a) Percobaan Francesco Redi ( 1626-1697)
Untuk menjawab keragu-raguannya terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi
mengadakan percobaan. Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan
tiga toples. Percobaan Redi selengkapnya adalah sebagai berikut :
· Stoples I : diisi dengan sekerat daging, ditutup rapat-rapat.
· Stoples II :diisi dengan sekerat daging, dan dibiarkan tetap terbuka.
· Stoples III : disi dengan sekerat daging, dibiarkan tetap terbuka.
Selanjutnya ketiga stoples tersebut diletakkan pada tempat yang aman. Setelah
beberapa hari, keadaan daging dalam ketiga stoples tersebut diamati.
Danhasilnya sebagai berikut:

13
· Stoples I : daging tidak busuk dan pada daging ini tidak ditemukan jentik / larva atau
belatung lalat.
· Stoples II : daging tampak membusuk dan didalamnya ditemukan banyak larva atau
belatung lalat.

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Francesco redi menyimpulkan bahwa larva atau
belatung yang terdapat dalam daging busuk di stoples II dan III bukan terbentuk dari daging
yang membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ini ketika lalat
tersebut hinggap disitu. Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila melihat keadaan pada stoples
II, yang tertutup kain kasa. Pada kain kasa penutupnya ditemukan lebih banyak belatung,
tetapi pada dagingnya yang membusuk belatung relative sedikit.
B) percobaan Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799)
Seperti halnya Francesco Redi, Spallanzani juga menyangsikan kebenaran paham
abiogeensis. Oleh karena itu, dia mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan
percobaan Francesco Redi, tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna.
Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging
dan dua buah labu.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba
yang ada didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal
dari kehidupan diudara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba
darimudara ke dalam air kaldu tersebut.
Pendukung paham Abiogenesis menyatakan keberatan terhadap hasil eksperimen Lazzaro
Spallanzani tersebut. M,enurut mereka untuk terbentuknya mikroba (makhluk hidup) dalam
air kaldu diperlukan udara. Dengan pengaruh udara tersebut terjadilah generation spontanea.
c) Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)
Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis. Pasteur melaksanakan
percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya,
Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu.
Melaui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang
terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah

14
terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan
tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat
pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya
mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang
menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.
Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan
dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan air
kaldu. Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai kepern\mukan pipa, air kaldu itu
akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme.
Ketika labu dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa
masuk. Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi akeruh,
karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah
ketidak benaran paham Abiogenesis atau generation spontanea, yangmenyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.
Berdasarkan hasil percobaan Redi, Spallanzani, dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah
paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang
dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu menyatakan :
1. omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur.
2. Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan
3. Omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
Walaupun Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham
Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis,
belum berarti bahwa masalah bagaimana terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali
terjawab.
Disamping teori Abiogenesis dan Biogenesis, masih ada lagi beberapa teori tentang asal
usul kehidupan yang dikembangkan pleh beberapa Ilmuwan, diantaranya adalah sebagai
berikut :
• Teori kreasi khas, yang menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat
supranatural (Ghaib) pada saat yang istimewa.

15
• Teori Kosmozoan, yang menyatakan bahwa kehidupan yang ada di planet ini berasal
dari mana saja.
• Teori Evolusi Kimia, yang menyatakan bahwa kehidupan didunia ini muncul
berdasarkan hukum Fisika Kimia.
• Teori Keadaan Mantap, menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal usul.

DAFTAR PUSTAKA
Fasennden.1992.Kimia Organik.Jakarta:Erlangga
Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Suhartono MT, penerjemah.
Jakarta: Erlangga.
Poedjiadi A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit UI-Press
Teori biogenesis http://id.shvoong.com/exact-sciences/1974419-teori-
biogenesis/#ixzz1JJIUNU6l
www.chem-is-try.org
www.wikipedia.com

16

You might also like