Professional Documents
Culture Documents
65 tahun usia pengabdian Palang Merah Indonesia (PMI) telah menorehkan pengalaman dan
catatan-catatan akan kelemahan dan kelebihan yang dimiliki serta tantangan yang harus
dihadapi, namun PMI tetap ada dan akan terus berperan fungsi bagi rakyat Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
PMI merupakan mitra bagi pemerintah dengan tetap menjaga kemandirian dan kenetralan
dalam pelayanan kepalangmerahan kepada masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa PMI
belum optimal dalam mencapai tujuan. Analisa kondisi internal dan eksternal secara nyata
memperlihatkan bahwa belum semua PMI Provinsi dan Kabupaten/Kota mampu
menunjukkan jati diri sebagai organisasi kepalangmerahan yang mandiri, unggul,
terstruktur, memiliki kapasitas, dan sumber daya yang berkualitas.
Selama 5 tahun mendatang, dimana kehidupan global sangat mempengaruhi eksistensi dan
keberlangsungan organisasi, sudah saatnya PMI harus lebih profesional, cepat, aktif,
tanggap, dan dicintai masyarakat. PMI harus mendefinisikan dan merumuskan kembali visi,
misi, dan pokok-pokok kebijakan secara komprehensif, adaptable, dan terarah. Visi dan
misi PMI ke depan akan diarahkan pada tiga mainstreams utama yakni:
Pokok-Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis ini menjadi acuan bagi seluruh pengurus PMI
dalam merumuskan program dan kegiatan PMI di setiap wilayah. Namun untuk dapat
mewujudkan harapan sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan perlu komitmen kuat dari
segenap komponen PMI, dengan dilandasi niat pengabdian yang tinggi serta diwujudkan
dalam aktivitas nyata untuk menggerakan PMI, agar berfungsi baik hingga akhirnya PMI
menjadi organisasi kepalangmerahan yang profesional, aktif, cepat, tanggap, dicintai, dan
melayani secara efektif.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa membimbing niat tulus akan pengabdian dan
komitmen kita untuk kemajuan PMI yang kita cintai dan memberkahi kita bersama. Amin.
H. M. Jusuf Kalla
I. Pendahuluan
Palang Merah Indonesia (PMI) telah meretas sejarah dan pengalaman dalam
kurun waktu lebih dari enam dekade. Sejarah bukan sekedar rentetan peristiwa tetapi
lebih merupakan sumber untuk menggali pengalaman yang merupakan bahan introspeksi
“When we look upon the history of the world not as upon a chain of military and
constitutional events as men usually do, or as a series of phases in the scientific
and technical world, but as an evolution of human moral, then there is only one
thing in the world history that deserves to be mentioned.”
sebelum Perang Dunia Ke-II. Saat itu, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1873
Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI), yang kemudian dibubarkan pada saat
pendudukan Jepang.
tahun 1932. Kegiatan tersebut dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder
Djohan.
Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, yaitu pada
2
Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada
17 September 1945 dan merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi
Jepang. Oleh karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan secara internasional
pada tahun 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional dan disahkan
keberadaannya secara nasional melalui Keputusan Presiden RIS Nomor 25 tahun 1950
dan kemudian diperkuat dengan Keputusan Presiden RI Nomor 246 tahun 1963.
Berdasarkan hal tersebut jelas bahwa kedudukan dan peran PMI adalah
tahun 1958 Tentang Ikut-Serta Negara Republik Indonesia Dalam Seluruh Konvensi
Kini jaringan kerja PMI tersebar di 33 Daerah Propinsi dan 408 Cabang di
Indonesia.
Benang merah yang dapat dipetik dari perjalanan panjang PMI sejak dia berdiri
hingga, kini bahwa eksistensi PMI akan memperoleh apresiasi dan dukungan dari
mandatnya sebagai organisasi kemanusiaan yang tidak bias (gender, ras, etnis, agama
dan kepercayaan, pandangan politik dan kedudukan sosial). Inilah hakekat dan jiwa
Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional yang
secara imperatif harus dipegang teguh oleh seluruh jajaran PMI dalam situasi dan
kondisi apa pun juga. Hikmah lainnya yang dapat dipetik adalah meskipun dukungan dari
Pemerintah serta berbagai mitra kerja penting, tetapi apresiasi, dukungan dan
3
partisipasi masyarakat dalam semua aspek dan kegiatan PMI memegang peran yang lebih
penting.
Idealisme serta keharusan etika dan moral di atas, hanya bisa diraih jika
Pengurus PMI pada semua tataran benar-benar mempunyai komitmen tanpa pamrih
seraya memberikan ketauladanan. Selain itu, untuk menyatukan gerak langkah, perlu
staf dan relawan di semua jajaran PMI bagaikan suatu organ yang hidup yang saling
Hingga kini persepsi masyarakat tentang PMI masih diasosiasikan dengan kegiatan
transfusi darah. Persepsi semacam ini yang telah mengendap di kalangan masyarakat,
perlu diubah secara bertahap. Masyarakat perlu dikenalkan dan mengetahui berbagai
kegiatan PMI yang secara langsung maupun tidak langsung bermanfaat bagi mereka.
Masyarakat perlu mengetahui bahwa kegiatan PMI tidak hanya terbatas pada pelayanan
darah dan bencana alam. Untuk itu, komunikasi yang efektif dengan seluruh masyarakat
dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang lainnya, bahkan persepsi semacam ini
bahwa PMI merupakan LSM yang dibantu dan sangat dekat dengan pemerintah.
4
II. Kerangka Rencana Strategis
mandatnya, maka sejalan dengan masa bakti Kepengurusan PMI Pusat, perlu disusun
RENCANA STRATEGIS PMI TAHUN 2009 – 2014, sebagai pedoman arah dan kegiatan PMI
sebagai berikut:
c. Terintegrasi satu dengan yang lainnya mengacu kepada core business PMI;
d. Pendekatan regionalisasi;
1.1 Internal
1.1.1 Kekuatan
a. Jejaring kerja PMI telah mengakar yang menyebar di seluruh tanah air
5
c. PMI memiliki relawan yang berdedikasi tinggi dan tersebar di seluruh
wilayah Indonesia.
1.1.2 Kelemahan
optimal.
pihak luar.
mendesak.
e. Hingga saat ini PMI belum memiliki sistem monitoring dan evaluasi
evaluasi yang ada hingga saat ini belum menyeluruh (sektoral) dan masih
6
1.2 Eksternal
1.2.1 Tantangan
(global warming).
II. 2 Peluang
Sebagai hasil dari berbagai prestasi yang dicapai, PMI pada saat ini memperoleh
kepercayaan nasional maupun internasional dan aset yang tidak ternilai harganya ini
harus terus dijaga. Selain itu PMI harus mampu menyikapi sikap masyarakat yang
7
Ilustrasi tantangan yang digambarkan di atas tidak dimaksudkan untuk
mendorong PMI mengambil alih tugas pemerintah. Tetapi PMI agar lebih bergerak
8
III. Visi dan Misi PMI 2009 - 2014
VISI :
dicintai masyarakat”
MISI :
Relawan).
Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta Hukum Perikemanusiaan
Internasional.
9
IV. Tujuan Strategis
Berdasarkan Visi dan Misi di atas, maka rencana lima tahun (2009 – 2014)
Tujuan :
melakukan kegiatan kepalangmerahan yang berkualitas dan optimal pada tahun 2014
daya dan dana dari dalam dan luar negeri serta kemampuan Pengurus Daerah dan
Pengurus Cabang untuk mendorong mobilisasi sumber daya dan dana dari sumber
daya lokal.
Tujuan :
10
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang terencana, berkelanjutan
4. Orientasi dan pelatihan aplikasi bagi Pengurus, Staf, PMR dan Relawan PMI agar
internasional.
Tujuan :
rentan. Selain itu, pelayanan kesehatan difokuskan pada kegiatan yang secara
11
pertolongan pertama, watsan, Medical Action Team (MAT) serta psycosocial
3. Di bidang pelayanan sosial masih tetap dapat dilaksanakan jika PMI memiliki
(sustainable). Dalam kaitan ini, proyek air bersih untuk jangka waktu panjang
yang ketiga.
5. Pengembangan rumah sakit, klinik dan Balai Pengobatan yang dimiliki PMI dapat
Tujuan :
2014.
12
wabah/pandemi dan kesehatan lingkungan yang dapat bersumber dari ulah
dalam menghadapinya.
Tujuan :
bencana.
Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC/Federasi) dan Komite Internasional Palang
Merah (ICRC) serta berbagai Perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan
berbagai pihak di luar negeri, termasuk dengan berbagai NGO yang mempunyai
reputasi internasional.
13
V.6 Menyebarluaskan, mengadvokasi dan melaksanakan Prinsip-Prinsip Dasar
Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta hukum
Perikemanusiaan Internasional
Tujuan :
dan Bulan Sabit Merah serta prinsip–prinsip Hukum Humaniter Internasional pada
tahun 2014.
1. Bekerjasama dengan IFRC dan ICRC serta mitra kerja lainnya secara kontinyu
Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta Hukum
Humaniter Internasional.
Tujuan :
merahan yang dilaksanakan oleh PMI sehingga memberikan dukungan kepada PMI
1. Sebagai bagian dari komunikasi dengan masyarakat global perlu dibangun serta
14
2. Meningkatkan strategi komunikasi kepada masyarakat dengan mengoptimalkan
peran media massa untuk memberikan informasi tentang PMI secara akurat dan
Sistem monitoring dan evaluasi secara menyeluruh merupakan hal yang kritikal
bagi PMI. Sistem ini perlu segera dibangun dan diimplementasikan dimulai dari Kantor
d. Mendirikan pilot project sebagai model serta dimulai dari Daerah yang telah mampu
melaksanakan SOP.
Sistem monitoring dan evaluasi yang akan dibangun seharusnya mengacu kepada
Renstra yang telah ditetapkan berikut sasaran yang hendak dicapai serta berbagai
diberikan kesempatan kepada Daerah dan Cabang yang difasilitasi Markas Pusat.
Pendekatan seperti ini diperlukan selain untuk memberdayakan Daerah dan Cabang,
juga berguna agar program-program aksi yang disusun benar-benar sesuai dengan
15
VI. Penutup
dalam implementasinya, jika dari semula telah dikembangkan rasa kepemilikan (sense
of ownership) terhadap Renstra dari seluruh jajaran PMI berikut mitra kerjanya.
16
MISI I : MENGUATKAN DAN MENGEMBANGKAN ORGANISASI
Sasaran : 1. Peningkatan kemampuan koordinasi, fasilitasi dan asistensi serta monitoring dan evaluasi dari Pengurus Pusat ke Provinsi-Provinsi, Pengurus Provinsi ke
Kabupaten/Kota-Kabupaten/Kota dan Pengurus Kabupaten/Kota ke Ranting-Ranting di wilayah kerjanya.
2. Adanya data base Lembaga dan Pemutakiran data base Lembaga dan x x x x x
Kepengurusan PMI di seluruh Kepengurusan PMI yang telah
Indonesia yang termutakhirkan disyahkan
Pengembangan Kebijakan Sebagai acuan standar 1. Adanya AD/ART PMI sebagai pedoman Mencetak dan menerbitkan AD/ART x
dan Pedoman bagi Pengurus bagi Pengurus dalam dasar penyelenggaraan organisasi PMI hasil MUNAS XIX PMI
memimpin dan
mengendalikan 2. Adanya Pokok-pokok Kebijakan dan Finalisasi, mencetak dan x
organisasi PMI di Rencana Startegy PMI 2009 - 2014 menerbitkan Pokok-pokok Kebijakan
masing-masing dan Rencana Startegy PMI 2009 - 201
jajarannya,guna hasil MUNAS XIX PMI
menunjang optimalisasi
kinerja Pengurus
3. Adanya Pedoman dan aturan Penyusunan Pedoman dan aturan x x x
organisasi sebagai penjabaran AD/ART organisasi sebagai penjabaran
dan sesuai kebutuhan organisasi AD/ART dengan melibatkan unsur
jajaran PMI
PROGRAM TUJUAN INDIKATOR KEGIATAN 2010 2011 2012 2013 2014
Pengembangan Kebijakan Sebagai acuan standar 4. Adanya strategi promosi dan Penyusunan strategy promosi dan x
dan Pedoman bagi Pengurus bagi Pengurus dalam sosialisasi AD/ART, Kebijakan dan soasialisasi AD/ART, Kebijakan dan
memimpin dan RENSTRA PMI 2009 -2014 Renstra PMI 2009 - 2014 dengan
mengendalikan melibatkan unsur jajaran PMI
organisasi PMI di
masing-masing
5. Tersedianya SOP / Mekanisme Kerja a. Finalisasi dan penerbitan x
jajarannya,guna
Pengurus (Pedoman Kepengurusan) Pedoman Pengurus PMI
menunjang optimalisasi
kinerja Pengurus
b. Finalisasi Pedoman Pelatihan bagi x
Pengurus PMI
Mengimplementasikan Penggunaan X X X X X
Email ke PMI Provinsi &
Kabupaten/Kota (melalui pembuatan
dan pengiriman buku manual (e-
book))
Memperkuat base Tersedianya data donatur yang akurat Pengembangan membership melalui X X X X X
donatur tetap (Individu melalui SIM yang dibangun oleh Biro IT - KARTU SAHABAT PMI
dan Perusahaan) PMI Pusat
Mengembangkan unit usaha Meningkatkan kegiatan Meningkatnya perolehan dana dari Menginisiasi pendirian "Second Hand X
baik di tingkat Pusat, Provinsi unit usaha yang kegiatan unit usaha PMI Shop" di kantor Pusat sebagai Pilot
maupun Kabupaten akuntabel dan Project
profesional
Mengadakan X X X X X
seminar/pelatihan/workshop
komersil dengan tema beragam
untuk masyarakat
Meningkatnya kemitraan Terwujud forum NGO lokal minimal 4 Mengadakan forum seminar dan X X X X X
dengan sesama lembaga bulan sekali workshop tentang filantropi
nirlaba / kemanusiaan
lainnya
Internship ke National Society Meningkatkan wawasan Terjalin kemitraan yang berlanjut Study visit, presentasi, diskusi X X X X X
yang sudah berkembang dan kerjasama melalui program Internship program, survei lapangan, kemitraan
dalam bidang PSDnya multilateral dengan dan transfer knowledge
National Society negara
lain
Meningkatkan program "Donor Memperkuat jalinan Terjalin kemitraan dengan media, pusat Mempertahankan program Gerai X X X X X
Communication" kedekatan dengan belanja, publik area, sekolah dan Sahabat PMI di beberapa titik lokasi
masyarakat donatur PMI universitas. strategis
f. Sosialisasi Pedoman x x x x
Pengembangan Kapasitas Organisasi
Penguatan sistem manajemen Mekanisme organisasi 1. Kinerja staf dan manajemen sesuai a. Lokakarya Penguatan Organisasi X X X X X
organisasi terlaksana secara dengan uraian tugas, standar, sesuai dan Peningkatan Kapasitas PMI
efektif dan efisien ketentuan organisasi. dengan pendekatan prioritas sejalan
dengan pengembangan pilot program
b. Refreshment Pedoman X X X X X
Managemen Markas
d. Pelatihan-pelatihan untuk X X X X X
Pengurus PMI dan Staff bid. OD di
setiap tingkatan (Leadership, ortala,
Monev )
Restrukturisasi manajemen Manajemen Program Adanya struktur bidang organisasi di a. Konsolidasi manajemen Program X X
program pengembangan pengembangan program semua tingkatan pengembangan organisasi di PMI
organisasi organisasi dapat Pusat
dilaksanakan secara
terarah b. Monitoring dan advokasi X X X
pembentukan struktur Bidang
Pengembangan organisasi pada PMI
provinsi dan kabupaten/kota
MISI II : MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Data base Pelatih PMI Standarisasi dan § Adanya databased pelatih yang Up date data based dan persiapan X
integrasi data base terintegrasi dan update online sistem
Pelatih PMI
Pembuatan online system dan X
Pengembangan sistem Menciptakan formasi Markas Pusat PMI memiliki jumlah Melakukan rekrutmen secara x x x x x
Rekrutmen Staff Markas Pusat yang tepat guna karyawan yang memadai dan tepat sistematis dan berkelanjutan
PMI menujang pelayanan
Menyusun SOP Rekrutmen x
PMI di masyarakat
Melakukan Monev dan review x x x x x
terhadap hasil pelaksanaan
rekrutmen dan SOP rekrutmen
Penetapan Kebijakan SDM dan Memberikan Ditetapkannya Kebijakan SDM dan Menyelenggarakan pembinaan x x x x x
Sistem Penghargaan kenyamanan dan Sistem Penghargaan terhadap potensi sumber daya
keselarasan dalam manusia yang proporsional dan
bekerja terintegrasi
PROGRAM TUJUAN INDIKATOR KEGIATAN 2010 2011 2012 2013 2014
Melakukan pemeliharaan SDM x x x x x
melalui : Hubungan industrial,
Penetapan kebijakan penggajian dan
penetapan Grading/level
Data base PMR-Relawan Standarisasi dan Standard dan terintegrasi data base PMR Standarisasi dan integrasi data base X
integrasi data base PMR- dan Relawan di PMI Pusat, 50% Provinsi, PMR-Relawan di PMI Pusat
Relawan dan 50% Kab/Kota
Diseminasi dan pelatihan data base X X X X X
PMR-Relawan di 100% Provinsi dan
50% Kab/Kota
Implementasi data base PMR- X X X X X
Relawan di 50% Provinsi dan 50%
Kab/Kota
SASARAN 2: Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang terencana, berkelanjutan dengan pendekatan yang integrative
Mengembangkan system Adanya system pelatihan yang dinamis Review dan revisi serta X X X X X
Pelatihan sesuai dengan sesuai kebutuhan pelayanan PMI dengan mengembangkan kurikulum sesuai
kebutuhan pelayanan tetap berpedoman pada standarisasi kebutuhan
PMI pelatihan PMI
Lokakarya penyusunan tool monev X
pelatihan
Perencanaan Pendidikan, Menciptakan sistem Markas Pusat PMI memiliki sistem Menyelenggarakan pendidikan dan x x x x x
pelatihan dan Pengembangan pendidikan, pelatihan Pendidikan, pelatihan dan pelatihan yang terencana,
Karir dan pengembangan pengembangan karir yang efektif berkelanjutan dengan pendekatan
kariri yang efektif dan yang integratif
tepat
Melakukan perencanaan dan x x x x x
Implementasi Sistem Manajemen
Karir
Pengembangan kapasitas Mengembangkan § Pengurus Pusat Bidang PMR-Relawan, Lokakarya di 6 regional untuk X X
pengurus, staf, anggota PMR, kapasitas pengurus 100% Provinsi, dan 75% Kab/Kota paham penyamaan pemahaman renstra
dan relawan dalam menejemen dan dapat menyusun menejemen nasional, dan strategi pelaksanaan
strategi pembinaan PMR- strategi pembinaan PMR-Relawan yang
Relawan berkelanjutan dan berintegrasi
Penyusunan rencana strategi 2009 – X X
2014 Bid. Pembinaan PMR-Relawan di
tingkat Provinsi dan Kab/Kota
Pengembangan kapasitas Mengembangkan 100% Provinsi, dan 75% Kab/Kota Review pembinaan PMR-Relawan X
pengurus, staf, anggota PMR, kapasitas staf dalam mempunyai program kerja tahunan Pelatihan perencanaan program X X
dan relawan pelaksanaan bidang PMR-Relawan yang terintegrasi
Pelatihan menejemen PMR-Relawan X X
menejemen PMR-
Relawan
Pelatihan Monev X
PROGRAM TUJUAN INDIKATOR KEGIATAN 2010 2011 2012 2013 2014
Pelatihan Pendukung Pengembangan X X X X X
Organisasi
Mengembangkan 30% anggota PMR terampil dasar-dasar Review dan revisi kurikulum X X
ketrampilan menejemen menejemen organisasi, dan pelatihan PMR Bidang Gerakan &
anggota PMR dan melaksanakan menejemen proyek Kepemimpinan
Relawan remaja di masyarakat
Pelatihan dasar-dasar menejemen X X X X X
organisasi
Pelatihan pengembangan karakter X X X X X
Kerjasama penyelenggaraan X X X X X
pelatihan di
Provinsi/Kabupaten/Kota
Standarisasi pelaksanaan Pelaksanaan PMI Pusat, 80% Provinsi, dan 50% Penyusunan strategi pengakuan dan X X
menejemen keanggotaan PMR- menejemen Kab/Kota melaksanakan menejemen penghargaan anggota PMR dan
Relawan keanggotaan PMR- keanggotaan PMR-Relawan Relawan
Relawan yang standard
Pelaksanaan iuran keanggotaan dan X X X X X
Kartu Tanda Anggota
PROGRAM TUJUAN INDIKATOR KEGIATAN 2010 2011 2012 2013 2014
Pengembangan dan implementasi X X X X X
Tools pendukung peningkatan
penghargaan dan pengakuan Relawan
(kepuasan, pengakuan, penghargaan)
Penguatan peran PMR dan Pelibatan anggota PMR- PMI Pusat, 80% Provinsi, dan 50% Pembentukan dan pelaksanaan fungsi X X X X X
Relawan dalam proses Relawan dalam Kab/Kota melibatkan PMR dan Relawan forpis dan forel
pengambilan keputusan perencanaan dan dalam proses pengambilan keputusan
pengambilan keputusan Advokasi kepada Provinsi dan X X X X X
melalui Forpis dan Kab/Kota untuk pelibatan relawan
Forel, maupun dalam kepengurusan PMI
prosedur pengambilan
Partisipasi PMR dan Relawan dalam X X X X X
keputusan yang ada di
proses pengambilan keputusan di
PMI
tingkat Internasional
Penguatan peran PMR dan Pelibatan anggota PMR- PMI Pusat, 75% Provinsi, dan 50% Pelaksaan proyek remaja di X X X X X
Relawan dalam menejemen Relawan dalam Kab/Kota melibatkan PMR dan Relawan masyarakat yang berintegrasi dengan
program PMI perencanaan, dalam menejemen program PMI bidang-bidang di PMI a.l. Sekolah
pelaksanaan, Sehat, Sekolah Siaga Bencana,
monitoring, dan pengembangan markas, diseminasi
evaluasi program PMI
Jumbara Nasional X X
Penguatan kerjasama lintas Mengembangkan sumber PMI Pusat, 75% Provinsi dan 50% Kesepakatan kerjasama PMI-Diknas X X
bidang dan sektor (integrasi daya untuk Kab/Kota melakukan kerjasama tentang pembinaan PMR-Relawan
dan jejaring) keberlanjutan program
pembinaan PMR-
Relawan Penyusunan strategi kerjasama yang X X X X X
berintegrasi
Peningkatan pemahaman Persamaan pemahaman PMI Pusat, 80% Provinsi, dan 50% Orientasi kepada pengurus, staf, X X X X X
pengurus dan staf bidang PMR- pengurus, staf, anggota Kab/Kota paham tentang anggota PMR dan Relawan tentang
Relawan, anggota PMR, dan PMR dan Relawan kepalangmerahan dan jabaran tugas kepalangmerahan dan jabaran tugas,
Relawan tentang tentang yang berintegrasi dengan bidang
kepalangmerahan dan kepalangmerahan dan Organisasi
jabaran tugas jabaran tugas
Orientasi Pembina PMR X X X X X
Peningkatan ketrampilan Standarisasi kompetensi 80% anggota PMR mendapatkan Pelatihan PMR 7 materi X X X X X
anggota PMR dan Relawan PMR dan Relawan pelatihan teknis kepalangmerahan (7
materi PMR) Pelatihan pendukung
SASARAN 5: Membangun dan mengembangkan sumber daya manusia yang benar-benar mempunyai kemampuan, keahlian serta pengalaman dalam bidang hubungan internasional
SASARAN 1 : Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara terencana, terkoordinasi, menyeluruh dan terpadu dengan menerapkan pendekatan berbasis masyarakat berupa
pemberdayaan kapasitas dan ketahanan masyarakat melalui upaya pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim serta kesiapsiagaan tanggap darurat bencana.
Tersedianya stok relief secara memadai Pengadaan stok relief untuk bantuan X X X X X
di Gudang Sentral, Regional dan tanggap darurat bencana
Provinsi.
Pendistribusian stok relief secara X X X X X
memadai di Gudang Sentral,
Regional dan Provinsi
Adanya perlengkapan Satgana dan Pengadaan perlengkapan Satgana X X X
operasional tanggap darurat bencana yang sesuai dengan standar di
sesuai dengan standar di seluruh PD & seluruh PMI Provinsi dan PMI Kota/
PC yang rawan bencana Kab yang rawan bencana
Peningkatan kapasitas dan Meningkatnya kinerja PMI Provinsi dan Kota/ Kabupaten yang Melaksanakan pembinaan kapasitas X X X X X
kinerja PMI dalam pelayanan rawan bencana mampu melaksanakan Pengurus, Staff dan Relawan dalam
penanggulangan bencana penanggulangan upaya-upaya kesiapsiagaan dan mengimplementasikan Pengurangan
bencana PMI pengurangan risiko bencana / adaptasi Risiko Bencana dan Adaptasi
perubahan iklim berbasis masyarakat Perubahan Iklim serta pelayanan RFL
PROGRAM TUJUAN INDIKATOR KEGIATAN 2010 2011 2012 2013 2014
Melaksanakan Program PERTAMA X X X X X
(ICBRR) sesuai dengan standart baku
Mengkoordinasikan pelayanan X X X X X
tanggap darurat bencana termasuk
dalam pemenuhan ketercukupan
darah yang aman, sehat dan cukup
serta terjangkaunya pelayanan
kesehatan dasar bagi para korban
bencana
SASARAN 2 : Pelayanan kesehatan yang pada dasarnya difokuskan untuk masyarakat paling rentan. Selain itu, pelayanan kesehatan difokuskan pada kegiatan yang secara langsung
mendukung dan bermanfaat pada masyarakat yang terkena bencana. Pelayanan-pelayanan kesehatan dimaksud meliputi: fasilitas ambulans, pertolongan pertama, watsan, Medical
Action Team (MAT) serta psycosocial support program (PSP).
Diseminasi dan promosi Setiap Provinsi dan Kabupaten/Kota Distrisbusi kebijakan kesehatan x x x x x
kebijakan kesehatan menerima Kebijakan di bidang darurat keseluruh PMI Provinsi dan
dilaksanakan di semua kesehatanpanduan/protap/juklak Kabupaten/Kota
jenjang kepengurusan.
90% PMI Provinsi dan 30% PMI Mensosialisasikan dan x x x x x
Kabupaten/Kota paham mengenai mengaplikasikan prosedur
kebijakan & panduan terkait tetap/juknis berbagai layanan
Kesehatan
Strategy 2 : Penguatan kapasitas dan sumber daya di bidang kesehatan darurat disemua tingkatan PMI
Pengembangan sarana dan Tersedianya Sarana dan Kebutuhan sarana dan perlengkapan Mengindentifikasi kebutuhan sarana x x x x x
peralatan pelayanan peralatan tanggap kesehatan darurat pada Provinsi rawan dan perlengakapan kesehatan
kesehatan darurat kesehatan darurat yang bencana telah terindentifikasi darurat
memadai dan berguna
sesuai kebutuhan Tersedianya peralatan standard untuk Menyediakan peralatan standard x x x x x
tanggap kesehatan darurat di tingkat untuk tanggap kesehatan darurat di
Pusat dan Provinsi rawan bencana tingkat Pusat, Provinsi, dan
Kabupaten/Kota
Ketersediaan dana untuk Tesedianya dana PMI Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota Memperdayakan kapasitas PMI Pusat, x x x x x
melaksanakan pelayanan darurat yang memadai mengalokasikan dana operasional Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam
kesehatan darurat untuk respon kesehatan kesehatan darurat dalam program mengalokasikan dana untuk
darurat tahunan secara berkesinambungan operasional kegiatan kesehatan
darurat
Strategy 3: Kesiapan kapasitas dan sumber daya pada saat bencana yang terintegrasi
Mengoptimalkan berfungsinya x x x x x
peralatan tanggap darurat kesehatan
berdasarkan Tk. Regional di Provinsi
bencana
Melindungi segenap 100% pelaku mengenakan APD dalam Pengadaan & distribusi APD x x x x x
pengurus, staf dan penanganan
relawan dalam 25% Pelaku terasuransikan Pendaftaran asuransi x x x x x
l k k
Strategy 4: Meningkatkan hubungan yang baik dengan pihak internal dan eksternal PMI
Adanya hubungan yang Terjalinnya kerjasama dengan sesama Pelatihan-pelatihan untuk Pengurus x x x x x
baik dan aktif dengan anggota Gerakan PMI dan Staff bid. OD di setiap
pihak eksternal PMI tingkatan (Leadership, ortala, Monev
)
SASARAN 3 : Di bidang pelayanan sosial masih tetap dapat dilaksanakan jika PMI memiliki kemampuan serta aktivitas dimaksud seharusnya berkesinambungan (sustainable). Dalam
kaitan ini, proyek air bersih untuk jangka waktu panjang menempati agenda prioritas kedua. Selanjutnya, kegiatan lain termasuk diseminasi serta advokasi untuk berbagai
penyakit menular termasuk HIV/AIDS serta penyakit-penyakit pandemik (seperti avian flu) ditempatkan pada prioritas yang ketiga.
Diseminasi dan promosi Setiap Provinsi dan Kabupaten/Kota Distribusi kebijakan ke seluruh PMI X
kebijakan dan pedoman menerima Kebijakan Pelayanan Sosial Provinsi dan Kabupaten/Kota
Pelayanan Sosial telah
dilaksanakan di semua Desiminasi kebijakan PMI dibidang X
jenjang kepengurusan yansos ke seluruh perangkat PMI
disetiap tingkatan
Adanya SDM terlatih di semua Bersama PMI Provinsi Tersedianya kurikulum pelatihan PMI Penyusunan Kurikulum pelatihan PMI X X
tingkatan PMI yang dan Kabupaten/Kota Bidang Yansos di bidang Yansos
membidangi pelayanan sosial membentuk kurikulum
pelatihan PMI bidang
Yansos
Melaksanakan 75% PMI Provinsi telah mendapatkan Pelaksanaan pelatihan PMI di bidang X X X X X
Orientasi/pelatihan pelatihan/penyegaran di bidang YANSOS Yansos
program Yansos
Mengikut sertakan SDM Tersedianya pelatih YANSOS minimal Berpartisipasi aktif dalam setiap X X X X X
PMI kedalam kegiatan- disetiap tingkat Provinsi kegiatan jejaring yansos
kegiatan YANSOS dari
pemerintah
Tersedianya alat Bantu Menyediakan media KIE Tersedianya KIE untuk pelaksanaan Identifikasi KIE prog Yansos PMI X X
komunikasi untuk mendukung pendampingan
kegiatan pendampingan KIE telah didistribusikan ke semua
tingkatan PMI
Penyusunan dan pencetakan KIE prog X X
Y PMI
Strategy 3 : Pelaksanaan program pelayanan sosial yang efektif
Membentuk format Terlaksananya kegiatan monev di setiap Menyusun format pelaporan yang X
monev yansos yang pelaksanaan prog Yansos sesuai dengan terstandarisasi
standar dan dapat perencanaan
digunakan oleh semua
level PMI
Membentuk format Terlaksananya kegiatan pelaporan di Menyusun format pelaporan yang X
Pelaporan yang standar setiap pelaksanaan prog Yansos sesuai terstandarisasi
dan dapat digunakan dengan perencanaaan
oleh semua
Tersedianya dana untuk Mengalokasikan dana Setiap PMI Provinsi dan Kabupaten/Kota Penyusunan kebutuhan anggaran X
melaksanakan program untuk pelaksanaan prog mempunyai alokasi dana untuk program untuk program yansos
YANSOS yansos di setiap PMI yansos
Provinsi dan
Kabupaten/Kota
Bekerjasama dan Tersedianya dana dari pihak eksternal Melakukan rapat koordinasi dengan X X X X X
berkoordinasi dengan untuk program2 pelayanan sosial PMI Dir. PSD ttg pendanaan prog yansos
divisi PSD untuk
mendapatkan dana dari
pihak eksternal
Meningkatkan Adanya rapat koordinasi antara PMI pertemuan berkala dengan bidang X X X X X
kerjasama yang efektif Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait di tingkat Provinsi
dan efisien di Tingkat
Pusat. Provinsi, dan
Kabupaten/Kota
Membuat nota PMI menjadi anggota jejaring yansos Memberikan informasi ttg pelayanan X X X X X
kesepahaman bidang sosial melalui humas
yansos dengan institusi
dan lembaga terkait
Diseminasi kegiatan Adanya nota kesepahaman antara PMI Adanya perjanjian dengan tertulis X X X X X
yansos ke pihak media dengan institusi atau lebaga terkait dengan pihak atau institusi terkait
dalam hal pelaksanaan program
Pencegahan infeksi HIV Tersedianya KIE bagi 80% KIE dikembangkan sesuai dengan Mengembangkan Materi KIE yang x x x x x
kelompok rentan kelompok sasaran sesuai bagi kelompok sasaran khusus
sasaran
80% Tercetaknya KIE Mencetak Materi KIE x x x x x
60% Terdistribusinya material KIE Diseminasi Materi KIE bagi kelompok x x x x x
sasaran rentan
60% staf PMI terlatih Pelatihan KIE Sebaya bagi staf PMI x x
dalam hal informasi HIV dengan staf
lain
10% Kota / Kabupaten melakukan Layanan informasi melalui telepon x x x x
layanan Hotline HIV & AIDS Pelayanan mencakup HIV & AIDS,
kesehatan reproduksi,
penyalahgunaan narkotika dan obat-
obatan terlarang (narkoba)
Pencegahan infeksi HIV Konseling dan Tes HIV 40% orang yang di rujuk PMI mengakses Mengintegrasikan layanan dan x x x x x
Sukarela/ Voluntary layanan VCT rujukan VCT kedalam kegiatan-
Counseling and Testing kegiatan PE di Populasi Kunci, untuk
(VCT) memanfaatkan layanan VCT yang ada
di Provinsinya
Pencegahan infeksi HIV Mencegah Penularan 60 % ibu positif yang mengakses layanan Menyediakan konseling, x x x
dari Ibu positif kepada konseling dan rujukan PMTCT pendampingan dan dukungan bagi
Anaknya/ Preventing ibu hamil positif HIV.
Mother to Child
Transmission (PMTCT)
10% LSM yang bekerjasama Bekerja sama dengan LSM lain dalam x x
pelatihan bagi staf/ relawan PMI
untuk membekali mereka dalam
Laporan hasil analisis Melakukan analisa situasi terhadap x
Strategy 7 : Odha tidak mendapatkan lagi stigma dan diskriminasi karena status HIV nya
Pengurangan Stigma dan Menanggulangi 100 % Sensitifitas gender masuk dalam Advokasi pengembangan kebijakan x x x x x
diskriminasi terhadap odha ketidaksetaraan program HIV gender untuk dimasukkan ke dalam
gender dan kekerasan semua program PMI
seksual berbasis
gender
100 % jika dilakukan berbarengan Melakukan lokakarya/ pelatihan x x x x x
dengan sosialisasi kebijakan HIV di kepekaan gender sekurangnya satu
tempat kerja. Laporan pelaksanaan pelatihan per Provinsi pertahun dan
kepekaan gender menjangkau orang per Provinsi
Strategy 8 : Memperkuat kapasitas Perhimpunan Palang Merah/ Bulan Sabit Merah Nasional untuk melaksanakan dan menyinambungkan peningkatan program HIV
Meningkatkan dukungan 80 % PMI Provinsi menyelenggarakan Pelatihan dasar untuk relawan baru – x x x x x
dan manajemen bagi pelatihan bagi relawan ditindaklanjuti dengan pertemuan
relawan dan staf rutin setiap kuartal untuk relawan
palang merah di Kota / Kabupaten
masing-masing
SASARAN 4 : Pelayanan transfusi darah diarahkan kepada peningkatan kemampuan UTDP serta unit-unit transfusi darah sehingga kualitas darah benar-benar aman serta tersedia
pada saat dibutuhkan meliputi ketersediaan darah pada pelayanan tanggap darurat bencana.
Service cost bersubsidi silang antara Ada 6 Provinsi besar dengan jaringan x x x x x
APBN/APBD, Pemda, PMI penyediaan darah terpadu
Dari pemerintah diperoleh reagensia x x x x x
HIV & VDRL
Pada umumnya UTDC menentukan x x x x x
Service Cost sendiri, hingga belum
mencukupi
Mewujudkan pelayanan darah Peningkatan produksi Produksi komponen 60 % darah lengkap 21 UTDC (di 19 yang telah x x x x x
sesuai standar mencakup komponen melalui yang terkoleksi memproduksi komponen (70%)
ketersediaan darah yang peningkatan
cukup, aman, tepat waktu kemampuan personil
dan terjangkau di UTD masing-dan peralatan di UTD
masing wilayah Pembina/UTD Daerah di
setiap ibukota Provinsi
Peningkatan mutu Setiap UTD dipimpin oleh dokter purna 28 UTDC dipimpin oleh dokter purna x x x x x
personil UTDC waktu yang terlatih waktu (18%)
Setiap UTD memiliki ATD/PTTD min 9 55 UTDC ( 35 % ) memiliki ATD/PTTD x x x x x
orang yang kompeten min 4 org
Pemantapan pembinaan Tahun 2010 mekanisme dan statuta Pelaksanaan pembinaan berjenjang x x x x x
teknis vertikal UKTD UKTD jelas di 70 % UTDD dan 50 % UTDC
secara berjenjang UTDP-
UTDD-UTDC dan
pembinaan manajerial
horisontal secara
berjenjang: PP UTDP-PD-
UTDD dan PC-UTDC
Pembentukan UTDD UTDD difungsikan sebagai pembina dan Sudah ada 5 UTDD Provinsi (4 %) x x x x x
sebagai UTD rujukan, rujukan
baik tersendiri maupun
penetapan UTDC
ibukota provinsi sebagai
UTDD
Peningkatan kapasitas PMI Meningkatkan tata 80% terlaksana pertemuan koordinasi Bersama UTD PMI membahas ‘darah x x x x x
dalam melaksanakan dan laksana organisasi, aman’, hubungan dengan rujukan
menyinambungkan program akuntabilitas, dan VCT dan hak donor untuk
HIV kepemimpinan mengetahui status HIV-nya
Perhimpunan Nasional
Palang Merah Bulan
Sabit Merah untuk
melaksanakan
komitmen yang telah
direncanakan
Strategi 1 : Pengembangan mutu pelayanan dengan memperkuat kapasitas sarana dan prasarana, Sumber Daya Manusia dan manajemen
PROGRAM TUJUAN INDIKATOR KEGIATAN 2010 2011 2012 2013 2014
Pembenahan Sarana dan Melakukan upgrade Terbangunnya Gedung G 2 lantai untuk Renovasi Sebagian Poliklinik Reguler X X
Prasarana pelayanan sarana dan prasarana pelayanan IGD, ICU, NICU, Rawat Jalan menjadi gedung G dengan 2 lantai
kegawatdaruratan medis pelayanan Reguler, Hemodialisa, Bank Darah dan
antara lain pelayanan gawat kegawatdaruratan fasilitas pendukung lainnya
darurat, kamar operasi, medis agar memenuhi
perawatan intensif, dan standar tata letak dan
sarana pendukungnya dengan tata alur pelayanan Terbangunnya Gedung F 2 lantai untuk Renovasi Sebagian Poliklinik Reguler X X
berpedoman pada Masterplan pelayanan Kamar Operasi, Ruang menjadi gedung F 2 lantai
dan Blockplan RS PMI Bogor Pemulihan, Rawat Jalan Reguler, dan
fasilitas pendukung lainnya
Seluruh staf Satpam dan Pengemudi Pelatihan Basic Life Support bagi X X X
ambulans telah mendapatkan pelatihan pegawai awam medis pendukung
BLS pelayanan kegawatdaruratan
Setiap Dokter IGD mempunyai sertifikasi Pelatihan ATLS / ACLS bagi dokter X X
ATLS / ACLS Gawat Darurat
Penguatan kapasitas RS PMI Meningkatkan kapasitas Terbentuknya Tim Ketiga MAT RS PMI Pembentukan Tim Ketiga dan X
Bogor sebagai pusat pelatihan RS PMI Bogor dalam Bogor Pelatihan MAT RS PMI Bogor bagi
kegawatdaruratan medis mendukung kegiatan Tim MAT RS PMI Bogor
khususnya untuk mendukung penanggulangan
peningkatan kapasitas PMI Bencana PMI
dalam membentuk Medical
Action Team, Tim RS
Lapangan dan Tim Mobile
Clinic
Strategi 2 : Mengoptimalkan fungsi manajemen rumah sakit khususnya manajemen informasi rumah sakit, manajemen mutu dan
manajemen risiko nt k ter j dn aTUJUAN
PROGRAM kinerja pela anan ang efektifINDIKATOR
dan efisien KEGIATAN 2010 2011 2012 2013 2014
Optimalisasi Sistem Informasi Membangun sistem Terpilihnya sistem informasi RS sesuai Identifikasi bisnis proses secara X
Manajemen RS (SIM RS) manajemen informasi kebutuhan pengembangan SIRS RS PMI menyeluruh dan analisis kebutuhan
dengan menggunakan IT RS dengan IT secara Bogor sistem manajemen informasi RS
secara terintegrasi dari terintegrasi yang
berbagai sub sistem informasi akurat, tepat waktu,
manajemen RS, aksesibilitas ekonomis, efisien dan Terbangunnya sistem manajemen Rancang Bangun sistem informasi RS X
yang cepat, tepat dan aman, reliable serta aman. informasi RS dengan IT secara dengan menggunakan IT secara
serta mampu menyuguhkan terintegrasi yang akurat, tepat waktu, terintegrasi
data dan informasi yang tepat ekonomis, efisien dan reliable serta
waktu dan dipercaya aman
(reliable)
Adanya Sistem Manajemen Informasi RS Implementasi Sistem Manajemen X X X X
sesuai kebutuhan RS PMI Bogor Informasi RS yang baru
Peningkatan mutu pelayanan Pelayanan RS PMI Bogor Seluruh Tim Akreditasi dan Komisi Mutu Revisi dan Optimalisasi Tim X X
Rumah Sakit secara terkareditasi 12 bidang RS PMI Bogor mampu melakukan Akreditasi dan Komite Mutu RS PMI
komprehensif dan Pelayanan oleh Komisi identifikasi, analisis, dan Bogor dan Review Persiapan dan
berkelanjutan agar selambat Akreditasi RS pada menindaklanjuti hasil persiapan bimbingan Akreditasi tahun
lambatnya pada tahun 2011 tahun2011 akreditasi tahun sebelumnya sebelumnya
terdapat 12 pelayanan RS PMI
Bogor yang terakreditasi
Komisi Akreditasi RS
Mendapatkan skore minimal 60 pada Bimbingan Akreditasi oleh Tim X X
masing masing bidang pelayanan Akreditasi RS (KARS)
Strategi 3 : Optimalisasi manajemen SDM untuk mendukung peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit dan terwujudnya SDM yang
PROGRAM TUJUAN INDIKATOR KEGIATAN 2010 2011 2012 2013 2014
Optimalisasi kapasitas SDM Mewujudkan kualitas Perawat RS PMI Bogor yang Jenjang Diklat berkelanjutan bagi Perawat X X X X
dengan program pelatihan SDM yang efektif dan Pendidikan Diploma 3 SPK menjadi Diploma 3 Keperawatan
dan pendidikan berkelanjutan berkinerja tinggi serta Keperawatan/Kebidanan memenuhi 90% dan Bidan D1 menjadi D 3 Kebidanan
sesuai dengan kompetensi mempunyai kompetensi dari keseluruhan tenaga perawat/bidan
yang dibutuhkan RS. sesuai kebutuhan RS
untuk mendukung
peningkatan mutu Dalam setiap shift jaga minimal Diklat Mahir Perawat masing masing X X X X X
pelayanan rumah sakit terdapat 1 tenaga perawat yang telah 1 perawat untuk Kamar Operasi, HD,
Mahir pelayanan kegawatdaruratan Transfusi Darah, IGD, ICU, NICU
Pengembangan sistem Menjaga dan Tiap 2 tahun dilakukan evaluasi dan Evaluasi dan Penyempurnaan X X X
pengupahan, penilaian meningkatkan motivasi penyempurnaan sistem penggolongan, Kebijakan dan Peraturan
kinerja, penghargaan dan kerja dengan tetap jenjang karier, sistem pengupahan, Kepegawaian yang berkaitan dengan
sanksi dan program memperhatikan penilaian kinerja dan program sistem pengolongan, jenjang karier,
kesejahteraan pegawai untuk kemampuan RS dan kesejahteraan. sistem pengupahan, penilaian
mewujudkan SDM RS peraturan perundang- kinerja dan program kesejahteraan.
undangan yang berlaku
Optimalisasi peran lembaga Meningkatkan kegiatan Terwujudnya suasana kerja dan Pertemuan Rutin bulanan Lembaga X X X X X
perwakilan pegawai dan komunikasi, sosialisasi kerjasama yang kondusif Kerjasama Bipartit
lembaga kerja sama bipartit dan advokasi agar
rumah sakit sebagai media Program Pengelolaan
komunikasi, advokasi dan Kepegawaian dapat
sosialisasi program bidang terwujud sesuai dengan
SDM RS. tujuannya
Strategi 4 : Pembenahan sarana dan prasarana lingkungan RS untuk mendukung program tata alur pelayanan, kesehatan lingkungan dan menciptakan lingkungan RS yang bersih,
indah, nyaman dan aman dengan berpedoman pada Masterplan dan Blockplan RS PMI Bogor.
Adanya lahan yang siap bagun untuk Menyiapkan lahan yang siap X
penataan area parkir dan taman dilakukan penataan Parkir dan
Taman RS PMI Bogor
Tata alur kendaraan, barang dan orang Pelaksanaan Penataan Parkir dan X
sesuai dengan perencanaan RS Taman RS
Strategi 5 : Pengembangan pelayanan medis untuk mendukung upaya RS sebagai rumah sakit rujukan medis di wilayah Bogor dan
Pengembangan pelayanan Meningkatkan Minimal 2 ambulans RS PMI Bogor Peningkatan Kapasitas Pelayanan 2 X X
evakuasi medis Ambulans kemampuan memenuhi standar pelayanan evakuasi Ambulans Evakuasi Medis
dengan didukung penanganan kasus medis pada kegawatdaruratan
kelengkapan medis untuk kegawatdaruratan
penanganan kegawatdarutan medis pada pelayanan
medis. evakuasi medis sesuai
standar ambulans
gawatdarurat medik
Membentuk pelayanan Menambah jenis layanan Adanya dokumen studi kelayakan Studi kelayakan pembentukan Klinik X
terpadu klinik Obesitas dan RS untuk memenuhi pembentukan kilinik obesitas dan Obesitas dan Infertilitas
Klinik Infertilitas. kebutuhan masyarakat infertilatas
akan pelayanan masalah
obesitas dan infertilitas Dibentuknya Klinik Obesitas dan kilinik Pelaksanaan Pembentukan Klinik X X
infertilitas Terpadu Obesitas dan Klinik
Infertilitas
Perawatan dan Pengobatan Menyediakan 60 % PMI Provinsi menyediakan layanan Memfasilitasi akses layanan x x x x x
HIV & AIDS pengobatan, dukungan rujukan kesehatan termasuk obat Infeksi
dan perawatan (berbasis Oportusistik (IO) dan ARV untuk
rumah atau masyarakat orang dewasa dan anak-anak dengan
dan lewat institusi merujuk Odha ke RS rujukan; selama
kesehatan) untuk Odha kunjungan rumah (PMI berfungsi
sebagai pusat informasi sistem
rujukan)
Perawatan dan Pengobatan Menyediakan 60 % PMI Provinsi menyediakan layanan Memfasilitasi akses layanan x x x x x
HIV & AIDS pengobatan, dukungan rujukan kesehatan termasuk obat Infeksi
dan perawatan (berbasis Oportusistik (IO) dan ARV untuk
rumah atau masyarakat orang dewasa dan anak-anak
dan lewat institusi dengan merujuk Odha ke RS
kesehatan) untuk Odha rujukan; selama kunjungan rumah
(PMI berfungsi sebagai pusat
informasi sistem rujukan)
Peningkatan kapasitas dan Meningkatnya kinerja PMI Provinsi dan Kota/ Kabupaten yang Melaksanakan pembinaan kapasitas
kinerja PMI dalam pelayanan rawan bencana mampu melaksanakan Pengurus, Staff dan Relawan dalam
penanggulangan bencana penanggulangan upaya-upaya kesiapsiagaan dan mengimplementasikan Pengurangan
bencana PMI pengurangan risiko bencana / adaptasi Risiko Bencana dan Adaptasi
perubahan iklim berbasis masyarakat Perubahan Iklim serta pelayanan RFL X X X X X
Strategy 2. Peningkatan kapasitas SDM PMI agar dapat memberikan Pelayanan Optimal
Strategy 3: Tersedianya Pelayanan Kesehatan yang merata dan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh kelompok yang paling rentan
Mengembangkan dan Adanya strategi integrasi program Rapat koordinasi rutin dengan bidang x x x x x
mengintegrasikan kesehatan berbasis masyarakat dengan lain di PMI untuk mendukung
program kesehatan program PMI lainnya program integrasi
berbasis masyarakat
dengan program PMI
lainnya
SASARAN 2 : Meningkatkan serta memberdayakan pimpinan masyarakat lokal baik formal maupun informal dalam penanganan bencana dan penyakit yang berpotensi wabah
Serta peningkatan status kesehatan yang berbasis pada masyarakat serta difokuskan pada pengurangan resiko (risk reduction )
SASARAN 1: Pada tingkat nasional, Provinsi serta kabupaten/kota membangun jejaring kerjasama dengan pemerintah maupun pihak swasta dalam penangganan bencana.
internasional.
MISI VI : MENYEBARLUASKAN , MENGADVOKASI DAN MELAKSANAKAN PRINSIP - PRINSIP DASAR GERAKAN INTERNASIONAL PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH SERTA HUKUM
PERIKEMANUSIAAN INTERNATIONAL
Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta Hukum Humaniter Internasional.
SASARAN 2 : Tindak lanjut upaya pengesahan UU Lambang dan peraturan pemerintah lain yang mendukung kelembagaan kepalangmerahan
2.2 Sosialisasi Menyebarluaskan Terlaksana kegiatan sosialisasi lambang Sosialisasi lambang ke kalangan X X X X X
peraturan penggunaan ke berbagai pihak secara berkelanjutan. khusus (a/l paramedic, industry
lambang ke berbagai kesehatan, media massa)
pihak
2.3 Monitoring dan Evaluasi Memantau penggunaan Laporan berkala tentang aplikasi Survey dan pendataan di kalangan X X
Penggunaan Lambang lambang agar sesuai penggunaan lambang dan kajian tindak internal dan eksternal
dengan aturan yang lanjutnya ajian tentang aplikasi regulasi X X X X
berlaku penggunaan lambang
SASARAN 1. Sebagai bagian dari komunikasi dengan masyarakat global perlu dibangun Laman PMI dalam bahasa Inggris dimulai dari Markas Pusat
SASARAN 2 : Meningkatkan strategi komunikasi kepada masyarakat dgn mengoptimalkan peran media massa untuk menginformasikan PMI secara akurat dan menjadi bagian dari