You are on page 1of 3

PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH

VIRUS ( LUPUS & HERPES SIMPLEX )


Apa Itu Lupus
SLE (Systemic Lupus Erythematosus) biasa disebut lupus saja sedangkan penderitanya disebut
’Odapus’ .Penyakit lupus berasal dari bahasa latin yang berarti serigala. Nama ini diambil karena
gejala kemerah-merahan di wajah penderita Lupus yang menyerupai gigitan serigala. Secara
medis, SLE merupakan penyakit sistem daya tahan tubuh atau kekebalan (autoimun). Pada
penderita Lupus, antibodi cenderung diproduksi berlebihan. Antibodi disini ibarat tentara di
suatu negara yang seharusnya melindungi rakyatnya (organ tubuh) dari musuh (penyakit) malah
bekerja salah arah, menyerang rakyatnya sendiri, merusak organ tubuh sendiri, diantaranya :
kulit, syaraf, otot persendian, mata, jantung, darah, hati, ginjal dan paru-paru.

Penyebab Penyakit Lupus


Penyebab lupus yang sebenarnya belum diketahui. Dugaan sementara, lupus disebabkan oleh
kombinasi antara gen yang cacat dan faktor lingkungan, seperti sinar matahari, stres, obat-obatan
tertentu, hormon, infeksi dan virus tertentu. Diduga, walaupun belum terbukti secara ilmiah,
orang tua dapat mewariskan faktor tertentu kepada keturunannya sehingga mereka rentan
terhadap lupus.

Gejala Umum
Gejala umum dan gejala pada organ tertentu. Gejala umum yang sering ditemukan di antaranya,
penderita sering merasa lemah, kelelahan berlebihan, demam, dan pegal-pegal. Gejala ini muncul
ketika lupus sedang aktif dan menghilang ketika tidak aktif.

Pengobatan
Dalam pengobatan lupus, ada dua kategori obat yang digunakan, yakni golongan kortikosteroid
dan golongan selain kortikosteroid.

Herves Simplex
Virus Herpes Simpleks adalah virus DNA yang dapat menyebabkan infeksi akut pada kulit yang
ditandai dengan adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang sembab dan eritematosa
pada daerah dekat mukokutan

Tipe Herves Simplex


Ada 2 tipe virus herpes simpleks yang sering menginfeksi yaitu HSV-Tipe I (Herpes Simplex
Virus Type I) dan HSV-Tipe II (Herpes Simplex Virus Type II). HSV-Tipe I biasanya
menginfeksi daerah mulut dan wajah (Oral Herpes), sedangkan HSV-Tipe II biasanya
menginfeksi daerah genital dan sekitar anus (Genital Herpes).

Penyebab
Penyebab utama herpes simpleks genitalis adalah virus herpes simpleks tipe II (HSV-II),
meskipun ada yang menyatakan bahwa herpes simpleks tipe I (HSV-I) sebanyak kurang lebih
16,1% juga dapat menyebabkan herpes simpleks genitalis akibat hubungan kelamin secara
orogenital atau penularan melalui tangan. HSV-II termasuk dalam DNA virus.

Pengobatan
Obat-obatan topikal sering dipakai seperti: povidon iodine, idoksuridin (IDU), sitosin arabinosa
atau sitarabin, adenine arabinosa atau vidarabin. Pelarut organik: alkohol 70%, eter, timol 40%,
dan klorofom. Obat-obatan antivirus seperti Acyclovir diindikasikan dalam manajemen infeksi
HSV primer dan pada pasien dengan imunosupresif.

Herpes adalah infeksi virus pada kulit. Herpes Simplex Virus merupakan salah satu virus yang
menyebabkan penyakit herpes pada manusia. Tercatat ada tujuh jenis virus yang dapat
menyebabkan penyakit herpes pada manusia yaitu Herpes Simplex Virus, Varizolla Zoster Virus
(VZV), Cytomegalovirus (CMV), Epstein-Barr Virus (EBV), dan Human Herpes Virus tipe 6
(HHV-6), tipe 7 (HHV-7), tipe 8 (HHV-8). Semua virus herpes memiliki ukuran dan morfologi
yang sama dan semuanya melakukan replikasi pada inti sel. Herpes Simplex Virus sendiri dibagi
menjadi dua tipe, yaitu Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV-1) yang menyebabkan infeksi pada
alat kelamin (genital). Tetapi, bagaimanapun kedua tipe virus tersebut dapat menyebabkan
penyakit dibagian tubuh manapun. HSV-1 menyebabkan munulnya gelembung berisi cairan
yang terasa nyeri pada mukosa mulut, wajah dan sekitar mata. HSV-2 atau herpes genital
ditularkan melalui hubungan seksual dan menyebabkan vagina terlihat seperti bercak dengan
luka mungkin muncul iritasi, penurunan kesadaran yang disertai pusing, dan kekuningan pada
kulit (jaundice) dan kesulitan bernapas atau kejang. Biasanya hilang dalam 2 minggu infeksi,
infeksi pertama HSV adalah yang paling berat dan dimulai setelah masa inkubasi 4 - 6 hari.
Gejala yang timbul meliputi nyeri, inflamasi dan kemerahan pada kulit (eritema) dan diikuti
dengan pembentukan gelembung - gelembung yang berisi cairan bening yang selanutnya dapat
berkembang menjadi nanah, diikuti dengan pembentukan keropeng atau kerang (scab). Setelah
infeksi pertama, HSV memiliki kemampuan yang unik untuk bermigrasi sampai pada saraf
sensorik tepi menuju spinal ganglia dan berdormansi sampai diaktifasi kembali. Pengaktifan
virus yang berdormansi tersebut dapat disebabkan penurunan daya tahan tubuh, stres, depresi,
alergi pada makanan, demam, trauma pada mukosa genital, menstruasi, kurang tidur dan sinar
ultraviolet.
Hal tersebut harus diterapi Acyclovir tujuannya adalah mencegah dan mengobati infeksi Herpes
Simplex Virus (HSV), menyembuhkan gejala yang muncul, seperti kemerahan (eritema),
gelembung - gelembung berisi cairan, keropeng atau kerak. Pengobatan yang baku untuk herpes
ini adalah dengan acyclovir, valacyclovir, famcyclovir dan pencyclovir yang dapat diberikan
dalam bentuk krim, pil atau secara intrevena (infus), bila berhasil apabila dimulai dalam tiga hari
pertama setelah rasa nyeri mulai terasa.
Pengobatan Herpes Simplex Virus (HSV) yang berupa tablet 200 mg 5 kali sehari selama 5 hari
dan untuk anak dibawah 2 tahun diberikan setengah doses dewasa. Pencegahan Herpes Simplex
Virus (HSV) kambuhan 200 mg 4 kali sehari dalam 4 hari (obat tersebut tidak boleh digunakan
oleh ibu hamil atau ibu menyusui) dikarenakan akan ada infeksi pada janin atau anaknya maka
perlu resep dokter sendiri yang perlu ada tambahan obat bagi mereka.
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/1934530-herpes-simplex-virus-
hsv/#ixzz1JTjr8Jra

Ciri-ciri Herpes simplex adalah adanya bintil-bintil kecil, bisa satu atau sekumpulan, yang berisi cairan,
dan jika pecah bisa menyebabkan peradangan. Bintil-bintil ini biasanya muncul di daerah muco-
cutaneous, atau daerah dimana kulit bertemu dengan lapisan membrane mukosa. Di wajah, daerah ini
berlokasi di pertemuan bibir dengan kulit wajah. Para penderita herpes simplex biasanya merasakan
adanya perasaan geli di daerah tersebut sebelum munculnya bintil-bintil tadi.

Penyakit ini bisa menular selama bintil-bintil tersebut berisi cairan karena di cairan itulah virus herpes
berada. Jika Anda bagian tubuh Anda berkontak dengan daerah berbintil-bintil, maka virus herpes dapat
menulari Anda pada daerah kontak tersebut. Infeksi virus biasanya muncul seminggu setelah terjadinya
kontak. Tetapi jika kontak dilakukan pada saat bintil-bintil tersebut telah mengering atau bahkan
sembuh, maka bisa dibilang resiko tertular pun hilang.

Jika Anda terinfeksi virus Herpes, virus tersebut bisa menyebar ke seluruh tubuh Anda, seperti di jari-jari
(herpetic whitlow), di mata (herpetic ophthalmitis), di daerah kemaluan (genital herpes), bahkan bisa
juga menyerang otak (herpetic encephalitis), walaupun yang terakhir ini bisa dibilang kejadiannya amat
sangat jarang. Dan jika penderita melakukan kontak dengan orang sehat, misalnya melalui oral sex,
maka orang sehat tersebut dapat terserang genital herpes.

Fase pertama genital herpes ditandai dengan demam seperti flu, nyeri otot dan sendi, pembengkakan
kelenjar limfe, rasa letih dan tidak enak badan. Rasa geli pada daerah kontak juga bisa muncul sebelum
timbulnya bintil-bintil. Jika bintil-bintil sudah timbul, daerah sekitar bintil tersebut akan terasa sangat
lunak. Dan tergantung dimana bintil-bintil itu berada, si penderita bisa merasa kesulitan berjalan atau
nyeri saat buang air kecil.

Pengobatan herpes umumnya sama, di manapun herpes tersebut timbul. Yang penting si penderita
harus menjaga daerah tersebut tetap bersih dan kering. Anda dapat membersihkan daerah sekitar
dengan saline (larutan garam) dan sesudahnya harus segera dikeringkan. Jika daerah terinfeksi terlalu
lembab, dapat mengundang infeksi sekunder (infeksi lanjutan). Pengobatan dengan obat antivirus oral
biasanya dibutuhkan hanya untuk kasus genital herpes spesifik, dan harus melalui resep dokter.

You might also like