You are on page 1of 12

TUGAS TERSTRUKTUR KIMIA UNSUR

ALUMUNIUM (Al)

Oleh :

Dimitri

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Unsur-unsur didapatkan dalam berbagai wujud dan dapat berupa atom,
ion, serta senyawa. Suatu unsur dapat memiliki beberapa isotop dengan nomor
atom yang sama. Bila unsur-unsur dikelompokkan atas dasar kemiripan sifat, baik
sifat atom maupun senyawanya, dihasilkanlah sistem periodik. Kimia telah
mencapai perkembangan yang sangat cepat dalam usaha memahami sifat semua
unsur. Sistem periodik unsur telah memainkan peran yang sangat penting dalam
penemuan zat baru, serta klasifikasi dan pengaturan hasil akumulasi pengetahuan
kimia. Sistem periodik merupakan tabel terpenting dalam kimia dan memegang
peran kunci dalam perkembangan sains material. Berdasarkan jenis penyusunan
atomiknya senyawa anorganik diklasifikasikan atas senyawa molekular dan
padatan. Salah satu unsur yang ada pada table periodic adalah aluminium (Al).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Aluminium murni memiliki karakteristik yang diinginkan pada logam.


Alumunium itu ringan, tidak magnetik dan tidak mudah terpercik, merupakan
logam kedua termudah dalam soal pembentukan, dan keenam dalam soal ductility
(Anonymous, 2011). Aluminium merupakan salah satu unsur yang melimpah di
alam khususnya pada kerak bumi, yaitu sekitar 8,1% berat. Walaupun jumlahnya
melimpah, namun logam aluminium ini tidak pernah ditemukan dalam logam
murninya di alam. Melainkan bergabung dengan unsur – unsur lain membentuk
suatu mineral. Misalnya persenyawaannya dengan group silikat yang biasanya
disebut feldspar, yang merupakan mineral yang paling melimpah di lapisan kerak
bumi. Salah satu jenis mineral aluminium silikat yaitu piropilit AlSi2O5(OH),
Selain itu, biasanya bergabung dengan mangan membentuk mineral yang disebut
spesartin,Mn3Al2(SiO4)3. Aluminium silikat yang mengandung Floride atau
hidroksida, Al2SiO4. F(OH)2, membentuk mineral permata yang dinamakan topas,
aluminium silikat dengan kalium dinamakan mikrolin, KAlSi3O8, yang biasanya
berwarna hijau apel hingga kecoklatan (Navy,2009).

(feldspar) (piropilit) (spesartin)

Senyawa aluminium oksida yang paling umum adalah bauksit, atau


aluminium murni yang mengandung aluminium oksida dalam jumlah besar.
Biasanya merupakan kombinasi dari aluminium dan oksigen dengan rumus
Al2O3.2H2O. pada bauksit ini juga terdapat beberapa pengotor antara lain Fe 2O3
dan SiO2. Oleh karenanya, untuk memperoleh logam aluminium murni diperlukan
pemrosesan bauksit lebih lanjut (Davydson, 2009).
Alumina (Al2O3) Adalah bubuk putih biasanya dihasilkan dari bijih
bauksit. Ini adalah salah satu yang paling banyak digunakan. bahan keramik maju
dengan rentang aplikasi dari busi dengan bahan katalis. Dalam pengolahan
alumina, reaksi dapat dibagi menjadi 3 tahapan yang berbeda yang pertama adalah
pembentukan aluminium hidroksida atau amorf baik dalam bentuk kristal-ditandai
dengan baik yang paling umum adalah gibsit bayerite dan nordstrandite,
sedangkan boehmite dan diaspore adalah dalam bentuk hidroksida (Yusof,2007).
Aluminium adalah logam yang berwaarna putih perak dan tergolong
ringan yang mempunyai massa jenis 2,7 gr cm –3.Sifat-sifat yang dimilki
aluminium antara lain :
Sifat-sifat penting yang dimiliki aluminium sehingga banyak digunakan
sebagai material teknik:
- Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)
- Tahan korosi
- Penghantar listrik dan panas yang baik
- Mudah di fabrikasi/di bentuk
- Kekuatannya rendah tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan.

Selain itu ada beberapa sifat lagi yang di miliki oleh aluminium :
1. Ringan, tahan korosi dan tidak beracun maka banyak digunakan untuk alat
rumah tangga seperti panci, wajan dan lain-lain
2. Reflektif, dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus
makanan, obat, dan rokok
3. Daya hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al digunakan sebagai
kabel tiang listrik
4. Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat seperti,
Duralium (campuran Al, Cu, mg) untuk pembuatan badan peswat
5. Al sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O3.

Sifat fisis :
• Nomor atom : 13
• Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 1
• Massa Atom relatif : 26,98154
• Jari-jari atom : 1,82 Å
• Titik Didih : 2467 °C
• Titik Lebur : 660 °C
• Elektronegatifitas : 1,45
• Energi Ionisasi : 577 kJ/mol
• Tingkat Oks. Max : 3+
• Struktur Atom : Kristal
• Logam
• Wujud : Padat

Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan


aluminium oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium. Lapisan ini membuat Al
tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan melting point (titik
lebur). Aluminium umumnya melebur pada temperature ± 600 derajat C dan
aluminium oksida melebur pada temperature 2000C. Kekuatan dan kekerasan
aluminium tidak begitu tinggi dengan pemaduan dan heat treatment dapat
ditingkatkan kekuatan dan kekerasannya. Aluminium komersil selalu
mengandung ketidak murnian ± 0,8% biasanya berupa besi, silicon, tembaga dan
magnesium. Sifat lain yang mnguntungkan dari aluminium adalah sangat mudah
difabrikasi, dapat dituang (dicor) dengan cara penuangan apapun. Dapat
deforming dengan cara: rolling, drawing, forging, extrusi dll. Menjadi bentuk
yang rumit sekalipun (Annonymous, 2011).

Gambar Aluminium
BAB III

PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN MASALAH

1. Jelaskan metode yang dapat digunakan untuk mengisolasi aluminium


beserta reaksi yang terjadi?

(Yudiarto, A., 2009, http://extractivemetallurgy.blogspot.com/2008/12/proses


pengolahan-bijih-bauksit.html).
Aluminium dapat diisolasi dari bauksit karena bauksit di Indonesia
(Kalimantan Barat dan Bintan) mengandung mineral gibbsite (Alumina Trihidrat).
Isolasi Aluminium dapat dilakukan menggunakan proses Bayer dan Hall-Heroult.
Pada proses Bayer dilakukan proses pelarutan menggunakan NaOH untuk
menghasilkan Alumina dan menghilangkan pengotornya (SiO2). Kemudian
dilanjutkan dengan reduksi elektrolitik garam lebur alumina menjadi aluminium
(proses Hall-Heroult)
(Eddy.1996,http://katalog.pdii.lipi.go.id/index.php/searchkatalog/.../4910/4911.pd
f)
Pada proses Bayer terjadi reaksi berikut (Krisnandi, Y.K., 2006,
http://repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/2830.pdf ):
a. Reaksi Pelarutan

Al(OH)3 + Na+ + OH- Al(OH)4- + Na+

b. Reaksi Presipitasi (Pengendapan)

Al(OH)4- + Na+ Al(OH)3 +Na+ + OH-

c. Reaksi Kalsinasi

2Al(OH)3 Al2O3 + 3H2O

2. Bagaimana pengaruh otoklav (proses Bayer)pada isolasi aluminium dari


bauksit terhadap jumlah alumina, serta terhadap kelarutan pengotor
yang ada (Fe2O3, SiO2)?
Isolasi aluminium pada proses Bayer dapat dilakukan secara otoklav
maupun non otoklav. Proses Bayer pada umumnya dilakukan secara otoklav
(suhu dan tekanan tinggi). Namun untuk menjajagi kemungkinan pengolahan
bauksit untuk menghasilkan alumina, maka dilakukan penelitian proses Bayer
tanpa otoklav oleh pemerintah. Dari hasil percobaan yang dilakukan oleh LIPI,
perolehan alumina tanpa otoklav mendekati dengan menggunakan otoklav:
Namun pengotor / impuritis pada proses Bayer menggunakan otoklav
memiliki kelarutan yang lebih rendah daripada tanpa otoklav. Artinya dengan
otoklav, pengotornya lebih sedikit daripada tanpa otoklav. Pada penelitian ini,
digunakan suhu 150oC untuk proses otoklav dan 90oC untuk tanpa otoklav.
Hasilnya ditunjukkan pada grafik berikut ini:

(Eddy D. T., 1996,


http://katalog.pdii.lipi.go.id/index.php/searchkatalog/.../4910/4911.pdf)

3. Bagaimana kelimpahan unsur Al di alam dan manfaat Aluminium(Al)


dalam kehidupan sehari-hari?
Di alam Al tidak pernah ditemukan dalm keadaan bebas, dan semua
unsure Al dari bumi selalu bergabung dengan unsure-unsur lainnya (dalam
bentuk senyawa. Dua senyawa yang paling umum adalah kalium aluminum
sulfat (KAl(SO4)2.12.H2O) dan aluminium oksida Al2O3 (Krisnandi, Y.K.,
2006, http://repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/2830.pdf).

Beberapa senyawa Aluminium yang banyak digunakan dalam


kehidupan sehari- hari dan industri antara lain:
a. Tawas, KAl(SO4)2.12H2O; digunakan untuk mengendapkan
kotoran pada penjernihan air
b. Aluminium sulfat (Al2SO4)3, digunakan dalam industri kertas dan
mordan (pengikatan dalam pencelupan)
c. Zeolit (Na2O Al2O3 2SiO2) digunakan untuk melunakkan air sadah
d. Aluminium Al2O3, digunakan untuk pembuatan pasta gigi, industri
gelas dan industri keramik.
e. Thermit (campuran Al dan Fe2O3), digunakan untuk mengelas baja
(Anonymous,2010,http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0
704004/3.%20Kimia%203_bab_3.pdf)

Beberapa penggunaan aluminium lainnya:


1. Sektor industri otomotif, untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan
bermotor.
2. untuk membuat badan pesawat terbang.
3. Sektor pembangunan perumahan;untuk kusen pintu dan jendela.
4. Sektor industri makanan ,untuk kemasan berbagai jenis produk.
5. Sektor lain, misal untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga dan barang
kerajinan.
6. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III)
oksida, digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya untuk menyambung
rel kereta api.

4. Mengapa aluminium tidak mudah mengalami oksidasi seperti pada besi?


Karena permukaan logam aluminium tertutup oleh lapisan tipis oksida yag
melindungi logam terhadap udara, sehingga logam aluminium tidak bereaksi
dengan udara. Bila lapisan ini rusak maka aluminium dapat bereaksi dengan
udara. Aluminium bila dibakar dalam oksigen akan menghasilkan nyala putih
Al2O3.
Aluminium tahan terhadap korosi karena fenomena pasivasi. Pasivasi
adalah pembentukan lapisan pelindung akibat reaksi logam terhadap
komponen udara sehingga lapisan tersebut melindungi lapisan dalam logam
dari korosi
4 Al(s) + 3O2 2 Al2O3

5. Mengapa alumunium lebih bersifat tidak magnetis ?


Dalam suatu orbital terdapat electron yang memiliki muatan listrik pada
masing-masing electron sehingga terjadi medan magnetis yang kecil.Pada
sebagian besar logam seperti logam aluminium electron terluarnya didapati
dalam kondisi berpasangan sehingga efek medan magnetic yang kecil akan di
batalkan atau menghilang. Namun di beberapa material seperti besi dan baja
beberapa elktronnya ditemukan dalam kondisi tidak berpasangan sehingga
medan magnetisnya dapat dibuat atau dimunculkan. Dalam logam alumunium
elektronnya tidak memberikan efek medan magnet secara keseluruhan
sehingga aluminium tidak bersifat magnetis.
DAFTAR PUSTAKA

Annonymous,2011,ALUMINIUM,http://www.chem-is-try.org,diakses tanggal 20
Maret 2011.
Annonymous,2011,Rizalfreestyler'sBlog,http://rizalfreestyler.wordpress.com/xm
lrpc.php, diakses 23maret 2011.
Annonymous,2010,http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/07040
04/3.%20Kimia %203_bab_3.pdf, diakses 28 Maret 2011.
Davydson,Sam,2009,ALUMINIUM,http://sam.davyson.com/as/physics/aluminiu
m/site/uses.html, diakses tanggal 26 Maret 2009.
Eddy.1996.http://katalog.pdii.lipi.go.id/index.php/searchkatalog/.../4910/4911.pdf,
diakses 28 Maret 2011.
Gambar Feldspar : http://www.galleries.com/minerals/silicate/feldspar.htm,
diakses tanggal 30 maret 2011.
Gambar piropilit, http://winerfirmansyah.wordpres.com/2010/01/03/pyrophyllite-
spport-metal/, diakses tanggal 30 maret 2010
Gambar spesartin : http://www.bolha.com/oglas1272329516/slika3/rudnine-
kamnine, diakses tanggal 30 maret 2011.
Gambar Aluminium, http://www.chem-is-try.org, diakses tanggal 30 maret 2011
Krisnandi, Y.K., 2006, http://repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/2830.pdf, diakses
28 Maret 2011.
Navy,R,2011,ALUMINIUM,http://hyperphysics.phy.astr.gsu.edu/Hbase/hframe.h
tml, diakses tanggal 20 Maret 2011.
Yudiarto, A., 2009, http://extractivemetallurgy.blogspot.com/2008/12/proses-
pengolahan-bijih-bauksit.html, diakses 38 Maret 2011.
Yusoff M, and Muslimin M,2007, SYNTTHESIS OF USING THE
SOLVOTHERMAL METHOD,
http://pkukmweb.ukm.my/~mjas/v11_n1/39_493C4_IR_Iz-1.pdf, diakses
tanggal 30 maret 2011.

You might also like