You are on page 1of 20

KONSTITUSI NEGARA REPUBLIK 

INDONESIA

A. Konstitusi Yang Penah Berlaku di Indonesia

1. Pengertian dan Pentingnya Konstitusi

Konstitusi merupakan jaminan yg paling efektif dalam menjaga agar kekuasaan yg ada dlm Negara tidak
salah gunakan dan hak asasi manusia/warga Negara tidak dilanggar,konstitusi sangat penting artinya bagi
suatu Negara karena kedudukannya dalam mengatur dan membatasi kekuasan dalam suatu Negara.

Konstitusi berasal dari istilah bahasa Prancis,yaitu constituer artinya membentuk.beberapa istilah dari
konstitusi seperti gronwet ( bahasa Belanda ) artinya,yaitu wet berarti undang-undang
dan ground berarti tanah.Beberapa Negara yg menggunakan istilah constitution ( bahasa Inggris ) untuk
mengartikan konstitusi.

Dalam bahasa Indonesia ,kontitusi diartikan sebagai hukum dasar atau undang-undang dasar.Istilah itu
menggambarkan keseluruhan system ketatanegaraan suatu Negara.

Beberapa ahli kertanegaraan yg menyatakan tentang pengertian konstitusi yaitu :

a. Herman Heller

Kontitusi dibagi menjadi tiga :

1. Kontitusi yg mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu kenyataan. Disebut
pengertian secara sosiologis.
2. Konstitusi merupakan satu kesatuan kaidah yg hidup dalam masyarakat merupakan pengertian secara
yuridis.

3. Konstitusi yg ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yg tinggi dan berlaku dalam suatu
Negara.disebut pengertian secara politis.

b. K.C. Wheare

Kontitusi adalah keseluruhan system ketatanegaraan dari suatu Negara berupa kumpulan peraturan yg
membentuk,mengatur/memerintah dalam suatu Negara. Pengertian konstitusi secara sempit adalah
keseluruhan peraturan Negara yg bersifat tertulis.

Pengertian konstitusi secara luas adalah keseluruhan peraturan Negara,baik yg tartulis maupun tidak
tertulis sering disebut konvensi Konstitusi sebagai hukum dasar yg memiliki arti penting bagi Negara.

Budiarjo menyatakan bahwa konstitusi /undang-undang dasar ketentuan sebagai berikut.

• Pembagian kekuasaan antara lembaga eksekutif,legislative dan yudikatif • Hak asasi manusia

• Prosedur perubahan UUD

• Larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD Pembatasan kekuasaan untuk mencakup dua hal,
yaitu isi kekuasaan dan waktu pelaksanaan pembatasan isi kekuasaan mengandung arti bahwa dalam
konstitusi ditentukan tugas serta wewenang lembaga-lembaga Negara.

Konstitusi dinegara kita adlah UUD 1945.UUD 1945 ialah hukum dasar yg tertulis Sebagai hukum
dasar,UUD 1945 merupakan sumber hukum.Jadi,semua perundang undangan dan peraturan –peraturan
harus bersumber pada UUd 1945

2. Berbagai konstitusi yg Pernah Berlaku di Indonesia

a. UUD 1945 ( 18 Agustus 1945-27 Desember 1949 ) semua Negara perlu memiliki UUD/ konstitusi .
Indonesia sebagai suatu Negara juga memiliki UUD yg kita sebut UUD 1945. Untuk lebih jelas
mempelajari UUD 1945, akan diuraikan sebagai berikut :

1) Persiapan Pembentukan UUD 1945

2) Pengesahan UUD 1945

3) Sistematika UUD 1945

b. Konstitusi RIS 27 Desember 1949-17 Agustus 1950


Pada tanggal 23 Agustus 1949-2 September 1949 , dikota denhaag (Belanda) diadakan Konferensi Meja
Bundar (KMB) .

Dgn bentuk Negara federasi, RIS meliputi beberapa daerah Indonesia seperti dinyatakan dalam pasal 2
konstitusi RIS 1949

B. UUDS 1950 (17 Agustus 1950-5 Juli 1959)

Republik Indonesia Serikat terdiri atas 16 negara bagian.

RIS yg berdiri sejak tanggal 27 Desember 1949 hanya berlaku kurang dari satu tahun. UUDS 1950 terdiri
atas beberapa bagian –bagian ,yaitu sebagai berikut.

1. Mukadimah yg terdiri atas empat alinea ,terdapat rumusan pancasila sebagai dasar Negara.

2. Batang tubuh yg terdiri atas 6 Bab 147

C. UUD 1945 (5 Juli 1959-11 Maret 1966)

UUD 1950 adalah UUD sementara yg berlaku sampai konstituante dpt menyusun dan menetap kan UUD.
Pada tahun 1955, pemilihan umum di laksanakan.

D. UUD 1945 setelah Amandemen (19 Oktober 1999-sekarang )

MPR RI telah melakukan perubahan UUD 1945 sebagai salah satu tuntutan reformasi.

UUD 1945 setelah di Amandemen. Jadi, konstitusi yang pernah berlaku di Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah UUD 1945, Konstitusi RIS, UUDS 1950, UUD 1945 hasil Amandemen.

 Share this:

 StumbleUpon

~ oleh Quantum Enterprise pada Desember 16, 2009.

Ditulis dalam Indonesia, PKN

Tag: Kewarganegaraan
http://thinkquantum.wordpress.com/2009/12/16/konstitusi-negara-republik-indonesia/
http://www.scribd.com/doc/36321029/Konstitusi-negara
A. Pengertian Konstitusi
Terdapat dua istilah terkait dengan norma atau ketentuan dasar dalam kehidupan
kenegaraan dan kebangsaan. Kedua istilah tersebut adalah konstitusi dan Undang-Undang
Dasar. Konstitusi berasal dari bahasa Perancis, Constituer yang yang berarti
membentuk.Maksutnya ialah pembentukan, penyusunan atau pernyataan akan suatu
Negara. Dalam bahasa Latin, kata konstitusi merupakan gabungan dua kata, yakni Cume
berarti ‘bersama dengandan Stratuere berarti membuat sesuatu agar berdiri atau
mendirikan, menetapkan sesuatu. Sedangkan Undang-Undang merupakan terjemahan dari
istilah Belanda, Grondwet. Kata Ground berarti tanah atau dasar dan Wet berarti Undang-
Undang. Istilah konstitusi dalam bahasa Inggris memiliki makna yang lebih luas dari Undang-
Undang Dasar. Yaitu keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tak
tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara suatu pemerintahan diselenggarakan
dalam suatu masyarakat. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan konstitusi ialah :
1.Kumpulan kaidah yang memberikan pembatasan kekuasaan kepada penguasa. 2.Dokumen
tentang pembagian tugas dan wewenangnya dari system pitik yang diterapkan. 3.Deskripsi
yang menyangkut masalah hak asasi manusia. Tujuan-tujuan adanya konstitusi secara
ringkas dapat diklasifikasikan menjadi tiga tujuan, yaitu: 1.Konstitusi bertujuan untuk
memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik. 2.Konstitusi
bertujuan untuk melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri. 3.Konstitusi bertujuan
memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan
kekuasaanya. Dalam faham konstitusi demokratis dijelaskan bahwaisi konstitusi meliputi:

1.Anatomi kekuasaan (kekuasaan politik) tunduk pada hukum.

2.Jaminan dan perlindungan hak-hak asasi manusia.

3.Peradilan yang bebas dan mandiri.

4.Pertanggung jawaban kepada rakyat (Akuntabilitas Publik) sebagai sendi utama dari asas
kedaulatan rakyat.

Keempat cakupan isi konstitusi itu merupakan dasar utama bagi suatu pemerintahan yang
konstitusional. Namun, indicator suatu Negara atau pemerintahan disebut demokratis tidaklah
tergantung pada konstitusinya. Sekalipun konstitusinya telah menetapkan aturan dan prinsip-prinsip
diatas, jika tidak diimplementasikan dalam praktik penyelenggaraan tata pemerintahan, ia belum
bisa dikatakan sebagai Negara yang konstitusional atau menganut paham konstitusi demokrasi.

B. Pentingnya Konstitusi dalam Suatu Negara Eksistensi konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan
merupakan suatu hal yang sangat krusial, karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk
suatu Negara. Dalam lintasan sejarah hingga awal abad ke-21 ini, hamper tidak ada Negara yang
tidak memiliki konstitusi. Hal ini menunjukkan betapa urgennya konstitusi sebagai suatu perangkat
Negara. Konstitusi dan Negara ibarat dua sisi mata uang yang satu sama lain tidak terpisahkan.
Sejalan dengan perlunya konstitusi sebagai instrument untuk membatasi kekuasaan dalam suatu
Negara, Miriam Budi ardjo mengatakan “Di dalam Negara-negara yang mendasarkan dirinya atas
demokrasi konstitusional. Undang-Undang Dasar mempunyai fungsi yang khas yaitu membatasi
kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat
sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak-hak warga Negara akan lebih terlindungi.
Dalam konteks pentingnya konstitusi sebagai pemberi batas kekuasaan tersebut,Kusnardi membagi
fungsi konstitusi menjadi 2 yaitu:

1.Membagi kekuasaan dalam Negara.

2.Membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa dalam Negara.

3.Deskripsi yang menyangkut masalah hak asasi manusia.

Mengingat pentingnya konsitusi dalm suatu Negara ini, Struycken dalam bukunya “Staatsrecht Van
Het Koninkrijk der Nederlander” menyatakan bahwa Undang-undang Dasar sebagai konstitusi
tertulis merupakan dokumen formal yang berisikan:

1.Hasil perjuangan poliik bangsa di waktu yang lampau. 2.Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan
ketatanegaraan bangsa. 3.Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan baik untuk
waktu sekarang maupun untukyang akan datang. 4.Suatukeinginan, dimana perkembangan
kehidupan ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin. Keempat materi yang terdapat dalam konstitusi
undang-undang tersebut, menunjukkan arti pentingnya suatu konstitusi yang menjadi barometer
kehidupan bernegara dan berbangsa, serta memberikan arahan dan pedoman bagi generasi penerus
bangsa dalam menjalankan suatu Negara. Dari beberapa pakar tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa eksistensi konstitusi dalam suatu Negara merupakan suatu keniscahyaan, karena adanya
konstitusi akan tercipta pembatasan kekuasaan melalui pembagian wewenang dan kekuasaan dalam
menjalankan Negara. Selain itu juga sangat penting untuk menjamin hak-hak asasi warga Negara
sehingga tidak terjadi penindasan dan perlakuan sewenang-wenang dari pemerintah. C. Sejarah
Lahirnya Konstitusi di Indonesia Dalam sejarahnya, Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29
Mei 1945 sampai 16 Juni 1945 oleh Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai dalam bahasa Jepang yang beranggotakan 21
orang, diketuai Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta sebagai wakil dengan 19 orang anggota yang terdiri
dari 11 orang wakil dari Jawa,3 orang dari Sumatra, dan masing-masing 1 wakil dari Kalimantan,
Maluku, dan Sunda kecil. BPUPKI ditetapkan berdasarkan Maklumat Gunseikan Nomor 23
bersamaan dengan ultah Tenno Heika pada tanggal 29 April 1945. BPUPKI menentukan tim khusus
yang bertugas menyusun konstitusi bagi

DAFTAR PUSTAKA Tim ICCE UIN JAKARTA. 2003. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, & Masyarakat
Madani. ICCE UIN JAKARTA, Jakarta.
soal uts konstitusi hukum & ham
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

        PROGRAM PASCA SARJANA

_______________________________________     

UJIAN TENGAH SEMESTER

SEMESTER GENAP 2010-2011

                Mata Kuliah                            : KONSTITUSI,DEMOKRASI dan HAM

            Program Srudi                         : IPS

            Jenjang                                    : S-2

            Dosen                                      : Dr. CECEP DARMAWAN.S.Pd.,S.IP.,M.Si

________________________________________________________________________

1. Jelaskan arti pentingnya konstitusi bagi suatu negara?

Jawaban :

PENTINGNYA KONSTITUSI DALAM SUATU NEGARA:

Konstitusi merupakan media bagi terciptanya kehidupan yang demokratis bagi seluruh warga
Negara. Dalam lintasan sejarah hingga awal abad ke-21 ini, hampir tidak ada Negara yang tidak
memiliki konstitusi. Hal ini menunjukkan betapa urgennya konstitusi sebagai suatu perngkat negera.
Konstitusi dan Negara ibarat dua sisi mata uang yang satu sama lain tidak terpisahkan.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa konstitusi merupakan sekumpulan aturan yang
mengatur organisasi Negara, serta hubungan antara Negara dan warga Negara sehingga saling
menyesuaikan diri dan saling bekerja sama. Dr.A. Hamid S Attamini menegaskan bahwa konstitusi
atau Undang-undang Dasar merupakan suatu hal yang sngat penting sebagai pemberi pegangan dan
pemberi batas, sekaligus dipakai sebagai pegangan dalam mengatur bagaimana kekuasaan Negara
harus dijalankan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Bagir Manan mengatakan bahwa hakikat
konstitusi merupakn perwujudan paham tentang konstitusi atau konstitualisme yaitu pembatasan
terhadap kekuasaan pemerintah di satu pihak dan jaminan terhadap kekuasaan pemerintah di satu
pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga Negara maupun setiap penduduk di pihak lain.

Sejalan dengan perlunya konstitusi sebagai instruman untuk membatasi kekuasaan dalam suatu
Negara, Miriam Budiarjo mengatakan:

“Di dalam Negara-negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi konstitusional, Undang-undang
Dasar mempunyai fungsi yang khas yaitu membatasi kekuasan pemerintah sedemikain rupa
sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenag. Denagn demikian diharapkan
hak-hak warga Negara akan lebih terlindungi.”

Dalam konteks pentingnya konstitusi sebagai pemberi batas kekuasaan tersebut, Kusnardi
menjelaskan bahwa konstitusi dilihat dari fungsinya terbagi ke dalam dua bagian, yaitu membagi
kekuasaan dalam Negara dan membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa dalam Negara. Lebih
lanjut, ia mengatakan bahwa bagi mereka yang memandang Negara dari sudut kekuasaan dan
menganggap sebagai organisasi kekuasaan, maka konstitusi dapat dipandang sebagai lembaga atau
kumpulan asas yang menetapkan bagaimana kekuasaan dibagi diantara beberapa lembaga
kenegaraan, seperti antara lembaga legislative, eksekutif dan yudikatif.

Selain sebagai pembatas kekuasaan, konstitusi juga digunakan sebagai alat untuk menjamin hak-hak
warga negarqa. Hak-hk tersebut mencakup hak-hak asas, seperti hak untuk hidup, kesejahteraan
hidup dan hak kebebasan.

Mengingat pentingnya konstitusi dalam suatu Negara ini,Struycken dalam bukunya “Het Staatsreet
van Het Koninkrijk der Nederlander” menyatakan bahwa Undang-undang Dasar sebagai konstitusi
tertulis merupakan dokuman formal yang berisikan:

1.Hasil perjuangan politik bangsa di waktu lampau;

2.Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa;

3.Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan baik untuk waktu sekarang maupun
untuk waktu yang akan datang;

4.Suatu keinginan, di mana perkembangan kehidupan ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin.


Keempat materi yang terdapat dalam konstitusi atau undang – undang tersebut, menunjukkan arti
pentingnya suatu konstitusi yang menjadi barometer kehidupan bernegara dan berbangsa, serta
memberikan arahan dan pedoman bagi penerus bangsa dalam menjalankan suatu Negara. Dan pada
prinsipnya semua agenda penting kenegaraan, serta prinsip – prinsip dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara, telah tercover dalam konstitusi.

Secara umum dapat dikatakan bahwa eksistensi konstitusi dalam suatu Negara merupakan suatu
keniscayaan, karena dengan adanya konstitusi akan tercipta pembatasan kekuasaan melalui
pembagian kekuasaan dalam menjalankan Negara. Selain itu, adanya konstitusi juga menjadi suatu
hal yang sangat penting untuk menjamin hak-hak asasi warga Negara, sehingga tidak terjadi
penindasan dan perlakuan sewenang-wenang dari pemerintah.

Ref:http://podoluhur.multiply.com/journal/item/46/PEMBAHASAN_A.PENGERTIAN_KONSTITUSI

2. jelaskan perbedaan tradisi konstitusi di Amerika dan Eropa?

Jawaban:

Amerika Serikat adalah negara federal ( negara serikat ) yang terdiri dari negara-negara bagian

yang sama sekali terpisah dengan negara induknya, kecuali dalam keamanan bersama. Bahkan

negara-negara bagian mempunyai undang-undang sendiri. Amerika Serikat adalah satu-satunya

negara yang melaksanakan teori Trias Politica secara konsekuen, yaitu pemisahan kekuasaan

dengan tegas antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Badan legislatif terdiri dari dua

kamar (bicameral), yaitu Senate yang beranggotakan wakil-wakil negara bagian, masing-masing

2 (dua) orang senator, danHouse of Representative beranggotakan wakil-wakil dari negara

bagian yang jumlahnya tergantung dari jumlah penduduk masing-masing negara bagian.

Presiden melakukan kekuasaan eksekutif, dan dipilih langsung oleh rakyat. Kekuasaan legislatif

dilaksanakan oleh Congress (Senate dan House of Representative), sedangkan kekuasaan

yudikatif dilakukan oleh Mahkamah Agung (Supreme Court of Justice).

Setelah Congress menyusun sebuah rancangan undang-undang, kemudian rancangan itu

diserahkan kepada presiden untuk mendapatkan pengesahan. Apabila presiden tidak menyetujui

isi rancangan undang-undang itu, presiden berhak untuk menolaknya dan tidak
mengesahkannya (hak veto). Rancangan undang-undang yang diveto oleh presiden diserahkan

kembali kepada Congress, Congress akan meninjaunya kembali dengan memerhatikan

keberatan-keberatan yang diajukan oleh presiden. Apabila dari hasil peninjauan Congress itu

ternyata bahwa sedikitnya 2/3 dari seluruh anggota Congress tetap menyetujui rancangan

undang-undang itu maka rancangan undang-undang itu harus disahkan oleh presiden. Dengan

sistem pemisahan kekuasaan ini, akan terjadi check and balance yang benar-benar sempurna

antarlembaga-lembaga kekuasaan tersebut.

Semua negara bagian harus berbentuk republik dan tidak boleh bertentangan dengan konstitusi.

Di negara ini, hanya ada dua partai politik yang memperebutkan jabatan politik, yaitu Partai

Demokrasi dan Partai Republik. Hampir setiap saat rakyat Amerika Serikat melakukan pemilihan

umum dalam rangka pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan gubernur dan wakil

gubernur, walikota, dewan kota, anggota Senat, anggota House of Representative, dan pejabat-

pejabat politik di negara bagian. Sistem pemerintahan yang dijalankan di Amerika Serikat adalah

sistem presidensial.

Ref : http://ghysamandarr.blogspot.com/2010/06/konstitusi-di-amerika-afrika-dan-uni.htmlEropa

adalah:

1. untuk menjunjung tinggi perdamaian;

2. memberikan warga negaranya kebebasan, keamanan dan keadilan, dan market domestik

yang terdapat persaingan bebas;

3. bekerja untuk sustainable development pada Eropa berdasarkan kemajuan ekonomi dan

stabilitas harga, kompetitif yang tinggi, pasar sosial ekonomi, kemajuan sosial, dan perlindungan

dan kemjuan kualitas lingkungan;

4. dengan hubungan yang lebih luas, Uni Eropa memegang teguh dan memberikan values dan

interest. Berkontribusi kepada perdamaian, sustainable development, solidaritas dan

penghormatan, perdagangan bebas dan adil, memerangi kemiskinan, perlindungan HAM, dan

mematuhi hukum internasional;

5. mencapai objektif yang sudah ditetapkan dalam konstitusi bedasarkan dasar kompetensinya.

Konstitusi Uni Eropa ini memiliki kompetensi absolut, yaitu:


1. Secara ekslusif memiliki kompetensi di area custom union, membuat peraturan persaingan

untuk fungsi pasar internal, kebijakan moneter (euro), the conservation of marine biological

resources dan kebijakan komersial.

2. Pembuatan perjanjian internasional yang digunakan dalam ketentuan legislatif dari union atau

membuat untuk diaplikasi di internal atau mungkin berpengaruh kepada kebijakan-kebijakan

bersama.

Disamping itu juga memiliki kompetensi dalam kebijakan umum keamanan dan luar negeri

termasuk kerangka kebijakan pertahanan sesuai dengan kepentingan keamanan bersama.

Negara anggota dilarang melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan yang

tidak sesuai dengan kepentingan Uni Eropa. Dengan pembentukan konstitusi ini diharapkan

agar Eropa dapat bersatu lebih kuat dan berada di dalam satu prosedur pemerintahan yang

sama yaitu KonstitusiUni Eropa melalui efisiensi Uni eropa untuk pengambilan keputusan

Referensi:

Jimly Asshiddiqie, ‘Konstitusi Uni Eropa dan Masa Depannya’, Jurnal Kajian Wilayah Eropa, 3:1,

2007

Karl W. Deutsch, “The Process of Integration among States”, dalam Evan Luard, Basic Texts in

International Relations, London: Macmillan, 1992, 508.

Andrew Hurrell, “Regionalism in Theoritical Perspectives”, dalam Louise Fawcett dan Andrew

Hurrell, Regionalism in World Politics, Oxford University Press, 1995, hal. 38.

3. Apa saja yang seharusnya termuat dalam suatu konstitusi?

Jawaban :

           muatan konstitusi, pada pokoknya ada 3 hal :

1.      Ada jaminan terhadap HAM dan warga negara,

2.      Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental,

3.      Ada pembagian dan pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang bersifat fundamental,

Yang lainnya:
4.      Bentuk negara,

5.      Bentuk pemerintahan

6.      Prinsip-prinsip/asas-asas buatan rakyat dan negara hukum,

7.      Hal keuangan

8.      Identitas negara; bendera, bahasa lambang negara

Kalau menurut: Menurut Prof.Sri Soemantri, paling tidak ada tiga hal yang harus dimuat sebagai
materi muatan dalam suatu konstitusi yaitu:

a)      Pembentukan lembaga/organ negara;

b)      Pembagian kekuasaan/kewenangan antar lembaga/organ tersebut;

c)      Pengaturan hubungan kewenangan antar lembaga/organ negara tersebut

Ref : Sri Soemantri M, Prosedur dan Sistem Perubahan Konstitusi, Penerbit Alumni, Bandung, 1987;51.
Dikutip dari artikel Arif Budiman,SH.

http://www.google.com/#sclient=psy&hl=en&q=muatan+dalam+suatu+konstitusi&aq=f&aqi=&aql=&
oq=muatan+dalam+suatu+konstitusi&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.&fp=d8193e5b46b6707

4.Sebutkan lembaga-lembaga Negara yang dicantumkan dalam UUD 1945 hasil amandemen?

Jawaban :

Adapun rincian lembaga-lembaga negara atau alat-atal perlengkapan negara menurut UUD

1945 hasil amandemen adalah sebagai berikut.

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Tugas-tugas MPR dalam Pasal 3 UUD 1945 hasil amandemen adalah sebagai berikut :

a. Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar

b. Melantik presiden dan/atau wakil presiden

c. Memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut undang-

undang dasar.
Susunan keanggotaan MPR terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan

Perwakilan Daerah (DPD) yang dipilih melalui pemilihan umum.

2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Keanggotaan DPR merangkap keanggotaan MPR. Oleh karena itu, kedudukan dewan ini kuat

dan tidak dapat dibubarkan oleh presiden yang memegang kekuasaan tertinggi dalam

pemerintahan negara.

Tugas-tugas DPR dalam UUD 1945 hasil amandemen adalah sebagai berikut :

a. Membentuk undang-undang (Pasal 20 Ayat 1)

b. Membahas rancangan undang-undang (RUU) bersama presiden (Pasal 20 Ayat 2)

c. Membahas rencana anggaran pengeluaran belanja negara (RAPBN) bersama presiden (Pasal

23 Ayat 2)

3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) adalah sebuah lembaga baru setelah adanya perubahan UUD

1945. Menurut Pasal 22C Ayat 1, anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan

umum. Anggota DPD dari setiap provinsi jumlahnya sama.

4. Prsiden

Presiden Repoblik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945 (Pasal 4

Ayat 1). Presiden dibantu oleh satu orang wakil presiden dalam melaksanakan kewajibannya.

5. Badan Pemerinksa Keuangan

BPK merupakan badan yang bertugas memeriksa tanggung jawab keuangan negara. Dalam

pelaksanaan tugasnya, BPK terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah, tetapi bukan berarti

di atas pemerintah. Seperti dinyatakan dalam Pasal 23E Ayat 1 bahwa untuk memerinksa

pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan Pemerinsa

Keuangan yang bebas dan mandiri. Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada

DPR, DPD, dan DPRD sesuai kewenangannya (Pasal 23E Ayat 2).

Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan mempertimbangkan DPD dan disahkan oleh presiden.

Pimpinan BPK dipilih dari dan oleh anggota Pasal 23F Ayat 1 dan 2.
6. Lembaga Kehakiman

Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan

peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 Ayat 1). Merdeka yang dimaksud

disini berarti tidak dapat dipengaruhi oleh kekuasaan pemerintah maupun DPR/MPR.

Lembaga-lembaga yang berkaitan dengan kekuasaan kehakiman adalah sebagai berikut.

a. Mahkamah Agung (MA)

b. Mahkamah Konstitusi (MK).

c. Komisi Yudisial (KY)

Ref : http://tiarlidya.wordpress.com/2010/11/25/lembaga-lembaga-negara-menurut-uud-1945-

hasil-amandemen/

5. Jelaskan tugas dan wewenang MK (mahkamah Konstitusi) dan bagaimana hubungan dengan
mahkamah Agung?

Jawaban :

Mahkamah Konstitusi adalah sebuah lembaga baru di wilayah kekuasaan kehakiman. Mahkamah
Konstitusi mempunyai sembilah orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh presiden.
Kewenangan MK adalah sebagai berikut :

1) Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final.
2) Untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar
3) Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
undang-undang dasar.

4) Memutuskan pembubaran partai politik

5) Memutuskan perselisihan hasil pemilu.

Hubungan MK dengan MA yaitu ada pada Pasal 24 ayat (2) menyebutkan bahwa kekuasaan

kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan dibawahnya serta

oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Ketentuan tersebut menyatakan puncak kekuasaan kehaki-
man dan kedaulatan hukum ada pada MA dan MK. Mahkamah Agung merupakan lembaga yang

mandiri dan harus bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan yang lain.

Dalam hubungannya dengan Mahkamah Konstitusi, MA mengajukan 3 (tiga) orang hakim konstitusi
untuk ditetapkan sebagai hakim di Mahkamah Konstitusi.

Ref: http://kajian.mpr.go.id/system/modules/berita/attachment/1251684527_23-30.pdf

http://podoluhur.multiply.com/journal/item/46/PEMBAHASAN_A.PENGERTIAN_KONSTITUSI       

                                                         

6. Sebutkan isu-isu krusial tentang konstitusi di Negara kita dan bagaimana solusinya?

Jawaban :

1. diskriminasi dan kekerasan (terhadap perempuan) atas nama agama dan moralitas

2. penanganan parsial kekerasan terhadap perempuan dalam situasi konflik dan pelanggaran

HAM masa lalu

3. diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan dalam konteks migrasi

4. penguatan lembaga penegakan hak asasi manusia perempuan.

SOLUSINYA

1. Memerintahkan kepada semua penyelenggara negara di seluruh tingkatan pemerintahan

untuk, sebagaimana dimandatkan oleh konstitusi, memberikan perlindungan dan upaya

pemulihan kepada setiap warga negara, dengan perhatian khusus kepada perempuan dan

anak, yang menjadi sasaran kekerasan dan kebencian atas nama agama

2. Memastikan perbaikan sistem hukum, termasuk perubahan atas Undang-Undang tentang

hukum pidana, hukum acara pidana, hak asasi manusia, pengadilan HAM, pengadilan militer

dan perumusan undang-undang tentang komisi kebenaran dan rekonsiliasi, reformasi sektor

pertahanan dan keamanan, dan perlindungan bagi pembela HAM, memuat perspektif
keadilan gender dalam penegakan hak asasi manusia, ketidakberulangan kekerasan di masa

mendatang, dan reparasi bagi korban dan keluarga korban.

3. Memprioritaskan isu perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri, khususnya

    perempuan, dengan kerangka kebijakan yang komprehensif pada seluruh proses migrasi.

 Memastikan ratifikasi Konvensi Internasional untuk Perlindungan Migran dan Keluarganya

   tahun 1990 dan merevisi Undang-Undang No. 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan

   Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.

4. Memastikan agenda reformasi birokrasi dilakukan secara transparan, partisipatif, demokratis,

dengan memperhatikan mandat konstitusi untuk penegakan HAM dan demokrasi. Dalam

konteks ini, keberadaan Komnas Perempuan secara mandiri, tidak lebur dengan pihak

eksekutif maupun dengan komisi HAM lainnya, merupakan sebuah keniscayaan dan sebagai

bagian tidak terpisahkan dari upaya untuk merawat demokrasi dan melaksanakan tanggung

jawab negara pada pemenuhan hak asasi manusia, khususnya hak asasi perempuan.

Ref :

http://komnasperempuan.or.id/publikasi/Indonesia/Catahu%2020022008/Pertimbangan%20dan
%20Saran%20tentang%20IsuIsu%20Krusial%20dan%20Langkah%20Strategis%20Penegakan%20Hak-
Hak%20Konstitusional%20Warga%20Negara%20Indonesia.pdf
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Chairul, Konstitusi dan kelembagaan Negara, Jakarta: CV. Novindo Pustaka Mandiri, 1999.

Daud, Abu Busroh dan Abubakar Busro, Asas-asas Hukum Tata Negara, Jakarta: Ghalia Indonesia,
1983, cet. Ke-1

Kusnardi, Moh., et.ai., Ilmu Negara, Jakarta:Gaya Media Pratama, 2000, cet.ke-4.

Lubis, M. Solly, Asas-asas Hukum Tata Negara, Bandung: Alumni, 1982.

Thaib, Dahlan,et.al., Teori dan Hukum Konstitusi, Jakarta: PT> Raja Grafindo Persada, 2001, cet.ke-2.

Ubaidillah, Ahmad, et.al., Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi, HAM dan Masyarakat
Madani, Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000, edisi pertama.

Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD 1945


Hasil Amandemen
Posted on November 25, 2010 by tiarlidya http://tiarlidya.wordpress.com/2010/11/25/lembaga-

lembaga-negara-menurut-uud-1945-hasil-amandemen/

Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD 1945


Hasil Amandemen

Pada periode 1999-2002, UUD 1945 mengalami amandemen. Amandemen


dilakukan dengan melakukan berbagai perubahan pada pasal-pasal maupun
memberikan tambahan-tambahan. Dalam kurun waktu tersebut UUD 1945
mengalami empat kali amandemen. Amandemen terakhir disahkan pada tanggal 10
Agustus 2002.
UUD 1945 hasil amandemen dinyatakan bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan
rakyat. Hal ini berarti terjadi reformasi kekuasaan tertinggi dalam negara yang
semula berada di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyak (MPR).

Adapun rincian lembaga-lembaga negara atau alat-atal perlengkapan negara


menurut UUD 1945 hasil amandemen adalah sebagai berikut.
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Tugas-tugas MPR dalam Pasal 3 UUD 1945 hasil amandemen adalah sebagai
berikut :
a. Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar
b. Melantik presiden dan/atau wakil presiden
c. Memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya
menurut undang-undang dasar.
Susunan keanggotaan MPR terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dipilih melalui pemilihan umum.

2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


Keanggotaan DPR merangkap keanggotaan MPR. Oleh karena itu, kedudukan dewan
ini kuat dan tidak dapat dibubarkan oleh presiden yang memegang kekuasaan
tertinggi dalam pemerintahan negara.
Tugas-tugas DPR dalam UUD 1945 hasil amandemen adalah sebagai berikut :
a. Membentuk undang-undang (Pasal 20 Ayat 1)
b. Membahas rancangan undang-undang (RUU) bersama presiden (Pasal 20 Ayat 2)
c. Membahas rencana anggaran pengeluaran belanja negara (RAPBN) bersama
presiden (Pasal 23 Ayat 2)

Dalam UUD 1945 hasil amandemen 2002 tersebut juga dicantumkan fungsi dan hak
DPR. DPR mempunyai fungsi legislasi, fungsi aggaran dan fungsi pengawasan (Pasal
20A Ayat 1).
a. Fungsi legislasi berkaitan dengan wewenang DPR dalam pembentukan undang-
undang
b. Fungsi anggaran, DPR berwewenang menyusun dan menetapkan anggaran
pendapatan belanja negara (APBN) bersama presiden.
c. Fungsi pengawasan, DPR melakukan pengawasan terhadap pemerintah dalam
pelaksanaan undang-undang.
Dalam melaksanakan fungsinya, DPR diberikan hak-hak yang diatur dalam pasal-
pasal UUD 1945. Hak-hak tersebut adalah sebagai berikut :
a. Hak interpelasi yaitu hak DPR untuk meminta keterangan kepada presiden
b. Hak angket yaitu hak DPR untuk mengadakan penyelidikan atas suatu
kebijaksanaan presiden/pemerintah
c. Hak menyampaikan pendapat
d. Hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat
e. Hak imunitas, yaitu hak DPR untuk tidak dituntut di pengadilan karena
pernyataan/pendapat yang disampaikan dalam rapat.
f. Hak mengajukan usul RUU.

3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


Dewan Perwakilan Daerah (DPD) adalah sebuah lembaga baru setelah adanya
perubahan UUD 1945. Menurut Pasal 22C Ayat 1, anggota DPD dipilih dari setiap
provinsi melalui pemilihan umum. Anggota DPD dari setiap provinsi jumlahnya
sama.

4. Prsiden
Presiden Repoblik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
1945 (Pasal 4 Ayat 1). Presiden dibantu oleh satu orang wakil presiden dalam
melaksanakan kewajibannya.
Menurut sistem pemerintahan negara berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen
2002, presiden dipilih oleh rakyat secara langsung. Dengan demikian, presiden
memiliki legitimasi (pengesahan) yang lebih kuat karena didukung secara langsung
oleh rakyat. Terjadi pula pergeseran kekuasaan pemerintahan negara yakni
kekuasaan presiden ini tidak lagi di bawah MPR melainkan setingkat dengan MPR.
Namun, presiden bukan berarti diktator, sebab jika presiden melanggar undang-
undang, dalam melaksanakan tugasnya, maka MPR dapat memberhentikan presiden
dalam masa jabatannya.
Presiden merupakan kepala eksekutif, namun juga melaksanakan tugas legislatif
bersama DPR, antara lain dalam hal sebagai berikut :
a. Membentuk undang-undang (Pasal 5 Ayat 1)
b. Menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang bila
keadaan memaksa (Pasal 22)
c. Presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah untuk melaksanakan undang-
undang (Pasal 5 ayat 2).

5. Badan Pemerinksa Keuangan


BPK merupakan badan yang bertugas memeriksa tanggung jawab keuangan negara.
Dalam pelaksanaan tugasnya, BPK terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah,
tetapi bukan berarti di atas pemerintah. Seperti dinyatakan dalam Pasal 23E Ayat 1
bahwa untuk memerinksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara
diadakan suatu Badan Pemerinsa Keuangan yang bebas dan mandiri. Hasil
pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai
kewenangannya (Pasal 23E Ayat 2).
Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan mempertimbangkan DPD dan disahkan oleh
presiden. Pimpinan BPK dipilih dari dan oleh anggota Pasal 23F Ayat 1 dan 2.

6. Lembaga Kehakiman
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 Ayat
1). Merdeka yang dimaksud disini berarti tidak dapat dipengaruhi oleh kekuasaan
pemerintah maupun DPR/MPR.
Lembaga-lembaga yang berkaitan dengan kekuasaan kehakiman adalah sebagai
berikut.
a. Mahkamah Agung (MA)
Mahkamah Agung merupakan badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman.
Tugas mahkamah agung adalah mengawasi jalannya undang-undang dan member
sanksi terhadap segala pelanggaran terhadap undang-undang. Ketua dan wakil ketua
MA dipilih dari dan oleh hakim agung.

b. Mahkamah Konstitusi (MK)


Mahkamah Konstitusi adalah sebuah lembaga baru di wilayah kekuasaan
kehakiman. Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilah orang anggota hakim
konstitusi yang ditetapkan oleh presiden.
Kewenangan MK adalah sebagai berikut :
1) Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat
final.
2) Untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar
3) Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh undang-undang dasar.
4) Memutuskan pembubaran partai politik
5) Memutuskan perselisihan hasil pemilu.

c. Komisi Yudisial (KY)


Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang
Nomor. 22 tahun 2004. Lembaga ini berfungsi mengawasi perilaku hakim dan
mengusulkan nama calon hakim agung. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan
diberhentikan oleh presiden dengan persetujuan DPR.

You might also like