You are on page 1of 6

KEUNIKAN PEREKONOMIAN JERMAN

Besarnya Pengaruh Dualisme

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Ekonomi Internasional

Oleh:
Siti Octrina Malikah
209000061

Dosen Pengajar:
Dr. Iyus Wiadi

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS FALSAFAH DAN PERADABAN
UNIVERSITAS PARAMADINA
2010
1
KEUNIKAN PEREKONOMIAN JERMAN
Besarnya Pengaruh Dualisme
Jerman adalah negara yang memiliki histori ekonomi sangat unik karena dalam
perjalanannya Jerman telah memiliki banyak permasalahan yang sangat mendasar dan
struktural serta keadaan ekonominya yang cenderung sangat signifikan dalam naik dan
turun. Dualisme antara barat dan timur, antara katolik dan protestan, antara Prusia dan
Austria, antara kepentingan sipil dan kepentingan militer, antara birokrasi dan opini publik,
antara kapitalisme dan buruh, semua ini pernah menjadi permasalahan di Jerman yang juga
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ekonominya. Jerman memiliki perjuangan
yang sangat panjang dalam memperoleh kesatuan nasionalnya tanpa dipengaruhi
perbedaan elemen di masyarakatnya. Perjuangan untuk persatuan sangat di Jerman sangat
rumit dan tidak jelas terkait dengan di sisi mana masyarakatnya dan di mana sebenarnya
batasan wilayah mereka yang tepat. Jerman juga memiliki pengalaman pahit melalui
keterpurukan ekonomi menyeluruh di negaranya saat Thirty Years War dan di akhir Perang
Dunia II. Meskipun demikian, pada akhirnya Jerman memperoleh persatuan bangsanya di
bawah dukungan masyarakat internasional, sektor ekonomi mereka bangkit kembali segera
setelah bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur.

Pada tahun 1880-an Jerman menjadi negara pertama di dunia di mana pemerintahannya
memberikan asuransi kesehatan, jaminan sosial, dan sistem kompensasi untuk pekerja.
Kemakmuran Jerman dicapai tidak melalui kebijakan-kebijakan ekstensif dan tidak pula
melalui penarikan pajak besar-besaran, namun kekuatan ekonomi Jerman sepenuhnya
sangat bergantung pada kemampuan, kreasi-kreasi jenius, dan etos kerja luar biasa dari
masyarakatnya. Jerman menjadi pusat pendidikan terkemuka yang dibuktikan dengan
memperoleh banyak penghargaan ilmu pengetahuan dan ekonomi Jerman telah lama
menjadi pemimpin teknologi dalam ekonomi dunia.

Dibandingkan dengan kebanyakan negara lain, Jerman memiliki sektor perbankan yang
mendominasi perekonomian dan memiliki sebagian besar dari cadangan perusahaan-
perusahaan raksasa di Jerman. Lebih jauh lagi, bank sentral Jerman (Bundesbank)
termasuk bank yang paling terbebas dari pengaruh politik di dunia. Bundesbank mengatur
kebijakan moneter di Jerman dengan sangat tegas yang pada hasilnya Jerman memiliki
tingkat inflasi yang rendah secara stabil. Bahkan Jerman sebenarnya sangat berat hati di
saat harus menyerahkan mata uang Deutsche Mark dengan mendukung kebijakan
penyeragaman mata uang Uni Eropa dengan mata uang yang lebih lemah yaitu Euro.

2
LATAR BELAKANG SEJARAH PEREKONOMIAN JERMAN

Pada 1871 Kanselir Prussia, Bismarck, berhasil menyatukan perbedaan suku di Jerman
untuk ikut andil dalam Franco-Prussian War. Setelah itu perekonomian Jerman meningkat
dengan cepat setelah 1871 hingga 1913, sesaat sebelum Perang Dunia I, Jerman
mengekspor baja melampaui produksi Britania Raya yang pada akhirnya menimbulkan
persaingan militer. Inggris yang mengajak Perancis untuk beraliansi akhirnya mengalahkan
Jerman di Perang Dunia I. Meskipun setelah itu Jerman mengalami penurunan pertumbuhan
ekonomi, tapi jerman dapat dengan cepat membangun kembali ekonominya. Hal ini
dikarenakan pertumbuhan Jerman bukan dikarenakan sektor industrinya semata tapi lebih
disebabkan kepada konsen Jerman terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada tahun
1880-an, Otto Benz meciptakan mobil canggih bernama Mercedes-Benz yang mampu
menguasai pasar internasional.

Pada tahun 1919, di saat sosial demokrat memerintah terjadi penandatanganan terhadap
Perjanjian Versailles yang memaksa Jerman menyerahkan daerah teritori kekuasaanya dan
Jerman harus bertanggungjawab atas biaya perbaikan atas kerusakan akibat perang.
Jerman mengalami kesulitas dalam pembayaran hal di atas sehingga menyebabkan Jerman
mengalami hyperinflation yang terus berlangsung hingga adanya mata uang baru dan
program reformasi melalui pinjaman AS pada tahun 1923.

Saat Nazi menjadi partai terbesar di Jerman dan terpilihnya Hitler menjadi kanselir Jerman
pada 1932, ia menerapkan sistem ekonomi anti kapitalis yang diwujudkan dengan tindakan
seperti melawan sistem penyewaan tanah dan menasionalisasi perusahan-perusahaan
asing di Jerman. Bagi Hitler, ideologi dan kebijakan ekonomi merupakan subordinat dari
kepentingan politik di militer maka program ekonomi Hitler yang paling utama adalah untuk
membangun militer yang bebas dari pengaruh negara lain secepat mungkin.

Untuk mewujudkan semua tujuannya, Hitler mengontrol perdagangan dan pertukaran


internasional Jerman yang akhirnya juga mengontrol harga barang dan jasa. Dia banyak
melakukan kerjasama dengan negara-negara di tenggara Jerman dan lebih mengutamakan
konsep untuk memenuhi sendiri kebutuhan dalam negeri (self-sufficiency). Sektor ekonomi
Jerman diorganisasi menjadi ruang-ruang yang mengikuti perintah dari pemerintahan.
Merujuk kepada sistem ekonomi jaman Hitler, ternyata kebijakan ekonominya cukup sukses
karena berhasil meningkatkan GDP dua kali lipat dan berhasil mengurangi tingkat
pengangguran. Namun perekonomian Jerman kembali terperosok hingga ke dasar pasca
Perang Dunia II pada tahun 1945.

3
PERBANDINGAN EKONOMI: JERMAN BARAT DAN JERMAN TIMUR

Observasi Umum. Sangat menarik sekali untuk membandingkan Jerman Barat dan Jerman
Timur karena keduanya memiliki budaya yang sama dan keadaan geografis yang hampir
serupa tapi memiliki sistem ekonomi yang berbeda karena dipengaruhi perbedaan pengaruh
politik di mana Jerman Barat dipengaruhi oleh AS sementara Jerman Timur dipengaruhi
USSR. Hal ini memberikan kemampuan pertumbuhan ekonomi yang berbeda karena pada
akhirnya Jerman Timur yang memperoleh doktrinasi dari USSR mengalami keterpurukan
ekonomi dan menjadi salah satu negara termiskin sementara Jerman Barat yang
dipengaruhi AS mampu berintegrasi dengan blok perdagangan Uni Eropa. Jerman barat
dengan kapitalisme pasar ternyata lebih efisien, memiliki standar hidup yang lebih tinggi,
kualitas lingkungan yang lebih baik, lebih stabilnya makroekonomi, sedikitnya
pengangguran, pemasukan yang lebih besar, dan jaminan sosial yang lebih ekstensif
dibandingkan dengan Jerman Timur yang dipatron paham sosialis.

Efisiensi. Setelah penyatuan ternyata terjadi persaingan internal pada Jerman dimana
Jerman Barat memperoleh kemajuan sementara Jerman Timur justru semakin terpuruk.
Ditemukan bahwa pendapatan per kapita Jerman Timur hanya sepertiga dari Jerman Barat
yang artinya masyarakat Jerman Barat jauh lebih sejahtera dan makmur.

Standar Hidup Masyarakat. Meskipun Jerman Timur mendominasi hampir semua sektor
namun ternyata Jerman Barat lebih baik dalam beberapa hal seperti transportasi umum,
perumahan, dan listrik yang lebih murah dibandingkan Jerman Barat.

Kualitas Lingkungan. Berdasarkan hasil survey pada tahun 1988 dan 1990, ternyata
masyarakat Jerman Barat lebih puas dan lebih nyaman terhadap lingkungannya
dibandingkan Jerman Timur. Hal ini mungkin juga disebabkan kecanggihan teknologi yang
menyebabkan Jerman Barat mampu memanajemen lingkungannya dengan lebih baik
dibandingkan Jerman Timur.

Distribusi Pendapatan dan Jaringan Jaminan Sosial. Pembagian atau distribusi


pendapatan di Jerman Timur lebih merata dibandingkan Jerman Barat, hal ini dikarenakan
Jerman Timur yang menganut paham komunis. Dari segi jaminan sosial ternyata hampir
sama, hal ini disebabkan kedua negar tersebut sama-sama menganut sistem Bismarck
namun pasti akan tetap ada perbedaan di antara kedua negara meskipun serupa. Misalnya
dokter di Jerman Timur adalah pegawai negeri sementara di Jerman Barat dokter adalah
pegawai swasta.

4
UNIFIKASI JERMAN BARAT DAN JERMAN TIMUR

Proses unifikasi di Jerman dimulai dengan diruntuhkannya Tembok Berlin yang selama ini
memisahkan kedua negara tersebut. Kemudian pada Maret 1990 dilakukan pemilu untuk
memilih kanselir dan terpilihlah Kanselir Kohl. Pada 1 Juli 1990, mata uang kedua negara
disatukan dengan perbandingan one-to-one currency yang dilanjutkan dengan penyatuan
secara resmi pada 3 Oktober 1990. Proses unifikasi ini merupakan perubahan sistem
ekonomi tercepat dari sistem ekonomi sosialis menjadi sistem pasar kapitalis salah satunya
adalah mulai diberlakukannya sistem pajak diseluruh Jerman termasuk daerah kekuasaan
jerman Timur terdahulu.

Jerman Barat member pengaruh terbesar dalam proses unifikasi ini yaitu dengan
mengimplementasikan kebijakan-kebijakan politisnya di Jerman Timur, menerapkan
seprangkat aturan hukum, sistem perbankan, dan menanamkan bingkai demokrasi pada
Jerman. Pengaruh Jerman Barat lainnya terlihat dalam sistem makroekonomi yang
diterapkan di jerman yaitu dengan tetap mempatronkan Bundesbank dengan reputasi
baiknya dalam mencegah inflasi. Namun pasca unifikasi inipun, Jerman masih mengalami
keadaan ekonomi yang naik dan turun.

KESIMPULAN

Jerman memiliki histori yang sangat unik dalam perjalanannya hingga bisa menjadi salah
satu negara yang mempunyai power besar dalam sektor ekonomi dunia. Hasil produksi
Jerman masih menyerap atensi konsumen dunia misalnya Siemens dan Marcedes Benz
yang masih sangat diminati di Eropa. Meskipun demikian, dewasa ini, Jerman juga harus
memperhatikan kekuatan ekonomi negara-negara middle power yang mulai muncul seperti
India dan Brasil atau negara yang dijuluki singa tertidur seperti Cina hingga negara-negara
yang memang terkenal dengan hegemoni sektor industrinya seperti AS dan Jepang. Jerman
tetap harus menjaga stabilitas perekonomiannya dengan menstabilkan hasil produksi dan
sistem pemasaran barang-barang produksi Jerman tersebut.

Salah satu hal yang dapat kita pelajari melalui jatuh bangunnya Jerman adalah dari segi
kemampuan mereka merekonstruksi kekuatan mereka dalam kondisi seburuk apapun.
Dalam hal ini, Jerman tidak hanya mengutamakan sektor industrinya semata melainkan
lebih mengutamakan terhadap pola pendidikan sumber daya manusia yang teratur sehingga
menghasilkan tenaga kerja yang terdidik, kreatif, dan memiliki etos kerja yang tinggi.
Kefektivitasan orang-orangnya yang membuat Jerman tidak akan berlama-lama dalam

5
keterpurukan ekonominya dan akan dengan segera bangkit kembali setiap kali Jerman
mengalami keterpurukan yang biasanya disebabkan kalah perang.

Pada makalah ini saya mengangkat perbandingan Jerman Timur dan Barat serta dampak
unifikasi yang ditimbulkan olehnya. Hal yang sangat menarik saat kita membahas
perbedaan sistem ekonomi yang sangat berpengaruh besar kepada Jerman Barat dan
Jerman timur meskipun mereka memiliki latar belakang budaya dan struktur geografis yang
sama. Pada akhirnya, Jerman Barat dengan pasar kapitalisnya mampu menghegemoni
Jerman Timur yang berhaluan sosialis baik dari segi standar hidup, efisiensi, kualitas
lingkungan, kestabilan makroekonomi dan jaminan sosial pekerja. Kemenangan AS atas
USSR ternyata semakin memperbesar pengaruh Jerman Barat atas Jerman Timur pula
terbukti saat proses unifikasi konsep dasar negara Jerman Barat lebih banyak digunakan
untuk perundang-undangan dan pola kebijakan Jerman.

Saat ini kedudukan Jerman di Uni Eropa sangat penting dan signifikan bahkan timbul
intermezzo bahwa ada kemungkinan kelak Jerman dengan kekuatannya mampun
mempatronase Uni Eropa secara keseluruhan. Sebenarnya unifikasi Jerman lebih rumit dan
lebih menghabiskan banyak biaya jika dibandingkan dengan unifikasi negara-negara Uni
Eropa. Semoga kedepannya Jerman mampu menyempurnakan unifikasinya ke seluruh
penjuru jerman agar tidak ada ketimpangan standar hidup terutama di daerah bekas
kekuasaan jerman Timur dan semoga kedepannya Jerman mampu membawa Uni Eropa
untuk lebih damai dan produktif, keseimbangan antara persatuan dan perbedaan, dan
memenuhi semua visi dan misi Uni Eropa di masa yang akan datang.

You might also like