You are on page 1of 11

 Melakukan pengukuran dengan alat ukur yang berbeda tingkat ketelitian dan menguji

kemampuan dalam melakukan perhitungan dengan menggunakan angka penting.


 Menentukan besarnya atau membaca nilai yang ditunjukkan alat ukur
 Dapat menuliskan hasil pengukuran sesuai ukuran penulisan angka penting
 Mampu mengolah data hasil pemgukuran dan menyajikan dalam bentuk tabel
 Mampu menarik kesimpulan tentang besaran fisis yang di ukur

Mengukur adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang
ditetapkan sebagai satuan. Dalam kegiatan mengukur memerlukan alat yang digunakan
untuk pembanding dalam pengukuran. Dan alat yang digunakan untuk mengukur disebut
alat ukur. Supaya dalam pengukuran yang dilakukan dianggap satuan standar maka alat ukur
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a) Tidak berubah (tetap) dalam keadan apapun.

b) Dapat digunakan secara internasional.

c) Mudah diproduksi (mudah ditiru).

Beberapa alat ukur panjang yang digunakan antara lain :

1. Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter.
Biasanya jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar dan dalam tabung.
Alat ukur ini memilliki 2 skala yaitu skala utama dan skala nonius atau vernier. Jangka
sorong memiliki 2 bagian utama yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Pada rahang
tetap terdapat skala panjang yang disebut skala utama sedangkan pada rahang
sorong terdapat skala panjang yang disebut skala nonius atau vernier. Antara skala
utama dan skala nonius atau vernier mempunyai selisih 0,1 mm. dan selisih ini
disebut ketelitian jangka sorong.
Kegunaan jangka sorong adalah:
 untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
 untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur;
 untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat
pada gambar karena berada di sisi pemegang.

Hasil pengukuran dengan jangka sorong akan memuat angka pasti dari skala utama
dan angka taksiran dari skala nonius yang segaris dengan skala utama. Penjumlahan
dari keduannya merupakan angka penting.

Cara membaca skala jangka sorong

Mula-mula perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama.
Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Pada gambar, skala nonius yang
berimpit dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm.
Selanjutnya perhatikan skala utama. Pada skala utama, setelah angka nol mundur ke
belakang menunjukkan angka 4.7 cm. Sehingga diameter yang diukur sama dengan
4,7 cm + 0,4 mm = 4,74 cm.
2. Mikrometer sekrup, alat ukur ini adalah alat ukur ini lebih teliti dibandingkan
dengan jangka sorong. Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur panjang,
ketebalan atau diameter bola dan kawat yang sangat kecil. Bagian utama
mikrometer sekrup adalah poros tetap, poros geser, sksla utama, dan skala nonius
yang berupa pemutar. Mikrometer sekrup memilikki ketelitian sampai 0,01 mm.

Mikrometer terdiri dari:

- Poros tetap

- Porogeser/putar

- Skala utama

- Skala nonius

- Pemutar
Pengunci

Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi


berikut :

 Mikrometer Luar, digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-


blok dan batang-batang.
 Mikrometer dalam, digunakan untuk menguukur garis tengah dari lubang suatu
benda
 Mikrometer kedalaman , digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-
langkah dan slot-slot.

Cara penggunaan mikrometer skrup

 1. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka


 2. Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat
masuk ke rahang.
 3. Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat.
 4. Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi
‘klik’.

3. Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt/Ohm
meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter),
maupun arus (amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau
DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya),
dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun
listrik DC. Untuk mengukur arus listrik digunakan amperemeter atau multimeter.
Pada multimeter, nilai kuat arus dapat dibaca pada skala yang ditunjukkan oleh
jarum penunjuk. Dalam penggunaannya, amperemeter dipasang secara dengan
rangkaian iniberarti kita harus memotong kawat rangkaian untuk membuat
hubungan keujung terminal amperemeter.

Alat dan bahan :


 jangka sorong
 mikrometer skrup
 multimeter
 baterai
 lampur/bender
 kabel penghubung
 penghapus, kelereng, koin, buku,tips-x, kotak mikro, gantungan kunci,
tabung reaksi dan meja

Cara kerja :

 Siapkan alat pengukuran seperti jangka sorong, mikrometer skrup dan


multimeter
 Siapkan bahan yang akan dibuat percobaan
 Lakukan percobaan dengan mengukur salah satu bahan terlebih dahulu dengan
menggunakan alat ukurnya
 Amatilah alat ukur tersebut untukmengetahui hasil pengukuranyang ingin
diketahui dan hitung besarnya pengukuran
 Buatlah data untukmelengkapi hasil pengukuran tersebut seperti mengumpulkan
data dalam bentuk tabel.
 Dengan pengumpulan data, maka buatlah laporan dan dapat ditarik kesimpulan
dari data tersebut.
Hasil Pengukuran:

Jangka Sorong

No. Benda Hasil Pengukuran Jumlah Hasil Pengukuran Jumlah


(mm) (cm)
yang di ukur Angka Penting Angka Penting

1. Penghapus pensil 1,6 2 1,24 3

2. Kelereng 1,9 2 1,36 3

3. Koin 2,5 2 2,05 3

4. Baterai 3,7 2 3,07 3

5. Kaki meja 4,7 2 3,89 3

6. Tabung reaksi 10,3 3 9,49 3

Mikrometer Skrup

No. Benda Hasil Pengukuran Jumlah Hasil Pengukuran Jumlah

yang di ukur (mm) Angka Penting (cm) Angka Penting

1. Buku 5,44 3 5,004 4

2. Tips-x 15,44 4 15,134 5

3. Kotak Mikrometer 23,46 4 23,046 5

4. Gantungan Kunci 5,31 3 5,301 4

Multimeter

No. Benda yang di ukur Tegangan Tegangan yang di ukur Jumlah Angka Penting

1. 1 Baterai 1,5 1,5 2


2. 2 Baterai 3 3 3

3. 3 Baterai 4,5 4,5 4,5

Jangka Sorong

Penghapus Pensil Penghapus Pensil


Skala Utama = 1,2 Skala Utama = 1,2
Skala Nonius = 4 x 0,1+ Skala Nonius = 4 x 0,01+
= 1,6 mm = 1,24 cm

Kelereng Kelereng
Skala Utama = 1,3 Skala Utama = 1,3
Skala Nonius = 6 x 0,1+ Skala Nonius = 6 x 0,01+
= 1,9 mm = 1,36 cm

Koin Koin
Skala Utama =2 Skala Utama =2
Skala Nonius = 5 x 0,1 + Skala Nonius = 5 x 0,01 +
= 2,5 mm = 2,05 cm

Baterai Baterai
Skala Utama =3 Skala Utama =3
Skala Nonius = 7 x 0,1 + Skala Nonius = 7 x 0,01 +
= 3,7 mm = 3,07 cm

Kaki Meja Kaki Meja


Skala Utama =3,8 Skala Utama =3,8
Skala Nonius = 9 x 0,1 + Skala Nonius = 9 x 0,01 +
= 4,7 mm = 3,89 cm

Kedalaman Tabung Reaksi Skala Utama = 9,4


Skala Nonius = 9 x 0,1 + Skala Utama = 9,4

= 10,3mm Skala Nonius = 9 x 0,01 +

= 9,49 cm

Kedalaman Tabung Reaksi

Mikrometer Skrup

Tebal Buku

Skala Utama =5

Skala Nonius = 44 x 0,01+

= 5,44 mm

Tips-x

Skala Utama = 15,1

Skala Nonius = 34 x 0,01 +

= 15,44 mm

Kotak Mikrometer

Skala Utama = 23

Skala Nonius = 46 x 0,01+ Tebal Buku

= 23,46 mm Skala Utama =5

Gantungan Kunci Skala Nonius = 44 x 0,001+

Skala Utama = 5,3 = 5,044 cm

Skala Nonius = 1 x 0,01+ Tips-x

= 5,31 mm Skala Utama = 15,1

Skala Nonius = 34 x 0,001 +

= 15,134 cm
Kotak Mikrometer

Skala Utama = 23

Skala Nonius = 46 x 0,001+

= 23,046 cm

Gantungan Kunci

Skala Utama = 5,3

Skala Nonius = 1 x 0,001+

= 5,3

Setelah melakukan percobaan pengukuran panjang dengan berbagai alat ukur


panjang seperti jangka sorong, mikrometer sekrup dan multimeter dapat kita ketahui bahwa
dari setiap alat ukur memiliki perbedaan ketelitian. Hal ini dapat disimpulkan bahwa setiap
alat ukur memiliki perbedaan tingkat ketelitian. Seperti Jangka sorong yang mempunyai
tingkat ketelitian 0,1 mm dan mikrometer sekrup yang memiliki tingkat ketelitian 0,01 mm.
oLeh :

You might also like