Professional Documents
Culture Documents
Mengukur adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang
ditetapkan sebagai satuan. Dalam kegiatan mengukur memerlukan alat yang digunakan
untuk pembanding dalam pengukuran. Dan alat yang digunakan untuk mengukur disebut
alat ukur. Supaya dalam pengukuran yang dilakukan dianggap satuan standar maka alat ukur
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter.
Biasanya jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar dan dalam tabung.
Alat ukur ini memilliki 2 skala yaitu skala utama dan skala nonius atau vernier. Jangka
sorong memiliki 2 bagian utama yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Pada rahang
tetap terdapat skala panjang yang disebut skala utama sedangkan pada rahang
sorong terdapat skala panjang yang disebut skala nonius atau vernier. Antara skala
utama dan skala nonius atau vernier mempunyai selisih 0,1 mm. dan selisih ini
disebut ketelitian jangka sorong.
Kegunaan jangka sorong adalah:
untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur;
untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat
pada gambar karena berada di sisi pemegang.
Hasil pengukuran dengan jangka sorong akan memuat angka pasti dari skala utama
dan angka taksiran dari skala nonius yang segaris dengan skala utama. Penjumlahan
dari keduannya merupakan angka penting.
Mula-mula perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama.
Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Pada gambar, skala nonius yang
berimpit dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm.
Selanjutnya perhatikan skala utama. Pada skala utama, setelah angka nol mundur ke
belakang menunjukkan angka 4.7 cm. Sehingga diameter yang diukur sama dengan
4,7 cm + 0,4 mm = 4,74 cm.
2. Mikrometer sekrup, alat ukur ini adalah alat ukur ini lebih teliti dibandingkan
dengan jangka sorong. Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur panjang,
ketebalan atau diameter bola dan kawat yang sangat kecil. Bagian utama
mikrometer sekrup adalah poros tetap, poros geser, sksla utama, dan skala nonius
yang berupa pemutar. Mikrometer sekrup memilikki ketelitian sampai 0,01 mm.
- Poros tetap
- Porogeser/putar
- Skala utama
- Skala nonius
- Pemutar
Pengunci
3. Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt/Ohm
meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter),
maupun arus (amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau
DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya),
dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun
listrik DC. Untuk mengukur arus listrik digunakan amperemeter atau multimeter.
Pada multimeter, nilai kuat arus dapat dibaca pada skala yang ditunjukkan oleh
jarum penunjuk. Dalam penggunaannya, amperemeter dipasang secara dengan
rangkaian iniberarti kita harus memotong kawat rangkaian untuk membuat
hubungan keujung terminal amperemeter.
Cara kerja :
Jangka Sorong
Mikrometer Skrup
Multimeter
No. Benda yang di ukur Tegangan Tegangan yang di ukur Jumlah Angka Penting
Jangka Sorong
Kelereng Kelereng
Skala Utama = 1,3 Skala Utama = 1,3
Skala Nonius = 6 x 0,1+ Skala Nonius = 6 x 0,01+
= 1,9 mm = 1,36 cm
Koin Koin
Skala Utama =2 Skala Utama =2
Skala Nonius = 5 x 0,1 + Skala Nonius = 5 x 0,01 +
= 2,5 mm = 2,05 cm
Baterai Baterai
Skala Utama =3 Skala Utama =3
Skala Nonius = 7 x 0,1 + Skala Nonius = 7 x 0,01 +
= 3,7 mm = 3,07 cm
= 9,49 cm
Mikrometer Skrup
Tebal Buku
Skala Utama =5
= 5,44 mm
Tips-x
= 15,44 mm
Kotak Mikrometer
Skala Utama = 23
= 15,134 cm
Kotak Mikrometer
Skala Utama = 23
= 23,046 cm
Gantungan Kunci
= 5,3