Professional Documents
Culture Documents
Bagian 2
Elemen Lalu Lintas
1 of 26
Beberapa definisi:
2 of 26
Perjalanan …..
• …adalah aktifitas yang kita lakukan sehari-hari
bekerja, belajar, olah raga, hiburan, rekreasi, dll.
4 of 26
Penyebab Pertumbuhan Lalu Lintas
1. Urbanisasi
2. Peningkatan jumlah penduduk
3. Perbaikan ekonomi dan pendapatan
4. Peningkatan jumlah kendaraan.
5 of 26
Masalah Lalu Lintas
1. Keterlambatan/tundaan (delay)
2. Kemacetan (congestion)
3. polusi: udara, suara, getaran.
6 of 26
1. Karakteristik Manusia
1.1 Tingkah laku pengendara :
• Tidak sabar
• Kecenderungan mengikuti tabiat orang lain
• Pertimbangan pengemudi menjadi bodoh
sewaktu melewati jalan yang tidak dikenal
• Pada keadaan darurat pengemudi tidak dapat
melakukan lebih dari satu tindakan pada waktu
yang bersamaan
• Reaksi pengemudi menjadi lambat pada
lingkungan ketika lama tidak mendapat
stimultan dari lingkungan.
7 of 26
1.2 Faktor fisik pengendara (penglihatan,
pendengaran, reaksi):
a) Penglihatan, faktor yang sangat penting (± 90%
informasi diterima lewat indera mata)
1. Medan penglihatan:
• Daerah penglihatan ”tajam” (periperal = 6,
vertikal = 4)
• Daerah penglihatan ”awas” p= 20, v= 13
• Total medan penglihatan (p= 160, v= 115)
pada daerah penglihatan ini benda terlihat
kabur, tanpa bisa membedakan warna dan
detail
• Penempatan rambu lalu lintas diusahakan
pada daerah jangkauan penglihatan tajam.
8 of 26
Medan penglihatan:
9 of 26
2. Penglihatan dinamis (pandangan terhadap
objek yang bergerak):
• Pada saat pandangan dialihkan ke titik lain,
penglihatan kabur dan malahan hilang
selama ± 0,3 detik pada waktu mata berkedip
• Mata dikedipkan ± 5 kali/menit
• Kecepatan mempengaruhi jarak titik
pandang: kecepatan (v) membesar, makin
menjauh titik pandang makin kecil sudut
pandangnya.
10 of 26
4. Kemampuan membedakan warna, buta warna
dapat dikompensasi dengan mempelajari arti
dari tanda-tanda.
5. Kesilauan penglihatan:
• kesilauan akan mempengaruhi penglihatan
pengemudi
• dari daerah gelap ke daerah terang, maka
pupil akan mengecil dalam jangka waktu ± 3
detik, sedang jika sebaiknya dibutuhkan
waktu ± 6 detik untuk menyesuaikan.
11 of 26
b) Pendengaran:
• Tidak begitu penting dibadingkan dengan
indera penglihatan
• Pendengaran digunakan untuk memperhatikan
bunyi kendaraan dan lingkungan
• Pada umumnya isyarat bunyian dilengkapi juga
dengan isyarat yang terlihat mata.
12 of 26
c) Waktu reaksi:
• Waktu reaksi diperlukan antara saat menerima
suatu rangsangan dan saat mengerjakan
tanggapan atas rangsangan tersebut
• Contoh reaksi mengerem: di US rata-rata 0,9
detik, 90% pengemudi memerlukan 1,5 detik.
Untuk perencanaan diambil 2,5 detik (untuk
waktu reaksi pengereman).
13 of 26
1.3 Pejalan kaki (faktor fisik, mental, dan emosi)
a) Faktor fisik
• Kecepatan rata-rata 1 - 1,3 m/dt (3 - 5 km/jam)
• Tidak mempunyai batasan umur, ukuran, dan
tidak ada persyaratan khusus
• Kelakuan pejalan kaki sangat tidak dapat
diramalkan: umumnya orang tua tidak gesit,
anak kecil lebih rendah, pejalan kaki sebagian
belum pernah mengemudi
14 of 26
b) Faktor mental
• Beberapa pejalan kaki tidak mempunyai
pengetahuan peraturan jalan
• Tidak mempunyai pengalaman untuk
mengatasi lalu lintas sekelilingnya
c) Faktor emosi
• Tidak menyukai aturan tanda-tanda lalu lintas
• Tidak sabar dan cenderung tidak patuh tanda-
tanda
15 of 26
2. Karakteristik Kendaraan
16 of 26
2.1 Daerah Pandangan
Daerah yang bisa terlihat oleh pengemudi dari
tempat duduknya. Daerah pandangan umumnya
ditentukan:
• Kaca depan (wind screen) untuk arah
depan
• Cermin (spion) untuk arah belakang
• Wilayah pandangannya tergantung dari
desain kendaraan.
17 of 26
2.2 Tahanan Guling (rolling resistance)
• Karena adanya gesekan antara ban dan jalan
• Adanya perubahan bentuk ban pada permukaan
jalan karena berat kendaraan
• Karena tidak ratanya jalan
• Adanya gesekan pada bagian mesin kendaraan
sendiri
• Contoh: mobil penumpang pada v = 100 km/jam
tahanan guling ± 13,5 kg/ton (jalan licin)
tahanan guling ± 25 kg/ton (jalan kasar)
18 of 26
2.3 Tahanan Udara (wind resistance)
• Adanya pengaruh udara di depan kendaraan,
gesekan di samping dan di bawah, serta tekanan
negatif di belakang kendaraan.
• Untuk kendaraan penumpang besarnya:
R = 0,0011 . A . V2
dimana:
R = tahanan (kg)
A = luas bidang muka (m2)
V = kecepatan (km/jam)
19 of 26
2.4 Tahanan terhadap Kendaraan
• Besarnya sama dengan komponen dari gaya
berat sendiri yang berarah ke bawah dan sejajar
lereng tersebut.
R = 10 w g
dimana:
R = tahanan
w = berat total kendaraan (ton)
g = kelandaian (%)
20 of 26
2.5 Tahanan terhadap Tikungan
• Timbul pada saat melalui tikungan, bekerja
melalui sentuhan roda depan dengan perkerasan
jalan
• Gaya tahanan membesar dengan:
o Naiknya kecepatan
o Mengecilnya jari-jari.
21 of 26
2.6 Tahanan Kelembaban
• Gaya ini harusnya diatasi jika hendak menambah
kecepatan dan hanya merupakan fungsi dari berat
kendaraan dan besar percepatan, tetapi tidak
tergantung dari macam dan bentuk kendaraan.
R = 28 w a
dimana:
R = tahanan
w = berat total kendaraan (ton)
a = percepatan kendaraan (km/jam2)
22 of 26
2.7 Kekuatan Mesin
• Tenaga maksimum yang bisa dihasilkan oleh
mesin kendaraan dan dinyatakan dalam tenaga
kuda
P = 0,0036 R V
dimana:
P = tenaga yang dihasilkan (TK)
R = jumlah tahanan terhadap pergerakan (kg)
V = kecepatan (km/jam)
23 of 26
2.8 Perbandingan berat kendaraan terhadap
kekuatan mesin
• Berguna sebagai petunjuk untuk mengetahui
kemampuan kendaraan secara umum
= (berat total kendaraan)/(jumlah tenaga kuda)
• Makin besar nilainya, makin lamban
pergerakannya.
24 of 26
2. Karakteristik Jalan & Lingkungan
• Ukuran jalan
• Lokasi jalan (perkotaan, perdesaan)
• Keadaan permukaan
• Kondisi geometrik
• Fungsi jalan: access, full control, cul des sac
• Cuaca (kondisi cuaca dan penglihatan)
• Tata guna lahan dan aktifitas
• Fasilitas tetap untuk lalu lintas (rute, terminal, dll)
• Arus lalu lintas & karakteristiknya.
25 of 26
Thank You
26 of 26