You are on page 1of 4

TUGAS AKHIR MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

ANALISIS IKLAN SEDEX VERSI EGG


OLEH : INAMUL HAQQI HASAN

KELAS/NIM : E / 10.125.10

DOSEN : SRI KUNCORO, S.S.

Iklan ini adalah iklan sebuah jasa pengiriman barang yang memiliki brandname
Sedex. Secara keseluruhan, dapat ditangkap bahwa iklan ini menonjolkan kecepatan
sebagai nilai lebih dari jasa pengiriman barang ini. Menariknya, iklan ini tidak
menggunakan sesuatu yang berhubungan dengan yang diiklankan sebagai objek utama
(headline).

Analisis Unsur-Unsur Iklan

Geoffrey Leech dalam Mulyawan (2010:9) menyebutkan bahwa secara umum


sebuah iklan, khususnya iklan untuk media cetak, terdiri atas unsur-unsur sebagai
berikut:
1. Headline, merupakan kepala/pembuka sebuah iklan, berfungsi sebagai eye catcher
atau untuk menarik perhatian.
2. Illustration, merupakan gambar latar belakang sebuah iklan yang memberi ilustrasi
terhadap iklan tersebut.
3. Body copy, merupakan isi iklan yang berisikan informasi atau pesan iklan.
4. Signature line, merupakan tampilan produk yang diiklankan, umumnya berupa logo
dan slogan.
5. Standing details, merupakan penutup iklan yang terdapat pada bagian bawah/akhir
iklan.

Dalam iklan Sedex versi Egg ini, tidak lengkap memuat unsur-unsur seperti yang
diungkapkan Leech, karena tidak memiliki standing details.

Headline iklan ini adalah gambar (foto) seseorang yang sedang memecahkan
telur seperti hendak memasak telur (menjatuhkan telur ke penggorengan) dan gambar
kompor yang terdiri dari enam tempat keluaran api di mana tempat keluaran api yang di
tengah-depan sedang menyala. Foto orang tersebut tidak ditampilkan secara penuh,
melainkan hanya dari dada sampai pinggang, mengenakan baju berwarna abu-abu, dan
diletakkan di tengah dengan proporsi besar. Sementara kompor berwarna abu-abu dan
hitam dengan nyala api berwarna biru.

Illustration dalam iklan ini adalah gambar dapur dan beberapa perabot dapur
yang juga dodominasi warna abu-abu. Di sana nampak terdapat rak yang menempel di
dinding, sebuah juice extractor, beberapa toples, dan sebuah wadah bumbu dapur. Body
copy dalam iklan ini adalah teks yang berbunyi “TRUST US, WE DELIVER IT FAST”. Ditulis
dengan kelompok jenis huruf sanserif (tanpa kait), berwarna abu-abu, proporsi kecil jika
dibandingkan dengan headline, dan diletakkan di kanan bawah. Sedangkan Signature
Line dalam iklan ini adalah logotype SEDEX berwarna biru dengan efek negatif dan
slogan “EXPRESS COURIER SERVICE” berwarna hitam yang keduanya digambarkan pada
sebuah balok berwarna kuning seperti yang biasanya digunakan sebagai pembungkus
barang-barang yang akan dikirimkan.

Analisis Prinsip-Prinsip Penyusunan Desain

Prinsip-prinsip penyusunan desain terdiri dari irama/ritme, kesatuan,


dominasi/daya tarik pusat perhatian, keserasian/proporsi/perbandingan, keseimbangan,
proporsi, kesederhanaan, dan kejelasan (Sanyoto, 2009:166).

Prinsip kesatuan dalam iklan ini diolah dengan menggunakan warna akromatik
yaitu hitam, putih, dan abu-abu sebagai mayoritas, khususnya abu-abu. Hasilnya, antara
gambar orang yang berbaju warna abu-abu, kompor, dan latar belakang dapur nampak
menyatu. Kemudian, dalam lingkungan mayoritas warna akromatik tersebut, diletakkan
objek dengan warna kuning dan biru yang menghasilkan dominasi.
Dominasi dalam iklan ini terdiri dari dua objek yang saling berurutan. Dominasi
pertama adalah gambar telur yang dipecahkan dengan warna kuning cerah dan terletak
di tengah. Dominasi telur juga dibantu dengan gambar dua tangan yang menuntun mata
ke pertemuan kedua tangan tersebut di mana di sana terdapat telur. Telur tersebut
mengandung unsur gerak ke bawah yang memberi efek menuntun mata penglihat ke
bawah. Di bawahnya, ada nyala api berwarna biru yang menonjol di antara kompor yang
akromatik. Dari dua langkah dominasi tersebut menciptakan penarik perhatian karena
membuat penglihat bertanya mengapa tidak ada wajan penggorengan di sana. Selain
itu, kesuksesan menarik perhatian juga dibantu oleh prinsip proporsi dan
kesederhanaan.

Secara proporsi, iklan ini menggunakan proporsi objek yang keluar dari bingkai,
yaitu untuk gambar orang, kompor, dan dapur. Objek yang keluar dari bingkai akan
kehilangan bentuk dan tidak mendominasi lagi (Sanyoto, 2009:282). Dapat dipahami
bahwa gambar orang tidak ditampilkan secara utuh dengan tujuan memperkuat
dominasi telur. Gambar orang yang keluar bingkai tentu berakibat ukurannya sangat
besar dan hampir memenuhi bidang. Dalam iklan ini, hal tersebut memunculkan prinsip
kesederhanaan. Selain itu, prinsip kesederhanaan terlihat pula dari penggunaan warna
secara keseluruhan. Selain warna akromatik, hanya ada warna coklat dengan intensitas
rendah pada bagian latar belakang, dan warna kuning serta biru yang berlaku sebagai
dominasi.

Prinsip keseimbangan yang digunakan iklan ini adalah keseimbangan simetris


sekaligus keseimbangan asimetris. Keseimbangan simetris nampak pada headline, yaitu
gambar orang, telur, dan kompor yang simetris antara sisi kanan dan sisi kiri. Dalam
keseimbangan simetris, dominasi selalu terdapat pada poros tengah (Sanyoto,
2009:270). Sedangkan keseimbangan asimetris nampak pada illustration dan signature
line. Signature line yang berwarna kuning dan biru dengan intensitas tinggi diletakkan di
bagian kanan bawah, hal tersebut diimbangi dengan illustration yang lebih berat bagian
kiri karena adanya juice extractor berukuran tinggi dan berwarna cerah (warna cerah
lebih berkesan berat). Sementara bagian kanan dari illustration hanya berisi wadah
bumbu dapur yang pendek dan berwarna gelap. Penggunaan keseimbangan asimetris
mampu memecah keseimbangan simetris yang berkesan kaku, sehingga desain secara
keseluruhan mempunyai kesan dinamis (Sanyoto, 2009:260-263).

Analisis Makna Iklan

Seperti disebutkan di awal, penarik perhatian dalam iklan ini adalah telur yang
seolah-olah akan dijatuhkan ke kompor tanpa wajan penggorengan. Hal ini membuat
penglihat bertanya-tanya apa maknanya. Selanjutnya, mata penglihat akan ditarik ke
bagian kanan bawah karena adanya objek signature line berwarna kuning dan biru cerah
yang menonjol. Dari sana pertanyaan belum sepenuhnya terjawab. Di atas signature line
tersebut terdapat body copy bertuliskan “TRUST US, WE DELIVER IT FAST” atau jika
diterjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi “Percaya kami, kami mengirimkan (barang)
ini dengan cepat”.

Dengan menggabungkan unsur verbal dan unsur non-verbal di atas, di dapat


makna bahwa Sedex mampu mengirimkan/menghadirkan wajan penggorengan sebelum
telur jatuh ke kompor. Orang dalam iklan ini diceritakan berani memecahkan telur
padahal belum ada wajan di bawahnya karena ia percaya wajan akan datang dalam
sekejap. Artinya, iklan ini hendak menyampaikan pesan bahwa Sedex mampu
mengirimkan barang dengan sangat cepat, sehingga Sedex layak dipercaya untuk
kebutuhan-kebutuhan yang mendesak. Dapat dikatakan bahwa iklan ini menggunakan
tanda yang berlebihan untuk menjadikan iklan ini menarik dan pada akhirnya akan
tersimpan di ingatan penglihat. Yasraf Amir Piliang dalam Mulyawan (2010:17)
menyebutnya sebagai hipersemiotika, di mana tanda bersifat hiper/berlebihan dan
representasinya di dalam kehidupan sosial masyarakat melampaui batas realitas.

Daftar Pustaka

Mulyawan, I Wayan. 2010. Hipersemiotika Periklanan: Analisis Praktis. Bali : Udayana


University Press.

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2009. Nirmana: Dasar-dasar Seni dan Desain. Yogyakarta dan
Bandung : Jalasutra.

You might also like