You are on page 1of 59

Globalisasi (continue..

)
Manajemen Perubahan
ETIKA MANJEMEN
Tutorial Management Pertemuan ke-7
18-04-2011

Universitas Terbuka Korea


GLOBALISASI (continue….)
Modul 8
Globalisasi dan Neo-Liberalisme
Neo-Liberalism: suatu paham bahwa pertumbuhan
ekonomi dicapai sebagai hasil normal dari kompetisi
bebas.

Kompetisi yang agresif lahir dari kepercayaan bahwa


pasar bebas adalah cara yang efisien dan tepat untuk
mengalokasikan sumber daya alam rakyat, untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Globalisasi dan Neo-Liberalisme
Pokok-pokok pendirian neoliberal:
 membebaskan perusahaan swasta dari campur tangan
pemerintah
 menghentikan subsidi negara kepada rakyat
 penghapusan ideologi kesejahteraan bersama dan
pemilikan komunal seperti yang masih banyak dianut
masyarakat tradisional
Peranan Perusahaan Multinational dalam
Globalisasi
Menanamkan Modal
Menciptakan Lapangan Pekerjaan Baru
Membawa pengetahuan Manajemen dan etika bisnis
yang lebih profisional
Teknologi
Daya saing
Tujuan dari kebijakan perdagangan Indonesia 
membangun daya saing berkelanjutan dari produk-produk
Indonesia di pasar international yang dilandasi oleh
kopetensi inti yang didukung oleh seluruh potensi yang
dimilik bangsa Indonesia

Daya saing indonesia meninggkat (peringkat 44 dunia, 5


Asean)
Faktor yang mempengaruhi daya saing, infrastruktur,
efisiensi pasar tenaga kerja, stabilitas makroekonomi
Strategi Meningkatkan Daya Saing
Produk Lokal
Sektor yang bisa membantu negara kita menjadi semakin maju dan
sejahtera:
1. Peningkatkan Kualitas Sektor dan Teknologi Pertanian
 Memerlukan banyak tenaga kerja
 Jika sektor pertanian sudah tangguh dan efisien, maka akan
memberikan dukungan bagi sektor industri lainnya

2. Peningkatan daya saing di bidang Agribisnis


Dampak negative liberalisasi bagi pertanian:
- Menempatkan petani sebagai obyek yang disetir oleh penanam
modal
- Tidak adanya proteksi yang substansial bagi petani
- dihapuskan subsidi di sektor pertanian
-Membanjirnya produk Import
- Sektor pertanian menjadi urusan elit ekonomi sambil mempercepat
urbanisasi
Strategi Meningkatkan Daya Saing
Produk Lokal
3. Kemitraan Kooperasi
 pengusaha besar membantu UKM untuk meningkatkan
daya saing dan kinerja

4. Pengembangan Potensi Lokal


antara lain: jangan melakukan impor barang dan jasa yang
bisa diproduksi sendiri; menerapkan prinsip produksi untuk
konsumsi sendiri, mengupayakan agar arus uang tidak
banyak keluar dari komunitas lokal; mendorong barang dan
jasa yang bermutu tinggi; reorientasi kebijakan perdagangan
Strategi Meningkatkan Daya Saing
Produk Lokal
5. Restrukturisasi Lingkup Organisasi Industri
 menetapkan pengembangan berbasis muster (pengelompokan
industri dengan satu industri saling berhubungan secara intensif
dan membentuk kemitraan dengna industri pendukung dan
terkait. 4 Kategori industri
- Padat Sumber Daya Alam
- Padat Karya
- Padat Modal
- Padat Teknologi

6. Peningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia


Strategi Meningkatkan Daya Saing
Produk Lokal
7. Peran Strategis Manajemen SDM dalam Pergulatan di
Kancah Globalisasi
 mengerahkan seluruh sumber daya dimana fungsi
perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya atau
kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar
sebagai faktor eksternal utama

8. Peningkatan Profesionalisme
9. Memperbesar peranan Industri kecil dan rumah tangga
10. Peningkatkan Penggunaan teknologi dan IPTEK
11. Pemantapan Desentralisasi dan Otonomi
Strategi Meningkatkan Daya Saing
Produk Lokal
13. Pembentukan Masyarakat Informasi
14. Peningkatkan Kemampuan dan Kinerja Individu melalui
Organisasi Belajar
15. Privatisasi BUMN
Cara Memasuki Pasar International
Aktifkan Intelijen Bisnis, Intelijen Pemasaran dan Riset Bisnis
 Business Intelligence: serangkaian kegiatan penyelidikan dalam dunia
bisnis dengan memanfaatkan berg]bagai konsep, pendekatan, yang
diaplikan dalam dunia bisnis secara sistematis dan berdasarkan kaidah2
ilmiah
 Business Espionage: Spionase Bisnis yang dilakukan secara rahasia den
ilegal, tertutup contoh pencurian data.

Inteligen Pemasaran
 Ilmu yang mempelajari customer kita dan produk dan jasa perusahaan
pesaing supaya perusahaan kita unggul dipasar, sehingga perusahaan kita
dapat menguasai sebagian besar pangsa pasar yang tersedia.

Riset Bisnis
 Mempunyai peranan penting dalam pengambilan keputusan bisnis, karena
bisa memberikan informasi yang akurat kepada pihak pengambilan
keputusan berdasarkan riset dilapangan tentang berbagai masalah yang
sedang terjadi di perusahaan saat ini.
Cara Memasuki Pasar International
 Mengenal dan menganalisis potensi pasar suatu negara
 Optimalisasi kontak melalui hubungan pribadi
 Mengembangkan keharmonisan hubungan pengusaha kecil, menegah,
besar
 Membangun pranata bisnis untuk UKM
 Membangun kemitraan strategis
 Menggiatkan promosi dan teknik penjualan’pameran perdaganagn
international
 Peningkatkan upaya diplomasi emerintah dan swasta dalam bidang
industri danan perdaganan international serta struktur industri indonesia
 Pemanfaatan HAM kadaluarsa
 Analisa Pasar
 Mencetak SDM yang berkualitas
Cara Memasuki Pasar International
Pemanfaatan business technology center
Perbaikan profesionalisme pimpinan perusahaan
Penciptaan wirausaha yang tangguh
Perdagangan International Indonesia

ASEAN (Indonesia dengan negara-negara ASEAN)


Indonesia-Jepang (FTA)
Indonesia-Australia
Indonesia-Chile
Indonesia-Selandia baru
Indonesia-Jepang
 20 Agustus 2007 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Jepang
Shinzo ABE pada tanggal 20 Agustus 2007 telah menandatangani perjanjian kemitraan
ekonomi Indonesia-Jepang (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement/IJ-EPA).
 Perjanjian IJ-EPA ini merupakan perjanjian bilateral yang pertama bagi Indonesia
 Perjanjian IJ-EPA meliputi beberapa sektor yaitu : Trade in Goods, Investment, Trade in
Services, Movement of Natural Persons, Intellectual Property Rights, Cooperation,
Competition Policy, Energy and Mineral Resources, Government Procurement, Custom
Procedures, Improvement of Business Environment, Dispute Avoidance and Settlement.
 IJ-EPA mencakup lingkup yang luas dengan tujuan mempererat kemitraan ekonomi
diantara kedua negara, termasuk kerjasama di bidang capacity building, liberalisasi,
peningkatan perdagangan dan investasi yang ditujukan pada peningkatan arus barung di
lintas batas, investasi dan jasa, pergerakan tenaga kerja diantara kedua negara dan
perdagangan.
 Bagi Indonesia, IJ-EPA merupakan komplementer untuk kerjasama regional seperti
ASEAN plus, APEC dan WTO Putaran Pembangunan Doha. IJ-EPA akan memberikan
peningkatan ekspor produk dan tenaga jasa Indonesia, peningkatan investasi Jepang,
serta peningkatan kemampuan industri Indonesia.
Hambatan memasuki Pasar Jepang
Hambatan tariff
 jepang mesih memberlakukan import tarif
Hambatan non-tariff
 cth. The plant protection law
 The consumer product safety law
Mengembangkan Keharmosnis
hubungan antar level pengusaha
 Pengingkatan akses pengusaha kecil dan menengah
terhadao sumber bahan produksi dan permodalan,
disamping juga teknologi, manajemen dan segi-segi
lainnya yang penting.

 Pengingkatakan akses pada pasar, yang meliputi suatu


spektrum kegiatan yang luas mulai dari pencadangan
usaha, sampai usaha imformasi pasara, bantuan
produksi, dan prasaranan serta sarana pemasaran.

 kewirausahaan
PERJANJIAN Perdagangan International
GATTWTO
ASEAN
AFTA
NAFTA
ASEAN-China
ASEAN-KOREA
Dampak Business Global
Serbuan Modal Asing
Serbuan Tenaga Asing ke Indonesia
Terjadinya perubahan pada pola konsumsi pangan
Indonesia
Penggunaan hak paten
Budaya Konsumtif
Peningkatan dari penguasaan sumber daya alam
Penguasaan bisnis oleh perusahaan trans national besar
Penguasaan negara maju terhadap kekayaan hayati
Relokasi industri pencemar lingkungan
Komersialisasi Pendidikan
MANAJEMEN PERUBAHAN
MODUL 9
Manajemen Perubahan
Sifat dasar Perubahan
 Michael Hammer & james Champy (1994) ,mengaitkan ekonomi
dengan konsep globalisasi. Ekonomi global berdampak terhadap 3 C
(customer, competition, change). Konsumer menjadi penentu,
Kompetitor semakin banya, dan perubahan konstan.

 Stewart (1997), perubahan:


- Perubahan adalah fenomena alami
- Tujuan perubahan, membantu kelangsungan hidup&pertumbuhan
- Kelangsungan hidup & pertumbuhan tergantung pada adaptasi
terhadap sebuah lingkungan berubah
- Lingkunga dapat dan sedang dipengaruhi dan dibentuk oleh berbagai
tindakan dan keputusan organisasi
- Belajar dari pengalaman adalah penting untuk proses adapatasi dan
perubahan yang sukses
- Individu2 berubah balik ke arah-arah yang sama maupun unik
Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan: mengantisipasi, menagnggapi, dan
mengambil inisiatif untuk memastikan agar perubahan dan
proses-proses dapat berlangsung dengan cara yang mendukung
kesepakatan dan keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran.

3 Hukum perubahan
 hukum alam (law of nature)  perubahan harus melibatkan
anggota organisasi
 hukum kekacauan (law of chaos)  setiap kegiatan perubahan
pasti timbul kekacauan
 hukum halusinasi (law of halluciosis) perubahan
membutuhkan peran positif uang memiliki kopetensi dan
komitment tinggi

 Lace A. Berger (1994) 4 hal yang harus diperhatikan oleh


organisasi dalam rangka menyesuaikan diri yaitu, strategi operasi
(operation) , budaya (culture), dan aperesiasi (reward)
Tahap-Tahap perubahan
Marti Smye & Lace A. Berger (1994) 3 tahap penting
untuk mencapai perubahan

Tahap 1: mengupayakan perubahan dalam konteks


organisasi
- Penjelasan tentang tujuan dan alasan perlunya perubahan
- Menampilkan performance drivers yang menyangkut
tujuan, kunci keberhasilan, sistem pelaporan, dan
penegakan sistem penghargaan
- Menciptakan proses kerja yang meliputi integrasi dari
semua elemen yang menunjang tujuan.
Tahap-Tahap perubahan
Tahap 2: mengupayakan perubahan melalui interaksi dalam
kelompok. 3 syarat menjamin perubahan secara efektif
didalam kelompok:
- Membangun keterlampilan kelompok (building group skills
yang mencakup peningkatan berbagai metode pemecahan
masalah, pengembangan keahlian berkomunikasi yang baru,
kemampuan memberikan janji dan bisa dipercaya, mengakui
adanya keberagaman dan keahlian kelompok
- Menciptakan pemahaman tentang sistem kelompok yang
sehat
- Menciptakan situasi yang mendukung bagi kelompok untuk
perubahan
Tahap-Tahap perubahan
Tahap 3: mengupayakan perubahan melalui perilaku
anggota organisasi
- Menciptakan situasi dimana setiap individu measa siap
dan ikut melakukan perubahan
- Menciptakan keterbukaan dalam uaya merespon setiap
kebutuhna
- Membangun keahlian baru serta memberkan wakt dalam
usahan penyesuaian diri
Model Perubahan
Nadler (1995) and 4 perubahan yang bisa dilakukan oleh
organisais

TUNNING Redirecting
Anticipatory  Bersifat antisipatori Bersifat antisipatori
dan incremental dan radikal
Adapting Overhauling
 Bersifat reaktif dan  Bersifat reaktif degan
Reactive incremental skala yang sangat
radikal. Cth.
revolusioner

Incremental Radical
Hambatan dalam melakukan
perubahan
Resistensi Individual  individu punya potensi sebagai
sumber penolakan atas perubahan
Hambatan dalam melakukan
perubahan
Resistensi Kelompok Kerja dan Organisational 
hakikatnya organisasi bersifat konservasi, secara aktif
bagi organisasi bisnis maupun pemerintah menolak
terjadinya perubahan

Hambatan Internal organisasi


Konflik kepentingan ; Sikap curiga terhadap
perubahan; Pengaruh budaya dan sistem kerja lama;
Struktur organsasi
Penyebab gagalnya suatu perubahan
Terlalu Puas diri
Lemahnya pengarahan gabungan
Meremehkan kekuatan visi
Komunikasi visi yang buruk
Membiarkan hambatan menghalangi visi baru
Gagal menciptakan hasil jangka pendek
Terlalu cepat menyatakan keberhasilan
Lalai menanamkan perubahan secara kokoh dalam kultur
perusahaan
Pendekatan dalam manjemen perubahan
organisasi

Kurt Lewin
Pendekatan dalam manjemen perubahan
organisasi
 Unfreezing: berbagai usaha untuk mengatasi tekanan2
dari kelompok penentang dan pendukung perubahan.

Movement: secara bertahap tapi pasti, perubahan


dilakukan.Jumlah penetang perubahan berkurang dan
jumlah pendukung bertambah.

Refreezing: Jika kondisi yang diinginkan telah tercapai,


stabilkan melalui aturan-aturan baru, sistem kompensasi
baru, dan cara pengelolaan organisasi yang baru lainnya.
Cara mencegah dan mengatasi hambatan
yang muncul
Coch & French Jr. mengusulkan ada 6 taktik yang bisa
dipakai untuk mencegah dan mengatasi resistensi
terhadap perubahan:
1. Pendidikan dan Komunikasi
2. Partisipasi
3. Memberikan kemudahan dan dukungan
4. Negosiasi
5. Manipulasi dan Kooptasi
6. Paksaan
Cara mencegah dan mengatasi hambatan
yang muncul
Selain itu:
1. Mengembangkan kepemimpinan yang mampu
membangun kesamaan dalam kesadaran akan urgensi
dan visi terhadap proses perubahan yang sedang dan
akan dilaksanakan
2. Membangun kepemimpinan kolektif yang kuat dan
efektif ntuk mereduksi potensi konflik yang relatif
tinggi pada masa transisi’membangun kepercayaan
3. Membangung kepercayaan stakeholders terhadap
kesungguhan dan kejujuran pimpinan
4. Dsb, (modul 9 hal 9. 23-9.24)
Keberhasilan dalam perubahan
Agar organisasi dan indivisula berhasil dalam melakukan
perubahan maka mereka harus memiliki:

 Keberanian harus memiliki keberanian, imajinasi, dan


komitment jika ingin terjadinya perubahan
 Transformasi mindset untuk melakukan perubahan
diperlukan perubahan dalam cara berpikir; pimpinan
perusahaan dianjurkan untuk memprioritaskan perubahan
mindset para karyawan mereka
 Sense of Urgency visi yang jelas maka sense of urgency
dapat digunakan sebagai tuntunan arah perubahan yang
dilakukan
Mempersiapkan Perubahan
Strategi mempersiapkan Perubahan:
1. Melakukan pengelolaan manajemen SDM yang
berorientasi pada masa depan
2. Menuju SDM berkualitas dan memiliki keunggulan
3. Memiliki pemimpin yang unggl
4. Memiliki pimpinan dan manajer bervisi ke depan dan
masa depan
5. Pemahaman berbagai faktor keunggulan perusahaan
6. Melakukan perubahan internal organisasi
7. Penerapan manajemen kompetensi
Pengelolaan manajemen SDM yang
berorientasi pada Masa depan
Manajemen SDM berfungsi tidak lagi sebagai
personnel specialist, tetapi sebagai pembina dan
pengarah para manajer lini.
Dengan adanya paradigma baru, semua manajer
berperna sebagai personal specialist yang bekewajiab
memberdaya guna karyawan bawahannya dengan
berkoordinasi dengan manajer SDM.
 Seorang profesional SDM: orang-orang yang
memiliki keahlian dibidangnya, memiliki kemampuan
manajerial, menguasai sistem informasi manajemen
kepegawaian, motivasi berprestasi tinggi, berjiwa
kreatif, inovatif, berkepribadian dewasa, mental
dengan kecerdasan emosi yang baik
Menuju SDM berkualitas unggul
MSDM yang profesional harus berusaha membangun
competitive advantage
 Competitive advantage bisa dicapai dengan
meningkatkan kualitas SDM, pembaharuan dinamika
MSDM, pengelolaan proses perubaghan organisasi
melalui fungsi MSDM
 Faktor yang mempengaruhinya adalah gerakan
manajemen sebagai ilmu, gerakan kesejahteraan
industri, gerakan awal psikologi industri, greakan
hubungna antar manusia, serta gerakan MSDM sebagai
profesi
Memiliki Pemimpin yang Unggul
Manajemen perubahan transformasional memerlukan
beberapa karakteristik pemimpin yang memiliki:
Inovasi dari bawah ke atas:
Kepemimpinan di Segala Tingkatan
Melibatkan organisasi
Menciptakan keahlian dan perilaku baru
Memiliki metrik/ukuran untuk memantau kemajuan
Memiliki pimpinan dan manajer bervisi
ke depan
Pemimpin yang visioner memiliki ciri-ciri, sebgai berikut:
1. Mempunyai energi yang besar dan mampu mengalihkan
energi itu ke bawahan
2. Mampu menumbuhkan motivasi pembelajaran dan
perubahan yang berkesinambungan
3. Tingkat persepsi dan wawasan yang luar biasa terhadap
relalita dunia dan terhadap diri pribadi
4. Kekuatan emosional untuk mengatasi kecemasan diri
sendiri dan orang lain, akrena pembelajaran dan perubahan
makin menjadi gaya hidup
5. mampu merancang organisasi dengna menghormati dan
memanfaatkan totalitas pegawai sebagai manusia yang utuh
6. Dsb (modul 9 hal 9.40-9.41)
Pemahaman bebagai faktor keungulan
perusahaan
Kecepatan perubahan di luar harus diimbagi dengan
kesiapan manusia, sistem, manajemen, kepemimpinan
serta informasi yang tepat dan cepat.
 Faktor keungglan yang mendominasi sekarang adalah
dari intangible aset (aset yang tak terlihat) bukan di
tangible assets (aset terlihat)
 Aset tak terlihat seperti, kompetensi karyawan,
inovasi, patent, etc
 Aset terlihat seperti, Gedung, inventory, dll.
Melakukan perubahan Internal organisasi
Langkah pertama yang harus dilakukan perusahaan untuk
mengimbagi dan mengatasi persainagn dan tuntutan pasar
yang berubah dengan cepat adalah merubah mentalitas dan
pola pikir karyawan perusahaan.
 Memetakan tingkat persaingan dan perubahan yang
dihadapinya.
 pemetaan harus selaras dengna kebutuhan perubahan
perusahaan termaksu berbagai faktor eksternal yang
mengelilingi perusahaan.
Penerapan Manajemen Kompetensi
Manajemen kompetensi : suatu kerangka/gambaran kerja
untuk menyesuaikan tujuan dan strategi perusahaan dengna
kompetensi-kompetensi karyawan yang dimilikinya.

Jika Perusahaan bisa secara optimal memetakan kompetensi


setiap karyawannya maka perusahaan akan mampu:
1. Meningkatkan efisiensi departemen SDM
2. Menempatkan setiap karyawan terbaik untuk tiap posisi
3. Membuat perencanaan karier cepat dan akurat
4. Dsb (modul 9 hal 9.43-9.42)
Perubahan organisasi belajar dalam
manajemen perubahan
Definis -definisOrganisasi belajar  modul 9 hal. 9.50-9.51

 Belajar sebagai aktifitas untuk meningkatkan pengertian atau


kesadaran kita tentang diri sendiri (self-awareness), dunia sekitar kita
(cosmo-awareness), kesadaran tentang tuhan dan dunia gaib (theo-
awareness), dan relasi ketiganya (relationship awareness)
 Dengan mempertajam pengertian tersebut, maka:
- hidup dengan harmoni, relevansi, dan aktualitas level tinggi dengan
dunia sekitar kita
- Memberdayakan potensi dunia sekeliling untuk memciptakan
seperangkat nilai organik yang bermanfaat bagi dunia sekeliling
- Terus menerus mampu meningkatkan mutu sajian nilai di atas, yang
pada gilirannya memperbesar nilai tukar dari dunia sekelilingnya
3 tingkat kesuksesan:
1. Sukses survivatif
 survive, tidak punah digulung perubahan
2. Sukses inovatif
 berhasil melalui inovasi dengan mampunya kita
menawarkan produk-produk yang inovatif ke pasar
3. Sukses Kualitatif
 sukses ini diperoleh, sesudah mengalami sukses
inovatif tadi, dengan menjaga mutu bahkan bisa
ditingkatkan terus menerus.
Disiplin untuk melakukan perubahan
Peter Senge 5 disiplin yang harus dijalankan oleh para pemimpin agar
organisasi mampu melakukan perubahan

1. Mengembangkan personel mastery atau penguasaan pribadi seluruh


karyawan organisasi
2. Membangun model mental, yakini membangun citra, asumsi atau
keyakinan yang telah tertanam kuat dalam pikiran setiap orang
dilatarbelakangi oleh pengalaman setiap individu.
3. Membangun visi bersama (shared vision)
4. Membangun pembelajaran tim (team learning)
5. Membangub cara berpikiri secara sistem atau berpikir sistemik
(system thinking)

 2 dispilin pertama dibangun dalam rangka mengubah cara berpikir


orang2 dalam organisasi
 3 disiplin sisanya dibangun untuk mengubah hubungan interaksi
orang-orangnya
Kenapa organisasi harus terus belajar?
Art kleiner  gagasan organisasi belajar disebarluaskan
untuk:
1. Mencapai kinerja tinggi dan memenangkan persaingan
2. Hubungan dengan pelanggan lebih baik
3. Mengindari penurunan
4. Memperbaiki kualitas
5. Memunculkan inovasi
6. Memenuhi kebutuhan pribadi dan spriitual
7. Dsb. (modul 9 hal 9.58-9.59)
Tipe Pembelajaran
4 tipe pembelajaran yang dikembangkan dalam organisasi
belajar:
1. Mempelajari fakta-fakta, pengetahuan,, proses, dan
prosedur
2. Mempelajari keterampilan kerja baru yang bisa
ditransfer ke situasi lain.
3. Belajar beradaptasi
4. Belajar mempelajari sesuatu
Ciri-Ciri Organisasi belajar
1. Misi dan visi perusahaan dinyatakan dan dipahami
secara luas oleh anggota organisasi
2. Mengalirkan misi dan visi ke kelompok, divisi, dan
departemen
3. Misi dan visi perusahaan merupakan inspirasi yang
membibing kinerja setiap anggota organisasi
4. Menyediakan pelatihan berkesinambungan bagi setiap
anggota di setiap tingkatan
5. Para manajer mengalirkan jenis-jenis pelatihan kepada
para anak buahnya dsb (modul 9 hal 9.60-9.61)
Knowledge Management
Knowledge Management: (KM) Sistem yang diciptakan agar
knowladge (yang berisi pengetahuan dan pengalaman)
organisasi dapat selalu terdukumentasi dan dapat diambil
dengan cepatkan saja yang diperlukan

Dua sudut pandang KM:


1. Secara operasional berati merupakan aktivitas
perusahaan atau organisasi di manaterjadi pengembanagn
dan pemanfaatan pengetahuan
2. Secara Strategis Suatu langkah untuk memantapkan
setiap organisasi atau perusahaan sebagai perusahaan yang
bebasis pengetahuan

Pada hakikatnya KM adalah sesuatiu aktivitas yang


menghubungkan atara belajar, perubahan, dan inovasi.
Tujuan penerapan KM
1. Efisiensi waktu dan biaya
2. Peningkatkan aset pengetahuan
3. Kemampuan beradaptasi
4. Peningkatkan produktivitas

Michael Zack (1999) 3 pilar knowledge dalam organisasi untuk


menghasilkan daya saing
1. Knowledge inti yang diperlukan sebuah bisnis (core
knowladge)
2. Knowledge yang membuat keungulan bersaing sehingga
sekaligus perusahaan dapat mampu berhadapan langsung
dengan pesaingnya (Advance Knowledge)
3. Knowledge yang membuat perusahaan dapat merubah ‘aturan
main dunia bisnis yang digeluti dan membuat perusahaan
menjadi pemimpin di bidang bisnisnya (innovative knowladge)
IKLIM Inovasi dalam Perusahaan
J.Pj De Jong & R. kemp (2003) kondisi yang
mendorong inovasi dalam perusahaan adalah:
a. Selalu ada tantangan kerja
b. Keleluasaan untuk menentukan cara kerja yang
berorientasi pada hasil
c. Arah yang jelas dari perusahaan
d. Iklim yang selalu mendukung gagasan baru
e. Kontak eksternal yang intensif dengan pelanggan,
rekanan, pemasok, bahkan pesaing,
f. Identitas perbedaan yang jelas dengan pesaing
g. Adanya permintaan yang selalu bervariasi
ETIKA MANAJEMEN
MODUL 10-Kegiatan Belajar 1
Etika
Etika  studi tentang hal yang benar dan yang salah dan
pilihan moral yang dilakukan seseorang.
Sebagia subjek, etika berkaitan dengan konsep yang
dimilik oleh individu ataupun kelompok untuk menilai
apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu
salah atau benar, buruk atau baik.
Etika memberikan semacam batasan, ketentuan, maupun
standar yang mengatur pergaulan manusia di dalam
kelompok sosialnya.
Etika bisnis istilah yang sering digunakan untuk
menunjukan perilaku etika dari seorang manajer dan
akaryawan suatu organisasi
Profesi dan Etika
Setiap organisasi atau perusahaan pasti telah
merumuskan aturan main yang tersusun secara
sistematik dalam sebuah kode etik profesi yang sesuai
dengan ruang lingkup penerapan profesinya masing-
masing.
Kode etik profesi ini akan dipakai sebagai rujukan
normatif dalam melaksanakan pemberian jasa profesi
kepada mereka yang memerlukannya.
 Etika yang dianut seorang manajer hendaknya menjadi
pegangan dan acuan bawahannya di berbagai waktu,
tempat, dan persoalan.
Etika Bisnis dan Etika Manajemen
 Etika manajemen mencakup hubungan antara perusahaan
dengan pemilik modal atau investor dari perusahaan
tersebut.

Zimmerer (1996) 3 tingkatan norma etika:


1. Hukum  yang berlaku bagi masyarakat umum yang
mengatur perbuatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan
2. Kebaikan dan Prosedur oreganisasi memberi pedoman
khusu bagi setiap individu dalam organisasi untuk
mengambil keputusan.
3. Sikap moral dan mental individu yang sangat penting ketika
individu harus mengambil keputusan yang tidak tertera
dalam aturan formal.

 Etika bisnis sangat berkaitan erat dengan usaha membangun


kepercayaan anggota masyarakat terhadap perusahaan
Kerangka Kerja Etika
Zimmerer (1996), Kerangka kerja etika dapat
dikembangkan melalu 4 tahap (modul 10 hal 10.9):
1. Mengakui berbagai dimeensi etika yang ada dan
dijadikan sebagai suatu pilihan
2. mengidentifikasi stakeholder yang terlibat dalam
pengambilan keputusan
3. Mengidentifikasi alternatif yang tersedia sambil
mengevaluasi dampak yang ditimbulkannya
4. Mengimplementasikan pilihan yang konsisten dengan
tujuan budaya, berbagai keputusan individu, dan sistem
nilai perusahaan
Prinsip Etika dan Perilaku Bisnis
1. Kejujuran
2. Integritas
3. Memelihara janji
4. Kesetiaan
5. Keadilan
6. Suka membantu orang lain
7. Hormat kepada orang lain
8. Tanggung jawab sebagai warga negara
9. Meraih keunggulan
10. Akuntabilitas
Kiat mempertahankan standar etika
perusahaan
1. Ciptakan kepercayaan perusahaan dengan cara
menunjukan tanggung jawab dan nilai-nilai yang
dianut perusahaan kepada stakeholder
2. Kembangkan dan laksanakan kode etik bisnis secara
adil dan konsisten
3. Berikan perlindungan hak individu dengan kekuatan
berbagai prinsip moral dan nilai untuk menghindari
peyimpangan etika
4. Berikan pelatihan tentang etika.
5. Dsb… (modul 10 hal 10.11-10.120

You might also like