Professional Documents
Culture Documents
BERLALU LINTAS
SMA 3 DENPASAR
NAMA KELOMPOK
Polisi adalah suatu pranata umum sipil yang mengatur tata tertib (orde) dan
hukum. Namun kadangkala pranata ini bersifat militaristis, seperti di Indonesia
sebelum Polri dilepas dari ABRI. Polisi dalam lingkungan pengadilan bertugas
sebagai penyidik. Dalam tugasnya dia mencari keterangan-keterangan dari
berbagai sumber dan keterangan saksi.
Oleh karena itu di Indonesia dikenal pula Polisi Pamong Praja, satuan
dikomandoi seorang Mantri Polisi Pamong Praja (MP PP) setingkat di bawah
Camat (Asisten Wedana dulu). MP PP dulu bertanggung-jawab kepada Wedana.
Polisi dikenal pula dengan istilah Polis Diraja di Malaysia dan Brunei.
Istilah polisi berasal dari bahasa Belanda politie yang mengambil dari bahasa
Latin politia berasal dari kata Yunani politeia yang berarti warga kota atau
pemerintahan kota
B. LALU LINTAS
Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009, didefinisikan sebagai gerak Kendaraan
dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan
adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang
yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung.
2. Kendaraan
3. Jalan
Ada beberapa aturan yang membahas tata cara berlalu lintas, diantaranya
diatur dalam :
(Pasal 53)
Pengemudi harus memperlambat kendaraannya apabila akan melewati
kendaraan umum yang sedang berada pada tempat turun- naik
penumpang;
(Pasal 54)
Pengemudi mobil bus sekolah yang sedang berhenti untuk menurunkan
dan atau menaikkan anak sekolah wajib menyalakan tanda lampu berhenti
mobil bus sekolah.
(Pasal 55)
Pengemudi dilarang melewati:
(Pasal 56)
Pengemudi yang akan dilewati kendaraan lain wajib :
(1) Memberikan ruang gerak yang cukup bagi kendaraan yang akan
melewati;
(2) Memberi kesempatan atau menjaga kecepatan sehingga dapat
dilewati dengan aman.
(Pasal 58)
Pada jalan tanjakan atau menurun yang tidak memungkinkan bagi
kendaraan untuk saling berpapasan, pengemudi kendaraan yang arahnya
turun harus memberi kesempatan jalan kepada kendaraan yang
menanjak.
(1) Pada jalur yang memiliki dua atau lebih lajur searah, kendaraan
yang berkecepatan lebih rendah daripada kendaraan lain harus
mengambil lajur sebelah kiri.
(2) Pada jalur searah yang terbagi atas dua atau lebih lajur, gerakan
perpindahan kendaraan ke lajur lain harus memperhatikan situasi
kendaraan di depan, samping dan belakang serta memberi isyarat
dengan lampu penunjuk arah.
(3) Pada jalur searah yang terbagi atas dua atau lebih lajur yang
dilengkapi rambu-rambu dan atau marka petunjuk kecepatan masing-
masing lajur, maka kendaraan harus berada pada lajur sesuai
kecepatannya.
(Pasal 70)
Pengemudi dan penumpang kendaraan bermotor roda dua atau kendaraan
bermotor roda empat atau lebih yang tidak dilengkapi dengan rumah-
rumah, wajib menggunakan helm.
(Pasal 72)
Isyarat peringatan dengan bunyi yang berupa sirene hanya dapat
digunakan oleh :
(1) Mobil penumpang, mobil bus dan mobil barang serta sepeda
motor adalah 100 kilometer perjam;
(Pasal 81)
• (Pasal 106)
(1) Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan raya wajib
mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi
(2) Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor dijalan wajib
mengutamakan Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda
b. Marka jalan
(5) Pada saat diadakan Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di jalan setiap orang
yang mengemudikan Kendaraan bermotor wajib menunjukkan :
(6) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor beroda empat atau
lebih di jalan dan penumpang yang duduk disampingnya wajib mengenakan
sabuk keselamatan
(7) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor beroda empat atau
lebih yang tidak dilengkapi dengan rumah-rumah di jalan dan penumpang yang
duduk disampingnya wajib mengenakan sabuk keselamatan dan mengenakan
helm yang memenuhi Standar Nasional Indonesia
(8) Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor dan penumpang sepeda
motor wajib mengenakan helm yang memenuhi Standar Nasional Indonesia
(9) Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor tanpa kereta samping
dilarang membawa penumpang lebih dari 1 orang
• Pasal 107
• (Pasal 112)
(1) Pengemudi kendaraan yang akan berbelok atau berbalik arah wajib mengamati
situasi Lalu Lintas di depan, di samping, dan di belakang kendaraan serta
memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat tangan
(2) Pengemudi kendaraan yang akan berpindah lajur atau bergerak ke samping
wajib mengamati situasi Lalu Lintas di depan, di samping, dan di belakang
kendaraan serta memberi isyarat
(3) Pada persimpangan jalan yang dilengkapi alat pemberi isyarat lalu lintas,
pengemudi kendaraan dilarang langsung berbelok kiri, kecuali ditentukan lain
oleh Rambu Lalu Lintas Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas.