Professional Documents
Culture Documents
1. PENDAHULUAN
Pada dasarnya alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi
dan seimbang, olehnya itu, perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam harus
kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk
daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya
manusia, seperti yang diucapkan oleh Mahatma Gandhi, bahwa “bumi cukup
“Jika Pohon terakhir telah ditebang, Ikan terakhir telah ditangkap, Sungai terakhir
telah mengering, Manusia baru sadar kalau uang tak dapat dimakan,” Untaian
bahasa bijak orang Indian yang dipopulerkan oleh Greenpeace itu, sangat cocok
lingkungannya.
warming, masyarakat dunia mulai sadar bahwa apa yang pernah diungkapkan
Mahatmah Gandhi dan pepatah bijak suku Indian tersebut, ditandai dengan
2
Dalam suatu lingkungan hidup yang baik, terjalin suatu interaksi yang
jaringan hubungan timbal balik antara manusia dengan segala jenis benda, zat
organis dan bukan organis serta kondisi yang ada dalam suatu lingkungan
membentuk suatu ekosistem. Jaringan hubungan dalam ekosistem ini bisa tumbuh
secara stabil apabila berbagai unsur dan zat dalam lingkungan ini berada dalam
keseimbangan.
keberlanjutan lingkungan hidup yang lestari dan seimbang sehingga hal tersebut
perlu di atur dengan jelas, apalagi sebahagian besar negara di dunia ini menganut
Pemikiran atau konsepsi manusia tentang Negara hukum juga lahir dan
dan lain-lain. Atas dasar itu, secara historis dan praktis, konsep negara hukum
muncul dalam berbagai model seperti negara hukum menurut Alquran dan Sunnah
namakan rechtsstaat, negara hukum menurut konsep Anglo Saxon (rule of law),
hukum, maka usaha penegakan hukum harus berdasar pada prinsip bahwa hukum
harus tetap dipegang teguh, karena tegaknya hukum dalam suatu negara hukum
Di Indonesia sendiri, dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) dinyatakan dengan tegas
bahwa negara Indonesia adalah negara hukum. Konsepsi negara hukum pada masa
sekarang ini adalah sesuatu yang popular, bahwa konsep tersebut selalu dikaitkan
Sejak merdeka para pendiri bangsa ini telah memikirkan pentingnya pemanfaatan
1945 (UUD 1945) telah diatur dalam pasal 33 ayat (3), yaitu :” Bumi dan air dan
Kemakmuran berarti harus dapat dinikmati baik oleh generasi sekarang maupun
lingkungan. Hal ini tertuang dalam pasal 33 ayat(4) yaitu“ Perekonomian nasional
Namun, hak atas lingkungan yang sehat dan baik baru diatur dalam sebuah UU
Hidup. Kemudian juga hak atas lingkungan hidup yang sehat dan baik di
Nasional tentang HAM menetapkan bahwa,” setiap orang berhak atas lingkungan
hidup yang sehat dan baik. Dalam perkembanganya dengan keluarnya UU No. 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, di Bab HAM dan Kebebasan Dasar
Manusia, dibawah bagian Hak untuk Hidup. Hak atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat, dasarnya pada Pasal 28H UUD 1945, dengan ditempatkan hak
pemanasan global).
5
2. PEMBAHASAN
yang jelas dan menyeluruh sehingga diperoleh suatu kepastian hukum (Siswanto
Sunarso, 2005:31).
pengelolaan lingkungan.
Tetapi bila dicermati lebih jauh, masih banyak hal-hal yang perlu dibenahi dalam
UUPPLH tersebut, seperti dalam pasal 26 ayat (2) bahwa” pelibatan masyarakat
6
tidak diikuti penjelasan seperti apa dan bagaimana bentuk informasi secara
lengkap tersebut dan upaya hukum apa yang dapat dilakukan bila hal tersebut
pada ayat (1) dapat mengajukan keberatan terhadap dokumen amdal” juga tidak di
ikuti penjelasan sehingga dapat menimbulkan kerancuan dalam hal yang seperti
kurang, seperti yang dikatakan Tasdyanto Rohadi (Ketua Umum Ikatan Ahli
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang sudah berlaku lebih dari 10
masyarakat kota tersebut tidak mengetahui judul dan substansi pengaturan dengan
baik, dan hal ini menunjukkan bahwa cara menyelenggarakan kebijakan kepada
UUPPLH yang sangat bernuansa ilmiah dan akademis hanya akan mampu
dan / atau kerusakan lingkungan hidup yang termuat dalam pasal 14 UU no. 32
7
Tahun 2009 tersebut, diperkenalkan instrumen baru yang tidak terdapat dalam
tahun 2009). Namun demikian, tidak seperti halnya analisa dampak lingkungan
mencantumkan sanksi apapun bagi pemerintah atau pemerintah daerah yang tidak
melakukannya.
Hal yang perlu di perhatikan bahwa komitmen pemerintah daerah dalam masalah
lingkungan hidup masih kurang, seperti dalam hasil survey yang dilakukan oleh
Sugeng Suryadi Syndicat tahun 2006 yang mengatakan bahwa kepala daerah
kurang peduli terhadap lingkungan hidup. Menurutnya sekitar 47% kepala daerah
kurang peduli dengan lingkungan hidup, 9% tidak peduli, cukup peduli 37% dan
sangat peduli hanya berkisar 6,4%. Mudah-mudahan ditahun 2010 ini kepedulian
semua level. Sehingga apa yang yang sudah dirumuskan pada tingkat kebijakan
melaksanakannya.
8
Dalam pasal 46, berbunyi “Selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
45, dalam rangka pemulihan kondisi lingkungan hidup yang kualitasnya telah
untuk pemulihan lingkungan hidup”. Ketentuan ini akan sangat merugikan karena
tertulis “cukup jelas”, padahal ketentuan dalam pasal ini bisa melepaskan
Pasal 66 dari UUPPLH yang perlu untuk dicermati dan kritis adalah pasal 66.
linkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat dituntut secara pidana maupun
digugat secara perdata”. Tentunya bila ditelaah dengan baik, tidak ada yang salah
dari pasal ini. Namun dalam penjelasan pasal ini berbunyi bahwa ketentuan ini
dimaksudkan untuk melindungi korban dan / atau pelapor yang menempuh cara
kemandirian peradilan
3. PENUTUP
perlindungan sebagaimana yang diatur dalam pasal 66 masih harus ditentukan dan
diuji lagi oleh peradilan. Bahwa disidang peradilan segala sesuatu (apapun) masih
9
Padahal berbagai kasus saksi pelapor seringkali menjadi korban dan kurang
Dalam UU No.32 tahun 2009 yang dimaksud dengan baku mutu lingkungan hidup
adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang
ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya
dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. Selanjutnya
pada pasal 20 dinyatakan baku mutu lingkungan meliputi, baku mutu air, baku
mutu air limbah, baku mutu air laut, baku mutu udara ambient, baku mutu emisi,
baku mutu gangguan, dan baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu
temperatur air seperti yang dipersyaratkan tersebut, diperlukan proses yang tidak
sederhana dan membutuhkan investasi yang besar sehingga tidak dapat diterapkan
jabarkan secara rinci tetapi dalam pasal 98 dan 99 UUPPLH terdapat kesalahan
seharusnya ada selain itu, sanksi hukum dalam Pasal 101 UUPPLH berbunyi”
undangan atau izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1)
huruf g, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
10
lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) serta dalam
pasal 102 UUPPLH berbunyi” setiap orang yang melakukan pengelolaan limbah
B3 tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (4), dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan
denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak
limbah B3, apalagi jika dibandingkan dengan sanksi hukum dalam Pasal 108
UUPPLH.
Di Pasal 108 UUPLH sangat penting untuk dilakukan sosialisasi, karena hal ini
(perorangan) yang luasnya diatas 2 (dua) hektar. Sebagimana bunyi pasal 108
dalam Pasal 69 ayat (1) huruf h, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3
(tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit
(sepuluh miliar rupiah)”. Dan dalam penjelasan pasal 69 ayat (1) huruf h
sebagaimana yang dimaksud kearifan lokal dalam pasal 69 ayat (2) yaitu, kearifan
lokal yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah melakukan pembakaran lahan
dengan luas lahan maksimal 2 hektare per kepala keluarga untuk ditanami
tanaman jenis varietas lokal dan dikelilingi oleh sekat bakar sebagai pencegah
Selain beberapa permasalahan dalam UUPPLH diatas, masih banyak hal-hal yang
Undang) memang sangat penting dan berperang dalam hal ini, tetapi faktor-faktor
Posisi dan peranan aturan tersebut hanyalah sebagai sarana penunjang belaka,
tergantung kepada siapa dan dengan cara bagaimana digunakannya. Betapa pun