You are on page 1of 5

Empat jenis mekanika

Diagram dibawah ini merupakan gambaran dari empat jenis mekanika:

Mekanika Klasik

(Newton)

Mekanika Kuantum

(Bohr, Heisenberg, Schroedinger, dll)

Relativitas Khusus

(Einstein)

Teori Medan Kuantum

(Dirac, Pauli, Feynman, Schwinger, dll)

Mekanika Newton telah ditemukan di tahun tahun-tahun awal abad ini, teori Newton dengan
sempurna dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari, tetapi untuk benda yang bergerak dengan
kecepatan tinggi (mendekati kecepatan cahaya), teori ini tidak dapat diterapkan. Untuk kasus
tersebut terdapat teori baru yang dapat digunakan yaitu teori relativitas khusus (diperkenalkan oleh
Einstein pada tahun 1905), sedangkan untuk benda yang sangat kecil (mendekati ukuran atom)
dapat digunakan teori mekanika kuantum (dikembangkan oleh Bohr, Schroedinger, Heisenberg, dan
banyak ilmuan lainya, kebanyakan di abad 20-an). Untuk benda-benda yang bergerak sangat cepat
dan memiliki ukuran yang kecil (yang sesuai dengan fisika partikel modern) maka menggunakan
kombinasi dua buah teori yaitu teori relativitas yang dikombinasikan dengan prinsip-prinsip
kuantum, ini adalah mekanika kuantum relativisik yang saat ini dikenal dengan nama teori medan
kuantum, yang ditemukan pada tahun 30 dan 40-an, tetapi hingga saat ini teori tersebut belum bisa
dianggap sebagai teori yang sempurna.

Empat Macam Gaya


Mekanika menceritakan kepada kita bagaimana sebuah sistem akan bereaksi ketika diberikan
sebuah gaya. Terdapat empat macam gaya dasar yang dikenal hingga saat ini dalam ilmu fisika. Di
bawah ini merupakan daftar dari empat macam gaya yang ditulis berurutan mulai dari yang paling
kuat hingga yang paling lemah:

Gaya kuat (strong forces)

Gaya elektromagnetik

Gaya lemah (weak forces)

Gaya gravitasi

Ringkasan dari daftar ini mungkin mengejutkan kita. Di manakah gaya friksi? Di manakah gaya
normal yang membuat kita tetap menempel pada lantai? Di manakah gaya kimia yang mengikat
unsur-unsur menjadi sebuah molekul saling yang berikatan? Di manakah gaya tumbukan yang terjadi
diantara tumbukan diantara dua bola bilyard? Jawaban dari semua pertanyaan tersebut adalah gaya
elektromagnetik. Termasuk dapat dikatakan secara kasar bahwa kita hidup di dunia elektromagnetik.
Tampak nyata bahwa setiap gaya yang kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari (selain gaya
gravitasi) pada dasarnya adalah gaya elektromagentik.

Gaya kuat (strong forces), yang mengikat proton dan netron bersama di dalam inti atom memiliki
jangkauan yang sangat pendek, oleh karena itu kita tidak bisa merasakan gaya ini, walaupun
kenyataannya bahwa gaya ini seratus kali lebih kuat dari pada gaya listrik. Gaya lemah (weak forces)
yang mencakup semua jenis gaya yang terjadi pada proses peluruhan radioaktif, gaya ini tidak hanya
memiliki jangkauan yang pendek, tetapi juga jauh lebih lemah dari pada gaya elektromagnetik.
Untuk gaya gravitasi, gaya ini yang paling lemah (bila dibandingkan dengan gaya-gaya yang lain) dan
gaya ini hanya akan tampak (terasa) pada konsentrasi massa yang sangat besar (seperti ukuran bumi
dan matahari), mungkin hal ini tidak terlintas di pikiran kita. Gaya tolak diantara dua elektron adalah
1042 kali lebih besar dari pada gaya gravitasi yang dialami oleh elektron tersebut, dan jika atom
mengalami gaya bersama dengan gaya graitasi (termasuk gaya listrik), atom hidrogen tunggal
seharusnya tampak lebih besar dari pada yang kita tahu di alam.

Gaya elektromagnetik tidak hanya berperan dominan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga
merupakan gaya yang paling dipahami oleh para ilmuwan pada saat ini daripada gaya gaya yang lain.
Di dalamnya terdapat teori klasik dari gaya berat (hukun newton untuk gravitasi universal) dan
relativisik (relativitas umum Einstein), tak hanya itu, walaupun belum memuaskan sama sekali, teori
gaya berat mekanika kuantum juga telah sedang dibangun (banyak ilmuwan yang bekerja dibidang
ini). Pada saat ini, terdapat teori yang sangat sukses (walaupun tidak praktis) untuk interaksi lemah
(weak interactions) dan juga terdapat kandidat lain yang mencolok (dinamakan kromodinamik)
untuk interaksi kuat (strong interactions). Semua teori teori tersebut terinspirasi dari
elektromanetik, tidak ada hasil hasil eksperimen yang menentang pernyataan ini. Jadi
elektromagnetik merupakan teori yang sangat sukses dan sangat lengkap (hingga saat ini), yang
menjadi salah satu paradigma dalam ilmu fisika, sebuah model ideal dimana banyak teori-teori yang
lain yang berusaha untuk menandinginya.

Teori elektrodinamika klasik yang ditemukan secara terpisah oleh Franklin, Coulomb, Ampere,
Faraday, dan banyak lainya, tetapi ilmuwan yang telah menyelesaikan pekerjaanya dengan lengkap,
dan memaketkanya kedalam bentuk yang rapi dan konsisten hingga saat ini, dialah James Clark
Maxwell, teori yang sekarang ini berumur lebih dari seratus tahun.

Penyatuan Teori Fisika

Pada awal mulanya, listrik dan magnet adalah dua hal yang sama sekali terpisah. Salah satunya
(listrik) berhubungan dengan batang gelas yang digosokkan pada bulu hewan, baterai, arus listrik,
elektrolisis, dan pencahayaan. Yang lainya (magnet) berhubungan dengan batang magnet,
penggosokan magnet pada besi, jarum kompas, dan kutub bumi. Tetapi pada tahun 1820, seorang
ilmuwan yang bernama Oersted menyatakan bahwa arus listrik dapat menyimpangkan arah jarum
kompas. Segera setelah itu, Ampere mempostulatkan bahwa semua fenomena magnetik adalah
akibat dari gaya gerak listrik. Kemdian pada tahun 1831, Faraday menemukan bahwa magnet yang
bergerak menimbulkan arus listrik. Hingga akhirnya, Maxwell dan Lorentz menggabungkan
penemuan-penemuan tersebut menjadi satu kesatuan, listrik dan magnet adalah suatu jalinan yang
tak dapat dipisahkan. Keduanya tak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan dua buah aspek yang
menyatu ke dalam subyek tunggal: elektromagnetik.

Faraday menyatakan bahwa cahaya sebenarnya juga merupakan elektromagnetik. Teori Maxwell
menyajikan kebenaran yang menakjubkan atas hipotesisnya, dan segera setelah itu, optik, ilmu yang
mempelajari lensa, cermin, prisma, interferensi, dan difraksi, bergabung ke dalam elektromagnetik.
Hertz, ilmuwan yang menyajikan konfirmasi eksperimen dari teori Maxwell pada tahun 1988,
menyatakan: “Hubungan antara cahaya dan kini berdiri dengan mantap…Pada setiap nyala api, pada
setiap partikel yang bercahaya, kita melihat proses listrik…Dengan demikian, ranah elektromagnetik
tersebar di alam sesmesta. Elektromagnetik bahkan mempengaruhi diri kita sendiri: kita merasa
bahwa sebenarnya kita adalah organ elektrik, mata misalnya.” Pada tahun 1900, tiga cabang utama
fisika, listrik, magnet, dan optik, telah digabung ke dalam satu kesatuan teori. (dan tampak jelas
bahwa cahaya tampak sebenarnya merupakan hanya celah sempit dalam spektrum radiasi
elektromagnetik dari gelombang radio hingga gelombang mikro, inframerah, ultraviolet, hingga ke
sinar-X dan sinar gamma.)
Einstein telah memimpikan penyatuan yang leih jauh, yang akan mengkombinasikan teori gravitasi
dan elektromagnetik, dengan banyak cara yang sama seperti yang telah dilakukan pada listrik dan
magnet pada awal abad ini. Tetapi pada tahun baru-baru ini, teori kesatuan medannya tidak begitu
sukses. Namun, semangat yang sama seperti Einstein, dalam melakukan penyatuan teori-teori dalam
fisika, dimulai pada awal tahun 1960-an dengan teori elektrolemah (elektroweak) oleh Glashow,
Weinberg, dan Salam (yang mengabugkan antara gaya elektromagnetik dan gaya lemah), dan
puncaknya pada tahu 1980-an dengan teori superstring (yang didukung oleh 4 komponen gaya yang
ada di fisika, gaya kuat, gaya elektomegnetik, gaya lemah, gaya gravitasi), empat macam gaya
tersebut digabung ke dalam satu teori, yaitu teori segala sesuatu (teory of everything). Pada setiap
langkah heirarkinya juga disertai dengan kesulitan matematis yang semakin meningkat, dan juga
terdapat celah yang lebar di antara teori dengan hasil eksperimen, tetapi bagaimanapun juga, dapat
dikatakan dengan jelas bahwa ide penyatuan gaya-gaya ini berasal dari teori elektromagnetik yang
menjadi bentuk utama dalam pengembangan ilmu fisika.

Formulasi medan dalam fisika

Permasalahan utama dalam teori elektromagnetik adalah berharap untuk menyelesaikan ini : saya
memegang sekumpulan muatan listrik “disini” (dan mungkin mengkocoknya), apa yang terjadi pada
beberapa muatan yang lain, “disana”? Solusi klasik yang diambil dari teori medan adalah: kita
katakan bahwa ruang disekitar muatan listrik ditembus oleh medan listrik dan magnet (sumber dari
medan magnet dan listrik adalah muatan tersebut). Muatan kedua (muatan yang lain) yang hadir ke
dalam medan tersebut, mengalami gaya medan, kemudian bergerak dan mempengaruhi medan
lainnya dengan kata lain muatan-muatan tersebut mengalami interaksi tak langsung.

Ketika muatan bergerak dan mengalami percepatan, medan-medan yang ditumbulkannya (listrik dan
magnet) akan saling menciptakan dengan sendirinya dan bergerak dengan kecepatan cahaya,
dengan membawa energi, momentum, dan momentum sudut. Hal inilah yang diamakan dengan
“radiasi elektromagnetik.”

Muatan Listrik

Muatan terdiri dari dua jenis, yang dikenal dengan muatan “positif” dan “negatif”, karena efeknya
yang saling menetralkan (jika terdapat muatan +q dan –q pada titik yang sama, secara elektrik, hal ini
dapat dikatakan bahwa tidak ada muatan di titik tersebut). Tetapi bagaimana jika terdapat 8 atau 10
jenis muatan? (di dalam kromodinamik sebenarnya terdapat tiga jenis muatan listrik, salah satu
diantaranya bisa positif atau negatif). Atau bagaimana jika kedua jenis muatan tersebut tidak saling
menghilangkan? Fakta lain yang luar biasa adalah kedua muatan tersebut (positif dan negatif)
memiliki besar nilai yang sama, dengan ukuran yang sangat presisi, dan muatan tersebut terdapat
pada sebagian materi yang ada di alam. Jika dilihat dari akibatnya maka pastilah kedua muatan
tersebut (positif dan negatif) saling menetralkan satu sama lain. Jika tidak demikian halnya, sebuah
kentang akan meledak dengan keras jika tidak terjadi efek yang saling menghilangkan itu.

Muatan terkonservasi, bahwa muatan tidak dapat diciptakan atapun dimusnahkan, apa yang ada
di alam ini jumlahnya tetap (muatan positif dapat “dihilangkan” oleh muatan negatif, tetapi muatan
negatif tidak dapat hilang begitu saja dengan sendirinya). Jadi jumlah total muatan listrik yang ada di
alam ini adalah tetap untuk setiap waktu. Hal ini dinamakan dengan konservasi global dari muatan.
Sebenarnya saya bisa mengatakan sesuatu yang lebih ekstrim: konservasi global akan mengijinkan
sebuah muatan untuk hilang di New York dan secara otomatis muncul kembali di San Fransisco (ini
tidak akan mempengaruhi jumlah total muatan listrik) dan sebelumnya pastilah sebagaian besar dari
kita tidak tahu kalau hal ini bisa terjadi. Jika muatan ingin berpindah dari New York menuju San
Fransisco maka muatan tersebut tentunya harus memasuki beberapa bagian kontinyu dari tempat
satu ke tempat yang lainnya secara langsung. Hal ini dinamakan dengan konservasi lokal dari
muatan. Selanjutnya kita akan melihat formulasi matematika dalam mengekspresikan konservasi
lokal dari muatan, inilah yang sering kita dengar dengan istilah persamaan kontinuitas.

Muatan terkuantisasi, Meskipun tidak ada dalam elektrodinamika klasik yang menyebutkan
demikian, faktanya adalah muatan listrik besarnya merupaka suatu kelipatan bilangan bulat dari
muatan unit. Jika disebutkan bahwa muatan proton adlah +e, maka elektron akan membawa
muatan –e, inti karbon +6e, dan seterusnya (tidak akan pernah terjadi muatan yang besarnya 7,392e
atau 1/2e). Besar muatan unit ini sangat kecil, sehingga untuk praktisnya diabaikan faktor kuantisasi.
Sebagai contoh, air misalnya, air sebenarnya juga terdiri dari bagian-bagian yang diskret (molekul),
tetapi jika kita berhubungan dengan suatu jumlahan yang sangat besar maka diskret akan bisa
dianggap sebagai sesuatu yang kontinu.

You might also like