You are on page 1of 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat
diselesaikan.

Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Matematika Dasar
dengan judul “Makalah Pertidaksamaan” di Universitas Tanjung Pura fakultas
kehutanan.
Terima kasih disampaikan kepada Ibu Sarma siahaan,S.Si,M.Si selaku dosen mata
kuliah matematika Dasar yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi
lancarnya tugas ini.

Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas
mata kuliah matematika Dasar.

Pontianak , 1 januari 2011


Penyusun

Helmi Hermawan
NIM. G01110090
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu displin ilmu yang mempunyai peranan penting
dalam kehidupan. Banyak kegiatan sehari-hari yang melibatkan matematika, contoh
sederhana adalah dalam proses jual beli. Selain itu, matematika juga digunakan oleh
disiplin ilmu lain sebagai ilmu penunjang, seperti Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan sosial.
Melihat pentingnya peranan matematika membuat mata pelajaran ini selalu diajarkan di
setiap satuan pendidikan dan di setiap tingkatan kelas dengan porsi jam pelajaran jauh
lebih banyak daripada mata pelajaran lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa para ahli
pendidikan dan para perancang kurikulum menyadari bahwa mata pelajaran matematika
dapat memenuhi harapan dalam penyediaan potensi sumber daya manusia yang handal –
yakni manusia yang memiliki kemampuan bernalar secara logis, kritis, sistematis,
rasional, dan cermat; mempunyai kemampuan bersikap jujur, objektif, kreatif dan
terbuka; memiliki kemampuan bertindak secara efektif dan efisien; serta memiliki
kemampuan bekerja sama – sehingga memiliki kesanggupan untuk menjawab tantangan
era globalisasi serta pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini dan
masa yang akan datang.
Mata kuliah Matematika dasar merupakan Mata Kuliah dasar pada semester 1 yang harus
dipelajari dengan total 3 SKS oleh mahasiswa Program Studi kehutanan. Mata kuliah ini
merupakan mata kuliah dasar yang penting dikuasai mahasiswa karena banyak dipakai
untuk mempelajari mata kuliah lain, oleh karena itu mata kuliah ini menjadi prasyrat
untuk mengambil beberapa mata kuliah berikutnya.

B. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah matematika ini adalah:
1. definisi dari pertidaksamaan.
2. sifat-sifat dari pertidaksamaan .
3. jenis-jenis dari pertidaksamaan.

C. Tujuan Yang Ingin Dicapai


Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah:
1. sebagai salah satu tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen matematika.
2. untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang apa itu pertidaksamaaan.
3. untuk melatih mahasiswa menjadi kreatif dalam tugas yang diberikan oleh dosen
sehingga hasilnya memuaskan.

D. Metode Yang Digunakan


Metode deskriftif dengan studi keperpustakaan atau literature, yaitu pengetahuan yang
bersumber dari beberapa mediatulis baik berupa buku, literature dan media lainnya yang
tentu ada kaitannya masalah-masalah yang dibahas didalam makalah ini.
BAB II
PERTIDAKSAMAAN

1. Pengertian:

Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka dimana ruas kiri dan kanannya dihubungkan
dengan tanda pertidaksamaan ,“>” (lebih dari),“<” (kurang dari),“ ≥ ” (lebih besar dari
dan sama dengan” atau“ ≤” (lebih kecil dari dan sama dengan).

Sebelum meninjau lebih jauh mengenai pertidaksamaan, akan diberikan terlebih


dahulu pengertian peubah atau variabel. Peubah (variabel) yang dimaksudkan di sini
adalah lambang yang digunakan untuk menyatakan sembarang anggota dari suatu
himpunan. Sebagai misal jika diambil himpunannya adalah himpunan semua bilangan
real R, maka peubahnya dinamakan peubah real.
Untuk selanjutnya yang dimaksudkan dengan peubah dalam pembahasan ini
adalah peubah real, di mana peubah ini memegang peranan penting dalam menyelesaikan
permasalahan pertidaksamaan.
Sebagai pembahasan awal, pertidaksamaan diberikan batasan pengertian sebagai
kalimat matematika terbuka yang memuat peubah (variabel) dan satu atau lebih tanda
berikut ini : <, >,  atau .

2. Sifat-sifat Pertidaksamaan:

1. a < b ↔ b > a

2. Jika a >b maka :


a±b>b±c
b. ac > bc apabila c >0
c. ac < bc apabila c < 0
d. a ³ > b ³

3. Jika a > b dan b > c ↔ a > c

4. Jika a > b dan c > d ↔ a + c > b + d

5. Jika a > b > 0 dan c > d > 0 ↔ac>bd

6. Jika a>b>0 maka :

a. a² > b²
1 1
b. <
a b
7. a  0  ab  0 : b  0
b
8. a  0  ab  0 : b  0
b
Selanjutnya yang dimaksud dengan menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah
mencari semua nilai peubah yang memenuhi pertidaksamaan tersebut.
Beberapa jenis pertidaksamaan yang cukup terkenal di antaranya :
pertidaksamaan linier, pertidaksamaan kuadrat dan polinomial, pertidaksamaan pecahan
(rasional), pertidaksamaan irrasional dan pertidaksamaan dengan nilai mutlak.

A. PERTIDAKSAMAAN LINIER

Pertidaksamaan linier adalah pertidaksamaan yang salah satu atau lebih ruasnya
memuat bentuk linier dalam x (sebagai peubahnya). Untuk menyelesaikan
pertidaksamaan linier dapat digunakan sifat-sifat berikut ini :

Jika a  b dan k sembarang bilangan riil, maka pernyataan-pernyataan


berikut ini senantiasa benar :
1. ak bk
2. ka  kb , jika k positif, akan tetapi ka  kb , jika k negatif
3. a 2  b 2 , asalkan a dan b keduanya positif
4. a  c  b  d , untuk c  d
5. ac  bd , asalkan c  d serta a , b , c dan d semuanya positif

Contoh 2 :
Selesaikan pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut ini :
1. 2 x  16  x  25
2.  5  4 x  9  11

Pembahasan :
1. 2 x  16  x  25  2 x  x  25  16 .
 x9

Sehingga himpunan penyelesaian (HP) dari pertidaksamaan di atas adalah :

HP = { x  R | x  9 } : penulisan bentuk himpunan

= (– , 9) : penulisan bentuk interval (selang)

9
= : penulisan dalam garis bilangan

2.  5  4 x  9  11   5  9  4 x  11  9
 4  4 x  20
 1 x  5
Dengan demikian HP = { x  R | 1  x  5 } = (1, 5).

B. PERTIDAKSAMAAN KUADRAT & POLINOMIAL

Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang memuat bentuk kuadrat


peubahnya pada salah satu atau kedua ruas pertidaksamaan, sedangkan pertidaksamaan
polinomial adalah pertidaksamaan yang memuat bentuk polinomial (suatu fungsi dengan
pangkat atau derajat peubahnya adalah 3 atau lebih) pada salah satu atau kedua ruasnya.
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan pangkat dua (kuadrat) dan pertidaksamaan
polinomial (pangkat tiga atau lebih), langkah-langkahnya meliputi :

1. Jadikan nol ruas kanan pertidaksamaannya


2. Tentukan semua pembuat nol ruas kiri dengan menyelesaikan persamaan yang
ruas kanannya sama dengan nol
3. Gambarkan nilai-nilai pembuat nolnya pada garis bilangan
4. Tentukan tanda dari masing-masing interval (selang) yang terbentuk
5. Arsirlah daerah sesuai dengan tanda pertidaksamaannya
6. Tuliskan himpunan penyelesaiannya

Contoh 2 :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut ini :
1. x 2  5 x  6  0
2. 4 x 2  5 x  6  0

Pembahasan :
1. Dari pertidaksamaan x 2  5 x  6  0 , pembuat nol ruas kiri adalah :
x2  5x  6  0   x  2  x  3  0
 x  2  0 atau x  3  0
 x  2 atau x  3 .
Jadi pembuat nol ruas kiri adalah : x  2 dan x  3 .
Selanjutnya kita gambarkan nilai-nilai pembuat nol ini pada garis bilangan
Dengan adanya dua nilai pemuat nol ini,
garis riil (garis bilangan) terbagi ke dalam
3 interval, yaitu : x  2 , 2  x  3 dan
x  3.
2 3 Untuk menentukan tanda dari setiap
interval, ambil salah satu titik uji, misalkan
x  0 (yang terletak pada interval x  2 )
dan substitusikan ke x 2  5 x  6 , diperoleh
02  5  0  6  6 (positif). Jadi interval x  2 bertanda (+) (merupakan daerah +).
Selanjutnya interval yang bersisian bertanda sebaliknya, yaitu (–), seperti diberikan
pada gambar di bawah ini :

––– Dengan demikian himpunan penyelesaian


++ ++ dari pertidaksamaan ini adalah :
+ + HP = { x | x  2 atau x  3 }
2 3 = (– , 2)  (3, ).

2. Pembuat nol ruas kiri : 4 x 2  5 x  6  0   4 x  3 x  2  0


 4 x  3  0 atau x  2  0
 4 x  3 atau x  2
3
 x atau x  2
4
3
Sehingga pembuat nilai nol ruas kiri adalah : x   dan x  2 .
4
Selanjutnya gambarkan kedua nilai pembuat nol ini pada garis bilangan :

Dari dua nilai nol tersebut garis bilangan


terbagi menjadi tiga buah interval yaitu :
3 3
x ,   x  2 dan x  2 .
4 4
 3
4
2 Untuk menentukan tanda setiap
intervalnya,
3
ambil sembarang titik uji, misalkan x  0 (yang berada pada interval   x  2)
4
dan disubstitusikan ke 4 x 2  5 x  6 diperoleh 4  02  5  0  6  6 (negatif). Jadi
3
interval   x  2 , di mana titik uji x  0 berada merupakan daerah negatif (–) dan
4
tanda selengkapnya dari interval yang lain adalah :
Dengan demikian himpunan penyelesaian
++ untuk pertidaksamaan ini adalah :
––––– ++
3
HP = { x |  x2 }
4
 3
4
2

=  34 , 2 .

C. PERTIDAKSAMAAN PECAHAN

f  x
Pertidaksamaan pecahan adalah pertidaksamaan yang berbentuk  0,
g  x
dengan f  x  dan g  x  merupakan fungsi polinom (suku banyak).
Langkah-langkah untuk menyelesaikan pertidaksamaan pecahan antara lain :
1. Jadikan nol ruas kanan pertidaksamaan
2. Tentukan nilai-nilai pembuat nol ruas kiri : meliputi pembuat nol pembilang dan
pembuat nol penyebut (atau disebut juga nilai kutub)
3. Gambarkan nilai-nilai pembuat nol untuk pembilang dan penyebut pada garis
bilangan
4. Tentukan tanda masing-masing interval yang terbentuk
5. Arsirlah daerah sesuai dengan tanda pertidaksamaan
6. Tuliskan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan yang bersangkutan.

Contoh 3 :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut ini :
2x  3
1. 0
x 1
1
2. 5
x

Penyelesaian :
2x  3
1. Diketahui  0 . Perhatikan bahwa pertidaksamaan ini dapat diselesaikan
x 1
asalkan penyebut dari pertidaksamaan di atas, yaitu x  1  0 atau x  1 .
Nilai-nilai pembuat nol ruas kiri :
3
a. Nilai pembuat nol pembilang : 2 x  3  0 atau 2 x  3 yaitu x 
2
b. Nilai pembuat nol penyebut (nilai kutub) : x  1  0 atau x  1
3
sehingga nilai-nilai pembuat nol ruas kiri adalah : x  dan x  1 .
2
Selanjutnya gambarkan kedua nilai pembuat nol ini pada garis bilangan :

Dari dua nilai nol tersebut garis bilangan


terbagi menjadi tiga buah interval yaitu :
3 3
x  1 ,  1  x  dan x  .
2 2
1 3 Untuk menentukan tanda setiap
2 intervalnya,

3
ambil sembarang titik uji, misalkan x  0 (yang berada pada interval  1  x  )
2
2x  3 2  0  3  
dan substitusikan ke pecahan       , sehingga interval
x 1 0 1  
3
1  x 
2
(di mana titik uji x  0 berada) merupakan daerah merupakan daerah negatif.
Sedangkan tanda-tanda dari interval yang lain adalah :

Dengan demikian himpunan penyelesaian


– – dari pertidaksamaan ini adalah :
++ ++
3
HP = { x | x  1 atau x  }
2
1 3 =   ,  1 atau  3
2
,  .
2

1 1 1 1  5x
2. Diketahui  5. Perhatikan bahwa 5 5 0 0 dan
x x x x
pertidaksamaan ini dapat diselesaikan asalkan penyebut dari ruas kiri, yaitu x  0 .
Selanjutnya nilai-nilai pembuat nol ruas kiri adalah :

1
a. Nilai pembuat nol pembilang : 1  5 x  0 atau x 
5
b. Nilai pembuat nol penyebut : x  0
1
yaitu x  dan x  0 .
5
Selanjutnya gambar kedua nilai pembuat nilai nol ini adalah :
Dengan adanya dua nilai pemuat nol ini,
garis riil (garis bilangan) terbagi ke dalam
1
3 interval, yaitu : x  0 , 0  x  dan
5
0 1
1
5 x .
5
Untuk menentukan tanda dari setiap
interval, ambil salah satu titik uji, misalkan
1
x  1 (yang terletak pada interval x  )
5
dan

1  5x 1  5x 1  5 1
disubstitusikan ke pecahan , diperoleh   4    , sehingga
x x 1
1
interval x  merupakan daerah negatif. Tanda selengkapnya untuk interval-interval
5
yang lain adalah :
Dengan demikian himpunan penyelesaian
++ dari pertidaksamaan ini adalah :
–– ––
1
+ HP = { x | x  0 atau x  }
5
0 1
5 =   , 0  atau  15 ,   .
Peringatan :
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan no. 2 tidak dibenarkan mengerjakan
1 1
 5  1  5x  x  ,
x 5
dengan perkataan lain, pada pertidaksamaan pecahan tidak berlaku perkalian silang.

D. PERTIDAKSAMAAN IRRASIONAL

Pertidaksamaan irrasional adalah suatu pertidaksamaan yang mengandung bentuk


tak rasional (yang dicirikan dengan adanya tanda di dalam pertidaksamaannya). Untuk
menyelesaikan pertidaksamaan irrasional, langkah-langkah yang dapat dilakukan antara
lain :
1. Gunakan persyaratan riil : f  x  riil bilamana f  x   0
2. Kuadratkan kedua ruas pertidaksamaan dan tentukan penyelesaiannya.
3. Iriskan syarat pada no. 1 dan hasil pada no. 2 untuk memperoleh himpunan
penyelesaian dari pertidaksamaannya.

Contoh 4 :
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan berikut ini :
1. 3x  2  2
2. x  x  6
Penyelesaian :
1. Diketahui 3 x  2  2
2
Syarat akar : 3x  2  0 sehingga 3 x  2 atau x  (1)
3
Kuadratkan kedua ruas pertidaksamaan di atas, diperoleh
3 x  2  2  3 x  2  4  3x  6  x  2 (2)
2
Selanjutnya iriskan syarat (1) dan hasil (2) diperoleh  x  2 .
3
Dengan demikian himpunan penyelesaian pertidaksamaan yang ditanyakan adalah
2
HP = { x |  x  2 }.
3
2. Diberikan pertidaksamaan x  x  6
Syarat akar : x  6  0 sehingga didapat x  6 (1)
Syarat kedua : x  0 (2)
Kuadratkan kedua ruas pertidaksamaan yang ditanyakan, diperoleh
x x  6  x 2  x  6  x 2  x  6  0   x  2  x  3  0
atau  2  x  3 (3)
Selanjutnya iriskan ketiga hasil yang diperoleh pada perhitungan di atas dan
didapatkan HP = { x | 0  x  3 }.

E. PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK


Sebelum membahas lebih jauh mengenai pertidaksamaan dengan nilai mutlak,
akan diberikan terlebih dahulu konsep nilai mutlak suatu bilangan riil.
Misalkan x  R, nilai mutlak dari x , dinotasikan dengan x , diberikan oleh
 x, untuk x  0
x 
 x, untuk x  0

Sifat-sifat Nilai Mutlak


Misalkan a, b  R, maka berlaku
1. ab  a b
a a
2.  , asalkan b  0
b b
3. ab  a  b (Ketidaksamaan Segitiga)
4. ab  a  b

Selanjutnya untuk menyelesaikan pertidaksamaan yang mengandung nilai mutlak,


sifat-sifat berikut ini sangat bermanfaat, di antaranya :
1. x  a  a  x  a
2. x  a  x   a atau x  a
3. x  y  x  y
2 2

Contoh 5 :
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut :
1. 2 x  7  3
2. 5 x  6  1
3. x  2  3 x  7

Penyelesaian :
1. Perhatikan bahwa 2 x  7  3  3  2 x  7  3  3  7  2 x  3  7
 4  2 x  10  2  x  5 .
Dengan demikian HP = { x | 2  x  5 }.

Cara Lain : Dengan menggunakan sifat ke-3 :


2 x  7  3  2x  7  3   2 x  7
2
 3 2  4 x 2  28 x  49  9
 4 x 2  28 x  40  0  x 2  7 x  10  0
  x  2  x  5  0
dengan menyelesaikan pertidaksamaan terakhir didapat
HP = { x | 2  x  5 }.

2. Dengan menggunakan sifat ke-2 : 5 x  6  1  5 x  6  1 atau 5 x  6  1


 5 x  1  6 atau 5 x  1  6
 5 x  5 atau 5 x  7
7
 x  1 atau x 
.
5
7 7
Dengan demikian HP = { x | x  1 atau x  } = ( , 1]  [ ,  ) .
5 5
BAB III

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pertidaksamaan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:

- Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka dimana ruas kiri dan kanannya


dihubungkan dengan tanda pertidaksamaan ,“>” (lebih dari),“<” (kurang dari),“
≥ ” (lebih besar dari dan sama dengan” atau“ ≤” (lebih kecil dari dan sama dengan).
- pertidaksamaa juga memiliki sifat sifat sebagai berikut:
1. a < b ↔ b > a

2. Jika a >b maka :


a±b>b±c
b. ac > bc apabila c >0
c. ac < bc apabila c < 0
d. a ³ > b ³

3. Jika a > b dan b > c ↔ a > c

4. Jika a > b dan c > d ↔ a + c > b + d


5. Jika a > b > 0 dan c > d > 0 ↔ac>bd

6. Jika a>b>0 maka :

a. a² > b²
1 1
b. <
a b
7. a
 0  ab  0 : b  0
b
8. a
 0  ab  0 : b  0
b
DAFTAR PUSTAKA
• Noormandiri dan Sucipto, Endang, Matematika SMA, Jilid 1 Kelas x,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 2004.
• www.google.com
“ Matematika, Jenis – jenis Pertidaksamaan”.

You might also like