You are on page 1of 4

Cara Menyikat Gigi Yang Benar

Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-
hari. Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi/mulut dan napas menjadi segar.
Terdapat beberapa cara yang berbeda-beda dalam menggosok gigi, yang perlu
diperhatikan ketika menggosok gigi adalah:

(1) Cara menyikat harus dapat membersihkan semua deposit pada permukaan gigi
dan gusi secara baik, terutama saku gusi dan ruang interdental (ruang antar gigi);

(2) Gerakan sikat gigi tidak merusak jaringan gusi dan mengabrasi lapisan gigi
dengan tidak memberikan tekanan berlebih;

(3) Cara menyikat harus tepat dan efisien.

(4) Frekuensi menyikat gigi maksimal 3 X sehari (setelah makan pagi, makan siang
dan sebelum tidur malam), atau minimal 2 X sehari (setelah makan pagi dan
sebelum tidur malam).

Telah kita ketahui bahwa frekuensi menggosok gigi adalah sehari 3 X, setiap
sehabis makan dan sebelum tidur. Kenyataannya menggosok gigi 3 X sehari tidak
selalu dapat dilakukan, terutama ketika seseorang berada di sekolah, kantor atau
tempat lain. Manson (1971) berpendapat bahwa menggosok gigi sehari cukup 2 X,
setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.

Menyikat gigi harus dilakukan secara sistematis, tidak ada sisa makanan tertinggal.
Caranya menggosok mulai dari gigi belakang kanan/kiri digerakan ke arah depan
dan berakhir pada gigi belakang kanan/kiri dari sisi lainnya. Hasil penyikatan akan
lebih baik bila menggunakan disclosing solution atau disclosing tablet sebelum dan
sesudah penyikatan gigi. Dengan disclosing solution, lapisan-lapisan yang melekat
pada permukaan gigi dapat terlihat jelas.
Dikenal beberapa macam cara menggosok gigi, yaitu,

(a) Gerakan vertikal. Arah gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam
keadaan rahang atas dan bawah tertutup. Gerakan ini untuk permukaan gigi yang
menghadap ke pipi (bukal/labial), sedangkan untuk permukaan gigi yang
menghadap lidah/langit-langit (lingual/palatal), gerakan menggosok gigi ke atas ke
bawah dalam keadaan mulut terbuka. Cara ini terdapat kekurangan, yaitu bila
menggosok gigi tidak benar dapat menimbulkan resesi gingival/penurunan gusi
sehingga akar gigi terlihat.

(b) Gerakan horizontal. Arah gerakan menggosok gigi ke depan ke belakang dari
permukaan bukal dan lingual. Gerakan menggosok pada bidang kunyah dikenal
sebagai scrub brush. Caranya mudah dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi
permukaan kunyah. Kombinasi gerakan vertikal-horizontal, bila dilakukan harus
sangat hati-hati karena dapat menyebabkan resesi gusi/abrasi lapisan gigi.

(c) Gerakan roll teknik/modifikasi Stillman. Cara ini, gerakannya sederhana, paling
dianjurkan, efisien dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat ditempatkan
pada permukaan gusi, jauh dari permukaan oklusal/bidang kunyah, ujung bulu
sikat mengarah ke apex/ujung akar, gerakan perlahan melalui permukaan gigi
sehingga bagian belakang kepala sikat bergerak dalam lengkungan.

Pada waktu bulu-bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak
terhadap permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai lebih kurang 12 kali
sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan
membersihan sisa makanan di daerah interproksimal/antara gigi.

Dari sekian cara menggosok gigi, memilih sikat gigi dan menggunakan pasta gigi,
yang tersebar banyak di pasaran.

Dengan paparan di atas, kini kita dapat memilih sesuai seleranya masing-masing
dan memerhatikan etika menggosok gigi dengan baik dan benar. Tidak malas lagi
menggosok gigi, budayakanlah menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur
malam, luangkanlah waktu sebentar untuk memelihara gigi Anda dan mencapai
napas segar. Perlu diingat dan diperhatikan bahwa sumber infeksi/vokal infeksi itu
berawal kondisi gigi dan mulut Anda. Insya Allah dengan gigi sehat dan mulut
segar...tidur Anda akan nyenyak dan terhindar dari penyakit.
2au tahu cara 2enyikat gigi yang baik dan benar͙?

Perta2a pilih sikat yang bulu2nya tidak terlalu kasar 2aupun halus͙
Selanjutnya perhatikan ga2bar berikut dan lakukan dengan à , sesuai urutan berikut

1. letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi

2. Gerakan sikat dari arah gusi kebawah untuk gigi Rahang Atas (seperti 2encungkil)

3. Gerakan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah

4. Sikat seluruh per2ukaan yang 2enghadap bibir dan pipi serta per2ukaan dala2 dan luar gigi
dengan cara tersebut.

5. Sikat per2ukaan kunyah gigi dari arah belakang ke depan.


Mengapa 2enggunakan cara vertikal tersebut? Karena tujuan
2enyikat gigi adalah 2engangkat sisa 2akanan yang biasanya
2enu2puk di leher gusi, gerakan horisontal selain tidak
2engangkat sisa 2akanan yg terletak di sela2 gigi, juga akan
2enyebabkan perlekatan papila gusi (gusi yg terletak di antar
gigi2) la2a2 lepas sehingga akar gigi la2a2 terbuka hal ini la2a
kela2aan dapat 2enyebabkan rasa linu 2eski gigi 2asih sehat..
tapi tidak bertahan la2a sa2pe tua, akibat resopsi tulang
alveolar.

You might also like