You are on page 1of 2

Efek pemakaian psikotropika

Zat atau obat psikotropika ini dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf
pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal),
ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan
serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.

Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan pembatasan pejabat
kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan
bahkan juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si
pemakai, tidak jarang bahkan menimbulkan kematian.

Obat pelangsing menjadi salah satu solusi


Tapi awas! Jangan terlalu mudah untuk minum obat pelangsing, bisa bisa justru bukan langsing
yang anda dapat, tapi justru sakit. Obat pelangsing umumnya mengandung psikotropika
golongan II yaitu turunan amphetamine. Karenanya bagi anda yang ingin mengkonsumsinya
sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda. Ampetamin tidak bisa dikonsumsi
tanpa danya resep dokter, tapi yang sering terjadi adalah kita mengkonsumsinya dengan dosis yang
tidak sedikit.
Sebenarnya jika kita mengkonsumsinya dengan aturan yang ketat, dengan pengawasan dokter
makan efek negatif obat pelangsing tersebut bisa diminimalkan. Tapi yang terjadi adalah kita
seringkali mengkonsumsinya dengan dosis tinggi dengan berharap obat pelangsing akan lebih
cepat menjadikan kita langsing, kita meminum 10, 20 hingga 30 butir perhari. Jadi tetap
konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda ingin mengkonsumsi obat pelangsig, dan belilah
langsung ke toko obat/ apotik yang Anda percayai.
amphetamine sendiri sebenernya termasuk dalam golongan narkotika, tapi narkotika yang tidak
dilarang penggunaannya sebagai obar. Narkotika dan psikotropika golongan II dan III tidak
dilarang sebagai obat. Sedangkan narkotika dan psikotropika golongan I dilarang penggunaannya
sebagai obat, meskipun begitu tetap saja masih banyak yang menyalah gunakannya. Narkotika
golongan I ini contohnya heroin, ganja dan kokain. sedangkan psikotropika golongan I adalah
ineks dan extasi. Narkotika yang digunakan dalam dunia kedokteran mengandung zat aditif yang
ringan dan sangat berbeda sekali dengan yang banyak disalahgunakan dalam masyarakt.
Obat pelangsing bekerja dengan cara bermacam macam, diantaranya adalah membuang lemak
di dalam tubuh , menekan nafsu makan , mempercepat rasa kenyang, meningkatkan absorpsi
lemak, dan bulk fillers (pengganjal perut). Cara kerja obat pelangsing yang bermacam macam ini
telah dikenal di dunia kesehatan.

Kesalahan kesalahan yang sering terjadi berkaitan dengan


obat pelangsing.
Kadang kadang didapati pemakian obat obatan yang mempunyai efek samping mengurangi berat
badan padahal obat tersebut bukanlan obat pelangsing. berikut ini yang umum terjadi:
• Obat diuretik yaitu obat yang merangsang orang untuk sering buang air kecil.Dengan obat
diuretik berat badan Anda memang turun sesuai keinginan, tapi penurunan ini sebenernya
membahayakan karena penurunan berat badan ini karena akibat berkurangnya cairan tubuh,
lama lama akan membahayakan ginjal dan jantung. Jadi jangan gunakan obat diuretik
sebagai obat pelangsing.
• Obat pencahar (laksatif) juga sering digunakan sebagai pelangsing. Padahal, jika
digunakan tidak pada tempatnya akan berbahaya karena akan berefek mulai dari
kekurangan cairan hingga infeksi saluran pencernaan. Jangan gunakan obat pencahar
sebagai obat pelangsing.
• Obat antispasmodik, membikin perut kembung terasa kenyang dan malas untuk makan.
jangan gunakan jenis obat ini sebagai obat pelangsing
• Obat digitalis. Awalnya adalah obat jantung, tetapi memang bisa melangsingkan tubuh
sehingga sering disalahgunakan. Lama kelamaan pemakai bisa menderita anoreksia. Jangan
gunakan obat digitalis sebagai obat pelangsing

You might also like