You are on page 1of 5

A.

HAKEKAT PENELITIAN

1. Apakah Penelitian Itu ?

Penelitian atau riset adalah terjemahan dari bahasa Inggris research, yang merupakan
gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Beberapa sumber lain menyebutkan
bahwa research adalah berasal dari bahasa Perancis recherche.Intinya hakekat penelitian
adalah “mencari kembali”. Adapun pengertiannya Penelitian adalah suatu penyelidikan atau
suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau
prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu.

2. Apakah Tujuan Penelitian ?

a. Memperoleh Informasi Baru


Penelitian biasanya akan berhubungan dengan informasi atau data yang masih baru jika
dilihat dari aspek peneliti. Walapun mungkin saja suatu data atau fakta tersebut telah ada dan
berada di suatu tempat dalam waktu lama. Contoh datas yang sering ditemui dalam kondisi
tersebut misalnya adalah fakta sejarah yang di peroleh di sebuah situs desa Wonoboyo,
Klaten. Dari situs tersebut telah di temukan di antaranya peniggalan peradaban masyarakat
yang merupakan bangunan kuno. Hasil-hasil temuan tersebut menurut para ahli arkeologi
adalah peninggalan pada zaman Mataram kuno.

b. Mengembangkan dan Menjelaskan


Tujuan yang kedua adalah mengembangkan dan menjelaskan. Fungsi kesua ini penting dan
bermanfaat secara signifikan ketika para peneliti berusaha memecahkan permasalahan dengan
tidak mengigkan tejadinya pengulangan kerja atau pengguanaan tenaga yang sia-sia. Dengan
melakuakan pengembangan dan usaha menjelaskan melalui teori yang didukung oleh fakta-
fakta penujang yang ada, peneliti akan dapat sampai pada pemberian pernyataan sementara
yang sering disebut sebagai hipotesis penelitian.

c. Menerangkan, Memperdiksi, dan Mengontrol Suatu Ubahan


Ubahan yang di dalam istilah penelitian disebut variabel adalah simbol yang digunakan untuk
mentransfer gejala kedalam penelitian. Seorang peneliti perluh mengetahui variabel yang
disebut variabel bebas atau independent variable dan variabel tergangtung atau sering pula
disebut dependent variable, sehingga dia dapat mengetahui secara past pengaru variabel satu
terhadap variabel yang lainnya.Tujuan penelitian yang ketiga ini penting dalam aspek
akademika karena dengan memiliki kemampuan yang mencakup menerangkan, memprediksi,
dan mengontrol sesuatu, dapat dikatakan bahwa seorang tersebut adalah orang ahli atau
umaroh yang memilki kelebihan dibandingkan orang awam.

3. Karakteristik Penelitian

 Mempunyai tujuan penelitian.Tujuan penelitian adalah penting dalam setiap kegiatan


penelitian. Kegiatan sesibuk dan sesukar apapun hanya dapat disebut bersibuk-sibuk,jika
mereka tidak mempunyai tujuan.
 Mencakup kegiatan pengumpulan data baru. Seorang peneliti yang tidak tejun dan
mencari data dilapangan, tidak melakukan pengumpulan data, tidak melakukan pengamatan,
serta pengontrolan terhadap objek yang diteliti maka kegiatan yang dilaporkan tidak dapat
dikategorikan sebagai kegiatan penelitian.
 Mencakup kegiatan yang terencana dan sistematik. Sistematika permasalahan tersebut
dituangkan kedalam bentuk proposal penelitian yang biasanya mengandung unsur–unsur
penting, agar para peneliti tidak mengalami hambatan ketika mereka terjun dilapang. Unsur-
unsur proposal penelitian tersebut termasuk:
a) judul penelitian
b) pendahuluan
c) kajian pustaka
d) metode penelitian
e) jadwal penelitian, personalia,dan
f) anggaran penelitian dan lampiran-lampiran yang relevan.
 Mengunakan analisis logis. Melakukan penelitian bukan kegiatan menulis pendapat, sikap
atau pihak mana seseorang ketika menghadapi persoalan. Seorang peneliti harus melakukan
kegiatan penelitian dengan menggunakan objektivitas yang universal. Analisis logis yang
mengedepankan objektivitas dan mengesampingkan subjektivitas sangat penting dalam
kegiatan penelitian.
 Mempertimbang aspek pengembangan teori. Melakukan penelitian memiliki perbedaan
penting jika dibandingkan dengan problem solving. Diantara perbedaan yang mencolok
yaitu sebagai berikut:
a) Dalam penelitian tidak menembuktikan tetapi menguji. Prinsip menguji adalah peneliti
mencari data pendukung, data yang ada analisis, hasilnya kemudian dikembalikan pada
hipotesis sementara, apakah sesuai atau menerima atau tidak sesuai dengan propesi yang
akan diajukan atau ditolak.
b) Dalam penelitian selalu ada dua alternatif jawaban permasalahan, menolak dan
menerima hipotesis. Sedangkan problem solving hanya ada satu arah terbukti atau salah.
 Mengandung unsur observasi. Suatu kegiatan penelitian baru dapat dikatakan
Penelitian jika dalam proses mencapai tujuan mengandung unsur pengamatan terhadap
objek atau subjek yang di teliti.
 Memerlukan pencatatan terhadap gejala yang muncul.Gejala ynag berasal dari objek atau
subjek penelitian harus di tangkap peneliti untk diadministrasi menjadi data yang relevan.
 Melakukan kontrol.Dlam penelitian eksperimen, agar variabel bebas dapat diketahui
implikasinya terhadap variabel yang terikat, seorang peneliti perlu melakukan pembatasan
agar variabel lain yang tidak di harapkan tidak berintervensi danmempunyai pengeruh
terhadap variabel yang telah di rencanakan.
 Memerlukan validasi instrumen. Alat yang hendak digunakan untuk mengukur atau
mengumpulkan data dilapangan penelitian harus ada alat ukur yang valid dan universal atau
tidak terpengaruh oleh faktor waktu dan tempat.
 Memerlukan keberanian. Untuk penelitian tertentu misalnya tentang penelitian kebijakan,
penelitian dampak suatu proyek, terkadang dirahasia oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
 Dicatat secara tepat oleh instansi yang berkepentingan sebagai laporan. Penelitian yang
baik biasanya selalu diakhiri dengan dilaporkannya secara tertulis.

B. FUNGSI-FUNGSI PENELITIAN

1. Menentukan sesuatu yang baru.


Walaupn banyak cara untuk dapat menemukan informasi atau karya baru, dalam dunia
pengetahuan penemuan yang dilakukan melalui suatu kegiatan penelitian adalah hasil yang
andal dan mendapat pengakuan dari para ilmuwan.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dapat dilakukan secara berkelanjutan melalui media
penelitian. Hasil dari kegiatan perkembangan ilmu pengetahuan ialah dapat dikembangkannya
wawasan pengetahuan menjadi semakin luas dan berkembang dengan tanpa overlapiping
(tumpang tindih) yang berati.

3. Melakukan validasi terhadap teori lama.


Hasil penelitian digunakan sebaga konfirmasi atau pembaruan jika terjadi perubahan yang
nyata terhadap paradigma teori yang telah lama berlaku.

4. Menemukan permasalahan penelitian.


Permasalahan penelitian pada prinsipnya dapat diperoleh di mana saja seorang peneliti
berada. Karena sebenarnya masalah penelitian selalu ada.

5. Menambah khazanah pengayaan ilmiah yang baru.

C. SUMBER-SUMBER ILMU PENGETAHUAN

a. Melalui pengalaman. Seorang manusia bisa memilki dan menguasai ilmu


pengetahuan tertentu melalui pengalaman,baik secara individual maupun dalam hidup
bermasyarakat

b. Melalui cara tradisi atau tenacity. Cara seseorang belajar menguasai suatu ilmu
pengetahuan adalah menggunakan model tradisi yang berlaku di dalam masyarakatnya.

c. Melalui metode otoriras. Metode ini digunakan seseorang untuk menguasai ilmu
pengetahuan jika metode pengalaman tidak dapat digunakan secara efektif. Cara lain adalah
dengan bertanya atau menggunakan pengalaman orang lain.

d. Melalui metode deduktif dan induktif. Cara ini adalah yang paling lama digunakan oleh
para ahli zaman Yunani dan Mesir kuno dalam mengembangkan dan menguasai ilmu
pengetahuan .

e. Menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah adalah merupakan metode unutk


menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang paling tinggi nilai validitasdan
ketepatannya.

D. MACAM-MACAM BENTUK PENELITIAN

1. Klasifikasi bentuk bentuk penelitian dari aspek tujuan.


pertama yang hendak dibahas dalam subtema ini adalah penelitian daro aspek tujuan (Gay,
1981). Ada dua macam tujuan,yaitu penelitian dasar dan penelitian lanjut.
a) Penelitian dasar.Suatu bentuk penelitian dikatakan penelitian dasar apabila para peneliti
yang melakukan penelitian mempunyai tujuan perluasan ilmu dengan tanpa memikirkan pada
pemanfaatan hasil penelitian tersebut untuk manusia ataupun masyarakat.
b) Penelitian terapan atau yang sering disebut sebagai applied research. Para peneliti dalam
hal ini mengadakan penelitian atas dasar permasalahan yang signifikan dan hidup di
masyarakat sekitarnya.
2. Klasifikasi penelitian menurut aspek metode.
Beberapa macam bentuk penelitian dilihat dari segi metode dapat dilihat dalam keterangan di
bawah ini.
a) Penelitian diskriptif. Klasifikasi yang pertama sering ditemui dalam bidang sosial,
ekonomi, dan pendidikan ialah penelitian diskriptif.
b) Penelitian sejarah. Penelitian sejarah atau historical reseach ini juga dilihat sepintas sama
dengan dengan penelitian diskriptif.Ynag membedakan dalam penelitian sejarah,peneliti harus
pelaku sejarah, misalnya para pemimpin yang terlibat dan tokoh-tokoh masyarakat yang
mengalami dan menggunakan sumber-sumber lain term,asuk objek peninggalan kejadian,
pasti, buku-buku yang berkaitan erat dengan peristiwa yang diteliti.
c) Penelitian survei.Bentuk penelitian yang kedua ini sering pula disebut sebagai penelitian
normatif atau penelitian status. Penelitian survei biasanya tidak membatasi dengan satu atau
beberapa variabel.
d) Penelitian ex-postfakto. Penelitian ini disebut penelitian ex-postfakto karena para peneliti
behubungan pada variabel yang telah terjadi dan mereka tidak perlu memberikan perlakuan
terhadap variabel yang telah diteliti.
e) Penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model penelitian
yang ada. Karena dalam penelitian eksperimen para peneliti melakukan tiga persyaratandari
satu bentuk penelitian.
f) Penelitian kuasi eksperimen. Kuasi arti lain dari semu. Penelitian ini dapat diartikan sebagai
penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu.

3. Klasifikasi penelitian menurut bidang garapan.


Variasi bentuk penelitian juga dapat dilihat dari objek yang diteliti. Bentuk penelitian dapat
dibedakan menjadi penelitian kependidikan dan penelitian nonkependidikan.

 Penelitian kependidikan. Bidang dan garapan yang menjadi pokok penelitian adalah
menekankan pada sekitar masalah pendidikan,baik yang mencakup factor internal
pendidkan termsuk: komponen guru, siswa, kurikulum sistem pengajaran, manajemen,
dan hubungan lembaga denganmasyarakat.
 Penelitian nonkependidikan. Penelitian nonkependidikan ini mempunyai cakupan
yang luas sekali seluas bidang keahlian dan variasi dari para pembaca,dapat
dimasukkan sebagai penelitian non kependidikan.

You might also like