You are on page 1of 19

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

MELESTARIKAN KEBUDAYAAN MELALUI KAULINAN URANG SUNDA

BIDANG KEGIATAN:

PKM M

Diusulkan Oleh :

Ketua : Iman Rahmat G NIM 21108097 (2008)


Anggota I : Aditya Rizki A NIM 21108091 (2008)
Anggota II : Rio Rahadian NIM 41809095 (2009)

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA


BANDUNG
2010
1

HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
LAPORAN AKHIR

1. Judul Kegiatan : Melestarikan Kebudayaan Melalui Kaulinan Urang Sunda


2. Bidang Kegiatan : ( )PKMP ( )PKMK
( )PKMT (v)PKMM
3. Bidang Ilmu : ( )Kesehatan ( )Teknologi dan rekayasa
( )MIPA ( )Sosial Ekonomi
( )Pendidikan (v)Humaniora
4. Ketua Pelaksana Kegiatan :
a. Nama Lengkap : Iman Rahmat Gunawan
b. NIM : 21108097
c. Jurusan : Akuntansi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Komputer Indonesia
e. Alamat Rumah & No.Telp/HP : Komp.Vijaya Kusuma Blok C 9 No.2 RT 01
RW 10 Cipadung, Bandung (022) 7812804 /
085722272024
f. Alamat E-mail : www.imano_hyden@yahoo.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan
/ Penulis : 3 (tiga) orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ely Suhayati, SE., M.Si., Ak
b. NIP : 4127.34.03.006
c. Alamat Rumah & No.telp/HP : Jl. Buana Mekar No. 13 Bandung
: 08156244693
7. Biaya Kegiatan Total :
a. DIKTI : Rp.6.475000,-
b. Sumber lain :-
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Bandung, 31 Mei 2010
Menyetujui

Ketua Program Studi Ketua Pelaksana Kegiatan

(Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si) (Iman Rahmat Gunawan)


NIP.4127.34.03.003 NIM. 21108097

Pembantu Rektor III Bidang Dosen Pendamping


Kemahasiswaan

(Dr. Aelina Surya, Dra) (Ely Suhayati, SE., M.Si., Ak.)


NIP.4127.70.00.005 NIP.4127.34.03.006
2

ABSTRAK

Kebudayaan Urang Sunda merupakan salah satu kekayaan budaya yang ada di
Jawa Barat. Dengan adanya globalisasi, kebudayaan dan kesenian Sunda sedikit demi
sedikit mengalami pergeseran, kita ambil contoh kecil saja “Kaulinan Urang Sunda”
(Permainan Masyarakat Sunda). Dari hasil penelitian, mainan dan permainan di wilayah
Sunda ditemukan 220 jenis yang ada dengan berbagai alat-alat yang bervariasi
(berdasarkan data dari Hong Indonesia). Namun dengan beredarnya Play Station (PS), Nin-
tendo, XBOX, SEGA, permainan “Kaulinan Urang Sunda” yang memiliki banyak ragam
dan variasi tersebut hampir jarang dimainkan oleh anak-anak masa kini. Dengan melihat
kondisi sekarang ini, maka sudah semestinya kita sebagai anak bangsa yang diwariskan
kebudayaan oleh nenek moyang kita, harus melestarikan dan menjaga kebudayaan dan
kesenian yang mereka telah turunkan.
Maka dengan diadakan kegiatan PKM-M ini diharapkan, mampu mengembalikan,
melestarikan serta menjaga kebudayaan dan kesenian, khususnya Kaulinan Urang
Sunda, agar seni dan budaya yang kita miliki tidak punah oleh berkembangnya zaman.
Untuk metode pelaksanaan kegiatan, kami mengadakan program sosialisasi dan
kepelatihan tentang “Kaulinan Urang Sunda” yang didalamnya berisikan sejarah,
pengetahuan, dan kepelatihan tentang cara membuat mainan-mainan tradisional kepada
masyarakat sekitar Kecamatan Cibiru dengan bekerja dengan pengurus kecamatan
setempat dan juga bekerjasama dengan hong Indonesia dan DISPARBUD dalam
melaksanakan kegiatan ini.
Dengan digelarnya PKM-M “Melestarikan Kebudayaan Melalui Kaulinan Urang
Sunda” ini ternyata dapat mengembalikan antusiasme masyarakat kecamatan Cibiru
dalam mempelajari dan mengembangkan salah satu warisan budaya Sunda, yakni
kaulinan budak yang mana didalamnya terdapat filosofi mengenai kehidupan serta
terdapat aspek-aspek kehidupan yang positif seperti gotong royong, toleransi, saling
menghormati, tolong menolong, dan lain-lain.
Keyword: Kaulinan, Sunda, Budaya
3

KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum WR.WB

Puji dan syukur patut kami limpahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
tanpa ridha-Nya lah kita dapat hidup dan dapat pula mencari ilmu yang mana telah
diwajibkan oleh-Nya, dan tidak lupa kita panjatkan kepada Nabi Besar kita Muhammad
SAW. yang telah mengajarkan kepada semua manusia untuk berbuat kebaikan.

Tak lupa kepada semua pihak yang membantu pembuatan laporan akhir ini,
kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Dan kami ucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing, yang mana telah membimbing kami dalam menyelesaikan
laporan akhir ini

Maka dari itu kami selaku penyusun meminta maaf jika dalam tugas ini terdapat
kesalahan, baik pemilihan kata, penulisan kata, dan kalimat yang kurang berkenan.
Karena kami tahu bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, namun kami telah
berusaha semaksimal mungkin agar dapat menyusun laporan akhir ini.

Akhirul kalam

Wassalamu’alaikum WR. WB.

Bandung, 31 Mei 2010

Ketua Pelaksana

Iman Rahmat Gunawan


NIM 211.08.097
4

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini, perkembangan teknologi semakin meningkat dengan

di dukung oleh tenaga-tenaga professional di bidangnya. Dengan perkembangan

teknologi tersebut, kebutuhan dan kepuasan manusia pun dapat terpenuhi. Hampir

dalam menjalankan kehidupannya manusia kini cenderung bergantung kepada

teknologi, contoh saja telepon seluler. Kini tak ada seorang pun yang tidak

mengenal Hand Phone, dan sebagian besar mereka menggunakan HP sebagai alat

komunikasi yang wajib dimiliki. Dengan adanya perkembangan teknologi maka

aspek–aspek kehidupan saat ini pun turut berpengaruh. Pengaruh-pengaruh tersebut

ada yang berdampak positif maupun negatif bagi kehidupan manusia. Pengaruh

positifnya, mempermudah manusia dalam menjalankan dan memenuhi

kehidupannya. Dan dampak negatifnya, manusia cenderung enggan dalam berusaha

melakukan/menjalankan sesuatu karena terlena dengan kemudahan-kemudahan

teknologi yang ada.

Seiring dengan berjalan-nya waktu, kebudayaan yang merupakan ciri khas

suatu bangsa pun ikut berubah. Sebagai contoh, Negara Republik Indonesia.

Indonesia merupakan negara dengan beragam kebudayaan yang berbeda dan suku-

suku bangsa yang berbeda pula. Dengan adanya perbedaan inilah yang menjadikan

Indonesia bersatu. Namun siapa sangka, berbagai kebudayaan di Indonesia pun turut

mengalami perubahan dengan adanya perkembangan teknologi. Kita ambil contoh

saja salah satu kebudayaan yang ada di Jawa Barat, yakni Kebudayaan Urang

Sunda.
5

Kebudayaan Urang Sunda merupakan salah satu kekayaan budaya yang ada

di Jawa Barat. Dengan adanya globalisasi, kebudayaan dan kesenian Sunda sedikit

demi sedikit mengalami pergeseran, kita ambil contoh kecil saja “Kaulinan Urang

Sunda” (Permainan Masyarakat Sunda). Dari hasil penelitian, mainan dan

permainan di wilayah Sunda ditemukan 220 jenis yang ada dengan berbagai alat-

alat yang bervariasi (berdasarkan data dari Hong Indonesia). Namun dengan beredarnya Play

Station (PS), Nin-tendo, XBOX, SEGA, permainan “Kaulinan Urang Sunda” yang

memiliki banyak ragam dan variasi tersebut hampir jarang dimainkan oleh anak-

anak masa kini. Dengan melihat kondisi sekarang ini dan yang kini terjadi, maka

sudah semestinya kita sebagai anak bangsa yang diwariskan kebudayaan oleh nenek

moyang kita, harus melestarikan dan menjaga kebudayaan dan kesenian yang

mereka telah turunkan.

Dengan keragaman dari mainan dan permainan memberikan sebuah wahana

baru bagi masyarakat Sunda modern kearah penyadaran kembali terhadap kesadaran

akan manusia, Tuhan, dan alamnya yang terdapat pada papagon keur ngraksa jagat

aturan untuk memelihara bumi. Sehingga terbentuk pola pikir masyarakat Sunda

yang mampu ngigelan jaman dalam masa kehidupan global ini.

Kecamatan Cibiru adalah salah satu kecamatan di Bandung Timur, yang

memiliki potensi besar dalam mengembangkan Kaulinan Urang Sunda ini, karena

mempunyai Visi dan Misi yang sejalan dalam mengembangkan kebudayaan dan

kesenian. Kecamatan Cibiru sebagai etalase dan filr pembangunan di kota Bandung

bagian timur sedang mempersiapkan diri sebagai Sentra Seni Budaya Tradisional :
6

1. Pendataan kelompok seni dan budaya tradisional termasuk

keanekaragamannya.

2. Pembinaan kelompok-kelompok seni

3. Pembentukan forum komunikasi seni dan budaya

4. Memberikan fasilitas untuk pergelaran seni dan budaya secara rutin di

balairung dan aula kecamatan.

Kecamatan Cibiru mempunyai Luas wilayah 1.079.427 Ha , dengan jumlah

penduduk 59.010 jiwa, terdiri dari 28.821 jiwa laki-laki dan 30.189 jiwa perempuan,

secara administrative terbagi kedalam 76 RW dan 402 RT yaitu :

- Kelurahan Cipadung

- Kelurahan Pasirbiru

- Kelurahan Palasari

- Kelurahan Cisurupan

Dengan potensi masyarakat yang cukup besar tersebut, maka kami harap

program PKM-M ini akan berjalan dengan baik dan akan menjadikan Bandung

Timur sebagai Pusat Kesenian di Kota Bandung .

2. Perumusan Masalah

Kaulinan urang Sunda merupakan warisan nenek moyang kita oleh karena

itu harus kita jaga. Yang mana seiring dengan berkembangnya teknologi terutama

dalam bidang hiburan, seperti Play Station, Nin-tendo, SEGA, membuat budaya
7

kaulinan urang sunda seperti Galah, Balap Bakiak, Sorodot Gaplok, hampir tidak

dikenal di kalangan anak-anak dan orang dewasa yang notabene orang sunda asli.

Apabila budaya ini tidak dilestarikan maka lama kelamaan akan punah. Kita

sebagai penerus harus menjaga dan menghargai warisan nenek moyang. Sebagai

bentuk kecintaan terhadap budaya kita sendiri, maka kita patut melestarikan dan

menjaga kebudayaan yang kita punya, sebelum terjadi adanya pengklaim-an

budaya Indonesia oleh negara yang lain, yang kini marak dilakukan. Maka dari itu

akan diadakan sosilisasi dan acara kepelatihan di Kecamatan Cibiru Kota Bandung

3. Tujuan Program

1. Media pendidikan dan pengenalan budaya bermain dan pola asuh pada

masyarakat Sunda serta menambah wawasan keilmuan tentang olah raga

tradisional lokal yang berguna bagi pengembangan keilmuan masyarakat

modern.

2. Melestarikan dan menjaga budaya “Kaulinan Urang Sunda” yang sudah

diberikan nenek moyang agar tidak punah oleh perkembangan zaman

3. Mengembangkan “Kaulinan Urang Sunda” ini karena didalamnya memiliki

aspek penuh kebersamaan, kerja sama, gotong royong, solidaritas yang

sangat kuat.

4. Mensosialisasikan bahwa budaya bangsa khususnya budaya Sunda

memiliki permainan yang tidak kalah serunya dengan permainan seperti

Play Station dan sejenisnya.


8

5. Melestarikan dan menjaga budaya permainan ini agar kekayaan budaya

yang kita punya tidak lagi diklaim oleh pihak lain sebagai hasil budaya-nya

yang kini marak dilakukan.

6. Menghasilkan tenaga kerja yang dapat membuka usaha sendiri dengan

berjualan kejinan/mainan tradisional yang setidaknya dapat mencukupi

kebutuhan mereka.

7. Mengembangkan predikat Bandung Timur sebagai wilayah berpotensi

kesenian dan kerajinan sunda.

4. Luaran yang diharapkan

1. Program ini dapat berkembang di masyarakat, dan di tiru oleh masyrakat

lain dalam rangka menjaga dan melestarikan budaya bangsa

2. Melatih kreatifitas dan keterampilan masyarakat Kecamatan Cibiru dalam

membuat mainan-mainan/kerajinan tradisional yang mana dapat dijadikan

sebagai mata pencaharian sekaligus ikut melestarikan budaya kaulinan

urang sunda

3. Menumbuhkan rasa gotong royong pada masyarakat, karena kaulinan urang

sunda ini penuh dengan aspek kekeluargaan, kebersamaan, gotong royong,

bekerja sama, solidaritas san saling menghormati.

5. Kegunaan

Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia. Oleh

karena itu dengan diadakan program “Melestarikan Kebudayaan melalui

Kaulinan Urang Sunda” ini, setidaknya kita dapat menjaga dan melestarikan

kebudayaan bangsa sendiri. Sehingga budaya kita tidak serta merta diklaim pihak
9

luar, karena kurang nya kepedulian kita dalam hal melestarikan dan menjaga

kebudayaan nenek moyang. Dan dengan diadakan program ini diharapkan ada

keberlanjutan pada masyarakat Kecamatan Cibiru dalam mengembangkan

keterampilannya sehingga dapat tercipa lapangan kerja bagi kehidupan mereka.

II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Program ini ditujukan kepada anak-anak maupun dewasa yang berada di

wilayah Kecamatan Cibiru dengan cara bekerja sama menyelenggarakan pentas

seni dan budaya Sunda. Yang mana dengan diadakannya pentas seni ini, dapat

menimbulkan gairah dalam melestarikan dan mengembangkan budaya dan

kesenian yang ada di wilayah Bandung Timur.

Disamping diadakan sosialisasi, kegiatan ini juga berencana memberikan

pelatihan kepada masyarakat Kecamatan Cibiru untuk dapat membuat atau

menciptakan mainan-mainan/kerajinan tradisional, yang mana diharapkan dengan

kegiatan ini akan muncul lapangan kerja baru sehingga masyarakat dapat

menjadikan keahliannya membuat mainan/kerajinan sebagai mata pencaharian.

Berikut jenis-jenis permainan yang sudah populer di masyarakat urang

Sunda diantaranya:

1. Balap Egrang

2. Balap Ahog

3. Sorodot Gaplok

4. Sapintrong
10

5. Gatrik

6. Balap Karung

7. Balap Bakiak

8. Galah

9. Balap kukudaan (make Begedor Cau)

10. Cak Teu

11. Perepet Jengkol

12. Ngadu Panggal dll.

Namun dari banyaknya permainan yang dimiliki urang Sunda. Beberapa

diantaranya yang dianggap menarik bagi kami diantaranya:

 Egrang/jajangkungan/engrang/tolegar/patikleuk

(Gambar 1.1 sumber : hong Indonesia)

Adalah jenis permainan yang melatih keberanian dan ketangkasan dengan

menaiki batang bambu yang diberi tumpuan kaki. Permainan ini dimainkan

anak-anak sampai dewasa. Egrang merupakan salah satu permainan anak-anak

priangan. Permainan egrang ini terbuat dari dua buah galah/bambu yang
11

bagian bawahnya ada injakan/pijakan yang tingginya 40 cm dari muka tanah.

Permainan ini dimainkan oleh dua, tiga orang atau lebih, biasanya anak-anak

bermain egrang dihalaman sambil berjalan, kadang dilakukan sambil bermain

bola sepak, yang bolanya dibuat dari daun kelapa atau jeruk bali.

 Kelom Batok

(Gambar 1.2 sumber : hong Indonesia)

Kelom batok memakai batok kelapa yang dibelah menjadi 2 bagian,

membentuk bulat dan termasukl permainan keseimbangan saat memain

kannya, tetapi ada unsur suara yang dihasilkan dari suara batok saat dipakai

jalan. Material yang digunakan adalah batok kelapa yang dibelah dan tali dari

pohon pisang

 Rorodaan /padati

(gambar 1.3)

Rorodaan atau padati merupakan salah satu permainan anak-anak priangan.

Permainan rorodaan atau padati ini terbuat dari bambu dan kayu yang dibuat
12

menyerupai mobilmobilan tau gokar. Permainan ini dimainkan oleh dua orang,

biasanya anak-anak bermain rorodaan atau padati dihalaman, kadang

dilakukan sambil berlari.

 Salam Sabrang

 Perepet Jengkol

 Sasalimpetan

 Ayang-ayang Gung

Dengan diadakannya program ini diharapkan dalam setiap kegiatan yang

diselenggarakan di wilayah Bandung Timur baik seni atau kebudayaan ataupun

pada hari raya tertentu agar dapat selalu

menampilkan/mengadakan/mementaskan Kaulinan Urang Sunda sebagai rasa

cinta kita terhadap budaya sendiri.

Program ini juga diharapkan dapat membekali masyarakat Sunda,

Bandung Timur khususnya untuk menampilkan/mementaskan/mengadakan

“Kaulinan Urang Sunda”, tatkala mendapati kunjungan dari tokoh penting

maupun wisatawan asing yang ingin menyaksikan seni budaya sunda. Dan

diharapkan pula dengan diadakan program ini diharapkan Bandung Timur

menjadi pusat/ gudangnya budaya sunda khusunya dalam kaulinan urang sunda,

sehingga program pelestarian dan pengembangan budaya pun tercapai.

Disamping diadakan sosialisasi, kegiatan ini juga berencana memberikan

pelatihan kepada masyarakat Kecamatan Cibiru untuk dapat membuat atau

menciptakan mainan-mainan/kerajinan tradisional, yang mana diharapkan


13

dengan kegiatan ini akan muncul lapangan kerja baru sehingga masyarakat dapat

menjadikan keahliannya membuat mainan/kerajinan sebagai mata pencaharian

III. METODE PENDEKATAN

Untuk metode pendekatan kegiatan, kami berencana akan mengadakan

program sosialisasi dan kepelatihan tentang “ Kaulinan Urang Sunda” yang

didalam nya berisikan sejarah, pengetahuan, dan kepelatihan tentang cara

membuat mainan-mainan tradisional kepada masyarakat sekitar Kecamatan

Cibiru dengan bekerja dengan pengurus kecamatan setempat dan juga

bekerjasama dengan hong Indonesia dan DISPARBUD dalam melaksanakan

kegiatan ini.
14

IV. PELAKSANAAN PROGRAM

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu : 17 Mei 2010 S/d 23 Mei 2010

Tempat : Kecamatan Cibiru Kota Bandung

Alamat : Jl. Manisi No.13 Bandung

Tahap Pelaksanaan/ Jadwal Faktual Pelaksanaan

Jenis Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Survey Lokasi
Perijinan kepada pengurus
setempat D D D D D D
Koordinasi dengan pihak terkait A I A I A I
(hong dan DISBUDPAR JABAR) N T N T N T
Persiapan bahan-bahan
pembuatan alat-alat permainan A U A U A U
Pembuatan alat-alat permainan R R R
Persiapan sebelum pelaksanaan B U B U B U
Pelaksanaan Program Sosialisasi E N E N E N
Pelaksanaan Program
Kepelatihan L K L K L K
Pemantuan kegiatan program
kerja U A U A U A
Evaluasi Program M N M N M N
Laporan hasil

Instrumen Pelaksanaan

Terlampir
15

Rancangan Biaya & Realisasi Biaya

Realisasi Biaya PKM-M

No Keterangan Qty Harga


1 Kertas A4 80 gram 1 Rim Rp37.000,00
2 Stamp pad 1 buah Rp6.000,00
2 Tinta Stempel 1 Buah Rp6.500,00
3 Stempel 1 buah Rp30.000,00
4 Amplop ukuran besar 1 pack Rp18.000,00
5 X Banner ukuran 1 m x 60 cm Rp120.000,00
6 Spanduk ukuran 3 m x 0,99 m Rp100.000,00
7 Biaya Ekspedisi 3 orang @Rp.100.000 Rp300.000,00
8 Hong Indonesia Peralatan Permainan *(terlampiran) Rp1.400.000,00
9 Transportasi Angkutan Barang Rp200.000,00
10 Sound system Rp1.200.000,00
11 Sewa Kursi 50 kursi @Rp1500 Rp75.000,00
12 Konsumsi 45 org x 3 hari Rp800.000,00
Keamanan & Kebersihan di
13 Biaya keamanan & kebersihan Kecamatan Rp100.000,00
14 Dokumentasi Rp100.000,00
15 Sertifikat 7 pak kertas concord & print warna Rp59.000,00
16 Piala 1 set Rp63.000,00
17 Plankat 3 buah x @85.000 Rp255.000,00
18 Komunitas Hong Biaya Narasumber Ahli dan pelatih Rp1.500.000,00
dlm kegiatan PKM-M Melestarikan
Kebudayaan Melalui kaulinan Urang
Sunda
19 Biaya Evaluasi dan laporan Rp105.500,00
Total Rp6.475.000,00
16

Rincian
* Peralatan Permainan
No Keterangan Qty Harga
Bahan-bahan mainan
a. Egrang
~ Bambu 10 batang x Rp.7000 Rp70.000,00
b. Kelom batok
~ Batok Kelapa 20 buah x Rp.3000 Rp60.000,00
~ Tali dari pohon pisang 3 meter Rp60.000,00
c. Rorodaan
~ Papan kayu abasiah 5 batang x Rp.80000 Rp400.000,00
~ Kaso/ kayu kaso kelas II 10x Rp.20000 Rp200.000,00
~ Roda kayu abasiah 1 batang x Rp80000 Rp80.000,00
Alat-alat perkakas mainan
* Palu/martil 2 buah x Rp.20000 Rp40.000,00
* pisau/golok/bedog 1 buah x Rp.60000 Rp60.000,00
* Ampelas Kasar 50 lembar x Rp.1000 Rp50.000,00
* Paku 3 Kilo x Rp.5000 Rp15.000,00
* Kapur 3 pack Rp25.000,00
Transport 20 liter premium x @ Rp.4500 Rp90.000,00
sewa mobil angkutan Rp100.000,00
Konsumsi Rp150.000,00
Jumlah Rp1.400.000,00
17

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dengan diadakannya Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat

(PKM-M) Melestarikan Kebudayaan Melalui Kaulinan Urang Sunda di Kecamatan

Cibiru, memunculkan antusiasme yang besar dari masyarakat sekitar untuk dapat

mendalami dan mempelajari budaya Sunda terutama mengenai kaulinan budak yang

di dalamnya terkandung banyak filosofi dan makna yang mendalam. Program PKM-

M Melestarikan Kebudayaan Melalui Kaulinan Urang Sunda ini diterima baik oleh

masyakarat dan didukung penuh oleh Kecamatan Cibiru dikarenakan masyarakat

daerah sekitar Cibiru memang kental akan seni dan budaya dan masih menjaga akan

budaya leluhur. Maka dengan diadakan program ini, menjadi suatu daya tarik

tersendiri bagi masyarakat Kecamatan Cibiru, dikarenakan di Kecamatan Cibiru

baru pertama kali diselenggarakan program oleh mahasiswa yang peduli akan seni

dan budaya dan mencoba untuk melestaikannya kembali, melihat kondisi sekarang

dimana permainan-permainan yang ada cenderung kepada teknologi modern.

Program pelatihan yang diberikan oleh Komunitas Hong Indonesia kepada

masyarakat Kecamatan Cibiru ternyata dapat memunculkan dan mengembangkan

kreativitas masyarakat dalam membuat mainan dan kerajinan-kerajinan tradisional

yang mana diharapkan ini menjadi modal mereka dalam membuka peluang kerja,

tak lepas dari tujuan awal yakni menjaga dan melestarikan kaulinan budak. Bahan

yang dipergunakan pun relatif murah, namun mempunyai nilai jual, apabila ada

pengelolaan yang baik dari warga masyarakat Kecamatan Cibiru, dan dibantu oleh

Kecamatan Cibiru sendiri.


18

Semangat gotong royong, solidaritas, rasa saling menghormati pun, terwujud

tatkala program ini berlangsung,sehingga dapat dikatakan program ini memberikan

dampak yang baik bagi warga kecamatan Cibiru.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Melestarikan seni dan budaya merupakan kewajiban kita sebagai generasi

penerus. Tanpa usaha untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada, maka

dengan sendirinya budaya yang kita miliki akan punah oleh berkembangnya zaman.

Namun tidak terlepas dari dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat. Karena

dukungan penuh pemerintah dan msyarakat, serta pihak-pihak terkait sangat

diperlukan agar program melestarikan dan menjaga budaya yang ada berjalan

dengan baik.

Sebagai bangsa Indonesia yang kaya oleh budaya, sudah sepatutnya kita sebagai

masyarakat mencoba untuk melindungi budaya bangsa yang kita miliki. Karena

dilihat dari maraknya peng-klaiman budaya oleh negara tetangga, dikhawatirkan

budaya yang kita kenal selama ini milik bangsa Indonesia, secara jelas diakui negara

lain sebagai salah satu budayanya

Oleh karena itu perlu adanya kesadaran masyarakat dan turun tangan

pemerintah dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan yang merupakan kekayaan

bangsa.

You might also like