You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberhasilan Pembangunan Nasional memberikan dampak
meningkatnya Umur Harapan Hidup waktu lahir (UHH) yaitu dari 68,6 tahun
2004 menjadi 70,6 pada tahun 2009. Meningkatnya UHH menyebabkan
peningkatan jumlah lanjut usia, dimana  pada tahun 2020 diperkirakan
mencapai 28,8 juta jiwa. Undang-undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009
menyebutkan bahwa upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan
masyarakat termasuk lanjut usia  dilaksanakan  berdasarkan prinsip non
diskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan. Setiap upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat merupakan investasi bagi
pembangunan negara. Prinsip non diskriminatif mengandung makna bahwa
semua masyarakat harus mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk lanjut
usia  (Lansia) (Komnas Lansia, 2011). Semua upaya tersebut nampaknya
belum memadai dibandingkan dengan populasi Lanjut Usia yang meningkat
tanpa bisa dihentikan. Dewasa ini Lanjut Usia yang tertangani melaui sistem
panti hanya 15.000, sistem non panti 20.000. Secara keseluruhan yang
tertangani hanya 2 % dari 2,3 juta Lanjut Usia. Gambaran diatas menegaskan
bahwa pelayanan belum maksimal (Setiti, 2006).
Salah satu bentuk perhatian yang serius terhadap lanjut usia adalah
terlaksananya pelayanan pada lanjut usia melalui kelompok (posyandu) lanjut
usia yang melibatkan semua lintas sektor terkait, swasta, LSM dan
masyarakat. Pelayanan kesehatan lanjut usia dimulai dari tingkat masyarakat
di kelompok-kelompok lanjut usia, dan pelayanan di sarana pelayanan
kesehatan dasar dengan mengembangkan Puskesmas Santun Lanjut Usia
serta pelayanan rujukannya di Rumah Sakit (Komnas Lansia, 2011).

1
1.2 Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan laboratorium di lapangan, diharapkan mahasiswa
dapat memiliki kemampuan:
a. Melakukan penyuluhan kesehatan komunitas tentang manfaat Posyandu
Lansia dalam meningkatkan kesehatan Lansia.
b. Melakukan pendataan tentang keberhasilan program pencegahan dan
pengobatan penyakit degeneratif yang umum diderita oleh Lansia.
c. Memahami tatalaksana Diet Lansia dan pola hidup sehat Lansia.
d. Melakukan pengamatan dan rujukan kasus spesifik penyakit power
syndrome pada Lansia.
e. Mengidentifikasi model pemberdayaan Lansia guna tetap mampu hidup
sehat dan potensial.

2
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Kegiatan laboratorium lapangan (Field Lab) kelompok XIII pada blok


geriatri kali ini dengan topik Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE):
Pembinaan Posyandu Lansia Guna Pelayanan Kesehatan Lansia yang dilakukan di
Puskesmas Andong beserta Posyandu Lansia yang berada di wilayah kerjanya.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2011.
Kegiatan hari pertama tanggal 22 Maret 2011, dimulai pukul 10.00 WIB.
Mahasiswa bertemu dengan Kepala Puskesmas Andong dan menunggu waktu
pukul 11.00 WIB mulainya puskesmas lansia.,
Posyandu Lansia yang kami kunjungi letaknya tidak jauh dari Puskesmas
Andong. Posyandu Lansia ini dilaksanakan di salah satu rumah warga.
Pelaksanaan Posyandu Lansia ini setiap bulan pada tanggal 22. Jumlah lansia di
Posyandu ini ± 25 orang. Kegiatan yang dilaksanakan di sana antara lain: senam
lansia, pemeriksaan dan pengobatan lansia, dan penyuluhan. Selain itu juga ada
Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Kelompok kami berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu Lansia, dimana
kami memberikan penjelasan atau penyuluhan tentang penyakit-penyakit yang
banyak dialami lansia. Penyakit-penyakit yang kami jelaskan antara lain: diabetes
mellitus (DM), osteoporosis, osteoarthritis, dan hipertensi. Kelompok kami juga
menyampaikan tentang kebutuhan gizi lansia dan memberi contoh gerakan senam
lansia untuk mencegah gangguan sendi dan menjaga kelenturan sendi.
Tidak lupa kami menyampaikan pentingnya Posyandu Lansia dan saran-
saran kepada peserta Posyandu untuk selalu ikut aktif dalam kegiatan Posyandu
dan meningkatkan kepedulian lansia untuk menjaga kesehatan agar tercapai masa
tua yang sehat dan berkualitas.. Kegiatan penyuluhan diakhiri dengan sesi tanya
jawab.. Kegiatan ini berakhir pada pukul 13.30 WIB. Setelah itu kami bersama-
sama kembali ke Puskesmas untuk membicarakan rencana kegiatan kami di
pertemuan berikutnya.

3
Kegiatan hari kedua akan dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2011.
Rencananya kami akan mengumpulkan laporan kegiatan dan melakukan evaluasi
bersama.

4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Target jumlah lansia yang mengikuti kegiatan di Posyandu Lansia


sebaiknya mencapai 80–100%. Pada Posyandu Lansi, jumlah lansia yang hadir
pada tanggal 22 Maret 2011 sebanyak 21 orang, sedangkan jumlah lansia yang
ada di wilah kerja posyandu belum terdata dengan pasti karena tidak ada absen
tetap di setiap kegiatan Posyandu lansia.
Penyuluhan yang kami lakukan di Posyandu Lansia dibantu dengan
proyektor LCD karena daya listrik di tempat kami mengadakan penyuluhan
memungkinkan LCD untuk bekerja. Kendala yang kami temui adalah bahasa.
Tidak semua dari kami lancar berbahasa Jawa Krama Inggil. Sedangkan beberapa
lansia berkomunikasi dengan Bahasa Jawa, ada yang menggunakan Bahasa
Ngoko, tetapi ada juga yang menggunakan Bahasa Krama Inggil. Tetapi masalah
ini bisa diatasi dengan cara saling bertukar informasi antara mahasiswa yang bisa
berbahasa Jawa dengan yang tidak.
Secara umum, para lansia tampak antusias terhadap penyuluhan dari
mahasiswa. Bahkan pada saat sesi Tanya jawab ada beberapa lansia yang
konsultasi kesehatan.
Para lansia sebaiknya tetap dilibatkan dalam masyarakat dan lingkungan
sosial. Ini diperlukan supaya para lansia tetap memiliki semangat dan merasa
masih diperlukan. Pengembangan Posyandu Lansia dapat dilakukan dengan
menambahkan variasi kegiatan, misalnya menambah kegiatan penyuluhan,
member pendidikan keterampilan (membuat kerajinan tangan), dan lain-lain.

5
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Secara umum kegiatan laboratorium lapangan kali ini berjalan dengan
baik. Tidak ditemui kendala yang berarti selain masalah bahasa. Selain itu,
kegiatan Posyandu Lansia yang sudah rutin dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Andong sudah baik jika ditinjau dari segi alur program kerja dan
kegiatannya, yaitu meliputi senam lansia, pemeriksaan status gizi,
pengukuran tekanan darah, pengobatan dan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT).

B. Saran
Sebaiknya dukungan dari pemerintah kepada Posyandu Lansia
ditingkatkan, terutama dalam hal pengobatan gratis. Selain itu kegiatan yang
bervariasi juga dapat meningkatkan minat lansia untuk datang ke Posyandu
Lansia, misalnya dilakukan pemeriksaan gula darah dan tes asam urat. Para
lansia juga perlu tetap dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang berlangsung
di lingkungan sosialnya karena hal ini sangat baik terhadap keadaan jiwa
lansia.
Mengingat jumlah dan presentase lansia yang terus bertambah sejalan
dengan meningkatnya taraf kesehatan, kegiatan Posyandu Lansia sangat
penting dan sangat bermanfaat.

6
PENUTUP

Pada akhirnya kami mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak


Puskesmas Andong yang sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk
belajar melakukan KIE:b Pembinaan Posyandu Lansia guna Pelayanan
Kesehatan Lansia dengan baik. Kami mohon maaf jikalau selama
pelaksanaan kegiatan Field Lab kami melakukan kesalahan atau tindakan
yang kurang berkenan. Semoga pengalaman ini dapat menjadi bekal yang
bermanfaat di kemudian hari.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hanim D., dkk.. 2011. Manual Field Lab KIE: Pembinaan Posyandu Lansia Guna
Pelayanan Kesehatan Lansia Edisi Revisi I.Surakarta: Fakultas Kedokteran
UNS, pp.1-30.

Komnas Lansia, 2010. Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia.


//www.komnaslansia.or.id/d0wnloads/PedomanPPLU.pdf. diakses
tanggal 28 Maret 2011

Setiti, Sri Gati. 2006. Pelayanan Lanjut Usia Berbasis Kekerabatan (Studi Kasus Pasa
Lima Wilayah di Indonesia).
http://www.depsos.go.id/unduh/06_PELAYANAN%20LANJUT%20USIA
%20BERBASIS%20KEKERABATAN.pdf. Diakses tanggal 28 Maret 2011

8
LAPORAN KELOMPOK FIELD LAB

KIE: PEMBINAAN POSYANDU LANSIA GUNA PELAYANAN


KESEHATAN LANSIA

Disusun oleh:
Kelompok 13

1. Ancilla Cherisa I (G0008004) 7. Margareta Grace H


2. Tri Kusumo (G0008124)
3. Digdo Aji R 8. Maulia Prismadani
4. Fitri Firdausya 9. Hida
5. Gilda Ditya A 10. Rendy Primananda Z
6. Lanny M Barutu ( G0008120) 11. Mohammed Mukris

You might also like