You are on page 1of 48

TUGAS EKONOMI

OLEH
HASYYATI IMANINA
XA
• MASALAH EKONOMI DI
NEGARA MAJU DAN
NEGARA BERKEMBANG
• MASALAH DI NEGARA
BERKEMBANG
STANDAR HIDUP YANG RENDAH

Pada hampir semua Negara berkembang, standar


hidup sebagian besar penduduknya sangat rendah.
Sebutan rendah ini bukan hanya dalam pengertian
global,yakni apabila dibandingkan dengan standar
hidup orang-orang di Negara kaya, namun juga
dalam pengertian domestik, yakni apabila
dibandingkan dengan gaya hidup golongan elit di
Negara mereka sendiri.Standar hidup rendah
tersebut diwujudkan dalam bentuk jumlah
pendapatan yang rendah, perumahan yang kurang
layak, kesehatan yang buruk, bekal pendidikan yang
minim,atau bahkan tidak ada sama sekali, angka
kematian bayi yang tinggi, harapan hidup yang
singkat, dan peluang lapangan kerja yang rendah
 
Pendapatan Nasional Per Kapita

 
• Total pendapatan atau produk nasional bruto merupakan
konsep yang paling sering dipakai untuk mengukur
tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk suatu Negara.
• Konsep GNP itu sendiri merupakan indicator atau besar
kecilnya aktivitas perekonomian secara keseluruhan. GNP
adalah nilaimoneter (dalam satuan uang) atas segenap
kegiatan ekonomi yang dimiliki suatu Negara.
• Indonesia menempati urutan terendah
Tingkat Pertumbuhan Relatif Pendapatan Nasional dan Pendapatan Per Kapita
 

• Di samping tingkat pendapatan per kapitanya yang begitu


rendah, pertumbuhan pendapatan nasional (GNP) di banyak
Negara-negara berkembang ( atau Negara dunia ketiga)
lebih rendah dari yang dicapai oleh negara-negara maju.
Negara berkembang ini umumnya mengalami kemerosotan
pertumbuhan ekonomi yang begitu tajam selama periode
1980-an. Selama decade 1980 dan awal decade 1990,
kesenjangan antara Negara kaya dan negara miskin
semakin melebar dalam kecepatan yang sangat tinggi.
• Contoh nyata yang kita peroleh dengan membandingkan
pertumbuhan pendapata antara orang kaya dengan
orang miskin yang ada di dunia. Padatahun 1960, bila
kita bandingkantingakat pendapatan 20% penduduk
terkaya di dunia dengan 20% penduduk termiskin di
dunia, kita aka mendapat perbandingan 30:1. Ini berarti,
pendapatan 20% orang terkaya 31 kali lipat
dibandingkan pendapatan 20% orang termiskin di dunia.
Tapi bila kita lihat perbandingan yang sama di tahun
1991, kita akanmendapat rasio 61:1
Distribusi Pendapatan Nasional

• Terus melebarnya kesenjangan tingkat pendapatan per


kapita antara Negara-negara kaya dan miskin bukanlah
satu-satunya wujud melebarnya perbedaan ekonomi
antar kelompok Negara-negara kaya dan Negara-
negara miskin. Hal penting yang harus diketahui
adalah bahwa tingkat pendapatan dari semua Negara
memang tidak sama.
• Sampai batas tertentu, selalu terdapat kesenjangan
pendapatan antara orang miskin dan orang kaya di
semua Negara, baik di Negara maju maupun negara
berkembang. Hanya saja , ketimpangan di negara
berkembang ternyata jauh lebih parah daripada yang
ada di Negara maju. Sumber pendapatan Negara
banyak berasal dari golongan kaya yang berjumlah
sedikit.
Tingkat Kemiskinan

• Tinggi rendahnya tingkat kemiskinan di suatu Negara


tergantung pada dua factor utama, yakni tingkat pendapatan
nasional rata-rata dan lebar sempitnya kesenjangan dalam
pembagian pendapatan . Jelas bahwa setinggi apapun
tingkat pendapatan nasional per kapita yang dicapai oleh
suatu Negara selama pembagian pendapatan tidak merata,
maka tingkat kemiskinan di Negara tersebut masih tetap
parah. Demikian pula sebaliknya. Semerata apapun distribusi
pendapatan di suatu Negara apabila pendapatan nasional
rata-ratanya tidak mengalami perbaikan, maka kemelaratan
juga semakin meluas.
Kesehatan
• Selain harus membanting tulang untuk mendapat
penghasilan yang tidak seberapa, banyak penduduk di
Negara berkembang yang kekurangan gizi dan terkena
berbagai penyakit. Tidak sedikit yag kemudian terpaksa
menyerah, mati karena penyakit atau
malnutrisi.Meskipun kondisi kesehatan di Negara
berkembang sudah mengalami perbaikan sejak tahun
1960, namun kenyataannya pada tahun 1998 rata-rata
usia harapan hidup di Negara yang paling terbelakang di
dunia hanya mencapai 48 tahun, sedangkan di Negara
berkembang lainnya yaitu 63 tahun.
• Bandingkan lagi dengan di Negara maju yaitu 75
tahun. Tingkat kematian bayi yaitu jumlah anak yang
mati sebelum 1 tahun setiap 1000 kelahiran, di
Negara yang paling terbelakang mencapai 96,
sementara di Negara berkembang mencapai 64, dan
8 di Negara-negara maju.Pada tahun 1970,lebih dari
satu milyar penduduk menderita kekura ngan
gizi.Sepertiga dari jumlah penduduk tersebut adalah
anak-anak berusia di bawah 2 tahun. Mereka adalah
pendudu k dari Negara termiskin dengan
pendapatan rendah.
•  
• Jadi, yang menyebabkan timbulnya kelaparan dan
kekurangan gizi bukanlah ketbatasan produksi
pangan, melainkan ketimpangan penyaluran bahan
makanan. Secara umum dapat dikatkan bahwa
masalah kekurangan gizi dan buruknya kondisi
kesehatan di Negara-negara berkembang disebabkan
oleh kemiskinan, dan bukannya oleh kelangkaan
produksi makanan,walaupun kedua factor itu berkaitan
Pendidikan

• Di sebagian besar Negara berkembang, penyediaan


fasilitas pendidikan dasar menjadi prioritas utama.
Namun demikian anggaran pengeluaran pemerintah
masih belum sepenuhnya diproritaskan pada sector
ini. Walaupun penduduk usia sekolah yang telah
menikmati pendidikan sudah banyak meningkat,
namun tingkat buta huruf masih sangat tinggi, apabila
dibandingkan dengan Negara maju.
• Dewasa ini, di berbagai penjuru Negara berkembang,
diperkirakan lebih dari 300 juta anak-anak terpaksa
putus sekolah karena berbagai alas an.
• Selain itu, 842 juta penduduk Negara berkembang
berusia dewasa masih buta huruf dan 60% di
antaranya wanita. Hal lain yang perlu dicatat adalah
materi-materi pendidikan yang diberikan pada anak
masih kurang berkesinambungan dengan
pembangunan nasional
 
PRODUKTIVITAS YANG RENDAH

•  

• Di samping standar hidup yang rendah,


Negara Negara berkembang juga
menghadapi masalah dengan rendahnya
produktivitas tenaga kerja. rendahnya
produktivitas ini disebabkan olah
beberapa hal berikut:
• 
Sumber Daya Manusia yang Tidak Memadai
• Rendahnya tingkat produktivitas di Negara
berkembang disebabkan oleh kurangnya factor input
atau pelengkap seperti modal dan kecakapan SDM
yang penuh pengalaman. Hal ini tentu saja membuat
factor produksi lainnya seperti tanah dan tenaga kerja
tidak memiliki produktivitas yang tinggi.
Kesehatan Fisik yang Rendah

• Rendahnya produktivitas kebanyan Negara


berkembang juga bersumber dari lemahnya kekuatan
fisik para pekerja yang merupakan akibat dari
rendahnya tingkat pendapatan. Dengan pendapatan
yang pas-pasan , tentu saja sangat sulit bagi mayoritas
penduduk Negara berkembang untuk membeli
makanan yang bergizi dan sehat.
• Seperti kita ketahui, kekurangan gizi semasa anak-
anak akan menyebabkan keterbatasan dalam
pertumbuhan fisik dan mental. Selain itu menu
makanan yang buruk dapat menyebabkan
kemunduran kesehatan tenaga kerja yang akan
mempegaruhi sikap , kesungguhan, dan perhatian
orang-oang yang bersangkutan terhadap pekerjaan
maupun thadap masyarakat di sekitarnya. Dengan
kata lain, terdapat hubungan yang kuat antara
rendahnya standar hidup dengan Negara
berkemabang dengan kesehatan fisik dari sumber
daya manusianya.
TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN BEBAN KETERGANTUNGAN YANG TINGGI

• Pada tahun 1998, total penduduk dunia telah mencapai


5,9 milyar dan lebih dari 4 perlima dari jumlah tersebut
hidup di Negara berkembang, sementara di Negara
maju hanya seperlimanya. Di antara kedua Negara
tersebut tingkat kelahiran dan kematian dan
kelahirannya sangat mencolok. Tingkat kelahiran
penduduk di Negara berkembang adalah 30-40 dalam
setiap 1000 penduduk sementara penduduk Negara
maju kurang dari setengahnya.
• Tingkat kematian yakni jumlah orang yang meninggal
setiap 1000 penduduk per tahun di Negara-negara
berkembang juga relative tinggi. Namun, karena
adanya usaha untuk memperbaiki kesehatan dan
pemberantasan wabah penyakit, kini selisih tingkat
kematian dan kelahiran menjadi semakin kecil.Namun
hal ini juga membawa dampak buruk, yakni rata-rata
pertumbuhan penduduk Negara berkembang menjadi
begitu tinggi.
• Sebagian besar penduduk berusia kurang dari 15
tahun
• Angkatan kerja produktif harus menanggung
penduduk berusia lanjut dan penduduk berusia kurang
produktif. (disebut juga beban ketergantungan)
• DEPEDENCY RATIO = penduduk usia belum produktif
+ penduduk tidak produktif X 1000 Penduduk
usia produktif
• Beban ketergantungan Negara berkembang mencapai
satu per tiga dari total penduduk, sedangkan di Negara
maju hanya 45 %. Selain itu beban ketergantungan
yang terdiri atas anak-anak mencapai 90%, sementara
di Negara kaya hanya 66 %
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DAN TERSELUBUNG SEMAKIN TINGGI DAN TERUS MELONJAK

• Salah satu akibat dari penyebab rendahnya taraf


hidup di neagra berkembang adalah terbatasnya
penyerapan sumber daya, termasuk penyerapan
sumber daya manusia.
• Salah satu penyebab rendahnya pemanfaatan
sumber daya oleh Negara berkembang anatara lain
karena banyaknya pengangguran terselubung dan
pengangguran terbuka.
• Apabila kita perhatikan tingginya tingkat kelahiran
yang terjado Negara berkembang sekarang ini, maka
dipastikan jumlah tenaga kerja meningkat tajam di
kemudian hari.Hal ini berarti peneyediaan lapangan
kerja harus segera dilipatgandakan demi memenuhi
tuntutan bertambanhnya jumlah angkatan kerja. Di
pihak lain, daerah perkotaan semakin padat dan
persaingan untuk mendapat pekerjaan semakin sengit
karena banyaknya urbanisasi.
KETERGANTUNGAN TERHADAP PRODUK PERTANIAN EKSPOR BARANG-
BARANG PRIMER

• Sebagian besar penduduk Negara berkembang


bekerja di pedesaan. Lebih dari 65 persen penduduk
tinggal dan menetap secara turun menurun,
sementara di Negara maju di desa-desa kurang dari
27 persen. Demikian pula halnya dengan angkatan
kerja. Sekitar 58 persen angkatan kerja di Negara
berkembang mencari nafkah di sector pertanian,
sementara di Negara maju hanya 5 persen.
•  
Tingkat Produktivitas Pertanian yang Rendah
• Rendahnya tingkat produktivitas ini dsebabkan terlalu
besarnya jumlah penduduk dengan jumlah tanah yang
tersedia, juga karena teknologi di sector pertanian di
Negara berkembang masih sangat rendah. Walaupun
suatu Negara mempunyai luas tanah yang berlimpah-
limpah, namun apabila teknologinya masih primitif,
maka petani di negara berkembang hanya mampu
mengolah tanah sampai 8 hektar. Bahkan petani di
negara berkembang hanya memiliki 3 hektar tanah
milik sendiri, selebihnya merupakan sewaan. Hasile
tanah tersebut sangat diharapkan untuk memenuhi
kebutuhan mereka . Oleh karen aitu, wajar saja jika
usaha untuk meningkatkan produktivitas pertanian
yang menaikkan produksi rata-rataper hektar tanaman
pokok.
Ketergantungan pada Ekspor Primer
• Pada umumnya negara berkembang lebih banyak
bergantung pada barang ekspor primer dari pada
barang sekunder dan tersier. Produksi barang primer
merupakan andalan ekspor ke negara lain.
• Ekspor berbagai macam komuditi primer itu adalah
sumber devisa utama bagi negara negara berkembang.
Sialnya, banyak negara berkembang yang dililit utang
luar negeri dalam periode 1980-1990, sebagian besar
devisa hasil ekspor tersebut harus mereka relakan
untuk membayar utang dan bunga luar negeri.
Sistem hukum dan infrastruktur yang tidak
mapan
• Di kebanyakan negara berkembang, sistem hukum
tidak dijalankan dengan sepenuh hati baik oleh
pemerintah maupun warga negaranya.padahal ssiem
hukum merupakan syarat mutlak bagi
terselenggaranya pembangunan.dengan sistem hukum
yang mapan maka persaingan dapat terjadi secara fair.
Selain itu setiap kecurangan dapat segera diambil
tindakannya. Selain sistem hukum, negara-negara
berkembang sangat kekurangan infrastruktur dan
sistem keuangan yang memadai. Tanpa adanya jalan
raya, sistem telekomunikasi, listrik, sistem keuangan
yang memadai, kegiatan perekonomian akan
mengalami banyak kesulitan.
KETERGANTUNGAN YANG DOMINAN PADA DUNIA INTERNASIONAL
• Negara-negara berkembang adalah negara yang
kekuranganmodal dalam pembangunan. Oleh karena
itu, hal yang telah menjadi lumrah bila kebanyakan
negara berkembang itu sangat menggantungkan diri
pada bantuan lembaga –lembaga internasional seperti
bank dunia, IMF,ADB. Lembaga-lembaga ini adalah
lembaga yang memberi bantuan pinjaman kepada
negara-negara berkembang. Ketergantungan ini
sangat tidak sehat karena lambat laun negara
berkembang akan menjadi negara boneka lembaga
internasional tersebut, tanpa sedikit pun berusaha
untuk mengandalkan kemampuan sendiri.
• MASALAH DI NEGARA MAJU
SUMBER DAYA MANUSIA
• Seperti halnya yang terjadi pada negara berkembang,
negara maju juga menghadapi permasalahn dalam hal
sumber daya manusia, hanya saja permasalahannya
berbeda bentuk. Ada dua hal yang berkaitan dengan
masalah sumber daya manusia, yaitu
Jumlah tenaga kerja
• Salah satu hal penting yang membedakan negara maju
dan berkembang adalah angka kelahiran dan
kematiannya yang rendah. Di satu sisi hal ini
berdampak positif, yaitu semakin baiknya
pengendalian jumlah penduduk. Namun di sisi lain, hal
itu berdampak negatif karena seiring dengan tingkat
prodiktivitas negara maju di seluruh sektor, negara-
negara ini membutuhkan banyak tenaga kerja. Hal
inilah yang tidak disediakn oleh mereka. Dengan
tingkat pertumbuhan penduduk yang rendah,negara-
negara maju sering kali mencari tenaga kerja ke luar
negeri.
Restrukturisasi perusahaan
• Resturkturisasi perusahaan adalah sebuah kebijaka
yang perusahaan untuk merampingkan
perusahaanbaik dari segi organisasi maupun jumlah
tenaga kerja dengan tujuan agar perusahaan dapat
berjalan lebih lancar dan efisien.
• Hal ini dapat tejadi karena beberapa hal yaitu
• Kemajuan teknologi yang mampu menggantikan
tenaga kerja manusia
• Beban operasi perusahaan yang semakin membesar
membuat keuntungannya semakin mengecil sehingga
perusahaan tersebut menggantungkan dirinya ke
perusahaan lain dengan tujuan memperluas pasar
• Di kebanyakan negara maju, restrukturisasi sudah
menjadi trend yang menakutkan bagi tenaga kerja.
Oleh karena itu pemerintah berupaya untuk
menampung mereka yang terkena dampak
restrukturisasi dengan memberi mereka kemudahan
untuk membuka lapangan kerja sendiri, mendirikan
pusat pelatihan, juga mendorong timbulnya investasi
di ektor ekonomi lainnya.
MASALAH GLOBALISASI EKONOMI
• Globalisasi ekonomi adalah berbagai kegiatan
ekonomi di seluruh dunia yang masi berhubungan
antara yang satu dengan yang lainnya.
Masuknya produk negara berkembang
• Globalisasi diwujudkan melalui pendirian sebuah
organisasi perdagangan internasional yang
menetapkan aturan main yang harus dijalankan oleh
setiap negara anggota. Organisasi ini dinamakan WTO.
Di dalam WTOdiharapkan negara tidak membatasi
negaranya untuk menerima produk negara lainnya
Masuknya tenaga kerja negara berkembang
• Globalisasi mendorong perpindahan tenaga kerja antar
negara. Penduduk dunia bergerak meninggalkan tanah
airnya menuju negara lain yang menawarkan pekerjaan
dengan upah lebih tinggi. Percepatan ekonomi di
negara-negara maju kemudian meningkatkan
kebutuhan-kebutuhan akan tenaga kerja dalam jumlah
tertentu. Secara umum permintaan tenaga kerja terlatih
di negara maju dipenuhi oleh negara maju lainnya.
Sedangkan permintaan akan tenaga kerja tidak terlatih
terpaksa didatangkan dari negara sedang berkembang.
Kebanyakan pekerja migran ini tidak paham hak dan
kewajibannya. Majikan dan perusahaan pengerah
tenaga kerja sering kali menyalahgunakan wewenang
mereka. Banyak tenaga kerja migran yang gajinya di
bawah upah minimum setempat, karena “kerja sama”
majikan dan perusahaan pengerah tenaga kerja.
Perpindahan investasi
• Mengingat tingginya biaya produksi di negara-negara
maju yang meliputi biaya tenaga kerja, biaya
penyewaan pabrik, biaya pajak, juga biaya lainnya ,
maka banyak perusahaan besar yang memindahkan
pabriknya ke negara berkembang dengan alasan
rendahnya biaya produksi di sana. Perkembangan ini
menimbulkan dampak buruk bagi negara maju
Krisis ekonomi di negara berkembang
• Hal lain yang menjadi dampak dari globalisasi bagi
negara maju adalah dampak krisis ekonomi negara
berkembang . Seperti yang kita ketahui, dengan
adanya globalisasi seluruh negara jadi saling terkait.
Apabila negara berkembang mengalami krisis ekonomi
maka ekspor bahan baku ke negara maju akan
terhambat. Hal itu akan menyebabkan kegiatan
ekonomi di negara maju menjadi terhanbat.
LINGKUNGAN HIDUP
• Meskipun banyak yang beranggapan bahwa masalah
lingkungan hidup disebabkan oleh negara
berkembang, namun negara maju juga
bertanggungjawab atas kerusakan lingkungan hidup.
• Dengan tingginya tingkat produksi mereka, maka mau
tidak mau mereka membutuhkan bahan baku yang
banyak. Hal ini berarti mereka harus mengeruk sumber
daya alam lebih banyak. Dampaknya yanakat langsung
dirasakan oleh masyarakat adah masalah lingkungan
hidup. Lebih parah lagi, negara maju mengeruk
sumber daya alam di negara berkembang.
Fluktuasi harga minyak

Menurut hukum pasar (fluktuasi) naik turunnya harga
minyak mengikuti penawaran dan permintaan dunia.
Harga yang tinggi akan melemahkan pertumbuhan
ekonomi, menciutkan konsumsi pasar. Sebagai
reaksinya, negara-negara maju mulai membuat
cadangan penganti minyak, meningkatkan efisiensi
pemakaian minyak, mensubsidi minyak dengan bahan
bakar pembangkit tenaga nuklir, gas, batu bara, dan
mencari sumber daya alam lain yang dapat
diperbaharui.

You might also like