Professional Documents
Culture Documents
(TERM OF REFERENCE)
SID PENGENDALI BANJIR DAN SEDIMEN
SUNGAI-SUNGAI DI KECAMATAN TABUKAN UTARA
DAN TABUKAN TENGAH
1. LATAR BELAKANG
Salah satu karakteristik DAS adalah adanya keterkaitan yang kuat atau suatu hubungan
sebab akibat antara daerah hulu dengan daerah hilir yang diikat oleh sistim tata air berupa sungai.
Sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang keberadaanya sering dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan, namun disisi lain sering menimbulkan masalah bagi kehidupan manusia.
Potensi sungai pada daerah-daerah yang sedang berkembang sering dimanfaatkan secara
berlebihan sehingga kadang-kadang merusak dan membahayakan sarana dan prasarana yang ada
di sungai.
Kecamatan Tabukan Utara dan Tabukan Tengah merupakan dua dari 14 kecamatan yang
ada di Kab. Sangihe. Beberapa sungai yang melewati desa-desa di kecamatan Tabukan Utara dan
Tengah sering menyebabkan banjir. Banjir besar yang terjadi di wilayah ini pada tahun 2007
menyebabkan masyarakat kehilangan rumah dan harta benda.
Oleh karena itu untuk mengatasi kondisi dan permasalahan di atas maka pada tahun
anggaran 2011, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Sulawesi I
melaksanakan pekerjaan SID Pengendali Banjir dan Sedimen Sungai- sungai di Kecamatan
Tabukan Utara dan Tabukan Tengah guna mendapatkan suatu perencanaan detail desain
bangunan pengendali banjir dan sedimen, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya
dukung lingkungan serta sesuai dengan asas pengelolaan sumber daya air, kebijaksanaan
pembangunan nasional dan daerah yang berkelanjutan.
1
perencanaan yang lebih luas dan handal serta menjamin adanya upaya konservasi sumber daya
air yang disusun melalui strategi pengelolaan SDA dan berdasarkan asas pengelolaan sumber
daya air.
3. SASARAN PEKERJAAN
Sasaran dari pekerjaan ini adalah :
1. Mempersiapkan detail desain penanggulangan banjir dan sedimen di alur sungai agar
bisa dilanjutkan dengan kegiatan konstruksi.
2. Memberikan acuan dasar kepada pemerintah daerah untuk perencanaan yang bebas dari
bencana (meminimalkan bencana)
3. Membuat rekomendasi tempat maupun lokasi dan volume pengambilan material galian
C di sekitar alur sungai.
4. Mendukung sektor unggulan yang ada di wilayah studi.
4. LOKASI KEGIATAN
Lokasi Kegiatan yang dimaksud adalah di wilayah Kecamatan Tabukan Utara dan Tabukan
Tengah.
5. SUMBER PENDANAAN
Pelaksanaan kegiatan ini dibiayai dengan dana APBN Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp.
550.000.000,00 termasuk PPN.
2
6. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA ANGGARAN
Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Ir. Jeanne M. Wagey, SP1
Satuan Kerja : Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sulawesi I
Kegiatan Perencanaan dan Program, Departemen
Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air.
7. DATA DASAR
Data dasar yang digunakan adalah Peta Topografi Produksi Bakosurtanal
8. STANDAR TEKNIS
- Standar teknis mengikuti standar dan kriteria yang berlaku.
9. STUDI-STUDI TERDAHULU
- Survey Investigasi Potensi SDA Kabupaten Sangihe dan Talaud
- Studi-studi lainnya
3
Sebagai Peta Dasar dipakai peta topografi produksi Bakosurtanal edisi
terbaru, peta geologi dan topografi Angkatan Darat. Peta tersebut dianggap dapat
memberikan gambaran umum bentuk topografi dan batas vegetatif maupun
geologis daerah study dalam skala 1 : 50.000.
Pemetaan
Setelah diperbesar dalam skala 1 : 25.000 maka dilengkapi dengan data hasil
survey lapangan untuk kemudian dilakukan kompilasi peta dan dan secara tematis
mengekstrak tampilan drainase yang ada, batas-batas pemukiman, tata guna lahan,
bangunan vital lainnya seperti jalan, instalasi bangunan sosial dan pemerintah
yang dianggap vital, menjadi sebuah peta yang diharapkan dapat memberikan
gambaran lebih jelas pola drainase, sebaran daerah rawan banjir serta batas-
batasnya dengan standart pengambaran yang berlaku. kemudian dalam skala 1 :
10.000 dilengkapi dengan hasil survey dilapangan untuk memperoleh detail
grafis situasi seperti jalan, bangunan vital, instalasi dan batas genangan banjir dan
pengendalian yang dianggap perlu. Peta tersebut memberikan gambaran yang
lebih jelas posisi bangunan yang direncanakan terhadap daerah sekitarnya.
Untuk melengkapi data-data dan informasi yang diperlukan diatas maka perlu
dilakukan survey langsung dilapangan menggunakan alat-alat survey. Penggunaan
alat survey disesuikan dengan kebutuhan Koordinat titik-titik vital seperti
bangunan vital dan posisi yang sulit didapat dengan pengukuran poligon atau
triangulasi dapat dilakukan dengan alat GPS dilengkapi dengan sketsa maupun
survey planimetris untuk detail-detail yang diperlukan. Semua data lapangan
dibukukan dengan rapih dan akan menjadi dokumen proyek. Hasil survey
dipindakan pada peta dasar yang sudah disiapkan sebelumnya yang selanjutnya
dilakukan seleksi dan kompilasi seperlunya. Diharapkan semua data yang disajikan
relevan dengan maksud kegunaan peta tersebut.
b) Survey Hidrologi
- Mengadakan pengukuran debit air pada lokasi pekerjaan. Pengukuran debit air
sungai dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali dalam setiap periode musim yang ada
(musim basah dan musim kering) dan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama
30 hari pada setiap periode.standart yang telah dikeluarkan oleh bagian hidrologi
Dinas Sumber Daya Air Prop. Sulut.
4
- Mengadakan inventarisasi data – data sekunder hidrologi yang telah ada
sebelumnya yang berhubungan dengan wilayah studi.
- Mengadakan inventarisasi data – data hidrogeologi yang telah ada sebelumnya
yang berhubungan dengan wilayah studi.
c) Survey Lingkungan
- Menginventarisasi data lahan yang berhubungan dengan erosi dalam bentuk GIS.
- Identifikasi tutupan lahan dan penggunaannya dalam bentuk GIS
5
- Rencana lokasi pemasangan BM/CP hendaknya mendapatkan persetujuan Direksi
Pekerjaan /Supervisor yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Lapangan
o Peralatan (Alat Ukur) yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah:
- Theodolit T2 dan sejenisnya
- Theodolit T0 dan sejenisnya
- Waterpass NaK2 atau Ni2
- Mistar ukur yang skala harus sama
- Payung, Meter Roll, dll
o Pengukuran Poligon dan Waterpass
o Pengukuran Situasi dan Cross Section
Pengukuran situasi / cross section dilakukan dengan skala penggambaran
penampang melintang skala 1:100 atau disesuaikan dengan keadaan dan petunjuk
direksi dan penampang memanjang dengan skala 1:1000 (H), skala 1:100 (V).
Pengukuran situasi (profil melintang) diambil kiri dan kanan masing-masing sejauh
100 m dengan jarak masing-masing penampang melintang ± 50 m untuk bagian
yang lurus dan ± 25 m untuk tikungan atau menyesuaikan dengan bentuk tikungan,
begitu seterusnya, sketsa dibuat buku ukur dan harus jelas.
o Titik referensi dan proyeksi yang digunakan dalam pelaksanaan pengukuran harus
mengacu (sama) dengan titik referensi yang terdahulu atau menggunakan datum
standart.
o Alat GPS yang digunakan cukup hanya pada 1 titik, alat tersebut kita gunakan
untuk referensi horisontal (x,y) dengan menggunakan proyeksi U.T.M, sedangkan z
(elevasi) harus dikonsultasikan dengan pengawas / direksi. Jika lokasi dekat pantai
konsultan wajib mengambil M.S.L
o Metode dan tata laksana pengukuran harus sesuai dengan standard dan Kriteria
Perencanaan (KP) yang berlaku, SNI serta petunjuk Direksi.
o Penghitungan dan evaluasi data ukur
Hasil pengukuran dari lapangan harus segera dihitung sehingga bila terjadi
kesalahan dapat dengan segera dilakukan pengukuran ulang. Sebelum memulai
perhitungan koordinat, diadakan pengecekan hasil ukur, ketelitian sudut ukurdan
lain-lain.
6
b). Pengukuran Geoteknik / Geologi
Lingkup Pekerjaan meliputi:
- Mengadakan kegiatan pemboran dangkal menggunakan Hand Auger untuk daerah –
daerah yang akan dilakukan penelitian.
- Pembuatan Test Pit dalam rangka pengambilan sample tanah untuk daerah – daerah
tertentu yang akan dilakukan penelitian.
- Pengambilan sample tanah di lakukan bersama-sama dengan Direksi Pekerjaan.
7
• Membuat rekomendasi tentang pola kegiatan dibidang pertanian dan perkebunan
yang cocok untuk keadaan DAS daerah ini.
• Membuat Analisa dan Rekomendasi tentang Kebijakan Konservasi DAS daerah
hulu dalam rangka menunjang dan mengamankan rencana system pengembangan
dan pengelolaan yang telah dibuat.
b). Analisa Hidrologi
Mengadakan analisa terhadap data – data hidrologi baik data yang diperoleh dari
survey lapangan maupun data sekunder yang telah dikumpulkan dalam rangka
penentuan debit rencana maupun debit andalan.
• Membuat rating curve dari sumber – sumber air yang ada.
c). Analisa Geoteknik / Geologi
• Membuat analisa laboratorium terhadap sampel – sample tanah yang ada di
Laboratorium resmi yang terakreditasi
• Membuat analisa terhadap data – data geotek / geologi yang ada untuk
menunjang kegiatan ini.
• Analisa teknik dan penyusunan laporan
Evaluasi data untuk keperluan pondasi dan galian
8
4). Pemodelan Sungai
Melakukan pemodelan sungai pada saat sebelum ada penempatan bangunan
pengendali banjir dan sedimen juga sesudah penempatan bangunan pengendali
banjir dan sedimen.
Dari Pemodelan tersebut akan dilakukan Running Test dan dapat ditampilkan
dalam presentasi laporan akhir.
Pemodelan sungai dengan menggunakan program 3 Dimensi
7).Perencanaan Teknis
Berdasarkan laporan-laporan hasil penelitian dari masing-masing ahli tim perencana
membuat perencanaan teknis dalam bentuk kajian-kajian terhadap konsep
pengendalian banjir secara menyeluruh terkait satu sama lain antara masing-masing
data yang ada untuk penentuan dan pemilihan tipe bangunan yang paling efektif dan
efisien berdasarkan kriteria da standart-standart yang ada pertimbangan alternatif
bangunan pengendali banjir harusdiberikan secara berimbang untuk didiskusikan
dengan pihak proyek untuk menentukan pilihan yang terbaik dengan pengkajian
meliputi :
- Pengamatan tampang sungai
- Penyebab-penyebab banjir
9
- Hubungan antara sedimen dan banjir
- Dampak pada masa yang akan datang dengan adanya usaha pengendali banjir di
sungai.
- Mengkaji terhadap agradasi dan degradasi terhadap saluran yang ada di sungai.
- Efek back water pada muara sungai sehingga dapat menentukan pola
penanggulangannya.
Rencana pelaksanaan (action plan) kegiatan pengendalian banjir dilakukan berdasarkan konsep
pengelolahan sumber daya air secara utuh dalam kesatuan wilayah sungai dari hulu sampai
dengan hilirnya melalui pendekatan ”satu sungai, satu rencana dan satu pengelolahan terpadu”
Perncanaan teknis termasuk juga membuat metode pelaksanaan serta operasi dan pemeliharaan
bangunan pengendali banjir. Oleh karena pembangunan prasarana pengendali banjir
dilaksanakan bertahap, maka penjadwalan pembangunan harus dioptimalkan agar efek
terbesarnya adalah pengurangan bahaya banjir.
12. KELUARAN
Dari semua kegiatan yang dilakukan, diharapkan akan memberikan produk laporan
perencanaan, analisa dan kajian terhadap pekerjaan, gambar-gambar rencana teknis, peta dan
dokumen pendukung lainnya.
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
Keterangan
No Jenis Laporan Volume
(Penjilidan)
1. Draft Laporan Pendahuluan 20 eks Soft Cover
2. Laporan Pendahuluan 10 eks Hard Cover
3. Draft Laporan Antara 20 eks Soft Cover
4. Laporan Antara 10 eks Hard Cover
5. Laporan Bulanan 5 eks/bln Soft Cover
6. Laporan Harian Tenaga Ahli 5 eks/bln Soft Cover
7. Draft Laporan Utama 20 eks Soft Cover
8. Laporan Akhir yang terdiri dari :
1. Laporan Utama 20 eks Hard Cover
2. Laporan Ringkasan(Executive Summary)
dlam 2 bahasa yaitu:
10
a. Bahasa Indonesia 5 eks Soft Cover
b. Bahasa Inggris 5 eks Soft Cover
3. Laporan Pendukung yang terdiri dari:
a. Laporan Topografi dan GIS 10 eks Soft Cover
b. Laporan Geoteknik / Geologi 10 eks Soft Cover
c. Laporan Sosial Ekonomi 10 eks Soft Cover
d. Laporan Lingkungan 10 eks Soft Cover
e. Laporan Hidrologi 10 eks Soft Cover
f. Laporan Struktur Bangunan Air 10 eks Soft Cover
g. Pedoman Operasi & Pemeliharaan 10 eks Soft Cover
h. Laporan PCM 10 eks Soft Cover
i. Buku Ukur 5 eks Soft Cover
j. Nota Perhitungan Teknis (Note Design) 5 eks Soft Cover
k. RAB & BOQ 5 eks Soft Cover
l. Dokumen Lelang, Spektek dan Metode 5 eks Soft Cover
Pelaksanaan
5. Gambar-gambar meliputi :
a. Peta topografi skala 1 : 50.000 3 set Soft Cover
b. Peta lokasi studi dan daerah rawan
debris flow (ukuran A1) dalam skala
1:50.000
c. Gambar detail perencanaan skala 1: 100
d. Peta Kontur skala 1 : 10.000
e. Peta Indeks skala 1 : 3000
f. Gambar situasi daerah aliran debris,
penampang memanjang dan melintang ,
skala horisontal 1: 2000 dan skala
vertikal 1 : 100
Semua Peta dan Gambar diatas dibuat dalam
ukuran A1
Semua Peta dan Gambar (ukuran A3) 5 set Soft Cover
6. External Disk yang meliputi : 1 buah
a. Copy Software atau program yang
11
digunakan
b. Copy Laporan Pendahuluan, Laporan
Antara, Laporan Utama, Laporan
Ringkasan, Laporan Pendukung, Note
Design, RAB & BOQ
c. Copy Dokumen Lelang, Spektek dan
Metode Pelaksanaan.
d. Copy Laporan Public Consultation
Meeting (PCM)
e. Copy Peta dan Gambar
f. Dokumentasi
b. Staf Direksi/Pengawas
Pemberi Kerja/Balai akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai
direksi pekerjaan dan pengawas dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan ini sampai selesai.
b. Konsultan harus memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
16. PERSONIL
JUMLAH ORANG
POSISI KUALIFIKASI
BULAN
Tenaga Ahli :
Ketua (Team Leader) S2 25 OB
Ahli Hidrologi S1 20 OB
Ahli Struktur Bangunan Air S1 20 OB
Ahli Geodetic S1 15 OB
Ahli Geoteknik / Geologi S1 15 OB
Ahli Teknologi Informasi S1 10 OB
Ahli Lngkungan S1 10 OB
Ahli Sosial Ekonomi S1 10 OB
Tenaga Teknisi :
Chief Surveyor S1 Teknik 10 OB
13
Geodesi
Juru ukur STM / SMA 10 OB
Juru Bor D3 Teknik Sipil 5 OB
Juru Gambar STM / SMA 10 OB
Tenaga Teknisi :
Pembantu Juru ukur STM 40 OB
Pembantu Juru Bor STM 15 OB
Kepala Kantor Sarjana Ekonomi 25 OB
Operator Komputer SMA 50 OB
D3 Administrasi /
Administrasi 25 OB
Keuangan
Segala persyaratan untuk masing-masing personil seperti tercantum dalam dokumen kualifikasi
14
b. Tenaga Ahli Hidrologi
• Melaksanakan diskusi horisontal dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan
bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu.
• Mengadakan pengukuran debit air pada lokasi pekerjaan.
• Mengadakan inventarisasi data – data sekunder hidrologi yang telah ada sebelumnya
yang berhubungan dengan wilayah studi.
• Mengadakan inventarisasi data – data hidrogeologi yang telah ada sebelumnya yang
berhubungan dengan wilayah studi.
• Mengadakan analisa terhadap data – data hidrologi baik data yang diperoleh dari
survey lapangan maupun data sekunder yang telah dikumpulkan dalam rangka
penentuan debit rencana maupun debit andalan.
• Membuat rating curve dari sumber – sumber air yang ada.
• Membuat laporan hasil analisa dan kajian serta membantu team leader dalam
menyusun/membuat laporan.
• membantu Team Leader dalam penyusunan laporan-laporan yang terkait dengan
bidang keahliannya dan berpartisipasi dalam diskusi yang diadakan.
15
• Melakukan survey lapangan, mengetahui dengan jelas situasi dan kondisi
lapangan, memeriksa pengambilan data lapangan, hasil peta situasi, profil
melintang, memanjang terhadap akurasi data dan gambar yang disajikan.
• Merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menyangkut survey
pengukuran dan pemetaan.
• Melaksanakan diskusi horisontal dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan
bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan
terpadu.
• membantu Team Leader dalam penyusunan laporan-laporan yang terkait dengan
bidang keahliannya dan berpartisipasi dalam diskusi yang diadakan.
16
• Berpengalaman di bidangnya selama 5 tahun untuk S1, dengan diutamakan yang
berpengalaman di bidang sumberdaya air.
• Merumuskan dan memimpin survey sosiologi di lokasi sekitar proyek.
• Menganalisa data lapangan, data sekunder atau master plan (system planning) yang
sudah ada.
• Melakukan evaluasi tentang berbagai aspek sosiologi terutama yang berkaitan
dengan pembebasan tanah dan produksi pertanian.
• Melakukan analisa ekonomi berdasarkan rencana pengembangan disekitar lokasi
studi.
• Melaksanakan diskusi horisontal dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan
bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu.
• membantu Team Leader dalam penyusunan laporan-laporan yang terkait dengan
bidang keahliannya dan berpartisipasi dalam diskusi yang diadakan.
17
Mobilisasi dan Persetujuan Tenaga Ahli
Tenaga ahli dan tenaga lainnya yang akan bekerja pada pekerjaan ini sebelum
dimobilisasi harus terlebih dahulu disetujui oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I
setelah mereview Curriculum Vitae nya dan atau mewawancarainya. Apabila tenaga-
tenaga yang dipekerjakan oleh Konsultan dipandang tidak mampu melaksanakan tugas,
maka Direksi atau Pemilik Pekerjaan mewajibkan Konsultan untuk mencari penggantinya
dalam waktu 7 x 24 jam.
18
• Melaksanakan diskusi horisontal dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan
bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan
terpadu.
• Bersama-sama dengan Ahli Hidrologi membuat laporan hasil analisa dan kajian
serta membantu team leader dalam menyusun/membuat laporan.
Tenaga Teknisi
a. Chief Surveyor Topografi
Sarjana Teknik Geodesi dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 4 (empat)
tahun dalam bidang pelaksanaan survey pengukuran topografi dan pemetaan untuk
studi kelayakan, perencanaan dan pengembangan sumber daya air
b. Survey Topografi
Lulusan STM / SMA dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 5(lima)tahun
dalam pelaksanaan survey pengukuran topografi dan pemetaan untuk studi
kelayakan, perencanaan dan pengembangan sumber daya air.
c. Bor Master
Sarjana Muda D3 Teknik Sipil / Teknik Pengairan dengan pengalaman kerja
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dalam pelaksanaan penyelidikan geologi teknik
dan mekanika tanah serta pemboran inti untuk studi kelayakan, perencanaan dan
pengembangan sumber daya air.
d. Draftman / Operator AutoCad
Lulusan STM / SMA dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam
penggambaran hasil survey topografi / pemetaan dan gambar desain proyek-proyek
pengairan serta dapat mengaplikasikannya dalam program komputer AutoCad.
Tenaga Penunjang
a. Kepala Kantor
Sarjana Ekonomi dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
dalam pelaksanaan segala urusan pekantoran serta berpengalaman sebagai
koordinator dalam perkantoran
b. Operator Komputer
Lulusan SMA dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam menggunakan
aplikasi program komputer untuk pengetikan laporan teknik.
c. Administrasi dan Keuangan
19
Sarjana Muda D3 Administrasi / Keuangan dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 5 (lima) tahun dalam pelaksanaan tata administrasi dan keuangan proyek
d. Buru Lokal Survey Topografi
Lulusan STM berpengalaman dalam pelaksanaan survey pengukuran topografi
dilapangan
e. Buru Lokal Geologi dan Mekanika Tanah
Lulusan STM berpengalaman dalam pelaksanaan penyelidikan geologi teknik dan
mekanika tanah dilapangan.
20
- Waktu dan tempat dikonfirmasikan dengan Pihak Balai Wilayah Sungai
Sulawesi I dan Pihak Direktorat Sumber Daya Air Wilayah Timur, Ditjen
SDA Dept. Pekerjaan Umum.
d. Perbaikan Draft Laporan
- Berdasarkan hasil masukan dan koreksi pada pelaksanaan Inception Report,
maka Konsultan menyempurnakan Draft Laporan Pendahuluan untuk
dijadikan Laporan Pendahuluan (final).
- Buku Laporan dijilid dalam bentuk hard cover kualitas baik sebanyak 10
eksemplar (1 asli dan 9 fotocopy) dan dimasukkan selambat-lambatnya 10
hari sesudah pelaksanaan presentasi inception report.
e. Yang dimaksud dengan Laporan Pendahuluan adalah laporan yang dibuat dan
diserahkan oleh konsultan segera atau dalam waktu yang tidak lebih dari 30 hari
setelah konsultan menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) atau setelah
konsultan menandatangani Surat Perjanjian (kontrak).
f. Secara garis besar laporan pendahuluan tersebut harus memuat antara lain hal-
hal sebagai berikut :
- Hasil Peninjauan atas setiap kegiatan yang harus dilakukan oleh konsultan
dan yang telah ditetapkan dalam TOR. Hal ini karena kemungkinan uraian
dalam TOR dianggap belum jelas atau kemungkinan terjadi kegiatan yang
berlebihan atau justru sebaliknya ada beberapa kegiatan yang terlupakan.
- Saran, pendapat atau gagasan konsultan yang mungkin diperlukan untuk
memperbaiki kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini perlu diuraikan dengan
jelas bilamana perlu dapat menggunakan skema, gambar, grafik atau sarana
lainnya.
- Harus menjelaskan rencana kegiatan tenaga ahli atau assisten tenaga ahli,
pengaturan pembagian waktu kerja, uraian kegiatan yang akan dikerjakan,
peralatan yang mungkin akan membantu kegiatan, metode kerja atau standar
prosedur yang akan diterapkan.
- Bilamana akan menggunakan bantuan jasa atau kerja sama dengan unit kerja
lainnya (misalnya : laboratorium tertentu) harus dijelaskan mana yang akan
dikerjakan kepada pihak lain serta harus menunjukkan kemampuan atau
bonafiditas unit kerja tersebut.
- Program kegiatan konsultan selama periode pelayanan jasanya yang
menunjukkan urutan dan jenis kegiatan-kegiatan yang akan dikerjakan
21
termasuk penyerahan laporan atau waktu yang diperlukan untuk diskusi
program kerja ini sebaiknya dilengkapi dengan bagan alir atau skema.
- Perlu diinformasikan skema organisasi pelaksanaan kegiatan di lapangan
yang akan menangani kegiatan di lapangan, pengaturan tugas masing-masing
petugas atau tenaga ahlinya, serta mekanisme hubungan kerjanya.
- Perlu dilampirkan dalam Laporan Pendahuluan ini Rencana Mutu Pekerjaan
(RMP) yang telah disiapkan konsultan.
g. Laporan Pendahuluan ini harus dibahas pada pertemuan koordinasi pengendalian
dengan pihak direksi pekerjaan. Dalam pembahasan seyogyanya dicapai
kesepakatan dan hasilnya dituangkan dalam bentuk Berita Acara Pertemuan.
Kesepakatan ini merupakan bagian dari dokumen kontrak, sehingga pengikat
kedua belah pihak.
h. Semua proses pembahasan dalam pertemuan ini harus dicatat dan
didokumentasikan secara tertib dan teratur dalam notulen pertemuan, sedangkan
hasil pertemuan ini harus didistribusikan kepada unit-unit kerja yang terkait
untuk diketahui dan ditindaklanjuti.
i. Penyerahan Laporan Pendahuluan ini harus dilakukan pada waktu yang telah
ditetapkan dalam kesepakatan. Penyerahan harus dilakukan secara tertulis
bilamana ternyata mengalami keterlambatan dalam penyerahan, pihak direksi
pekerjaan harus memberikan peringatan atau teguran kepada konsultan untuk
mempercepat penyerahannya. Konsultan harus menyampaikan hal-hal yang
menyebabkan keterlambatan.
23
- Buku Laporan dijilid dalam bentuk hard cover kualitas baik sebanyak 10
eksemplar(1 asli dan 9 fotocopy) dan dimasukkan selambat-lambatnya 10
hari sesudah pelaksanaan presentasi interim report.
(e) Yang dimaksud dengan Laporan Pertengahan (Interim Report) adalah laporan
yang harus dibuat dan diserahkan oleh konsultan, setelah pelaksanaan kegiatan
konsultan melampaui masa pertengahan jasa pelayanannya.
(f) Laporan Pertengahan ini dibuat pada saat diperkirakan bahwa konsultan telah
mampu menyelesaikan pembuatan desain awal, yaitu setelah pengumpulan data
selesai dan yang disusul kegiatan analisa dan perhitungan untuk desain awal
telah selesai. Susunan isi Laporan Pertengahan ini antara lain :
- Progres pekerjaan apa saja yang telah diselesaikan dan bagian program apa
yang mestinya selesai tetapi ternyata belum selesai atau sebaliknya, kegiatan
apa yang semestinya belum dilakukan tetapi telah didahulukan.
- Penjelasan hasil dari desain awal yang telah dicapai, perlu ada rincian
bagian-bagian yang mana yang telah diselesaikan dan mana yang belum
tercapai.
- Uraikan kendala dan penyelesaiannya apabila selama pelaksanaan kegiatan
mungkin banyak kendala yang dihadapi oleh konsultan, juga kendala yang
tidak dapat diselesaikan oleh konsultan tetapi perlu bantuan dari pihak lain.
- Program kerja untuk waktu yang akan datang perlu disampaikan dengan
jelas, termasuk rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengantisipasi
bilamana dijumpai kendala atau kesulitan atau gangguan.
- Demikian juga saran-saran untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan
pembuatan desain harus dikemukakan, bilamana perlu dimintakan
persetujuan.
(g) Selanjutnya Laporan Pertengahan ini dibahas dan didiskusikan dalam
pertemuan dengan pihak direksi pekerjaan untuk mendapatkan koreksi, saran
perbaikan, petunjuk-petunjuk untuk meningkatkan mutu pembuatan desain pada
akhir pertemuan harus tercapai kesepakatan. Kesepakatan ini diwujudkan dalam
bentuk Berita Acara Pertemuan yang harus ditandatangani oleh
penanggungjawab masing-masing dan berita acara ini merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari kontrak.
24
(h) Semua proses pembahasan dalam pertemuan ini harus dicatat dan
didokumentasikan secara tertib dan teratur dalam notulen pertemuan. Hasil
pertemuan ini harus didistribusikan kepada unit-unit kerja terkait untuk
diketahui dan untuk ditindaklanjuti.
(i) Penyerahan Laporan Pertengahan ini harus diusahakan tepat sesuai dengan
jadwal yang telah disepakati bersama, bilamana diperkirakan akan terjadi
keterlambatan konsultan harus memberitahukan kepada pihak direksi pekerjaan
disertai alasan yang menyebabkan penyelesaiannya terlambat.
25
- Berdasarkan hasil masukan dan koreksi pada presentasi draft Final Report,
maka Konsultan menyempurnakan Draft Laporan untuk dijadikan Laporan
Utama.
- Buku Laporan dijilid dalam bentuk hard cover kualitas baik sebanyak 20
eksemplar (10 asli dan 10 fotocopy) dan dimasukkan selambat-lambatnya
10 hari sesudah pelaksanaan presentasi final report.
(e) Yang dimaksud dengan Laporan Akhir atau Final Report adalah laporan yang
dibuat dan diserahkan oleh konsultan pada saat mengakhiri pelayanan jasanya.
Laporan Akhir ini merupakan rekapitulasi dari laporan-laporan sebelumnya dan
dilengkapi dengan Laporan Pelengkap.
(f) Laporan Akhir yang dibuat konsultan sebelum mengakhiri jasa pelayanan ini
masih merupakan Draft Laporan Akhir, akan tetapi semua kegiatan tenaga ahli
telah selesai dikerjakan dan membuahkan produk desain bangunan yang telah
lengkap termasuk dalam Laporan Akhir ini adalah produk pekerjaan pelengkap
(g) Draft Laporan Akhir ini harus memuat antara lain :
- Rekapitulasi laporan-laporan yang telah terdahulu termasuk tanggapan
serta perbaikan yang disarankan pihak direksi pekerjaan.
- Progres akhir yang telah dicapai harus dijelaskan, kegiatan mana yang
telah dicapai dan kegiatan mana yang belum atau yang tidak dilaksanakan.
Bilamana diperlukan harus dijelaskan untuk setiap kegiatan tenaga ahli
serta kegiatan penyelesaian pekerjaan pelengkapnya.
- Penjelasan secara garis besar draft desain akhir yang telah diselesaikan dan
pekerjaan pelengkap yang juga telah diselesaikan, bilamana ada yang
belum selesai perlu penjelasan.
- Penjelasan kesulitan-kesulitan atau kendala yang dihadapi dalam
pembuatan desain, adanya perubahan atau penyimpangan atau gangguan
dan adanya teknologi yang lebih canggih yang harus diterapkan, yang telah
disepakati pihak direksi pekerjaan hingga membuahkan produk akhir yang
disajikan.
- Rekomendasi atau saran-saran dari konsultan tentang produk pembuatan
desain yang telah diselesaikan, serta usaha tindak lanjut untuk
meningkatkan mutu pelaksanaan pekerjaannya.
(h) Bilamana bentuk format laporan kegiatan konsultan telah tersedia dalam bentuk
pedoman dan telah disepakati pihak direksi pekerjaan, maka semua laporan
26
yang disiapkan konsultan harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang terdapat
dalam pedoman pembuatan laporan tersebut baik dalam bentuk, format serta
susunannya. Setiap laporan harus diberi judul laporan, bulan dan tahun
pembuatan laporan, serta nama konsultan dan satuan kerja yang memberikan
tugas kegiatan.
(i) Dalam penyajian Draft Laporan Akhir tersebut, konsultan harus telah
melengkapi dengan sejumlah laporan-laporan pelengkap seperti yang telah
ditetapkan dan disepakati (misal : kegiatan survey dan pengukuran,
penyelidikan geoteknik/mekanika tanah, analisa perhitungan konstruksi
maupun peralatan yang digunakan, gambar teknis, RAB, spesifikasi teknis,
manual OP dan lain-lain). Laporan ini sebenarnya merupakan produk akhir dari
kegiatan yang harus disertakan, yaitu :
a. Laporan berkala (laporan bulanan).
b. Laporan kegiatan tenaga ahli atau asisten tenaga ahli (misal : pengukuran
penyelidikan geoteknik, hidrologi, nota perhitungan konstruksi/pondasi,
gambar teknik, manual OP, RAB dan lain-lain).
(j) Bilamana tidak disebutkan dalam dokumen kontrak, maka konsultan wajib
membuat dan menyerahkan laporan berkala kepada pihak direksi pekerjaan,
sedangkan maksud laporan berkala ini adalah untuk memberikan informasi
kepada pihak direksi pekerjaan, perihal sebagai berikut :
a. Jenis-jenis kegiatan apa yang dilakukan selama periode laporan, di mana
kegiatan dilakukan, oleh siapa dan hasil yang dilakukan telah sesuai
dengan metode atau prosedur yang telah disepakati serta mengikuti
jadwal yang disepakati pula.
b. Progres yang dicapai hingga akhir periode ini telah sesuai dengan
program kerja atau di bawah program kerja apa yang menjadi alasannya
dan apa usaha untuk mengejar progress yang tertinggal ini.
c. Kendala-kendala apa yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasi
masalah tersebut. Mungkin ada masalah yang belum diatasi atau bukan
kewenangan konsultan, harus dilaporkan dalam laporan ini.
Apa program kerja untuk periode laporan yang akan datang baik untuk
kegiatan tenaga ahli maupun kegiatan pekerjaan pelengkap lainnya. Apa
saran-saran yang perlu diperhatikan pihak direksi pekerjaan agar supaya
kegiatan tim tidak terganggu pelaksanaannya.
27
2). Laporan PCM (Public Consultation Meeting)
Isi laporan berupa masukkan data dan informasi dari pihak stakeholder (pemerintah,
BPD, tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh agama, LSM, pemuda, dll). PCM ini diadakan
dalam rangka memperoleh sinergi penerapan konsep perencanaan bottom up and top
down planning dimana masyarakat dilibatkan sejak awal dalam proses pembangunan
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. PCM ini dilakukan oleh
Konsultan sebelum pelaksanaan presentasi Laporan Akhir(Final Report).
Hasil dari PCM dibuatkan Laporan tersendiri yang harus diserahkan oleh Konsultan
selambat-lambatnya 10 hari sesudah pelaksanaan PCM.
Laporan ini dibuat dalam 5 eksemplar (1 asli dan 4 copy) dan dijilid secara sederhana
(soft cover) .
28
6). Laporan Perhitungan Teknis (Note Design)
Laporan Perhitungan Teknis (Note Design) yang berisi analisa perhitungan detail
desain yang direncanakan yang dijilid rapi soft cover sebanyak 5 eksemplar (1 asli
dan 4 fotocopy).
29
- Copy Peta dan Gambar.
- Copy Dokumentasi.
30
• Konsultan juga harus memberitahukan Metode atau standart prosedur yang
berlaku untuk pengukuran, analisa perhitungan hasil ukur, cara penggambaran
yang akan digunakan, atau dari referensi buku pengukuran lain kepada Direksi
pekerjaan dan untuk didiskusikan dan mendapat kesepakatan dan persetujuan.
• Semua pekerjaan pengukuran untuk pembuatan peta teristik, peta situasi, atau
pembuatan potongan melintang atau potongan memanjang, demikian pula dalam
penetapan elevasi serta koordinat suatu titik harus dilakukan berdasarkan pada
standart prosedur pelaksanaan pengukuran yang berlaku, atau dasar referensi
buku pengukuran yang telah disetujui Direksi Pekerjaan. Pengunaan Standart
prosedur pengukuran atau referensi buku tersebut harus disebutkan dalam
Laporan Pengukuran.
• Pembuatan peta situasi, gambar, potongan memanjang dan melintang serta
potongan lainya. Harus disesuaikan kebutuhan atau spesifikasi yang disepakati,
dengan batas-batas yang sesuai dengan batas yang terdapat dalam rencana
pendahuluan, Pelaksanaan pembuatan peta situasi secara teristis serta pembuatan
pengukuran yang berlaku, atau pedoman atau persyaratan yang berlaku dan
disepakati, demikian juga penetapan skala atau teknik penggambaran dan format
gambar, penulisan simbol / angka sesuai dengan standart gambar pengukuran
yang berlaku.
• Semua pekerjaan pengukuran lapangan harus dilaksanakan berdasar rencana
kerja rinci, yang mencakup tahap persiapan, pelaksanaan pengukuran, metode
kerja, peralatan yang akan digunakan, tim personil pengukuran, dan jadwal kerja
pelaksanaan pengukuran. Untuk itu Direksi Pekerjaan pengukuran harus
melakukan pemantauan serta pencatatan semua kegitan dan selalu
memperhatikan bilamana terjadi penyimpangan atau keterlambatan.
• Setiap hasil pekerjaan pengukuran lapangan (hasil pembacaan, hasil
perhitungan,serta hasil gambar pengukuran), harus diperiksa dan dikoreksi
pengawas lapangan setelah diperbaiki dan diselesaikan mendapat persetujuan
dari Direksi pekerjaan. Semua hasil pengukuran tersebut dimasukan dalam
laporan pengukuran yang dilengkapi dengan buku ukur, perhitungan ukur dan
gambar ukur yang telah disetujui.
• Selama pelaksanaan pekerjaan pengukuran, Pengawas pekerjaan harus
melakukan pemantauan terhadap kegitan ini, serta mencatat hal-hal yang
dianggap tidak sesuia dengan rencana, serta selalu memberikan peringatan
31
kepada konsultan atas ketidaksesuaian baik mengenai prosedur yang di terapkan
waktu yang terlambat.
• Bilamana selama melakukan kegiatan pengukuran dilapangan karena sesuatu hal
menyebabkan terjadi perubahan, baik untuk volume pekerjaan maupun waktu
pelaksanaannya, maka konsultan harus menyampaikan usul perubahan ini
disertai dengan alasan-alasan serta upaya mengatasi, kepada Direksi pekerjaan
untuk dikaji kebenarannya dan bilamana dianggap memerlukan perubahan, maka
selama menjadi kewenangan harus di sepakati, akan tetapi bila sudah bukan
kewenangannya harus diteruskan kepada pejabat yang berwenang memberi
keputusan.
• Pelaksanaan pekerjaan Pengukuran harus dapat diselesaikan sesuai dengan batas
waktu yang ditetapkan dalam jadwal kerja yang telah disepakati. Bilamana
ternyata pelaksanaan pengukuran terlambat penyelesaiannya atau diperkirakan
akan terlambat, maka Direksi Pekerjaan harus memberikan teguran atau
peringatan kepada Konsultan agar supaya mempercepat penyelesaiannya.
• Direksi pekerjaan beserta Konsultan harus melakukan peninjauan kembali
program kerja yang diusulkan oleh Konsultan, dan memberikan koreksi,
perbaikan atau petunjuk tentang pengaturan alokasi waktu dan harus
memberikan persetujuan atas rencana kerja yang telah disepakati.
• Direksi pekerjaan harus meninjau ulang dan mengkaji metode pelaksanaan untuk
setiap kegiatan yang diusulkan Konsultan (misalnya : untuk penyelidikan,
pengukuran, analisa/perhitungan atau cara pengumpulan data/informasi), apakah
telah sesuai dengan prosedur masing-masing kegiatan yang disepakati, Demikian
juga pengawas harus mengetahui daftar peralatan yang akan dipergunakan
dilapangan, yang harus memenuhi standart yang telah ditetapkan.
• Bilamana Konsultan akan menerapkan teknologi yang baru, dengan perkiraan
bahwa teknologi tersebut akan memberikan hasil yang lebih cermat, teliti dan
efektif, konsultan harus memberitahukan kepada Direksi untuk mendapat
kesepakatan.
• Dalam program kerja ini harus ditetapkan juga jadwal pertemuan koordinasi
dalam rangka pengendalian pekerjaan, baik untuk membahas proggres pekerjaan
maupun pertemuan khusus yang akan membahas laporan-laporan.
• Dalam pertemuan pembahasan ini harus dibuatkan notulen pertemuan, misalnya
: Risalah pertemuan, Penjelasan, Koreksi, Perbaikan dari Proyek maupun
32
konsultan, dan harus dituangkan dalam bentuk perbaikan dalam Program kerja,
Program Kerja yang telah mendapat kesepakatan dalam pembahasan ini, harus
ditandatangani bersama oleh pejabat yang bertanggung jawab baik dari Proyek
maupun dari Konsultan.
• Peninjauan bersama kelapangan antara Konsultan dan Direksi Pekerjaan dengan
menelusuri daerah yang diperkirakan akan dilalui jaringan atau lokasi bangunan
yang direncanakan, dan kepada konsultan harus ditunjukan perkiraan Rencana
Lokasi tersebut. Dengan peninjauan bersama ini diharapkan Konsultan dapat
mengetahui :
1. Perkiraan Tataletak bangunan atau jaringan yang akan dibangun.
2. Lokasi Bangunan / prasarana milik Instansi lain yang kira-kira akan
terganggu atau harus dipindah, atau terpaksa dilindungi.
3. Hal-hal lain yang harus dipertimbangkan selama membuat desain,
4. Lokasi tempat alat penyelidikan milik proyek.
5. Lokasi yang diperkirakan perlu diukur ulang atau diselidiki,
6. Tempat-tempat yang kiranya tidak diperkenankan, diganggu gugat.
• Penggunaan alat untuk Penyelidikan atau Pengukuran, atau untuk kegiatan yang
lain, harus dilakukan pemeriksaan dan pengujian terlebih dahulu oleh Direksi
pekerjaan, atau oleh pihak yang terkait dengan pengujian alat tersebut yang telah
disepakati oleh Direksi pekerjaan, untuk mengetahui efektifitas penggunaan
peralatan tersebut. Hasil pengujian atau test peralatan ini perlu
didokumentasikan dalam bentuk kesepakatan bersama.
• Konsultan diwajibkan melaksanakan konsultasi/koordinasi dengan Direksi
Pekerjaan atau pengawas lapangan secara kontinue.
• Setiap tahap kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan, harus
terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
13. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun untuk menjadi bagian dari Dokumen
Pemilihan yang harus ditanggapi dan dibuat kerangka kerja logis sebagai usulan teknis yang
akan diajukan oleh penyedia jasa
33