You are on page 1of 3

Peranan pendidikan adalah suatu peranan yang menentukan kualitas pendidikan

seorang anak di usia dini. Begitu juga dengan pengaruhnya pada pembentukan karakter
dan perkembangan kepribadian seorang anak. Di usia awal, dasar-dasar kepribadian anak
mulai terlihat dan kita sebagai orang terdekat khususnya orang tua harus dapat
mengarahkan ke jalur yang tepat karena pada masa kecil anak-anak sering mendapatkan
gambaran kepribadian yang berbeda dari lingkungan yang ada di sekitarnya, sehingga
kita harus berhati-hati berperan dalam pembentukan kepribadian anak itu
(www.anneahira.com)
Peranan pendidikan bagi anak usia dini merupakan tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Kepribadian anak akan terbentuk juga di sekolah
karena mereka mendapatkan sebuah lingkungan sosial yang baru. Ratnawati (2000)
mengemukakan bahwa lingkungan utama yang berperan dalam pendidikan seorang anak
berasal dari keluarga inti yaitu ayah, ibu, adik dan kakaknya. Lingkungan ini merupakan
lingkungan yang paling bertanggung jawab dalam mendidik seorang anak. Peranan
pendidikan yang diberikan orang tua seharusnya memberikan dasar bagi pendidikan anak
itu sendiri, proses sosialisasi dan kehidupannya di masyarakat. Dikatakan demikian
karena sejak kelahirannya anak berada pada lingkungan keluarga dan di bawah asuhan
orangtuanya.
Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua sangat mempengaruhi kepribadian anak.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui bagaimana cara mengasuh
anak dengan baik sehingga terbentuklah kepribadian yang baik pula. Kepribadian anak
terbentuk dengan melihat dan belajar dari orang-orang disekitar anak. Keluarga adalah
orang yang terdekat bagi anak dan mempunyai pengaruh yang sangat besar. Segala
perilaku orang tua yang baik dan buruk akan ditiru oleh anak (www.anneahira.com).
Oleh karena itu, orang tua perlu menerapkan sikap dan perilaku yang baik demi
pembentukan kepribadian anak yang baik. Pola asuh yang baik untuk pembentukan
kepribadian anak yang baik adalah pola asuh orang tua yang memprioritaskan
kepentingan anak, akan tetapi orang tua juga mengendalikan anak. Sehingga anak yang
juga hidup dalam mansyarakat, bergaul dengan lingkungan dan mendapatkan pengaruh-
pengaruh dari luar yang mungkin dapat merusak kepribadian anak, akan dapat
dikendalikan oleh orang tua dengan menerapkan sikap-sikap yang baik dalam keluarga
serta contoh atau tauladan dari orang tua (Ratnawati, 2000).

Peran kedua orang tua dalam mewujudkan kepribadian anak antara lain
(www.wordpress.com):
1. Kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anak-anaknya. Ketika anak-
anak mendapatkan cinta dan kasih sayang cukup dari kedua orang tuanya, maka pada
saat mereka berada di luar rumah dan menghadapi masalah-masalah baru mereka
akan bisa menghadapi dan menyelesaikannya dengan baik. Sebaliknya jika kedua
orang tua terlalu ikut campur dalam urusan mereka atau mereka memaksakan anak-
anaknya untuk menaati mereka, maka perilaku kedua orang tua yang demikian ini
akan menjadi penghalang bagi kesempurnaan kepribadian mereka.
2. Kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan
ketenangan jiwa anak-anak. Karena hal ini akan menyebabkan pertumbuhan potensi
dan kreativitas akal anak-anak yang pada akhirnya keinginan dan Kemauan mereka
menjadi kuat dan hendaknya mereka diberi hak pilih.
3. Saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak. Hormat di sini bukan
berarti bersikap sopan secara lahir akan tetapi selain ketegasan kedua orang tua,
mereka harus memperhatikan keinginan dan permintaan alami dan fitri anak-anak.
Saling menghormati artinya dengan mengurangi kritik dan pembicaraan negatif
berkaitan dengan kepribadian dan perilaku mereka serta menciptakan iklim kasih
sayang dan keakraban, dan pada waktu yang bersamaan kedua orang tua harus
menjaga hak-hak hukum mereka yang terkait dengan diri mereka dan orang lain.
Kedua orang tua harus bersikap tegas supaya mereka juga mau menghormati
sesamanya.
4. Mewujudkan kepercayaan. Menghargai dan memberikan kepercayaan terhadap
anak-anak berarti memberikan penghargaan dan kelayakan terhadap mereka, karena
hal ini akan menjadikan mereka maju dan berusaha serta berani dalam bersikap.
Kepercayaan anak-anak terhadap dirinya sendiri akan menyebabkan mereka mudah
untuk menerima kekurangan dan kesalahan yang ada pada diri mereka. Mereka
percaya diri dan yakin dengan kemampuannya sendiri. Dengan membantu orang lain
mereka merasa keberadaannya bermanfaat dan penting.
5. Mengadakan perkumpulan dan rapat keluarga (kedua orang tua dan anak).
Dengan melihat keingintahuan fitrah dan kebutuhan jiwa anak, mereka selalu ingin
tahu tentang dirinya sendiri. Tugas kedua orang tua adalah memberikan informasi
tentang susunan badan dan perubahan serta pertumbuhan anak-anaknya terhadap
mereka. Selain itu kedua orang tua harus mengenalkan mereka tentang masalah
keyakinan, akhlak dan hukum-hukum fikih serta kehidupan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Ratnawati, S. (2000). Keluarga, Kunci Sukses Anak. Jakarta: Kompas.


Tanpa Nama. Tanpa Tahun. “Peranan Pendidikan bagi Anak Usia Dini” (Online).
http://anneahira.com (diakses, 8 November 2010).
Tanpa Nama. 2007. “Peranan Lingkungan Keluarga dalam Membentuk Kepribadian
Anak” (Online). http://wordpress.com (diakses, 8 November 2010).

You might also like