You are on page 1of 4

BAB III

Prosedur Pelaksanaan

A. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Gelas ukur
b. Multistix
c. Jam
d. Timbangan badan
e. Sfignomanometer air raksa
f. Tisu, sarung tangan
g. Ergometer sepeda (Monark)
h. Stopwatch
i. Heart Rate monitor
j. Pakaian dan sepatu olahraga
2. Bahan
a. Air putih 1 liter
b. Air teh 300 cc
c. Air gula (75 gr gula dalam 300 cc air)

B. Cara Kerja
1. Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok besar. Tiap kelompok kemudian dibagi lagi
menjadi 5 kelompok kecil untuk bertanggung jawab pada 5 perlakuan, sehingga
masing-masing perlakuan dilakukan oleh 2 kelompok kecil.
2. Setiap kelompok menentukan satu orang percobaan (OP) dengan kriteria jenis
kelamin laki-laki, sehat, berat badan, usia, dan keadaan hidrasi dalam kisaran rata-rata
golongan.
3. Pagi hari OP minum air sekitar 2-3 gelas. Pukul 11.00 OP makan siang dan minum.
4. Sebelum memulai percobaan, OP diukur berat badan dan tekanan darahnya, hasil
pengukuran dicatat pada formulir laporan baris U-pra.
5. Pukul 13.00 praktikum dimulai, OP buang air kecil dan menampung urinnya.
Selanjutnya menjalani rangkaian pemeriksaan seperti di bawah ini:
a. Penimbangan berat badan (usahakan OP menggunakan pakaian dan sepatu yang
sama selama percobaan berlangsung)
b. Pengukuran tekanan darah pada lengan kanan dalam posisi duduk
c. Pengamatan waktu pengambilan dan periode pengambilan urin
d. Pengukuran volume urin menggunakan gelas ukur
e. Pengamatan warna urin dan perhitungan laju produksi urin
f. Pengukuran berat jenis (BJ), pH, dan kadar glukosa urin dengan menggunakan
multistix
(Cara menggunakan multistix dapat dilihat pada petunjuk di botol multistix)

Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir laporan baris U-0.


6. OP menjalani salah satu perlakuan A/B/C/D/E sesuai tata cara.
7. Setelah menjalani masing-masing perlakuan, OP tidak diperkenankan makan dan
minum, serta aktivitas minimal saja.

Perlakuan A : Minum Air


1. Setelah menampung U-0, OP minum 1 liter air dalam waktu kurang dari 10 menit
setelah OP buang air kecil (U-0)
2. Tiga puluh menit setelah selesai minum, OP buang air kecil dan ditampung urinnya.
Selanjutnya menjalani rangkaian pemeriksaan seperti di bawah ini:
a. Penimbangan berat badan (usahakan OP menggunakan pakaian dan sepatu yang
sama selama percobaan berlangsung)
b. Pengukuran tekanan darah pada lengan kanan dalam posisi duduk
c. Pengamatan waktu pengambilan dan periode pengambilan urin
d. Pengukuran volume urin menggunakan gelas ukur
e. Pengamatan warna urin dan perhitungan laju produksi urin
f. Pengukuran berat jenis (BJ), pH, dan kadar glukosa urin dengan menggunakan
multistix
(Cara menggunakan multistix dapat dilihat pada petunjuk di botol multistix)

Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir laporan baris U-30.

3. Saat menit ke 60 dan menit ke 90 setelah perlakuan, OP buang air kecil kembali
untuk melakukan pemeriksaan di atas (karena waktu yang tidak mencukupi,
percobaan dilakukan hanya sampai menit ke 90). Hasil pemeriksaan dicatat pada
formulir laporan baris U-60 dan U-90.

Perlakuan B : Minum Air Teh

1. Setelah menampung U-0, OP minum 300 cc air teh dalam waktu kurang dari 10
menit setelah OP buang air kecil (U-0)
2. Tiga puluh menit setelah selesai minum, OP buang air kecil dan ditampung urinnya.
Selanjutnya menjalani rangkaian pemeriksaan seperti di bawah ini:
a. Penimbangan berat badan (usahakan OP menggunakan pakaian dan sepatu yang
sama selama percobaan berlangsung)
b. Pengukuran tekanan darah pada lengan kanan dalam posisi duduk
c. Pengamatan waktu pengambilan dan periode pengambilan urin
d. Pengukuran volume urin menggunakan gelas ukur
e. Pengamatan warna urin dan perhitungan laju produksi urin
f. Pengukuran berat jenis (BJ), pH, dan kadar glukosa urin dengan menggunakan
multistix
(Cara menggunakan multistix dapat dilihat pada petunjuk di botol multistix)

Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir laporan baris U-30.

3. Saat menit ke 60 dan menit ke 90 setelah perlakuan, OP buang air kecil kembali
untuk melakukan pemeriksaan di atas (karena waktu yang tidak mencukupi,
percobaan dilakukan hanya sampai menit ke 90). Hasil pemeriksaan dicatat pada
formulir laporan baris U-60 dan U-90.

Perlakuan C : Minum Air Gula

1. Setelah menampung U-0, OP minum 300 cc air gula dalam waktu kurang dari 10
menit setelah OP buang air kecil (U-0)
2. Tiga puluh menit setelah selesai minum, OP buang air kecil dan ditampung urinnya.
Selanjutnya menjalani rangkaian pemeriksaan seperti di bawah ini:
a. Penimbangan berat badan (usahakan OP menggunakan pakaian dan sepatu yang
sama selama percobaan berlangsung)
b. Pengukuran tekanan darah pada lengan kanan dalam posisi duduk
c. Pengamatan waktu pengambilan dan periode pengambilan urin
d. Pengukuran volume urin menggunakan gelas ukur
e. Pengamatan warna urin dan perhitungan laju produksi urin
f. Pengukuran berat jenis (BJ), pH, dan kadar glukosa urin dengan menggunakan
multistix
(Cara menggunakan multistix dapat dilihat pada petunjuk di botol multistix)

Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir laporan baris U-30.

3. Saat menit ke 60 dan menit ke 90 setelah perlakuan, OP buang air kecil kembali
untuk melakukan pemeriksaan di atas (karena waktu yang tidak mencukupi,
percobaan dilakukan hanya sampai menit ke 90). Hasil pemeriksaan dicatat pada
formulir laporan baris U-60 dan U-90.

Perlakuan D : Anaerobic exercise (olahraga anaerobik)


1. Setelah menampung U-0, OP minum 300 cc air dalam waktu kurang dari 10 menit
setelah OP buang air kecil (U-0).
Kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah dan denyut nadi.
2. OP melakukan pemanasan mengayuh sepeda selama 5-10 menit dengan cara
selang-seling 30 menit kayuhan maksimal dengan beban dan 30 menit istirahat.
Pemanasan dilakukan sampai denyut nadi OP mencapai ± 150/menit. Denyut nadi
pemanasan dicatat.
3. Setelah selesai pemanasan, OP istirahat 3-5 menit.
4. OP mulai mengayuh hingga mencapai kecepatan maksimal, setelah itu anaerobic
exercise dimulai dengan cara meningkatkan beban hingga maksimal sambil tetap
mempertahankan kayuhan maksimal (dibutuhkan 3-4 detik untuk mencapai
kecepatan dan beban maksimal). Kemudian OP mengayuh dengan beban dan
kecepatan maksimal selama 30 detik. Setelah anaerobic exercise, dilakukan
pencatatan denyut nadi.
5. Pendinginan dilakukan dengan cara mengayuh sepeda dengan kecepatan dan beban
rendah selama 2-3 menit.
6. Tiga puluh menit setelah anaerobic exercise, OP buang air kecil dan dan ditampung
urinnya. Selanjutnya menjalani rangkaian pemeriksaan seperti di bawah ini:
a. Penimbangan berat badan (usahakan OP menggunakan pakaian dan sepatu yang
sama selama percobaan berlangsung)
b. Pengukuran tekanan darah pada lengan kanan dalam posisi duduk
c. Pengamatan waktu pengambilan dan periode pengambilan urin
d. Pengukuran volume urin menggunakan gelas ukur
e. Pengamatan warna urin dan perhitungan laju produksi urin
f. Pengukuran berat jenis (BJ), pH, dan kadar glukosa urin dengan menggunakan
multistix
(Cara menggunakan multistix dapat dilihat pada petunjuk di botol multistix)

Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir laporan baris U-30.

7. Saat menit ke 60 dan menit ke 90 setelah perlakuan, OP buang air kecil kembali
untuk melakukan pemeriksaan di atas (karena waktu yang tidak mencukupi,
percobaan dilakukan hanya sampai menit ke 90). Hasil pemeriksaan dicatat pada
formulir laporan baris U-60 dan U-90.

Kontrol (E)
1. Setelah menampung U-0, OP tidak diberikan perlakuan apapun.
2. Tiga puluh menit setelah buang air kecil untuk U-0, OP buang air kecil dan
ditampung urinnya. Selanjutnya menjalani rangkaian pemeriksaan seperti di bawah
ini:
a. Penimbangan berat badan (usahakan OP menggunakan pakaian dan sepatu yang
sama selama percobaan berlangsung)
b. Pengukuran tekanan darah pada lengan kanan dalam posisi duduk
c. Pengamatan waktu pengambilan dan periode pengambilan urin
d. Pengukuran volume urin menggunakan gelas ukur
e. Pengamatan warna urin dan perhitungan laju produksi urin
f. Pengukuran berat jenis (BJ), pH, dan kadar glukosa urin dengan menggunakan
multistix
(Cara menggunakan multistix dapat dilihat pada petunjuk di botol multistix)

Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir laporan baris U-30.

3. Saat menit ke 60 dan menit ke 90 setelah perlakuan, OP buang air kecil kembali
untuk melakukan pemeriksaan di atas(karena waktu yang tidak mencukupi,
percobaan dilakukan hanya sampai menit ke 90). Hasil pemeriksaan dicatat pada
formulir laporan baris U-60 dan U-90.

(Arianti Miranti Lestari Fajrin, I11109072)

You might also like