Professional Documents
Culture Documents
IMBIBISI
January 3, 2009 J-K Leave a comment Go to comments
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah
pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah
uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan
konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya
pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih
pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti
bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis
adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan
mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran
“semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran apa
pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent”
berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.
Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari sebuah daerah
konsentrasi “solute” tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah “solute” rendah dengan
menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse
osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang menangkap “solute” dari satu sisi
dan membiarkan pendapatan “solvent” murni dari sisi satunya.
Proses ini telah digunakan untuk mengolah air laut untuk mendapatkan air tawar, sejak
awal 1970-an.
http://agrica.wordpress.com/2009/01/03/difusi-osmosis-dan-imbibisi/
l) Mekanisme difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi
sederhana (simple difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple
difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak
melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada
membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid,
vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga
sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO 2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil
khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel.
Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang
memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya.
Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam –
garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa
atau transporter untuk dapat menembus membrane.
Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi difasilitasi.
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang
melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter tergolong protein
transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan ditransfer
ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk
pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus untuk mentransfer
glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel
lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah
menjadi energy.
3) Mekanisme osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang
konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui
selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang
dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput
semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa
sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif
permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah
menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan
air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi
airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih
tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan
larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika
larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel
dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah ditempatkan dalam
suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang berbeda-beda? Pada larutan isotonis,
sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel
tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor
sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah
dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah
/lisis, hal irri karena sei hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan
akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding
sel), sedangkan sel hew’an/sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel
darah merah
mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.
http://kireindwi.blog.friendster.com/2008/09/mekanisme-difusi-dan-osmosis-dalam -sel/
Air Murni
http://kusmandanuunindra4.blogspot.com/2008/09/jelaskan-mekanisme-fisiologi-proses.html
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mempelajari dunia kehidupan tidak terlepas dari pengetahuan tentang hirarki biologi.
Dalam pengetahuan biologi, sel merupakan unit terkecil yang dapat melakukan aktivitas
kehidupan. Selain itu, dalam organisme terdapat alat transpor yang mampu mengatur
organisme lainnya. Sehingga membran sel tersusun atas senyawa fosfolipid bilayer. Oleh
karena itu, sel mampu melakukan transpor zat. Hal ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan agar
mereka dapat mendistribusikan energi yang mereka dapatkan dari alam.
Transpor zat melalui membran dibedakan atas 2 (dua), yaitu transpor zat yang
memerlukan energi (transpor aktif) dan transpor yang tidak memerlukan energi (transpor
pasif). Transpor aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun
transpor pasif meliputi proses difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
TRANSPOR AKTIF
Transor aktif dilakukan apabila zat yang akan dilewatkan membran melawan
gradien konsentrasi sehingga tidak dapat mengendalikan transpor aktif.
DIFUSI
Difusi merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat
(padat,cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang
berkonsentrasi rendah, baik melewati membran ataupun tidak.
Contohnya : perpindahan oksigen (O2) dari paru-paru ke dalam darah.
OSMOSIS
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat pelarut (air) dari
tempat yang berkonsentrasi rendah menuju ke tempat yang berkonsentrasi tinggi
dengan melewati membran semipermeabel.
Contohnya : Masuknya air ke dalam sel-sel akar.
DIFUSI TERBANTU
Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein.
Contohnya : perpindahan bakteri Escherichia Coli ke medium yang mengandung
laktosa.
1.3 TUJUAN
Pengamatan ini dilakukan agar siswa dapat mengetahui perbedaan proses transportasi zat
secara difusi dan osmosis.
1.4 MANFAAT
Bagi siswa : Siswa mampu melakukan penelitian dengan petunjuk dari bahasan materi,
melakukan eksperimen, dan menyelesaikan tugas iliah dengan
sendiri ataupun kelompok serta mendapatkan pengetahuan
tambahan tentang pokok bahasan yang diberikan oleh guru.
Bagi guru : Guru mampu menilai kemampuan siswa dalam melakukan eksperimen dan
menyelesaikan tugas ilmiah yang diberikan kepada siswa serta
guru mampu menilai sejauh mana wawasan siswa tentang pokok
bahasan yang menjadi tugas.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar permukaan.
Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada tahun 1972
tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid. Dengan melihat struktur seperti
yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi lebih
kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas keluar
masuknya sel.
Transpor pada membran tergantung pada ukuran molekul dan konsep zat yang melewati
membran sel tersebut molekul-molekul yang berukuran kecil dapat melalui membran sel dengan
dua cara, yaitu:
Dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa juga
Menuruni gradien konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
BAB III
HASIL EKSPERIMEN
Percobaan pertama
A. Alat
- Pisau (1 buah)
- Tissue (2 lembar)
- Stopwatch (1 buah)
B. Bahan
Percobaan pertama
- Bersihkan kentang dari kulitnya.
- Potong kentang dengan ukuran 1×1 cm sebanyak 3 potong.
- Keringkan kentang dengan tissue lalu ditimbang.
- Ambillah larutan yang sudah disediakan di masing-masing gelas ukur sebanyak
20 ml dan beri tanda untuk setiap larutan.
- Masukkan potongan kentang ke masing-masing gelas ukur yang telah diberi
tanda secara bersamaan, untuk gelas ukur A (larutan glukosa 30%), gelas ukur B
(larutan glukosa 5%), dan larutan C (aquades).
- Rendamlah potongan kentang tersebut selama 20 menit.
- Setelah 20 menit angkatlah kemudian simpan di atas tissue. Dan periksa keadaan
kentang tersebut, kemudian timbang ulang kentang tersebut dan catat hasilnya.
Percobaan kedua
- Siapkan 2 buah labu erlenmeyer.
- Isi labu erlenmeyer dengan air bersih sampai penuh.
- Teteskan kira-kira sebanyak 5 tetes tinta ke dalam salah satu labu erlenmeyer
(pertama).
- Perhatikan peristiwa tercampurnya air dan tinta. Kemudian catat waktunya
sampai air dan tinta tercampur secara homogen.
- Setelah itu, labu erlenmeyer yang berisi tinta itu ditutup dengan plastik tebal dan
diletakkan mulutnya ke atas labu erlenmeyer yang satunya (kedua).
- Perhatikan peristiwa yang terjadi. Catatlah waktunya.
Percobaan pertama
BERAT KUBUS UMBI
N KENTANG
JENIS LARUTAN KETERANGAN
O SEBELUM SESUDAH
PERCOBAAN PERCOBAAN
A LARUTAN GULA 1 gr 0,2 gr Agak lembek
30%
B LARUTAN GULA 1 gr 0,4 gr Agak keras
5%
C AQUADES 1 gr 1 gr Keras
Percobaan kedua
a. Proses percampuran air dan tinta pada labu erlenmeyer pertama sampai
homogen membutuhkan waktu selama 2:23,19 menit.
b. Proses percampuran antara isi dari labu erlenmeyer yang pertama dengan labu
erlenmeyer kedua yang hanya berisi air membutuhkan waktu 9:32,77 menit.
c. Pada proses ini terjadi perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah (difusi). Karena tinta yang berkonsentrasi tinggi menyebar ke air yang
berkonsentrasi lebih rendah.
3.4 PERTANYAAN DAN JAWABAN
Percobaan pertama
1. Apakah terjadi perubahan berat pada umbi kentang?Mengapa demikian?
Jawaban: Ya, hal ini disebabkan karena air yang berada pada kentang bergerak
keluar ke gelas ukur sehingga kadar air pada kentang berkurang dan
menyebabkan berat pada umbi kentang berkurang. Namun, perubahan berat
tidak terjadi pada kentang yang direndam dalam aquades karena antara aquades
dan kentang memiliki konsentrasi yang sama (isotonis).
2. Sifat apakah yang terdapat pada kentang dan larutan gula?
Jawaban: Pada percobaan kentang dan larutan gula dapat diketahui bahwa
kentang bersifat hipotonik dan gula bersifat hipertonik karena air pada kentang
bersifat encer sedangkan larutan gula bersifat pekat.
Percobaan kedua
1. Proses apakah yang dialami larutan tinta?
Jawaban: Larutan tinta mengalami proses difusi dengan air pada labu
Erlenmeyer. Hal ini dikarenakan proses perpindahan zat yang terjadi bergerak
dari zat berkonsentrasi tinggi ke zat berkonsentrasi rendah.
2. Mengapa pencampuran antara air dan tinta pada larutan yang kedua lebih lama
dibandingkan larutan pertama?
Jawaban: Hal ini disebabkan karena wadah tempat penyebaran tinta lebih luas
dengan volume labu yang sama yakni dua buah labu Erlenmeyer. Sedangkan
Pada larutan pertama tinta hanya menyebar pada wadah yang lebih kecil (hanya
satu labu erlenmeyer).
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Transportasi zat melalui membran sel dapat dilakukan dengan cara transportasi aktif dan
transportasi pasif.
2. Difusi merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat
(padat,cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang
berkonsentrasi rendah, baik melewati membran ataupun tidak. Sedangkan osmosis
merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat pelarut (air) dari tempat yang
berkonsentrasi rendah menuju ke tempat yang berkonsentrasi tinggi dengan melewati
membran semipermeabel.
3. Molekul berukuran kecil dapat melewati membran sel dengan dua cara, yaitu dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa jugaMenuruni gradien konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah.
SARAN
Sebaiknya eksperimen seperti ini lebih sering dilakukan agar para siswa lebih mengetahui
alat-alat laboratorium dan lebih memahami materi yang dipelajari serta mampu menyelesaikan
eksperimen dengan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
DN, Ummu Ataliana, Dra. 2006. Prestise biologi untuk Siswa SMA & MA Kelas XI. Surakarta:
Pustaka Utama.
Pratiwi, D. A., Dra, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2 Kelas XI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
Santoso, Begot, Drs., M. Si. 2005. Biologi dan Kecakapan Hidup. Jakarta: Ganeca Exact
http://kaoruandhimura.wordpress.com/2008/12/01/difusi-osmosis/
Landasan Teori
Kita telah mengetahui bahwa membran plasma bersifat selektif permeabel
(semipermeabel) yang artinya membran plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu.
Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam, yaitu transpor pasif dan
transpor aktif.
1) Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel.
Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan dari konsentrasi tinggi ke rendah. Contoh
transpor pasif adalah difusi dan osmosis.
2) Transpor aktif adalah perpindahan molekul atau ion menggunakan energi dari sel itu. Contoh
transpor aktif adalah pompa ion natrium (Na+)/kalium (K+), endositosis,dan eksositosis.
Apa perbedaan antara difusi dengan osmosis? Uraianberikut akan membahas
proses terjadinya transpor pasif dan transpor aktif dengan lebih rinci.
1) Difusi
Difusi dapat diartikan perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari
larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah
(hipotenis). Dengan kata lain setiap zat akan berdifusi menuruni gradien
konsentrasinya. Hasil dari difusi adalah konsentrasi yang sama antara larutan
tersebut dinamakan isotonis.
Sebagai contoh, setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di
dalam medium udara). Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air dalam
gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam medium air) sehingga kerapatan zat
tersebut merata. Perhatikan gambar proses terjadinya difusi di samping
d
c
b
a
Peristiwa difusi dapat diamati ketika kitamemasukkan segumpal gula ke dalam air
(a), molekul molekulnya terlarut (b), dan tersebar (berdifusi) (c). Pada akhirnya proses difusi
menyebabkan gula tersebar merata ke dalam air (d).
Kecepatan zat berdifusi melalui membran sel tidak hanya tergantung pada gradien
konsentrasi, tetapi juga pada besar, muatan, dan daya larut dalam lemak (lipid). Membran sel
kurang permeabel terhadap ion-ion (Na+,Cl–, K+) dibandingkan dengan molekul kecil yang
tidak bermuatan. Dalam keadaan yang sama molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui
membran sel daripada molekul besar.
3) Osmosis
Osmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeabel. Air akan bergerak
dari daerah yang mempunyai konsentrasi larutan rendah ke daerah
yang mempunyai konsentrasi larutan tinggi. Tekanan osmosis dapat diukur dengan suatu alat
yang disebut osmometer. Air akan bergerak dari daera dengan tekanan osmosis rendah ke daerah
dengan tekanan osmosis tinggi. Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan yang mempunyai
konsentrasi larutan lebih tinggi.
Hal ini terjadi karena air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis. Sebaliknya
jika sel berada pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan banyak menyerap
air, karena air berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Jika sel-sel tersebut adalah sel
tumbuhan, maka akan terjadi tekanan turgor apabila dalam lingkungan hipotonis. Sebaliknya jika
sel tumbuhan beradapad lingkungan hipertonis, dapat mengalami plasmolisis yaitu terlepasnya
sel dari dinding sel.
http://isfanl.blogspot.com/2010/09/proses-osmosis-dan-difusi.html
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada
pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul
tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah
pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah
uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi
molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang
diam dari solid atau fluida.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih
encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut,
tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis
merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan
tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang
lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui
membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti
bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan
mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
http://iblogoblog.blogspot.com/2010/04/apa-yang-dimaksud-dengan-difusi-dan.html