Professional Documents
Culture Documents
MATERI
Dalam materi elastisitas ini, maka kita akan menemukan hal-hal yang
berhubungan dengan materi tersebut antara lain Tegangan,Regangan dan Hukum
Hooke. Pembahasannya sebagai berikut:
- Tegangan adalah Gaya per satuan Luas atau dengan kata lain tegangan
didefinisikan sebagai perbandingan antar gaya yang bekerja pada benda
dengan luas penampang benda.Secara matematis ditulis :
2
Karena L sama-sama merupakan dimensi panjang, maka regangan
tidak mempunyai satuan (regangan tidak mempunyai dimensi).
3
Ini adalah persamaan matematis dari Modulus Elastis (E) alias
modulus Young (Y). Jadi, modulus elastis sebanding dengan Tegangan
dan berbanding terbalik Regangan.
Di bawah ini adalah daftar modulus elastis dari berbagai jenis benda padat
4
2. Hukum Hooke
F= k.x
k=
Di mana F= gaya yang dikerjakan(N)
5
x=pertambahan panjang(m)
k= konstanta gaya(N/m)
Misalnya, kita tinjau pegas yang dipasang horisontal, di mana pada ujung
pegas tersebut dikaitkan sebuah benda bermassa m. Massa benda kita
abaikan, demikian juga dengan gaya gesekan, sehingga benda meluncur
pada permukaan horisontal tanpa hambatan. Terlebih dahulu kita tetapkan
arah positif ke kanan dan arah negatif ke kiri. Setiap pegas memiliki panjang
alami, jika pada pegas tersebut tidak diberikan gaya. Pada keadaan ini,
benda yang dikaitkan pada ujung pegas berada dalam posisi setimbang
Gambar 3.2
6
Gambar 3.3
Sebaliknya, jika benda ditarik ke kiri sejauh -x, pegas juga memberikan
gaya pemulih untuk mengembalikan benda tersebut ke kanan sehingga
benda kembali ke posisi setimbang (Gambar 3.4).
Gambar 3.4
F = -kx ........................................3.1
7
Persamaan ini sering dikenal sebagai persamaan pegas dan
merupakan hukum hooke. Hukum ini dicetuskan oleh paman Robert Hooke
(1635-1703). Dengan k adalah konstanta dan x adalah simpangan. Tanda
negatif menunjukkan bahwa gaya pemulih F mempunyai arah berlawanan
dengan simpangan x. Ketika kita menarik pegas ke kanan maka x bernilai
positif, tetapi arah F ke kiri (berlawanan arah dengan simpangan x).
Sebaliknya jika pegas ditekan, x berarah ke kiri (negatif), sedangkan gaya F
bekerja ke kanan. Jadi, gaya F selalu bekeja berlawanan arah dengan arah
simpangan x, k adalah konstanta pegas. Konstanta pegas berkaitan dengan
elastisitas sebuah pegas. Semakin besar konstanta pegas (semakin kaku
sebuah pegas), semakin besar gaya yang diperlukan untuk menekan atau
meregangkan pegas. Sebaliknya semakin elastis sebuah pegas (semakin
kecil konstanta pegas), semakin kecil gaya yang diperlukan untuk
meregangkan pegas. Untuk meregangkan pegas sejauh x, kita akan
memberikan gaya luar pada pegas, yang besarnya sama dengan F = +kx.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa x sebanding dengan gaya yang
diberikan pada benda.
Hukum Hooke ternyata berlaku juga untuk semua benda padat, dari besi
sampai tulang tetapi hanya sampai pada batas-batas tertentu. Mari kita tinjau
sebuah batang logam yang digantung vertikal, seperti yang tampak pada
Gambar 3.5.
8
Gambar 3.5.
F = kΔL ........................................3.2
Persamaan ini kadang disebut sebagai hukum Hooke. Kita juga bisa
menggantikan gaya berat dengan gaya tarik, seandainya pada ujung batang
logam tersebut tidak digantungkan beban. Besarnya gaya yang diberikan
pada benda memiliki batas-batas tertentu. Jika gaya sangat besar
makaregangan benda sangat besar sehingga akhirnya benda patah.
Hubungan antara gaya dan pertambahan panjang (atau simpangan pada
pegas) dinyatakan melalui grafik pada Gambar 3.6.
9
Gambar 3.6. Grafik hubungan Gaya dengan pertambahan panjang
Jika sebuah benda diberikan gaya, maka hukum Hooke hanya berlaku
sepanjang daerah elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum
Hooke. Jika benda diberikan gaya hingga melewati batas hukum Hooke dan
mencapai batas elastisitas, maka panjang benda akan kembali seperti
semula bila gaya yang diberikan tidak melewati batas elastisitas. Hukum
Hooke tidak berlaku pada daerah antara batas hukum Hooke dan batas
elastisitas. Jika benda diberikan gaya yang sangat besar hingga melewati
batas elastisitas, maka benda tersebut akan memasuki daerah plastis dan
ketika gaya dihilangkan, panjang benda tidak akan kembali seperti semula;
benda tersebut akan berubah bentuk secara tetap. Jika pertambahan
panjang benda mencapai titik patah, maka benda tersebut akan patah.
F = kΔL
ΔL =F/ k ..........................................3.3
..............................................3.4
Keterangan :
A = luas penampang
11
= konstanta perbandingan yang dikenal dengan modulus elastis atau
modulus Young.
12
suspensi sepeda motor tetapi juga pada kendaraan lainnya, seperti mobil,
kereta api, dkk. (gambar kiri – per mobil)Pada mobil, terdapat juga pegas
pada setir kemudi (wah, gurumuda belum punya gambar). Untuk
menghindari benturan antara pengemudi dengan gagang setir, maka pada
kolom setir diberi pegas. Berdasarkan hukum I Newton (Hukum Inersia),
ketika tabrakan terjadi, pengemudi (dan penumpang) cenderung untuk
terus bergerak lurus. Nah, ketika pengemudi bergerak maju, kolom setir
tertekan sehingga pegas memendek dan bergeser miring. Dengan
demikian, benturan antara dada pengemudi dan setir dapat dihindari.
2. Karet Ketapel
milik tetangga yang ranum dan mengundang selera. Sttt… jangan ditiru
kalau dirimu tinggal di kota, kayanya tiap hari berurusan dengan game, ngenet,
gamenet….gitu deh. ayo ngaku... paling ketapel juga ga tahu… hehe… piss..
lanjut. Ketika hendak menembak burung dengan ketapel misalnya, karet ketapel
terlebih dahulu diregangkan (diberi gaya tarik). Akibat sifat elastisitasnya,
panjang karet ketapelakan kembali seperti semula setelah gaya tarik dihilangkan.
3. Kasur Pegas
Contoh lain adalah kasur pegas. Ketika dirimu duduk atau tidur di
atas kasur pegas, gaya beratmu menekan kasur. Karena mendapat tekanan
maka pegas kasur termampatkan. Akibat sifat elastisitasnya, kasur pegas
13
meregang kembali. Pegas akan meregang dan termampat, demikian seterusnya.
Akibat adanya gaya gesekan maka suatu saat pegas berhenti bergerak. Dirimu
yang berada di atas kasur merasa sangat empuk akibat regangan dan mampatan
yang dialami oleh pegas kasur.
4. Dinamometer
5. Timbangan
14
disini adalah massa ) juga memanfaatkan bantuan pegas. Pegas
lagi, pegas lagi… hidup kita selalu ditemani oleh pegas. Neraca pegas yang
digunakan untuk mengukur berat badan, terdapat juga neraca pegas yang lain
(gambar kanan – neraca pegas buah)
Masih ada contoh lain yang berkaian dengan elastisitas pegas. Pernah fitness
? bagi pria-pria perkasa yang terlihat macho dengan otot lengan yang kuat dan
dada bidang, pasti pernah menggunakan alat tersebut. wah, ayo tebak… alat
apakah itu ? alat tersebut terbuat dari pegas. Yang ini PR ya ? sekali-sekali
gurumuda ngasih PR-lah…
Ada yang bercita-cita menjadi arsitek atau ahli bangunan ? pahami penjelasan ini
secara baik ya, sebagai bekal di hari tua
Pada pembahasan mengenai tarikan, tekanan dan geseran, kita telah belajar
mengenai perubahan bentuk pada setiap benda padat akibat adanya tegangan
yang dialami benda tersebut. Ketika sebuah benda diberikan gaya luar maka
akan timbul gaya dalam alias gaya internal pada benda itu sendiri. Ini adalah
gaya tegangan yang telah dijelaskan panjang lebar oleh gurumuda sebelumnya.
Setiap rumah atau bangunan lainnya pasti memiliki pintu atau penghubung
ruangan yang bentuknya seperti gambar di bawah. Kebanyakan bangunan
15
menggunakan batu dan bata sebagai bahan dasar (disertai campuran semen
dan pasir).
Persoalannya, batu dan bata sangat lemah terhadap tarikan dan geseran
walaupun kuat terhadap tekanan. Dirimu bisa membuktikan hal ini. Jika disekitar
tempatmu terdapat batu dan bata, jika batu dan bata ditumpuk (disusun secara
vertikal) dalam jumlah banyak, batu dan bata tidak mudah patah (bentuknya tetap
seperti semula). Dalam hal ini batu dan bata sangat kuat terhadap tekanan. Tetapi
jika batu dan bata mengalami tegangan tarik dan tegangan geser, batu dan bata
mudah patah. Oleh karena itu digunakan balok untuk mengatasi masalah ini. Balok
mampu mengatasi tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan geser. Jika anda
amati balok penyanggah pada pintu rumah, tampak bahwa balok tersebut tidak
berubah bentuk. Sebenarnya terdapat perubahan bentuk balok (amati gambar di
bawah), hanya perubahannya sangat kecil sehingga tidak tampak ketika dilihat dari
jauh. Bagian atas balok mengalami mampatan akibat adanya tegangan tekan yang
disebabkan beban di atasnya (batu dan bata dkk), sedangkan bagian bawah balok
mengalami pertambahan panjang (akibat tegangan tarik). Tegangan geser terjadi di
dalam balok.
Soal
balon lumpur
Pembahasan
c. Geseran adalah perubahan bentuk yang dialami benda jika dua buah
gaya yang sama besar bekerja berlawanan arah pada sisi-sisi bidang
benda sehingga permukaan benda mengalami pergeseran sebesar DL.
6. Diketahui:
18
Ditanyakan: σ=…….?
Jawab:
Tegangan = = =
Regangan =
Regangan =4.2x10-4
Modulus elastic =
=1.80x1011N/m
19
7. Diketahui:
l= 4 m
r= 5 cm=0.05 m
A=πr2
m= 100 ton=100000 kg
g= 22/7 m/s2
π= 1.9x1011N/m2
Ditanyakan : ΔL……….?
Jawab:
π= atau ΔL=
ΔL =
=2.63x10-3 m
= 2.63 mm
8. Diketahui :
Xo = 20 cm
X1= 25 cm
g= 10 m/s2
m= 2 kg
Ditanyakan : k =……….?
Jawaban :
k=
F = w = m.g
20
= 2 kg x 10 m/s2
= 20 N
x = x 1 – x0
Jadi k=
= 400 N/m
9. Diketahui:
l = 120 cm
A = 8 mm2 = 8. 10-3m2
0.4 mm = 4. 10-3cm
F = 40 N
Ditanyakan:
σ=……..?
є=………?
E=………?
Jawaban :
a. σ =
= 5. 103 N/m2
b. є =
21
= 0.3. 10-1 = 0.03
c. E=
=16.7 N/m2
22
D. Latihan Soal
1. Sepotong baja yang panjangnya 4 m dan diameternya 9 cm dipakai
untuk mengangkat beban yang massanya 80.000 kg. Modulus Young
= 1,9 x 1011 N/m2. Berapakah pertambahan panjang baja itu ?
9.
23
1.Tegangan kedua kawat sama
24
13. Seutas tali elastik uniform
panjangnya 1,1 m ketika ditarik dengan gaya 10 N. Bila ditarik
dengan gaya 15 N panjangnya bertambah menjadi 1,15 m. Berapa
panjang mula-mula tali.
14. Beban seberat 32 N di ikatkan pada ujung sebuah kawat baja yang
panjangnya 2m dalam keadaan tidak teregang, diputar dalam
lingkaran vertical dengan kecepatan sudut 2 putaran/det di titik
terbawah lingkaran itu. Jari-jari kawat 1 mm. Hitung pertamahan
panjangnya ketika beban berada di titik terbawah lintasan.
15. Seutas kawat baja panjangnya 1 m dan luas penampangnya 1mm2 .
Jika dikenakan gaya sebesar 200 N untuk menambah panjangnya 1
mm. Berapa besar gaya yang akan digunakan untuk merenggangkan
kawat yang sama dari panjang normal 10 m menjadi 10,02 m.
25