Professional Documents
Culture Documents
berpikir dan bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Siswa tidak hanya
suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, maka
kosakata, keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis melainkan
harus melalui latihan. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan
fakta- fakta, pesan sikap dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada para
pembacanya.
1
Wagiran dan Doyin (2005:1-3) menyatakan bahwa keterampilan menulis
merupakan keterampilan yang perlu dikuasai oleh siswa. Melalui menulis, siswa
berpikir logis dan sistematis. Pembelajaran menulis yang terdapat dalam KTSP
ada dua macam, yaitu menulis dalam bidang kebahasaan dan menulis sastra.
dalam cerita pendek masih kurang. Hal ini disebabkan oleh guru dan siswa itu
sendiri. Penyebab dari dalam diri siswa adalah kemalasan siswa karena kurangnya
kesulitan untuk menemukan tema dalam penulisan cerita pendek. Hal ini
umumnya disebabkan karena proses pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam
cepat bosan. Siswa jadi malas mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek
yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok
(Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab
2
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan
pelajaran.
aktif dalam proses pembelajaran. Jadi, kegiatan berpusat pada siswa, guru sebagai
ilmiah secara lebih cepat dan mendalam menyangkut model karya sastra di
dan kemauan siswa mempelajari dan mengaplikasikan teori yang telah dipelajari
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul
3
1.2 Rumusan Masalah
pembahasan dan pengkajian dalam penelitian ini dapat dirumuskan berikut ini:
learning?
2. Tujuan Penelitian
1. Untuk meneliti hasil tulis siswa dalam menulis cerpen setelah cooperative
3. Manfaat Penelitian
4
3.1 Manfaat Teoretis
4. Hipotesis
berikut.
5
Nul hipotesis (Ho) : cooperative learning tidak mempengaruhi kemampuan siswa
5.1 Populasi
Sekolah ini memiliki 6 kelas tetapi peneliti hanya mengambil satu kelas
6
6. Ruang Lingkup/ Definisi Operasional
dibahas penulis dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis cerita pendek
a. Cooperative Learning
yang terstruktur.
b. Kemampuan
cerita pendek.
c. Menulis
7
d. Cerita Pendek
Cerita pendek adalah cerita fiksi atau cerita rekaan yang sering
7. Landasan Teoritis
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam pembelajaran,
guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang diajarkannya dan memahami
yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok
(Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab
8
Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang
menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di
antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan
pelajaran.
yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak
semua kerja kelompok bisa dianggap Cooperative Learning, untuk itu harus
Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas
9
2. Tanggung jawab perseorangan.
Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran
3. Tatap muka.
diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini
ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk
10
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar
pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah
tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Ibrahim, et al.
(2000), yaitu:
ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami
model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada
belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar.
11
bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas
akademik.
dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan,
dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung
keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda
Hamid dalam tulisan “Pengertian Cerpen” berpendapat bahwa yang disebut cerita
pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai:
antara 500-20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, dan adanya satu
kesan. Sedangkan Aoh. KH, mendefinisikan bahwa cerpen adalah salah satu
ragam fiksi atau cerita rekaan yang sering disebut kisahan prosa pendek. Dan
12
masih banyak sastrawan yang merumuskan definisi cerpen. Rumusan-rumusan
tersebut tidak sama persis, juga tidak saling bertentangan satu sama lain. Hampir
semuanya menyepakati pada satu kesimpulan bahwa cerita pendek atau yang
dalam Menulis Secara Populer menjelaskan bahwa cerpen memang harus pendek
dan singkat. Sedangkan cerita rekaan yang panjang adalah novel. Meskipun ada
yang berpendapat jumlah katanya tidak lebih dari 10.000 kata (The Liang Gie).
Ada yang membatasi jumlah katanya antara 500-30.000 kata (Helvy Tiana Rosa).
Yang jelas, karakteristik utama cerpen adalah pendek dan singkat. Di dalam cerita
yang singkat itu, tentu saja tokoh-tokoh yang memegang peranan tidak banyak
jumlahnya, bisa jadi hanya seorang, atau bisa juga sampai sekitar empat orang
paling banyak. Itu pun tidak seluruh kepribadian tokoh, atau tokoh-tokoh itu
diungkapkan di dalam cerita. Fokus atau, pusat perhatian, di dalam cerita itu pun
hanya satu. Konfliknya pun hanya satu, dan ketika cerita itu dimulai, konflik itu
1. Tema
Tema yaitu gagasan inti. Dalam sebuah cerpen, tema bisa disamakan
13
bangunan tanpa pondasi. Dengan kata lain tema adalah sebuah ide pokok, pikiran
utama sebuah cerpen; pesan atau amanat, dasar tolak untuk membentuk rangkaian
Alur atau plot yaitu rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk
mencapai efek tertentu. Banyak anggapan keliru mengenai plot. Sementara orang
menganggap plot adalah jalan cerita. Dalam pengertian umum, plot adalah
Rancangan tentang tujuan itu bukanlah plot, akan tetapi semua aktivitas untuk
3. Penokohan
Penokohan yaitu penciptaan citra tokoh dalam cerita. Tokoh harus tampak
hidup dan nyata hingga pembaca merasakan kehadirannya. Dalam cerpen modern,
citra, watak dan karakter tokoh tersebut. Penokohan, yang didalamnya ada
perwatakkan sangat penting bagi sebuah cerita, bisa dikatakan ia sebagai mata
Latar atau setting yaitu segala keterangan mengenai waktu, ruang dan
menggarap plot cerita, karena latar harus bersatu dengan teman dan plot untuk
menghasilkan cerita pendek yang gempal, padat, dan berkualitas. Kalau latar
14
bisa dipindahkan ke mana saja, berarti latar tidak integral dengan tema dan plot.
pendek adalah sudah pandangan tokoh yang dibangun sang pengarang. Sudut
pandangan tokoh-tokoh bercerita. Jadi sudut pangan ini sangat erat dengan teknik
bercerita.
dilaksanakan dalam wujud proses pengkajian berdaur yang terdiri atas empat
Intrumen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan
15
menulis cerita pendek. Siswa di berikan bantuan pertanyaan untuk menulis
semua kejadian dan peristiwa yang terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan
pembelajaran., baik keadaan kelas pada saat pembelajaran dan perilaku siswa
menilai kegiatan siswa di dalam kelompok yang meliputi dua aspek yaitu
penyimpulan ide atau saran, memotivasi anggota, inisiatif kerja dalam kelompok,
telah ditentukan. Teknik tes dilakukan untuk memperoleh data tes dalam rangka
dokumentasi foto.
16
8.2.2 Teknik Pengolahan Data
menggunkan rumus:
NP= NK x 100%
R
Keterangan:
R = Jumlah siswa
observasi dan dokumentasi foto. Data observasi dianalisis untuk mengetahui sikap
siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dari data ini dapat diketahui perubahan
untuk memperoleh rekaman aktivitas atau perilaku siswa selama mengikuti proses
17
Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sudjana, Nana dan Achmad Rivai. 2001. Media Pengajaran. Jakarta : Sinar Baru
Algensindo
18