You are on page 1of 89

Ê Ê

   


‘ Ê  
Mendambakan pasangan adalah fitrah manusia dalam menjalankan kehidupan
sosialnya. Kesendirian atau keterasingan adalah hantu yang dijauhi manusia, karena
manusia adalah makhluk sosial saling membutuhkan dalam bebagai konteks
kehidupan. Manusia menyadari bahwa hubungan yang dekat dengan pihak lain akan
membantunya mendapatkan kekuatan untuk dapat menghadapi tantangan. Alasan-
alasan itulah yang membuat manusia melakukan pernikahan, berkeluarga,
bermasyarakat, dan bernegara.
Allah Maha mengetahui bahwa hal itu dialami semua manusia, maka syariat
Islam menetapkan cara yang M  untuk mempertemukan pria wanita, sebab jika
pemenuhan naluri seksual tersebut dilakukan secara keliru dan tidak terarah akan
membawa malapetaka dunia akhirat. Allah berfirman dalam al-Qur¶an yang artinya:

 

             M 
 
  M           M M   M   MM


 M             
   M M   
 M        M  
    
 

    M
  (QS.Ar-Rum;21)

Dalam norma sosial, asal-usul keluarga terbentuk dari perkawinan antara laki-
laki dengan perempuan kemudian terbentuk kehidupan rumah tangga yang
melahirkan anak keturunan, seperti yang ditegaskan Allah dalm surat an-Nisa ayat 1
yangberbunyi;
˯Ύδϧϭ ΍ήϴΜϛ ϻΎΟέ ΎϬϨϣ ΚΑϭΎϬΟϭί ΎϬϨϣ ϖϠΧϭ
Artinya:
³  
          
      
    M    

Asal-usul ini erat kaitannya dengan aturan Islam bahwa dalam upaya
pengembangbiakan keturunan manusia, hendaklah dilakukan dengan perkawinan

c
yang sah menurut ajaran Islam. Oleh sebab itu, pembentukan keluarga di luar
peraturan perkawinan yang sah atau halal dianggap sebagai perbuatan dosa.
Alam dunia ini terasa indah kerena Allah telah menciptakannya berpasang-
pasangan. Allah menciptakan pasangan untuk manusia agar mereka dapat hidup
seiring sejalan, berbahagia suka dan duka serta tetap bersama dalam melayari
kehidupan yang penuh dengan kerikil, duri, badai, tantangan demi mencapai satu
derajat keluarga bahagia (sakinah). Mereka juga berusaha memberikan contoh yang
baik, teladan dan nasihat kepada anak cucu supaya mereka tidak salah dalam memilih
jalan hidup di masa depan yang penuh godaan duniwi.
Agama membedakan seorang manusia dengan manusia yang lain, bukan kerana
keturunan, kedudukan, dan hartanya seperti firman Allah yang bermaksud:
â           M              

 â Oleh karena itu, keluarga yang dibina atas dasar agama akan memiliki tujuan
yang jelas. Bagi mereka, hidup di dunia ini hanyalah satu jalan menuju kehidupan
akhirat yang abadi sehingga apa pun yang mereka lakukan dalam keluarga itu tidak
keluar daripada tujuan asal untuk mencipta keluarga sakinah yang diridhai Allah.
Melihat kondisi yang banyak terjadi di negara kita, di mana sudah banyak
terjadi pasangan tua yang berpisah kerena ingin menikah dengan yang lebih muda,
maka dapat dikatakan bahwa terjadi krisis rahmah dalam perkawinan hingga
hubungan seks menjadi ajang mencari kepuasan nafsu belaka bukan untuk tujuan
beribadah kepada Allah selaku pemberi rahmah itu. Akibatnya, kebahagiaan rumah
tangga semakin jauh dari pasangan suami isteri.
Rasanya tidak ada sebuah keluarga yang tidak menginginkan pernikahannya
langgeng dan sakinah mawadah wa rahmah. Namun kehidupan dalam pernikahan
tidak mudah menyatukan dua orang pribadi yang berbeda, berasal dari latar belakang
yang berbeda, yang memiliki kebiasaan, karakter, keinginan, yang berbeda pula.
Konflik menjadi suatu hal yang mudah terjadi dan jika hal tersebut tidak mampu
diatasi dengan bijaksana maka bukan tidak mungkin akan membawa pernikahan
kepada perceraian, maka perlu mempersiapkan pernikahan dengan baik. Karena itu,

º
muatan dalam modul ini menjadi penting artinya untuk diberikan sejak dini kepada
anak didik dalam proses pembelajaran di sekolah.

Ê
‘   
3‘ ujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti modul pembelajaran keluarga bahagia dan sejahtera ini,
siswa diharapkan mampu mengetahui unsur-unsur pokok yang mendasari keluarga
yang sehingga siswa dapat memberikan kontribusi positif bagi terbentuknya sebuah
keluarga bahagai (sakinah) dalam sebuah rumah tangga.
3‘ ujuan Pembelajaran Khusus
1.‘ Peserta didik mengetahui pengertian, tahapan, struktur, ciri-ciri, bentuk-bentuk,
peranan, fungsi, dan tugas keluarga dalam kehidupan rumah tangga.
2.‘ Peserta didik memahami peran Keluarga Berencana (KB) dalam membentuk
keluarga bahagia (sakinah) berdasarkan nilai ajaran Islam.
3.‘ Peserta didik memahami pengertian, manfaat dan tujuan, fungsi, kriteria keluarga
bahagia, resep menjalani keluarga bahagia, dan persiapan membangun keluarga
bahagia (sakinah) berdasarkan ajaran al-Qur¶an dan al-Hadits, sehingga siswa
dapat mendukung terbentuknya kehidupan bahagia dan sejahtera (  
M  ) di lingkungan rumah tangga mereka.

³Keluarga bahagia dan sejahtera idaman suami istri´

ù
]
Ê Ê

      




‘    !"   
Menurut Departemen Kesehatan RI (1998), keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Ara Celis (1989), keluarga adalah dua atau lebih dari dua
individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengikatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama
lain memiliki perannya masing-masing, menciptakan dan mempertahankan suatu
kebudayaan.
Para ahli sosiologi mengartikan keluarga adalah semua pihak yang mempunyai
hubungan darah atau keturuan yang berada dalam suatau ikatan kekerabatan. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah keluarga mencakup unsur dasar:
- Unit terkecil dari masyarakat minimal terdiri dari 2 orang.
- Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah.
- Hidup dalam satu rumah tangga yang dipimpin seorang kepala rumah tangga.
- Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga.
- Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing.
- Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.

³Komunitas keluarga bahagia yang dalam satu ikatan kekerabatan´

V
Untuk membentuk keluarga bahagia sejahtera terdapat 9 tahapan yang harus
dilalui secara sistematis, yaitu;
1.‘ ahap pembentukan keluarga, tahap ini dimulai dari pernikahan dalam
membentuk rumah tangga yang sah menurut ajaran agama dan hukum yang
berlaku.

´Pernikahan sebagai awal dari kehidupan keluarga bahagia


menurut ajaran agama Islam´

2. ahap menjelang kelahiran anak, tugas utama keluarga untuk mendapatkan
keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak sebagai momen yang
sangat dinantikan.
3. ahap menghadapi bayi dengan mengasuh, mendidik, dan memberikan kasih
sayang kepada anak. Pada tahap ini, kondisi bayi sangat lemah dan semua
kehidupannya bergantung kepada orangtua.

³Kehidupan keluarga bahagia dalam tahap pembentukan anggota keluarga´

§
]. ahap menghadapi anak prasekolah, pada tahap ini anak sudah mulai mengenal
kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebaya, tetapi sangat
rawan dalam masalah kesehatan karena tidak mengetahui mana yang kotor dan
mana yang bersih. Dalam fase ini anak sangat sensitif terhadap pengaruh
lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai menanamkan norma-norma
kehidupan, norma-norma agama, norma-norma sosial budaya, dsb.
5. ahap menghadapi anak sekolah, dalam tahap ini tugas keluarga adalah mendidik
anak, mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya, membiasakan anak
belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas di sekolah anak dan meningkatkan
pengetahuan umum anak.
6. ahap menghadapi anak remaja, tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena
dalam tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk
kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari kedua orang tua sangat
diperlukan. Komunikasi dan saling pengertian antara kedua orang tua dengan
anak perlu dipelihara dan dikembangkan.

³Keluarga bahagia menyiapkan anak-anaknya memasuki masa pendidikan´


Õ. ahap melepaskan anak ke masyarakat, setelah melalui tahap remaja dan anak
telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tahap selanjutnya adalah
melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai kehidupannya yang
sesungguhnya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga.

Õ
³Keluarga bahagia akan merelakan keturunannya hidup mandiri di masyarakat´

8. ahap berdua kembali, setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga
sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan
merasa sepi, dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan
depresi dan stress.
9. ahap masa tua, tahap ini masuk ke tahap lanjut usia, dan kedua orang tua
mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini.

³Pasangan suami isteri keluarga bahagia dan kegiatan hidup di usia senja´

M
Ê
    Ê  
Dalam realitas kehidupan bermasyarakat kita menyaksikan berbagai macam
struktur keluarga, diantaranya:
1. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
]. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama kelurga sedarah suami.
5. Keluarga kawinan adalah dengan hubungan suami istri melalui pernikahan yang
sah sebagai dasar bagi pembinaan anggota keluarga

³Struktur keluarga bahagia terdiri dari ayah, ibu, anak mantu, cucu
sebagai kelaurga besar´

Adapun ciri-ciri struktur sebuah keluarga menurut Anderson Carter ada 3,


yaitu: 1.) erorganisasi: saling berhubungan, saling ketergantungan, antara anggota
keluarga, 2.) Ada keterbatasan: setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing,
3). Ada perbedaan dan kekhususan: setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.
Sedangkan keluarga memiliki 6 bentuk sebagai berikut;

6
1.‘ Keluarga inti (?  ! M) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak-anak.
2. Keluarga besar ("#
   ! M) adalah keluarga Inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya: nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan
sebagainya. Keluarga Indonesia umumnya, menganut tipe keluarga besar ini
dengan adat istiadat yang sangat kuat.
3. Keluarga berantai ( ! M) adalah keluarga yang terdiri dari satu wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
]. Keluarga duda/janda (  ! M) adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi ($ M
) adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga Kabitas ($  
 ) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
tapi membentuk suatu keluarga.
Dalam menjalankan roda kehidupan keluarga tentu ada pemimpin yang
memegang rumah tangga. Jika dilihat dari siapa yang memegang kekuasan dalam
rumah tangga, maka keluarga dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu;
1. Patriakal, ayah sebagai pemegang kekuasaan dalam kehidupan keluarga.
2. Matriakal, ibu selaku pemegang kekuasaan dalam kehidupan keluarga.
3. Equlitarian, ayah dan ibu sebagai memegang kekuasaan dalam kehidupan keluarga.

³Ayah dan Ibu selaku pemegang kekuasaan dalam kehidupan anak-anak´

c
w
  # #    
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga
sebagai berikut:
1. Peranan ayah; ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan ibu; sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peran anak; anak-anak melaksanakan peranan sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

³Keluarga bahagia dalam emberikan pendidikan dan pembinaan pada anak´


Keluarga bahagia tentu akan menjalankan semua fungsi yang harus melekat
dalam kehidupan rumah tangga, yaitu;

cc
1. Fungsi Biologis
a. Untuk meneruskan keturunan.
b. Memelihara dan membesarkan anak.
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2. Fungsi Psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Memberikan identitas anggota keluarga.
3. Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak.
b. Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
]. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang,
misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb.
5. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, keterampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
b. Mempersiapkan keahlian anak-anak untuk kehidupan akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Ada juga ahli lain membagi fungsi keluarga, sebagai berikut:
1. Fungsi pendidikan; mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan
kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.


2. Fungsi sosialisasi anak; keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat
yang mengerti etika sosial dan dengan model interaksi sosial yang baik.
3. Fungsi perlindungan; melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik dan
ancaman bahaya, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan aman.
]. Fungsi perasaan; secara psikologis orang harus mampu merasakan perasaan dan
suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar
sesama anggota keluarga, sehingga saling pengertian satu sama lain dalam
menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi religius; memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang
lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan
keyakinan beragama, memahami pengetahuan agama dan mencontohkan prilaku
beragama yang benar untuk kebahgiaan dunia dan akhirat.
6. Fungsi ekonomis; mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi kebutuhan
keluarga, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur
penghasilan itu, sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
Õ. Fungsi rekreatif; fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi,
tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
keluarga, sehingga nuansa rekreatif itu dapat ciptakan di dalam rumah dengan cara
nonton  bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
8. Fungsi biologis. untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus keluarga
dan budaya kekerabatan di masa depan.

³Keluarga bahagia dalam menjalankan fungsinya rekreatifnya´


Dari berbagai fungsi di atas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap anggota
keluarganya, yaitu:
1. Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan,pada
anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai
usia dan kebutuhannya.
2. Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara sehingga memungkinkan menjadi anak-anak sehat
baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
3. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.

³Êerbagai fungsi keluarga yang dapat diberikan pada anak´


Pada dasarnya, tugas keluarga mencakup aspek yang bersentuhan langsung
dengan kegiatan rutinitas dalam rumah tangga. Ada 8 tugas pokok keluarga sebagai
berikut:
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing.
]. Sosialisasi antar anggota keluarga.

c]
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
Õ. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

! !   $
1.‘ Keluarga mengandung makna, yaitu:
a.‘ Ikatan kekerabatan b. Pertalian darah c. individu d. anggota keluarga
2.‘ Fase (tahapan) dalam kehidupan keluarga, kecuali:
a. ahap pembentukan anggota keluarga b. ahap persiapan pendidikan anak
c. ahap menyambut hari tua d. ahap perpisahan keluarga
3. Bentuk-bentuk keluarga terdiri dari «. macam.
a. 6 b. ] c. 3 d. 2
]. Fungsi keluarga sebagai berikut, kecuali:
a. Fungsi biologis b. Fungsi perdagangan
c. Fungsi pendidikan d. Fungsi sosial-ekonomi
5. Pendidikan dalam keluarga pada dasarnya, yaitu;
a. Pendidikan akidah akhlak b. Pendidikan intelektual
c. Pendidikan seni sastra d. Pendidikan pribadi dan sosial
!   $
1. Jelaskan pengertian keluarga menurut para ahli sosiologi!
2. Sebutkan komponen-komponen yang harus ada dalam keluarga!
3. Apa bentuk-bentuk keluarga?
]. Sebutkan 5 fungsi keluarga dalam kehidupan manusia!
5. Apa peranan kepala keluarga bagi setiap anggotanya?


 

cV
Ê Ê
   Ê    %  & &


    Ê !    !  'Sakinah MawaddahG
Perkawinan dan keluarga sakinah memiliki hubungan tali temali yang sangat
erat sekali, sebab kelurga tidak akan pernah mengetahui bagaimana realitas keluarga
  M   dalam kehidupan tanpa melaui pintu pernikahan yang benar dan
sah menurut syariat Islam dan undang-undang perkawinan yang berlaku di Indonesia.

³Keluarga bahagia (sakinah) memiliki buku nikah yang sah dari pemerintah´
Dari pengertian di atas ditemukan titik relevansi makna perkawinan dengan
keluarga   M   secara kebahasan. Secara bahasa, keluarga dalam Kamus
Bahasa Indonesia diartikan; kelompok yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Kemudian
sakinah dalam kamus yang sama diartikan tenteram, tenang, dan bahagia. Kemudian
sakinah menurut Quraish Shihab adalah; diamnya sesuatu setelah bergejolak seperti
dalam ikatan perkawinan terdapat kebahagiaan dan ketenangan bagi sepasang
manusia yang berlawanan jenis untuk hidup bersama. Nurkholish Madjid
mengartikan kelurga sakinah, yaitu; bahagia yang diliputi oleh rasa tenang, tentram
dan sentosa.


Sedangkan secara istilah akan dikemukakan beberapa pendapat, baik dari
ilmuan atau dari institusi yang berkempoten dalam hal ini. Dalam UU Nomor 1
ahun 19Õ] pasal 1 tentang perkawinan mendefinisikan bahwa keluarga adalah;
ikatan lahir bagin atara seorang pria dan wanita sebagai suami-istri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan pada
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Secara institusi, Depag RI melalui Ditjen Bimas Islam dan Haji mengartikan
keluarga sakinah secara sempurna, yaitu; kelurga yang dibina atas perkawinan yang
sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan materal secara layak dan seimbang, diliputi
suasana kasih sayang antara anggota keluarga dan lingkungannya dengan selaras,
serasi serta mampu mengamalkan, menghayati dan memperdalam nilai-nilai
keimanan, ketakwaan, dan akhlak yang mulia.

³Gambaran keluarga bahagia (sakinah) yang dituju´


Mahfudli (1995) dan Singgih D. Gunawan (1995) mendefinisikan keluarga
bahagia sebagai keluarga harmonis, yaitu; keluarga yang penuh cinta kasih, saling
menghargai dan mensyukuri suasan yang terdapat dalam kehidupan keluarganya.
Dengan demikian, keluarga ini mampu terhindar dari keributan dan ketegangan yang
menyebabkan ketidakharmonisan dalam menjalankan kehidupan rumah tangga.
Dari pengertian keluarga harmonis di atas, dapat disimpulkan bahwa antara
suami dan istri, orang tua dan anak, serta kakak dan adik terjalin rasa kasih sayang


yang mengikat rasa kekeluargaan mereka. Mereka terhubung seperti anggota tubuh
yang saling melengkapi. Jika salah satu bagian sakit, maka yang lain akan merasakan
hal yang sama. Mereka akan saling bahu membahu untuk menolong dan
menyembuhkan. Keluarga harmonis akan membuat anggotanya tentram, disiplin,
bertanggung jawab dan terhindar dari pergaulan yang menyesatkan. Jika ada
permasalahan, mereka akan kembali kepada keluarga sebagai tempat konsultasi dan
pemberi solusi.
Menyadari bahwa keluarga adalah amanah sebagaimana yang tercantum
dalam al-Quran, Allah Swt memerintahkan agar orang tua menjauhkan keluarganya
dari api neraka. Hal ini berarti orang tua harus memberikan bekal pendidikan dan
pengetahuan kepada istri dan anak-anaknya agar terhindar dari panasnya api neraka.
entu saja ilmu yang diperlukan adalah ilmu agama di samping ilmu duniawi. Maka,
sebagai orang tua yang ingin mencapai keridhoan Allah, sudah sepatutnya membekali
diri dan keluarga dengan pemahaman agama. Dengan bekal ilmu, anggota keluarga
akan menyadari bahwa setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawabannya. Rasa
tanggung jawab terhadap keluarga akan membuat orang tua melindungi anak-anaknya
dengan cara yang diajarkan oleh Islam.

³Keluarga bahagia belajar ilmu agama untuk keselamatan dunia akhirat´

cM
Dari beberapa batasan tentang keluarga bahagia/harmonis (sakinah) di atas
dapat disimpulkan bahwa syarat keluarga sakinah harus mempunyai unsur dasar
sebagai berikut;
a.‘ Sepasang suami-istri melalui perkawinan yang benar menurut syariat Islam;
b.‘ erdapat hubungan kekeluargaan dengan sistem nilai yang islami untuk memenej
keluarga;
c.‘ erpenuhi kebutuhan material dan spiritual sebagai simbol kebahagiaan;
d.‘ erjadi nuansa kehidupan yang tenang/damai dalam keluarga dan masyarakat.

Ê
(   Ê !    !  'Sakinah MawaddahG
Syariat Islam yang agung juga telah menetapkan bahwa standar utama dalam
menentukan pilihan adalah agama. Nabi Muhammad berpesan:
%     M    
 
 
    
  &   
M   
   
   M    M          
 M   M      
   M &    M    
 
  
M    M  M  '
    M        M 
     
M

   M  &  M  
     (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi).

Dengan demikian, pernikahan dalam Islam tidak saja berdimensi duniawi, tapi
juga ukhrawi. Ikatan pernikahan adalah perjanjian yang berat (M
 (   ) ).
Ikatan tersebut akan kukuh jika dilandasi dengan keimanan yang sama. Di atas
landasan iman inilah tumbuh mawaddah, rahmah dan amanah. Dengan landasan iman
yang sama, mereka tetap akan dipersatukan Allah di akhirat, meski sudah dipisahkan
oleh kematian di dunia. Allah berfirman: *   M        
M    
M
 
 &
  
    (QS. Yasin
:56)
Sebagai bukti kesempurnaannya, syariat Islam juga menetapkan hak dan
kewajiban suami istri secara serasi. Ananda calon suami, ketahuilah bahwa kesediaan
seorang wanita untuk hidup bersama dengan seorang laki-laki, meninggalkan orang
tua dan keluarganya dan mengganti semua itu dengan penuh kerelaan untuk hidup

c6
bersama laki-laki ³asing´ yang menjadi suaminya, serta bersedia membuka
rahasianya yang paling dalam, karena ia merasa yakin bahwa kebahagiannya bersama
suami akan lebih besar dibanding dengan kebahagiaan bersama ibu bapaknya.
Pembelaan dan penjagaan suami terhadapnya tidak lebih sedikit dari pembelaan
saudara-saudara sekandungnya. Oleh karena itu, janganlah kelak ia disia-siakan.
Suami berkewajiban memberi nafkah lahir dan batin kepada istrinya, mendidiknya
dan mempergaulinya dengan baik. Allah berfirman:
+   
 
M          M
    M  
M    
 
   &    M
 M  

&

 M       
     (QS.
An-Nisa:19)

Jika keluarga sehat berarti masyarakatnya juga sehat. Jika keluarga bahagia,
masyarakat pun bahagia. Setidaknya, ada ] syarat untuk membentuk keluarga bahagia
(sakinah) sebagai berikut:
1. Sepasang suami-istri yang syah/resmi. Dalam keluarga ada M   dan
 M . Mawaddah adalah jenis cinta membara, yang mengebu-gebu.
Sedangkan rahmah adalah jenis cinta yang lembut, siap berkorban dan
melindungi yang dicintai. Mawaddah saja kurang menjamin kelangsungan
rumah tangga. Sebaliknya, rahmah, tak cukup memeberikan garansi.
2. Anggota keluarga yang menjalakan fungsi dan tanggungjawabnya dengan
baik. Hubungan antara suami-istri dan anak-anak harus atas berdasarkan
saling membantu dan membutuhkan. Seperti pakaian dan yang memakainya
      M  
M       (QS al Baqarah:18Õ).
Kalau kita kaji lebih dalam, fungsi pakaian setidaknya ada tiga; menutup
aurat, melindungi diri dari panas dan dingin, serta sebagai perhiasan. Suami
terhadap istri, juga harus memiliki fungsi yang sama. Jika istri mempunyai
sesuatu kekurangan, suami tidak menceritakan pada orang lain. Begitu juga
sebaliknya, jika istri sakit, suami segera mencari obat atau membawa ke
dokter. Istri harus selalu tampil membanggakan suami, suami juga harus

º
tampil membanggakan istri. Jangan terbalik, di luar tampil menarik perhatian
orang banyak. api ketika di rumah, tampil tidak sedap dipandang mata.
3. Suami istri dalam bergaul memperhatikan aspek sosial dianggap patut (ma¶ruf)
dalam keluarga dan masyarakat, tidak asal benar dan hak. ³;   
 M ´. (QS. An Nisa: 19). Besarnya mahar, nafkah, cara bergaul dan
sebagainya harus memperhatikan nilai-nilai ma¶ruf . Hal ini terutama harus
diperhatikan oleh suami istri yang berasal dari kultur yang menyolok
perbedaannya.
]. Pilar keluarga sakinah yang kuat, yaitu memiliki kecendrungan kepada agama,
yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyanyangi yang muda,
sederhana dalam belanja, dan santun dalam bergaul dan selalu melakukan
introspeksi. Rasulullah juga bersabda tentang ] faktor yang menjadi sumber
kebahagiaan keluarga, yaitu; suami dan istri yang setia, shalih dan shalihah,
anak-anak yang berbakti pada orangtuanya, lingkungan sosial yang sehat dan
rezeki yang dekat.
c
‘ &)  Ê !  'Sakinah MawaddahG
Mendapatkan keluarga bahagia (sakinah) menjadi dambaan dan idaman setiap
muslim yang akan melangsungkan perkawinan dan yang sedang menjalani kehidupan
rumah tangga.

³Model keluarga bahagia yang didambakan´

ºc
Model keluarga sakinah menurut ajaran Islam tidak hanya cukup dibangun atas
dimensi meterial, tetapi juga mutlak menyertakan dimensi spiritualitas dalam
mendayung bahtera kehidupan. Bahkan dimensi spiritualitas inilah yang selalu
menjadi isnpirator cinta dan kasih sayang yang yang mampu memberikan energi
penggerak untuk kelanggengan dan dinamisasi derap langkah kehidupan keluarga
bahagia dalam meraih keharmonisan menuju kesuksesan hidup berumah tangga di
dunia da akhirat.
Pada dasarnya, model keluarga sakinah yang ingin diwujudkan oleh setiap
muslim adalah kelurga yang bahagia di dunia dan akhirat berdasarkan ajaran Islam
sebagai refleksi dari keimanan dan ketaatan dalam menjalankan perintah Allah dan
Rasulullah-Nya. Kehidupan keluarga seperti yang digambarkan dalam Al-Qur¶an dan
hadits tidak hanya berlangsung di dunia fana semata, tetapi juga akan memberikan
implikasi bagi keselamatan dan kebahagiaan kehidupan di akhirat kelak. Di samping
itu, keluarga sakinah merupakan tempat membentuk anak-anak sholeh sebagai
generasi Islam dan generasi bangsa yang bertanggung jawab atas diri, keluarga,
masyarakat, agama dan bangsa sehingga gilirannya mampu melangsungkan
kehidupan rumah tangga dan sosial-kemasyarakatan berdasarkan nilai-nilai
keimanan, ibadah, dan akhlak yang mulia secara mandiri.
Dalam Al-Qur¶an surat at-ahrim ayat 6, Allah mengingatkan kepada keluarga
muslim:
΍έ Ύϧ ϢϜϴϠϫ΍ ϭ ϢϜδϔϧ ΍΍Ϯϗ ΍ϮϨϣ ΍ Ϧϳ άϟ΍ ΎϬϳ ΍ Ύϳ
Artinya:
%    M   M      
Suami dalam statusnya sebagai pemimpin kelurga berkewajiban membimbing
dan mengembangkan kualitas semua anggota keluarganya berdasarkan syari¶at Islam,
baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat luas. Sebaliknya, istri dan aggota
keluraga yang lain berkewajiban menataati sumai selama besikap dan berkata sesuai
dengan ajaran Islam.

ºº
³Keluarga bahagia (sakinah) yang multi dimensi dalam kehidupannya´
Hal yang lebih penting dipahami suami-istri untuk mencapai hakikat keluarga
sakinah adalah ajaran Islam agar selalu patuh dan taat pada beribadah pada Allah,
memberikan nafkah lahir dan batin dengan ikhals, dan memperlakukan isteri dengan
baik tidak membebaninya dengan pekerjaan yang berat. Kemudian kewajiban isteri
pada suami, yaitu mengembirakan suami ketika berada di rumah dengan pelayanan
yang baik, perbutan dan perkataan yang sopan, penuh rasa hormat, dan merias diri
untuk kesengan sumai, taat pada perintah suami ketika suami tidak berada di rumah
dan menjaga harta benda sumai, tidak diperjualbelikan, dipinjmankan dan diberikan
pada orang lain, jangan memasukkan orang yang tidak disenangi suami ke dalam
rumah dan membuat resah di kedua pihak keluraga. Hal ini dijelaskan Rasulullah
dalam hadits berikut ini:
ΎϬΘϴϋ έ Ϧϋ Δϟ Άδϣϭ ΎϬΟ ˸ϭ ί˴ ΖϴΑ ϲϓ Δϴϋ έ Γ΃ήϤϟ ΍ ϭ˴
Artinya:
 M 
  M  M  M        
M

    
M  


Dengan kondisi seperti ini, pada gilirannya kan tercipta suasana ketenangan dan
kedamaian dalam kehidupan keluarga, masyarkat dan bangsa yang dilandasi oleh
semangat ingin mengabdi pada Allah swt. Hakekat dari keluarga sakinah adalah

ºù
mengacu pada pembentukan kehidupan anggota keluarga yang beriman, bertakwa,
dan berakhlak mulia, sehat dan terampil serta bertanggungjawab dalam menjalankan
kehidupan beragama dan berbangsa serta dapat menjadi figur tauladan bagi
masyarakat luas untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dengan semangat yang agamis tersebut akan mampu menciptakan suasana
tenang, bahagia, dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga sebagai syarat mutlak
mewujudkan stabilitas dan keharmonisan hidup berbangsa. Karena itu, keseimbangan
dan keharmonisan hidup antara kebahagiaan duniawi dan ukhrawi menjadi titik tuju
yang ingin dicapai oleh setiap keluarga bahagia (sakinah) dalam mendayung bahtera
kehidupannya.

³Model keluarga bahagia yang selalu dalam kebersamaan´


w
   Ê !    !  'Sakinah MawaddahG
ujuan yang ingin dicapai oleh keluarga sakinah tidak bisa dipisahkan dari
tujuan perkawinan itu sendirik yaitu mewujudkan suatu bentuk kehidupan keluarga
yang aman, tenteram, rukun dan damai yang dipatrikan dengan rasa cinta dan kasih
sayang secara langgeng.
Keluarga bahagia (sakinah) dibangun atas fondasi nilai-nilai spiritualitas
dengan motivasi ingin menjalankan syariat Allah dan Rasul-Nya. Karena itu, realisasi
dari konsep keluarga sakinah dalam kehidupan masyarakat mempunyai cakupan
tujuan yang sangat luas, baik di dunia ataupun di akhirat. Ada tiga bentuk

º]
tanggungjawab yang turut membantu tercapainya tujuan kelurga bahagia (sakinah)
yaitu;
a.‘ anggungjawab pada Allah, sebab kelurga dengan berbagi fungsinya merupakan
pelaksanaan amanat Allah sebagai hamba dan khaliah di bumi,
b.‘ anggung jawab ke dalam kelurga itu sendir, tertama suami sebagai kepala
berkewajiban meningkatkan kualitas anggota kelurganya dan berbagai
infrastruktur menuju ke arah yang lebih maju,
c.‘ anggung jawab ke luar, sebab kelurga merupakan bagian terkecil dalam konteks
sosial-kemasyarkatan akan selalu berinteraksi dengan dunia luar, maka seluruh
anggota keluarga harus memiliki akhlak yang mulia di lingkungan masyarakatnya.
Persolan berikut yang erat hubungannya dengan pencapaian tujuan keluarga
bahagia (sakinah) adalah keluarga sakinah dalam kehidupannya, keluarga sebagai
tempat melangsungkan kehidupan bersama yang legal dalam pandangan hukum dan
masyarakat, sebagai jalan mendapatkan keturunan yang sah, tempat menyatukan
persepsi antara suami-isteri dan anak dalam memenuhi berbagai kebutuhan dan cita-
cita yang akan diraih dalam kehidupan.

³Contoh keluarga bahagia (Sakinah Mawaddah)´


Adapaun tujuan keluarga sakinah menurut pandangan Islam, yaitu menciptakan
suasana keluarga yang terpenehuhi kebutuhan material dan spiritualitas sehingga
terbentuk kebahagiaan dan keharmonisan dalam kehidupan keluarga yang pada
gilirannya mampu menjalankan tugas pengabdian pada Allah dan masyarakat

ºV
berdasarkan nilai ajaran Islam untuk mencapai kesalamatan hidup di dunia dan
akhirat.
Dalam keluarga muslim, diyakini bahwa dimensi spiritualitas, seperti iman,
ibadah, dan do¶a menjadi unsur utama dalam mencapai tujuan keluarga bahagia
(sakinah) tersebut di atas. Dengan ajaran agama semangat keilahian penuh dengan
suasana cinta dan kasih sayang, tidak mudah terhempas oleh badai yang mengitari,
sebab semua problematika kehidupan rumah tangga bahagia (sakinah) selalu
disandarkan pada bingkai ajaran Islam sebagai rambu petunjuk dan rem kontrol
mendayung bahtera kehidupan rumah tangga. Keluarga bahagia (sakinah) adalah
tujuan bagi semua orang dalam proses membina kehidupan rumah tangganya.
Keluarga bahagia (sakinah) ini adalah cerminan kehidupan keluarga ideal, yang
diinginkan terjadi dalam sebuah rumah tangga, khususnya pada mereka keluarga
muda yang baru saja memasuki gerbang pernikahan.
Keluarga sakinah diartikan sebagai keluarga yang dianugerahi kebahagiaan
baik lahir maupun batin. Dalam kehidupan keluarga seperti ini, kehidupan rumah
tangga berjalan dengan tentram dan damai. Masing-masing anggota keluarga mampu
hidup dalam kasih sayang dan ketenangan tanpa diliputi prasangka pada masing-
masing anggota keluarga tersebut.
Jika ada masalah dalam kehidupan rumah tangga tersebut, proses
penyelesaian yang lebih mengedepankan pada pencarian solusi, bukan pada tindakan
saling menyalahkan atau mencari pihak yang salah. Setiap anggota keluarga tidak
akan mengambil posisi sebagai pihak yang paling benar ketika sebuah masalah
terjadi. Jika ini dapat dilakukan, maka masalah yang ada bisa diselesaikan dengan
cepat dan dapat menghasilkan kebaikan bagi semua pihak. Yang paling utama adalah,
seluruh anggota keluarga dapat mengambil pengalaman sebagai bekal untuk
menghadapi kehidupan di masa mendatang dengan lebih baik. Inilah salah satu
cermin dan indikator apakah kehidupan sebuah keluarga dapat digolongkan sebagai
keluarga bahagia (sakinah) atau bukan.

º§
Mencari solusi setiap masalah keluarga berdasarkan ajaran Islam menjadi
indikator utama sebuah keluarga bahagia (sakinah). Bukan merujuk pada berapa
banyak harta yang dimiliki oleh sebuah keluarga. Karena banyak sedikitnya harta
bukanlah ukuran utama bagi sebuah keluarga dapat disebut sebagai keluarga bahgia.

³Tujuan keluarga bahagia terbentuknya keharmonisan berdasarkan ajaran Islam´


    Ê !    !  'SakinahMawaddahG
Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat merupakan lingkungan
budaya pertama dan utama dalam rangka menanamkan norma dan mengembangkan
berbagai kebiasaan dan perilaku yang dianggap penting bagi kehidupan pribadi,
keluarga danmasyarakat.
Gaya hidup sebuah keluarga banyak bergantung pada tingkat pendidikan dan
penghayatan anggotanya terhadap norma agaman dan hukum yang berlaku.
Masyarakat yang nayoritas penduduknya kaum terdidik akan relatif bertenggang rasa
dan bertanggungjawab dibandingkan dengan masyarkat yang tidak terdidik ketika
berintraksi sosial dengan masyarakat luas, masyarakat religius akan lebih agamis
merefleksikan perkataan dan tindakan dalam kehidupan sosial-kemasyarakatan
dibandigkan dengan masyarakat abangan, dan masyarakat industri akan lebih berjois
dalam bergaya hidup dibandingkan dengan masyaraktat agraris.

ºÕ
Dalam buku ' ?
  
    ! M 
 
, Nick dan De Frain
mengemukakan beberapa hal tentang pegangan menuju hubungan keluarga yang
sehat dan bahagia, yaitu:
1.‘ erciptanya kehidupan beragama dalam keluarga.
2.‘ ersedianya waktu untuk bersama keluarga.
3.‘ Interaksi segitiga antara ayah, ibu dan anak.
].‘ Saling menghargai dalam interaksi ayah, ibu dan anak.
5.‘ Keluarga menjadi prioritas utama dalam setiap situasi dan kondisi.

³Keluarga bahagia dalam komunikasi yang selalu ceria´


Seiring kriteria keluarga yang diungkapkan di atas, Sujana memberikan
beberapa fungsi pada pendidikan keluarga yang terdiri dari fungsi biologis, edukatif,
religius, protektif, sosialisasi dan ekonomis. Dari beberapa fungsi tersebut, fungsi
religius dianggap fungsi paling penting karena sangat erat kaitannya dengan edukatif,
sosialisasi danprotektif. Jika fungsi keagamaan dapat dijalankan, maka
keluargatersebut akan memiliki kedewasaan dengan pengakuan pada suatu sistem
dan ketentuan norma beragama yang direalisasikan di lingkungan dalam kehidupan
sehari-hari. Penanaman akidah sejak dini telah dijelaskandalam al-Qur¶an surat al-
Baqarah ayat 132 yang berbunyi:
ϥϮϤϠδϤϤΘϧ΃ϭ ϻ· ϦΗϮϤΗ ϼϓ ϦϳΪϟ΍ ϢϜϟ ϰϔτλ· ͿΎϧ· ϲϨΑ Ύϳ ¶ΏϮϘόϳϭ ϪϴϨΒΑ Ϣϴϫ΍ήΑ· ΎϬΒϯλϭϭ

ºM
Artinya:
   M
  M 
         & M   
,   M 
-    &      
  MM
 M   M&M      MM
   M   M

Secara garis besar pola pembinaan pendidikan dalam keluarga (sakinah) dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Pembinaan Akidah dan Akhlak
Mengingat keluarga dalam hal ini lebih dominan adalah seorang anak
dengan dasar-dasar keimanan, ke-Islaman, sejak mulai mengerti dan dapat
memahami sesuatu, maka al-Ghazali memberikan beberapa metode dalam rangka
menanamkan aqidah dan keimanan dengan cara memberikan hafalan. Ketika
menghafalkan dan kemudian memahaminya, akan tumbuh dalam diri anak sebuah
keyakinan dan pada akhirnya membenarkan apa yang diayakininya.

Anak-anak kita adalah tanggungjawab orangtua yang akan diminta


pertanggungjawabannya kelak oleh Allah seperti dijelaskan dalam al-Qur¶an
yang berbunyi:
΍έΎϧ ϢϜϴϠϫ΃ϭ ϢϜδϔϧ΍ ΍Ϯϗ ΍ϮϨϣ΃ Ϧϳάϟ΍ΎϬϳ΃ Ύϳ
Artinya:
%                    
Muhammad Nur Hafidz merumuskan empat pola dasar dalam pendidikan
keluarga, yaitu;   , senantiasa membacakan kalimat auhid pada anaknya.

º6
 , menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasulnya.   , mengajarkan
al-Qur¶an. " menanamkan nilai-nilai pengorbanan dan perjuangan untuk
dirinya dan orang lain.
Akhlak adalah implementasi dari iman dalam segala bentuk perilaku,
pendidikan dan pembinaan akhlak anak. Keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua. Perilaku sopan santun orang tua dalam pergaulan dan
hubungan antara ibu, bapak dan masyarakat. Dalam hal ini Benjamin Spock
menyatakan bahwa setiap individu akan selalu mencari figur yang dapat dijadikan
teladan ataupun idola bagi mereka. Karena itu, kefiguran ini harus ditanamkan
orangtua pada anak-anaknya, terutama kecintaan pada Allah dan agamanya.

³Menanamkan akidah dan prilaku agama awal pendidikan keluarga bahagia´

b. Pembinaan Intelektual
Pembinaan intelektual dalam keluarga memgang peranan penting dalam
upaya meningkatkan kualitas manusia, baik intelektual, spiritual maupun sosial.
Karena manusia yang berkualitas akan mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah
sebagaimana firman Allah dalam surat al-Mujadalah yang berbunyi:

¥ 
‘  ‘‘ ‘ ‘ ‘
Artinya:
    M  
  
       M    
  M 
       


ù
Nabi Muhammad juga mewajibkan kepada pengikutnya untuk selalu
mencari ilmu sampai kapanpun. Banyak hadits yang menegaskan betapa penting
seorang mencari ilmu agama yang diikuti dengan pengetahuan duniawi sebagai
fasilitas menjaga kesinambungan hidup keluarga bahagia di dunia ini. Rasulullah
bersabda:
ΔϤϠδϣϭ ϢϠδϣ Ϟϛ ϰϠϋ Δπϳήϓ ϢϠόϟΎΒϠσ
Artinya:
*  M     MM MM



³Keluarga bahagia senantiasa menjaga keseimbangan ilmu agama dan dunia´

c. Pembinaan Kepribadian dan Sosial


Pembentukan kepribadian terjadi melalui proses yang panjang dalam
pemdidikan keluarga. Proses pembentukan kepribadian ini akan menjadi lebih
baik apabila dilakukan mulai pembentukan produksi serta reproduksi nalar tabiat
jiwa dan pengaruh yang melatarbelakanginya. Mengingat hal ini sangat berkaitan
dengan pengetahuan yang bersifat menjaga emosional diri dan jiwa seorang anak
dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.

ùc
³Keluarga bahagia dalam membina kepribadian dan nilai sosial
anak-anak dalam kehidupan´

Kewajiban orang tua untuk menanamkan pentingnya memberi kepribadian


yang baik bagi anak didik yang relatif masih muda dan belum mengenal pentingnya
arti kehidupan berbuat baik. Hal ini cocok dilakukan pada anak sejak dini agar
terbiasa berprilaku sopan santun dalam bersosial dengan sesamanya. Untuk
memulainya, orang tua bisa dengan mengajarkan agar dapat berbakti kepada orang
tua agar kelak si anak dapat menghormati orang yang lebih tua dari dirinya.

 

ùº
! !   $
1.‘ Keluarga bahagia (sakinah) mengandung makna, kecuali:
a. Kesejahteraan b. Kesehatan c. Kebahagiaan d. Keharmonisan
2.‘ Syarat-syarat keluarga bahagia (sakinah) sebagai berikut:
a. Pasangan suami-istri yang berjauhan b. Mengutamakan aspek materi keluarga
c. Pasangan suami-istri yang syah d. Membantu semua masyarakat
3. Bentuk-bentuk tanggungjawab keluarga bahagia (sakinah) terdiri dari « macam.
a. 2 b. ] c. 5 d. 3
]. Pola pembinaan pendidikan dalam keluarga bahagia (sakinah) berikut, kecuali:
a. Pendidikan etika moral b. Pendidikan intelektual
c. Pendidikan kpribadian dan sosial d. Pendidikan akidah akhlak
5. ujuan keluarga bahagia (skinah) pada dasarnya, yaitu;
a. Mencari kemajuan ilmu pengetahuan yang tinggi.
b. Menjaga keseimbangan antara harta benda dan spritualitas beragama.
c. Meraih fasilitas hidup yang mewah untuk keluarga.
d. Menjalankan kehidupan beragama yang dinamis.

!   $
1. Jelaskan pengertian keluarga bahagia (sakinah) menurut Depag RI!
2. Sebutkan syarat-syarat keluarga bahagia (sakinah)!
3. Bagaimana model keluarga sakinah yang ingin diwujudkan oleh setiap muslim?
]. Sebutkan tujuan keluarga sakinah menurut pandangan Islam!
5. Apa 3 pola pembiaan pendidikan anak dalam keluarga bahagia (sakinah)?

ùù
Ê Ê*

    Êw  'ÊG &


   Ê    %  


    Ê +  'ÊG
Dalam sejarah peradaban manusia, keluarga dikenal sebagai suatu
persekutuan (unit) terkecil, pertama dan utama dalam masyarakat. Dari persekutuan
inilah manusia berkembangbiak menjadi suatu komunitas masyarakat dalam wujud
marga, puak, kabilah dan suku yang seterusnya menjadi umat dan bangsa-bangsa
yang bertebaran di muka bumi. Keluarga adalah inti dari jiwa dari suatu bangsa,
kemajuan dan keterbelakangan suatu bangsa menjadi cermin dari keadaan keluarga-
keluarga yang hidup pada bangsa tersebut. Karena itu, Pemerintah RI menunjuk
badan khusus yang menangani layanan KB kepada masyarakat Indonesia, yaitu
Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKkbN).

³Logo ÊKKÊ di Indonesai´


Keluarga Berencana yang dibolehkan syariat sebagai suatu usaha
pengaturan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan
suami-istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan (M  
)
keluarga, masyarakat maupun negara. Dengan demikian, KB di sini mempunyai arti
yang sama dengan pengaturan keturunan (
)M  ).

ù]
Penggunaan istilah ´Keluarga Berencana´ juga sama artinya dengan istilah
yang umum dipakai di dunia internasional yakni;  M    atau   
 
 , seperti yang digunakan oleh 

  +   + 
 
! 
 (IPPF), nama sebuah organisasi KB internasional yang berkedudukan di
London.

³Model keluarga yang diharapkan dalam program KÊ´


KB juga berarti suatu tindakan perencanaan pasangan suami istri untuk
mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval kelahiran dan
menentukan jumlah anak sesuai dengan kemampuannya serta sesuai situasi
masyarakat dan negara. Dengan demikian, KB berbeda dengan 
 
, yang
artinya pembatasan/penghapusan kelahiran (
    ), istilah 
 

dapat berkonotasi negatif karena bisa berarti aborsi dan strerilisasi (pemandulan).

³Dua anak cukup dalam program KÊ´

ùV
Perencanaan keluarga merujuk kepada penggunaan metode-metode
kontrasepsi oleh suami istri atas persetujuan bersama di antara mereka, untuk
mengatur kesuburan mereka dengan tujuan untuk menghindari kesulitan kesehatan,
kemasyarakatan, dan ekonomi, dan untuk memungkinkan mereka memikul tanggung
jawab terhadap anak-anaknya dan masyarakat. ujuan KB meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a). Menjarangkan anak untuk memungkinkan penyusuan dan penjagaan kesehatan
ibu dan anak.
b). Pengaturan masa hamil agar terjadi pada waktu yang aman.
c). Mengatur jumlah anak, bukan saja untuk keperluan keluarga melainkan juga
untuk kemampuan fisik, finansial, pendidikan, dan pemeliharaan anak.
Ê
      Ê +   'ÊG    w"      Ê !    
 !  
Keluarga Berencana (KB) bertujuan mengatur dan membatasi jumlah anak,
hanya dua, tiga dan lainnya secara bertahap. Kepala Badan Pemberdayaan
Perempuan, Pemerintah Desa dan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga
Berencana (BPPPDPM-KB) Kabupaten Pontianak, Ikke Wicaksono, mengharapkan
masyarakat agar melaksanakan program KB dengan baik dan menjadikanya
kebutuhan hidup untuk menciptakan keluarga kecil yang bahagia.

ù§
³Slogan ajakan ber-KÊ oleh ÊKKÊ ´
Jika masyarakat kita ingin anaknya pintar, ekonomi tertata dengan baik,
ikutlah program KB. Karena KB akan menjadi kunci kesuksesan menuju masyarakat
yang bahagia dan sejahtera. Jika suatu daerah yang melaksanakan program KB dan
berhasil, dipastikan ekonomi kerakyatan akan tercapai. Namun, jika program KB
tidak berhasil daerah tersebut tidak akan berhasil meningkatkan ekonomi
kerakyatannya.

³Keluarga bahagia dengan 2 orang anak´


Oleh kerena itu, sangat dibutuhkan kepedulian, peran aktif, dan kerja keras
masyarakat dalam pelaksanaan program KB untuk meningkatkan kesejahteraan
keluarga, terutama dari individu masyarakat sendiri. Program KB harus dilaksanakan
dan diikuti oleh masyarakat dengan sungguh-sungguh, agar angka kemiskinan di
negara dan daerah ini berkurang sebagai kriteria keluarga bahagia.

ùÕ
! !   $
1.‘ Keluarga Berencana (KB) mengandung makna, yaitu:
a. Mencari anak yang ideal b. Mengikat keluarga
c. Merencanakan keluarga d. Menyusun kelahiran anak
2. Islam membolehkan Keluarga Berencana (KB) dengan alasan:
a. Menyusun waktu kelahiran b. Mermperbaharui waktu kelahiran
c. Membatasi waktu kelahiran d. Mengatur waktu kelahiran
3. ujuan Keluarga Berencana (KB), kecuali:
a. Mangatur ekonomi keluarga b. Pengaturan masa hamil ibu
c. Mengatur jumlah anak d. Menjarangkan anak untuk kesehatan
]. Hasil akhir yang diharapakan melalui Keluarga Berencana (KB) adalah:
a. Keluarga dengan 2 anak saja b. Keluarga yang sehat jasmani rohani
c. Keluarga kecil bahagia d. Keluarga dengan 1 atau 2 anak saja
5. Kantor Keluarga Berencana (KB) Internasional berada di«.
a. Washinton DC b. Paris
c. Australia d. London

!   $
1. Jelaskan pengertian Keluarga Berencana (KB)!
2. Apa tujuan Keluarga Berencana (KB)?
3. Sebutkan hasil yang ingin dicapai dalam Keluarga Berencana (KB)?
]. Mengapa masyarakat harus mengikuti program Keluarga Berencana (KB)?
5. Apa manfaat Keluarga Berencana (KB) bagi perbaikan ekonomi?


 

ùM
Ê Ê*
    Ê    %  
'SAKI AH MAWADDAHG
Dalam menjalankan bahtera kehidupannya, keluarga bahagia (sakinah) harus
mampu mendudukkan berbagai persoalan kehidupan rumah tangga yang mengarah
pada konfik atau perpecahan secara bijaksana dengan untaian kata saling memaafkan
dan saling menerima apa yang menjadi realitas yang sedang terjadi pada kehidupan
keluarganya.
Seorang suami harus bisa memahami betapa beratnya beban dan tanggung
jawab isteri ketika menjalankan urusan keluarga dan begitu juga sebaliknya seorang
isteri harus mampu menghormati dan menghargai segala bentuk perjuangan yang
telah diberikan suami dalam usaha memehuhi berbagai kebutuhan hidup anggota
keluarga. Demikian pula, anak-anak sebagai anggota keluaga bahagia senantiasa
menjaga suasana keharmonisan yang sudah tercipta dalam keluarga dengan
menghormati orangtua mereka dan menghargai segala bentuk perjuangan yang sudah
diberikan untuk membersarkan dan mendidik mereka sampai dewasa.
Untuk menjalankan kehidupan keluarga yang bahagia, maka pasangan suami
istri dan anak-anaknya harus memiliki sikap hidup sebagai berikut:

‘   ,   & 
Mengerti berarti saling memahami keadaan yang sudah menjadi realitas
kehidupan orang lain. Dalam kehidupan keluarga, pasangan suami-isteri dituntut
saling memahami apa yang menjadi realitas hidup mereka masing-masing dan anak-
anak dituntut memahami keberadaan orangtua sebagai kepala keluarga yang
mengatur mereka.
Dalam perjalanannya, suami-istri sebagai subyek pelaksana keluarga bahagia
(sakinah) pasti akan menemui badai dan kelombang kehidupan yang siap menerjang
bahtera kehidupan, riak-riak kecil perselisihan dan percekcokan pasti mewarnai
langkah kehidupan, tikungan dan kerikil-kerikil jalanan pasti menghadang perjala
panjang kehidupan rumah tangga. Anggota keluarga sakinah adalah manusia biasa

ù6
yang tidak pernah luput dari kekurangan dan kesalahan dalam berbicara dan
bertindak.

³Saling mengerti pasangan; bahagia dan indahnya di masa pengantin baru´


Suatu hal yang pasti terjadi adalah antara suami-istri memiliki watak, kebisaan,
latar belakang sosial, ekonomi dan budaya yang berbeda sehingga menyebabkan
perselisihan dan ketidak cocokan dalam mendayung bahtera kehidupan tersebut untuk
mencari titik persamaan dalam mengambil keputusan atas tindakan yang akan
dilaksankan di dalam lingkungan keluarga atau masyarakat.
Sebenarnya, masalah atau konflik dalam kehidupan keluarga merupakan
perkara lumrah, biasa terjadi pada kehidupan manusia. Justru keluarga yang tidak
atau kurang ditempa dengan masalah, rintangan, dan ujian akan dipertanyakan daya
tahannya ketika harus berhadapan dengan kerasnya realitas dan problematika
kehidupan di belantika manusia yang serba berbeda satu dengan yang lainnya.
Namun, menjadi hal yang tidak wajar jika intensitas konflik sebuah keluarga tidak
pernah reda atau menurun. Misalnya, belum selesai permasalahan yang satu timbul
lagi perselisihan yang lain, konflik lama belum tuntas datang lagi perseteruan baru
yang lebih rumit.
Dari itulah, sikap saling mengerti akan menjadi salah satu cara ampuh
mengurangi konflik, percecokan, dan kesalahpahaman diantara pasangan suami-isteri

]
sehingga pada gilirannya mampu melahirkan suasana ketenangan dan keharmonisan
dalam kehidupan keluarga.

³Langkah menjaga keharmonisan keluarga yang bahagia´


Ê
      ,   &  )   
Menerima diartikan membuka diri atas kehadiran orang lain dalam kehidupan
pribadi kita. Dalam kehidupan keluarga, sikap saling menerima antara suami-isteri
dalam menjalani kehidupan rumah tangga merupakan cerminan dari sikap saling
membuka diri. Masing-masing pihak hendaknya saling menerima kelebihan dan
kekurangan yang terdapat pada pendampingnya, bersamaan dengan itu antara suami-
istri harus saling mencari titik persamaan yang dapat dipadukan dalam mengatur
kehdipan keluarga. Upaya untuk menemukan titik temu antara suami-isteri dalam
kehidupan keluarga dengan saling menutupi kekurangan dan kesalahan yang sempat
terjadi merupakan suatu bentuk kerjasama yang sangat besar dampaknya bagi
kebahagiaan dan keutuhan rumah tangga.
Kiprah suami lebih banyak di luar rumah dan isteri lebih banyak di dalam
rumah tidak harus ditafsirkan bahwa yang satu lebih besar jasanya dari yang lain.
cucuran kengat dari tubuh suami yang sedang bekerja mencari nafkah keluarga

]c
tidaklah lebih berharga daripada letihnya isteri mengurus rumah tangga dan anak-
anak. Apa yang telah dikorbankan oleh suami-isteri tidak akan memiliki arti
sedikitpun tanpa topangan dari masing pihak. Disilah letaknya, arti penting kerelaan
hati untuk saling menerima kelebihan dan kekurangan yang ada pada pasangan
masing-masing. Hal ini sejalan dengan penjelasan Allah dalam al-Qur¶an surat al-
Baqarah ayat 18Õ yaitu:
ϦϬϟ α ΎΒϟ ϢΘϧ΍ ϭ ϢϜϟ α ΎΒϟ Ϧϫ
Artinya:
*     
        M   M  M    
    M 


³Semua anggota keluarga bahagia senantiasa saling memberi dan menerima


dalam menjalani kehidupan keluarganya´

w
 &  !    !"   
Menghargai berarti memperlakukan orang secara baik sesuai dengan norma
agama dan adat masyarakat yang berlaku. Dalam konteks berumah tangga, maka
ungkapan saling menghargai antara suami-isteri dapat direfleksikan dengan banyak
cara. Misalnya; suami dan isteri saling memberikan penilaian dan penghargaan ,baik
melalui ucapan terimakasih ataupun tidakan yang menujukkan adanya suasana saling
menghoramti dalam menjalankan urusan kehidupan keluarga.


Seorang suami sedapat mungkin memberikan penghargaan kepada isterinya
sekecil apapun pengorbanan yang telah diberikan untuk membantu kelangsungan
hidup keluarga. Demikian pula sebagai kepala keluarga, suami menunjukkan kepada
anak-anaknya agar selalu menemukan kebahagiaan, kedamian, kepatuhan dalam
hidup keluarga pada ibunda mereka. Karena itu, suami dituntut dengan tulus ikhal
untuk memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap usaha positif isterinya, agar
suasana batin, semangat dan emosionalnya selalu enerjik dan termotivasi dalam
melaksanakan berbagai aktifitas rumah tangga, sehingga pada gilirannya mampu
mengantarkan pada tujuan hakiki dari keluraga bahagia (sakinah), yaitu kebagiaan
dunia dan akhirat.
Seorang isteri bagi suami adalah amanah Allah untuk diperlakukan secara
terhormat menurut pentunjuk ajaran Allah dan Rasul-Nya, bukan untuk dijadikan
budak peliharaan, tempat melampiaskan nafsu semata, tempat menumpahkan emosi
kemarahan dan setupuk konotasi buruk lainnya. Isteri di hadapan suami adalahmitra
kerja dalam menglola lembaga rumah tangga, maka sepatutnya diperlukan secara
tehormat menurut ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan. Misalnya, berikan
kesempatan pada isteri untuk melaksanakan segala kewajibannya sebagai ibu rumah
tangga, berikan hak-hak yang semesti diterima secara tepat setelah menyeleaikan
tugas, dan bimbinglah isteri jika melakukan kesalahan dan kekurangan menurut
pentunjuk ajaran agama, jangan dicaci maki, dihina dan dipukul atas kekurangannya.

³Keluarga bahagia saling menghargai dalam menjalankan kegiatan keluarga´


Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Rasulullah bersabda yang artinya
sebagai berkut:
;   M  &     
    MM    
   
  M     MM    
 M & 
       
M  M  
 
   M  M            
M
 M     
   ' 
       M M 

   
    
 
 



Demikian pula sebaliknya, isteri wajib menghormati suaminya dengan ucapan


dan perbuatan yang baik kapan dan dimanapun ia berada. Isteri yang sholehah akan
selalu menggunakan pendengannya untuk mentaati perintah dan kehendak suami,
menunjukkan keseriusannya dalam pendengarannya untuk mentaati perintah dan
kehendak suami, menunjukkan keseriusannya dalam menjalankan amanah yang
diberikan suami dalam mengurus kehidupan rumah tangga dalam ajaran Islam, isteri
diperintahkan untk menjaga nama baik suami, sebab suami merupakan pemimpin dan
figur sebagai simbol citra kehidupan keluarga yang akan diconthi oleh anak-anak dan
masyarakat luas. Disinilah relevansi firman Allah dalam surat an-nisa ayat 3] yaitu:
˯ΎδϨϟ΍ ϰϠϋ ϥ Ϯϣ ΍ Ϯϗ ϞΟ ήϟ΍

  -
.     MM   M 

Islam mengakui bahwa seluruh derap langkah kehidupan yang disumbangkan
isteri dalam mengurus rumah tangga suaminya dikategorikan dalam bingkai ibadah
kepada Allah, sebab Islam telah memerintahkan pada pihak isteri untuk patuh dan taat
pada suami selama suami memegang dan menjunjung tinggi ajaran Allah dan Rasul-
nya. Hal ini dapat dipahami dari nasehat Rasullah pada Asma binti Yazid ketika ia
menghadap pada Rasulullah mewakili kaum wanita pada masanya, yaitu:
³+  M      M M 
&  
       M 

 M          
    M  &    M 
M     M   M         
M  M  ´

]]

‘ "    !    
Pecaya diartikan membenarkan perkataan perbutan orang lain berdasarkan
penilaian agama dan hukum yang berlaku. Dalam kehidupan keluarga saling
mempercayai adalah salah satu sifat yang harus dipelihara oleh suami-isteri dalam
mengatur dan mendistribusikan kebutuhan hidup keluarga agar tidak terjadi
prasangka negatif diantara kedua pihak. Sikap amanah ini akan mampu menciptakan
suasana kehidupan keluarga yang tenang, damai, dan harmonis relatif terhindar dari
berbagai konflik, khususnya beban psikologi bagi suami dan isteri.

³Keluarga adalah amanah yang dititipkan Allah pada pasangan suami istri
yang sudah menikah secara resmi´

Kerena itu, menumbuhkan dan memelihara sifat saling percaya menjadi suatu
keharusan yang tidak boleh diabaikah dalam kehidupan suami-isteri di lingkungan
rumah tangga dan masyarakat, sebab orang lain seperti orang tua, kerabat, sahabat
pasti akan turut mewarnai perjalanan kehidupan keluarga. Mengabaikan hal ini akan
menumbuhkan sikap penghianatan satu dengan yang lain. Karenanya, sekecil apapun
bentuk pengkhianatan yang dapat menjerus pada keretakan dan kehancuran rumah
tangga tidak diperbolehkan dalam Islam, sebab pengkhiatan yang besar akan berawal
dari sikap berani dari suami-isteri untuk berkhianat atas persoalan yang dianggap
sepele atau kecil.

]V
Menurut ajaran Islam, isteri adalah amanah dari Allah untuk suami, kehidupan
rumah tangga merupakan amanah suami pada isteri, dan anak-anak sebagai amanat
Allah untuk kedua orang tua, maka semua amanah itu harus diperlakukan dengan
baik dan benar sesuai dengan tuntunan agama Islam. Oleh karena itu, dalam
kehidupan keluarga harus dibangun sikap amanah yang saling bersinergi antara
semua anggota keluarga sehingga dapat mengurangi sikap saling mencurigai dalam
berkata dan bertindak.

³Sikap suami-istri yang menjalankan kehidupan keluarganya dengan anamah´


Jika sifat saling mempercayai ini tumbuh subur diatara suami-isteri, maka
hubungan sosial dengan anggota keluarga dan orang lain akan menjadi lues dan
flesibel. Kehidupan keluarga tidak mudah diselimuti dengan rasa cemburu, khawatir,
dan berbagai perasaan negatif lainnya, sebab isteri percaya bahwa suami akan tetap
teguh memegang ikrar suci perkawinan. Demikian juga sebaliknya, suami akan tetap
percaya bahwa isteri akan tetap setia dengan rasa cinta dan kasih sayang untuk
menjalankan kehidupan rumah tangga dan memelihara anak-anaknya.
Salah satu implementasi dari sifat saling mempercayai dalam kehidupan
keluarga adalah pemanfaatan keuangan keluarga secara jujur dan efesien, maka suami
harus pecaya pada isteri sebagai bendahara keluarga sambil melakukan pengawasan
terikat atas penggunaannya dan suami juga harus jujur atas penghasilan yang
didapatkan selama proses pencarian nafkah keluarga. Demikian pula, isteri tidak


boleh menggunakan fasilitas dan segala sumber daya keluarga untuk kepentingan
sanak famili dan sahabat tanpa seizin suaminya, sebab keberanian isteri mengambil
keputusan secara sepihak adalah salah satu bentuk pengkhianatan besar pada suami.
Rasulullah bersabda tentang pentingnya sifat anamah bagi setiap muslim, baik dalam
konteks berkeluarga atau bermasyarakat, yaitu:
Ϫϟ Ϫϧ Ύϣ΍ ϻ ϦϤϟ ϥ ΎϤϳ΍ ϻ
Artinya:
'    M   
 M    M



&!  w   ! ( 
Mencintai berarti menyenangkan, merindukan dan mendambakan yang
melahirkan sentuhan kasih sayang dari seorang pada orang lain. Dalam kehidupan
keluarga rasa saling mencintai menduduki posisi yang sangat mendasar dalam
mempertahankan keutuhan dan keharmonisan keluarga. Agar keluarga tetap eksis
dalam suasana rukun, damai, dan penuh rasa kasih sayang, maka suami-isteri harus
berusaha menumbuhkan dan memupuk benih-benih cinta kasih yang telah bersemi
sejak awal perkawinan.

³Pasangan suaami-istri dalam keluarga bahagia dapat mengungkapkan


rasa cinta dan kasih sayangnya lewat berbagai cara´


Dalam kehidupan keluarga rasa cinta dan kasih sayang antara suami-isteri tidak
selalu subur, tetapi terkadang layu bahkan bisa mati di tengah perjalanan, sebab
suami-isteri pasti berhadapan dan bergesekkan dengan berbagai situasi dan
problematika kehidupan di belantika manusia yang sangat bervariasi. Kondisi ini juga
akan menyeret suami-isteri pada percekcokan, kecemburuan, kejenuhan bahkan
terpikat oleh mawar-mawar muda yang banyak mengitari taman-taman cinta di dunia
kerja dan lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, perasaan cinta dalam kehidupan rumah tangga harus ditumbuh
kembangkan, dirawat dengna mengekspresikannya, baik lewat ungkapan kata-kata
indah ataupun tindakan-tindakan romantis yang menjadikan suasana kehidupan selalu
segar. Kelalaian dalam memelihara rasa cinta bagi suami-isteri, tidak hanya akan
membawa malapetaka yang besar dalam kehidupan keluarga, tetapi juga bagi
masyarakat.
Cinta yang selalu terpelihara dengan baik akan melahirkan energi yang mampu
mengantarkan keluarga bahagia (sakinah) pada puncak kebahagiaan dan
keharmonisan yang sejalan dengan nilai ajaran Islam di dunia dan akhirat. Suami
yang mencintai isterinya akan mudah melakukan kebaikan bahkan berusaha
memfasilitasi isterinya agar bisa maju mengiringi keadaan zaman yang terjadi, seperti
kenyamanan perasaan, keamanan fisik, dan jaminan jasa kehidupan yang lainnya agar
isterinya tampil dengan baik di hadapan anak-anak dan masyarkat. Demikian pula
sebaliknya, isteri yang mencintai suaminya akan memberikan pelayanan yang terbaik,
baik dalam keadaan senang ataupun susah karena bobot rasa cinta antara suami-suami
terikat dengan proses mencintai dan dicintai, yaitu proses memberikan kebaikan dan
menerima kebaikan.
Hal tersebut sejalan dengan firman Allah dalam al-Qur¶an surat an-Nisa ayat
19, yaitu:

΍ήϴΜϛ ΍ήϴΧ Ϫϴϓ Ϳ΍ ϞόΠϳϭ ΎΌϴη ΍Ϯϫ ήϜΗ ϥ΍ ϰδόϓ Ϧϫ ϮϤΘϫ ήϛ ϥ Ύϓ ϑ ϭήόϤϟ ΎΑ Ϧϫ ϭ ήη Ύϋϭ


]M

  -
        M     

   M      M
 
M   M & M          M    M
  M  

&   M          

Rasa cinta antara suami-isteri harus disiram setiap hari seperti menyiram bunga
di dalam pot dengan cara saling menanamkan kebaikan-kebaikan yang bisa menjadi
tali pengikat dan magnet penarik kasih sayang antara keduanya. Pastikan dalam setiap
diri pribadi suami-isteri terdapat akhlak mulia, sehingga menjadikan keduannya tetap
saling mencintai dan saling mendambakan sepanjang masa sampai akhir waktu yang
memisahkan kehidupan keduanya.

³Pasangan suami-istri yang senantiasa memelihara rasa cinta kasih


dalam kehidupan keluarganya´

]6
! !   $
1.‘ Saling mengerti, yaitu:
a. Mengetahui masalah keluarga. b. Menjelaskan keadaan keluarga.
c. Menungkapkan keadaan keluarga. d. Memahami keadaan keluarga.
2. Menerima dalam kehidupan keluarga bahagia (  ) berarti, kecuali:
a. Membuka diri atas kehadiran orang lain di rumah.
b. Membuka diri atas kehadiran suami atau istri dalam hidup bersama.
c. Membuka diri atas kehadiran anak-anak dalam hidup bersama.
d. Membuka diri atas kehadiran masalah keluarga dalam kehidupan di rumah.
3. Menghargai dalam kehidupan keluarga berarti....
a. Memberikan apa yang diminta keluarga b. Menyampaikan masalah keluarga
c. Memperlakukan keluarga secara baik d. Membantu semua keluarga
3. Bentuk-bentuk dalam kehidupan bahagia (  ) yaitu:
a. Amanah Allah kepada suami-istri atas ikatan perkawinannya.
b. Amanah anak pada orangtuanya dalam membesarkan mereka.
c. Amanah suami pada istrinya dalam mengatur rumah tangganya.
d. Amanah orangtua pada anak-anak mereka dalam melanjutkan keluarga.
]. Suami-istri dapat memupuk kebahagiaan dalam menjalani kehidupan keluarga
dapat dilakukan dengan:
a. Rukun-damai. b. enang-tenteram.
c. Harum-manis. d. Cinta dan kasih sayang.
5. Mencintai berarti menyenangkan, merindukan, dan mendambakan sehingga
melahirkan sentuhan kasih sayang yang dapat dilakukan melalui:
a. Untaian kata-kata yang indah b. Pujian yang membanggakan.
c. Sikap prilaku yang romantik. d. Gerak badan (mimi) yang kuat .


 

V
!   $
1. Sebutkan 5 sikap hidup yang harus dimiliki keluarga bahagia (  ) dalam
menjalani kehidupan!
2. Sebutkan manfaat sikap saling menerima dalam menjalani kehidupan keluarga
bahagia (  )!
3. Sebutkan 1 contoh sikap saling menghargai dalam menjalani kehidupan keluarga
bahagia (  )!
]. Apa arti saling amanah bagi suami-istri dalam menjalani kehidupan keluarga
bahagia (  )?
5. Bagaimana cara suami-istri memelihara rasa cinta dan kasih sayang dalam
menjalani kehidupan keluarga bahagia (  )?

 

Vc
Ê Ê*
&&Ê    Ê    %  
(SAKI AH MAWADDAH)


‘)  - &   Ê !    !  
Awal mula kehidupan seseorang berumah tangga adalah dimulai dengan ijab
kabul, saat itulah segala sesuatu yang haram menjadi halal. Dan bagi orang yang telah
menikah dia telah menguasai separuh agamanya. Hadits Rasul mengatakan ³Ê  
  M  &M    
 M      M  &  
  
 
(     MMM       . tHR. al-Hakim

Pernikahan pada dasarnya mempertemukan dua orang yang mempunyai
kepribadian, sifat, karakter, latar belakang keluarga dan problem yang berbeda satu
sama lain. Karena itu, tidak mengherankan jika kehidupan dalam rumah tangga
kadang tidak seindah harapan. idak matangannya masing-masing pasangan ikut
mempengaruhi dinamika yang terjadi dalam menghadapi setiap persoalan rumah
tangga.
Jika masing-masing tidak berusaha untuk memperbaiki diri atau malah justru
mencari hiburan dan kompensasinya sendiri, maka pengikat di antara keduanya
semakin pudar. Jika ini tidak segera diatasi, cepat atau lambat akan mempengaruhi
kualitas hubungan suami-istri. Sikap apatis, pasif atau bahkan pasif-agresif bisa
menjadi indikasi adanya masalah dalam kehidupan pernikahan seseorang.
Keterpecahan emosi ("M
  /) yang banyak dialami oleh suami-istri,
baik yang baru maupun yang sudah lama menikah, membuat hubungan cinta kasih
akhirnya padam dan menjadi dingin. Meskipun secara fisik pasangan suami-istri
masih tinggal serumah, secara emosional terdapat jarak yang membentang. Dengan
pudarnya cinta dan kasih sayang, semakin longgarlah ikatan dan komunikasi di antara
pasangan yang bisa mendorong salah satu atau keduanya mencari seseorang yang
dapat memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan emosional maupun kebutuhan fisik,
termasuk seks. Apalagi jika kemudian masing-masing pasangan tidak memiliki


pemahaman tentang bagaimana seharusnya menjalani kehidupan berumah tangga dan
mengatasi persoalan yang muncul menurut ajaran Islam.
Bagi kebanyakan pasangan remaja yang belum menikah, pernikahan adalah
sesuatu yang sangat indah, karena menurut mereka pernikahan adalah salah satu tali
yang bakal mengikat cinta mereka dan membuat mereka bahagia. Namun
kenyataannya bahwa pernikahan tidak semudah seperti yang mereka bayangkan.
Misalnya; status lebih tinggi dari pasangan suami-isteri menjadi batu sandungan
dalam sebuah keluarga dan akan membawa keluarga pada posisi sulit, karena di
dalam keluarga inilah cinta mereka diuji dengan banyak cobaan. Jadi jangan heran
jika banyak pasangan keluarga muda yang justru gagal membina rumah tangga
mereka.
Keluarga sakinah adalah idaman setiap manusia. Mengapa kebanyakan manusia
sulit menemukannya? Mengapa sering terjadi percekcokan dan pertengkaran di dalam
rumah tangga, yang kadang-kadang akibatnya meruntuhkan keutuhan rumah tangga?
Padahal Allah swt menyebutkan perjanjian untuk membangun rumah tangga sebagai
perjanjian yang sangat kuat dan kokoh yaitu ³*0
1(   0)1. Bangunan rumah
tangga bagaikan bagunan missi kenabian. Keluarga sakinah sebagai idaman setiap
manusia tidak mudah diwujudkan sebagaimana tidak mudahnya mewujudkan missi
kenabian oleh setiap manusia. Jika bangunan runtuh, maka maka runtuhlah missi
kemanusiaan. Karena itu Rasulullah saw bersabda: +
        
 M     
Sebuah rumah tangga bagaikan sebuah bangunan yang kokoh, dinding, genteng,
kusen, pintu berfungsi sebagaimana mestinya. Jika pintu digunakan sebagai pengganti
atap maka rumah akan bocor, atau salah fungsi yang lain maka rumah akan ambruk.
Begitu juga rumah tangga suami, istri dan anak harus mengetahui fungsi masing-
masing, jika tidak maka bisa ambruk atau berantakan rumah tangga tersebut.
Ê
-   ,   !"   
Dalam membangun keluarga bahagia antara suami-istri harus menjalankan
fungsinya masing-masing dengan konsisten dengan mengetahui kewajibannya, yaitu;


-   
Suami mempunyai kewajiban mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya,
tetapi disamping itu ia juga berfungsi sebagai kepala rumah tangga atau pemimpin
dalam rumah tangga. Suami sebagai pimpinan yang memiliki tanggung jawabsebagai
berikut:
1.‘ Menghidupi keluarga,
2.‘ Mendidik keluarga, dan
3.‘ Menjaga keselamatan anggota keluarga lahir-batin, dunia-akhirat.
anggung jawab seperti itu bukan main beratnya, sebab para suami harus
berusaha mengantar istri dan anak-anaknya untuk bisa memperoleh jaminan surga.
Apabila anggota keluarganya itu sampai terjerumus ke neraka karena salah bimbing,
maka suamilah yang akan menanggung siksaan di akhirat kelak. Allah SW dalam
hal ini berfirman:
.      MM     M  
&    
  M 
    M 
              M 
 
MM      
M . 'Qs. an-Nisaa¶: 3]G

Menikah bukan hanya masalah mampu mencari uang, walaupun ini juga
penting, tapi bukan salah satu yang terpenting. Suami bekerja keras membanting
tulang memeras keringat untuk mencari rezeki yang halal tetapi ternyata tidak mampu
menjadi imam dalam kehidupan keagamaan keluarganya. Suami juga harus
mempergauli istrinya dengan baik sesuai perintah Allah:
     
 
         2M      M
 
M  M & M       M   M
 M  
&
   M          . 'Qs. an-Nisaa¶: 19G

Ê      M M   
 
& M       M 


    Ê      M 

    & M    
M   M 
           
   M 
   
MM
 & M     MM
  M           M

*     M M 
  
  
 M  M & M  
       M 
 
        . tHR. Maisarah bin
Alidari Ar-Rafi' dari Abu Sa'id Al-Khudzri].


V]
Dalam satu kisah diceritakan, pada suatu hari istri-istri Rasul berkumpul ke
hadapan suaminya dan bertanya, ³
  
 
 3 &         
  4u Rasulullah Saw hanya tersenyum lalu berkataa    
 
   
³
Setelah itu, dalam kesempatan yang berbeda, Rasulullah memberikan sebuah
cincin kepada masing-masing istrinya seraya berpesan agar tidak memberitahu
kepada istri-istri yang lain. Lalu suatu hari hari para istri Rasulullah itu berkumpul
lagi dan mengajukan pertanyaan yang sama. Lalu Rasulullah Saw menjawab, ³, 
                  u Kemudian, istri-istri
Nabi Saw itu tersenyum puas karena menyangka hanya dirinya saja yang mendapat
cincin dan merasakan bahwa dirinya tidak terasing.
Bahkan tingkat keshalihan seseorang sangat ditentukan oleh sejauh mana
sikapnya terhadap istrinya. Kalau sikapnya terhadap istri baik, maka ia adalah
seorang pria yang baik. Sebaliknya, jika perlakuan terhadap istrinya buruk maka ia
adalah pria yang buruk.
m       M   
 
      M       
      M      &       MM
M        MM                
   MM . [al-Hadits].

5      


            

                      


 
    MMM    . [al-Hadits].

Begitulah, suami janganlah kesibukannya mencari nafkah di luar rumah lantas


melupakan tanggung jawab sebagai pemimpin keluarga. Suami berkewajiban
mengontrol dan mengawasi anak dan istrinya, agar mereka senantiasa mematuhi
perintah Allah, meninggalkan larangan Allah swt sehingga terhindar dari siksa api
neraka. Ia akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah jika anak dan istrinya
meninggalkan ibadah wajib, melakukan kemaksiatan, membuka aurat, khalwat,
narkoba, mencuri, dan lain-lain. Sabda Rasulullah; 
       MM 

VV
 
  MM    M
 
     
   M  .
tHR. Bukhari‹
-   
Istri mempunyai kewajiban taat kepada suaminya, mendidik anak dan menjaga
kehormatannya (jilbab, khalwat, tabaruj, dan lain-lain.). Ketaatan yang dituntut bagi
seorang istri bukannya tanpa alasan. Ketaatan seorang istri kepada suami dalam
rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya adalah jalan menuju surga di dunia dan
akhirat. Istri boleh membangkang kepada suaminya jika perintah suaminya
bertentangan dengan hukum syara, misalnya: disuruh berjudi, dilarang berjilbab, dan
lain-lain. Ayat al-Qur¶an dan hadits tentang kelebihan perempuan, yaitu:
+M     
 M   
&      3 M  & MM  
M
 


   M  &M     
 M   
   . [al-Hadist].

         &             



  . tHR. Muslim#Ahmad an-Nasa'i

; 
           

       MM   

   M  
  &      
  MM   M . 'Qs. an-
Nisa: 3]G


' 
    &

   3 & MM          
M 
  
  
  
  M 
 
  

 
  . 'Qs. al-Ahzab: 32G


    M    
          *   
  M   
      M             M

 M . [al-Hadits].

     
     M    
M     
MM     M

M      MM
    &   
       M    M
    
   M     
 
MM. [al-Hadist].

Suami dilarang memukul dan menyakiti istri, jika terjadi perselisihan maka
tahapan yang dapat ditempuh, yaitu pisah tempat tidur dan melibatkan kedua belah
pihak orangtua dalam mencari penyelesain masalah sesuai firman Allah beikut:


%     M    
      
 
     &
M  
    M      M   M 
      
 %         M       &
     MM
  M 
. 'Qs. an-Nisaa¶: 35G


anggungjawab istri dalam kehidupan keluarganya, yaitu; melayani suaminya
dengan baik, memelihara anak-anak selama di rumah, dan menjaga kehormatan
rumah tangga jika suaminya berada di luar. Demikianlah Islam mengatur dengan
sempurna kehidupan keluarga, sehingga terbentuk keluarga sakinah dan bahagia
dunia-akhirat.
w
  " &   Ê !    !  
Memasuki dunia baru bagi pasangan baru, atau lebih dikenal dengan pengantin
baru memang merupakan suatu yang membahagiakan. etapi bukan berarti tanpa
kesulitan. Dari pertama kali melangkah ke pelaminan, semuanya sudah akan terasa
lain. Lepas dari ketergantungan terhadap orang tua, teman, saudara, untuk kemudian
mencoba hidup bersama orang yang mungkin belum pernah kenal sebelumnya.
Semua ini memerlukan persiapan khusus, walaupun sebelumnya sudah kenal agar
tidak terjebak dalam sebuah dilema rumah tangga yang dapat mendatangkan
penyesalan di kemudian hari.

³Persiapan ke perlaminan menuju keluarga bahagia´


Diantara persiapan yang harus dilakukan oleh pasangan baru yang akan
mengarungi bahtera rumah tangga, yaitu:


3‘   "   
Perpindahan dari dunia remaja memasuki fase dewasa ± di

bawah naungan perkawinan-akan sangat berpengaruh terhadap psikologis,


sehingga diperlukan persiapan mental dalam menyandang jabatan baru, sebagai
ibu rumah tangga atau kepala rumah tangga. Kalaupun sekarang anda telah
terlanjur menyandang predikat tersebut sebelum anda sempat berpikir sebelumnya,
anda belum terlambat. Anda bisa memulainya dari sekarang, menyiapkan mental
anda lewat buku-buku bacaan tentang cara-cara berumah tangga, atau anda dapat
belajar dari orang-orang terdekat, yang dapat memberikan nasehat bagi rumah
tangga anda
3‘ &  "  
Kalau dulu orang dekat anda adalah ibu, teman, atau

saudara anda yang telah anda kenal sejak kecil, tetapi sekarang orang yang nomor
satu bagi anda adalah pasangan anda. Walaupun pasangan anda adalah orang yang
telah anda kenal sebelumnya, katakanlah dalam masa pacaran, tetapi hal ini
belumlah menjamin bahwa anda telah benar-benar mengenal kepribadiannya.
Masa pacaran dengan lingkungan rumah tangga jauh berbeda, apalagi jika
pasangan anda adalah orang yang belum pernah anda kenal sebelumnya. Disini
perlu adanya penyesuaian. Anda harus mengenal lebih jauh bagi pasangan anda,
segala kekurangan dan kelebihannya, untuk kemudian anda pahami bagaimana
sebaiknya anda bersikap, tanpa harus mempersoalkan semuanya.

 

³Membangun keluarga bahagia dengan cara mengenal pasangan Anda´

VM
3‘ &"     "  . Perhatian-perhatian kecil akan mempunyai

nilai tersendiri bagi pasangan anda, apalagi di awal perkawinan anda. Anda dapat
melakukannya dengan mempelajari kesenangan pasangan anda, mulai dari selera
makan, kebiasaan, hobi yang tersimpan dan lainnya. idak menjadi masalah jika
ternyata apa yang disenanginya tidak anda senangi. Anda bisa mempersiapkan
kopi dan makanan kesukaannya disaat pasangan anda yang punya hobi membaca
sedang membuka-buka buku. Atau anda bisa sekali-kali menyisihkan waktu untuk
sekedar mengantar pasangan anda berbelanja, untuk menyenangkan hatinya. Atau
kalau mungkin anda bisa memadukan hobi anda yang ternyata sama, dengan
demikian anda telah memasang saham kasih sayang di hati pasangan anda sebagai
kesan pertama, karena kesan pertama akan selalu diingatnya. Kesan pertama
begitu menggoda, selanjutnya terserah anda (kayak iklan saja). Dan anda bisa
menjadikannya sebagai kebiasaan yang istimewa dalam rumah tangga anda.
3‘ &(     
Kesibukan anda sebagai ibu rumah tangga atau

kepala rumah tangga tentunya akan lebih banyak menyita waktu di banding ketika
anda masih sendiri. Hari-hari kemarin bisa saja anda mengikuti segala macam
kegiatan yang anda sukai kapan saja anda mau. Persoalannya sekarang adalah anda
tidak sendiri, kehadiran pasangan anda disamping anda tidak boleh anda abaikan,
tetapi anda tak perlu menarik diri dari aktifitas atau kegiatan yang anda butuhkan.
Anda dapat membuat agenda untuk efektifitas kerja, anda pilah, dan anda pilih
kegiatan apa yang sekiranya dapat anda ikuti sesuai dengan waktu yang anda
miliki dengan tanpa mengganggu tugas anda sebagai ibu rumah tangga atau kepala
rumah tangga.
3‘  "   
Lingkungan keluarga, famili dan masyarakat baru sudah
pasti akan anda hadapi. Anda harus bisa membawa diri untuk masuk dalam
kebiasaan-kebiasaan (adat) yang ada di dalamnya. Kalau anda siap menerima
kehadiran pasangan anda, berarti pula anda harus siap menerimanya bersama
keluarga dan masyarakat disekitarnya. Awalnya mungkin anda akan merasa asing,
kaku, tapi semuanya akan terbiasa jika anda mau membuka diri untuk bergaul

V6
dengan mereka, mengikuti adat yang ada, walaupun anda kurang menyukainya.
Sehingga akan terjalin keakraban antara anda dengan keluarga, famili dan
lingkungan masyarakat yang baru. Karena hakekat pernikahan bukan perkawinan
antara anda dan pasangan anda, tetapi, lebih luas lagi antara keluarga anda dan
keluarga pasangan anda, antara desa anda dengan desa pasangan anda, antara
bahasa anda dengan bahasa pasangan anda, antara kebiasaan (adat) anda dengan
kebiasaan pasangan anda.
3‘ &      " + (
idak salah jika suatu saat anda merasa

curiga dan cemburu. etapi harus anda ingat, faktor apa yang membuat anda
cemburu dan seberapa besar porsinya. idak lucu jika anda melakukannya hanya
dengan berdasar perasaan. Hal itu boleh saja untuk sekedar mengungkapkan rasa
cinta, tetapi tidak baik juga kalau terlalu berlebihan. Sebaiknya anda menanamkan
sikap saling percaya, sehingga anda akan merasa tenang, tidak diperbudak oleh
perasaan sendiri. Yakinkan, bahwa pasangan anda adalah orang terbaik yang anda
kenal, yang sangat anda cintai dan buktikan juga bahwa anda sangat membutuhkan
kehadirannya, kemudian bersikaplah secara terbuka.
3‘ & ( - !
Persoalan yang timbul dalam rumah tangga harus dihadapi secara

dewasa. Upayakan dalam memecahkan persoalan anda mengajak pasangan anda


untuk bermusyawarah. Demikian juga dalam mengatur perencanaan dalam rumah
tangga, sekecil apapun masalah yang anda hadapi, semudah apapun rencana yang
anda susun hendaknya dimusyawarahkan. Anda bisa memilih waktu-waktu yang
tepat untuk saling tukar pikiran, bisa di saat santai, nonton atau dimana saja
sekiranya pasangan anda sedang dalam keadaan bugar.
3‘ &+"        . Suasana Islami ini bisa anda bentuk melalui

penataan ruang, gerak, tingkah laku keseharian anda dan lain-lain. Sholat
berjama¶ah bersama pasangan anda, ngaji bersama (tidak perlu setiap waktu,
cukup habis maghrib atau shubuh), mendatangi majlis ta¶lim bersama dan
memnbuat kegiatan yang Islami dalam rumah tangga anda. Hal ini akan

§
menambah eratnya ikatan bathin antara anda dan pasangan anda. Dari sini akan
terbentuk suasana Islami, Sakinah, Mawaddah wa Rahmah.

Keharmonisan keluarga berarti keadaan kehidupan rumah tangga yang


mampu memelihara kebaikan-kebaikan bagi suami-isteri. Kehidupan keluarga yang
dibangun oleh suami-isteri yang memiliki latar belakang pikiran, perasaan cita-cita,
harapan dan kepribadian yang berbeda. Kemudian perbedaan itu diikat oleh ikatan
emosional berupa cinta dan kasih melalui suatu ikrar suci, yaitu akad nikah.
Agar keharmonisan keluarga tetap terpelihara, maka suami-isteri seyogyanya
mencoba memahami, menghargai dan merasakan keadaan atau karekter pasangannya.
Disamping itu, suami atau isteri harus memiliki niat baik untuk mengerti sudut
pandang pasangannya, memenuhi kebutuhannya dan membahagiakannya. Hubungan
suami-isteri yang baik merupakan kondisi mendasar bagi terciptanya keharmonisan
keluarga dan keharmonisan keluarga sebagai fondasi tegaknya keutuhan rumah
tangga. Oleh karena itu, keharmonisan keluarga untuk dipelihara oleh suami-isteri

§c
jika ingin meraih tujuan akhir dari kehidupan rumah tangga, yaitu terbentuknya
keluarga bahagia (sakinah).

  !"   Ê !    !  
Menciptakan keluarga bahagia (   M  ) ibarat memasak makanan
yang memerlukan resep bumbu yang baik dan tepat takaran dalam penggunaannya.
Karena itu, untuk membangun keluarga bahagia menurut ukuran ajaran agama Islam
dibutuhkan nuansa kehidupan keluarga sebagai berikut:
c
‘ w"    !    
Kesejahteraan hidup merupakan salah satu indikator dari keluarga bahagia
(sakinah), sebab kesejahteraan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari simbol
kebagiaan. Walaupun demikian, kelurga bahagia (sakinah) yang digambarkan oleh
ajaran Islam tidak menganut falsafat matrialisme, yaitu pandangan yang menganggap
bahwa kebahagiaan tertinggi terletak pada penguasaan harta benda yang sebanyak-
banyanknya. Bagi keluarga bahagia, penguasaan terhadap harta benda senatiasa
dilandasi dengan dimensi spiritualitas dalam pencapaian dan penggunaan harta
tersebut.

³Kesejahteraan hidup perlu diusahakan dalam keluarga bahagia´


Menurut Islam, kesejahteraan yang ingin dicapai oleh keluarga bahagia
(sakinah) adalah kebahagiaan yang bersinergi antara kesejahteraan meterial dan

§º
spiritual. Karena itu, usaha dan kerja keras untuk meraih kesejahteraan kebedaan bagi
keluarga harus diletakkan pada bingkai ajaran agama supaya bernilai ibadah di
hadapan Allah. Keluarga bahagia (sakinah) harus bekerja keras, memiliki etos kerja
yang tinggi dalam setiap usaha perbaikan ekonomi keluarga, dan harus mempunyai
loyalitas yang tinggi dengan ekonomi keluarga. erhadap ajaran Allah tentang cara
pencarian nafkah keluarga yang benar, agar semua mekanisme dalam meningkatkan
taraf hidup keluraga berada dalam semangat ibadah kepada Allah swt.
Hal yang perlu diwaspadai oleh keluarga bahagia (sakinah) sehubungan dengan
kesejahteraan hidup adalah jangan sampai kehadiran berbagai macam fasilitas hidup
yang menyenangkan akan membawa pada kelalaian untuk beribadah dan mengingat
pada Allah sebagai pemberi rizki, jangan menjadi angkuh dan riya karena
terpenuhinya segala kebutuhan hidup, dan berbangga-bangga dengan anak keturunan
yang telah sukses. Bahkan, jika tidak terkendali dengan baik, harta benda dan
kemewahan hidup itu akan menjadi malapetaka yang akan membawa kesengsaraan
dan kehancuran bagi semua anggota keluraga di dunia dan akhirat.
Hal ini dingatkan oleh Allah dalam al-Qur¶an surat al-Munafiqun ayat 9, yaitu
Ϳ΍ήϛΫ ϥ΍ ˸Ϣϛ˵ Ω˵ ϻ
˴ ˸ϭ ΍˴ ϻϭ΍ ϻϭ ϢϜϟ ΍Ϯϣ΍ ϢϜϬϠΗ ϻ ΍ϮϨϣ΍ Ϧϳ άϟ΍ ΎϬϳ΍ Ύϳ
Artinya:
m        M       
      M
M    M M  
 


Bagi keluarga sakinah, selain mampu menciptakan kesejahteraan hidup anggota
keluarganya juga harus bisa menciptakan kedamaian dan menjadi tauladan bagi
lingkungan masyarakat tempat tinggalnya, sebab tanggungjawab menciptakan
kebahagiaan, kesejahteraan, dan kedamaian hidup masyarakat banyak adalah bagian
dari pengabdian kepada agama dan bangsa.
º
‘ !  w   ! (     
Hubungan yang berlangsung dalam kehidupan rumah tangga bukan bersifat
mekanis seperti robot yang bisa diperlakukan sekehendak tuannya, melainkan

§ù
hubungan yang berlangsung atas dasar rasa cinta dan kasih sayang antara masing-
masing anggota keluarga yang didasarkan pada norma ajaran Islam. Orang tua pasti
mencintai anak-anaknya sebagai salah satu bentuk tanggungjawab dan begitu juga
sebaliknya anak-anak tentu akan mencintai orang tua sebagai suatu bentuk kewajiban
etika. Betapapun kuatnya sistem kekerabatan yang berlaku pada suatu keluarga, tetapi
rasa cinta dan kasih sayang antara masing-masing anggota keluarga tetap menjadi
faktor utama kebahagiaan dan kehormonisan hubungan keluarga. Pada kenyataannya,
motivasi kekerabatan tidak dapat menggantikan motif rasa cita dan kasih sayang
seseorang pada orang yang dicintainya.
Bagi keluarga bahagia (sakinah), cita diyakini sebagai inspirator utama yang
memberikan kekuatan dalam mendayung batera kehidupan rumah tangga. Dengan
ruh cinta yang tulus dan suci akan mampu menjdi lem perekat keutuhan rumah tangga
dan sumber yang dapat mengalirkan air cinta kasih seorang suami pada istri atau
sebaliknya, dan kasih sayang menjadi target utama dalam menjalani hubungan
keluarga tersebut. Bahkan, seorang istri sholihah akan selalu berdoa kepada Allah
agar dicurahkan rasa cinta dan kasih sayang di tengah keluarga, khusunya pada suami
tercinta, sebab diyakini bahwa Allah adalah sumber dan pemilik cinta yang akan
ditebarkan pada setiap hambanya.

³Memelihara cinta dan kasih sayang yang langgeng dalam kehidupan bahagia´

§]
Cinta dan kasih sayang yang langgeng dalam kehidupan bahagia (sakinah)
tumbuh dan berkembang berkaitan erat dengan akhlak yang ditampilkan oleh suami
sebagai pimpinan keluarga dan akhlak orang tua yang akan menjadi model untuk
anak-anaknya. Seorang istri akan mencintai dan menyayaingi suaminya seperti apa
yang diberikan oleh suami padanya dan anak-anak akan menyayangi kedua orang tua
dan orang lain seperti apa yang diajarkan dan dan dicontohkan oleh orangtua mereka
dalam kehidupan keluarga.
Untuk mempertahankan keharmonisan antara suami-istri dalam hubungan
keluarga, maka sedapat mungkin masing-masing pihak bisa berkomunikasi dengan
cara-cara yang baik, seperti kesopanan, keramahan, kelembutan, dan gerak yang
penuh dengan belaian kasih syang sambil berusha semaksimal mungkin untuk
menghindari segala bentuk kekerasan dalam berbicara dan kekasaran dalam bertindak
dalam segala lini kedidupan keluarga. Cintai dan sayangilah semua orang
sebagaimana anda mencintai diri anda sendiri sebagaimana pesan Rasulullah dalam
haditsnya yaitu:
ϪδϔϨϟ ΐΤϳ Ύϣ ϪϴΧ Ϸ ΐΤϳ ϰΘΣ Ϣϛ ΪΣ΍ Ϧϣ Άϳ ϻ ϝ Ύϗ Ϣ͉Ϡγ
˴ ϭ˴ ˶ ˸Ϫϴ˴ Ϡ˴ϋ Ϳ΍ ϰϠλ ϲ
͋ ΒϨϟ΍ Ϧϋ
Artinya:
'  M  M  
   M  
  M 
    M
  M  MM 
 M 

ù
‘ Ê (       
entram dan bahagia adalah dua unsur penting yang dijelaskan Allah dalam
al-Qur¶an surat al-Rum ayat 21 yaitu:
ΔϤΣέϭ ΓΩ Ϯϣ ϢϜϨϴΑ ϞόΧ ϭ ΎϬϴϟ΍ ΍ ϮϨϜδΘϟΎΧ ΍ϭ ί΍ ϢϜδϔϧ΍ Ϧϣ ϢϜϠΧ ϥ΍ ϪΗ Ύϳ ΍˯ Ϧϣϭ
Artinya:
  
 

           M 
   
M

  
   M  &     M     M  

 M
  &      
 M         
  M 
   
 


  M 


§V
Petunjuk tersebut ditujukan kepada seluruh kaum muslimin yang ingin meraih
prestasi gemilang dalam mengatur rumah tangga agara bahagia (sakinah). Untuk
menangkap pesan Allah dalam ayat di atas, maka salah satu persyaratan yang harus
dipenuhi dalam rangka mencapai bahagia (sakinah) adalah menghadirkan keshalehan
pribadi dari masing-masing pasangan keluarga, yaitu bapak dan ibu yang kemudian
akan diturunkan kepada anak keturunannnya melalui pendidikan dan keteladanan
yang baik.

³Ketenteraman dalam keluarga bahagia diwujudakan dalam berbagai bentuk´


Untuk menciptakan suasanan ketentraman dalam kehidupan keluarga tidak
hanya cukup dengan melengkapi berbagai fasilitas dan kebutuhan material anggota
keluarga, tetapi juga harus juga menyertakan beberapa ikatan emosional. Seorang
ayah sebagai kepala keluarga menjadi benteng pengaman keluarga dari berbagai
bahaya yang mengacam keutuhan anggota rumah tangga, maka seorang bapak wajib
tertanggungjawab atas ketenangan dan kedamaian di lingkungan keluarganya. Untuk
menciptakan ketenangan psokologi suami, maka seorang isteri bertanggungjawab atas
pengelolaan harta benda dan fasilitas keluarga serta pemeliharaan anak-anak secara
benar.
Sedangkan kebahagiaan (M  ) adalah suatu tingkatan ikatan emosional
anggota keluarga yang berada di atas rasa cinta. Karena itu, M   berpotensi

§§
lebih kuat dan tahan lama dalam rumah tangga, karena memilki unsur kesejatian yang
lebih mendalam sehingga dapat memberikan rasa bahagia yang lebih tinggi daripada
rasa cinta yang akan bermuara pada rasa kasih sayang. Karena itu, kebahagiaan dalam
kehidupan keluarga hanya akan ditemukan dalam hubungan yang sejati, tulus ikhlas
antara suami-isteri yang rela hidup bersama-sama, berdampingan dalam keadaan suka
dan duka karena ikatan jalinan rasa saling menyenangkan dan saling membahagiakan.
Berikut ini adalah beberapa tips rahasia yang dibutuhkan oleh pasangan suami
istri agar selalu memperolah ketenteraman alam keluarga:
1. Saling menghormati; Pasangan suami istri pasti mempunyai sifat yang berbeda,
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Disinilah sikap saling
menghormati diperlukan agar masing-masing pasangan bisa mengerti betapa
kelebihan dan kekurangan pasangan masing-masing merupakan sebuah anugerah.
Pasangan juga menjadi sadar bahwa tidak selamanya perbedaan itu menjadi
penghalang suatu kebahagiaan, justru perbedaan inilah yang bisa menguji berapa
besar cinta masing-masing pasangan.
2. Menyadari peran masing-masing; Seorang suami adalah pemimpin dalam keluarga,
seorang pemimpin keluarga harus mampu mengatur keluarganya dengan baik.
Sebaliknya, seorang isteri adalah unsur yang harus dapat menolong dan
mendukung suaminya dalam mepemimpin keluarga. Antara suami maupun isteri
harus tahu peran masing-masing dalam keluarga.
3. Saling percaya; anpa rasa saling percaya antara pasangan suami-istri, perkawinan
tentu tak akan berjalan mulus. Bagaimana dapat mulus jika suami atau isteri selalu
mengawasi gerak-gerik kita karena ketidakpercayaannya itu? Yang muncul adalah
kegelisahan, kecurigaan, kekhawatiran, tak pernah merasa tenteram, dan
sebagainya. Ujung-ujungnya, antara suami-isteri justru saling menyalahkan dan
menuduh. Rasa saling percaya akan mengantarkan anda pada perasaan aman dan
nyaman. Kuncinya, jangan sia-siakan kepercayaan yang diberikan suami atau istri
anda. Istri tak perlu mencurigai suami, dan sebaliknya, suami juga tak perlu

§Õ
mencurigai istri. Membangun rasa saling percaya juga merupakan perwujudan
cinta yang dewasa.
]. Menjaga romantisme; erkadang pasangan suami-isteri yang sudah cukup lama
membangun mahligai rumah tangga tak lagi peduli pada soal yang satu ini. ak
ada kata-kata pujian, makan malam bersama, bahkan perhatian pun seperti barang
mahal. Padahal, menjaga romantisme dibutuhkan oleh pasangan suami-isteri
sampai kapanpun, tak cuma ketika mereka berpacaran. Sekedar memberikan
bunga, mencium pipi, menggandeng tangan, saling memuji, atau berjalan-jalan
menyusuri tempat-tempat romantis akan kembali memercikkan rasa cinta kepada
pasangan hidup anda. entu, pasangan suami-isteri akan merasa semakin erat dan
saling membutuhkan.
5. Menjaga komunikasi; Dalam bidang apapun, yang namanya komunikasi adalah
faktor yang sangat penting, tak terkecuali dalam membina keluarga. Segala
permasalahan dalam keluarga akan bisa segera diselesaikan jika terjadi hubungan
komunikasi yang baik. Sebaliknya jika setiap ada masalah dalam pasangan yang
selalu dipendam dan tidak dikomunikasikan dengan pasangan masing-masing,
maka yang terjadi adalah konflik terselubung dalam keluarga yang bila terus
dibiarkan akan menjadikan kerukunan dalam keluarga terganggu.
Diantara tip menjaga keluarga agar tetap harmonis dalam berbagai situasi
kehidupan rumah tangga sebagai berikut;
a.‘ idak saling menuntut; mengharapkan pasangan yang sempurna adalah impian
yang tak akan terwujud. idak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Setiap
orang diberi kelebihan beserta kelemahannya. Menerima kekurangan anggota
keluarga bukan berarti membiarkan mereka berkutat dengan kelemahannya.
Sedapat mungkin mengusahakan agar kelemahannya dapat menjadi kekuatannya
atau minimal kelemahannya tidak menjadi bumerang dalam kehidupannya.
b.‘ Hindarilah komplain, caci maki atau kritikan yang menambah runyam masalah.
Carilah solusi bersama; contohnya jika menghadapi suami yang pelupa, bantulah
ia untuk memecahkan masalah yang timbul akibat kelemahannya tersebut.

§M
Misalnya dengan membuat gantungan tempat menaruh kunci, tempat sepatu, kaos
kaki, handphone, dompet dan lain sebagainya. Dengan demikian, anggota keluarga
lain tidak perlu direpotkan dengan kesibukan mencari kunci yang hilang.
c.‘ Berlomba-lomba dalam kebaikan; merealisasikan pengertian keluarga harmonis
akan lebih mudah, jika masing-masing anggota tidak perhitungan ketika
melakukan kebaikan. Sedapat mungkin menanamkan pemahaman bahwa amalan
shaleh akan menyelamatkan diri dan keluarga dari siksa api neraka. Amal shaleh
dengan melakukan hal-hal kecil seperti membantu adik mengerjakan PR,
merapikan tempat tidur, dan lain sebagainya akan mendatangkan pahala yang
besar. Antara anggota keluargapun akan menunaikan tugas dan kewajibannya serta
membantu anggota keluarga lainnya ketika menghadapi permasalahan. Jika
masing-masing anggota keluarga sadar akan tugas tanpa selalu menuntut hak,
tidak mustahil pengertian keluarga harmonis akan tercapai.

³Keluarga bahagia penuh ceria dengan anggota keluarganya´

§6
]
‘ &   w   ! (     
Agar rumah tangga yang telah dibangun dengan niat yang tulus ikhlas untuk
menjalankan ketaatan pada Allah dan Rasul-nya dapat bertahan sampai pantai tujuan
yang diharapkan, yaitu kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, maka suami-istri
mutlak saling memberikan kasih sayang sepanjang kehidupan keluarga berlangsung;
sikap saling menyanyangi tidak hanya dimiliki oleh suami-isteri tetapi juga harus
diwariskan pada anak-anak dan semua orang yang tinggal di lingkungan keluarga
tersebut.
Diantara beberapa cara membangun kehidupan keluarga bahagia (sakinah)
melalui penanaman rasa kasih sayang, yaitu:
1.‘ Megenang kembali masa-masa indah pada waktu berkenalan dan pengantin baru.
Dengan cara ini suami-isteri akan membayangkan kembali betapa indah dan
romantisnya masa-masa awal perkenalan dan kehidupan rumah tangga ketika
berdua saling memandang dengan penuh rasa kasih sayang, saling membantu
dengan perasaan suka sama suka. Saling menemani kemana saja perpergian,
saling merindukan ketika berjauhan, saling memberi sesuatu dengan tulus ikhlas,
saling bercumbu rayu dengan lemah lembut dan penuh mesra, saling membelai
melalui sentuhan yang penuh kehangatan.

³Keluarga bahagia penuh dengan kehangatan dalam menjalani kehidupan´

Õ
2.‘ Mencari titik persamaan dan menghindari perbedaan
Suami sebagai kepala keluarga memiliki hak dan kekuasan yang lebih atas isteri
dan keberadaan rumah tangganya. Walaupun demikian, tidak boleh satus lebih
tersebut dijadikan alasan mencari titik kekurangan dan kelemahan yang terdapat
pada isterinya, lalu membenci, menghina, merendahkan dan berbagai istilah
negatif lainnya. indakan suami yang menginginkan isterinya selalu terampil
sempurna merupakan suatu bentuk pelanggaran suami pada ketetapan Allah atas
makhluk manusia yang selalu diliputi oleh sifat salah dan khilaf dalam berkata
dan bertindak, termasuk suami itu sendiri. Suami-isteri seyogyanya mencari titik
persamaan dan memperkecil titik perbedaan pada semua lini kehidupan rumah
tangga, membangun kerjasama yang saling menguntungkan sambil menyadari
bahwa tanpa kehadiran berdua kehidupan rumah tangga akan pincang. Hanya
dengan cara inilah akan mampu mengurangi jurang perbedaan seraya saling
menutupi berbagai kekurangan masing-masing melalui komunikasi yang
harmonis diantara keduanya.
3.‘ Mengurangi rasa cemburu
Untuk mempertahankan rasa kasih antara suami-isteri, maka hendaknya
keduanya membiasakan diri saling bercanda gurau dan bercumbu rayu, sebab
penampilan yang humonis dan mesra akan menjadi pupuk subur bagi tumbuhnya
rasa kasih sayang dalam kehidupan keluarga. Suasana humonis sangat diperlukan
ketika terjadi konflik internal rumah tangga dan rasa mesra dibutuhkan sebagai
pengikat mengurangi rasa cemburu diantara suami-isteri dalam bergaul dengan
orang lain.
Rasa cemburu dalam kehidupan keluarga tetap dibutuhkan, tetapi pada tempat
dan waktu yang tepat, sebab rasa cemburu merupakan suatu bukti bahwa cinta
masih tetap bersemi di hati pasangan suami-isteri. Yang penting diwaspai adalah
rasa cemburu buta yang tidak mempunyai alasan logis sehingga membuat
pergaulan sosial suami-isteri dalam masyarakat menjadi kaku, bahkan rasa
cemburu yang berlebihan dapat membawa keretakan dalam kehidupan keluarga.

Õc
].‘ Mengekspresikan rasa cinta
Perasaan cinta harus diungkapkan oleh suami-isteri setiap saat dengan banyak
cara selama ekspresi itu sejalan dengan norma agama dan adat yang berlaku.
Pasangan suami-isteri yang kurang mengungkapkan untaian kata cinta, baik
dengan kata-kata ataupun tindakan dalam kehidupan rumah tangga, maka
perjalanan kehidupannya akan terasa kering dari suasana romantis. Pengaruh
ekspresi cinta yang sangat penting adalah memberikan efek penguguhan kasih
sayang pada pasangan suami-isteri yang pada gilirannya mampu mendatangkan
kenyamanan psikologi sebagai salah satu dasar kebahagiaan keluarga bahagia.

³Ungkapan cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga bahagia´


Diantara cara mengungkapkan rasa kasih sayang dalam kehidupan keluarga
adalah melalui untaian kata-kata, tindakan, tulisan dan gaya tubuh. Sesekali berikan
sentuhan-sentuhan kecil memegang jemari tangannya. Semua ekspresi bahasa kasih
sayang tersebut akan mengokohkan deklarasi cinta antara suami-isteri. Dalam ajaran
Islam, semua cara tersebut bukanlah menjadi hal yang tabu bagi kehidupan keluarga,
tetapi suami-isteri harus memperhatikan tempat dan waktu yang tepat untuk
menyatakan rasa cinta kasih sayang tersebut.
Dari beberapa langkah menanamkan perasaan kasih sayang dalam membina
kehidupan keluarga di atas sejalan dengan pesan Rasulullah tentang etika suami pada
isteri atau sebaliknya yaitu:

Õº
ϪϠϫ ΎΑ ϢϬϔτϟ΍ ϭ ΎϘϠΧ ϢϬϨδΣ΍ Ύϧ ΎϤϳ΍ ϦϴϨϣ ΆϤϟ΍ ϞϤϛ΍

  -
,   M M   
  MMM       
      M

 
  

V
‘   " !#%   - !
Sikap patuh merupakan kerelaan hati menerima segala sesuatu dan keadaan di
luar pribadi kita. Dalam kehidupan keluarga, kepatuhan suami memimpi keluarganya
merupakan bentuk ketaatan pada Allah dan Rasul-nya. Demikian pula kepatuhan
isteri pada suami dan kepatuhan anak-anak pada orang tua dalam segala aktifitas
kehidupan rumah tangga merupakan bagian dari nilai ajaran Islam. Dengan
menumbuhkan sifat saling mentaati antara suami-isteri dan anak akan mudah
melahirkan suasanan kedamaian dan kesejukan jiwa sehingga semua anggota
keluarga akan rindu dan betah tinggal di dalamnya. Hal inilah menjadi bagian yang
nyatakan oleh Rasulullah dalam haditsnya, yaitu:
ϰΘϨΟ ϰΘϴΑ

  -3M    
Dalam operasionalnya, suami-isteri dituntut untuk melakukan apa yang telah
menjadi komitmen bersama, mentaati aturan yang sudha diputuskan bersma dlam
mengatur rumah tangga dan anak-anak. Jika terjadi kesalahan dan kekurangan dalam
merealisasikan komitmen tersebut segeralhsaling memaafkan sambil memperbaiki
diri masing-masing. Dalam kehidupan keluarga, hal yang pertama mutlak dibuktikan
iseri meurut ajaran Islam adalah ketaatannya pada suami, sebaba kepatuhan ini
menjadi kunci kesuksesan isteri meraih kesaih sayang dan perhatikan baik suami.
Sekeras apapun suami, pasti mendambakan isteri yang mau patuh menemaninya
dalam keadaan suka atau duka menjalni kehidupan rumah tangga. Ketaatan isteri
menjalani perintah dan kehendak suami dalam mengurus keluarga dan anak-anak
berdasarkan ajaran Islam adalah menjadi harapan dan dambaan bagi setiap suami
yang ingin sukses membangun kehidupan rumah tangga. Oleh karena itu, kapatuhan

Õù
isteri pada suami berlaku secara menyeluruh, baik di dalam rumah tangga atau di
masyarakat yang meliputi segala aspek kehidupan duniawi atau ukhrawi. Dalam
urusan keluarga, tidak ada jalan pembenaran bagi isteri untuk mengambil keputusan
sendiri tanpa melalui persetujuan suaminya.

³Keluarga bahagia; suami, istri dan anak-anak dalam suasan keharmonisan´


Sikap patuh antara suami-isteri akan membawa banyak pengeruh positif bagi
kelangsungan hidup keluarga sakinah. Sikap taat suami pada ajaran Allah tentang tata
cara memimpin keluarga mendidik anak-anak akan menyebabkan rahmat dan
pertolongan Allah mengiringi perjalanan kehidupan keluarga tersebut. Dengan
demikian, pasti isteri akan senang dan bangga memiliki suami yang taat pada agama
sehingga pada gilirannya isteri malu sendiri untuk mendurhakai suami, maka suasana
kehidupan relatif terpelihara dari pertengkaran dan percekcokan rumah tangga.
Jujur merupakan kesesuaian antara ucapan dan perbuatan yang ditampilkan
suami-isteri dalam kehidupan dalam di dari refleksi sikap kejujuran dalam mengatur
kehidupan rumah tangga. Suami dituntut oleh ajaran Islam untuk jujur dalam
memimpin isteri, jujur dalam memberikan nafkah keluarga, dan jujur dalam mendidik
anak-anak. Kemudian, isteri dituntut oleh ajaran Islam untuk jujur menyampaikan
segala permasalahan keluarga pada suami tidak membeberkan pada anak-anak dan
orang lain, memanfaatkan segala sumber daya dan segala fasilitas yang telah

Õ]
diberikan suami dengan tepat guna, tidak melakukan penyelewengan keuangan
keluargas yang akan menjadi beban suami, tidak memberikan sesuatu kepada orang
lain tanpa sepengetahuan suami. Jika isteri melakukan penyelewengan keuangan dan
fasilitas keluarga tanpa sepengetahuan suami, maka hal itu akan menjadi duri
penusuk keharmonisan hubungan suami-isteri selama menjalankan kehidupan
keluarga.
Suami-isteri yang nekat berlaku bohong dalam menjalankan kehidupan
keluarga walaupun kecil adalah awal dari tumbuhnya benih-benih kehancuran dalam
keluarga, sebab ketidak jujuran bagian dari kepribadian yang buruk dan berdampak
negatif bagi pergaulan hidup bagi keduannya. Sebaliknya, suami-isteri yang selalu
saling menjaga kejujuran ucapan dan perbuatan dalam kehidupan keluarga akan
mendapatkan barokah dan keutungan yang sangat besar, seperti akan selalu saling
percaya ketika berada di dalam atau di luar rumah, disenangi oleh orang lain dalam
kehidupan bermasyarakat, mudah mendapat kepercayaan dalam kehidupan sosial.
Rasulullah bersabda tentang pentingnya sikap jujur untuk dimiliki oleh setiap muslim
yang mendambakan keluarga bahagia (sakinah), yaitu:
ΔϨΠϟ΍ ϰϟ΍ ϱ ΪϬϳ ήΒϟ΍ ϥ΍ ήΒϟ΍ ϰϟ΍ ϯΪϬϳ ϕ Ϊμϟ΍ΎΑ ϢϜϴϠϋ

  -
m   M     MM      
    MM    M 
Sikap jujur ini, tidak hanya penting untuk ditumbuhkembangkan bagi suami-
isteri tetapi juga harus diajarkan pada anak-anak tentang kutamaan berlaku jujur
kepada siapa saja dalam kehidupan keluarga dengan menjelaskan betapa besar
balasan dari sikap jujur di dunia da khirat. Jujur dalam ucapan dan perbuatan sedini
mungkin ditanamkan pada jiwa anak, agar terbiasa tampil dengan kepribadian yang
baik dalam menjalankan hubungan dengan orang tua di lingkungan rumah dan orang
lain di masyarakat.
awaddu suatu sifat rendah hati yang penting ditanamkan dalam kehidupan
keluarga yang sendang berada dalam konteks zaman yang serba maju dan modern ini.

ÕV
Dari segi material, sumai-isteri tidak bisa lepas dari rasa ingin maju dan sukses
meraih harga benda sebanyak-banyaknya, seperti keluarga lain yang telah sukses
lebih dulu. Dengan kebahagiaan material dan berbagai kesuksesan hidup yang
diperoleh keluarga tidak menutup kemungkinan timbulnya sifat sombong dalam
hubungannya dengan orang lain. Suami harus berusaha mendidik isteri dengan sikap
rendah hati dalam raih kemewahan dunia, tidak berselera tinggi, tidak bergaya hidup
glamor dalam menggunakan keuangan dan fasilitas keluarga. Sikap isteri yang
tawaddu akan selalu berusaha memanfaatkannya dengan sehemat mungkin. Demikian
juga sekap rendah hati ini perlu ditanamkan pada anak-anak, agar mereka senang
membantu dan dapat menerima kekurangan orang lain yang berada di bawahnya.
Rasulullah mengingatkan kita untuk selalu bersikap tawaddu dengan menjalani
kehidupan keluarga atau masyarakat melalui haditsnya, yaitu:
Ϳ΍ Ϫόοϭ ήΒϜΗ Ϧϣ ϭ Ϳ΍ Ϫόϓέ ϊο ΍ϮΗ Ϧϣ

  6
     M   & M    
  
     
      M  
    

Sikap tawaddu akan menopang keselaran hidup suami-isteri dalam lingkungan
keluarga dan masyarakat, sebab suami akan selalu berusaha menerima segala sesuatu
yang diusahakan oleh kehidupan masyarakat luas sikap ini akan mampu memahami
dan menghargai keadaan dan penderitaan orang lain. Dalam kehidupan masyarakat
luas sikap ini akan mampu memahami dan mengahrgai keadaan orang lain yang
berada di bawah dengan tidak menyombongkan diri, bahkan akan mudah iba dan
peduli dengan penderitaan orang lain. Kemudian, isteri berusaha tawaddu di hadapan
suami, baik dengan ucapan dan perbuatan selam diperlukan dengan baik dan benar
menurut ajaran Islam. awaddhu bagi isteri bukan berarti diam, pasrah dan selalu
patuh mengikuti kehendak suami, tetapi isteri diperkenankan menolaknya ketika
menyuruh melakukan perbuatan yang membawa mudarat dan bertentangan dengan
etika masyarakat demi menjaga nama baik keluarga.

Õ§
Sayid. M. Husain Fadhullah dalam bukunya ³   ; 
  M  M
menjelaskan bahwa wanita yang mentaati Allah melalui ketaatan pada suaminya
berarti memenuhi komitmen terhadap kehidpan rumah tangga yang telah mengikat
dirinya saat akad nikah, demikian juga sebaliknya suami harus setia menjalankan
kontrak suci yang telah diberikan pada isterinya.

& "         ! -
Ada beberapa kepribadian Rasulullah yang patut dicontohi dan diterapkan
dalam kehidupan keluarga bahagia (sakinah) dalam mendayung bahtera kehidupan
rumah tangga, yaitu;
1.‘ Sabar dan selalu menerima
Rasulullah selalu sabar dan menerima semua isterinya dengan apa adanya dengan
tidak melihat sisi kekurangan dan kelebihannya. Aisyah pernah memperotes Rasullah
karena beliau selalu teringat pada Khadijah, Hafsah pun pernah merajuk ketika
Rasulullah menemui Mariah di rumahnya. Rasulullah menerima semua perbuatan
yang ditujukan oleh isteri-isterinya dengan lapang dada sambil memberikan jalan
penyelesaian yang bijaksanan menurut ajaran Allah atas berbagai konflik tersebut.
Contoh kesabaran Rasullah yanglain adalah ketka pulang ke rumah larut malam,
beliau mengantuk pintu tiga kali tetapi Aisyah tertidur setelah kelelahan menunggu
Rasulullah. Kemudian, beliau rela tidur di depan pintu rumahnya dengan beralaskan
surban. Setelah bangun, beliau tidak memarahi Aisyah karena beliau tahu isterinya
capek menunggu tetapi ia langsung meminta maaf pada Rasulullah.
Sifat Rasulullah selanjutnya adalah qona¶ah untuk menerima semua pelayanan
hidup yang diberikan oleh isteri-isterinya dengan tidak menuntut sesuatu yang tidak
dimiliki dan tidak mampu dijalani. Penerimaan Rasullah atas isteri-isteinya adalah
secara total, tidak hanya pada aspek fisik kecantikan tetapi juga pada aspek keimanan,
ibadah dan akhlak sambil memberikan bimbingan dan perbaikan menurut syariat
Islam. Sifat Rarasulullah tersebut sangat penting ditumbuh kembangkan dalam
kehidupan keluarga muslim agar kehormonisan keluarga tetap lenggeng.

ÕÕ
2.‘ Mesra dan penuh rasa kasih sayang dalam keluarga
Rasulullah juga mengajarkan suami-isteri untuk saling mengungkapkan rasa
kasih sayang dalam bentuk tindakan. Suatu hari Rasulullah dengan Aisyah menonton
perlombaan tombak, Aisyah berdiri di belakang Rasulullah dengan posisi pipi
menempel pada pipi Rasulullah. Aisyah terus menonton dengan posisi itu sampai ia
merasa bosan. Rasulullah mengajarkan sifat lembah lembut, penuh kesetiaan yang
mendalam, dan penuh rasa tanggungjawab kepada para isterinya dalam melaksanakan
kewajiban rumah tangga sehingga dengan sikap tersebut kebahagiaan, keharmonisan
kehidupan keluarga dapat terpelihara setiap saat. Kelanggengan rumah tangga bukan
pada kecantikan dan fasilitas hidup, tetapi banyak bergantung pada sejauh mana
memelihara ungkapan cinta dan kasih sayang dalam berkomunikasi, seperti malalui
panggilan yang mesra, sentuhan yang indah, dan berbagai cara indah yang lainnya.

³Keluarga bahagia dengan berbagai sentuhan kasih sayang´


3.‘ Memberikan perilaku yang baik
Pengalaman kehidupan Rasulullah dengan isterinya, Siti Khadijah adalah
cerminan kehidupan keluarga yang mesti diikuti oleh keluarga muslim yang
mendambakan kebahagiaan dan keharmonisan. Rasulullah memberikan perlakukan

ÕM
yang terbaik pada khadijah karean seluruh waktu, tenaga, pikiran, dan harta benda,
cinta kasihnya telah dikorbankan untuk kehidupan dan perjuangan Rasulullah.
Perilaku baik yang ditunjukkan Rasulullah pada isterinya melalui ucapan dan
tindakan yang sopan, lembut dan romantik. Ekspresi ucapan dan tindakan Rasulullah
yang baik itulah yang menjadikan semua isterinya tertarik dan selalu ingin bermanja-
manja di hadapannya. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah yang berbunyi:
ϲ΋ ΎϨϟ Ϣϛ ήϴΧ Ύϧ΍ ϭ Ϫ΋ ΎϨϟ Ϣϛ ήϴΧ Ϣϛ ήϴΧ

  -
,     
  M      
 
 
  
         
   
 
 

 m3 ?   
'M)

Hadits tersebut memberikan penjelasan kepada keluarga muslim dalam bergaul,
berkomunikasi dalam kehidupan keluarga yang selalu mengedepankan nilai-nilai
kebaikan. Rasulullah sangat ramah terhadap semua anggota keluargnya dan penuh
kasih sayang serta pengharagaan pada isteri-isterinya.
Alasan mendasar pentingnya menjaga keharmonisan keluarga, yaitu:
a.‘ Dalam keluarga terjadi komunikasi banyak arah, antara suami-isteri, orang tua
dan anak-anak dan antara anak yang beralangsung terus menerus setiap waktu,
maka diperlukan suasana aman dan damai.
b.‘ Suami-isteri tidak akan sanggup menjalani kehidupan secara normal jika selalu
berhadapan dengan konflik atau masalah sehingga apa yang dicita-citakan dalam
kehidupan rumah tangga tidak akan tercapai.
c.‘ Keutuhan keluarga biasa terpelihara jika suami-isteri ikhlas dan berusaha kuat
untuk selalu menciptakan kebaikan-kebaikan demi terwujudnya kehormanisan
bersama semua anggota keluarga.
Cinta Kasih Rasulullah pada isteri dan anak tidak diragukan lagi sebagai
cerminan bagi setiap keluarga muslim dalam membangun hubungan cinta kasih
ditengah keluarganya. Cinta kasih sayang Rasulullah merupakan satu sisi kehidupan

Õ6
yang selalu diperebutkan oleh isteri-isterinya dalam menjalani kehidupan rumah
tangga.
Rasulullah memberikan untaian kasih sayang pada isteri dan anak-anak secara
adil dengan menghormati nilai-nilai kemanusiaan di kalangan isterinya dan anak-
anaknya, seperti rasa cemburu, sifat ingin diperhatikan dan bermanja-manja
dipangkuan Rasulullah. Demikian pula Raulullah mengajar sifat cinta kasih pada
semua anak-anak melalui ucapan yang lemah lembut dan tindakan-tindakan yang
penuh dengan sentuhan kasih sayang. Misalnya, perlakuan Rasulullah pada Fatimah
binti Zuhra yang penuh dengan kasih sayang dan kesabaran menjadikan Fatimah
kasih sayang, taat dan sabar dalam menjalani kehidupan keluarga dengan Ali bin
Abi halib walaupun dalam keadaan sulit dengan menahan lapar selama beberapa
hari.
Di antara bentuk nyata kasih sayang Rasulullah dalam kehidupan rumah
tangganya, sebagai berikut:
a.‘ Rasulullah menyayangi semua isterinya dengan rasa cinta kasih. Kecintaan pada
isteri yang baru dinikahinya sama seperti isterinya yang lama menemani
kehidupan rumah tangganya. Kasih sayang ini dibuktikan Rasulullah dengan
mendatangi semua isteri-isterinya setiap hari, kemudian kembali kepada malam
hari ke tempat isteri yang mandapatkan haknya dari Rasulullah dan
menkhususkan malam itu untuknya.
b.‘ Simbol kasih sayang Rasulullah dibuktikan dengan panggilan yang baik dan
bernuansa cinta kasih pada isteri dan anak-nakanya seperti memanggil ³Aisyah´
dengan ³ M  ´ atau ya Aisyah´ atau anaknya Fatimah dengan panggilan
³ 7  ´.
c.‘ Rasulullah yang sering bermanja-manja dengan isterinya seperti beliau pernah
tidur-tiduran diatas paha Aisyah sambil menghafal, pernah Rasulullah melakukan
dua kali perlombaan lari dalam perjalanan bersma, saling mendorong ketika kan
keluar darirumah. Rasulullahjuga pernah minum dari bejana bekas mulutnya

M
Aisyah dan meletakkan mulutnya pada bekas mulutnya Aisyah ketika makan
tulang yang ada dagingnya.
radisi kebaikan kehidupan rumah tangga Rasulullah yang agung sangat
banyak, kebiasaan yang mulia itutidak hanya pada urusan rumah tangga yang bersifat
duniawi tetapi juga membimbing semua isteri, anak-anak yang tinggal dirumahnya
meuju pengabdian kepada Allah. radisi kehidupan yang dikembangkan dalam
keluarganya selalu mengacu kepada petunjuk-petunjuk Allah sehingga setiap terjadi
persolan dalm kehidupan rumah tangganya dikembalikan kepada kebesaran Allah.
Diantara beberapa kebiasaan Rasulullah dlam kehidupan rumah tangga yang
sering dilakukan sebagi berikut:
a.‘ Jika akan mengadakan perjalanan jauh Rasulullah mengundi siapa diantara isteri-
isterinya yang akan menemaninya dalam perjalan itu.
b.‘ Setiap sore hari beliau selalu keliling mengontrol keadaan isteri-isterinya dan
pasti beliau menunaika kewajibannya pada isteri yang berhak pada malam itu.
c.‘ Rasulllah selalu memafkan kesalahn isteri-isterinya pada awal atau akhir malam,
setelah berhubungan beliau mandi atau berwudhu untuk istirahat.
d.‘ Rasulullah biasa menggauli isteri-isterinya pada awal atau akhir malam, setelah
berhubungan beliau mandi atau berwudhu untuk istirahat.
e.‘ Dalam berkata selalu lembut dan tawadu dalam bertindak. Statusnya sebagai nabi
dan rasul tidak menghalanginya untuk bergaul dengan baik pada semua isterinya,
meskipun isteri-isterinya terkadang melewati batas dalam berbuat kesalahan.
Seperti µAisyah yang memecahkan nampan makanan yang dikirim oleh Ummu
Salamah untuk Rasulullah yang sedang berada dirumah µAisyah. Rasulullahrela
membersihkan serpihan nampan itu. Rasulullah juga pernah menjahit pakaiannya
sendiri dan banyak contoh keredahan hati Rasulullah dalam menjalani kehidupan
rumah tangga.
f.‘ Rasulullah tidak pernah berindak keras terhadap isteri-isterinya dan selalu
menaruh perhatian pada perselisihan kecil yang terjadi diantara mereka yang

Mc
dipicu oleh rasa cinta dan cemburu yang mendalam dari semua isteri-isterinya
dan tidak menganggap sebagai suatu hal yang hina dalam kehidupan.

³Terbangunnya kebaikan dalam kehidupan keluarga bahagia´


‘" ' , G&   Ê !    !  
Adapun tips menciptakan keluarga bahagia (sakinah) yang dapat dipedomani
oleh setiap pasangan suami-isteri dalam membangun keluarga bahagia dan sejahtera
dalam bahtera rumah tangga, antara lain:
ip komunikasi ke arah penguatan stabilitas keluarga, yaitu;
1.‘ Meningkatkan ilmu pengetahuan pada seisi rumah itu.
2.‘ Penghayatan agama yang berterusan.
3.‘ Memastikan seisi rumah tangga dalam keadaan sehat sejahtera dan aman damai.
].‘ Perlu adanya pengukuhan ekonomi.
5.‘ Komunikasi yang cemerlang.
6.‘ Wujudnya kemesraan antara suami dan isteri.
Õ.‘ Suasana rumah tangga yang harmonis.
ips komunikasi aktif menuju kebersamaan semua anggota keluarga, yaitu;
1. Berkongsi melakukan tugasan di rumah.


2. Berbincang dalam membuat perancangan sesama ahli keluarga atau sebelum
membuat keputusan yang memberi pemahaman kepada keluarga.
3. Menggunakan humor yang bersesuaian untuk mengurangkan ketegangan yang
disebabkan oleh konflik yang mungkin berlaku.
]. Meraikan hari ulang tahun perkawinan dan hari lahir bersama ahli keluarga.
5. Makan malam bersama.
6. Beribadah secara berjemaah.
Õ. Riadah bersama keluarga atau membawa keluarga pergi bercuti di tempat
yang tepat.
ips komunikasi ke arah peningkatan kasih sayang, yaitu;
1. Berkongsi impian dan tugasan di rumah.
2. idak mudah dan tidak sesekali merasa kecewa walaupun menempuh
cabaran dan masalah dalam rumahtangga.
3. dak berdendam-kesumat antara satu sama lain.
]. Sentiasa memohon maaf dan memaafkan kekhilapan masing-masing.
5. Senantiasa mencari kelebihan/emas dalam diri pasangan.
6. Menganggap pasangan sebagai kawan yang paling akrab.
Õ. Sentiasa melaksanakan sholat jemaah dan saling doa mendoakan pasangan.
8. Berterus terang mengenai perselisihan yang kecil untuk mengelakkan konflik
yang lebih besar.
9. Memahami kepentingan hubungan seks.
10. Mencari nuansa baru untuk merangsang perubahan dalam rumah tangga.
ips komunikasi gemilang pasangan suami isteri, yaitu;
1. Berdoa kepada Allah Swt untuk sentiasa disayangi oleh pasangan.
2. Sentuh dan tegur pasangan sebelum menyambung kerja lain apabila pasangan
kembalik ke rumah.
3. Berlatih untuk menjadi pendengar yang baik.
]. Memberi pujian kepada pasangan mengenai penampilan masing-masing dan
memberi pujian kepada perubahan yang dibuat oleh pasangannya.


5. Membujuk apabila pasangan marah atau berkecil hati.
6. Ucapkan kata-kata syang atau romantik dua kali sehari.
Õ. Memberi perhatian terhadap perkara yang disampaikan oleh pasangan dengan
tekun.
8. Peluk pasangan dengan penuh kasih sayang tujuh kali sehari.
9. Ucapkan terima kasih atas setiap kebaikan dan layanan yang diberikan oleh
pasangan.
10. Sentiasa memastikan bilik tidur dalam keadaan harum seperti baru pengantin
baru.

³Terbentuknya komunikasi keluarga bahagia yang dialogis´


ips membangun keluarga bahagia (sakinah) bagi mereka yang hendak
mengarungi kehidupan rumah tangga, kiranya perlu memahami esensi keluarga
sakinah ini dan bagaimana kiat-kiat membentuk dan membina sebuah keluarga
bahagia (sakinah). Untuk itu, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk
membuat sebuah keluarga sakinah, diantaranya adalah:
a. Adanya rasa saling menghargai antara sesama anggota keluarga. Hilangkan
perasaan superior atau merasa paling hebat dari satu pihak atas pihak lainnya,
sebab seluruh anggota keluarga memiliki kesamaan satu dengan yang lainnya.
b. Jalin komunikasi dan keterbukaan. Semua masalah dan ganjalan hati perlu
disampaikan. Yang perlu diutamakan adalah cara penyampaian masalah tersebut

M]
harus dengan aksi yang baik dan bahasa yang sopan. Carilah waktu dan pilihlah
bahasa yang baik agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dari pihak lain.
c. Bagilah waktu antara keluarga dan kesibukan di luar rumah. Dengan demikian,
akan ada keseimbangan antara perhatian pada keluarga dan pada urusan di luar
rumah seperti pekerjaan.
d. Yakinlah bahwa pasangan hidup kita adalah yang paling baik, karena pada saat
pernikahan dimulai, hal tersebut merupakan waktu untuk memulai berhenti
membuat perbandingan pada pasangan kita dengan orang lain.
e. Selalu bersyukur. Dengan cara bersyukur maka kita akan bisa merasa bahwa apa
yang kita miliki merupakan sebuah hal terbaik yang datang dari Allah.

´Keluarga (sakinah) menjadi titik akhir yang ingin


dibangun dalam perkawinan seorang muslim´

MV
! !   $

1. Suami sebagai pemimpin rumah tangga memiliki tanggungjawab, kecuali:


a. Menafkahi anggota keluarga. b. Menyiapkan pendidikan anak-anak.
c. Melindungi keselamatan keluarga. d. Membesarkan anak-anak.
2. anggungjawab istri dalam kehidupan keluarga bahagia (sakinah) adalah:
a. Merawat anak-anak. b. Menyiapkan makanan.
c. Melayani suami. d. Membiayai pendidikan anak.
3. Kiat-kiat membangun keluarga bahagia (sakinah) sebagai berikut, kecuali:
a. Pelihara rasa cinta dan kasih sayang.
b. Pelihara hubungan sosial dengan masyarakat.
c. Ciptakan kesejahteraan keluarga.
d. Pelihara sikap jujur dan tawaddhu¶
]. Diantara cara menanamkan cinta dan kasih sayang dalam membangun kehidupan
keluarga bahagia (sakinah) adalah:
a. Menumbuhkan suasana romantic. b. Memperbanyak komunikasi.
c. Meningkatkan fasilitas hidup keluarga. d. Menanamkan sifat kesederhanaan.
5. Sikap Rasulullah yang perlu dicontohi dalam membangun keluarga bahagia, yaitu;
a. Sabar dan selalu menerima. b. Prilaku yang lembut dan manja.
c. Penuh cinta dan kasih sayang. d. Membagikan hartanya pada istri-istrinya.

!   $
1. Mengapa suami disebut sebagai pimpinan keluarga bahagia?
2. Sebutkan kewajiban istri pada suaminya dalam menjalani keluarga bahagia!
3. Apa yang harus dipersiapkan calon suami istri yang akan melakukan perkawinan?
]. Sebutkan 3 nuansa kehidupan yang harus dimiliki oleh keluarga bahagia!
5. Sebutkan beberpa kepribadian Rasulullah dalam membangun keluarga bahagia?





Ê Ê*



Dari pembahasan tentang keluarga bahagia (sakinah) di atas, maka kita dapat
menarik beberapa poin penting untuk dijadikan kesimpulan, yaitu:
1.‘ Keluarga sakinah adalah sebuah model keluarga muslim yang dibangun dengan
tujuan meraih kebahagiaan dunia akhirat melalui ikatan perkawinan yang syah
menurut syari¶at Islam. Kemudian, dalm menjalankan bahtera kehidupan rumah
tangga selalu berlandaskan pada nilai-nilai ajaran Islam, karena suami-isteri
yakin bahwa kebahagiaan hakiki dalam kehidupan keluarga tidak cukup dengan
kemegahan harta benda dan berbagai gaya hidup duniawi yang modern, tetapi
lebih banyak bergantung pada pertolongan Allah swt yang juga menajadi sumber
inspirasi cinta dan kasih syang yang dimiliki oleh pasangan suami-isteri.
2.‘ Karakter keluarga sakinah sebagai indikator kebahagiaan dan keharmonisan
keluarga, yaitu sejahtera baik material atau spiritual, adanya suasana cinta dan
kasih sayang di tengah keluarga serta suasana kebahagiaan dan kehormanisan
lebih mendominasi dalam perjalanan kehidupan keluarga tersebut.
3.‘ Islam pada dasarnya tidak melarang KB dengan tujuan yang baik. KB berarti
suatu tindakan perencanaan pasangan suami istri untuk mendapatkan kelahiran
yang diinginkan, mengatur interval kelahiran dan menentukan jumlah anak
sesuai dengan kemampuannya serta sesuai situasi masyarakat dan negara.
].‘ Untuk meraih predikat keluarga bahagia yang    M      M ,
maka suami-isteri mutlak menjalani roda kehidupan rumah tangga dengan sikap
saling memahami, saling menerima, saling menghargai, saling mempercayai dan
saling mencintai. Kelima sikap saling tersebut adalah bagian dari akhlak mulia
yang diajarkan Allah dalam al-Qur¶an dan dicontohkan Rasulullah Saw dalam
perjalanan kehidupan rumah tangga dengan para isterinya.
5.‘ Diantara beberapa cara membina kehidupan keluarga bahagia sakinah dapat
dipahami dari petunjuk Allah dalam al-Qur¶an, yaitu pergaulah isterimu dengan


baik, suami adalah pakain bagi isteri dan isteri adalah pakaian bagi suami.
Sedangkan Rasulullah mengajarkan melalui berbagai bentuk perilaku yang baik
pada suami-isteri, seperti saling menamkan rasa cinta kasih dengan bahasa lisan,
tulisan dan perbuatan. Kemudian membimbing isteri dan anak-anak untuk
bersikap jujur, patuh dan tawaddhu dalam menjalani kehidupan keluarga.
6.‘ Keluarga muslim sedapat mungkin menerapkan kebaikan-kebaikan yang
diajarkan Rasulullah dalam menjalani kehidupan rumah tangga, seperti tauladan
keharmonisan Rasulullah dengan isteri-isterinya, cintah kasih syang beliau
kepada isteri-isteri dan anak-anaknya yang tidak pernah sirna dan kebiasaan baik
yang dipraktekan Rasulullah dalam mendayung bahtera rumah tangga.

^   
    
 
 
  
 

MM
    

Al-Musawi. Khalil, Bagaimana Mnyukseskan Pergaulan Anda: Resep Mudah dan
Sederhana Membina Persahabatan. erj. Ahmad Subandi. Jakarta: Lentera.
1999
Al-Khasyat. Muhammad Ustman , Muslimah Ideal di Mata Pria. erj. Muh. Abd
Ghoffar EM. Bandung: Pustaka Hidayah. 199Õ
Depag RI. Pembinaan Keluarga Pra Sakinah Dan Sakinah I. Jakarta: Dirjen Bimas
Islam dan Haji. 2002
Darajat. Zakiah, Keterangan dan Kbahagiaan dlam Keluarga, Jakarta: bulan Bintang.
1991
Depag RI. Al-Qur¶an dan ejemahanya. Surabaya: Al-Hidayah. 1998
----------. Petunjuk eknis Gerakan Keluarga Sakinah. Jakarta: Ditjen Bimas Islam
dan Haji. 2003
Departeman Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka 1991
Madjid. Nurkholish, Masyarakat Religius: Membantu Nilai-Nilai Islam dalam
Kehidupan Masyarakat. Jakarta: Paramadina. 2000
Rahmad. Jalaluddin danGandaatamaja Muhtar. Keluarga Muslim dan Masyarakat
Modern. Bandung: 1998
Sihab. Quraish, Wawasan Al-Qur¶an : Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat. Jakarta: Mizan, 1995
Syarifie. LM, Hak-hak Suami-Isteri. Gresik: Putra Pelajar, 1999
Jibril Abdurrahman. Abu Muhammad, Lelaki Sholih. Yogyakarta: Wihdah Press.
2000
Adnan Maftuh, Rumahku Syurgaku, Gresik: C . Bintang Pelajar. h
Namr. Sayyid Muhammad. Karekter Wanita Muslim, Surabaya: Progresif. 1992.
Posted by C at Wednesday, February 16, 2011‘
Aminudin Yakub, 2Ê   M +M- *   +  

  M, (Jakarta:
PBB UIN, 2003), cet. Ke-1
Muhammad Arifin Badri,  %  -mM2  Ê   2Ê&
-
!(  * M  , http://muslim.or.id/soaljawab/fiqh-dan-muamalah/soal-
jawab-hukum-keluarga, diakses pada tanggal ] Maret 2009
Yakub, 2Ê  M+M-*  + 

  M, h. 2].
Abd ar-Rahim ¶Umran,  M82Ê, (Jakarta: Lentera, 199Õ), cet. Ke-1, h. Xxvii
http://sekedar-tahu.blogspot.com/2010/12/resep-membina-keluarga-yang
bahagia.html#ixzz1ENU2xOeF

M6

You might also like