You are on page 1of 11

MANUSIA DAN PERADABAN

Disusun Oleh :

Dahlan Faturahman
Mentari Putriwulan (1215091018)
Pita

Mata Kuliah :

Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puja dan puji serta rasa syukur yang sedalam-dalamnya
kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah yang berjudul: “Manusia dan Peradaban” ini disusun dalam rangka
tugas presentasi kelompok mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.

Penulis menyampaikan dan mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat


bagi penulis, mahasiswa dan para pembaca semuanya. Namun makalah ini tidak lepas
dari kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan selanjutnya.

Jakarta, September 2010

Penulis
DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………………………
Kata Pengantar……………………………………………………………………......
Daftar Isi………………………………………………………………………………

Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………….
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………

Bab II Pembahasan……………………………………………………………………
2.1 Pengertian Manusia, Kebudayaan, dan Peradaban…………………………..
2.2 Perbedaan antara Kebudayaan dan Peradaban……………………………….
2.3 Hakikat Hidup
Manusia……………………………………………………….
2.4 Peradaban dan Perubahan Sosial……………………………………………...
2.5 Modernisasi…………………………………………………………………...
2.6 Globalisasi…………………………………………………………………….

Bab III Penutup…………………………………………………………………………


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………
3.2 Saran…………………………………………………………………………..
3.3 Daftar Pustaka………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN

Manusia, masyarakat, dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak


dapat dipisahkan dalam artinya yang utuh. Masyarakat adalah kumpulan manusia
yang hidup dalam suatu daerah tertentu, yang telah cukup lama, dan mempunyai
aturan-aturan yang mengatur mereka, untuk menuju tujuan yang sama.
Setiap kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah di dalam bertindak dan
berpikir, sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang fundamental, dan sebab
itulah kebudayaan itu tidak dapat dilepaskan dengan individu dan masyarakat.
Pada masa sekarang istilah kebudayaan dan peradaban tidak mempunyai
perbedaan atau batasan yang jelas. Pengertian yang umum dipakai yaitu bahwa
peradaban adalah bagian dari kebudayaan yang bertujuan untuk memudahkan dan
mensejahterakan hidup, misalnya :
o Ilmu teknik yang melahirkan alat-alat atau mesin-mesin untuk mempraktiskan,
memberi kemudahan kepada manusia.
o Pulpen pengganti bulu sebagai pena yang memberi kemudahan.
Hubungan antara keduanya ternyata menentukan pengertian perbedaan, yaitu
ternyata manifestasi cara berpikir dan merasa untuk mempraktiskan dan memberikan
kemudahan dalam kehidupan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam pembicaraan sehari-hari, amatlah mudah kita mengucapkan


“kebudayaan” dan “peradaban”. Tetapi kalau ditanyakan pada kita, apakah itu
kebudayaan, dan apakah itu peradaban, barulah disadari bahwa menyusun definisinya
tidak semudah memakai kata nya.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah pengertian manusia, kebudayaan dan peradaban?


Apakah perbedaan antara kebudayaan dan peradaban?
Apakah hubungan antara manusia dan peradaban?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manusia, Kebudayaan dan Peradaban

Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna yang terdiri dari
tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh, yang memiliki perasaan indrawi dan
perasaan rohani.
Kebudayaan berasal dari bahasa Latin “colere” yang artinya mengolah,
mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan, atau segala daya dan aktivitas
manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sedangkan ditinjau dari sudut bahasa
Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk
jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
C. Kluckhohn dan W.H Kelly merumuskan definisi tentang kebudayaan, yang
berbunyi “Kebudayaan adalah pola untuk hidup yang tercipta dalam sejarah, yang
explicit, implicit, rasional, irrasional yang terdapat pada setiap waktu sebagai
pedoman-pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia”.
Peradaban berasal dari kata adab yang artinya kesopanan, kehormatan, budi
bahasa, etiket, dan sebagainya. Peradaban merupakan tahap tertentu, dari kebudayaan
yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat IPTEK yang telah
maju.

2. 2 Perbedaan antara Kebudayaan dan Peradaban

Menurut Koenjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya


manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan hasil budi dan
karyanya itu.
Sedangkan peradaban = civilization, biasanya dipakai untuk bagan-bagan dan
unsur-unsur yang halus dan indah seperti kesenian, ilmu pengetahuan, serta sopan
santun dan sistem pergaulan yang kompleks dalam suatu masyarakat dengan struktur
yang kompleks. Peradaban sering pula dipakai untuk menyebutkan suatu kebudayaan
yang mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni rupa, dan sistem
kenegaraan dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Peradaban hanya menekankan pada unsur tertentu, mungkin unsur akal (tingkat
berpikir) mungkin unsur nurani (perasaan).
Peradaban menurut konsep Barat lebih mengutamakan unsur akal (tingkat
berpikir). Sedangkan peradaban menurut konsep Timur lebih mengutamakan unsur
nurani (perasaan). Oleh sebab itu di kalangan orang Barat kemajuan IPTEK lebih dulu
unggul dibandingkan dengan orang Timur. Benar menurut akal belum tentu baik dan
belum tentu sesuai dengan hati nurani.

2.3 Hakikat Hidup Manusia

Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai makhluk


Tuhan, makhluk individu, dan makhluk sosial budaya. Sebagai makhluk sosial,
manusia akan membentuk suatu masyarakat yang akan melahirkan suatu bentuk
kebudayaan.
Kebudayaan dapat diterima atau diperoleh dalam tiga bentuk, yaitu melalui
pengalaman hidup saat menghadapi lingkungan, melalui pengalaman hidup sebagai
makhluk sosial, dan melalui komunikasi simbolis (benda, tubuh, gerak tubuh,
peristiwa, dan lain-lain).
Setiap kebudayaan itu berbeda namun pada hakikatnya memiliki kesamaan
yaitu :
1. terwujud dan tersalur lewat perilaku manusia.
2. sudah ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada setelah pengganti lahir.
3. diperlukan manusia yang diwujudkan melalui tingkah laku
4. berisikan aturan yang terdiri dari kewajiban tindakan yang diterima atau tidak,
serta larangan dan pantangan.

2.4 Peradaban dan Perubahan Sosial

Perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam
hubungan interaksi yang meliputi berbagai kehidupan, sebagai akibat adanya
dinamika anggota masyarakat yang telah didukung oleh sebagian besar anggota
masyarakat dan merupakan tuntutan dalam mencari kestabilan.
Menurut Wilbert Moore, perubahan sosial sebagai perubahan struktur sosial,
pola perilaku dan interaksi sosial. Keseimbangan sosial adalah syarat yang harus
dipenuhi agar masyarakat berfungsi sebagaimana mestinya. Perubahan sosial berbeda
dengan perubahan kebudayaan. Perubahan sosial contohnya adalah “perubahan peran
istri dalam keluarga modern”. Sedangkan perubahan kebudayaan contohnya adalah
“penemuan baru seperti radio, televisi, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi
lembaga-lembaga sosial”.
Teori perubahan sosial menurut Moore :
1. Evolusi Rektilinear yang sangat sederhana
2. Evolusi melalui tahap-tahap
3. Evolusi yang terjadi dengan tahap kelajuan yang tidak serasi
4. Evolusi bercabang yang mewujudkan perubahan
5. Evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran jangka pendek
6. Siklus-siklus yang tidak mempunyai kecenderungan
7. Pertemuan logistis yang terbalik yang tergambar, angka motivasi
8. Pertumbuhan eksponarisial yang tergambar melalui tanda-tanda
9. Pertumbuhan logistis yang digambarkan oleh populasi
10. Primitivisme
Bentuk-bentuk perubahan sosial menurut Soeryono Soekanto :
1. Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi) dan perubahan yang terjadi
secara cepat (revolusi).
2. Perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil (perubahan pada struktur
sosial) dan perubahan-perubahan yang pengaruhnya besar (seperti proses
industrialisasi pada masyarakat agraris).
3. Perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak diinginkan.
Penyebab perubahan sosial :
1. Faktor intern
a. Bertambahnya penduduk
b. Adanya penemuan baru (discovery, invention, inovasi)
c. Konflik dalam masyarakat
d. Pemberontakan dalam masyarakat
2. Faktor ekstern
a. Faktor alam yang ada di sekitar masyarakat yang berubah.
b. Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui kontak kebudayaan antar
dua masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda.

2.5 Modernisasi

Modernisasi adalah proses penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi ke


dalam semua segi kehidupan manusia dengan tingkat yang berbeda-beda tetapi tujuan
utamanya untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik dan nyaman dalam arti yang
seluas-luasnya, sepanjang masih diterima oleh masyarakat yang bersangkutan
(Schorll,1980).
Modernisasi masyarakat adalah suatu proses transformasi yang mengubah :
1. Di bidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang
besar dimana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara massal
2. Di bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang memerlukan adanya
masyarakat nasional dengan integrasi yang baik.
Syarat Modernisasi :
1. Cara berpikir ilmiah
2. Sistem administrasi negara yang baik
3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada
suatu lembaga tertentu
4. Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap modernisasi
dengan cara penggunaan alat komunikasi massa
5. Tingkat organisasi yang tinggi di satu pihak disiplin yang tinggi bagi pihak
lain
6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaannya.
Ciri Modernisasi :
1. Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia
2. Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi,
diferensiasi, dan aktualisasi.
3. Modernisasi banyak memberi kemudahan bagi manusia
4. Berkat jasanya, hampir semua keinginan manusia terpenuhi
5. Melahirkan teori baru
6. Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta
orientasi kebendaan yang berlebihan
7. Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan
menumpuk kekayaan

2.6 Globalisasi

Globalisasi berasal dari kata global yang bermakna universal. Secara umum
globalisasi adalah peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa manusia
di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.
Ciri globalisasi :
 Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
 Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional,
penigkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam
World Trade Organization (WTO)
 Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
 Meningkatnya masalah bersama

Peradaban Indonesia di tengah modernisasi dan globalisasi dihadapkan pada


kewajiban ganda, yaitu di satu pihak melestarikan warisan budaya bangsa dan pihak
lain membangun kebudayaan nasional yang modern.
Tujuan akhir dari kedua usaha atau kewajiban ini adalah masyarakat modern
yang diimpikan Indonesia adalah masyarakat yang tidak hanya mampu membangun
dirinya sederajat dengan bangsa lain, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan
kemerosotan mutu lingkungan hidup akibat arus ilmu dan teknologi modern maupun
menghadapi tren global yang membawa daya tarik kuat ke arah pola hidup yang
bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

3.3 Daftar Pustaka

 Tim Penulis. 2010. Bahan Ajar: Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Unit Penerbitan
Universitas Negeri Jakarta: Jakarta.
 Prasetya, Joko Tri. 1991. Ilmu Budaya Dasar. Rineka Cipta: Jakarta.

You might also like