You are on page 1of 3

Sejarah Kedatangan Islam di Indonesia dan

Kerajaan Islam di Jawa

“Mirna Safitri (208000007) & Fitri Indah Bekti (208000165)”

Islam adalah sebuah anutan bagi kaum Muslim yang dijadikan sebagai sebuah keyakinan

atau agama yang mempunyai dasar dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Awalnya Islam lahir dibawa

oleh seorang nabi bernama Muhammad SAW di Mekah. Semenjak itulah, perjalanan Islam terus

mengalami perkembangan, namun dari itu tidak luput pula dari pergejolakan yang menjadi

sebuah tantangan dalam memperjuangkan Islam. Meskipun begitu, Islam pada akhirnya dapat

sampai tersebar luas dan dikenal dibelahan dunia, salah satunya adalah di Indonesia.

Indonesia, sejak zaman prasejarah terkenal dengan pelayarannya bahkan para

penduduknya pun mayoritas adalah seorang pelayar. Namun, sejak awal Masehi pelayaran sudah

dapat dikatakan tertata dengan mempunyai rute-rutenya. Kemudian dari pelayaran tersebut inilah

diikuti pula dengan adanya perdagangan. Yang mana perdagangan ini terjadi antara kepulauan

Indonesia dengan Asia Tenggara. Khususnya, Malaka, yang berada di wilayah Barat Nusantara

telah menjadi pusat perhatian, karena mempunyai hasil bumi yang menarik dan bisa dijual

dikalangan para pedagang asing. Maka daerah tersebut pun menjadi haluan yang sering dilintasi

antara Cina dan India. Sementara, untuk di daerah lainnya adalah pelabuhan-pelabuhan di

Sumatera dan Jawa seperti Lamuri (Aceh), Barus, Palembang di Sumatera, Sunda Kelapa dan

Gresik di Jawa. Di mana sekitar abad ke-1 dan ke-7 M pelabuhan-pelabuhan tersebut sering

disinggahi oleh para pedagang asing.1

1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 191

1
Sejak abad ke-7 M, para pedagang asing yang berasal dari Arab, Persia, dan India sudah

sampai dan berada di Indonesia untuk berdagang, namun Islam belum terbilang masuk dan

menyebar dikalangan penduduk pribumi. Ketika itupun pertama kalinya Islam berkembang di

Timur Tengah. Akan tetapi, melalui Malaka inilah hasil bumi yang ada di Nusantara dibawa ke

India dan Cina, terutama Gujarat. Karena secara langsung Gujaratlah yang melakukan hubungan

dagang dengan Malaka. Dengan demikian, Malaka menjadi pusat penting pelayaran dan

perdagangan. Sementara rutenya adalah perjalanan dari Gujarat melewati Laut Arab, kemudian

dari Laut Arab inilah perjalanan bercabang menjadi dua. Jalan pertama, yaitu di sebelah utara

menuju Teluk Oman kemudian melintasi Selat Ormuz ke arah Teluk Persia. Jalan kedua, yaitu

melalui Teluk Aden dan Laut Merah dan jika dari kota Suez maka jalan perdagangan dilakukan

melalui daratan yakn ke Kairo dan Iskandariah. Dari rute pelayaran tersebutlah, kapal-kapal

Arab, Persia, dan India bolak-balik dari barat ke timur sesuai dengan angin musim yang mereka

gunakan untuk pulang perginya.2

Baru zaman berikutnya, dikatakan bahwa Islam masuk dan berkembang di Indonesia

secara lebih nyata pada abad 13 M/7 H, di mana awal mulanya Islam hadir dibawa dan

diperkenalkan oleh pedagang-pedagang dari Gujarat, India.3 Para pedagang tersebutlah yang

mulanya mendatangi kepulauan Barat Indonesia, yakni Samudra Pasai, Perlak, dan Palembang di

Sumatera. Kemudian sampai juga pada kepulauan di Jawa, di mana pada daerah pesisir telah

terdapat bukti sebuah makam Fatimah binti Maimun di Leran (Gresik) karena adanya batu yang

bertuliskan dalam bahasa Arab dan isinya adalah mengenai meninggalnya seorang perempuan

pada 475 H (1082 M).4

2
Ibid, hlm. 192
3
Abd. Hadi W.M., “Islam di Indonesia dan Transformasi Budaya”, dalam Pemerkayaan Budaya Nasional, (Jakarta:
Mizan, 2005), hlm. 445
4
Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia, (Yogyakarta: Kanisius, 1973), hlm. 42

2
Selain itu, sudah terdapat pula masyarakat muslim di Sumatera dan di Jawa bahkan

bermunculan juga kerajaan-kerajaan yang berbasis Islam. Seperti, kerajaan Islam pertama di

Samudra Pasai, diperkuat lagi dengan adanya makam Malik al-Shaleh yang terletak di Samudra

bagian Aceh Utara. Di sana Malik Al-Shaleh digambarkan sebagai penguasa pertama Kerajaan

Samudra Pasai.5

Proses Islamisasi di Indonesia ini memiliki beberapa saluran yang kiranya sangat

berpengaruh dalam penyebaran Islam sehingga proses sosialisasi Islam kepada penduduk

pribumi hampir dapat dikatakan tersebar secara merata. Pertama,

Penyebaran Islam di Jawa

5
Hasan Muarif Ambary, Menemukan Peradaban, (Jakarta: Logos, 1999), hlm. 55

You might also like