Professional Documents
Culture Documents
Material komposit adalah material yang terbuat dari dua bahan atau lebih yang tetap terpisah dan
berbeda dalam level makroskopik selagi membentuk komponen tunggal.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Bahan komposit
2 Keunggulan bahan komposit
7 Pranala luar
Komposit Thermoplastik
long fiber thermoplastics or long fiber reinforced thermoplastics
glass mat thermoplastics
Thermoset Composites
o Metal-intermetallic laminate
o concrete
o Asphalt concrete
Engineered wood
o Plywood
o Formica (plastic)
PANDUAN UNTUK KOMPOSIT
September 27th, 2008 · 38 Comments
Pada umumnya bentuk dasar suatu bahan komposit adalah tunggal dimana merupakan susunan dari
paling tidak terdapat dua unsur yang bekerja bersama untuk menghasilkan sifat-sifat bahan yang
berbeda terhadap sifat-sifat unsur bahan penyusunnya. Dalam prakteknya komposit terdiri dari
suatu bahan utama (matrik – matrix) dan suatu jenis penguatan (reinforcement) yang ditambahkan
untuk meningkatkan kekuatan dan kekakuan matrik. Penguatan ini biasanya dalam bentuk serat
(fibre, fiber).
Sekarang, pada umumnya komposit yang dibuat manusia dapat dibagi kedalam tiga kelompok
utama:
1. Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)
2. Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)
3. Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)
Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC) – Bahan ini merupakan bahan
komposit yang sering digunakan disebut, Polimer Berpenguatan Serat (FRP – Fibre Reinforced
Polymers or Plastics) – bahan ini menggunakan suatu polimer-berdasar resin sebagai matriknya,
dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya.
Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC) – ditemukan berkembang pada industri
otomotif, bahan ini menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai matrik dan penguatnya
dengan serat seperti silikon karbida.
Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC) – digunakan pada lingkungan
bertemperatur sangat tinggi, bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan diperkuat dengan
serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana terbuat dari silikon karbida atau boron nitrida
Komposit Matrik Polimer
Sistem resin seperti epoksi dan poliester mempunyai batasan penggunaan dalam manufaktur
strukturnya, dikarenakan sifat-sifat mekanik tidak terlalu tinggi dibandingkan sebagai contoh
sebagian besar logam. Bagaimanapun, bahan tersebut mempunyai sifat-sifat yang diinginkan,
sebagian besar khususnya kemampuan untuk dibentuk dengan mudah kedalam bentuk yang rumit.
Bahan seperti kaca, aramid dan boron mempunyai kekuatan tarik dan kekuatan tekan yang luar
biasa tinggi tetapi dalam ‘bentuk padat’ sifat-sifat ini tidak muncul. Hal ini berkenaan dengan
kenyataan ketika ditegangkan, serabut retak permukaan setiap bahan menjadi retak dan gagal
dibawah titik tegangan patah teoritisnya. Untuk mengatasi permasalahan ini, bahan diproduksi
dalam bentuk serat, sehingga, meskipun dengan jumlah serabut retak yang terjadi sama, serabut
retak tersebut terbatasi dalam sejumlah kecil serat dengan memperlihatkan sisa kekuatan teoritis
bahan. Oleh karena itu seikat serat akan mencerminkan lebih akurat kinerja optimum bahan.
Bagaimanapun juga satu serat dapat hanya memperlihatkan sifat-sifat kekuatan tarik sesuai panjang
serat, seperti halnya serat dalam suatu tali.
Jika sistem resin dikombinasikan dengan serat penguat seperti kaca, karbon dan aramid, sifat-sifat
yang luarbiasa dapat diperoleh. Matrik resin menyebarkan beban yang dikenakan terhadap
komposit antara setiap individu serat dan juga melindungi serat dari kerusakan karena abrasi dan
benturan. Kekuatan dan kekakuan yang tinggi, memudahkan pencetakan bentuk yang rumit,
ketahanan terhadap lingkungan yang tinggi dengan berat jenis rendah, membuat kesimpulan
komposite lebih superior terhadap logam dalam banyak aplikasi.
Bila Komposit Matrik Polimer mengabungkan sistem resin dan serat penguat, sifat-sifat yang
dihasilkan bahan komposit akan memadukan beberapa hal sifat-sifat yang dimiliki oleh resin dan
yang dimiliki oleh serat.
Pembebanan
Terdapat empat beban langsung utama dimana setiap bahan dalam suatu struktur harus
menahannya: tarik, tekan, geser/lintang dan lentur
Tarik
Gambar dibawah memperlihatkan beban tarik yang diterapkan pada suatu komposit. Reaksi
komposit terhadap beban tarik sangat tergantung pada sifat kekakuan dan kekuatan tarik dari serat
penguat, dimana jauh lebih tinggi dibandingkan dengan resinnya.
Tekan
Gambar dibawah ini memperlihatkan suatu komposit dibawah beban tekan. Disini sifat daya rekat
dan kekakuan dari sistem resin adalah penting, sebagaimana resin menjaga serat sebagai kolom
lurus dan menjaganya dari tekukan (buckling)
Geser/Lintang
Gambar dibawah ini memperlihatkan suatu komposit dikenakan beban geser. Beban ini mencoba
untuk meluncurkan setiap lapisan seratnya. Dibawah beban geser resin memainkan peranan utama,
memindahkan tegangan melintang komposit. Untuk membuat komposit tahan terhadap beban
geser, unsur resin harus tidak hanya mempunyai sifat-sifat mekanis yang baik tetapi juga daya rekat
yang tinggi terhadap serat penguat.
Lenturan
Beban lentursebetulnya merupakan kombinasi beban tarik, tekan dan geser. Ketika beban seperti
diperlihatkan, bagian atas terjadi tekan, bagian bawah terjadi tarik dan bagian tengah lapisan terjadi
geser.
Sistem-sistem Resin
Apapun sistem resin yang digunakan dalam bahan komposit akan memerlukan sifat-sifat berikut:
1. Sifat-sifat mekanis yang bagus
2. Sifat-sifat daya rekat yang bagus
3. Sifat-sifat ketangguhan yang bagus
4. Ketahanan terhadap degradasi lingkungan bagus
Sifat-sifat Mekanis Sistem Resin
Gambar dibawah memperlihatkan kurva tegangan/regangan untuk suatu sistem resin ideal. Kurva
untuk resin menunjukkan kekuatan puncak tinggi, kekakuan tinggi (ditunjukkan dengan kemiringan
awal) dan regangan tinggi terhadap kegagalan. Hal ini berarti bahwa resin pada awalnya kaku tetapi
pada waktu yang sama tidak akan mengalami kegagalan getas.
Seharusnya dicatat dimana ketika suatu komposit di bebani tarik, untuk mencapai sifat-sifat
mekanis yang optimal dari komponen serat, resin harus mampu berubah panjang paling tidak sama
dengan serat. Gambar dibawah ini memberikan regangan terhadap kegagalan yang dimiliki untuk
serat kaca-E, serat kaca-S, serat aramid, dan serat karbon berkekuatan tinggi (yaitu bukan dalam
bentuk komposit). Disini terlihat, sebagai contoh, serat kaca-S dengan perpanjangan 5,3%, akan
membutuhkan resin dengan perpanjangan paling tidak sama dengan nilai tersebut untuk mencapai
sifat tarik yang maksimum.
Sifat-sifat Daya rekat Sistem Resin
Daya rekat yang tinggi antara resin dan serat penguat diperlukan untuk apapun jenis sistem resin.
Hal ini akan menjamin bahwa beban dipindahkan secara efisiensi dan akan menjaga pecahnya atau
lepasnya ikatan serat dan resin ketika ditegangkan.
Sifat Ketangguhan Sistem Resin
Ketangguhan adalah suatu ukuran dari ketahanan bahan terhadap propaganda retak, tetapi dalam
komposit hal ini akan susah untuk diukur secara akurat. Bagaimanapun juga, kurva tegangan dan
regangan yang dimiliki sistem resin menyediakan beberapa indikasi ketangguhan bahan. Sistem
resin dengan regangan terhadap kegagalan yang rendah akan cenderung menciptakan komposit
yang getas, dimana retak dapat mudah terjadi.
Sifat terhadap Lingkungan Sistem Resin
Ketahanan terhadap lingkungan, air dan substansi agresif lain yang bagus, bersama-sama dengan
kemampuan untuk bertahan terhadap siklus tegangan konstan, adalah sifat yang paling esensi untuk
apapun jenis sistem resin. Sifat-sifat ini secara khusus penting untuk penggunaan pada lingkungan
laut.
Tags: Komposit
38 RESPONSES SO FAR ↓
1joe // Oct 19, 2008 at 8:40 pm
Pada diagram Teg. dan Reg. diatas, komposit mengalami deformasi plastis yang begitu panjangnya
( regangan ). Diagram diatas untuk resin dan fiber jenis apa? karena sejauh pengalaman saya di UPR
& Fiberglass, setelah tercapai beban puncak, langsung drop dan putus.
Makasih.
Salam,
3ellyawan // Nov 21, 2008 at 10:11 am
Betul itu mas, diagram teg-reg yang saya postkan disitu perbandingannya tidak sesuai hanya untuk
menunjukkan adanya deformasi plastik saja. Saya pernah menguji untuk serat nilon continuous
dengan fraksi berat resin yang lebih kecil bisa didapat deformasi plastik yang cukup besar, kemudian
serat nabati semisal kelapa juga menghasilkan deformasi plastik cukup (walaupun lebih rendah dari
nilon). Mungkin pemilihan serat dan perbandingan fraksi beratnya yang harus dicermati.
Mas, sy mau tanya tentang contoh gambar alat Hidrolik Kompaksi (Mechanical Hydraulic Pressing)
yang dipakai untuk menge-press bahan MMC Al-TiO2…
Terima kasih…
^_^
PENGENDALIAN BAHAN KOMPOSIT
M. HENDRA S. GINTING, ST
Fakultas Teknik
1. Pengenalan
Manusia sejak dari dulu telah berusaha untuk manciptakan berbagai produk yang
terdiri dari gabungan lebih dari satu bahan untuk menghasilkan suatu bahan yang lebih
kuat, contohnya penggunaan jerami pendek untuk menguatkan batu bata di Mesir,
panah orang Mongolia yang menggabungkan kayu, otot binatang, sutera, dan pedang
samurai Jepang yang terdiri dari banyak lapisan oksida besi yang berat dan liat.
luar biasa yang tidak boleh dicapai oleh bahan-bahan lazim seperti logam besi,
keramik, dan bahan polimer. Kenyataan ini adalah benar bagi bahan yang diperlukan
rendah, flexural, dan tensile yang tinggi, viskosity yang baik dan hentaman yang baik.
mengikut situasi dan perkembangan bahan itu sendiri. Gabungan dua atau lebih bahan
Walaupun demikian defenisi ini terlalu umum karena komposit ini merangkumi semua
bahan termasuk plastik yang diperkuat dengan serat, logam alloy, keramik, kopolimer,
plastik berpengisi atau apa saja campuran dua bahan atau lebih untuk mendapatkan
Kita bisa melihat definisi komposit ini dari beberapa tahap seperti yang telah digariskan
oleh Schwartz :
1. Tahap/Peringkat Atas
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih atom yang berbeda bolehlah dikatakan
sebagai bahan komposit. Ini termasuk alloyr polimer dan keramik. Bahan-bahan
yang terdiri dari unsur asal saja yang tidak termasuk dalam peringkat ini.
2. Tahap/Peringkat Mikrostruktur
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih struktur molekul atau fasa merupakan
suatu komposit. Mengikuti definisi ini banyak bahan yang secara tradisional dikenal
sebagai komposit seperti kebanyakan bahan logam. Contoh besi keluli yang
3. Tahap/Peringkat Makrostruktur
Merupakan gabungan bahan yang berbeda komposisi atau bentuk bagi mendapatkan
suatu sifat atau ciri tertentu. Dimana konstituen gabungan masih tetap dalam bentuk
2002 digitized by USU digital library 1 asal, dimana dapat ditandai secara fisik dan melihatkan kesan
antara muka antara
Kroschwitz dan rekan telah menyatakan bahwa komposit adalah bahan yang terbentuk
apabila dua atau lebih komponen yang berlainan digabungkan. Rosato dan Di Matitia
pula menyatakan bahwa plastik dan bahan-bahan penguat yang biasanya dalam
bentuk serat, dimana ada serat pendek, panjang, anyaman pabrik atau lainnya. Selain
itu ada juga yang menyatakan bahwa bahan komposit adalah kombinasi bahan tambah
yang berbentuk serat, butiran atau cuhisker seperti pengisi serbuk logam, serat kaca,
karbon, aramid (kevlar), keramik, dan serat logam dalam julat panjang yang berbedabeda didalam
matriks.
Definisi yang lebih bermakna yaitu menurut Agarwal dan Broutman, yaitu menyartakan
bahwa bahan komposit mempunyai ciri-ciri yang berbeda untuk dan komposisi untuk
menghasilkan suatu bahan yang mempunyai sifat dan ciri tertentu yang berbeda dari
sifat dan ciri konstituen asalnya. Disamping itu konstituen asal masih kekal dan
dihubungkan melalui suatu antara muka. Konstituen-konstituen ini dapat dikenal pasti
secara fisikal.
Dengan kata lain, bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang terdiri dari dari
fasa tersebar dan fasa yang berterusan. Fasa tersebar selalunya terdiri dari serat atau
konvensional seperti logam untuk memenuhi keperluan aplikasi baru. Bidang angkasa
yang memerlukan bahan-bahan yang berdensity rendah, tahan karat, kuat, kokoh dan
Oleh sebab itu bahan komposit yang mempunyai gabungan sifat yang diperlukan
seperti yang tertera pada tabel di bawah ini yang mulai mendapatkan perhatian untuk
Epoksi/Kevlor
46(60%)
Nylon/Serat Kaca
(25%)
konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari
beberapa sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal, keupayaan
Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting
kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari bahan konvensional seperti keluli.
- Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding dengan
yang lebih tinggi dari bahan konvensional. Implikasi kedua ialah produk komposit
yang dihasilkan akan mempunyai kerut yang lebih rendah dari logam. Pengurangan
berat adalah satu aspek yang penting dalam industri pembuatan seperti automobile
dan angkasa lepas. Ini karena berhubungan dengan penghematan bahan bakar.
komponen yang diperbuat dari logam dengan komposit karena telah terbukti
- Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah rintangan terhadap kakisa yang
- Bahan komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya guna)
yaitu produk yang mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang dapat
dihasilkan dengan mengubah sesuai jenis matriks dan serat yang digunakan.
Contoh dengan menggabungkan lebih dari satu serat dengan matriks untuk
bahan untuk menghasilkan produk. Ini karena dikaitkan dengan produktivitas dan
mutu suatu produk. Perbandingan antara produktiviti dan kualiti adalah penting
dalam konteks pemasaran produk yang dipabrikasi. Selain dari itu kebolehprosesan
juga dikaitkan dengan keberbagai teknik fabrikasi yang dapat digunakan untuk
fabrikasi yang merupakan daya tarik yang dapat membuka ruang luas bagi
mempunyai kelebihan dari segi pemrosesan yaitu ianya dapat diproses dengan
Faktur biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam membantu
a. Angkasa luar
- Komponen Helikopter
- Komponen satelit
- Dan lain-lain
b. Automobile
- Komponen mesin
- Komponen kereta
- Dan lain-lain
c. Olah raga dan rekreasi
- Sepeda
- Stick golf
- Raket tenis
- Dan lain-lain
d. Industri Pertahanan
- Peluru
- Dan lain-lain
e. Industri Pembinaan
- Jembatan
- Terowongan
- Rumah
- Dan lain-lain
f. Kesehatan
- Kaki palsu
- Dan lain-lain
g. Marine / Kelautan
- Kapal layar
- Kayak
- Dan lain-lain
h. Dan lain-lain
2002 digitized by USU digital library 4 DAFTAR PUSTAKA
Cambridge, 1985
International, Ohio.1987.
nd
Departemant, Northen State College, South Dakota, Industrial Press Int, 1987.
nd
1992.
6. Rosato, D.V, Di Matitia, D.P, “Disigning with Plastic and Composite : A Handbook”,
b. Gabungan mikro :
· Tidak bisa dibedakan secara visual
· Penggabungan ini lebih secara kimia
Karena bahan komposit merupakan bahan gabungan secara makro, maka bahan komposit dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem material yang tersusun dari campuran / kombinasi dua atau lebih unsur-unsur utamanya yang
secara makro berbeda di dalam bentuk dan atau komposisi material pada dasarnya tidak dapat
dipisahkan. (Schwartz, 1984)
Material komposit terdiri dari dua buah penyusun yaitu filler (bahan pengisi) dan matrik. Adapun definisi dari
keduanya adalah sebagai berikut:
· filler adalah bahan pengisi yang digunakan dalam pembuatan komposit, biasanya berupa serat atau
serbuk. serat yang sering digunakan dalam pembuatan komposit antara lain serat E-Glass, Boron, Carbon
dan lain sebagainya. Bisa juga dari serat alam antara lain serat kenaf, jute, rami, cantula dan lain
sebagainya.
o · matrik, menurut Gibson R.F, (1994) mengatakan bahwa matrik dalam struktur komposit bisa
berasal dari bahan polimer, logam, maupun keramik. Matrik secara umum berfungsi untuk
mengikat serat menjadi satu struktur komposit. Matrik memiliki fungsi :
Gambar Skema penyusunan serat. (a) continous fibres, (b) discontinous fibres, ( c) random discontinous fibres.
2.2 Laminated composites material
Terdiri sekurang-kurangnya dua lapis material yang berbeda dan digabun g secara bersama-sama. Laminated
composite dibentuk dari dari berbagai lapisan-lapisan dengan berbagai macam arah penyusunan serat yang
ditentukan yang disebut laminat.
Yang termasuk Laminated composites (komposit berlapis) yaitu :
Bimetals
Cladmetals
Laminated Glass
Plastic-Based Laminates
Contoh Komposit
Komposit Kayu
Komposit kayu merupakan istilah untuk menggambarkan setiap produk yang terbuat dari lembaran atau potongan–
potongan kecil kayu yang direkat bersama-sama (Maloney,1996). Mengacu pada pengertian di atas, komposit
serbuk kayu plastik adalah komposit yang terbuat dari plastik sebagai matriks dan serbuk kayu sebagai pengisi
(filler), yang mempunyai sifat gabungan keduanya. Penambahan filler ke dalam matriks bertujuan mengurangi
densitas, meningkatkan kekakuan, dan mengurangi biaya per unit volume. Dari segi kayu, dengan adanya matrik
polimer didalamnya maka kekuatan dan sifat fisiknya juga akan meningkat (Febrianto, 1999).
Pembuatan komposit dengan menggunakan matriks dari plastik yang telah didaur ulang, selain dapat meningkatkan
efisiensi pemanfaatan kayu, juga dapat mengurangi pembebanan lingkungan terhadap limbah plastik disamping
menghasilkan produk inovatif sebagai bahan bangunan pengganti kayu. Keunggulan produk ini antara lain : biaya
produksi lebih murah, bahan bakunya melimpah, fleksibel dalam proses pembuatannya, kerapatannya rendah, lebih
bersifat biodegradable (dibanding plastik), memiliki sifat-sifat yang lebih baik dibandingkan bahan baku asalnya,
dapat diaplikasikan untuk berbagai keperluan, serta bersifat dapat didaur ulang (recycleable). Beberapa contoh
penggunaan produk ini antara lain sebagai komponen interior kendaraan (mobil, kereta api, pesawat terbang),
perabot rumah tangga, maupun komponen bangunan (jendela, pintu, dinding, lantai dan jembatan) (Febrianto, 1999:
Youngquist, 1995).
Aluminium Matrix Composites
Salah satu dari jenis komposit yang dipakai luas dalam berbagai aplikasi adalah komposit Al/Al203. Komposit ini
adalah pengembangan dari komposit bermatriks logam yaitu aluminium, biasa disebut Aluminium Matrix
Composites (AMCs) dengan alumina (Al203) sebagai fasa penguat.
Bertitik tolak dari pengertian komposit, maka komposit Al-Al203 diharapkan dapat menggabungkan sifat terbaik dari
matriks aluminium (Al) sebagai material yang ringan, konduktivitas panas dan listrik baik, serta ketahanan korosi
tinggi (mudah membentuk lapisan oksida yang kuat dan tahan terhadap korosi) dengan penguat alumina (Al2O3)
yang memiliki kekerasan tinggi (hard) sehingga tahan terhadapwear, kekuatan (strength) dan kekakuan (stiffness)
tinggi, sifat dielektrik yang excellentdari DC ke frekuensi GHz, konduktivitas termal baik, kapabilitas ukuran dan
bentuk yang baik, serta resisten terhadap serangan asam kuat dan alkali pada temperatur tinggi.
Aluminium sebagai matriks pada komposit Al/Al2O3, merupakan logam dengan kelimpahan terbesar di kerak bumi.
Selain itu, logam ini memiliki melting point yang relatif rendah yaitu 6580C, sehingga dengan penambahan unsur
seperti tembaga (Cu), silikon (Si), atau magnesium (Mg) akan menghasilkan paduan aluminium yang memiliki
kekuatan yang besar. Namun, jika dibandingkan dengan kekuatan baja paduan, maka paduan aluminium masih
berada jauh di bawahnya. Sementara itu, beberapa kekurangan dari logam ini seperti: stiffness yang rendah,
koefisien ekspansi termal yang sulit dikontrol, tidak memilki resisten yang baik terhadap abrasi dan wear, serta sifat
“miskin”nya pada temperatur tinggi. Kombinasi dari keunggulan dan kelemahan di atas, menjadikan aluminium
sebagai logam yang paling banyak dijadikan obyek riset pada komposit yang bermatrik logam.
Tentu saja, berbeda antara aluminium dengan alumina (Al2O3), walaupun unsur utama penyusun kedua material ini
sama. Alumina (Al2O3) banyak digunakan dalam fabrikasi material keramik, karena merupakan bahan baku yang
menghasilkan keramik dengan performa tinggi dan hemat biaya (cost effective). Beberapa aplikasi khusus dari
alumina (Al2O3) yaitu Gas laser tubes (tabung laser gas), wear pads(Baju anti peluru), seal rings, isolator lisrik
temperatur dan voltase tinggi, Furnace liner tubes, Thread and wire guides, electronic substrates, Senjata
balistik, abrasion resistant tube and elbow liners, thermometry sensors, laboratory instrument tubes and sample
holders, instrumentation parts for thermal property test machines, dan media gerinda.
Ikatan antar atom pada alumina merupakan ionic bonding yang kuat, tidak heran jika memiliki karakteristik yang
diinginkan. Artinya, ia tetap stabil walaupun pada temperatur yang sangat tinggi, karena membentuk fasa kristal
heksagonal alpha (α-hexagonal) yang sangat stabil. Pada oksida keramik, fasa ini merupakan yang paling kuat dan
kaku. Lebih lanjut, fasa ini memiliki kekerasan tinggi dan sifat dielektrik yangexcellent. Dengan demikian, banyak
digunakan dalam cakupan aplikasi yang sangat luas.
Alumina murni, memiliki fungsi ganda baik sebagai atmosfer pengoksidasi maupun pereduksi sampai 19250C.
Sedangkan kehilangan berat material ini dalam ruang vakum berkisar dari 10-7 sampai 10-6 g/cm2.det di atas
temperatur 17000C sampai 20000C. Kemudian dari pada itu, alumina sangat resisten terhadap serangan segala gas
kecuali fluorine, dan tahan terhadap semua reagen terkecuali asam hydrofluoricdan phosphosric. Adapun serangan
pada suhu tinggi, alumina dengan kemurnian rendah, mudah diserang oleh partikulat gas logam alkali.
Komposit Al/Al2O3
Telah dijelaskan, sifat-sifat dari komponen penyusun komposit Al/Al2O3 yang terdiri dari aluminium sebagai matriks
dan alumina sebagai fasa penguat. Dalam hal ini, banyak keunggulan dari AMCs jika dibandingkan dengan
aluminium maupun paduan aluminium yang tidak dikuatkan, yaitu:
Greater strength (kekuatan lebih besar)
Improved stiffness (kekakuan diperbaiki)
Thermal/heat management
Keunggulan-keunggulan di atas, terlihat dari apresiasi yang lebih baik pada alumunium murni yang semula memiliki
modulus elastic 70 GPa meningkat menjadi 240 GPa dengan diberi penguat 60% volume serat alumina yang kontinu.
Sebaliknya, pemberian 60% volume penguat dalam aluminium murni justru menurunkan koefisien ekspansi dari 24
ppm/0C menjadi 7 ppm/0C. Hal ini, menunjukkan bahwa sesuatu hal yang mungkin mengadakan perubahan
terhadap properties aluminium sampai 2 atau 3 tingkat dengan penambahan variasi volume penguat yang sesuai.
Sistem komposit AMCs menawarkan kombinasi dari properties yang sedemikian rupa, yang dari tahun ke tahun telah
dicoba dan digunakan di dalam banyak aplikasi-aplikas structural, fungsional dan bukan structural di dalam
bidang engineering yang bermacam-macam. Kekuatan yang menggerakkan untuk penggunaan AMCs ini meliputi
keunggulan dalam aspek performa, ekonomi dan lingkungan. Penggunaan utama dari AMCs ini di dalam sector
transportasi yang memberikan keuntungan seperti pemakaian bahan bakar yang lebih sedikit, suara yang kecil, dan
menurunkan emisi di udara. Dengan melihat kecenderungan perubahan peraturan yang semakin ketat di bidang
lingkungan dan penekanan pada perbaikan aspek keekonomian bahan bakar, penggunaan AMCs pada sektor
transportasi akan diutamakan dan tidak bisa terelakkan untuk tahun mendatang.
AMCs diharapkan dapat mengganti bahan-bahan monolitik seperti paduan aluminium, paduan besi, paduan titanium,
dan polimer berbasis komposit dalam aplikasi tertentu. Sekarang, dengan penggantian bahan monolitik dengan
AMCs dalam system rekayasa semakin bertambah luas. Seakan ada yang memaksa kepada keperluan untuk
merancang ulang keseluruhan system untuk mendapatkan keuntungan dari penambahan berat dan volume.
Beberapa jenis dari komposit AMCs berdasarkan bentuk reinforce, adalah sebagai berikut (komposit Al/Al2O3,
termasuk dalam no. 1, 2, dan 3):
1. Particle-reinforced AMCs (PAMCs)
2. Whisker-or short fibre-reinforced AMCs (SFAMCs)
3. Continuous fibre-reinforced AMCs (CFAMCs)
4. Mono filament-reinforced AMCs (MFAMCs)
APA ITU COMPOSITE
Written by nando
Tuesday, 26 January 2010 04:52
Komposit merupakan perpaduan dari dua material atau lebih yang memiliki fasa
material baru yang memiliki propertis lebih baik dari keduanya. Jika perpaduan ini terjadi dalam skala makroskop
komposit
Kevlar Komposit
Salah satu yang paling dikenal menggunakan Kevlar adalah pakaian tahan peluru dalam tubuh. Kevlar Pertama k
1970-an dan kini digunakan di berbagai macam produk. Serat Kevlar itu sendiri yang memiliki gaya tarik tinggi,
sekali untuk material komposit.
Kevlar kini digunakan di berbagai macam produk Serat itu sendiri yang memiliki gaya tarik tinggi, sehingga sang
material komposit
Ada tiga macam Kevlar yang digunakan dalam bahan komposit. Kevlar 29 memiliki kekuatan untuk serupa serat
rendah, Kevlar 49 dan Kevlar 149 dapat digunakan untuk mengurangi berat bahkan lebih. Mengapa Kevlar tidak
komposit? Karna penggunaan serat Kevlar dalam komposit adalah bahan yang lebih mahal dibandingkan dengan
Perbedaan antara 3 Macam n
Penggunaan komposit Kevlar pasti sangat memperhitungkan dari segi karakter Bahan Kevlar yang ringan, tidak b
memperhitungkan dalam segi biaya dan harga dalam penggunaan bahan Kevlar dikarenakan untuk penggunaan k
dibandingkan penggunaan bahan komposit lainnya.
Berdasarkan matrik yang digunakkan Kevlar termasuk dari bagian Polymer Matrix Composite
Keunggulan Kevlar:
1. Kekuatan yang sangat luar biasa (cukup tinggi) tapi ringan, Bahkan Kevlar 5x lebih kuat dari baja (pada bobot
yang sama).
2. Bahan Kevlar yang mempunyai gaya tarik tinggi
3. Struktur dasarnya stabil
4. Konduksi listriknya sangat rendah.
5. Ketahanan pada bahan kimia yang cukup tinggi.
6. Tahan panas dan tahan bakar serta rendah dalam menghantar panas.
Kelemahan Kevlar:
Salah Satu contoh Prinsip Kerja Baju Anti Peluru dari serat Kevlar
Prinsip kerjanya adalah dengan mengurangi sebanyak mungkin lontaran energi kinetik peluru, dengan cara meng
untuk menyerap energi laju tersebut dan memecahnya kepenampang baju yang luas, sehingga energi tersebut tida
peluru dapat menembus baju.
Dalam menyerap laju energi peluru, baju (kevlar) mengalami deformasi yang menekan ke arah dalam (shock wav
diteruskan sehingga mengenai tubuh pengguna.
Batas maksimal penekanan kedalam tidak boleh lebih dari 4,4 cm (44 mm).
Jika batasan tersebut dilewati, maka pengguna baju akan mengalami luka dalam (internal organs injuries), yang te
keselamatan jiwa.
Gambar: Serapan laju energi peluru yang menyebabkan lapisan kevlar mengalami de