You are on page 1of 16

Mesopotamia berasal dari kata mesos= tengah dan potamas = sungai.

Mesopotamia
artinya daerah yang terletak di antara dua sungai, yakni Euprat dan Tigris. Sumber air
kedua sungai itu dari Pegunungan Armenia (Turki), mengalir ke arah tenggara menuju
Teluk Persia. Daerah-daerah yang terletak di sepanjang Sungai Eufrat dan Tigris,
merupakan daerah yang subur. Karena bentuknya seperti bulan sabit, maka
daerahnya disebut The Fertille Crescent Moon.Penduduk Mesopotamia termasuk bangsa
Semit. Kehidupannya bersifat seminomadik. Mereka hidup dari beternak dan berdagang.
Namun setelah mendapat tanah-tanah yang subur, mereka mulai hidup dari pertanian.
Kirakira tahun 3000 SM, daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa Semit.

1. Ilmu pengetahuan bidang arsitektur ziggurat, bangunan


perkotaan
Bangsa Sumeria telah membangun kota dengan tata kota yang rapi
dan tiap bangunan menggunakan model Zigurat. Selain itu, bangsa Sumeria
sangat terampil dalam pengolahan logam untuk dibuat peralatan pembuatan
senjata. Bangsa Sumeria telah mengenal ilmu hitung, lingkaran 360 derajat,
dan bangunan dari tanah liat yang dikeringkan dengan panas matahari.
Bangsa Assyria pada masa Ashru Bhanifal telah membuat perpustakaan
tertua di dunia. Dibangunnya perpustakaan merupakan suatu ciri kepedulian
seorang pemimpin akan pentingnya ilmu pengetahuan. Begitu juga Bangsa
Khaldea pada masa kerajaan Babylonia Baru berhasil membangun taman
Gantung yang merupakan salah satu keajaiban dunia.
2. Sumber tulisan
Huruf yang digunakan yaitu berupa Cuneiform writing/Pytograph 250
jenis (tulisan huruf paku).
3. Sistem kalender
Orang-orang Sumeria sudah mengenal sistem penanggalan dan pembagian
waktu. Pengetahuan tentang waktu sangat mereka butuhkan untuk kepentingan
perdagangan dan pertanian, sehingga mereka akan mengetahui kapan waktu
yang tepat untuk menanam dan berdagang. Pembagian waktu yang telah
mereka lakukan adalah membagi satu hari menjadi 24 jam, satu bulan
terdiri atas 30 hari, dan satu tahun terdiri dari 12 bulan sama dengan 354
hari.
4. Perekonomian
Daerah ini juga merupakan lalu lintas perdagangan yang strategis antara
Laut Tengah dan Sungai Shindu. Dengan demikian aktivitas perdagangan
di Mesopotamia sangat ramai. Begitu pula sistem pertanian dijalankan dengan
baik dan sudah terdapat irigasi yang teratur, hasil utamanya yaitu gandum
dan kapas.
5. Pemerintahan
Pemerintahan di Mesopotamia berbentuk negara kota. Raja merangkap
sebagai kepala negara. Kronologis bangsa-bangsa yang mendiami Mesopotamia
sampai dengan tahun 323 SM yaitu sebagai berikut:
a. Bangsa Ubaidian 5000 – 4500 SM
b. Bangsa Sumeria I 3800 – 3200 SM
c. Bangsa Jamdet Nasr 3200 – 3000 SM
d. Bangsa Akkadia 2900 – 2250 SM
e. Bangsa Sumeria II 2250 – 2200 SM
f. Bangsa Guti 2200 – 2100 SM
g. Bangsa Amolia (Babilonia I) 1850 – 1600 SM
h. Bangsa Hittit 1600 – 1300 SM
i. Bangsa Asyria 1300 – 612 SM
j. Bangsa Khaldea (Babilonia II) 612 – 500 SM
k. Bangsa Persia 500 – 326 SM
l. Bangsa Yunani (Alexander the Great) 326 – 323 SM
6. Hukum
Pada masa ini diberlakukan undang-undang yang dikenal dengan sebutan
Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi).
Peradaban Mesopotamia pada akhirnya beralih kepada Islam setelah
jatuhnya Persia ke tangan kaum muslim Arab. Menurut Lothrop Stoddard,
akan terbentuk dunia baru yaitu dunia Islam. Ada tiga faktor yang mendukung
terciptanya dunia baru Islam, di antaranya sebagai berikut.
1. Situasi umum di kawasan Asia Barat Daya ada dua negara besar yang
bertikai, yaitu Kekaisaran Byzantium (Romawi Timur) dan Kesultanan
Persia (Dinasti Sasanid). Kedua negara besar tersebut memperebutkan
wilayah Levannt dan Bulan Sabit. Karena pertikaian tersebut dua rakyat
menjadi korban politik sehingga menyebabkan kerajaan masing-masing
menjadi lemah.
2. Dekadensi (kemunduran) dalam masalah keagamaan. Banyak agama yang
menyimpang dan muncul kembali pemujaan terhadap berhala. Di Ka’bah banyak
disimpan patung-patung berhala. Hal tersebut menyebabkan
masyarakat pada umumnya kehilangan pegangan.
3. Hakikat dari agama Islam itu sendiri.
Peradaban Lembah Sungai Indus

1. Pusat Peradaban

Peradaban Lembah Sungai Indus diketahui melalui penemuan-


penemuan arkeologi-di Kota Harappa dan Mohenjodaro. Kota
Mohenjodaro diperkirakan sebagai ibukota daerah Lembah Sungai
Indus bagian selatan dan Kota Harappa sebagai ibukota Lembah
Sungai Indus bagian utara. Mohenjodaro dan Harappa merupakan
pusat peradaban bangsa India pada masa lampau.

2. Tata Kota

Di Kota Mohenjodaro dan terdapat gedung-gedung dan rumah


tinggal serta pertokoan dibangun secara teratur dan berdiri kukuh.
Gedung-gedung dan rumah tinggal dan pertokoan itu sudah terbuat
dari batu bata lumpur.

Wilayah kota dibagi atas beberapa bagian atau blok yang


dilengkapi jalan yang ada aliran airnya.

3. Sistem Pertanian dan Pengairan

Daerah Lembah Sungai Indus merupakan daerah yang subur.


Pertanian menjadi mata pencaharian utama masyarakat India. Pada
perkembangan selanjutnya, masyarakat telah berhasil menyalurkan air
yang mengalir dari Lembah Sungai Indus sampai jauh ke daerah
pedalaman.

Pembuatan saluran irigasi dan pembangunan daerah-daerah


pertanian menunjukkan bahwa masyarakat Lembah Sungai Indus telah
memiliki peradaban yang tinggi. Hasil-hasil pertanian yang utama
adalah padi, gandum, gula/tebu, kapas, teh, dan lain-lain.

4. Sanitasi (Kesehatan)

Masyarakat Mohenjodaro dan Harappa telah memperhatikan


sanitasi (kesehatan) lingkungannya. Teknik-teknik atau cara-cara
pembangunan rumah yang telah memperhatikan faktor-faktor
kesehatan dan kebersihan lingkungan yaitu rumah mereka sudah
dilengkapi oleh jendela.

5. Teknologi

Masyarakat Lembah Sungai Indus sudah memiliki ilmu


pengetahuan dan teknologi, Kemampuan mereka dapat diketahui
melalui peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan, seperti
bangunan Kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung,
perhiasan emas, perak, dan berbagai macam meterai dengan
lukisannya yang bermutu tinggi dan alat-alat peperangan seperti
tombak, pedang, dan anak panah

6. Pemerintahan

Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Maurya antara lain


sebagai berikut :

a. Candragupta Maurya

Setelah berhasil menguasai Persia, pasukan Iskandar


Zulkarnaen melanjutkan ekspansi dan menduduki India pada tahun
327 SM melalui Celah Kaibar di Pegunungan Himalaya. Pendudukan
yang dilakukan oleh pasukan Iskandar Zulkarnaen hanya sampai di
daerah Punjab. Pada tahun 324 SM muncul gerakan di bawah
Candragupta. Setelah Iskandar Zulkarnaen meninggal tahun 322 SM,
pasukannya berhasil diusir dari daerah Punjab dan selanjutnya
berdirilah Kerajaan Maurya dengan ibu kota di Pattaliputra.

Candragupta Maurya menjadi raja pertama Kerajaan Maurya.


Pada masa pemerintahannya, daerah kekuasaan Kerajaan Maurya
diperluas ke arah timur, sehingga sebagian besar daerah India bagian
utara menjadi bagian dari kekuasaannya. Dalam waktu singkat,
wilayah Kerajaan Maurya sudah mencapai daerah yang sangat iuas,
yaitu daerah Kashmir di sebelah barat dan Lembah Sungai Gangga di
sebelah timur.

b. Ashoka

Ashoka memerintah.Kerajaan Maurya dari tahun 268-282 SM.


Ashoka merupakan cucu dari Candragupta Maurya. Pada masa
pemerintahannya, Kerajaan Maurya mengalami masa yang gemilang.
Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasainya. Namun, setelah ia
menyaksikan korban bencana perang yang maha dahsyat di Kalingga,
timbul penyesalan dan tidak lagi melakukan peperangan.

Mula-mula Ashoka beragama Hindu, tetapi kemudian menjadi


pengikut agama Buddha. Sejak saat itu Ashoka menjadikan agama
Buddha sebagai agama resmi negara. Setelah Ashoka meninggal,
kerajaan terpecah-belah menjadi kerajaan kecil. Peperangan sering
terjadi dan baru pada abad ke-4 M muncul seorang raja yang berhasil
mempersatukan kerajaan yang terpecah belah itu. Maka berdirilah
Kerajaan Gupta dengan Candragupta I sebagai rajanya.

7. Kepercayaan
Sistem kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Indus bersifat
politeisme atau memuja banyak dewa. Dewa-dewa tersebut misalnya
dewa kesuburan dan kemakmuran (Dewi Ibu).

Masyarakat lembah Sungai Indus juga menyembah binatang-


binatang seperti buaya dan gajah serta menyembah pohon seperti
pohon pipal (beringin). Pemujaan tersebut dimaksudkan sebagai tanda
terima kasih terhadap kehidupan yang dinikmatinya, berupa
kesejahteraan dan perdamaian.

Peradaban Lembah Sungai Indus, 2800 SM–1800 SM, merupakan sebuah peradaban
kuno yang hidup sepanjang Sungai Indus dan Sungai Ghaggar-Hakra yang sekarang
Pakistan dan India barat. Peradaban ini sering juga disebut sebagai Peradaban
Harappan Lembah Indus, karena kota penggalian pertamanya disebut Harappa, atau
juga Peradaban Indus Sarasvati karena Sungai Sarasvati yang mungkin kering pada
akhir 1900 SM. Pemusatan terbesar dari Lembah Indus berada di timur Indus, dekat
wilayah yang dulunya merupakan Sungai Sarasvati kuno yang pernah mengalir.

Lembah sungai Indus terletak di Pakistan. Penduduk asli Lembah sungai Indus adalah
bangsa Dravida yang berkulit hitam. Di sekitar sungai itu terdapat dua pusat kebudayaan
yaitu Mohenjo Daro dan Harappa. Mereka sudah menetap di sana dengan mata
pencaharian bercocok tanam dengan memanfaatkan aliran sungai dan kesuburan tanah di
sekitarnya.

Menurut teori kehidupan bangsa Dravida mulai berubah sejak tahun 2000-an SM karena
adanya pendatang baru, bangsa Arya. Mereka termasuk rumpun berbahasa Indo-Eropa
dan berkulit putih. Bangsa Arya ini mendesak bangsa Dravida ke bagian selatan India dan
membentuk Kebudayaan Dravida namun, sebagian lagi ada yang bercampur antara
bangsa Arya dan Dravida yang kemudian disebut bangsa Hindu. Oleh karena itu,
kebudayaannya disebut kebudayaan Hindu.

BAB V

PERADABAN AWAL MASYARAKAT DI INDONESIA YANG BERPENGARUH


TERHADAP PERADABAN INDONESIA

A. PERADABAN LEMBAH SUNGAI INDUS.

Berdasarkan hasil penggalian yang dilakukan oleh RD Bannerji dan Sir Jhon Marshall
tahun 1922 di kota Mohenjodaro dan Harappa ditemukan antara lain
1. Dua buah patung yang coraknya berbeda yaitu :
• Patung laki-laki sebatas dada
• Patung seorang penari
2. Terdapat bekas bangunan rumah bertingkat yang sudah beberapa kali mengalami
kehancuran ( 6 – 7 lapis )
3. Ditemukan meterai yang berfungsi sebagai hiasan keagamaan dan dianggap
mempunyai kesaktian
4. Ditemukan patung Dewi Ibu / Dewi Kesuburan
5. Bangsa yang mendiami daerah tersebut adalah suku DRAVIDA yang pada tahun 1500
SM diserbu oleh suku bangsa ARYA ( Indo German ) sehingga suku asli terdesak ke
Selatan yaitu dataran tinggi Dekhan
6. Mengenal ajaran Karma Samsara

B. PERADABAN LEMBAH SUNGAI KUNING ( HOANGHO )

Kepercayaan masyarakatnya adalah Polytheisme ( Percaya pada banyak Dewa ) seperti :


Dewa Angin, Dewa Hujan, Dewa Langit, dewa Bumi, Dewa sungai dsb.
Kehidupan masyarakatnya bercocok tanam dengan memanfaatkan aliran sungai Kuning
seperti ; gandum, padi, jagung,
Teh dan kedelai. Karena daerahnya yang subur menjadi pusat perhatian bangsa Asia
Tengah ( Mongol ) sehingga berlaku hokum tantangan dan jawaban. Tantangannya
yaitu : Bangsa-bangsa ganas di asia Tengah selalu memusatkan perhatiannya pada
lembah sungai Kuning yang subur. Jawabannya : Karena serangan yang terus menerus
maka kaisar China membangun tembok besar ( The Great Wall Of china ) panjangnya :
2000 mil, Lebar : 5 meter, dan tingginya : 11 meter.
Pada masa pemerintahan Dinasti Chou hubungan antara daerah satu sama lain belum
lancer sehingga tugas pengawasan di daerah diserahkan pada para bangsawan rendahan
( Vazal ). Untuk membalas kebaikan mereka maka kaisar memberikan pinjaman tanah
yang pada akhirnya melahirkan system Feodal.
Selain itu terdapat ajaran filsafat Kong Hu Chu yang pada prinsipnya adalah pembinaan
kehidupan yang selaras dengan alam, keluarga dan leluhur. Ajaran ini lahir karena terjadi
pertentangan antara para vazal dan manusia terlena dengan urusan keduaniaan. Juga lahir
ajaran Taoisme oleh Laotze yang mengatakan bahwa ada kekuatan gaib yang mengatur
keadilan dan ketertiban di alam semesta yang disebut TAO. Keadilan dan ketenteraman
akan tercapai apabila orang akan tunduk pada ajaran TAO.

C. PERADABAN LEMBAH SUNGAI TIGRIS DAN EUFRAT ( MESOPOTAMIA )

Wilayahnya sangat subur karena diapit oleh dua sungai besar yaitu Tigris dan Eufrat.
Mata pencaharian penduduknay adalah pertanian ( Enjelai dan jewawut ), Peternakan
( domba, lembu dsb ) dan perdagangan ( antara Laut tengah, India, Asia Tengah, Teluk
Persia dan laut Merah ).

Kepercayaan masyarakatnya Polytheisme, seperti : Dewa Air


( Enki ), Dewa langit ( Anu ), Dewa Bumi ( Enlil ), dewa Api dan dewa Kesuburan
( Marduk ). Khusus untuk dewa Marduk dibuatkan patung wanita yang menggambarkan
dewi kesuburan dan dibuatkan Ziggurat ( bangunan dari tanah liat yang dibangun di atas
gundukan tanah ).
Dalam bidang lain mereka mengenal :
• Tulisan Paku pada lempengan batu tentang UU Hammurabbi yang berisi 280 pasal
• Dalam bidang astronomi mengenal khatulistiwa dibagi menjadi 3600 mengenal bintang
dan planit
• Mengenal system kalender berdasarkan perhitungan bulan
• Mengenal pembagian waktu ( jam, menit, detik ) dan menghitung dengan satuan 60-an (
sixagesimal )
Bangsa yang mendiami daerah ini adalah bangsa Sumeria lalu di kalahkan oleh suku
Amoria dari Indo German dan mendirikan kerajaan Babylonia I dengan raja
Hammurabbi. Tahun 750 SM dikalahkan oleh bangsa Assyria dengan raja Ashurbanipal.
Tahun 612 SM bangsa Assyria dikalahkan oleh bangsa Kaldea yang membangun
kerajaan Babylonia II dengan raja Nebukadnezar. Tahun 536 SM menjadi rebutan bangsa
Media dan Persia yang dimenangkan oleh Persia. Persia memerintah di atas wilayah
Mesopotamia yang subur dengan raja I R Cyrus ( 550 SM ) dilanjutkan oleh Darius
Agung 521-485 SM ).

D. PERADABAN LEMBAH SUNGAI NIL

Corak kehidupan masyarakatnya agraris dengan hasil utamanya adalah gandum dan
kapas.
Kepercayaan masyarakatnya adalah Polytheisme seperti Dewa RA ( matahari ), dewa
Bulan ( Amon ) lalu disatukan menjadi dewa AMONRA. Untuk memuja dewa ini
dibuatkan Obelisk ( Tugu batu runcing berbentuk segitiga yang dihiasi dengan tulisan
gambar ) juga percaya pada dewa Thot ( pengetahuan ), dewa Anubis( kematian ), Osiris
( pengadilan ), Issis ( dewa Sungai Nil ), Dewa Apis berbentuk sapi, Dewa Ibis berbentuk
burung.
Mereka juga percaya pada roh-roh leluhur yang akan mengubah bentuk pemakaman
menjadi pengawetan mayat ( MUMMIA ) yang disimpan dalam Pyramida. Dalam
Pyramida terdapat patung singa berkepala manusia ( Sphinx ).
Dalam bidang lain , selain pengawetan mayat juga mengenal penguburan mayat dengan
cara jongkok, mengenal tulisan gambar, mengenal ilmu perbintangan dan system
kalender.
Dalam bidang pemerintahan dipimpin oleh Fir'aun ( Pharaos ) yang dipuja sebagai
Tuhan. Rakyat harus taat dalam membayar pajak dan wajib kerja untuk pengabdian
terhadap Fir'aun. Namun pada akhirnya Fir'aun dianggap sebagai manusia biasa dan
kepercayaan mereka monotheisme dengan dewa Matahari sebagai dewa yang tunggal.

E. PERADABAN BACSON HOABINH

Hasil Kebudayaan Bacson Hoabinh ditemukan hampir di seluruh wilayah Asia Tenggara.
Menurut CF Gorman bahwa penemuan alat darii batu banyak ditemukan di Vietnam
bagian Utara yaitu di daerah Bacson pegunungan Hoabinh. Juga ditemukan alat serpih,
batu giling dari berbagai ukuran, sedangkan di gua Xom Trai ditemukan alat dari batu
yang sudah diasah pada sisi yang tajam.
Di Indonesia alat-alat batu dari kebudayaan Bacson Hoabinh banyak ditemukan di
Sumatera ( Lhokseumawe dan Medan ), Jawa Tengah ( Lembah Bengawan Solo ),
Sulawesi Selatan ( Cabbenge ), Semenanjung Minahasa, Flores Maluku Utara dsb.

F . KEBUDAYAAN DONGSON
Kebudayaan ini berasal dari Vietnam Utara, hasil kebudayaannya adalah alat-alat dari
logam ( jenis Perunggu ), misalnya Nekara buatan Indonesia tapi bergaya Dongson
(Nekara jenis Heger I memiliki banyak kesamaan dengan Nekara yang paling bagus dan
paling tua dii Vietnam). Sementara itu hasil kebudayaan yang banyak ditemukan didaerah
Dongson berupa alat-alat rumah tangga, miniatur nekara, genta, kapak corong, cangkul
bercorong, mata panah dan mata tombak bertangkai/bercorong.

Peradaban lembah sungai Nil di Mesir, Afrika, lahir disebabkan kesuburan tanah
disekitar lembah sungai yang diakibatkan oleh banjir yang membawa lumpur. Hal inilah
yang menarik perhatian manusia untuk mulai hidup dan membangun peradaban ditempat
tersebut.

Peradaban lembah sungai Nil dibangun oleh masyarakat mesir kuno.

Daftar isi
[sembunyikan]

• 1 Peradaban lembah sungai Nil


• 2 Kehidupan masyarakat Mesir kuno
• 3 Peradaban lembah sungai Nil
• 4 Kehidupan masyarakat Mesir kuno
• 5 Sistem kekuasaan raja-raja Mesir kuno
o 5.1 Kerajaan Mesir Tua (2660 – 2180 SM)
o 5.2 Kerajaan Mesir Tengah (1640 – 1570 SM)
o 5.3 Kerajaan Mesir Baru (1570 - 1075 SM)
• 6 Sistem kepercayaan bangsa Mesir kuno
• 7 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
o 7.1 Tulisan
o 7.2 Sistem kalender
o 7.3 Seni bangunan (arsitektur)
• 8 Lihat pula

• 9 Pranala luar

[sunting] Peradaban lembah sungai Nil


Peradaban lembah sungai Nil di Mesir, Afrika, lahir disebabkan kesuburan tanah
disekitar lembah sungai yang diakibatkan oleh banjir yang membawa lumpur. Hal inilah
yang menarik perhatian manusia untuk mulai hidup dan membangun peradaban ditempat
tersebut.

Peradaban lembah sungai Nil dibangun oleh masyarakat mesir kuno

[sunting] Kehidupan masyarakat Mesir kuno


Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia yaitu mencapai 6400 kilometer. Sungai Nil
bersumber dari mata air di dataran tinggi (pegunungan) Kilimanjaro di Afrika Timur.
Sungai Nil mengalir dari arah selatan ke utara bermuara ke Laut Tengah. Ada empat
negara yang dilewati sungai Nil yaitu Uganda, Sudan, Ethiopia dan Mesir.

Setiap tahun sungai Nil selalu banjir . Luapan banjir itu menggenangi daerah di kiri
kanan sungai, sehingga menjadi lembah yang subur selebar antara 15 sampai 50
kilometer. Di sekeliling lembah sungai adalah gurun. Batas timur adalah gurun Arabia di
tepi Laut Merah. Batas selatan terdapat gurun Nubia di Sudan, batas barat adalah gurun
Libya. Kemudian batas utara Mesir adalah Laut Tengah.

Menurut mitos, air sungai yang mengalir terus tersebut adalah air mata Dewi Isis yang
selalu sibuk menangis dan menyusuri sungai Nil untuk mencari jenazah puteranya yang
gugur dalam pertempuran.

Namun secara ilmiah, air tersebut berasal dari gletsyer yang mencair dari pegunungan
Kilimanjaro sebagai hulu sungai Nil.

Peranan sungai Nil begitu penting bagi lahirnya kehidupan masyarakat di lembah sungai
tersebut. Maka tepatlah jika Herodotus menyebutkan “Mesir adalah hadiah sungai Nil”
(Egypt is the gift of the Nile)

Lembah sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk bertani. Air sungai Nil
dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan-terusan dan waduk.
Air sungai dialirkan ke ladang-ladang milik penduduk dengan distribusi yang merata.
Untuk keperluan irigasi dibuatlah organisasi pengairan yang biasanya diketuai oleh para
tuan tanah atau golongan feodal. Hasil pertanian Mesir adalah gandum, sekoi atau
jamawut dan jelai yaitu padi-padian yang biji atau buahnya keras seperti jagung.

Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang serta untuk menjual hasil produksi rakyat
Mesir, maka dijalinlah hubungan dagang dengan Funisia, Mesopotamia dan Yunani di
kawasan Laut Tengah. Peranan sungai Nil adalah sebagai sarana transportasi
perdagangan. Banyak perahu-perahu dagang yang melintasi sungai Nil.

[sunting] Peradaban lembah sungai Nil


Peradaban lembah sungai Nil di Mesir, Afrika, lahir disebabkan kesuburan tanah
disekitar lembah sungai yang diakibatkan oleh banjir yang membawa lumpur. Hal inilah
yang menarik perhatian manusia untuk mulai hidup dan membangun peradaban ditempat
tersebut.

Peradaban lembah sungai Nil dibangun oleh masyarakat mesir kuno

[sunting] Kehidupan masyarakat Mesir kuno


Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia yaitu mencapai 6400 kilometer. Sungai Nil
bersumber dari mata air di dataran tinggi (pegunungan) Kilimanjaro di Afrika Timur.
Sungai Nil mengalir dari arah selatan ke utara bermuara ke Laut Tengah. Ada empat
negara yang dilewati sungai Nil yaitu Uganda, Sudan, Ethiopia dan Mesir.

Setiap tahun sungai Nil selalu banjir. Luapan banjir itu menggenangi daerah di kiri kanan
sungai, sehingga menjadi lembah yang subur selebar antara 15 sampai 50 kilometer. Di
sekeliling lembah sungai adalah gurun. Batas timur adalah gurun Arabia di tepi Laut
Merah. Batas selatan terdapat gurun Nubia di Sudan, batas barat adalah gurun Libya.
Kemudian batas utara Mesir adalah Laut Tengah.

Menurut mitos, air sungai yang mengalir terus tersebut adalah air mata Dewi Isis yang
selalu sibuk menangis dan menyusuri sungai Nil untuk mencari jenazah puteranya yang
gugur dalam pertempuran.

Namun secara ilmiah, air tersebut berasal dari gletsyer yang mencair dari pegunungan
Kilimanjaro sebagai hulu sungai Nil.

Peranan sungai Nil begitu penting bagi lahirnya kehidupan masyarakat di lembah sungai
tersebut. Maka tepatlah jika Herodotus menyebutkan “Mesir adalah hadiah sungai Nil”
(Egypt is the gift of the Nile)

Lembah sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk bertani. Air sungai Nil
dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan-terusan dan waduk.
Air sungai dialirkan ke ladang-ladang milik penduduk dengan distribusi yang merata.
Untuk keperluan irigasi dibuatlah organisasi pengairan yang biasanya diketuai oleh para
tuan tanah atau golongan feodal. Hasil pertanian Mesir adalah gandum, sekoi atau
jamawut dan jelai yaitu padi-padian yang biji atau buahnya keras seperti jagung.

Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang serta untuk menjual hasil produksi rakyat
Mesir, maka dijalinlah hubungan dagang dengan Funisia, Mesopotamia dan Yunani di
kawasan Laut Tengah. Peranan sungai Nil adalah sebagai sarana transportasi
perdagangan. Banyak perahu-perahu dagang yang melintasi sungai Nil.

[sunting] Sistem kekuasaan raja-raja Mesir kuno


Sejarah politik di Mesir berawal dari terbentuknya komunitas-komunitas di desa-desa
sebagai kerajaan-kerajaan kecil dengan pemerintahan desa. Desa itu disebut nomen. Dari
desa-desa kecil berkembanglah menjadi kota yang kemudian disatukan menjadi kerajaan
Mesir Hilir dan Mesir Hulu. Proses tersebut berawal dari tahun 4000 SM namun pada
tahun 3400 SM seorang penguasa bernama Menes mempersatukan kedua kerajaan
tersebut menjadi satu kerjaan Mesir yang besar.

Mesir merupakan sebuah kerajaan yang diperintah oleh raja yang bergelar Firaun. Ia
berkuasa secara mutlak. Firaun dianggap dewa dan dipercaya sebagai putera Dewa
Osiris. Seluruh kekuasaan berada ditangannya baik sipil, militer maupun agama.

Sebagai penguasa, Firaun mengklaim atas seluruh tanah kerajaan. Rakyat yang tinggal di
wilayah kerajaan harus membayar pajak. Untuk keperluan tersebut Firaun
memerintahkan untuk sensus penduduk, tanah dan binatang ternak. Ia membuat undang-
undang dan karena itu menguasai pengadilan. Sebagai penguasa militer Firaun berperan
sebagai panglima perang, sedangkan pada waktu damai ia memerintahkan tentaranya
untuk membangun kanal-kanal dan jalan raya.

Untuk menjalankan pemerintahannya Firaun mengangkat para pejabat yang pada


umumnya berasal dari golongan bangsawan. Ada pejabat gubernur yang memerintah
propinsi, panglima ketentaraan, hakim di pengadilan dan pendeta untuk melaksanakan
upacara keagamaan. Salah satu jabatan penting adalah Wazir atau Perdana Menteri yang
umumnya dijabat oleh putra mahkota.

Sejak tahun 3400 SM sejarah Mesir diperintah oleh 30 dinasti yang berbeda yang terdiri
dari tiga zaman yaitu Kerajaan Mesir Tua yang berpusat di Memphis, Kerajaan Tengah di
Awaris dan Mesir Baru di Thebe.

Secara garis besar keadaan pemerintahan raja-raja Mesir adalah sebagai berikut.

[sunting] Kerajaan Mesir Tua (2660 – 2180 SM)

Lahirnya kerajaan Mesir Tua setelah Menes berhasil mempersatukan Mesir Hulu dan
Mesir Hilir. Sebagai pemersatu ia digelari Nesutbiti dan digambarkan memakai mahkota
kembar.

Kerajaan Mesir Tua disebut zaman piramida karena pada masa inilah dibangun piramida-
piramida terkenal misalnya piramida Sakarah dari Firaun Joser.

Piramida di Gizeh adalah makam Firaun Cheops, Chifren dan Menkawa.

Runtuhnya Mesir Tua disebabkan karena sejak tahun 2500 SM pemerintahan mengalami
kekacauan. Bangsa-bangsa dari luar misalnya dari Asia Kecil melancarkan serangan ke
Mesir. Para bangsawan banyak yang melepaskan diri dan ingin berkuasa sendiri-sendiri.
Akhirnya terjadilah perpecahan antara Mesir Hilir dan Mesir Hulu.
[sunting] Kerajaan Mesir Tengah (1640 – 1570 SM)

Kerajaan Mesir Tengah dikenal dengan tampilnya Sesotris III. Ia berhasil memulihkan
persatuan dan membangun kembali Mesir. Tindakannya antara lain membuka tanah
pertanian, membangun proyek irigasi, pembuatan waduk dan lain-lain. Ia meningkatkan
perdagangan serta membuka hubungan dagang dengan Palestina, Syria dan pulau Kreta.
Sesotris III juga berhasil memperluas wilayah ke selatan sampai Nubia (kini Ethiopia).
Sejak tahun 1800 SM kerajaan Mesir Tengah diserbu dan ditaklukkan oleh bangsa
Hyksos.Pada waktu itu kerajaan Mesir Tengah sedang mengalami kehancuran yang
sangat signifikan.

[sunting] Kerajaan Mesir Baru (1570 - 1075 SM)

Patung Raja/Firaun Thutmosis III

Sesudah diduduki bangsa Hyksos, Mesir memasuki zaman kerajaan baru atau zaman
imperium. Disebut zaman imperium karena para Firaun Mesir berhasil merebut
wilayah/daerah di Asia barat termasuk Palestina, Funisia dan Syria.

Raja-raja yang memerintah zaman Mesir Baru antara lain:

1. Ahmosis I. Ia berhasil mengusir bangsa Hyksos dari Mesir sehingga berkuasalah


dinasti ke 18, ke 19 dan ke 20.
2. Thutmosis I. Pada masa pemerintahannya Mesir berhasil menguasai
Mesopotamia yang subur.
3. Thutmosis III. Merupakan raja terbesar di Mesir. Ia memerintah bersama istrinya
Hatshepsut. Batas wilayah kekuasaannya di timur sampai Syria, di selatan sampai
Nubia, di barat sampai Lybia dan di utara sampai pulau Kreta dan Sicilia. Karena
tindakannya tersebut ia digelari “Napoleon dari Mesir”. Thutmosis III juga
dikenal karena memerintahkan pembangunan Kuil Karnak dan Luxor.
4. Imhotep IV. Kaisar ini dikenal seorang raja yang pertama kali memperkenalkan
kepercayaan yang bersifat monotheis kepada rakyat Mesir kuno yaitu hanya
menyembah dewa Aton (dewa matahari) yang merupakan roh dan tidak
berbentuk. Ia juga menyatakan sebagai manusia biasa dan bukan dewa.
5. Ramses II. Ramses II dikenal membangun bangunan besar bernama Ramesseum
dan Kuil serta makamnya di Abusimbel. Ia juga pernah memerintahkan
penggalian sebuah terusan yang menghubungkan daerah sungai Nil dengan Laut
Merah namun belum berhasil.

Masa Ramses II diperkirakan sezaman dengan kehidupan nabi Musa.

Setelah pemerintahan Ramses II kekuasaan di Mesir mengalami kemunduran.


Mesir ditaklukkan Assyria pada tahun 670 SM dan pada tahun 525 SM Mesir
menjadi bagian imperium Persia. Setelah Persia, Mesir dikuasai oleh Iskandar
Zulkarnaen dan para penggantinya dari Yunani dengan dinasti terakhir Ptolemeus.
Salah satu keturunan dinasti Ptolemeus adalah Ratu Cleopatra dan sejak tahun 27
SM Mesir menjadi wilayah Romawi.

[sunting] Sistem kepercayaan bangsa Mesir kuno


Masyarakat Mesir mengenal pemujaan terhadap dewa-dewa. Ada dewa yang bersifat
nasional yaitu Ra (Dewa Matahari), Amon (Dewa Bulan) kemudian menjadi Amon Ra.

Sebagai lambang pemujaan kepada Ra didirikan obelisk yaitu tiang batu yang ujungnya
runcing. Obelisk juga dipakai sebagai tempat mencatat kejadian-kejadian. Untuk
pemujaan terhadap dewa Amon Ra dibangunlah Kuil Karnak yang sangat indah pada
masa Raja Thutmosis III.

Selain dewa nasional maka ada dewa-dewa lokal yang dipuja pada daerah-daerah tertentu
seperti Dewa Osiris yaitu hakim alam baka, Dewi Isis yaitu dewi kecantikan isteri Osiris,
Dewa Aris sebagai dewa kesuburan dan dewa Anubis yaitu dewa kematian.

Wujud kepercayaan yang berkembang di Mesir berdasarkan pemahaman sebagai berikut:

1. Penyembahan terhadap dewa berangkat dari ide/gagasan bahwa manusia tidak


berdaya dalam menaklukkan alam.
2. Yang disembah adalah dewa/dewi yang menakutkan seperti dewa Anubis atau
yang memberi sumber kehidupan.

Jadi dengan taat menyembah pada dewa masyarakat lembah sungai Nil mengharap
jangan menjadi sasaran maut.

Kepercayaan yang kedua berkaitan dengan pengawetan jenazah yang disebut mummi.
Dasarnya membuat mummi adalah bahwa manusia tidak dapat menghindari dari
kehendak dewa maut. Manusia ingin tetap hidup abadi. Agar roh tetap hidup maka jasad
sebagai lambang roh harus tetap utuh.

[sunting] Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


[sunting] Tulisan

Masyarakat Mesir mengenal bentuk tulisan yang disebu Hieroglyph berbentuk gambar.
Tulisan Hieroglyph ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk maupun daun papirus.
Huruf Hieroglyph terdiri dari gambar dan lambang berbentuk manusia, hewan dan benda-
benda. Setiap lambang memiliki makna. Tulisan Hieroglyph berkembang menjadi lebih
sederhana kemudian dikenal dengan tulisan hieratik dan demotis. Tulisan hieratik atau
tulisan suci dipergunakan oleh para pendeta. Demotis adalah tulisan rakyat yang
dipergunakan untuk urusan keduniawian misalnya jual beli.

Huruf-huruf Mesir itu semula menimbulkan teka-teki karena tidak diketahui maknanya.
Secara kebetulan pada waktu Napoleon menyerbu Mesir pada tahun 1799 salah satu
anggota pasukannya menemukan sebuah batu besar berwarna hitam di daerah Rosetta.

Batu itu kemudian dikenal dengan batu Rosetta memuat inskripsi dalam tiga bahasa. Pada
tahun 1822 J.F. Champollion telah menemukan arti dari isi tulisan batu Rosetta dengan
membandingkan tiga bentuk tulisan yang digunakan yaitu Hieroglyph, Demotik dan
Yunani.

Dengan terbacanya isi batu Rosetta terbukalah tabir mengenai pengetahuan Mesir kuno
(Egyptologi) yang Anda kenal sampai sekarang.

Selain di batu, tulisan Hieroglyph juga ditemukan di kertas yang terbuat dari batang
Papirus.

Dokumen Papirus sudah digunakan sejak dinasti yang pertama. Cara membuat kertas dari
gelagah papirus adalah dengan memotongnya. Kemudian kulitnya dikupas dan intinya
diiris/disayat tipis-tipis.

[sunting] Sistem kalender

Masyarakat Mesir mula-mula membuat kalender bulan berdasarkan siklus (peredaran)


bulan selama 291/2 hari. Karena dianggap kurang tetap kemudian mereka menetapkan
kalender berdasarkan kemunculan bintang anjing (Sirius) yang muncul setiap tahun.
Mereka menghitung satu tahun adalah 12 bulan, satu bulan 30 hari dan lamanya setahun
adalah 365 hari yaitu 12 x 30 hari lalu ditambahkan 5 hari. Mereka juga mengenal tahun
kabisat. Penghitungan ini sama dengan kalender yang kita gunakan sekarang yang disebut
Tahun Syamsiah (sistem Solar).

Penghitungan kalender Mesir dengan sistem Solar kemudian diadopsi (diambil alih) oleh
bangsa Romawi menjadi kalender Romawi dengan sistem Gregorian. Sedangkan bangsa
Arab kuno mengambil alih penghitungan sistem lunar (peredaran bulan) menjadi tarik
Hijriah.

[sunting] Seni bangunan (arsitektur)

Piramida dan Spinx di Gizeh, Mesir

Dari peninggalan bangunan-bangunan yang masih bisa disaksikan sampai sekarang


menunjukkan bahwa bangsa Mesir telah memiliki kemampuan yang menonjol di bidang
matematika, geometri dan arsitektur.

Peninggalan bangunan Mesir yang terkenal adalah piramida dan kuil yang erat kaitannya
dengan kehidupan keagamaan.

Piramida dibangun untuk tempat pemakaman Firaun. Arsitek terkenal pembuat piramida
adalah Imhotep. Bangunan ini biasanya memiliki kamar bawah tanah, pekarangan dan
kuil kecil di bagian luarnya.

Tiang-tiang dan dindingnya dihiasi dengan hiasan yang indah. Di bagian dalam terdapat
lorong-lorong, lubang angin dan ruang jenazah raja. Di depan piramida terdapat spinx
yaitu patung singa berkepala manusia. Fungsi spinx adalah penjaga piramida.

Piramida terbesar adalah makam raja Cheops, yang tingginya mencapai 137 meter di
Gizeh. Selain Cheops, di Gizeh juga terdapat piramida Chefren dan Menkaure. Di
Sakarah terdapat piramida firaun Joser. Selain piramida apakah ada tempat pemakaman
yang lain di Mesir? Berdasarkan penggalian di daerah El Badari ditemukan pemakaman
yang disebut Hockerbestattung (Hocker artinya jongkok dan bestattung artinya
pemakaman) karena orang yang meninggal dimasukkan dengan cara didudukkan
menjongkok. Ada pula pemakaman yang disebut mastaba untuk golongan bangsawan.

Bangunan kedua adalah kuil yang berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa-dewa. Kuil
terbesar dan terindah adalah Kuil Karnak untuk pemujaan Dewa Amon Ra.

Kuil Karnak panjangnya ±433 m (1300 kaki), tiang-tiangnya setinggi 23,5 m dengan
diameter ±6,6 m (20 kaki). Tembok, tiang dan pintu gerbang dipenuhi dengan lukisan dan
tulisan yang menceritakan pemerintahan raja.

You might also like