You are on page 1of 40

DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF DASAR

KEPABEANAN DAN CUKAI

KETERAMPILAN PDE

MODUL IV

SISTEM APLIKASI PELAYANAN


KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN
EKSPOR (KITE)

OLEH :
TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA
2008
DAFTAR ISI

Daftar Isi ………………………………………………………………………… i


SISTEM APLIKASI PELAYANAN IMPOR
5. Pendahuluan ………………………………………………………………... 1
5.1 Deskripsi Singkat .................................................................................. 1
5.2 Tujuan Instruksonal Umum ………………………………………… 2
5.3 Tujuan Instruksional Khusus ………………………………………… 2
6. Kegiatan Belajar (KB) 1

MODUL PERUSAHAAN KITE DAN PENGELOLAAN DIPER DAN


NIPER
2.3 Uraian dan Contoh .....................……………………………………... 3
2.3.1. Modul Perusahaan KITE …………………………………….… 3
2.3.2. Aplikasi Pengelolaan DIPER dan Penerbitan
DIPER.......................................................................................... 4
5.2 Latihan 1 ................................................................................................ 10
5.3 Rangkuman ............................................................................................ 10
6. Kegiatan Belajar (KB) 2

PENGELOLAAN FASILITAS PEMBEBASAN


3.5 Uraian dan Contoh ……………………………………....................... 11
3.1.3. Aplikasi Pemeriksaan Permohonan dan Penerbitan SK
Pembebasan …………………………………………………… 12

3.1.4. Aplikasi Pemeriksaan PIB Dan Jaminan Serta Penerbitan


STTJ ........................................................................................... 15

3.1.4. Aplikasi Pemeriksaan Fasilitas Pembebasan Dan Penerbitan


SPPJ…………………………………………………………… 20
3.3.4. Sistem Aplikasi Pelayanan BC 2.4 ............................................ 23
3.4 Latihan 2……………………………………………………………… 25
3.5 Rangkuman …………………………………………………………… 25
14. Kegiatan Belajar (KB) 3

FASILITAS PENGEMBALIAN KITE


4.2 Uraian dan Contoh ……………………………………....................... 26
4.1.2. Aplikasi Pemeriksaan Fasilitas Pengembalian dan Penerbitan .
SKPFP …………………………………………………… 26
4.4 Latihan 2……………………………………………………………… 30
4.5 Rangkuman …………………………………………………………… 31
15. Test Formatif ……………………………………………………………….. 32
16. Kunci Jawaban Test Formatif ……………………………………………… 36
17. Umpan Balik dan Tindak Lanjut …………………………………………… 36
18. Daftar Pustaka ................................................................................................ 37
MODUL IV
SISTEM APLIKASI PELAYANAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN
EKSPOR (KITE)

1. Pendahuluan

1.1. Deskripsi Singkat

Fasilitas KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor) adalah salah satu fasilitas yang
dikelola oleh DJBC. Sejak fasilitas ini dikelola oleh DJBC pada tahun 2004,
pengelolaan telah dilakukan dengan menggunakan sistem aplikasi pelayanan
(SAP).
Di dalam modul ini siswa akan mempelajari mengenai Sistem Aplikasi Pelayanan
(SAP) KITE. Terdapat tiga besaran Sistem Aplikasi KITE yaitu:
- SAP KITE di perusahaan (biasa disebut Modul KITE). Modul KITE ini
dipakai untuk menyiapkan dan mengelola data BCF.KT01, BCL.KT01,
BCL.KT02 dan BC 2.4. Dalam modul belajar ini Modul KITE tidak
dibahas secara mendalam.
- SAP KITE di Kantor Wilayah DJBC (KWBC). SAP ini dipergunakan oleh
KWBC untuk pengelolaan fasilitas KITE.
- SAP BC 2.4 di KPPBC untuk pelayanan dokumen BC 2.4.
Sebagaimana terdapat dalam ketentuan/peraturan KITE, secara umum aplikasi
KITE dibedakan atas aplikasi fasilitas pembebasan dan aplikasi fasilitas
pengambalian. Namun demikian kedua fasilitas tersebut baru bisa dijalankan
apabila perusahaan telah memiliki NIPER (Nomor Induk Perusahaan). Tiga hal
pokok ini yang akan dibahas dalam modul ini.
SAP KITE memiliki hubungan dengan SAP lainnya yang ada di DJBC, yaitu:
- Hubungan dengan SAP Impor:
SAP KITE memperguakan data-data elektronik yang berasal dari SAP
Impor di KPPBC. SAP KITE memberikan masukan ke SAP Impor berupa
data NIPER, SK Pembebasan dan Surat Tanda Terima Jaminan (STTJ)
- Hubungan dengan SAP Ekspor:
SAP KITE mempergunakan data-data elektronik PEB untuk pembuktian
laporan ekspor.
- Hubungan dengan Sistem Datawarehouse.
Data-data elektronik PIB, PEB dan sebagainya didaptkan oleh SAP KITE
dari sistem datawarehouse DJBC secara online.
Urutan pembahasan dalam modul ini adalah sebagai berikut:
- Pengelolaan DIPER dan NIPER.
- Pengelolaan Fasilitas Pembebasan.
- Pengelolaan Fasilitas Pengembalian.
-
1.2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti mata pelajaran ini peserta diharapkan mampu untuk
menjelaskan sistem pemberitahuan pabean dalam bentuk disket dan secara
Electronic Data Interchange (EDI) serta memahami implementasinya.

1.3. Tujuan Instruksional Khusus


Pada akhir mata pelajaran para peserta dapat memahami:
- Penggunaan Modul Perusahaan KITE
- Penggunaan Aplikasi Pengelolaan DIPER
- Penggunaan Aplikasi Pengelolaan NIPER
2. Kegiatan Belajar (KB) 1

MODUL PERUSAHAAN KITE DAN PENGELOLAAN


DIPER DAN NIPER

2.1. Uraian dan Contoh


Pada kegiatan belajar 1 ini, akan diuraikan mengenai fungsi-fungsi utama Modul
Perusahaan KITE. Untuk mendapatkan Modul Perusahaan KITE, suatu perusahaan
harus mendaptkan nomor NIPER terlenih dahulu. Oleh karena itu Kegiatan Belajar 1
ini akan dibahas juga pengelolaan Data Induk Perusahaan (DIPER) dan penerbitan
Nomor Induk Perusahaan (NIPER). Pengelolaan DIPER dan NIPER ini merupakan
bagian dari SAP KITE KWBC.

2.1.1. MODUL PERUSAHAAN KITE


Modul Perusahaan KITE (sering disingkat Modul KITE) adalah aplikasi yang dibuat
oleh DJBC diperuntukkan bagi perusahaan pengguna fasilitas KITE. Kegunaan
Modul KITE adalah :
- Membuat/Merekam dokumen KITE
o BCF.KT01 (Permohonan SK Pembebasan)
o BCL.KT01 (Laporan Ekspor untuk Fasilitas Pembebasan)
o BCL.KT02 (Laporan Ekspor untuk Fasilitas Pengembalian)
o BC 2.4 (Pemberitahuan Penyelesaian (Selain Ekspor) Untuk
Barang Impor Fasilitas Pembebasan)
- Mencetak yang telah direkam dan telah lengkap perekamannya
- Mentransfer data yang akan diajukan ke DJBC
- Pengolahan data KITE lainnya
Modul KITE untuk masing-masing perusahaan memiliki identitas sendiri sehingga
tidak bisa dipinjam oleh perusahaan lain. Kekhususan identitas tersebut diperoleh dari
kode aktivasi yang diberikan pada saat pemberian Modul KITE oleh DJBC ke
perusahaan.
Ada beberapa manfaat/kelebihan yang diperoleh dengan penggunaan Modul KITE,
antara lain sebagai berikut:
- Data yang telah direkam ke dalam Modul KITE akan tersimpan dan setiap
kali diperlukan bisa ditampilkan kembali
- Adanya validasi data sehingga mengurangi kemungkinan reject di
KWBC/KPPBC pada saat diajukan
- Adanya kemudahan dalam melakukan pencetakan dokumen
- Adanya beberapa bantuan dalam melakukan perhitungan
- Data yang direkam dapat diexport dan dipergunakan untuk keperluan
pengolahan data di perusahaan
- Ada beberapa menu seperti seting, copy, backup, restore yang bisa
memudahkan perusahaan
Modul KITE yang dipakai saat ini adalah versi 1.3. Untuk medapatkan Moduil KITE
perusahaan harus telah mendapatkan NIPER. Tatacara mendaptkan NIPER dan
proses pengelolaan data DIPER dan NIPER merupakan bagian dari Siatem Aplikasi
(SAP) KITE yang ada di Kantor Wilayah DJBC (KWBC).

2.1.2. APLIKASI PENGELOLAAN DIPER DAN NIPER


DIPER adalah Data Induk Perusahaan yang merupakan data utama yang disampaikan
oleh perusahaan pada saat pengajuan peberbitan NIPER. NIPER adalah Nomor Induk
Perusahaan yang diterbitkan oleh Kantor Wilayah DJBC setelah permohonan yang
bersangkutan disetujui. Pada saat ini masih banyak NIPER yang diterbitkan oleh
Bapksta/Bintek Keuangan yang masih dipakai.

Membuat data DIPER dan mengajukan ke BC


DIPER dibuat oleh perusahaan dengan modul Diper Offline. Data-data direkam
kemudian disimpan. Setelah selesai perekaman data maka data ditransfer ke disket
untuk kemudian diajukan ke Kantor Wilayah DJBC (KWBC) beserta berkas
permohonan untuk mendapatkan NIPER. Apabila data DIPER diajukan secara
manual maka sebagai pengganti load data dapat dilakukan perekaman secara
manual.
Berikut ini schema pengajuan DIPER sampai mendapatkan NIPER secara
lengkap:
Skema Proses DIPER & NIPER
PERUSAHAAN KWBC KPBC

•Buat DIPER
Database
Impor/Ekspor

•Transfer Disket •Loading Disket


•Pengajuan •Register

•Pemeriksaan

Penolakan Disetujui ?
T

NIPER •Cetak NIPER


DIKC

Sistem
•Kirim ke KPBC Pengiriman
Online

Penjelasan Skema:
- Perusahaan membuat data DIPER
- Perusahaan mentransfer data DIPER ke disket
- Perusahaan mengajukan berkas permohonan disertai disket DIPER
- Petugas Pendok KWBC menrima berkas, melakukan pengecekan kelengkapan
berkas, meloading data disket
- Petugas KWBC melakukan pemeriksaan administratif dan pemeriksaan
lapangan (si luar lingkup aplikasi). Hasil pemeriksaan daimasukkan ke dalam
SAP KITE
- Petugas Pemeriksa KWBC melakukan pemeriksaan dan finalisasi
- Jika disetujui maka diterbitkan NIPER
- Data NIPER dikirim secara otomatis ke database KPPBC-KPPBC yang sudah
online

Menu Pengelolaan DIPER dan NIPER


Berikut ini gambar menu-menu pada Sistem Aplikasi Pelayanan (SAP) KITE
yang tersedia untuk pengelolaan DIPER dan NIPER:
Menampilkan data DIPER dengan aplikasi
Pada menu DIPER, data DIPER dapat ditampilkan dengan cara Query dengan
parameter NPWP atau nama perusahaan atau data lainnya yang ada di layar.

Data DIPER meliputi:


- Data Utama
- Kantor Cabang
- Grup Perusahaan
- Direksi
- Pemegang Saham.
- Akta Perusahaan
- Pejabat
- Produk Hasil
- Perpajakan
- Pembukuan
- Kedudukan pabrik

Pemeriksaan Administratif Data DIPER


Pejabat melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran dan kelengkapan pengisian
DIPER. Hasil pemeriksaan administratif ini terdapat 2 kemungkinan yaitu:
- Memenuhi persyaratan maka DIPER dinyatakan diterima dan diterbitkan
Surat Tugas Survey Lapangan
- Tidak memenuhi persyaratan maka dilakukan penolakan.

Pemeriksaan/Survey Lapangan
Berdasarkan Surat Tugas, dilakukan survey lapangan dan peninjauan lokasi. Hasil
survey dituangkan dalam Berita Acara berupa
- Hasil Survey
- Kesimpulan Hasil Survey
Hasil servey diserahkan ke pejabat untuk diperiksa. Penyerahan paling lambat 14
hari sejak DIPER diterima. Hasil survey direkaman ke dalam aplikasi dengan
menu perekaman formulir SD-21. Layar perekaman terdiri dari 3 tab yaitu:
- Dokumen SD-2.1 (layar utama hasil survey)
- Lampiran (hasil survey lapangan standar)
- Daftar Pertanyaan (hasil survey lainnya)

Data ditampilkan dengan cara Query.


Kesimpulan Pemeriksaan DIPER
Setelah dilakukan pemeriksaan administratif dan pemeriksaan lapangan terhadap
DIPER dimaksud maka pemeriksa dapat menyimpulkan:
- Diterima (kemudian dilanjutkan penerbitan NIPER)
- Ditolak (tidak dapat diterbitkan NIPER)
- Diminta kelengkapan data (masih diperlukan data lainnya)
- Pemilihan kesimpulan pemeriksa diakhiri dengan klik button <Kesimpulan
Pemeriksa> untuk menyimpan.

Penerbitan NIPER
DIPER yang sudah dinyatakan Diterima dapat dilihat datanya di layar penerbitan
NIPER. Menu yang dipakai adalah Penerbitan dan Update NIPER. Layar yang
tampil sebagai berikut:
Data dapat ditampilkan dengan menggunakan cara Query dengan memasukkan
parameter nomor DIPER. Data ini ditampilkan dengan maksud untuk pengecekan
kembali sebelum penerbitan NIPER. Lanjutkan dengan menekan Enter sampai
isian terakhir kemudian klik toolbar Simpan, maka akan diterbitkan NIPER.

Protek dan Membuka Protek NIPER


Kegiatan memprotek NIPER artinya Pemilik NIPER dicegah untuk mendapatkan
haknya untuk sementara waktu, tetapi harus tetap memenuhi kewajibannya.
Kegiatan memprotek perusahaan dilakukan apabila perusahaan tidak memenuhi
kewajibannya sesuai ketentuan KITE.
Protek NIPER secara umum ada dua kelompok yaitu:
- Protek yang dilakukan setelah melakukan kegiatan di aplikasi. Misalnya
setelah monitoring PIB/Jaminan, kemudian dilakukan pencairan jaminan,
maka NIPER akan terprotek.
- Protek yang dilakukan secara manual kemudian direkam ke dalam
aplikasi. Contoh kegiatan manual: Pencabutan NIPER, Keputusan
pemindahan fasilitas ke KB dan Penetapan bahwa perusahaan tidak aktif
menggunakan fasilitas KITE.
Protek akan berakhir jika telah dilakukan pembukaan protek. Kegiatan membuka
protek NIPER artinya mengakhiri protek NIPER. Kegiatan membuka protek
NIPER dilakukan setelah kewajibannya dipenuhi dan dibuktikan dengan
surat/dokumen dasar. Surat/dokumen dasar pembukaan protek direkam ke dalam
aplikasi.

2.2. Latihan 1
1. Sebutkan fungsi Modul KITE!
2. Apa saja kemudahan yang bisa didapatkan dengan Modul KITE?
3. Bagaimana hubungan SAP KITE dengan SAP Impor, Ekspor dan
Datawarehouse?
4. Gambarkan skema proses pengajuan DIPER sampai penerbitan NIPER
dan berikan penjelasan singkat!
5. Sebutkan dua jenis pemeriksaan DIPER sebelum penerbitan NIPER dan
berikan penjelasan singkat
6. Apakah kesimpulan yang dihasilkan pemeriksa pada saat akhir
pemeriksaan data DIPER?
7. Apakaah yang dimaksud dengan protek NIPER? Berikan penjelasan
singkat!

2.3. Rangkuman
Modul KITE merupakan aplikasi yang dipergunakan oleh perusahaan pengguna
fasilitas KITE untuk membuat/merekam, mencetak dan mentransfer data yang
akan dipergunakan dalam permohonan atau laporanpenggunaan fasilitas KITE.
Untuk mendapat fasilitas KITE, perusahaan harus mendapatkan NIPER (Nomor
Induk Perusahaan). Pengajuan NIPER dilakukan dengan mengajukan
permohonan disertai Data Induk Perusahaan (DIPER). Setelah data DIPER
dimasukkan ke dalam SAP KITE, kemudian dilakukan pemeriksaan, dan jika
disetujui maka dapat diterbitkan NIPER.
3. Kegiatan Belajar (KB) 2
FASILITAS PEMBEBASAN KITE

3.1. Uraian dan Contoh


Karakteristik FasilitasPembebasan KITE dalam perspektif SAP KITE
1. Adanya SK Pembebasan
2. Fasilitas Impor: Bebas BM dan Cukai serta penangguhan PPN dan PPnBM
untuk jangka waktu 1 tahun.
3. BM, Cukai dan pajak yang dibebaskan/ditangguhkan dicover dengan jaminan.
Jenis jaminan yang bisa diterima adalah Jaminan Bank, Customs Bond, Surat
Sanggup Bayar dan Coorporate Guarantee
4. Jaminan dipertaruhkan setiap kali akan impor dan per PIB
5. Laporan pertanggungjawaban paling lambat 6 bulan sekali
6. Jika laporan pertanggungjawaban diterima, jaminan bisa dikembalikan. Jika
tidak maka bea-bea terutang harus dibayar atau jaminan dicairkan
Skema Umum Fasilitas Pengembalian

PERUSAHAAN
Skema Fasilitas
KWBC
PEMBEBASAN
KPBC

BCF.KT01 •Proses SK
SK

PIB Proforma
•Proses STTJ STTJ
+Jaminan
STTJ
PIB •IMPOR
SPPB
PEB •EKSPOR
LHP

Lap.Ekspor
BCL.KT01 •Proses LE

SPPJ
3.1.1 APLIKASI PEMERIKSAAN PERMOHONAN DAN PENERBITAN SK
PEMBEBASAN

Dokumen dan Data


Dokumen dan data utama: surat permohonan dan BCF.KT01
Dokumen pendukung: Lembar Perkiraan Pungutan

Skema Proses
Skema proses pengajuan BCF.KT01 sampai dengan mendapatkan SK
Pembebasan sebagai berikut:

SK Pembebasan
PERUSAHAAN KWBC KPBC

•Buat BCF.KT01/ •Loading Disket


Permohonan •Register Database
SK

•Transfer Disket • Pemeriksaan


•Pengajuan

Disetujui ?
T
Y
Penolakan
•Cetak Konsep

SK •Finalisasi
Pembebasan •Cetak DIKC

Sistem
•Kirim ke KPBC Pengiriman
Online

Penjelasan Skema:
- Perusahaan membuat BCF.KT01
- Perusahaan transfer data BCF.KT01 ke disket
- Perusahaan mengajukan Berkas Permohonan disertai disket BCF.KT01
- Petugas Pendok KWBC menrima berkas, melakukan pengecekan kelengkapan
berkas, meloading data disket
- Petugas Pemeriksa KWBC melakukan pemeriksaan dan menerbitkan Konsep
SK Pembebasan
- Jika disetujui maka petugas melakukan finalisasi dan menerbitkan SK
Pembebasan
- Data SK Pembebasan dikirim secara otomatis ke database KPPBC-KPPBC
yang tercantum dalam lampiran SK dan sudah online.

Pembuatan BCF.KT01 dan Pengajuannya


BCF.KT01 adalah permohonan perusahaan pemilik untuk mendapatkan SK
Pembebasan dalam rangka fasilitas KITE. BCF.KT01 dibuat oleh perusahaan
menggunakan modul aplikasi KITE. Data BCF pada dasarnya meliputi dua hal
yaitu:
- Rencana Produksi
- Rencana Penggunaan Bahan Baku Impor dan Perkiraan Pungutan Impor
- Rencana Pelabuhan Bongkar
BCF.KT01 diajukan ke KWBC dalam berkas yang disertai data disket.

Loading data BCF.KT01 ke dalam aplikasi


Pada aplikasi KITE terdapat menu untuk loading data BCF.KT01. Setelah loading
maka akan mendapatkan nomor dan tanggal register dari aplikasi. Nama
pemeriksa akan ditunjuk oleh aplikasi. Sebagai bukti data telah berhasil diloading,
diberikan cetakan surat tanda bukti loading dan nomor register. Data hasil loading
kemudian dilakukan pemeriksaan.

Memeriksa BCF.KT01
Data hasil loading dapat ditampilkan pada layar pemeriksaan BCF.KT01.
Pemeriksa antara lain memeriksa:
- rencana produksi
- rencana impor bahan baku
- Pelabuhan pemasukan
- Perkiraan pungutan
Pemeriksa dapat melihat data BCF.KT01 untuk keperluan pemeriksaan.
Disamping itu layar pemeriksaan dilengkapi dengan data pendukung:
- SK yang pernah terbit untuk NIPER tersebut
- BCL.KT01 milik perusahaan tersebut
Pada pemeriksaan BCF.KT01
- Aplikasi tidak melakukan analisa karena yang diperiksa adalah kewajaran dari
permohonan (hal ini tidak bisa dilakukan oleh komputer)
- Aplikasi menampilkan data-data BCF.KT01 dan data pendukung seperti di
atas untuk membantu pemeriksa dalam menganalisa permohonan.
- Pemeriksaan dan analisa dilakukan oleh pemeriksa untuk menentukan
disetujui atau tidaknya penerbitan SK Pembebasan.
- Reputasi perusahaan bisa dilihat dari SK yang pernah terbit dan
BCL.KT01nya.
- Perkiraan pungutan dibuat oleh perusahaan berdasarkan tarif dan NDPBM saat
ini.
- Jika diperlukan konversi barang jadi ke bahan bakunya bisa dimintakan
tersendiri (hal ini tidak diatur dalam ketentuan).

Hasil pemeriksaan ada 3 macarm yaitu:


- Ditolak.
- Diterima. Jika diterima maka dilakukan pencetakan Konsep SK Pembebasan
dan lampirannya (daftar barang yang mendapatkan fasilitas pembebasan).
Konsep ini diperiksa kembali dan diajukan kepada pejabat untuk mendapatkan
persetujuan.
- Diminta kelengkapan data.
Menerbitkan SK pembebasan
Jika pejabat menyetujui konsep SK Pembebasan maka tinggal dilakukan finaliasai
untuk mendapatkan nomor. Setelah itu SK Pembebasan dicetak dan
ditandatangani.
Sesaat setelah penomoran SK Pembebasan maka secara otomatis aplikasi akan
mengirimkan SK Pembebasan ke KPBC-KPBC tempat akan dilakukan
pembongkaran barang impor dengan melalui sistem pengiriman online melalui
portal DIKC. Jika diperlukan pengiriman ulang dapat dilakukan dari menu khusus
pengiriman SK Pembebasan.

Mencabut dan Membatalkan SK Pembebasan


SK Pembebasan yang sudah diterbitkan bisa dibatalkan atau dicabut dengan
alasan tertentu.
- Membatalkan artinya menghentikan/ mencegah berlakunya SK Pembebasan
yang sudah disahkan tetapi belum pernah dipakai.
- Mencabut artinya menghentikan/membatalkan penggunaan SK Pembebasan
yang sudah pernah dipakai.
Pembatalan atau Pencabutan harus direkam ke dalam aplikasi.

3.1.2. APLIKASI PEMERIKSAAN PIB DAN JAMINAN SERTA


PENERBITAN STTJ
Dokumen
Dokumen yang ada dalam proses ini adalah.
- PIB (Pemberitahuan Impor Barang)
- Jaminan
- STTJ (Surat Tanda Terima Jaminan)
- SK Pembebasan
Skema Proses
Skema proses penerbitan STTJ adalah sebagai berikut:

STTJ (Surat Tanda terima Jaminan)


PERUSAHAAN KWBC KPBC

•Membuat PIB
•Menyiapkan Jaminan
•Loading Disket
•PIB •Rekam Jaminan
•Jaminan Database
Impor
•Pemeriksaan
•Transfer Disket PIB
•Pengajuan
•Potong Quota

DIKC
•Penerbitan STTJ

STTJ

Sistem
•Kirim ke KPBC Pengiriman
Online

Penjelasan Skema:
- Perusahaan membuat data PIB, menyiapkan jaminan dan membayar PPh Pasal
22 atas PIB tersebut
- Perusahaan transfer data PIB ke disket
- Perusahaan mengajukan Berkas PIB dan jaminan disertai disket PIB
- Petugas Pendok KWBC menrima berkas, melakukan pengecekan kelengkapan
berkas, meloading data disket
- Petugas Pemeriksa KWBC melakukan pemeriksaan dan menerbitkan Konsep
SK Pembebasan
- Petugas melakukan pemotongan kuota pada SK Pembebasan
- Jika disetujui maka petugas melakukan finalisasi dan menerbitkan STTJ
- Data STTJ dikirim secara otomatis ke database KPPBC yang tercantum dalam
PIB dan sudah online.

Pembuatan PIB dan Pengajuannya


Untuk bisa melakukan impor dengan fasilitas pembebasan KITE, perusahaan
harus mendapatkan STTJ (Surat Tanda Terima Jaminan) untuk setiap PIB. Untuk
mendapatkan STTJ harus mengajukan PIB dan Jaminan ke KWBC.
- Perusahaan membuat PIB dengan modul PIB versi 4.1 atau di atasnya.
- Jaminan dari perusahaan asuransi/bank penjamin harus disertakan pada berkas
PIB.

Loading Data PIB dan Perekaman/Register Jaminan


Data PIB dan data jaminan merupakan satu set data yang harus ada untuk
penerbitan STTJ
- Data PIB dimasukkan data PIB ke dalam aplikasi dilakukan dengan loading
disket PIB. Dengan loading otomatis data akan masuk ke dalam aplikasi dan
data ini bisa dikenali/dicari dengan nomor ajunya. Terdapat log catatan hasil
loading bisa dilihat apakah berhasil atau tidak.
- Data Jaminan dimasukkan ke dalam aplikasi dengan cara direkam berdasarkan
berkas jaminan perusahaan asuransi/bank yang diterima. Perekaman dilakukan
setelah loading disket PIB. Perekaman data jaminan harus menunjuk ke nomor
aju PIB yang dijamin.
Nomor aju PIB yang datanya diloading di Kanwil untuk mendapatkan STTJ harus
sama persis dengan nomor aju PIB yang diajukan ke KPBC. Jika terdapat
perbedaan maka akibatnya tidak akan bisa terjadi rekonsiliasi PIB dengan STTJ
secara otomatis.

Pemeriksaan PIB dan Jaminan


Data PIB secara detail bisa ditampilkan pada aplikasi, termasuk dokumen-
dokumen pendukung, perhitungan bea-bea serta jaminan yang telah direkam. Di
sini yang penting adalah pemeriksaan kesesuaian PIB dengan berkasnya, serta
kesesuaian PIB dengan jaminannya.
Dari menu pemeriksaan ini perlu dilakukan pemotongan kuota (SK Pembebasan)
karena jika tidak dilakukan pemotongan kuota maka STTJ tidak bisa diterbitkan
oleh aplikasi.

Pemotongan Kuota
Tujuan pemotongan kuota adalah untuk mencatat realisasi impor terhadap SK
Pembebasan yang telah diterbitkan. Secara teknis dalam pemotongan kuota data
jumlah satuan barangh pada PIB akan mengurangi jumlah barang di SK
Pembebasan dengan julah yang diberitahukan di PIB.
Jika jumlah sisa di SK Pembebasan tidak mencukupi maka pemotongan tidak
dapat dilakukan. Kecuali jika terdapat SK Pembebasan lainnya untuk barang yang
sama, pemotongan bisa dilakukan terhadap dua SK.
Pemilihan item barang di Sk Pembebasan yang akan dipotong masih dialkukan
secara manual oleh petugas. Aplikasi hanya membantu menampilkan SK
Pembebasan yang dimilikii oleh perusahaan tersebut. Oleh karena itu ketelitian
petugas masih sangat diperlukan.

Pemotongan dilakukan dengan cara:


- memilih item barang pada PIB kemudian klik potong kuota
- mencari SK Pembebasan yang digunakan
- mencari item barang pada SK Pembebasan yang akan dipotong
- melakukan ekskusi pemotongan.
Pada saat melakukan pemotongan, petugas harus memperhatikan:
- kevalidan SK Pembebasan yang dipakai;
- kesesuaian uraian barang;
- kesesuaian HS;
- kesesuaian jenis satuan.
Pemotongan ini akan dicatat dalam aplikasi sebagai data histori yang bisa
ditampilkan kembali. Setelah selesai pemotongan kuota maka bisa dicetak konsep
STTJ. Konsep STTJ adalah bentuk preview dari STTJ tetapi belum mendapatkan
nomor.

Penerbitan STTJ dan Pengiriman Online


Sebelum penerbitan STTJ harus dilakukan pemeriksaan konsep STTJ terlebih
dahulu apakah sudah benar atau belum.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan telah sesuai maka dilakukan penerbitan STTJ
dari menu Finalisasi Konsep STTJ kemudian dicetak.
- Jika dilakukan pencetakan Konsep STTJ ke layar (preview) maka belum
mendapatkan nomor (tercetak dalam bentuk konsep).
- Jika dilakukan pencetakan STTJ ke printer maka akan mendapatkan nomor
sesuai urutan penerbitan STTJ.
Sesaat setelah penomoran STTJ maka secara otomatis aplikasi akan mengirimkan
STTJ ke KPBC tujuan dengan melalui sistem pengiriman online melalui portal
DIKC. Jika diperlukan pengiriman ulang dapat dilakukan dari menu khusus
pengiriman STTJ.

Rekonsiliasi STTJ dengan PIB di KPBC


Data STTJ yang diterbitkan oleh KWBC akan dikirimkan secara online ke KPBC.
Data ini akan terekonsiliasi dengan data PIB yang dikirim oleh importir ke KPBC.
Syarat terjadinya rekonsiliasi adalah
- nomor aju di PIB sama dengan nomor aju di STTJ
- nomor dan tanggal STTJ di PIB sama dengan nomor dan tanggal STTJ
- jumlah pungutan di STTJ minimal sama dengan di PIB.
Dalam hal di KWBC belum tersedia sistem pengiriman online atau di KPBC
tujuan belum tersedia sistem pengiriman (dan penerimaan) online maka STTJU
harus direkam di aplikasi pelayanan impor KPBC. Rekonsialiasi baru akan terjadi
setelah perekaman data STTJ dilakukan dan data PIB disket diloading.
Apabila setelah melalui penetapan pabean di KPBC terdapat penetapan yang
mengakibatkan perberbedaan jumlah dan/atau jenis barang atau pungutan antara
PIB di KPBC dan PIB di KWBC maka STTJ harus diganti atau ditambah
sehingga jumlahnya yang mencukupi. Demikianpula data pemotongan SK
Pembebasan harus diupdate.

3.1.3. APLIKASI PEMERIKSAAN FASILITAS PEMBEBASAN DAN


PENERBITAN SPPJ
Dokumen dan Data
Dokumen dan data utama: Laporan BCL.KT01 dan surat permohonan.
Dokumen pendukung: PEB, PIB, SSPCP, BL/AWB, SPPB dll.
Dokumen output: SPPJ (Surat Pemberitahuan Penyesuaian Jaminan)

Pembuatan BCL.KT01 dan Pengajuannya


BCL.KT01 adalah laporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan bahan baku
yang diimpor dengan afsilitas pembebasan. Isi laporan BCL.KT01 adalah
- Data Realisasi Ekspor/Penyelesaian lainnya; disertai data dokumen pendukung
- Data penggunaan bahan baku impor; disertai data dokumen pendukung
- Perhitungan bea-bea (yang dijaminkan) yang telah direalisasikan ekspornya
Relasi data bahan baku dengan Data realiasi/penyelesaian adalah rekap terhadap
rekap. Artinya laporan tidak bisa ditelusur hubungan barang jadi dengan bahan
baku secara item per item. Tetapi yang ada adalah hubungan secara rekap data.
BCL.KT01 diajukan ke KWBC dalam berkas yang disertai data disket.

Pemasukan data BCL.KT01 ke dalam aplikasi


Pada aplikasi KITE terdapat menu untuk loading data BCL.KT01. Setelah loading
maka akan mendapatkan nomor dan tanggal register dari aplikasi. Nama
pemeriksa akan ditunjuk oleh aplikasi. Sebagai bukti data telah berhasil diloading,
diberikan cetakan surat tanda bukti loading dan nomor register. Data hasil loading
kemudian dilakukan pemeriksaan.
Loading ulang bisa dilakukan dalam hal diperlukan kelengkapan data.
Pemeriksaan BCL.KT01
Data hasil loading dapat ditampilkan pada layar pemeriksaan BCL.KT01.
Pemeriksa dapat melihat data BCL.KT01 untuk keperluan pemeriksaan.
Disamping itu layar pemeriksaan dilengkapi alat-alat pendukung:
- ‘Validasi’ untuk membantu melakukan pengecekan terhadap data-data
elektronik seperti:
o Adanya data PEB dan PIB (data elektronik) di database
o Riwayat penggunaan PIB & PEB
o Kesamaan NPWP, HS, Satuan barang antara laporan dan data
pendukung
o Kaitan data yang dilaporkan dengan data hasil audit
o Komparasi perhitungan pungutan
o Umur & urutan dokumen

Pencetakan hasil validasi dilakukan oleh aplikasi. Setelah validasi, aplikasi


menampilkan informasi data-data yang tidak valid berdasarkan hasil validasi.
Informasi tersebut dalam bentuk flag seperti berikut:
Flag-1. Dokumen tidak ada
Flag-2. Dokumen pernah digunakan
Flag-3. Ada PIB/BC25 setelah PEB/BC24 terakhir
Flag-4. NPWP/NIPER Dok.Penyelesaian Tidak Sama
Flag-5. Dokumen > 6 bulan
Flag-6. EksporAwal > 1 Tahun dari Impor Awal
Flag-7. Ekspor Awal <= Impor Awal
Flag-8. Seri Brg dan atau HS berbeda
Flag-9. Satuan Brg Berbeda
Flag-10. Jumlah Brg > dari Dokumen PEB
Flag-11. Kode Fasilitas selain Pembebasan.
- ‘Perhitungan Pemakaian Bahan Baku’ untuk mengetahui
o BM awal, (BM yang ada pada PIB)
o BM pakai lalu (BM yang telah dipertanggungjawabkan ekspornya
sebelum laporan BCL.KT01 ini)
o BM pakai di register ini
o BM Saldo (perhitungan saldo BM yang masih harus
dipertanggungjawabkan setelah BCL.KT01 ini disetujui)
Contoh Perhitungan:
BM Awal 1.000.000 (di PIB)
BM Pakai Lalu 500.000 (di SPPJ sebelumnya)
BM Pakai 400.000 (di SPPJ/BCL.KT01 ini)
BM Saldo 100.000 (yang masih harus ada jaminannya)
Demikian pula untuk Cukai, PPN dan PPnBM dilakukan perhitungan serupa.
Perhitungan dilakukan per item barang. Aplikasi juga mencatat perhitungan
rekap per PIB.
Selain pemeriksaan data oleh aplikasi juga harus dilakukan pemeriksaan berkas
oleh petugas. Hasil validasi aplikasi dan pemeriksaan petugas disimpulkan dalam
keputusan: Diterima, Ditolak atau Diminta Kelengkapan Data.
Jika keputusan diterima maka dapat diterbitkan konsep SPPJ (Surat
Pemberitahuan Penyesuaian Jaminan) untuk diajukan kepada pejabat untuk
mendapatkan persetujuan.
Sebagai catatan, persetujuan atas proses ini penyesuaian jaminan karena
persetujuan bisa diberikan atas sebagian dari nilai jaminan suatu PIB. Sedangkan
sebagian yang lainnya masih belum disetujui karena bahan baku dimaksud belum
diekspor atau belum dilaporkan realisasi ekspornya atau belum disetujui laporan
realisasi ekspornya sehingga jaminannya masih diperlukan.
Menerbitkan SPPJ
Jika pejabat menyetujui konsep SPPJ (Surat Pemberitahuan Penyesuaian Jaminan)
maka tinggal dilakukan finaliasai untuk mendapatkan nomor. Setelah itu SPPJ
Pembebasan dicetak dan ditandatangani.
SPPJ antara lain berisi data-data:
- Bahan baku Impor yang sudah bisa dikembalikan jaminannya
- Bahan baku impor yang masih harus dijaminkan
Dengan diterbitkannya SPPJ maka perusahaan akan menyesuaikan jaminan yang
dipertaruhkan di KWBC dengan jaminan yang lebih kecil sesuai dengan saldo
pada PIB.

3.1.4. SISTEM APLIKASI PELAYANAN BC 2.4


Dokumen BC 2.4 adalah dokumen penyelesaian atas barang impor yang
mendapatkan fasilitas pembebasan KITE, yang tidak diekspor. Dokumen BC.24
ini merupakan salah satu dokumen penyelesaian pada saat mengajukan pelaporan
realisasi ekspor (BCL.KT-01).
Jenis-jenis kegiatan atau penyelesaian atas barang asal impor yang memperoleh
fasilitas pembebasan (KITE) dengan menggunakan dokumen BC.24 adalah seperti
pada bagan berikut ini:
1. Penyerahan Hasil Produksi ke Kawasan Berikat.
2. Penjualan Hasil Produksi ke Dalam Negeri.
3. Penjualan Hasil Produksi Sampingan ke Dalam Negeri.
4. Penjualan Sisa Hasil Produksi ke Dalam Negeri.
5. Penjualan Hasil Produksi Rusak ke Dalam Negeri.
6. Penjualan Bahan baku Rusak ke Dalam Negeri.
7. Pemusnahan Hasil Produksi Sampingan.
8. Pemusnahan Sisa Hasil Produksi.
9. Pemusnahan Hasil Produksi Rusak.
10. Pemusnahan Bahan baku Rusak.
11. Penyelesaian Bahan Baku Sebelum Jatuh Tempo.
12. Penyelesaian Bahan Baku Setelah Jatuh Tempo.
PENYELESAIAN BAHAN BAKU ASAL IMPOR (PIB) UNTUK
PERUSAHAAN FASILITAS KITE (PEMBEBASAN)
1. Ekspor (PEB/BC3.0)
- oleh Ybs
PIB - oleh Eksportir Lain
PIB
PIB (brg Gabungan)
HASIL
PRODUKSI
KONDISI BAIK
BAHAN
BAHAN 2. Penyerahan Ke
BAHAN KB (BC2.4)
BAKU
BAKU
BAKU
-

3. Dijual ke DN
HASIL (BC 2.4)
PRODUKSI -
YANG RUSAK

SISA HASIL
4. Lainnya
PROUKSI
- Dijual ke DN
HASIL - Dimusnahkan
PRODUKSI - dll (BC2.4)
SAMPINGAN

BAHAN BAKU
YANG RUSAK

Dokumen BC 2.4 dibuat oleh perusahaan menggunakan modul aplikasi KITE


yang diberikan oleh Bea dan Cukai, kemudian diajukan ke KPPBC pengawas.
Saat in telah ada Sistem Aplikasi Pelayanan (SAP) BC 2.4 di KPPBC Pengawas.
Prinsip Kerja SAP BC2.4:
- Loading Disket BC24
- Validasi Data
- Pemeriksaan Fisik Barang
- Rekam Laporan Hasil Pemeriksaan Fisik
- Penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) BC24
Khusus untuk pembuatan BC 2.4 tujuan Penjualan Dalam Negeri dipersyartakan
telah melakukan Ekpor atau Penyerahan ke Kawasan Berikat. Sedangkan yang
ditujukan untuk Penjualan ke Dalam Negeri maksimal 25 persen dari yang telah
diekspor atau diserahkan ke Kawasan Berikat. Selanjytnya data BC 2.4 dapat
dilaporkan dalam Laporan BCL.KT01 sebagai penyelesaian barang.
3.2. Latihan 2
1. Gambarkan skema dan berikan penjelasan singkat mengenai:
i. Pengelolaan BCF.KT01 dan SK Pembebasan
ii. Pengelolaan STTJ
iii. Pengelolaan Laporan Ekspor/BCL.KT01 dan SPPJ
2. Bagaimana cara melakukan penyempurnaan SK Pembebasan dalam SAP
KITE? Data apa yang bisa dilakukan penyempurnaan?
3. Bagaimana cara memasukkan data PIB dan data jaminan untuk penerbitan
STTJ dalam SAP KITE?
4. Apa yang dimaksud dengan pemotongan kuota sebelum penerbitan STTJ?
Bagaimana cara pemotongan kuota?
5. Bagaimana cara penyampaian data STTJ ke KPPBC yang sudah online?
6. Kapan BCL.KT01 dibuta oleh perusahaan? Bagaimana cara membuatnya?
7. Ceritakan cara pemeriksaan BCL.KT01 dalam SAP KITE!
8. Apakah yang dimaksud dengan SPPJ? Bagaimana cara menerbitkan SPPJ
pada SAP KITE?

3.3. Rangkuman
Pelayanan fasilitas Pembebasan KITE dengan SAP KITE di KWBC meliputi
pelayanan dokumen:
- Permohonan Pembebasan (BCF.KT01),
- SK Pembebasan,
- Surat Tanda Terima Jaminan (STTJ),
- Laporan Pertanggungjawaban penggunaan fasilitas pembebasan
(BCL.KT01), dan Surat Pemberitahuan Penyesuaian Jaminan (SPPJ).
Dalam melakukan pemeriksaan terhadap data dalam SAP KITE fasilitas
pembebasan, pemeriksa dibantu dengan validasi, perhitungan otomatis dan
pemberian tanda/flag/message terhadap data-data yang menyimpang. Hal ini
memudahkan pelaksanaan pelayanan fasilitas pembebasan.
4. Kegiatan Belajar (KB) 3

FASILITAS PENGEMBALIAN KITE

4.1. Uraian dan Contoh


Karakteristik Fasilitas Pengembalian KITE
1. Impor dengan PIB umum; BM dan pungutan lainnya dibayar, sehingga
terdapat SSPCP
2. Jika laporan pertanggungjawaban diterima, maka diterbitkan SKPFP
(Surat Keputusan Pemberian Fasilitas Pengembalian) disertai SPMK
(Surat Perintah Membayar Kembali BM dan Cukai)

4.1.1. APLIKASI PEMERIKSAAN FASILITAS PENGEMBALIAN DAN


PENERBITAN SKPFP

Dokumen dan Data


Dokumen dan data utama: Laporan BCL.KT02 dan surat permohonan.
Dokumen dan data pendukung: PEB, PIB, SSPCP, BL/AWB, SPPB dll.
Dokumen Output: SKPFP BM-C (Surat Keputusan Pemberian Fasilitas
Pengembalian Bea Masuk dan Cukai) dan SPMK (Surat Perintah Membayar
Kembali BM dan/atau Cukai)

Skema Proses
Skema Proses pengelolaan fasilitas pengembalian KITE dalam SAP KITE adalah
sebagai berikut:.
Laporan Ekspor fas. Pengembalian
PERUSAHAAN (BCL.KT02)
KWBC KPBC

•Buat BCL.KT02/ •Loading Disket Database


Permohonan •Register PIB/BC25/
PEB/BC24

•Transfer Disket •Pemeriksaan


•Pengajuan

Penolakan Disetujui ?
T
Y

•Cetak Konsep

DIKC
SKPFP •Finalisasi
SPMK •Cetak

Sistem
Proses di KPN
Pengiriman
Dan Bank
Online

Penjelasan Skema:
- Perusahaan menyiapkan berkas Laporan dan membuat data BCL.KT02
- Perusahaan transfer data BCL.KT02 ke disket
- Perusahaan mengajukan berkas permohonan disertai disket BCF.KT02
- Petugas Pendok KWBC menrima berkas, melakukan pengecekan kelengkapan
berkas, meloading data disket
- Petugas Pemeriksa KWBC melakukan pemeriksaan dan menerbitkan Konsep
SK Pembebasan
- Jika disetujui maka petugas melakukan finalisasi dan menerbitkan SKPFP dan
SPMK
Pembuatan BCL.KT02 dan Pengajuannya
BCL.KT02 adalah laporan laporan pengunaan barang dan/atau bahan asal impor
yang mendapat pembebasan bm dan/atau cukai serta ppn dan ppnbm tidak
dipungut. Lazimnya BCL.KT02 disebut sebagai permohonan pengembalian dalam
rangka KITE. Isi laporan BCL.KT02 adalah
- Data Realisasi Ekspor/Penyelesaian lainnya; disertai data dokumen pendukung
- Data penggunaan bahan baku impor; disertai data dokumen pendukung,
terutama bukti pembayaran/SSPCP pada waktu impor
- Perhitungan bea-bea yang dimintakan pengembalian
Relasi data bahan baku dengan Data realiasi/penyelesaian adalah detail per item
barang. Artinya setiap barang ekspor direlasikan dengan bahan baku yang
digunakan secara detil.
BCL.KT01 diajukan ke KWBC dalam berkas yang disertai data disket.

Pemasukan data BCL.KT02 ke dalam aplikasi


Pada aplikasi KITE terdapat menu fasilitas pengembalian. Salah satu sub
menunya adalah loading data BCL.KT02. Setelah loading maka akan
mendapatkan nomor dan tanggal register dari aplikasi. Nama pemeriksa akan
ditunjuk oleh aplikasi. Sebagai bukti data telah berhasil diloading, diberikan
cetakan surat tanda bukti loading dan nomor register. Data hasil loading kemudian
dilakukan pemeriksaan.
Loading ulang bisa dilakukan dalam hal diperlukan kelengkapan data.

Pemeriksaan BCL.KT02
Aplikasi menampilkan data-data BCL.KT02.
Pada Detil Permohonan akan ditampilkan:
- Detil data barang ekspor
o Data Pendukung ekspor
o Data Bahan baku asal impor
 Data pendukung impor, terutama SSPCP
Data hasil loading dapat ditampilkan pada layar pemeriksaan BCL.KT01.
Pemeriksa dapat melihat data BCL.KT01 untuk keperluan pemeriksaan.
Disamping itu layar pemeriksaan dilengkapi alat-alat pendukung:
- Tombol Proses untuk melakukan perhitungan secara data terhadap BCL.KT02.
Beberapa hal yang dilakukan oleh aplikasi pada saat klik tombol proses antara
lain:
o Memeriksa adanya data PIB,PEB atau dokumen pendukung lainnya
o Memeriksa data pembayaran
o Memeriksa saldo BM per item barang pada PIB, dll.
- Report berupa Listing/Worksheet hasil proses di atas. Catatan atas data-data
yang tidak valid akan ditampilkan dalam keterangan pada listing yang
berkaitan. Listing-listing dimaksud adalah:
o Listing 1: PEMERIKSAAN FORMULIR BCL_KT02
o Listing 2: DATA EKSPOR (PEB) PADA FORMULIR BCL-KT02
o Listing 3: DATA SSPCP
o Listing 4: KONSEP PERSETUJUAN FASILITAS
o Listing 5: DATA SPPB / PIB
o Listing 6: CATATAN PEMERIKSAAN
Setelah disetujui maka listing tadi ditandatangani pemeriksa s.d Kepala
Bidang sebagai tanda persetujuan.
- Report Umum yang berguna untuk membantu pemeriksaan dan penganalisaan
data BCL.KT02. report ini berupa: Laporan Transaksi, Pemakaian PIB, List
PIB, Laporan Saldo PIB, List Data PEB, List Bukti Pembayaran, Lampiran
SKPFP, Keterkaitan Laporan Ekspor serta Perbandingan Berat Ekspor dan
Impor
- Tombol Reset Permohonan untuk mengembalikan posisi data seperti belum
diproses sama sekali. Tombol ini dipakai jika terjadi kesalahan hasil proses
yang tidak bisa diperbaiki lagi.
Menerbitkan SKPFP dan SPMK
Selain pemeriksaan data oleh aplikasi juga harus dilakukan pemeriksaan berkas
oleh petugas. Hasil validasi aplikasi dan pemeriksaan petugas disimpulkan dalam
keputusan: Diterima, Ditolak atau Diminta Kelengkapan Data.
Jika keputusan diterima maka dapat diterbitkan konsep SKPFP BM-C (Surat
Keputusan Pemberian Fasilitas Pengembalian Bea Masuk dan Cukai). Yang
diberikan pengembalian oleh DJBC hanya BM dan/atau Cukai. Sedangkan jika
akan dimintakan pengembalian PPN dan/atau PPnBM, pengajuannya dilakukan
tersendiri ke Ditjen Pajak.
Penerbitan SKPFP kemudian diikuti SPMK. SPMK dipergunakan untuk
mengurus realisasi pembayaran pengembalian di KPPN.

4.2. Latihan 3
1. Sebutkan karakteristik fasilitas pengembalian dalam sudut pandang SAP
KITE!
2. Gambarkan skema pengelolaan fasilitas pengembalian dalam SAP KITE!
Berikan penjelasan singkat!
3. Hal-hal apa saja yang dilakukan oleh aplikasi pada saat tombol ‘Proses’ diklik
pada pemeriksaan BCL.KT02?
4. Sebutkan listing pemeriksaan BCL.KT02 yang bisa dicetak dari SAP KITE!
5. Bagaimana kesimpulan pemeriksaan BCL.KT02 dan berikan penjelasan
singkat untuk tiap jenis kesimpulan!

4.3. Rangkuman
SAP KITE untuk Fasilitas Pengembalian merupakan bagian dari SAP KITE
secara keseluruhan. Dokumen yang merupakan data inputnya adalah disket
BCL.KT02. Data BCF.KKT02 ini diproses sampai mendapat persetujuan dengan
ditandai diterbitkannya Surat Keputusan Pemberian Fasilitas Pengembalian Bea
Masuk dan Cukai (SKPFP BM-C) serta Surat Perintah Membayar Kembali Bea
Masuk dan Cukai (SPMK BM-C). Dalam melakukan pekerjaannya petugas
pemeriksa dibantu dengan validasi dan adanya beberapa report/cetakan yang
dihasilkan oleh SAP KITE Pengembalian.
SAP BC 2.4 merupakan bagian dari sistem pelayanan fasilitas KITE. SAP BC 2.4
berada di KPPBC untuk pelayanan penyelesaian barang selian ekspor terhadap
yang diimpor dengan fasilitas pembebasan.
5. Tes Formatif

1. Kegunaan Modul KITE bagi perusahaan sebagai berikut kecuali:


a. Membuat BCF.KT01
b. Membuat BCF.KT02
c. Membuat BCL.KT01
d. Membuat BCL.KT02
2. Modul KITE dapat diberikan apabila perusahaan telah memiliki
a. DIPER
b. NIPER
c. KodeAktivasi
d. Komputer
3. Kemudahan yang bisa diperoleh oleh pengguna Modul KITE antara lain:
a. Mendapatkan respon dari DJBC
b. Terdapat sistem pengiriman PDE
c. Data tersimpan dengan baik
d. Bisa dipergunakan untuk mengajukan NIPER
4. SAP KITE terkait dengan SAP Impor dalam hal
a. SAP Impor mengakses data SAP KITE secara online
b. SAP KITE mengakses langsung Data PIB dari SAP Impor
c. SAP KITE mengirim data STTJ ke SAP Impor
d. SAP Impor mengambil data Jaminan dari SAP KITE secra online
5. Apabila suatu NIPER diprotek maka:
a. Protek dapat dibuka dengan membayar denda
b. Protek dapat dibuka dengan merekam surat pembukaan protek
c. Perusahaan tidak dapat membuat Laporan Ekspor/BCL.KT01
d. Perusahaan harus memperpanjang jaminan
6. Data PIB dan PEB diperoleh oleh SAP KITE dari
a. SAP Impor dan Ekspor Di KPPBC
b. Sistem PDE
c. Laporan BCL.KT01 dan BCL.KT02
d. Datawarehouse DJBC
7. Data SK Pembebasan secara elektronik dikirimkan ke
a. Semua KPPBC
b. KPPBC yang sudah online
c. KPPBC yang sudah online dan tercantum dalam lampiran SK
Pembebasan
d. KPBC yang melakukan request/permintaan
8. Berikut ini isi data disket BCF.KT01 (Permohonan Pembebasan) kecuali:
a. Rencana Produksi
b. Rencana Impor bahan baku
c. Pelabuhan Pemasukan
d. Pelabuhan Pengeluaran/Ekspor
9. Dalam SAP KITE, penyempurnaan SK Pembebasan dapat dilakukan
terhadap data:
a. Pelabuhan Bongkar
b. Pelabuhan Muat
c. Bahan Baku
d. Barang Jadi
10. Pemotongan kuota sebelum penerbitan STTJ adalah proses
a. Pengurangan jaminan dengan nilai BM
b. Pengurangan jumlah barang SK Pembebasan dengan PIB
c. Pengurangan Nilai BM bebas dengan jaminan
d. Pengurangan nilai impor setelah barang jadi diekspor
11. Pada saat pemotongan kuota sebelum penerbitan STTJ, petugas harus
memperhatikan data berikut kecuali:
a. Kevalidan SK Pembebasan yang dipakai;
b. Kebenaran nllai pabean
c. Kesesuaian HS dan uraian barang;
d. Kesesuaian jenis satuan.
12. Data yang diperlukan untuk penerbitan STTJ adalah sebagai berikut
kecuali:
a. PIB
b. PEB
c. Jaminan
d. SK Pembebasan
13. Pengiriman STTJ ke KPPBC yang sudah online dilakukan dengan sistem:
a. web
b. PDE
c. Disket
d. online via portal DIKC
14. Faktor yang menyebabkan terjadinya rekonsiliasi data PIB dengan STTJ
sebagai berikut kecuali:
a. STTJ dikirim secara online
b. nomor aju di PIB sama dengan nomor aju di STTJ
c. nomor dan tanggal STTJ di PIB dan STTJ tepat sama
d. jumlah nilai jaminan di STTJ minimal sama dengan di PIB
15. BCL.KT01 dibuat dengan Modul KITE. BCL.KT01 merupakan laporan
ekspor untuk pengguna fasilitas KITE:
a. Keringanan
b. Pembebasan
c. Pengembalian
d. Gabungan
16. Termasuk dalam validasi yang dilakukan oleh aplikasi terhadap data
BCL.KT01 adalah....
a. Kelengkapan dokumen
b. Kesamaan uraian barang
c. Kesamaan NPWP
d. Keaslian dokumen
17. Perhitungan Saldo akhir BM pada data SPPJ pada SAP KITE
menggunakan rumus:
a. BM Saldo = BM Awal – BM Pakai
b. BM Saldo = BM Awal + BM Pakai
c. BM Saldo = BM Awal – BM Pakai Lalu – BM Pakai
d. BM Saldo = BM Awal + BM Pakai – BM Pakai Lalu
18. Keputusan terhadap Laporan Ekspor BCL.KT01/BCL.KT02 adalah
a. Diterima/Ditolak/Dipending
b. Diterima/Ditolak/Diterima Sebagian
c. Diterima/Ditolak/Diproses
d. Diterima/Ditolak/Diminta Kelengkapan Data
19. Berikut ini daftar/listing yang bisa dicetak pada saat pemeriksaan Laporan
BCL.KT02 pada SAP KITE kecuali
a. Listing: DATA JAMINAN
b. Listing: DATA EKSPOR (PEB)
c. Listing: DATA SSPCP
d. Listing: DATA SPPB / PIB
20. Jika permhonan pengembalian disetujui maka diterbitkan:
a. SPPJ dan SPMK
b. SKPFP dan SPMK
c. STTJ dan SPMK
d. SPMK
6. Kunci Jawaban tes Formatif
1. B 11. B
2. B 12. B
3. C 13. D
4. C 14. A
5. B 15. A
6. D 16. C
7. C 17. C
8. D 18. D
9. A 19. A
10. B 20. B

7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat pada
bagian akhir modul ini, dan hitungllah jawaban Anda untuk mengetahui tingkat
penguasaan anda dengan rumus :
Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban yang benar X 100 %
20
Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
kegiatan belajar selanjutnya. Tetapi bila penguasaan Anda kurang dari 80%, Anda
harus mempelajari kembali terutama bagian yang belum Anda kuasai.
8. Daftar Pustaka
1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 580/KMK/2003 Tatalaksana Kemudahan
Impor Tujuan Ekspor Dan Pengawasannya.
2. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: KEP-205/BC/2003 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Dan
Pengawasannya.
3. Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor: 14/BC/2005 tentang
Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor Kep-
205/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kemudahan Impor
Tujuan Ekspor Dan Pengawasannya.
4. Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor: P-25/BC/2005 tanggal 16
Desember 2005 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Direktur Jenderal Bea
Dan Cukai Nomor Kep-205/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Dan Pengawasannya.
5. Modul Kuliah Prodip III Bea dan Cukai Sistem Informasi Kepabeanan dan Cukai,
Sigit Santosa, BPPK

You might also like