You are on page 1of 3

Bahan Baku

Chlorine mempunyai rumus molekul Cl2, berbentuk gas berwarna kuning kehijau-
hijauan yang beracun dan tidak terbakar. Bahan kimia ini mencair pada tekanan 7.86 atm
dan temperatur 250C atau pada tekanan udara 1 atm dan temperatur -350C. Dalam bentuk
cair berwarna kuning sawo dan agak jernih, merupakan oksidator kuat. Larut dalam
alkohol dan sedikit larut dalam air. Chlorine pada prinsipnya bermula dari unsure chlor
yang mempunyai lambang atom Cl. Chlorine tidak ditemukan di alam secara bebas
nemun ditemukan dalam berbentuk senyawa. Senyawa ini terdapat secara melimpah
dalam kandungan air laut, juga terdapat pada mineral halite (rock salt), sylvite, dan
carnalitte.

Proses
Untuk mendapatkan chlorine secara bebas, dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain elektrolisis air laut, elektrolisis magnesium chloride, elektrolisis asam klorida
(hydrochloric acid/HCl), reaksi antara kalium klorida (potassium klorida/KCl) dengan
asam nitrat (nitric acid/HNO3). Cara lainnya adalah oksidasi HCl dengan nitrogen oxide
(NO2) atau cara terakhir ini lebih dikenal dengan nama Chlor Alkali Process.
Di dalam negeri bahan kimia ini dihasilkan sebagai produk sampingan dari pabrik
caustic soda (NaOH). Pembuatannya dilakukan dengan cara elektrolisis sodium chloride
(NaCl) yang banyak terdapat dalam campuran air laut, yang kemudian akan
menghasilkan caustic soda (NaOH), gas hydrogen (H2), dan gas chlorine (Cl2). Dari
berbagai cara pembuatan chlorine, yang paling ekonomis untuk kondisi Indonesia yaitu
menggunakan cara elektrolisis dari air laut atau garam industri (NaCl). Proses ini disebut
Proses Chlor Alkali.
Pada proses chlor alkali bahan baku garam (NaCl) dilarutkan dalam air dan
kemudian dimurnikan. Larutan garam dengan kadar kemurnian yang tinggi selanjutnya
dielektrolisa menghasilkan caustic soda (NaOH), gas chlor (Cl2), dan gas hydrogen (H2).
Proses chlor alkali ada tiga jenis yaitu Merkuri, Diafragma, dan Ion-exchange
membrane. Proses produksi caustic soda dengan menggunakan proses chlor alkali dari
jenis ion exchange membrane, separti terlihat pada gambar-1.

2 NaCl + 2 H2O 2 NaOH + H2 + Cl2


Gas Chlorine

Produksi chlorine diatas merupakan gas chlorine. Chlorine dalam bentuk cair sulit
diketahui, karena gas chlorine yang dihasilkan dalam proses produksi caustic soda ini
tidak seluruhnya dijadikan chlorine cair, akan tetapi banyak diantaranya digunakan
langsung untuk produksi ethylene dichloride (EDC), calcium hypocloric (bleaching
liquor/Ca(OCl)2), sodium hypochlorite (NaOCl), serta hydrochloric acid (HCl). Namun
jumlah produksi chlorine ini dapat diketahui berdasarkan kapasitas caustic soda
dikarenakan secara reaksi kimia untuk setiap produksi 1 ton caustic soda diperoleh hasil
samping berupa chlorine berkisar antara 800 hingga 900 kg.
Kegunaan
Chlorine antara lain digunakan sebagai disinfectant air minum dan kolam renang,
bahan pemutih pada pabrik kertas/pulp, ekstraksi logam-logam, bahan baku EDC/plastik,
untuk sintesis zat organik, menghilangkan kerang laut pada cooling system PLTU, dan
berbagai keparluan lainnya.

1. Industri ethylene dichloride (EDC)

Ethylene dichloride (EDC) dengan rumus molekul C 2H4Cl2 dikenal pula dengan
nama 1,2-dichloroethane, ethylene chloride, atau dutch oil. Bahan kimia ini berbentuk
cairan tak berwarna yang berasa manis. Stabil terhadap air, alkali, asam, atau bahan kimia
aktif lainnya. Tahan terhadap oksidasi, serta tidak menyebabkan korosi pada logam.
Dapat larut dalam berbagai pelarut, namun kurang larut dalam air. Mempunyai titik didih
pada temperature 83,50C dan membeku pada -350C.

Proses
Ethylene dichloride diperoleh dengan cara reaksi antara chlorine dengan ethylene.
Untuk setiap produksi satu ton ethylene dichloride diperlukan ethylene sebanyak 283kg
dan chlorine 700kg.

C2H4 + Cl2 C2H4Cl2


Ethylene dichloride

Kegunaan
Ethylene dichloride (EDC) ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan vinyl
chloride monomer (VCM) yang mana selanjutnya VCM tersebut diubah menjadi poly
vinyl chloride (PVC) yang dikenal sebagai bahan baku plastik.

1. Industri hydrochloric acid (HCl)

Hydrochloric acid dengan rumus molekul HCl banyak dikennal dengan nama
hydrogen chloride atau asam klorida. HCl merupakan asam kuat yang sangat korosif,
berbentuk cairan bening hingga kuning muda, larut dalam air, alkohol, dan benzene.

Proses
Hydrogen chloride dapat dihasilkan dengan berbagai cara, antara lain dari hasil
pembakaran antara hydrogen dan chlorine dalam kondisi hampa udara. Cara lainnya yaitu
dengan cara reaksi antara sodium chloride (NaCl) dengan sulfuric acid (asam
sulfat/H2SO4), atau dengan cara pembakaran chlorine dengan methane (CH 4) di udara
terbuka.
Sedangkan pembuatan yang umum dilakukan di Indonesia yaitu dengan cara
pembakaran hydrogen dan chlorine, dimana untuk setiap pembuatan satu ton HCl yang
mempunyai konsentrasi 35% diperlukan bahan baku berupa gas hydrogen sebanyak
9,6kg dan chlorine 340kg.

H2 + Cl2 2HCl

Berdasarkan standar Industri Indonesia (SII) kadar HCl teknis untuk setiap jenis
adalah 35%, dan didefinisikan sebagai cairan yang beruap ( fuming gliquid), jernih tak
berwarna sampai berwarna kekuning-kuningan dengan bau yang menyengat (pungent
odour).
2. Industri calcium hypochloride (kaporit)

Calcium hypochloride atau calcium oxychloride (kaporit) mempunyai rumus


molekul Ca(OCl)2. Bahan kimia ini berupa padatan kristl berwarna putih yang mudah
larut dalam air dan alkohol.

Proses
Pembuatan dilakukan dengan cara mereaksikan gas chlor [Cl2] dan larutan
calcium hydroxide [Ca(OH)2]. Untuk menghasilkan 1 ton kaporit menurut penelitian
dibutuhkan sekitar 500kg chlorine.

Ca(OH)2 + Cl2 Ca(OCl)2.H2O

Kegunaan
Calcium hypochloride banyak digunakan sebagai bactericide, deodorant,
pemurnian air minum, disinfectant air kolam renang, dan bleaching agent (kertas dan
tekstil).

3. Sodium hypochloride

Sodium hypochloride (NaOCl) yang memiliki rumus molekul NaOCl.5HOH.


yang terbentuk melalui penambahan cholorine ke dalam campuran larutan dingin sodium
hydrox-ide. Bahan kimia ini memiliki sifat yang tidak stabil dalam udara serta tidak
berkurang jika dicampur dengan sodium hydroxide. Bahan yang larut dalam air dingin ini
bisa berbau busuk bila terkena air panas.
Bahan kimia yang banyak dipakai sebagai bleaching agent pada industri kertas
dan tekstil, sebagai bahan penjernih air, disinfectant bahan anti jamur ini pada proses
produksinya untuk setiap ton produk diperlukan sekitar 400kg chlorin.

You might also like