You are on page 1of 7

TUGAS

PERENCANAAN PAJAK DALAM


BISNIS PERKEBUNAN
”PT FRESH & CREAMY”

oleh:
Hela Wulansari (0810230077)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009
PT FRESH & CREAMY

Profil :
PT FRESH & CREAMY merupakan suatu prusahaan multinasional yang bergerak dalam
bidang perkebunan. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di Belanda dan saat ini sedang
membuka anak perusahaan di Indonesia, yang berpusat di Jalan Raya Batu No. 15, Malang,
Jawa Timur. PT FRESH & CREAMY yang ada di Batu menitikberatkan pada usaha
pembuatan makanan da minuman ringan yang berbeda dari produk lainnya. Pemilihan lokasi
di Batu, Malang, Jawa Timur dikarenakan PT FRESH & CREAMY merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang usaha untuk mengolah makanan dan minuman ringan yang
berbahan baku buah segar sehingga wilayah kota Batu yang berupa pegunungan, mudah
untuk mencari bahan baku yang diperlukan, transportasi dan fasilitas yang memadai, serta
pangsa pasar yang besar menjadikan alasan yang kuat untuk mendirikan anak perusahaan di
tempat ini. Selain itu, daerah pemasaran PT FRESH & CREAMY mencakup wilayah lokal,
nasional, serta multinasional (yang bergerak dalam bidang eksport).

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan :


1. Bentuk usaha perusahaan adalah PT karena mempertimbangkan:
a. Kemudahan dalam memperoleh pinjaman kredit.
b. Kesinambungan usaha terjamin.
c. Jumlah pemegang saham dapat lebih dari satu.
2. PT FRESH & CREAMY merupakan anak perusahaan MNC FRESH & CREAMY yang
pusatnya berkedudukan di Belanda. Sebagai anak perusahaan, maka PT FRESH &
CREAMY dapat memperoleh beberapa kemudahan pajak, contohnya:
a. With holding tax dari pendapatan deviden saat didistribusikan.
b. Dapat menikmati kebijakan pajak di Negara anak perusahaan berdiri.
c. Kewajiban pajak tidak terbatas.
3. Tarif pajak badan PPh 29 yang dikenakan pada perusahaan sebesar 25%.
4. Perusahaan wajib melakukan pembukuan.
5. Perusahaan memilih rekanan yang ber-NPWP dan importer yang ber-API.
6. Harga jual yang diberikan perusahaan adalah sesuai dengan harga pasar yang berlaku di
pasar pada saat terjadi transaksi.
7. Metode penyusutan yang digunakan oleh perusahaan adalah metode garis lurus sehingga
besar penyusutan tiap tahun adalah sama.
8. Perusahaan melakukan rekonsiliasi fiskal untuk kebutuhan perpajakan, yakni melakukan
penyesuaian dari laporan keuangan komersial menjadi laporan keuangan untuk
kepentingan perpajakan. Dalam hal ini, pembeda laporan keuangan komersialdan fiskal,
ada pada besar nilai tunjangan yang diberikan perusahaan pada seluruh karyawan.

Asumsi laba PT FERSH & CREAMY di tahun pertama sebesar 3 M serta kenaikan
sebesar 8% per tahunnya :

Bisnis PT FRESH & CREAMY mencapai perhitungan laba sebesar 3 M pada tahun pertama
ketika mereka mendirikan bisnisnya di Indonesia. Perhitungan laba bersih PT FRESH &
CREAMY ditunjukkan dengan perhitungan sebagai berikut:

Penjualan Rp 20.000.000.000

Harga Pokok (13.500.000.000)

Laba Kotor 6.500.000.000

Biaya Operasi (2.300.000.000)

Laba Sebelum Pajak 4.200.000.000

PPh (28%) (1.176.000.000)

Laba Setelah Pajak Rp 3.024.000.000

Lsbe setelah pajak tersebut yaitu sebesar Rp 3.024.000.000 akan meningkay sebesar 8%
setiap tahunnya. Pajak sebesar 28% ditetapkan oleh pemerintah, walalupun begitu PT FRESH
& CEAMY tetap memiliki laba yang tinggi dan akan meningkat setiap tahunnya karena
Indonesia memiliki pangsa pasar yang besar akan makanan dan minuman ringan berbahan
buah segar. Selain itu, di tahun depan bukan hanya biaya operasi yang dapat ditekan tetapi
juga biaya bahan baku yang dapat diminimalisir, karena semua bahan dapat ditanam dan
didapat dengan mudah di Indonesia.
Analisis PT FRESH & CREAMY Mempekerjakan 200 Orang Pekerja :

• Laporan keuangan tersebut dibuat untuk tujuan kepentingan pajak.


• Bentuk badan usaha menjadi sebua perseroan terbatas dipilih karena PT FRESH &
CREAMY memiliki modal serta laba per tahun yang besar serta jumlah karyawan yang
banyak.
• Jumlah yang tertera pada Laporan Keuangan adalah jumlah selama 1 tahun.
• Perusahaan tersebut diperkirakan mendapatkan laba sekitar Rp 3.000.000.000,- pada
tahun I (2010) dan akan meningkat 8% per tahunnya, sehingga laba tahun berikutnya
yaitu:
Tahun 2011 = 8% x Rp 3.000.000.000,- = Rp 240.000.000,-
Tahun 2012 = 8% x Rp 3.240.000.000,- = Rp 259.200.000,-
• Perusahaan diperkirakan dapat menampung 200 pekerja, sehingga Perhitungan Beban
Gaji :
Direktur 1 x Rp 20.000.000,-x 12 Rp 20.000.000,-
ManajerDivisi 10 x Rp 8.000.000,- x 12 Rp 960.000.000,-
Staf pegawai pabrik 110 x Rp 1.500.000,- x 12 Rp 1.980.000.000,-
Staf pegawai kantor 59 x Rp 2.000.000,- x 12 Rp 1.416.000.000,-
Staf pegawai non operasi 20 x Rp 1.000.000,- x 12 Rp 240.000.000,- +
Jumlah beban gaji 1 tahun 200 orang Rp 4.616.000.000,-
Divisi yang dimiliki perusahaan adalah divisi keuangan, akuntansi, SDM, pabrik /
produksi, operasionalkantor, pemasaran, gudang, keamanan, customer service,
danadministrasi.

Asumsi-Asumsi yang Digunakan dalam Pembuatan Laporan Keuangan Fiskal :

• Penjualan mengalami kenaikan sebesar Rp 2.500.000.000,- tiap tahunnya.


• Diskon penjualan diberikan kepada konsumen yang membeli secara tunai ataupun
konsumen yang memberikan uang muka minimal 75%. Jumlah diskon penjualan
mengalami kenaikan sebesar Rp 200.000.000,- tiap tahunnya.
• Nilai HPP merupakan perhitungan dari :
HPP = Persediaan awal + Pembelian bersih – Persediaan akhir
• Besar nilai HPP hampir setengah dari nilai penjualannya. Penyebabnya, bahan baku yang
digunakan perusahaan berasal petani buah langsung dari Batu sehingga harga bahan baku
yang diperoleh relatif murah, meski tidak menanam sendiri.
• Beban gaji dan tunjangan yang diberikan kepada karyawan jumlahnya tetap selama 3
tahun. Perhitungan gaji seperti dapat dilihat di atas. Sementara perhitungan tunjangan-
tunjangannya adalah sebagai berikut :
o Tunjangan kecelakaan kerja, kematian, beras, dan transportasi diberikan kepada
semua karyawan sama besar yaitu sebesar Rp 25.000,-setiap bulan. Sehingga
jumlah masing-masing tunjangan tersebut yang diberikan kepada 250 karyawan
adalah sebesar Rp 25.000,- x 12 x 250 = Rp 75.000.000,-
o TunjanganHari Raya (THR) yang diberikan kepada masing-masing karyawan
adalah Rp 300.000,- setiap 1 tahun sekali, sehingga jumlah THR yang diberikan
kepada 250 karyawan adalah sebesar Rp 300.000,- x 250 = Rp 75.000.000,-
Semua tunjangan yang diberikan kepada karyawan adalah dalam bentuk uang tunai,
sehingga dapat dimasukkan sebagai beban perusahaan yang mengurangi laba.
• Beban utilitas merupakan beban pemakaian listrik, air, dan telepon. Nilainya tiap tahun
semakin meningkat. Hal ini disebabkan adanya peningkatan jumlah barang (makanan dan
minuman ringan berbahan baku buah segar yang diproduksi). Jika jumlah produksi
meningkat, beban utilitas juga meningkat.
• Jumlah beban publikasi semakin meningkat setiap tahun karena publikasi penting untuk
mempertahankan eksistensi produk di tengah-tengah pasar, baik pasar lokal, nasional,
maupun luar negeri.
• Beban pengiriman dilakukan untuk mengirim barang baik secara lokal, nasional, maupun
internasional, yaitu melalui ekspor. Biaya ini mengalami peningkatan dari tahun ketahun
seiring dengan peningkatan jumlah penjualan tiap tahunnya.
• Beban perlengkapan serta beban pemeliharaan gedung dan peralatan jumlahnya
diasumsikan tetap setiap tahun.
• Beban kerugian karena pencurian pada tahun 2011 berkurang dari Rp 10.000.000,-
menjadi Rp 7.500.000,- karena perusahaan melakukan pengamanan yang lebih ketat.
Namun, pengamanan tersebut agak berkurang pada tahun 2012 sehingga beban kerugian
karena pencurian mengalami kenaikan menjadi Rp 8.125.000,-.
• Besar penyusutan gedung dan peralatan masing-masing ditetapkan sebesar Rp
10.000.000,- per tahun.
Asumsi bahwa PT FRESH & CREAMY memiliki SPV di beberapa Negara tax heaven :

No Uraian Indonesia Liechtenstein Grup

1 Penjualan 14.000.000 20.000.000 20.000.000

2 Harga Pokok 13.500.000 14.000.000 13.500.000

3 Laba Kotor 500.000 6.000.000 6.500.000

4 Biaya Operasi 500.000 100.000 600.000

5 Laba Sebelum Pajak 0 5.900.000 5.900.000

6 PPh (9,5) 0 560.500 560.500

7 Laba Setelah Pajak 0 5.339.500 5.339.500

Penjelasan di atas merupakan asumsi bila PT FRESH & CREAMY didirikan di salah satu
Negara tax heaven, misalnya Liechtenstein. Dapat kita ketahui bahwa ketika perusahaan
didirikan di Indonesia maka PT FRESH & CREAMY tidak akan mendapatkan keuntungan
akibat potongan pajka yang tinggi di Indonesia. Namun bila perusahaan didirikan di salah
satu negara tax heaven, maka perusahaan masih mendapat keuntungan sebesar 5.339.500-
4,320.000 = 1.019.500. Hal itu dkarenakan, di Negara tax heaen tidak dikenakan potongan
pajak yang besar atas penjualan, sehinggan perusahaan masih mendapat keuntungan.

Selain itu, setiap negara memilik pandangan berbeda mengenai tax avoidance. Indonesia
memiliki peraturan mengenai tax avoidance melalui peraturan SE No 23/Pj.42/1999, yang
menyatakan bahwa kompensasi kerugian dapat diambil alih dengan syarat:

 Perusahaan A yang mempunyai rugi fiskal harus melakukan revaluasi aktiva tetap

 Saat diambil alih A harus tetap aktif

 Setelah penggabungan, minimal 2 tahun perusahaan B harus tetap aktif

Sistem perpajakan atas perseroan di Indonesia bila didilhat dari sudut pandang pajak atas
perseroan serta dikaitkan dengan pemegang saham orang pribadi, maka Indonesia menganut
“separate entity system” atau “Classical System”. Perseroan dipandang sebagai entitas
terpisah dengan pemiliknya sehingga perseroan dikenakan pajak tersendiri terpisah dari
pemegang sahamnya.

Pengelolaan transaksi pemberian kesejahteraan karyawan

Perencanaan perpajakan dalam bisnis perkebunan ini, juga mencakup pengelolaan atas
pemberian kesejahteraan karyawan. Hal itu berkaitan dengan potongan pajak yang lebih besar
bila perusahaan memberikan dalam bentuk tunai. Sehingga, perusahaan harus merencanakan
secara cermat, mengenai pemberian kesejahteraan karyawannya dengan tujuan untuk
meminimalisir pembayaran pajak. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengelola
transaksi pemberian kesejahteraan pajak antara lain:

 Transportasi karyawan

 Pakaian seragam karyawan

 Pemberian Natura lainnya

 Perjalanan dinas karyawan

 Bonus dan jasa produksi

 Pemberian natura di daerah terpencil

 Perubahan UU PPh: Pemberian Kesejahteraan untuk karyawan semaksimal mungkin


bisa dibebankan

 Pembayaran gaji secara Gross Up

 Pengobatan karyawan

 Pembayaran premi asuransi

 Iuran pensiun dan JHT

 Perumahan untuk karyawan

You might also like