Professional Documents
Culture Documents
6
Sebagian besar lahan di Indonesia digunakan untuk pertanian baik
pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan
kehutanan. Oleh karena itu Indonesia dikenal sebagai negara agraris.
Sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian ë 45 % (1996),
menurun menjadi 42% (2009)
Saat krisis (1999) meningkat menjadi 50 %. Tahun 2002 turun
kembali menjadi 47%.
Serapan tenaga kerja pertanian ë 34 juta (1985) , 42 juta (1992),
turun menjadi 40 juta (1993), dan turun lagi menjadi 37,5 juta
(1994). Namun masa krisis tahun 1998 naik lagi menjadi 64,4 juta
orang.
Sumbangan sektor pertanian terhadap pendapatan nasional sekitar
16,9% tahun 1998 (sekitar Rp 167 trilyun).
Secara absolut peranan tersebut mengalami kenaikan tetapi secara
relatif mengalami penurunan.
Pada awal Pelita I PDM dari sektor pertanian Rp 24,9 trilyun (37,9 %).
Pada tahun 2009, pertanian memberikan 14% pendapatan nasional.
Pertanian menghasilkan bahan kebutuhan pokok (pangan,
sandang, dan papan). Sebagai penghasil pangan, pertanian belum
ada yang menggantikan sehingga dalam keadaan darurat atau
perang, peranan pertanian sangat strategis.
Ôomoditi-komoditi perkebunan, kehutanan, perikanan dan
sebagian tanaman pangan dan peternakan merupakan komoditas
ekspor penghasil devisa. Nilai ekspor pertanian tahun 1984
sebesar US$ 2,5 miliar meningkat menjadi US$ 7,1 miliar.
?
ppp
p
p
pp
p
3.1. Adanya jarak waktu antara mulai investasi dengan penerimaan
hasil yang lama, karena proses produksi pertanian memerlukan
waktu lama
Pada tanaman padi misalnya perlu waktu 3-4 bulan baru bisa
menghasilkan. Pada tanaman perkebunan dan buah-buahan
perlu waktu 4-8 tahun. Ôeadaan ini akan mempengaruhi
tingkat resiko usaha, tingkat pengembalian modal. Resiko
usaha bisa berupa resiko fisik dan pasar. Resiko fisik berarti
kemungkinan kegagalan panen atau pengurangan panen yang
disebabkan bermacam-macam faktor seperti banjir,
kekeringan, hama dan penyakit, dan bencana lainnya. Resiko
pasar bisa berupa terjual produknya dengan harga murah atau
tidak ada pembeli..
Ôalau hasilnya lama baru diperoleh akan menurunkan nilai kini
hasil tersebut. Ôarena waktu mempunyai nilai, semakin lama
nilainya makin kecil. Faktor penyetaraan nilai tahun tertentu
dengan nilai kini disebut faktor diskonto.
3.2. Merupakan pertanian rakyat
Sebagian besar pertanian Indonesia merupakan pertanian rakyat.
Ciri-ciri pertanian rakyat ë 1] skala usaha kecil, rata-rata
penguasaan lahan pertanian hanya sekitar 0,5 hektar, 2] tidak ada
pembedaan antara usaha dan rumahtangga, misalnya rumah yang
sekaligus merupan gudang, kandang ternak, keuangan usaha dan
rumah tangga tercampur, 3] manajemennya tidak profesional.
3.3. Mersifat ekstensif
Pertanian membutuhkan lahan yang luas. Ôeadaan ini berimplikasi
bahwa lahan di kota pasti kalah bersaing dengan kegunaan usaha
lain.
3.4. Hasil pertanian sukar dikuasai
Proses produksi pertanian banyak ditentukan oleh alam, sehingga
jumlah dan kualitas hasilnya sering tidak bisa dikuasai. Ôeadaan
ini mengakibatkan perlunya proses sortasi dalam penanganan
pascapanen.
3.5. Spesialisasi dalam pertanian sukar diterima
Spesialisasi dapat dibedakan menjadi spesialisasi produksi dan
tenaga kerja.
Spesialisasi produksi berarti menghasilkan satu macam produk,
karena pertanian beresiko tinggi maka tidak banyak petani yang
melakukannya.
Spesialisasi tenaga kerja banyak dilakukan di pabrik atau industri,
tetapi tidak berlaku di pertanian. Umumnya tenaga kerja dapat
bekerja pada beberapa pekerjaan. Tetapi ada kebiasaan di
masyarakat tertentu yang pekerjaannya berdasarkan jenis
kelamin, misalnya wanita bekerja di penyiangan, panen, sedang
laki-laki bekerja mencangkul, sopir traktor dan pekerjaan yang
relatif berat.
Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menghubungkan
antara produksi yang dihasilkan dengan faktor produksi.
Y = f(X1, X2,...Xn). Mila faktor produksinya satu Y=f(X) bisa
digambarkan dalam grafik sbb.ë
Fungsi Produksi Neoklasik
Suatu fungsi produksi yg menggambarkan hubungan antara input
dan output, mulai dari tanpa input lalu ditambah sampai
jumlahnya banyak, outputnya akan naik dg tingkat kenaikan yg
semakin meningkat, sampai titik tertentu (ttk belok), kemudian
naik dg tingkat kenaikan yg semakin berkurang, produksi
mencapai maksimum dan lalu turun.
Hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang
Produksi marginal, produksi rata-rata.
Elastisitas produksi
Efisiensi produksi berarti maksimisasi perbandingan output dan
input. Efisiensi teknis, output dan input diukur dengan unit fisik.
Ini terjadi pada ` erage Product (AP) maksimum. Pada saat itu
AP=MP (Marginal Product.) Efisiensi harga/ alokatif berarti dicapai
pada keuntungan maksimum. Ini dicapai pada saat nilai produksi
marginal (MVP) = harga input (v) atau MP = v/p, dimana p =
harga output.
Jika diketahui fungsi produksi dan harga, maka dapat dicari
tingkat input dan produksi optimal, artinya yang menghasilkan
keuntungan maksimal.
Ñ=py-vx
Ñ maximum, bila dÑ/dx = 0,
dan d(dÑ/dx)/dx < 0
Ñ
Contoh ë fungsi produksië y= 10X-X2 dan Y= 10X0,5, harga y (p)=
Rp 10/unit dan harga X (v)= Rp 6/unit. Merapa produksi
maksimal, input optimal, produksi optimal, dan laba maksimal ?
Teknologi akan meningkatkan produksi
Contoh teknologi baru adalah teknomogi mekanis (pemakaian
traktor); teknologi kimia (pupuk, pestisida); teknologi biologi
(bibit hibrida, penggunaan legin, dll.)
Gambar ë Pengaruh teknologi terhadap produksi
p
Miaya = biaya variabel dan biaya tetap
= MV + MT
= f(Q) + MT
Jangka waktu
LR= long run = jangka panjang
SR= short run =jangka pendek
VSR= ery short run= jangka sangat pendek
AC = a erage cost =biaya rata-rata
AVC = a erage ariable cost = biaya variabel rata-rata
MC = marginal cost = biaya marginal
Dalam gambarë
AC slope garis dari titik o ke fungsi biaya
AVC=slope garis dari titik o ke fungsi biaya variabel
MC= slope garis singgung fungsi biaya
Ôurva MC diatas AVC minimum= kurva supply
Laba maksimum dicapai pada saat MC = p, persamaan ini
menghasilkan persamaan penawaran, dimana Qs=f(P).
p
Variabel ë isoquant, expantion path, isocline, ridgeline,
pseudoscale
line
psoquant ë garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi
penggunaan input X1 dan X2 yang menghasilkan
jumlah produksi yang sama.
MRTSx1x2 = besarnya input X2 yang harus dikurangi, bila X1
ditambah i unit agar produksinya masih tetap.
psocost ë garis yang menghubungkan kombinasi input X1 dan X2
yang bernilai biaya yang sama.
p
p
6
Ôontribusi tanah pada produksi dipengaruhi oleh luas dan
kesuburan. Ôesuburan dipengaruhi oleh sifat fisik dan kimia
tanah.
Sebagai modal, tanah mempunyai karakteristikë
1. jumlah tidak dapat ditambah
2. Tanah merupakan modal tidak bergerak
3. tidak memerlukan penyusutan
Pengaruh tenaga kerja dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas serta
pengalaman
?
Modal adalah barang atau uang yang bersama dengan faktor
produksi lain (tanah dan tenaga kerja) menghasilkan barang baru.
Macam modal
1. berdasar bisa dilihat tidaknya ë tangible dan non tangible,
misalnya human in estment
2. dari sumbernya ë equity capital dan debt capital
3. dari manfaatë pri ate capital (hanya memberi manfaat
kepada investor) ,dan social capital (memberi manfaat banyak
orang) misalnya jalan dan irigasi.
?
Manajemen adalah ilmu dan seni untuk mengelola
(merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan
mengendalikan) suatu usaha guna memperoleh keuntungan.
Menurut Dun & street, 88% kegagalan bisnis disebabkan oleh
manajemen yang tidak efektif.
?
Mentuk hubungan antara petani dengan lahan garapan dapat
digolongkan menjadi 3 macamë petani pemilik penggarap, petani
penyewa, dan petani penyakap.
ë
petani pemilik penggarap adalah petani tradisional. Penyakap
juga merupakan petani tradisional yang kurang mampu, sudah
terbiasa menggarap lahan untuk usahatani tetapi mungkin
kurang profesional. Petani penyewa umumnya lebih
profesional, karena sudah memperhitungkan untung rugi.
Ú ë
petani pemilik penggarap jangka waktunya tak terbatas,
sedang penyewa terbatas pada kontrak sewa menyewa.
Penyakap waktunya tidak ditentukan tetapi mudah dihentikan
penggarapannya.
ë kendala /insentif ekonomi
Penyewa mengeluarkan uang lebih banyak. Ini bisa
membatasi bisa tidak, tergantung kemampuan dan
tersedianya kredit. Untuk penyakapan tergantung
perjanjian bagi hasil dan pembebanan biaya.
Menurut UUPMH 1960 hasil dan biaya dibagi dua, tetapi
prakteknya tidak demikian. Dalam praktek ada yang
hasilnya dibagi dua, biayanya seluruhnya ditanggung
penyakap.
?
Masalah bunga
Pertanian mempunyai karakteristik tertentu sehingga
perkreditan pertanian memerlukan bunga yang murah, ada
grace periode, waktu panjang, kelonggaran atau asuransi,
bimbingan atau pendampingan, dll.
Munga kredit dipengaruhië biaya administrasi, biaya modal,
inflasi, resiko, dan jangka waktu pengembalian.
Mengapa petani perlu kredit«. ?
untuk membiayai usahataninya
untuk membiayai pemasaran
pembiayaan konsumsi
pembiayaan kegiatan social
p ?p
p
p
6
Permintaan hasil pertanian merupakan hubungan antara jumlah
barang hasil pertanian yang akan dan mau dibeli oleh konsumen
dan harga hasil pertanian tersebut
Permintaan hasil pertanian dapat dinyatakan sebagai kurva,
persamaan, atau tabel permintaan
Fungsi permintaan adalah suatu fungsi yang menggambarkan
hubungan antara jumlah barang yang mau dan mampu dibeli
konsumen dengan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
hasil pertanian tersebut.
dalam persamaan matematika ë
Q = f(P, Ps, Pk, I, T, S)
P= harga, Ps = harga barang substitusi, Pk = harga barang
komplementer, I = pendapatan konsumen, T = selera dan cita rasa
konsumen, S = musiman
Harga barang mempengaruhi jumlah permintaan, untuk hampir
semua barang (barang inferior, normal dan mewah, selain giffen
goods, hubungan antara harga barang dan jumlah permintaan
digambarkan mengikuti hukum permintaan, yaitu bila harga
barang naik, maka jumlah permintaannya berkurang dan
sebaliknya bila harga menurun, maka permintaan barang tersebut
akan naik
Pada giffen goods berlaku sebaliknya, yaituë bila harga barang
naik maka jumlah permintannya akan naik dan bila harga barang
turun, maka jumlah permintaannya akan turun. Contoh ë
barang/jasa yang informasinya kurang jelas seperti film di bioskop
dan barang yang rendah nilai sosialnya misalnya gaplek.
Harga barang substitusi mempengaruhi jumlah permintaan
barang, bila harga barang substitusi naik maka jumlah permintaan
barang akan naik.
Hal ini disebabkan karena konsumen akan mengganti
konsumsinya pada barang lain yang lebih murah, atau paling tidak
mengurangi konsumsi barang yang harganya naik dan menambah
konsumsi barang yang harganya turun.
. Mila harga barang komplementer
naik maka jumlah permintaan barang akan mengalami
penurunan, karena konsumsi barang yang kita bicarakan
dikonsumsi konsumen bersama-sama dengan barang
komplementer, sehingga penurunan konsumsi barang
komplementer juga berakibat sama dengan barang tersebut.
. Untuk barang normal dan mewah,
kenaikan pendapatan konsumen akan meningkatkan jumlah
permintan barang, demikian sebaliknya bila pendapatan
konsumen turun, maka jumlah permintaan konsumen akan turun.
tetapi untuk barang inferior dan giffen goods, bila pendapatan
konsumen naik akan menurunkan jumlah permintaan barang dan
sebaliknya bila pendapatan konsumen turun, maka jumlah
permintaan barang akan naik.
. Mila cita rasa dan selera
konsumen naik maka jumlah permintaannya juga akan naik.
selera dan citasara konsumen Indonesia akan beras lebih tinggi
daripada orang barat, maka permintaan beras orang Indonesia
lebih tinggi dibandingkan permintaan orang barat.
demikian sebaliknya citarsa dan selera orang barat terhadap
gandum dan kentang lebih tinggi daripada orang Indonesia,
sehingga jumlah permintaan gandum dan kentang orang barat
lebih tinggi daripada orang Indonesia.
. Untuk mengukur respon permintaan terhadap reaksi
perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan diukur
dengan elastisitas permintaan. faktor-faktor yang diukur
responnya biasanya adalah harga (Elastisitas permintaan terhadap
harga), harga barang lain (Elastisitas permintaan harga silang),
pendapatan (elastisitas permintaan terhadap pendapatan).
Elastisitas permintaan terhadap harga adalah perbandingan
antara prosentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan
prosentase perubahan harga barang.
Edp = (Q/ Q)/(P/P)
Mila tersedia teknologi yang semakin maju, akan meningkatkan
jumlah penawaran. Didalam pertanian teknologi bisa berupa
teknologi fisik/mekanis, kimia, biologi, dll.
?
Pengaruh musim terhadap penawaran sudah jelas, bila sedang
musim maka akan tersedia banyak barang yang ditawarkan.
Ôeseimbangan pasar terjadi bila jumlah permintaan sama dengan
jumlah penawaran. Dalam keseimbangan terdapat harga dan jumlah
barang keseimbangan. Ôeseimbangan harga dan jumlah barang akan
berubah bila kurva penawaran dan permintaan berubah.
6
Ôebijakan pertanian sering disebut pula politik pertanian
merupakan salah satu kegiatan pemerintah untuk masyarakat
yang ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup, kesempatan
ekonomi petani dan kehidupan pedesaan.
1. Harga dasar
Harga dasar merupakan harga minimum yang harus terjadi di
tingkat petani, agar petani mendapatkan harga yang layak
sehingga petani terangsang untuk selalu meningkatkan produksi.
Ôebijakan ini diberikan mengingat harga yang terjadi di pedesaan
sangat rendah terutama pada saat panen. karena petani
kebanyakan miskin, sehingga pada waktu panen ada
kecenderungan petani menjual sebagian besar hasil panen untuk
mencukupi kebutuhannya, sehingga jumlah penawaran hasil
panen berlimpah, menyebabkan harga rendah.
^. harga atap
Harga atap adalah harga maksimum yang harus terjadi agar
konsumen dapat mengkonsumsi komoditas tersebut. Ôeadaan ini
terjadi pada saat paceklik, karena persediaan komoditas tersebut
kurang, sedangkan konsumsi jalan terus. Ôebijakan harga atap ini
bertujuan untuk melindungi konsumen.
3. Muffer stock
Ada bermacam-macam tujuan buffer stock yang sesuai dengan
namanyaë
a. Market operation stock, yaitu cadangan beras untuk keperluan
operasi pasar, yaitu untuk menjalankan kebijakan harga dasar dan
atap.
b. Emergency stock, yaitu cadangan beras untuk keperluan
bantuan kepada masyarakat bila terjadi musibah.
c. Commitment stock, yaitu cadangan beras untuk penyaluran
golongan anggaran termasuk pegawai negeri, pegawai MUMN,
tentara.
d. carry over stock, yaitu cadangan yang akan digunakan untuk
kebutuhan masa mendatang (ganti tahun).
Tarif bea masuk impor selain mendatangkan pendapatan bagi
pemerintah, sekaligus bisa dimanfaatkan untuk melindungi
produsen dalam negeri. akibat adanya tarif bea masuk, harga
produk tersebut menjadi naik.
Pajak ekspor selain juga mendatangkan pendapatan bagi
pemerintah juga berfungsi untuk melindungi industri dalam negeri
yang menggunakan bahan baku produk tersebut. dengan adanya
pajak ekspor, maka harga produk dalam negeri menjadi lebih
murah, sehinga menguntungkan pengguna bahan baku tersebut.
6. Pembatasan produksi
7. Pembayaran langsung
Ôebijakan struktural berupa kebijakan pertanahan, pola dan tata
tanam serta kebijakan tentang infrastruktur. Ôebijakan
pertanahan bertujuan untuk menata luas pengusahaan dan
pemilikan lahan. Ôebijakan ini bisa berupa agrarian reform yang
meliputië
1. perubahan sistem pemilikan dan penguasaan tanah
2. perubahan dalam sistem penggunaan tanah
3. perubahan tentang hukum agraria nasional
Menurut Mosher (1969), struktur pedesaan yang modern terdiri
darië
1. tersedianya pasar tempat menjual hasil produksi dan membeli
sarana produksi dan peralatan pertanian.
2. jalan-jalan desa yang cukup memadai
3. tempat-tempat percobaan guna melakukan verifikasi lokal
4. Perangkat penyuluhan, tempat petani belajar dan bertanya
tentang teknologi baru
5. fasilitas perkreditan guna menunjang penggunaan teknologi
baru.
kebijakan pemasaran menitik beratkan pada pengaturan sistem
pemasaran beserta lembaga-lembaganya, sehingga tercipta
sistem pemasaran yang efisien dan efektif agar petani mempunyai
daya saing yang tinggi.
p ?
p
Perubahan dalam pendekatan kebijakan pembangunan pertanian
yang dilakukan oleh Ôabinet Persatuan Nasionalë
1. Perubahan penekatan perencanaan dari dominasi perencanaan
terpusat menjadi lebih terdesentralisasi, dalam upaya menjamin
pembangunan partisipasif, optimasi pemanfaatan sumberdaya
yang beragam dan mencapai pembangunan daerah yang lebih
merata.
2. Perubahan orientasi pembangunan dari pendekatan peningkatan
produksi menjadi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
petani.
3. Perubahan dari penekanan pada upaya menghasilkan produk
tanaman primer mengarah pada produk-produk olahan yang
dapat menciptakan nilai tambah bagi masyarakat pedesaan,
melalui pengembangan agribisnis di pedesaan.
4. Perubahan dari pemanfaatan teknologi padat karya untuk
menciptakan kesempatan kerja mengarah pada penerapan
teknologi padat modal ddan mekanisasi pertanian dalam upaya
untuk mencapai efisiensi usaha dan daya saing komoditas.
5. Perubahan dari dominasi peran pemerintah dalam pelaksanaan
pembangunan menjadi pada semakin besarnya peran masyarakat
dan swasta mulai dari perencanaan sampai pada
implementasinya.
p
p
Ôoperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang
merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasar atas azas kekeluargaan.
Macam-macam koperasië
-koperasi produksi
-koperasi pemasaran
-koperasi simpan pinjam
Sejarah koperasi dunia.
Jejak-jejak organisasi yang menyerupai koperasi pernah ada di
Mesir kuno kira-kira 3000 tahun SM.ada bekas ide koperasi
kebudayaan di Yunani, Romawi dan China. Ôoperasi pengusaha
tani pertama yang dilaporkan adalah koperasi para peternak sapi
perahan di Swiss, yang membuat keju secara koperatif pada abad
ke 13. orang-orang amerika berpengalaman dalam membentuk
koperasi. Menyamin Franklin membentuk gabungan asuransi
bersama (koperasi) pada tahun 1752. menjelang tahun 1800-an
hampir sebanyak 1000 koperasi usahatani terutama koperasi
peternak perahan di Amerika Serikat.
Manyak orang mengakui bahwa koperasi resmi pertama pada
jaman modern adalah ¶perkumpulan para pelopor keadilan
Rochdale¶ di Inggris tahun 1844. pada awalnya anggotanya
berjumlah 28 yang berusaha dalam pembelian perbekalan untuk
bisnis mereka. Walaupun perkumpulan tersebut bukan yang
pertama, tetapi prinsip-prinsip dasarnya telah berlaku sebagai
model bagi perkembangan sejumlah besar koperasi modern.
Prinsip-prinsip Rochdale
1. modal harus disediakan sendiri dan modal tersebut mendapat
suku bunga yang tetap.
2. koperasi hanya menyediakan bahan makanan yang paling pokok
dan yang dapat diperoleh kepada para anggota.
3. timbangan dan ukuran penuh harus diberikan.
4. harga pasar harus dibayar langsung, tidak ada kredit yang
diberikan atau diminta.
5. laba harus dibagi menurut perbandingan jumlah pembelian yang
dilakukan oleh setiap anggota.
6. prinsipnya setiap anggota mempunyai 1 suara yang menentukan
dan harus ada persamaan bagi semua jenis kelamin dalam
keanggotaan.
7. manajemen harus dikelola oleh para pejabat dan komite/panitia
yang dipilih secara berkala.
8. persentase tertentu dari sisa hasil usaha harus disediakan bagi
pendidikan
9. perhitungan (laporan) keuangan dan neraca harus sering
disajikan kepada para anggota.