You are on page 1of 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberi kita taufiq dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul “BUMI DAN TATA SURYA”.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta

keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang

terang benderang.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami khususnya,

dan segenap pembaca umumnya. Kami menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk menuju kesempurnaan

makalah ini.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah bersusah payah membantu hingga terselesaikannya penulisan makalah ini. Semoga semua

bantuan dicatat sebagai amal sholeh di hadapan Allah SWT. Amin.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG......................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH..................................................................... 2

C. TUJUAN PENULISAN........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3

A. Asal-usul Tata Surya........................................................................... 3

B. Sejarah Penemuan Tata Surya........................................................... 4

C. Susunan Tata Surya............................................................................. 5

BAB III PENUTUP............................................................................................. 10

A. KESIMPULAN................................................................................... 10

B. SARAN................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk
delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173
satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat
planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan
planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan
bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh
cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Itulah sedikit gambaran tentang Tata Surya. Tetapi, Bagaimana Tata Surya bisa berbentuk
seperti sekarang? Bagaimana awal mula terbentuknya Tata Surya? Apa yang menarik tentang
Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di sekitar kita dan saya akan mencoba
menjawab lewat makalah ini.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang berjudul “Tata
Surya dan Semua Benda Langit yang Terikat dengan Gravitasi” dengan harapan dapat membantu
para pembaca.. Dengan adanya makalah ini bukan berarti benda langit hanya itu saja tetapi
masih ada banyak lagi yang tidak dapat ditangkap oleh indera manusia sehingga kita harus
banyak belajar agar dapat menemukan benda langit yang baru.
1

B. Rumusan masalah

 Bagaimana asal-usul Tata surya?

 Bagaimana sejarah penemuan Tata surya?

 Bagaimana susunan Tata surya?

C. Tujuan penulisan

 Mengetahui asal-usul Tata Surya

 Mengetahui sejarah Tata Surya

 Mengetahui susunan Tata Surya


2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal-usul Tata Surya

Banyak ahli telah mengemukakan hipotesis tentang asal-usul Tata Surya, diantaranya

 Hipotesis nebula

Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenberg(1688-1772)tahun


1734dan disempurnakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775 Hipotesis
serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun
1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace,
menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini
terbentuk dari debu, es,dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar
hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar
dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa
(matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-
cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut
memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet
luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet
merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.

 Hipotesis planetisimal

Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest
R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita
terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa
awal pembentukan matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada
permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali
dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang
memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian
lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran
kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet.
Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan,
sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.

 Hipotesis pasang surut bintang

Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun
1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari.
Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari
matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang
kemudian terkondensasi menjadi planet.Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929
membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian
pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.

3
 Hipotesis Kondensasi

Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P.
Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata
Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

 Hipotesis Bintang Kembar

Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada
tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua
bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak
meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang
yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.

B. Sejarah Tata Surya

 Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan
Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan
mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing
planet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu
membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi.
Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata
manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui
mata telanjang. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat
berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama
sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari
Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat alam
semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543).
Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens
(1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak
orbit Bumi-Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan
perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui
Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton
(1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang
memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya. Pada 1781,
William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus
menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada
Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit
Uranus. Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lainnya yang
letaknya melampaui Neptunus (disebut objek trans-Neptunus), yang juga mengelilingi
Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek
4

Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan
benda langit termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada
Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus,
Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004). Penemuan 2003
EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit
pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto.

Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi
nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit.

C. Susunan Tata Surya

Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya
dan planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid yang mengelilingi matahari. Susunan
tata surya terdiri atas matahari, delapan planet, satelit-satelit pengiring planet, komet,
asteroid, dan meteorid. Benda langit yang berupa planet dan benda langit lainnya dalam
mengelilingi matahari disebut revolusi. Sebagian besar garis edarnya (orbit) berbentuk
elips. Bidang edar planet-planet mengelilingi matahari disebut bidang edar, sedangkan
bidang edar planet bumi disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda langit
juga berputar pada porosnya yang disebut rotasi, sedangkan waktu untuk sekali berotasi
disebut kala rotasi.

A). Matahari
Matahari merupakan pusat tata surya yang berupa bola gas yang bercahaya. Matahari
merupakan salah satu bintang yang menghiasi galaksi Bima Sakti. Suhu permukaan
matahari 6.000 derajat celsius yang  dipancarkan ke luar angkasa hingga sampai ke
permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celsius

B). Planet

1. Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius
tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Garis tengahnya 4500
km, lebih besar daripada garis tengah bulan yang hanya 3160 km. Diperkirakan tidak ada
kehidupan sama sekali di Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6
hari. Ini berarti panjang siang harinya 28 hari lebih, demikian juga malam harinya.
Merkurius mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.

5
2. Planet Venus
Planet ini lebih kecil dari bumi. Venus menempati urutan kedua terdekat dengan
matahari. Planet ini terkenal dengan bintang kejora yang bersinar terang pada waktu sore
atau pagi hari. Rotasi Venus ± 247 hari, dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama
225 hari, artinya 1 tahun Venus adalah 225 hari.

3. Planet Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Ukuran besarnya hampir
sama dengan Venus dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak antara bumi dengan matahari
adalah 149 juga km. Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti hari bumi = 24 jam.
a. Gerak rotasi bumi

Gerak bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi. Arah rotasi bumi sama
dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Inilah sebabnya mengapa
matahari terbit lebih dulu di Irian Barat dari pada di Jawa. Satu kali rotasi bumi
menjalani 3600 yang ditempuh selama 24 jam.
b. Akibat rotasi bumi

1) Adanya gerak semu harian dari matahari


2) Pergantian siang dan malam
3) Penyimpangan arah angin, arus laut
4) Penggelembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi
5) Timbulnya gaya sentrifugal
6) Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari semalam
7) Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya
c. Gerak revolusi dari bumi

Selama mengedari matahari ternyata sumbu bumi miring dengan arah yang
sama terhadap bidang ekliptika. Kemiringan sumbu bumi ini besarnya 23 ½0 terhadap
bidang ekliptika tersebut. Akibat dari revolusi bumi ialah :
Akibat dari revolusi bumi adalah :
1) Pergantian empat musim
2) Perubahan lamanya siang dan malam
3) Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan
Lintasan bumi dalam revolusinya terhadap matahari disebut orbit.
d. Gaya gravitasi terrestrial dari bumi

Bumi kita ini mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya tarik bumi ini
dinamakan gaya gravitasi terrestrial bumi. Benda di bumi ini memiliki bobot karena
pengaruh gaya gravitasi tersebut. Gaya gravitasi terrestrial inilah yang menahan
semua materi yang ada di bumi serta atmosfernya hingga tidak hilang melayang ke
alam semesta.

6
a. Waktu

Kita telah mengenal waktu satu hari satu malam yang lamanya 24 jam. Waktu
24 jam ini adalah sehari semalam solar (matahari) berdasarkan gerak semu matahari
dalam membuat satu revolusi lengkap.

4. Planet Mars
Planet ini berwarna kemerah-merahan yang diduga tanahnya mengandung banyak
besi oksigen, hingga kalau oksigen masih ada jumlahnya sangat sedikit. Pada permukaan
planet ini didapatkan warna-warna hijau, biru dan sawo matang yang selalu berubah
sepanjang masa tahun. Mars mempunyai dua satelit atau bulan yaitu phobus dan daimus.
Jarak planet mars dengan matahari ialah 226,48 juga km. Garis tengahnya adalah
6272 km dan revolusinya 1,9 tahun. Rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasarkan data yang
dikirim oleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada oksigen, hampir tidak ada air,
sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air itu tak lebih merupakan
lapisan salju yang sangat tipis.

5. Planet Yupiter
Yupiter merupakan planet terbesar. Berdasarkan analisis spektroskopis planet ini
mengandung gas metana dan amoniak banyak, serta mengandung gas hidrogen. Yupiter
mempunyai kurang lebih 14 satelit atau bulan. Planet Yupiter bergaris tengah 138.560
km, rotasinya cepat yaitu 10 jam. Oleh karena gaya gravitasinya yang sangat kuat,
Yupiter mempunyai 12 satelit (bulan) dan 3 darinya beredar berlawanan arah dengan 9
lainnya.

6. Planet Saturnus
Saturnus mempunyai massa jenis yang sangat lebih kecil dari pada air yaitu 0,75
g/cm3, sehingga akan terapung di air. Ternyata planet ini berupa gas yang terdiri dari
metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 103 0C. Saturnus mempunyai 10 satelit dan
diantaranya yang terbesar disebut Titan, yang lain disebut Phoebe yang bergerak
berlawanan arah dengan 9 satelit lainnya.
7. Planet Uranus
Uranus memiliki 5 satelit. Berbeda dengan planet yang lain, Uranus arah gerak
rotasinya dari timur ke barat. Jarak ke matahari adalah 2860 juta km dan mengelilingi
matahari dalam waktu 84 tahun. Rotasinya 10 jam 47 detik. Besar Uranus kurang dari
setengah Saturnus, bergaris tengah 50.560 km. Berdasarkan pengamatan pesawat
VOYAGER pada bulan Januari 1986 Uranus memiliki 14 buah satelit.
8. Planet Neptunus
Neptunus mempunyai dua satelit, satu diantaranya disebut Triton. Satelit Triton
beredar berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus. Jarak ke matahari 44790 km,
mengelilingi matahari dalam 165 tahun sekali seputar.

C). Komet

Komet berasal dari bahasa Yunani, yaitu Kometes yang artinya berambut panjang.
Komet menurut istilah bahasa adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan
orbit yang sangat lonjong. Komet terdiri atas es yang sangat padat dan orbitnya lebih
lonjong daripada orbit planet. Komet menyemburkan gas bercahaya yang dapat terlihat
dari bumi. Bagian-bagian komet, yaitu:

1)inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tapi padat tersusun dari debu dan gas.

2)koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti.

3)ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya mampu mencapai satu
satuan astronomi(1SA=jarak antara bumi dan matahari).

Arah ekor komet menjauhi matahari. Kebanyakan komet tidak dapat di lihat dengan
mata telanjang,tapi harus dengan menggunakan Teleskop. Komet yang terkenal adalah
komet Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu muncul setiap 76 tahun
sekali. Komet sering disebut Bintang berekor.

D). Asteroid

Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet, yang terletak di antara
orbit Mars dan Yupiter. Asteroid disebut juga planetoid  atau  planet kerdil. Asteroid
yang terbesar dan yang pertama adalah  Ceres  yang ditemukan oleh  Giussepe Piazzi
(astronom Italia). Icarus adalah salah satu asteroid yang pernah mendekati bumi
dengan orbit yang berbentuk lonjong.

E). Meteoroid
Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang di
angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung unsur besi dan nikel yang masuk
ke Atmosfer karena pengaruh gravitasi bumi. Batuan-batuan atau benda langit yang

bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai di permukaan
bumi disebut meteor. Sedangkan batuan yang tidak habis terbakar dan sampai ke bumi
disebut Meteorid.

F). Bulan

Bulan merupakan benda langit yang mengitari bumi. Karena bumi mengitari matahari,
maka bulan juga mengitari matahari bersamaan dengan bumi. Selain itu, bulan juga
berputar pada porosnya sendiri. Dengan demikian bulan mempunyai tiga gerakan
sekaligus. Benda-benda langit yang berada di dalam tata surya tersusun secara rapi

Selama bergerak benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi karena
adanya gaya gravitasi pada masing-masing benda langit. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa yang menyebabkan gerakan benda-benda langit teratur adalah gaya
gravitasi.
9
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan oleh
beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut
Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata
surya di awali dengan dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya
alat untuk mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan
teleskop diimbangi dengan perkembangan perhitungan benda-benda langit dan hubungan
satu dengan yang lainnya. Dari mulai mengetahui perkembangan planet-planet hingga
puncaknya adalah penemuan UB 313 yang ternyata juga mempunyai satelit.

Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut
termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima
planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit
(meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian
dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan
Piringan Tersebar.

B. Saran

Sebaiknya semua pihak mempelajari Tata Surya agar dapat mengetahui dari mana
sebenarnya Tata Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau
merekayasanya. Mengetahui Tata Surya juga sangat penting agar kita dapat mengetahui
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan
ketakwaan.
10

DAFTAR PUSTAKA

 Haryanto.1999.Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:Erlangga.

 Wikipedia .net

 WWW.SCRIB.COM
11

You might also like