You are on page 1of 13

DANA PENSIUN

PENGERTIAN DANA PENSIUN


Dana pensiun adalah hak seseoarng untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja
sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan
perjanjian yang telah ditetapkan. Penghasilan ini biasanya berupa uang yang dapat
diambil setiap bulannya atau diambil sekaligus pada saat seseorang memasuki masa
pensiun, hal ini tergantung dari kebijakan yang terdapat dalam suatu perusahaan.

Jenis-Jenis Pensiun
Di dalam proses pelaksanaannya para penerima pensiun dapat memilih
salah satu dari beberapa jenis pensiun yang ditawarkan kepada para karyawan,
dengan melihat situasi dan kondisi yang terjadi. Berikut adalah jenis-jenis
pensiun yang ditawarkan oleh perusahaan :
a. Pensiun Normal, yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah
mencapai masa pensiun yang telah ditetapkan perusahaan. Untuk wilayah Indonesia rata-
rata seseorang memasuki masa pensiun pada usia 55 tahun dan 60 tahun pada profesi
tertentu.
b. Pensiun Dipercepat, hal ini dilakukan bila perusahaan menginginkan pengurangan
karyawan di dalam tubuh perusahaan.
c. Pensiun Ditunda, seorang karyawan meminta pensiun sendiri, namun umurnya belum
memenuhi untuk pensiun, sehingga karyawan tersebut keluar namun dana
pensiun miliknya diperushaan tempat dia bekerja baru akan keluar pada
masa umur karyawan ini telah memasuki masa pensiun.
d. Pensiun Cacat, pensiun yang diberikan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
sehingga dianggap tidak mampu dipekerjakan seperti semula, sedangkan
umurnya belum memenuhi masa pension.

Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 jenis Dana Pensiun yaitu:

1
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau
badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan
program pensiun manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti, bagi
kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan
menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank
atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran
pasti, bagi perorangan, baik karyawan maupun pkerja mandiri yang terpisah dari
dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atai perusahaan asuransi jiwa.
3. Dana Pensiun berdasarkan Keuntungan, adalah dana pensiun pemberi kerja yang
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, dengan iuran hanya dari pemberi
kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi
kerja.

MANFAAT DANA PENSIUN

1. Manfaat Pensiun Normal, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang mulai
dibayarkan pada saat peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun normal
atau sesudahnya.
2. Manfaat Pensiun Dipercepat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang
dibayarkan bila peserta pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun
normal.
3. Manfaat Pensiun Cacat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan
bila peserta menjadi cacat.

SISTEM PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

Cara pembayaran manfaat pension (benefit) kepada karyawan dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:

1. pembayaran secara sekaligus (lump sum)


2. pembayaran secara berkala (annuity)

2
Prinsip Penyelenggaraan Dana Pensiun :
a. Prinsip Kejelasan Maksud dan Tujuan Program, Jaminan terhadap
kesinambungan penghasilan.
b. Prinsip Independensi : Kelembagaan berstatus badan hukum, Manajemen
Operasional dimana Asas Keterpisahan Kekayaan atau Segregated Assets
dan Hak pengurus mengadakan perjanjian dgn pihak ketiga, Pengawasan
dimana Pengawasan dilakukan oleh Dewan Pengawas yang terdiri atas
wakil-wakil dari pemberi kerja dan peserta dengan jumlah yang sama.
c. Prinsip Akuntabilitas : Dewan Pengawas wajib mengumumkan laporan
hasil pengawasannya kepada Peserta, Laporan keuangan Dana Pensiun
setiap tahun harus diaudit oleh akuntan publik yang ditunjuk oleh Dewan
Pengawas, Pendiri/Mitra Pendiri, Pengurus, dan Penerima Titipan wajib
memperlihatkan seluruh dokumen/keterangan untuk keperluan
pemeriksaan, Dana Pensiun wajib mengumumkan neraca dan perhitungan
hasil usahanya kepada Peserta.
d. Prinsip Transparansi : Pengurus wajib menyampaikan keterangan
mengenai setiap perubahan peraturan Dana Pensiun dan hal-hal yang
terjadi dalam rangka kepesertaan kepada Peserta, Pengurus wajib
mengumumkan perkembangan portofolio investasi dan hasil
pengembangannya kepada Peserta dan melaporkannya kepada Pendiri dan
Dewan Pengawas.
e. Prinsip Perlindungan Konsumen : Perubahan Peraturan Dana Pensiun
tidak boleh mengurangi manfaat pension, Setiap karyawan berhak menjadi
Peserta, bila berusia 18 tahun atau telah kawin, dan memiliki masa kerja
satu tahun, Hak atas manfaat pensiun tak dpt dijaminkan, dialihkan/disita,
Semua transaksi penyerahan, pembebanan, pengikatan, pembayaran
sebelum jatuh tempo atau penjaminan manfaat pensiun dinyatakan batal
demi hokum, Pengembalian kekayaan Dana Pensiun kepada pemberi kerja
dilarang, Saat likuidasi, peserta dan pensiunan/ahli waris memiliki hak
utama dalam pembagian kekayaan Dana Pensiun, Kekayaan Dana Pensiun

3
Lembaga Keuangan dikecualikan dari setiap tuntutan hukum atas
kekayaan Pendirinya.
f. Prinsip Struktur Pengendalian Intern : Tugas, kewajiban, dan tanggung
jawab Pendiri, Mitra Pendiri, Dewan Pengawas, dan Pengurus diatur
dalam Undang Undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya, Dana
Pensiun tak diperkenankan melakukan pembayaran apapun, kecuali
pembayaran yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, Dana
Pensiun tidak diperkenankan meminjam atau mengagunkan kekayaannya
sebagai jaminan atas suatu pinjaman, Tidak satu bagianpun dari kekayaan
Dana Pensiun dapat dipinjamkan atau diinvestasikan pada pihak-pihak
terafiliasi, Bentuk dan susunan laporan keuangan Dana Pensiun harus
sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor
2345/KEP-LK/2003.
g. Prinsip Kualifikasi Penyelenggara : Kualifikasi Pengurus dan Dewan
Pengawas (kecuali yang terakhir) adalah Warga Negara Indonesia,
berakhlak dan moral yang baik, belum pernah dihukum pidana ekonomi,
dan berpengetahuan atau berpengalaman di bidang Dana Pensiun,
Pengurus tidak boleh merangkap jabatan Pengurus Dana Pensiun lain, atau
direksi, atau jabatan eksekutif lainnya.

PERATURAN DANA PENSIUN


Hal-hal penting yang umunya diatur di dalam suatu peraturan pension antara lain:
a. Siapa yang berhak menjadi peserta
b. Manfaat apa saja yang akan diberikan dan dalam bentuk apa
c. Kapan dapat dinikmatinya dan berapa besar manfaat yang dijanjikan kepada
peserta
d. Sumber pembiayaannya

JENIS PROGRAM PENSIUN


Program pension yang umunya dipakai di perusahaan swasta dan perusahaan milik
Negara maupun bagi karyawan pemerintah terdiri atas dua jenis, yaitu:

4
1. Program Pensiun Manfaat Pasti, suatu program pension yang memberikan
formula tertentu atas manfaat yang akan diterima karyawan pada saat mencapai
usia pension. Kelebihannya: (a) lebih menekankan pada hasil akhir (b) manfaat
pension ditentukan terlebih dahului, mengingat manfaat dikaitkan dengan gaji
karyawan (c) dapat mengakomodasi masa kerja yang telah dilalui karyawan
apabila program pension dibentuk jauh setelah perusahaan berjalan (d) karyawan
lebih dapat menentukan besarnya manfaat yang akan diterima pada saat mencapai
usia pension. Kelemahannya: (a) perusahaan menanggung resiko atas
kekurangan dana apabila hasil investasi tidak mencukupi (b) relative lebih sulit
untuk diadministrasikan.
2. Program Pensiun Iuran Pasti, program pension yang menetapkan besarnya
iuran karyawan dan perusahaan (pemberi kerja). Program ini terdiri dari money
purchase plan, profit sharing plan dan saving plan. Kelebihannya: (a) pendanaan
[biaya/iuran] dari perusahaan lebih dapat diperhitungkan/diperkirakan (b)
karyawan dapat memperhitungkan besarnya iuran yang dilakukan setiap tahunnya
(c) lebih mudah untuk diadministrasi. Kelemahannya: (a) penghasilan pada saat
mencapai usia pension lebih sulit untuk diperkirakan (b) karyawan menanggung
resiko atas ketidakberhasilan investasi (c) tidak dapat mengakomodasikan masa
kerja yang telah dilalui karyawan.

CONTOH :

Dana Pensiun ASTRA adalah Dana Pensiun Pemberi Kerja yang didirikan dengan
maksud untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (Dana Pensiun Astra
Satu) dan Program Pensiun Iuran Pasti (Dana Pensiun Astra Dua) untuk kepentingan
peserta, dan bertujuan untuk mengupayakan kesinambungan penghasilan bagi Peserta
yang pensiun atau Janda/Duda atau Anak dari Peserta/Pensiunan yang meninggal dunia.

5
PEGADAIAN

PENGERTIAN PEGADAIAN
Pegadaian adalah salah satu lembaga keuangan bukan bank yang memberikan
pinjaman kepada masyarakat dengan mottonya “mengatasi masalah tanpa
masalah” sedangkan menurut hukum gadai menurut KUHP pasal
1150, adalah sebagai berikut :
“ Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu
barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berutang atau
oleh seorang lain atas namanya, dan memberikan kekuasaan kepada orang
yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara
didahulukan dari pada orang-orang yang berpiutang lainnya; dengan
pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah
dikeluarkan untuk menyelamatkan setelah barang itu digadaikan.”

Keuntungan yang ditawarkan pihak pegadaian kepada masyarakat adalah


sebagai berikut :
1. Dalam waktu yang relatif singlat masyarakat dapat memperoleh uang
seperti yang diharapkan, tanpa harus menjalani prosedur yang sulit.
2. Persyaratan yang cukup mudah, dimana seseoarng yang ingin
mendapatkan uang melalui pihak pegadaian hanya membawa fotocopy
KTP dan barang yang akan dijaminkan.
3. Pihak pegadaian tidak akan mempermasalahkan uang tersebut akan
digunakan untuk apa
4. Saat ini pelayanan pegadaian semakin baik dimana pelanggan dianggap
nomor satu sehingga pelayanan yang diberikan menjadikan nasabah
menjadi semakin ramah dan cepat sehingga nasabah menjadi nyaman dan
bisa dikatakan telah banyak orang yang menggunakan jasa pagadaian.

Dalam hal menjaminkan barang-barang dipegadaian, pihak pegadaiaan

6
menetapkan jenis-jenis barang yan dapat digadaikan di kantor pegadaian.
Barang-tersebut nantinya akan ditaksir oleh bagian penaksir untuk diketahui harga dari
barang tersebut dan diabndingkan dengan harga yang berlaku
dipasar untuk barang tersebut. Berikut adalah beberapa barang-barang yang
dapat digadaikan :
a. Barang-barang yang termasuk ke dalam golongan perhiasan
- emas
- perak
- intan
- Berlian
- Platina
b. Barang-barang yang termasuk ke dalam golongan kendaraan
- Mobil
- Sepeda motor
- Sepeda
- becak
c. Barang yang termasuk ke dalam golonagn elektronik
- Televisi
- Radio
- DVD
- Kompuer
- Handphone
- Kulkas
- Kamera
d. Mesin-mesin
- Mesin jahit
- Mesin kapal motor
- Mesin untuk pengairan disawah
e. Barang-barang keperluan rumah tangga
- pakaian
- Kain batik

7
- Barang-barang pecah belah
Kegiatan Usaha Pegadaian Lainnya
Selain menyalurkan kredit kepada masyarakat dengan jaminan barang
tertentu yang telah digolongkan oleh pihak pegadaian, ternyata dalam
perkembangannya pegadaian memiliki usaha lainnya pula, yaitu seperti :
a. Jasa Taksiran
Jasa taksiran adalah pemebrian fasilitas pelayanan kepada masyarakat
yang ingin mengetahui kualitas dan nilai sesungguhnya dari barang
perhiasan yng dimilikinya, misalnya emas, berlian, dan yang lainnya.
Dimana penaksiran akan dilakukan oleh juru taksir yang dimiliki oleh
Perum pegadaian.
b. Memberikan Kredit
Pemberian kredit ini diberikan kepada karyawan tetap suatu perusahaan,
dimana pembayaran angsuran kredit akan dipotong setiap bulannya dari
gaji bulanan karyawan tetap yang bersangkutan
c. Galeri 24
Adalah tempat penjualan emas dan permata, dimana perum pegadaian
akan menjamin kualitas keaslian karetase dan kualitas emas serta permata
yang dijual.

TUJUAN PEGADAIAN
• Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program
pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umunya melalui
penyaluran uang pinjaman atas dasar hokum gadai.
• Mencegah timbulnya praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar
lainnya.

SUMBER PENDANAAN
 Modal sendiri
 Penyertaan modal pemerintah

8
 Pinjaman jangka pendek
 Pinjaman jangka panjang yang berasal dari KLBI
 Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi

PROSEDUR PEMBERIAN dan PELUNASAN PINJAMAN


1. Calon nasabah dating langsung ke loket penaksir dan menyerahkan barang yang
akan dijaminkan dengan menunjukkan KTP atau surat kuasa apabila pemilik
barang tidak bisa datang sendiri.
2. barang jaminan tersebut diteliti kualitasnya untuk menaksir dan menetapkan
harganya. Berdasarkan taksiran yang dibuat penaksir, akan ditetapkan besarnya
uang pinjaman yang dapat diterima oleh nasabah.
3. selanjutnya pembayaran uang pinjaman dilakukan oleh kasir tanpa ada potongan
biaya apapun kecuali potongan premi asuransi.

Pengertian Pegadaian Syariah


Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata pasal 1150, gadai dalah suatu hak yang
diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak
tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang
atau oleh orang lain atas nama orang yang mempunyai utang.

Gadai dalam fiqh diebut Rahn, yang menurut bahasa adalah tetap, kekal, dan jaminan.
Menurut beberapa mazhab, Rahn berarti perjanjian penyerahan harta oleh pemiliknya
dijadikan sebagai pembayar hak piutang tersebut, baik seluruhnya maupun sebagian.
Penyerahan jaminan tersebut tidak haus bersifat actual (berwujud), namun yang terlebih
penting penyerahan itu bersifat legal misalnya berupa penyerahan sertifikat atau surat
bukti kepemilikan yang sah suatu harta jaminan. Menurut mahab Syafi’i dan Hambali,
harta yang dijadikan jaminan tersebut tidak termasuk manfaatnya.
Gadai syariah adalah produk jasa berupa pemberian pinjaman menggunakan sistem
gadai dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip syariat Islam, yaitu antara lain tidak
menentukan tarif jasa dari besarnya uang pinjaman.

9
Landasan Hukum Pegadaian Syariah
a. AL-Qur’an
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah : 283
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak
memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang
oleh orang yang berpiutang.”
Dalam Q.S. An-Nisa : 29 Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.”

b. Hadits
Dari Aisyah r.a., Nabi SAW bersabda :
“Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah membeli makanan seorang Yahudi dan Nabi
menggadaikan sebuah baju besi kepadanya.” (H.R. Bukhri dan Muslim)
Dari Abi Hurairah r.a., Nabi SAW bersabda :
“Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia
memperoleh manfaat dan menanggung resikonya.” (H.R. As-Syafi’i, Al-Daraquthni dan
Ibnu Majah)

c. Ijtihad ulama
Perjanjian gadai yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan Hadits itu dalam pengembangan
selanjutnya dilakukan oleh para fuqaha dengan jalan ijtihad, dengan kesepakatan para
ulama bahwa gadai diperbolehkan dan para ulama tidak pernah mempertentangkan
kebolehannya. Demikian juga dengan landasan hukumnya. Namun demikian, perlu
dilakukan pengkajian ulang yang lebih mendalam bagaimana seharusnya pegadaian
menurut landasan hukumnya.
d. Fatwa DN No. 25/DSN-MUI/III/2002
e. Fatwa DSN No. 26/DSN-MUI/III/2002

10
Operasionalisasi Pegadaian Syariah
Dalam operasionalnya, pengelolaan usaha gadai syariah ini diperlakukan sebagaimana
pengelolaan sebuah perusahaan dengan sistem manajemen modern yang dicerminkan dari
penggunaan azas rasionalitas, efisiensi, dan efektivitas. Ketiga azas ini harus diselaraskan
dengan nilai-nilai Islam, sehingga dapat berjalan seiring dan terintegrasi dengan
manajemen perusahaan secara keseluruhan.

Rahn dalam hukum Islam dilakukan secara sukarela atas dasar tolong menolong dan tidak
untuk semata-mata mencari keuntungan. Sedangkan gadai menurut hukum perdata,
disamping berprinsip tolong menolong juga menarik keuntungan melalui sistem bunga
atau sewa modal yang ditetapkan dimuka. Dalam hukum Islam tidak dikenal istilah
“bunga uang”, dengan demikian dalam transaksi Rahn (gadai syariah) pemberi gadai
tidak dikenakan tambahan pembayaran atas pinjaman yang diterimanya. Namun
demikian masih dimungkinkan bagi penerima gadai untuk memperoleh imbalan berupa
sewa tempat penyimpanan marhun (barang jaminan/agunan).

Teknik Transaksi Pegadaian Syariah


Pada dasarnya Pegadaian Syariah berjalan atas dua akad transaksi syariah, yaitu :
a. Akad Rahn. Rahn yang dimaksud adalah menahan harta milik si peminjam sebagai
jaminan atas pinjaman yang diterimanya, pihak yang menahan memperoleh jaminan
untuk mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya.
b. Akad Ijarah. Yaitu akad pemindahan hak guna atas barang dan atau jasa melalui
pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barangnya
sendiri.
Rukun gadai tersebut antara lain :
• Ar-Rahin (yang menggadaikan)
• Al-Murtahin (yang menerima gadai)
• Al-Marhun (barang yang digadaikan)
• Al-Marhun bih (utang)

11
• Sighat, Ijab, dan Qabul.
Dari landasan syariah tersebut maka mekanisme operasional Pegadaian Syariah dapat
digambarkan sebagai berikut : Melalui akad Rahn, nasabah menyerahkan barang
bergerak dan kemudian Pegadaian menyimpan dan merawatnya di tempat yang telah
disediakan oleh Pegadaian. Akibat yang timbul dari proses penyimpanan adalah
timbulnya biaya-biaya yang meliputi nilai investasi tempat penyimpanan, biaya
perawatan, dan keseluruhan proses kegiatannya. Atas dasar ini dibenarkan bagi
Pegadaian mengenakan biaya sewa kepada nasabah sesuai jumlah yang disepakati oleh
kedua belah pihak.

Tarif Ijarah
Tarif ijarah dihitung dari nilai taksiran barang jaminan/marhun.
Jangka waktu pinjaman ditetapkan 120 hari.
Tarif jasa simpan dengan kelipatan 10 hari, satu hari dihitung 10 hari.

Aspek Pendanaan
Aspek syariah tidak hanya menyentuh bagian operasionalnya saja, pembiayaan kegiatan
dan pendanaan bagi nasabah, harus diperoleh dari sumber yang benar-benar terbebas dari
unsur riba. Dalam hal ini, seluruh kegiatan Pegadaian Syariah termasuk dana yang
kemudian disalurkan kepada nasabah murni berasal dari modal sendiri ditambah dana
pihak ketiga dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Pegadaian telah melakukan
kerja sama dengan Bank Muamalat sebagai fundernya, ke depan Pegadaian juga akan
melakukan kerja sama dengan Lembaga Keuangan Syariah lin untuk memback up modal
kerja.

CONTOH
Perum Pegadaian
VISI :PEGADAIAN PADA TAHUN 2010 MENJADI PERUSAHAAN YANG
MODERN, DINAMIS DAN INOVATIF DENGAN USAHA UTAMA GADAI
MISI: IKUT MEMBANTU PROGRAM PEMERINTAH DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT GOLONGAN

12
MENENGAH KE BAWAH MELALUI KEGIATAN UTAMA BERUPA
PENYALURAN KREDIT GADAI DAN MELAKUKAN USAHA LAIN YANG
MENGUNTUNGKAN.

Sumber :
http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/edukasi_dp/pengelolaan.htm
http://eviyuliyanti.wordpress.com/2008/06/12/sekilas-tentang-pegadaian-syariah/
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan
Perbankan. Penerbit: LP-FEUI. Jakarta.
http://www.pegadaianbalikpapan.com/profile.php

13

You might also like