Professional Documents
Culture Documents
c
c
ccc
cccc c
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Perkembangan Kognitif dan Kreativitas
NIM : 1601409049
Rombel :2
cc
c c c c
!"#"c
c$c
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ³Hasil Observasi
Perkembangan Kognitif di TK Nurul Islam Semarang´ ini dengan baik. Laporan ini disusun
guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan Kognitif dan Kreativitas dan
Kreativitas Anak Usia Dini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini tidak
mungkin terwujud tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini
penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung dalam
pembuatan laporan ini. Adapun pihak-pihak tersebut antara lain :
1.c Dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Kognitif dan Kreativitas Anak
Usia Dini atas bimbingan yang telah diberikan
2.c Guru-guru di TK Nurul Islam Semarang atas izinnya kepada kami untuk
melakukan observasi
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, dan penulis juga
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dengan lapang dada agar laporan ini menjadi
lebih baik. Akhirnya penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat, bagi penulis khususnya
dan bagi semua pihak pada umumnya.
Penulis
c
c
cc
Usia 0-8 tahun adalah usia golden age, anak akan menyerap segala informasi
yang ia dapat dari luar. Perkembangan kognitif terjadi pada aspek mental dan
intelektual. Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal misalnya faktor genetik sedangkan faktor luar seperti lingkungan sekitar,
lingkungan sekitar dalam arti sempit dapat diartikan sebagai lingkungan sekolah,
rumah dan masyarakat.
Sekolah adalah salah satu faktor terpenting dalam pembentukan kognitif anak,
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan lembaga yang memberikan layanan
pendidikan pada anak usia dini pada rentang usia 0-6 tahun. Para pendidik di lembaga
ini harus dapat memberikan layanan secara profesional kepada anak didiknya dalam
rangka peletakan dasar ke arah pengembangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan
agar anak didiknya mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan serta
mempersiapkan diri mereka untuk memasuki pendidikan dasar.
Mengingat pentingnya kemampuan tersebut, maka pada kesempatan ini kami
melakukan observasi dan interview di TK Nurul Islam untuk mengamati secara
langsung mengenai perkembangan kognitif dan kreativitas yang terjadi pada anak
secara langsung agar nantinya dapat dianalisis dan dikaji secara baik agar dapat
memberikan layanan secara profesional nantinya .
cc
Pada umumnya diakhir usia yang ke 4, daya hayal anak semakin menis seiring
dengan meningkatnya kemampuan memahami realitas. Kemampuan mengatasi
masalahpun meningkat anak mulai mahir mengungkapkan apa yang dirasakannya dengan
cara yang lebih tepat. Penyesuaian diri dengan lingkungannya ini disebabkan oleh
kemampuanya membedakan salah dan benar. Kontrolinternal ini memudahkan anak
bergaul dengan teman sebayanya. Hal ini juga berdampak terhadap perubahan tahapan
bermain anak, yaitu dari tahapan bermain asosiatif (terjadi interaksi dalam kelompok
bermain, namun masih sering terjadi konflik) ketahap bermain kooperativ (mampu
bekerjasama mendengarkan dan merespon dengan tepat ) saat anak sedang bermain.
Pada rentang usia 3-4 sampai 5-6 tahun, anak mulai memasuki masa
prasekolah yang merupakan masa persiapan untuk memasuki pendidikan formal yang
sebenarnya di Sekolah Dasar. Menurut Montessori masa ini ditandai dengan masa peka
terhadap segala stimulus yang diterimanya melalui pancaindranya. Masa peka memiliki
arti penting bagi perkembangan setiap anak, itu artinya apabila orangtua mengetahui
bahwa anak telah memasuki masa peka dan mreka segera memberi stimulasi yang tepat
maka akan mempercepat peguasaan terhadap tugas-tugas perkembangan pada usianya.
Pada usia ini, Hurlock(1996) berpendapat unutk membuat anak kecil mengerti
agama konsep keagamaan diajarkan dalam bahasa sehari-hari dan dengan contoh dari
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian konsep-konsep manjadi konkret dan realistis.
Hurlock juga berpendapat pada rentang usai ini, kebanyakan anak ulai bertanya tentang
agama, misalnya ´ sipakaah Tuhan?´, ³dimana surga itu?´ dan sebagainya.
Menurut Sigmund Freud, anak yang berada pada rentang usia 3-5 tahun berada
pada tahap falish. Perhatian anak pada saat ini berhubungan dengan peran seksnya.
Setiap anak akan mengalami masa-masa pertumbuhan dan perkembangan pada berbagai
dimensi. Perkembangan setiap anak tidaklah sama karena setiap individu memiliki tempo
dan perkambangan yang berbeda.
Teori kognitif Vigotsky, apabila pada anak diberiakan stimulasi edukatif secara
intensif dari lingkunganya maka anak akan mampu menjalani tugas perkembangannya
dengan baik, sekalipun terdapat anak-anak secara aktif menyusun pengetahuan fungsi
mental memiliki koneksi sosial .Kemampuan berpikir dan memecahkan masalah
(kata/bahasa) merupakan dasar dari proses sosial . Lahirnya perilaku sosial yaitu
mampu berinteraksi dengan orang lain tetapi hanya sedikit saja dapat mempraktekkan
dan menggunakan intelektualnya baik untuk diri sendiri dan oranglain. Seringkali,
kita menggunakan kebebasan dan ketahanan diri dalam melakukan aktivitas sosial
yang dapat mentransfer kemampuan . Bahasa memiliki peran penting dalam
perkembangan kognitif anak. Pentingnya pengaruh sosial pada perkembangan
kognitif anak direfleksikan dalam konsepnya mengenai zona perkemb proximal.What
Is ZPP? Rangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi dapat
dipelajari dengan bantuan dan bimb orang dewasa. Vigotsky mengatakan bahwa
bahasa dan pikiran pada awalnya berkembang terpisah dan kemudian menyatu. Ketika
anak berbicara pada diri sendiri mereka menggunakan bahasa untuk menata perilaku
dan menata perilaku.
2 Gunakan ZPD anak dalam mengajar. Pengajaran sebaiknya dimulai dari batas atas
sehingga anak dapat mencapai tujuan akhir dan bergerak ke tingkat keahlian dan pengetahuan
yang lebih tinggi.
4.Awasi dan doronglah anak untuk memanfaatkan private speech. Sadarilah perubahan dari
berbicara pada diri sendiri secara eksternal.
%c
cc
&c
c Berdasarkan observasi dan interview yang telah kami lakukan di TK Nurul Islam
selama satu hari dapat diambil kesimpulan sebagi berikut:
Yang kedua adalah teman sebaya, karena teman juga salah satu faktor terpenting
dalam perkembangan kognitiv dan kreativitas anak .Anak-anak di TK ini termasuk anak-anak
dengan tingkat ekonomi menengah keatas, namun adapula dari kalangan bawah. Hal ini tidak
berpengaruh terhadap cara pandang mereka dalam memilih teman mereka tetap bermain
bersama dengan rukun dan ceria, saling membantu ketika melihat temanyya kesusahan. Hal
ini pula yang diterapkan oleh TK tersebut, pendidikan moral agar anak tidak bersikap
individual dan ingin menang sendiri. Pada proses pembelajaran peran teman sebaa adalah
membantu mengembangkan kreativitas. Contohnya ketika menggambar sesekali salah
seorang anak meminta pendapat mengenai warna yang akan dia pakai pada temannya.
Yang ketiga adalah kondisi kelas, kondisi kelas di TK Nurul Islam sudah baik dengan
lengkapnya fasilitas di kelas seperti TV, DVD, ruang AC, tempat cuci tangan, serbet makan,
almari untukmenyimpan barang-barang,media-media pembelajaran dan suasana kelas yang
sangat bersmangat dan ramai hal ini dapat membantu mengoptimalkan perkembangan
kognitif anak, dengan cara anak memanfaatkan media dengan baik maupun dibantu oleh guru
dan membantu anak dengan melihat secara langsung untuk memudahkan anak dalam
memahami materi.
Yang terakhir dan tidak kalah penting adalah fasilitas sekolah. Fasilitas yang
disediakan adalah kantor guru sehingga dalam mempersiapka materi guru tidak perlu
terganggu dengan kehadiran anak, kamar mandi hal ini bisa melatih kemandirian anak untuk
belajar menggunakan kamar mandi dengan baik dan benar, kemudian UKS apabila ada anak
yang sakit hal ini sangat penting agar apabila terdapat anak yang sakit tidak mengganggu
anak lain atau proses belajar mengajar dan dapat beristirahat di tempat yang telah disediakan,
meskipun tidak ada dapur sendiri tetapi di setiap ruangan kelas disedakan alat makan dan
tempat cuci tangan sehingga dapat membantu anak dalam melatih kemandirian menggunakan
alat-alat dapur.
c'c
c
Setelah membahas hasil observasi dan teori yang ada dapat kita lihat banyak terdapat
perbedaan dalam pola mgngajar maupun yang lainnya. Haran saya selanjutnya adalah a
c
c
Sujiono, Yuliani Nurani, dkk. Cet.6,2006.
akarta :
Universitas Terbuka
c
c
c
ccc
c c
cccc
Kelas :B
umlah Guru : 1
umlah siswa : 29
Tema : Buah-buahan
(c
c)cc %c
c c
!(c cc
Merapikan diri, menyiapkan Persiapan biasa dilakukan
a.c persiapan guru sebelum
bahan yang akan diajarkan untuk memantapkan materi
memulai kelas
c
c+&,c
ccc
c
3. Strategi apa yang digunakan Setiap tutup semester anak- Hal ini bertujuan untuk
anak diajak berjalan-jalan membantu anak
guru untuk mengembangkan
kekebun binatang misalnya memperoleh banyak
kognitif dan kreativitas
informasi lain dari
anak? pengalaman mereka
sendiri