You are on page 1of 1

Paparan bahasa indonesia

Ketika saya masih berumur 2 tahun saya belum begitu mengenal bahasa indonesia karena saya
mengenal bahasa keseharian orang tua saya yaitu bahasa jawa,mungkin dengan bertambahnya umur
saya mulai mengerti bahasa indonesia sejak itu saya ingat pas hari pertama masuk TK sejak itulah saya
mulai mentgenal bahasa indonesia sedikit demi sedikit maka dari itulah saya mengenal bahasa
indonesia.dengan seiringnya waktu saya terus mulai menggunakan bahasa indonesia sampai saya lancar
menggunakan bahasa negara indonesia.sampai sekarang saya sering menggunakan bahasa indonesia
di kerjaan dan dimana saja,bahasa indonesia merupakan bahasa nasional dan menjadi kebanggaan
negara indonesia.maka dari itulah kita harus berbahasa indonesia dengan baik dan benar menurut
tatanan kata2 bahasa indonesia.Dengan demikian kata-kata bahasa indonesia bila Dibandingkan dengan
bahasa-bahasa Eropa, bahasa Indonesia tidak menggunakan kata bergender Sebagai contoh kata ganti
seperti "dia" tidak secara spesifik menunjukkan apakah orang yang disebut itu lelaki atau perempuan. Hal
yang sama juga ditemukan pada kata seperti "adik" dan "pacar" sebagai contohnya. Untuk memerinci
sebuah jenis kelamin, sebuah kata sifat harus ditambahkan, "adik laki-laki" sebagai contohnya.

Ada juga kata yang berjenis kelamin, seperti contohnya "putri" dan "putra". Kata-kata seperti ini biasanya
diserap dari bahasa lain. Pada kasus di atas, kedua kata itu diserap dari bahasa
sansekerta melalui bahasa Jawa Kuno.

Untuk mengubah sebuah kata benda menjadi bentuk jamak digunakanlah reduplikasi (perulangan kata),
tapi hanya jika jumlahnya tidak terlibat dalam konteks. Sebagai contoh "seribu orang" dipakai, bukan
"seribu orang-orang". Perulangan kata juga mempunyai banyak kegunaan lain, tidak terbatas pada kata
benda.

Bahasa Indonesia menggunakan dua jenis kata ganti orang pertama jamak, yaitu "kami" dan "kita".
"Kami" adalah kata ganti eksklusif yang berarti tidak termasuk sang lawan bicara, sedangkan "kita"
adalah kata ganti inklusif yang berarti kelompok orang yang disebut termasuk lawan bicaranya.

Susunan kata dasar yaitu Subyek - Predikat - Obyek (SPO), walaupun susunan kata lain juga mungkin.
Kata kerja tidak di bahasa berinfleksikan kepada orang atau jumlah subjek dan objek. Bahasa Indonesia
juga tidak mengenal kala (tense). Waktu dinyatakan dengan menambahkan kata keterangan waktu
(seperti, "kemarin" atau "esok"), atau petunjuk lain seperti "sudah" atau "belum".

Dengan tata bahasa yang cukup sederhana bahasa Indonesia mempunyai kerumitannya sendiri, yaitu
pada penggunaan imbuhan yang mungkin akan cukup membingungkan bagi orang yang pertama kali
belajar bahasa Indonesia.dengan demikian bahasa indonesia merupakan bahasa kesatuan negara
indonesia dan kita harus menjaganya.

You might also like