You are on page 1of 32

Biogas

 Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh


proses penguraian bahan organik secara
anaerob (tanpa oksigen darii udara), oleh
bakteri anaerob dalam tabung pencerna.
Gas yang dihasilkan dari proses ini dikenal
dengan biogas atau gas bio.
BIOGAS ADALAH

GAS YANG DIHASILKAN DARI PROSES FERMENTASI


LIMBAH ORGANIK OLEH MIKROBA DALAM KEADAAN
ANAEROB

KOMPOSISI BIOGAS
CH4 = 54 - 70 %
CO2 = 27 - 45 5 %
N2 = 0.5 - 3 %
O2 = 0.1 %
sedikit sekali
H2 S
SELULOSA

HIDROLISIS
(C6H10O5)n + nH2O n(C6H12O6)

GLUKOSA
 

(C6H12O6)n + nH2O CH3CHOHCOOH

PENGASAMAN
CH3CH2CH2COOH + CO2 + H2

CH3CH2OH + CO2

ASAM LEMAK;
ALKOHOL

4H2 + CO2 2H2O + CH4


METANOGENIK CH3CH2OH + CO2 CH3COOH + CH4
CH3COOH + CO2 CO2 + CH4
CH3CH2CH2COOH + 2H2 + CO2 CH3COOH + CH4

METAN + CO2

TAHAPAN DAN REAKSI PEMBENTUKAN


BIOGAS
Manfaat yang
diperoleh Biogas
 Dapat mengurangi ketergantungan masyarakat
terhadap pengguna minyak tanah
 Dapat mengurangi penebangan kayu sebagai
bahan bakar, sehingga keselamatan hutan tetap
terjaga
 Dapat mengurangi pencemaran lingkungan
 Selain sebagai sumber energi, buangan (sludge)
dapat sebagai pupuk yang baik
 Sumber energi untuk memenuhi
kebutuhan manusia baik dalam skala
rumah tangga seperti penerangan dan
memasak, serta untuk keperluan yang
lebih besar seperti untuk kebutuhan
industri dan pembangkit listrik dalam skala
besar
Bahan Baku
Utuk Biogas
 Kotoran hewan
 Kotoran manusia
 Sisa-sisa tanaman
 Sampah organik
 Limbah pertanian
 limbah cair yang mengandung bahan organik.
Pada prinsipnya, semua jenis bahan organik bisa
diproses untuk menghasilkan biogas
Jumlah kotoran ternak
dewasa ( kg/hari)
Jenis ternak Kotoran Kotoran cair
Sapi 23,59 9,07
Kuda 16,10 3,63
Babi 2,72 1,59
Domba 1,13 0,68
Ayam 0,05 -
PRODUKSI FESES

 SAPI = 10 - 15 kg/hari
 KERBAU = 15 - 20 kg/hari
 BABI = 2.5 - 3.5 kg/hari
 AYAM = 90 g/hari
UNTUK MENGHASILKAN 1 m3
BIOGAS/HARI

 SAPI = 32 kg/hari
 BABI = 20 kg/hari
 UNGGAS = 12 kg/hari
 Alat Untuk menampung bahan
organik, sebagai tempat
berlangsungnya proses pencernaan
bahan organik. disebut dengan
istilah digester
Faktor yang mempengaruhi
Produksi biogas dalam digester

 Jenis bakteri
 Derajat keasaman (pH)
 Ada tidaknya bahan penghambat
 Suhu dan
 Imbangan antara karbon (C) dan nitrogen
(N).
Jenis bakteri
pembentuk asam

 Pseudomonas,
 Escherichia,
 Flavobacterium,
 dan Alcaligenes.
Bakteri metana

 Methanobacterium,
 Methanosarcina,
 Methanococcus. 
Jenis-jenis bakteri ini sudah terdapat di
dalam kotoran-kotoran hewan yang
digunakan.
PH
 Derajat keasaman juga mempengaruhi
kerja dari mikrobia yang ada dalam
digester. pH yang terlalu asam atau terlalu
basa sangat mempengaruhi kerja mikroba
ini.
 pH antara 6.8 sampai 8 merupakan pH
optimum dalam proses pembentukan
biogas.
Bahan penghambat
Bahan-bahan yang dapat menghambat
pertumbuhan dari mikro organisme.
 Logam berat
 Desinfektan
 Deterjen dan antibiotik dapat
menghambat pertumbuhan bakteri dalam
digester.
 Dengan demikian dapat mempengaruhi
jumlah biogas yang dihasilkan.
Suhu yang paling baik untuk
proses pembentukan biogas

 Antara 32 – 37 0C
 Suhu terlalu rendah dan terlalu tinggi
kurang baik dalam pembentukan biogas
 Suhu dibawah 150 C , kecil kemungkinan
terbentuk biogas
Perbandingan karbon
dan nitrogen
 Perbandingan (imbangan) karbon (C) dan
Nitrogen (N) yang terkandung dalam
bahan organik yang digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan biogas sangat
menentukan kehidupan dan aktivitas
mikroorganisme.
 Imbangan antara C dan N yang optimum
bagi mikroorganisme perombak adalah 25-
30.
Model alat penghasil Biogas
 Model sederhana
Model vertikal
Model Horisontal
Model Permanen
Reaksi pembentukan biogas
ada 4 tahap

 Tahap hidrolisis,
 Tahap pengasaman
 Tahap pembentukan asetat dan
 Tahap pembentukan metana.
 Tahap hidrolisis.
Pada tahap ini terjadi perombakan bahan
organik menjadii senyawa-senyawa asam
organik berantai panjang, hidrogen,
karbondioksida dan alkohol
Tahap Pengasaman
 Asam-asam organik berantai panjang ini
kemudian dirubah menjadi asam organik
berantai pendek, hidrogen dan karbon
dioksida pada tahap ini.
Tahap pembentukan asetat
 Pada tahap ini, asam-asam organik dari
tahap sebelumnya kemudian dirubah
menjadi asetat

Tahap pembentukan metana


 Pada tahap ini terjadi proses
pembentukan metana.
KOMPONEN
PENYUSUN BIOGAS

 Metana (CH4 ) : 54 – 70 %
 Karbon dioksida (CO2 ): 27 - 45 %
 Nitrogen (N ) : 0,5 – 3 %
 Karbon monoksida ( CO) :0,1 %
 Oksigen (O2) : 0.1 %
 Sulfida (H2S) : Sangat sedikit %
Perbandingan volume kotoran dan biogas yang
dihasilkan dari beberapa jenis hewan dan manusia

Jenis Kotoran Kotoran Hasil biogas


(kg/ekor / (m3/kg
hari)
Kotoran Sapi 10 0.36
Kotoran kerbau 15 0.54
Kotoran Babi 2.25 0.18
Kotoran Ayam 0.18 0.011
Kotoran Manusia 0.4 0.028
Urutan proses
pembuatan biogas
 Tahap persiapan bahan.
Bahan yang dipersiapkan adalah bahan
baku pembuatan biogas berupa bahan
organik, misalnya kotoran sapi, kotoran
kerbau dlsb.
 Tahap perlakuan bahan.
Pada tahap ini, bahan yang sudah
dipersiapkan sebelumnya diberi perlakuan
agar siap dimasukkan ke dalam digester.
Perlakuan ini misalnya berupa:
pembuangan sampah ikutan selain
kotoran ternak, pengenceran kotoran
ternak dengan air (perbandingan antara
kotoran ternak dengan air ini antara 1:1
sampai 1:2), pengadukan , pemasukan
bahan baku ke dalam digester.
 Tahap produksi.
Pada tahap ini, digester siap
menghasilkan gas.
 Dalam tahap ini perlu diperhatikan adanya
berbagai faktor yang mempengaruhi
produksi biogas ini, seperti suhu digester,
pH, dan ada tidaknya bahan penghambat
pertumbuhan bakteri.
 Umumnya dalam 2 minggu sudah
dihasilkan cukup biogas.
 Tahap luaran.
Pada tahap ini, dihasilkan dua macam yaitu
biogas dan pupuk organic
Merawat unit biogas
 Menjaga kebersihan
 Menjaga kalau ada yang bocor
 Membersihan alat dilakukan setiap 6
bulan sekali

You might also like