You are on page 1of 5

Definisi

Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) adalah angka yang menunjukkan
banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun
yang sama.

Kegunaan

Untuk mengetahui tingkat kelahiran yang terjadi di suatu daerah tertentu pada waktu
tertentu.

Cara Menghitung
Angka Kelahiran Kasar (CBR) dihitung dengan membagi jumlah kelahiran pada tahun
tertentu (B) dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama (P).

Rumus

CBR= B/P x1000      


   
CBR= Angka Kelahiran Kasar
B = Jumlah kelahiran
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun, P = (P 0 + P1)/2,
Po = jumlah penduduk pada awal tahun dan
P1 = jumlah penduduk pada akhir tahun. 

Data yang Diperlukan

Jumlah kelahiran dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun di suatu wilayah.  Jika
tidak dapat diketahui data mengenai jumlah penduduk pada pertengahan tahun maka
dapat digunakan data jumlah penduduk pada tahun tertentu.
 
Sumber Data

Data tentang jumlah kelahiran dan jumlah penduduk dapat diperoleh dari hasil sensus
penduduk, registrasi vital, atau survei-survei tentang fertilitas. Dari Susenas, data
tentang jumlah penduduk dapat diperoleh dari pertanyaan 3 dalam kuesioner pokok
pada Seksi II Keterangan Rumahtangga. Data tentang jumlah kelahiran hidup dapat
diestimasi secara tidak langsung dari data jumlah anak lahir hidup dengan
menggunakan piranti lunak mortpack-lite. 
Contoh

Seperti dijelaskan dalam bagian Jumlah Kelahiran, jumlah kelahiran berdasarkan


Susenas 2004 dapat diestimasi secara tidak langsung dengan program mortpack-lite
dengan menggunakan data anak lahir hidup (children ever born). Hasil estimasi
menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 4.415.122 kelahiran hidup. Dengan jumlah

penduduk sebesar 217.072.346 maka:      


 
      CBR = 20,3

 Interpretasi
Pada contoh disebutkan perhitungan CBR Indonesia menurut data susenas 2004
adalah sebesar 20, yang artinya terdapat 20 kelahiran per 1000 penduduk Indonesia
pada tahun 2004. 

Keterbatasan
Perhitungan CBR ini sederhana, mudah dihitung tetapi kasar. Perhitungan ini disebut
perhitungan kasar karena yang menjadi pembagi adalah seluruh penduduk baik laki-laki
maupun perempuan seluruh usia termasuk yang bukan perempuan usia reproduksi (15-
49 tahun).

Age Specific Fertility Rate (ASFR)

Definisi
 
Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka yang
menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu
antara 15-49 tahun.
 
Kegunaan

ASFR merupakan indikator kelahiran yang memperhitungkan perbedaan fertilitas dari


perempuan yang terpapar untuk melahirkan yaitu perempuan usia subur dengan
memperhatikan karakteristik kelompok umurnya. Secara alamiah potensi (fekunditas)
perempuan untuk melahirkan berbeda menurut umur, dan menjadi steril setelah
menopause atau usia 49 tahun. Secara sosial ada kecenderungan bahwa saat ini
perempuan ingin membatasi jumlah anak setelah umur 35 tahun. Pengetahuan
mengenai ASFR akan berguna untuk pelaksanaan program KB dan peningkatan
pelayanan kesehatan Ibu dan Anak.
 
Indikator ASFR merupakan data dasar untuk mengembangkan proyeksi penduduk,
untuk mengetahui jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin dimasa yang akan
datang. Hasil proyeksi penduduk merupakan basis data untuk perencanaan
pembangunan manusia di tahun-tahun mendatang.
Cara Menghitung

Membagi jumlah kelahiran yang terjadi pada perempuan pada kelompok umur tertentu
(i), dengan jumlah perempuan kelompok umur tersebut kemudian dikalikan dengan
konstanta k (1000).
 
Rumus

 
 

dimana
ASFRi = Age Specific Fertility Rate untuk perempuan pada kelompok umur i, i = 1 untuk
umur 15-19 tahun, yakni:
i = 2 untuk umur 20-24 tahun,
i = 3 untuk umur 25-29 tahun,
i = 4 untuk umur 30-34 tahun,
i = 5 untuk umur 35-9 tahun,
i = 6 untuk umur  40-44 tahun,
i = 7 untuk umur 45-49 tahun.
Bi  = Jumlah kelahiran dari perempuan pada kelompok umur i.
Pif = Jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur i.
 

Data yang Diperlukan

Untuk dapat melakukan perhitungan ASFR, data yang diperlukan adalah data tentang
banyaknya bayi yang lahir dari ibu menurut umur tertentu misalnya Ibu usia 20-24 tahun
pada suatu daerah dan suatu tahun tertentu dan banyaknya Ibu pada umur tersebut
(20-24 tahun) pada daerah dan tahun yang sama.

Sumber Data
 
Perhitungan Secara Langsung (direct method)

Selama ini perhitungan secara langsung untuk ASFR dilakukan dengan menggunakan
data ‘riwayat kelahiran’ yang dikumpulkan dari Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI). SDKI yang terakhir dilaksanakan tahun 2002/3. Sayangnya, jumlah
sampel SDKI tidak memungkinkan kita menghitung ASFR untuk tingkat kabupaten/kota.
Sehingga ASFR di tingkat kabupaten atau kota dihitung secara tidak langsung dari
Susenas yang dilaksanakan tiap-tiap tahun.
 
Perhitungan tidak langsung (indirect method)
Selama ini hasil perhitungan ASFR dan TFR yang dipublikasikan secara luas oleh BPS
adalah hasil perhitungan secara tidak langsung yang dilakukan dari data Sensus
Penduduk dengan menggunakan program EastWestPop berdasarkan metode ‘anak
kandung ’ atau anak-anak yang tercatat dari daftar anggota rumah tangga.
 
Selain itu, ASFR juga dapat diperkirakan dari data Susenas pada pertanyaan 3 dalam
kuesioner pokok pada Seksi II Keterangan Rumahtangga. Jumlah kelahiran hidup dan
ASFR dapat diestimasi menggunakan piranti lunak mortpack-lite. Untuk memperoleh
data ASFR dan jumlah kelahiran yang akurat, diperlukan penggabungan informasi dari
beberapa Susenas yang digabung dan hasilnya dirata-ratakan. 
 
Catatan: Dalam Web ini telah tersedia data ASFR menurut Kabupaten dan Kota yang
dihitung dari data Susenas 2003 dan 2004.  

Contoh
Pada Tabel 1 disajikan contoh perhitungan Angka Kelahiran Menurut Umur (ASFR)
untuk Indonesia berdasarkan data Susenas 1999 dan 2004. 
 
Tabel 1. Jumlah Perempuan, Jumlah Kelahiran, dan Angka Kelahiran Menurut
Kelompok Umur (ASFR), Indonesia, Susenas 1999 dan 2004.
Kelompok Umur Jumlah perempuan* Jumlah Angka Kelahiran
(1) (2) kelahiran* Menurut Umur (ASFR)
(3) (4) = [(3) : (2)] x 1000
15-19 9.794.093 381.970 39
20-24 10.110.367 1.364.900 135
25-29 9.601.442 1.324.999 138
30-34 9.132.513 913.251 100
35-39 8.587.142 352.073 41
40-44 7.459.538 89.514 12
45-49 5.870.372 29.352 5
* )Angka ini merupakan angka rata-rata untuk tahun 1999 dan 2004.
 

Intepretasi

Dari Tabel 1 terlihat bahwa pola ASFR mengikuti huruf U terbalik, rendah pada
kelompok umur 15-19 tahun dan umur 40-49 tahun, dan tinggi pada perempuan
kelompok umur 20-34 tahun, dengan puncaknya pada perempuan kelompok umur 25-
29 tahun, yaitu sebesar 138. Hal ini berarti dari 1000 perempuan yang berusia antara
25-29 tahun terdapat 138 kelahiran hidup pada tahun 1999 dan 2004. 
 
Puncak ASFR yang terletak pada kelompok umur 25-29 tahun dapat mengindikasikan
bahwa kelahiran pada tahun 1999 dan 2004 paling banyak dikontribusi oleh perempuan
pada kelompok umur 25-29 tahun. Hal ini juga dapat berarti bahwa anjuran pemerintah
untuk "tidak melahirkan pada usia yang terlalu muda" sudah mencapai sasaran secara
nasional. Fenomena ini bisa juga dikaitkan lebih jauh dengan suksesnya program wajib
belajar sembilan tahun yang menyebabkan semakin banyaknya perempuan muda yang
bersekolah lebih tinggi, dan semakin terbukanya kesempatan bagi perempuan di pasar
kerja. Pada akhirnya, hal ini akan membuat banyak perempuan menunda untuk
menikah dan melahirkan karena pada umumnya mereka yang menikah dan melahirkan
pada usia muda secara fisik dan emosional sebetulnya belum matang.

Keterbatasan

Sering terjadi kesalahan pelaporan umur Ibu, maupun jumlah anak lahir hidup.
Umumnya terjadi kekurangan pelaporan pada bayi-bayi yang lahir hidup kemudian
meninggal pada waktu masih bayi. Ini umumnya terjadi di kalangan perempuan yang
berpendidikan rendah dan tinggal di wilayah perdesaan. Hal ini dapat mengurangi
tingkat akurasi estimasi ASFR.

You might also like